Anda di halaman 1dari 20

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 426 PK/Pdt/2016

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata dalam peninjauan kembali telah memutus sebagai

do
gu berikut dalam perkara:
PT ASURANSI SINAR MAS (PERSERO), berkedudukan di
Wisma Asuransi Sinarmas Jalan Fachrudin Nomor 18, Jakarta,

In
A
diwakili oleh Dumasi MM Samosir, selaku Direktur, dalam hal ini
memberi kuasa kepada Nasib Parulian Simamora, S.H., dan
ah

lik
kawan, Para Advokat, beralamat di Jalan Fachrudin Nomor 4,
Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 5
am

ub
Oktober 2011;
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/
Tergugat/Pembanding;
ep
k

Lawan
ah

JOKO DWI SANTOSO, (Orang Tua dari NATHAN PUTRA


R
PERDANA), bertempat tinggal di Kp. Tengah RT 01/06

si
Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, dalam hal ini memberi kuasa

ne
ng

kepada Rohanapos LMD Naibaho, S.H., Advokat, berkantor di


Jalan Perikani I Nomor 5-A, Jakarta Timur, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 19 Oktober 2013;

do
gu

Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/


Penggugat/Terbanding;
In
A

Mahkamah Agung tersebut;


Membaca surat-surat yang bersangkutan;
ah

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata Pemohon


lik

Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/Tergugat/Pembanding, telah


mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Mahkamah
m

ub

Agung Nomor 2041 K/Pdt/2009, tanggal 17 Maret 2010, dalam perkaranya


melawan Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/Penggugat/
ka

ep

Terbanding dengan posita gugatan sebagai berikut:


1. Bahwa Penggugat adalah karyawan dari PT KIA Keramik Group yang telah
ah

mengikuti program asuransi kesehatan Simas Medicare, yang dikeluarkan


R

oleh Tergugat dengan Nomor Polis 40.056.2005.00277 dan Nomor


es
M

Registrasi 343 a;
ng

on
gu

Halaman 1 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa anak Penggugat adalah juga peserta program asuransi kesehatan

si
Simas Medicare dengan Nomor Polis 40.056.2005.00277 dan Nomor
Registrasi 343c;

ne
ng
3. Bahwa pada tanggal 20 Desember 2006, Penggugat datang membawa
anaknya yang berusia 4 tahun 3 bulan ke Rumah Sakit M.H. Thamrin
Cileungsi, Bogor dikarenakan anak Penggugat muntah-muntah dan

do
gu mengalami sakit pada bagian perutnya;
4. Bahwa setelah anak Penggugat diperiksa oleh dokter di Rumah Sakit M.H.

In
A
Thamrin Cileungsi, Bogor, dan dokter yang memeriksa anak Penggugat
menyarankan segera dilakukan persiapan untuk tindakan operasi atas anak
ah

lik
Penggugat;
5. Bahwa tindakan/operasi yang dilakukan terhadap anak Penggugat adalah
tindakan/operasi Laparatomi yaitu tindakan operasi membuka dinding perut
am

ub
untuk melakukan pemotongan terhadap usus yang membusuk sepanjang
kurang lebih 20 cm akibat dari adanya kondisi usus yang melintir melebihi
ep
waktu dari 24 jam;
k

6. Bahwa kemudian pada tanggal 21 Desember 2006 anak Penggugat keluar


ah

dari Rumah Sakit M.H. Thamrin Cileungsi, Bogor setelah meninggal dunia;
R

si
7. Bahwa setelah anak Penggugat meninggal dunia maka Penggugat
mengklaim biaya asuransi perawatan anak Penggugat selama berada di

ne
ng

Rumah Sakit sesuai dengan tagihan dari Rumah Sakit kepada Tergugat;
8. Bahwa klaim yang diajukan oleh Penggugat adalah klaim atas tindakan

do
gu

operasi membuka dinding perut/Laparotomi untuk melakukan reseksi ileum


atau pemotongan usus yang membusuk;
9. Bahwa jelas Penggugat berhak untuk mendapatkan pembayaran atas klaim
In
A

yang diajukan kepada Tergugat karena pada Buku Panduan Asuransi


kesehatan Simas Medicare hal kondisi-kondisi umum bagian
ah

lik

F. Pengecualian dinyatakan:
a. Perawatan/Pengobatan terhadap cacat bawaan (epilepsy/ayan, penyakit
m

ub

jantung bawaan dan Iain-lain) termasuk hernia kecuali yang disebabkan


oleh trauma pekerjaan;
ka

b. Perawatan/Pengobatan/Operasi dengan tujuan kecantikan (bedak,


ep

pembersih dan obat pemutih muka, operasi plastik);


ah

10. Bahwa berdasarkan berkas "Perincian Biaya Perawatan dan Ekses Biaya
R

Simas Sehat Coperate" yang dibuat oleh Tergugat tertanggal 21 Desember


es

2006 dinyatakan sendiri oleh Tergugat bahwa biaya yang ditanggung oleh
M

ng

Asuransi adalah sebesar Rp7.812.500,00 (tujuh juta delapan ratus dua


on
gu

Halaman 2 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
belas ribu lima ratus rupiah) dan yang ditanggung oleh Penggugat adalah

si
Rp1.756.660,00 (satu juta tujuh ratus lima puluh enam ribu enam ratus
enam puluh rupiah);

ne
ng
11. Bahwa kemudian melalui surat Tergugat tertanggal 27 Februari 2007
dengan Nomor 0459/IP-RCL.H&PL.ASM/ll/2007, Perihal: Tolakan Klaim
Rawat Inap a.n Nathan Putra Perdana, yang isinya menolak klaim

do
gu Penggugat dengan karena:
- Diagnosa rawat inap adalah: Nekrosis Ileum;

In
A
- Penyebabnya: Hernia Interna dan Volvulus;
- Dan untuk Diagnosa Hernia Interna Termasuk dalam Pasal 1
ah

lik
Definisi/Istilah yaitu:
"Kelainan Bawaan "berarti ketidak normal secara medis yang telah ada
pada saat seseorang dilahirkan, termasuk kelainan fisik neo natal (setelah
am

ub
lahir) yang terbentuk dalam masa 6 bulan setelah kelahiran. Hal ini akan
meliputi segala jenis hernia dan epilepsy kecuali jika disebabkan oleh
ep
trauma yang terjadi setelah tanggal dimana Tertanggung telah dijamin
k

secara berkesinambungan di bawah polis ini;


ah

12. Bahwa atas surat somasi Penggugat yang Pertama Nomor


R

si
050/Som/V/R&R/2007, tertanggal 21 Mei 2007 dan kedua II Nomor
070/Som/VI/R&R/2007, tertanggal 12 Juni 2007, Tergugat memberikan

ne
ng

jawaban melalui surat Nomor 34/LD.ASM/V/2007, tertanggal 26 Juni 2007


yang menyatakan antara lain:

do
gu

- Bahwa berdasarkan diagnosa akhir dari dr. Datok, Sp., BA., dari RS M.H.
Thamrin Cileungsi menyebutkan bahwa diagnosa rawat inap adalah
Nekrosis Ileum dan penyebabnya adalah Hernia Interna dan Volvulus
In
A

(sesuai dengan ringkasan keluar/Resume dari RS M.H. Thamrin Cileungsi


tertanggal 20/12/2006);
ah

lik

- Bahwa segala jenis Hernia tidak masuk dalam jaminan polis;


13. Bahwa atas surat somasi ke III Penggugat, Tergugat melalui Surat Nomor
m

ub

36/LD.ASM/VII/2007, tertanggal 23 Juli 2007 menyatakan sebagai berikut:


a. Menyebutkan bahwa diagnosa rawat inap adalah Nekrosis Ileum dan
ka

penyebabnya adalah Hernia Interna dan Volvulus;


ep

b. Bahwa adapun Hernia untuk anak di bawah usia 12 tahun di dalam


ah

wording polis termasuk dalam pengeculian;


R

c. Volvulus sebagai penyebab Nekrosis lleum juga dapat disebabkan oleh


es

karena kelainan bawaan;


M

ng

on
gu

Halaman 3 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
14. Bahwa jelas Tergugat telah beritikad tidak baik dengan tidak melakukan

si
pembayaran atas klaim yang diajukan oleh Penggugat dengan membuat
alasan-alasan yang mengada-ada sehingga telah menimbulkan kerugian

ne
ng
bagi Penggugat;
15. Bahwa akibat dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan terhadap
Penggugat dengan tidak membayarkan klaim tagihan asuransi anak

do
gu Penggugat telah menyebabkan Penggugat kerugian sebagai berikut:
I. Kerugian Material Penggugat:

In
A
Hilangnya sejumlah uang Penggugat untuk membayar biaya-biaya yang
timbul atas perawatan dan tindakan operasi atas anak Penggugat yang
ah

lik
hingga saat ini, Penggugat masih hutang dengan perusahaan tempat
Penggugat bekerja yakni sebesar:
Pembayaran resep obat tertanggal 20 Desember 2006
am

ub
- Kuitansi obat Nomor 040642/01, rawat inap Rp854.500,00 (delapan
ratus lima puluh empat ribu lima ratus rupiah);
ep
- Kuitasi obat Nomor 040567/01 Rawat inap Rp186.000,00 (seratus
k

delapan puluh enam ribu rupiah);


ah

- Pembayaran biaya kamar kelas 1 (satu) selama 1 (satu) hari


R

si
Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
- Pembayaran biaya kamar operasi Rp1.462.500,00 (satu juta empat

ne
ng

ratus enam puluh dua ribu lima ratus rupiah);


- Pembayaran honorarium dokter bedah anak (dr. Datok, Sp., BA.):

do
gu

Rp1.950.000,00 (satu juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah);


- Pembayaran honorarium dokter Anastesi (dr. Firmansyah, Sp., AN.):
Rp780.000,00 (tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah);
In
A

- Pembayaran honorarium dokter UGD (dr. Yulia) Rp40.000,00 (empat


puluh ribu rupiah);
ah

lik

Pembayaran konsultasi, visit, dan tindakan dokter:


- dr. Yulia (tindakan UGD) Rp75.000,00 (tujuh puluh lima ribu rupiah);
m

ub

- dr. Zulbahcri, Sp., A. (konsul anak) Rp60.000,00 (enam puluh ribu


rupiah);
ka

- dr. Zulbahcri, Sp., A. (visite kls II 1x) Rp60.000,00 (enam puluh ribu
ep

rupiah);
ah

- dr. Datok Sp., BA. (visite kls II 1x) Rp60.000,00 (enam puluh ribu
R

rupiah);
es

- dr. Firmansyah, Sp., AN. (visite 1w 1x) Rp100.000,00 (seratus ribu


M

ng

rupiah);
on
gu

Halaman 4 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Pembayaran jasa paramedik Rp130.000,00 (seratus tiga puluh ribu

si
rupiah);
- Pembayaran pemeriksaan laboratorium Rp823.900,00 (delapan ratus

ne
ng
dua puluh ribu sembilan ratus rupiah);
- Pembayaran pemeriksaan Rontgen (dr. Sri, Sp., R) Rp142.560,00
(seratus empat puluh dua ribu lima ratus enam puluh rupiah),

do
gu Pembayaran oksigen Rp297.000,00 (dua ratus sembilan puluh tujuh
ribu rupiah);

In
A
- Pembayaran obat kamar operasi Rp1.389.500,00 (satu juta tiga ratus
delapan puluh sembilan ribu lima ratus rupiah);
ah

lik
- Pembayaran obat depo ruangan Rp374.000,00 (tiga ratus tujuh puluh
empat ribu rupiah);
- Pembayaran obat-obatan apotik Rp1.168.700,00 (satu juta seratus
am

ub
enam puluh delapan ribu tujuh ratus rupiah);
- Pembayaran Medical Record Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu
ep
rupiah);
k

- Pembayaran Materai Rp6.000,00 (enam ribu rupiah);


ah

- Biaya Jasa Advokat untuk mengurus permasalahan yang dihadapi oleh


R

si
Penggugat sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah);
Total kerugian Materil yang dialami oleh Penggugat adalah sebesar

ne
ng

Rp56.246.616,00 (lima puluh enam juta dua ratus empat puluh enam ribu
enam ratus enam belas rupiah)

do
gu

II. Kerugian Immateriil Penggugat:


Kerugian yang dialami Penggugat akibat penolakan klaim Penggugat
terhadap Tergugat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan kecewa
In
A

serta harga diri yang diremehkan atas tindakan dan pelayanan Tergugat,
adalah wajar apabila Penggugat menuntut ganti rugi immaterial sebesar
ah

lik

Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah);


Sehingga total kerugian Material dan Immaterial Penggugat adalah
m

ub

sebesar Rp5.056.246.616,00 (lima miliar lima puluh enam juta dua ratus
empat puluh enam ribu enam ratus enam belas rupiah)
ka

16. Bahwa karena gugatan Penggugat didasarkan pada bukti yang kuat maka
ep

Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar


ah

Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) perharinya dan atau setiap 1 (satu) hari
R

Tergugat lalai memenuhi putusan ini terhitung sejak putusan ini dibacakan
es

dan diputuskan;
M

ng

on
gu

Halaman 5 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
17. Bahwa mengingat gugatan yang diajukan Penggugat terhadap Tergugat

si
didukung oleh bukti-bukti yang sah dan mempunyai kekuatan pembuktian
yang otentik dan sempurna serta tidak dapat diragukan kebenarannya maka

ne
ng
Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar
menyatakan putusan yang dijatuhkan dapat dijalankan terlebih dahulu
(uitvoerbaar bij vooraad) walaupun ada perlawanan (verzet), banding

do
gu maupun kasasi;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada

In
A
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar memberikan putusan sebagai berikut:
Primair:
ah

lik
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;
3. Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat telah menimbulkan kerugian baik
am

ub
secara materiil maupun immateriil sebesar Rp5.056.246.616,00 (lima miliar
lima puluh enam juta dua ratus empat puluh enam ribu enam ratus enam
ep
belas rupiah);
k

4. Menyatakan sah dan berharga alat bukti yang diajukan oleh Penggugat;
ah

5. Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar


R

si
Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) per harinya dan atau setiap 1 (satu) hari
bilamana Tergugat lalai dalam melaksanakan putusan ini;

ne
ng

6. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian yang diderita oleh


Penggugat sebesar Rp5.056.246.616,00 (lima miliar lima puluh enam juta

do
gu

dua ratus empat puluh enam ribu enam ratus enam belas rupiah) secara
tunai dan seketika;
7. Menetapkan Tergugat tunduk dan patuh terhadap putusan dalam perkara
In
A

ini;
8. Menghukum Tergugat untuk membayar semua biaya yang timbul akibat
ah

lik

perkara ini;
9. Menyatakan putusan serta merta dapat dilaksanakan terlebih dahulu,
m

ub

walaupun ada upaya perlawanan (verzet), banding dan/atau kasasi;


Subsidair
ka

- Apabila Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berpendapat lain, mohon putusan


ep

yang seadil-adilnya (ex aquo et bono);


ah

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan


R

eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:


es

Diskualifikasi In Person;
M

ng

on
gu

Halaman 6 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Tergugat sangat keberatan dan menolak secara tegas dalil-dalil

si
yang dikemukakan oleh Penggugat dalam gugatannya, kecuali terhadap
hal-hal yang diakui secara tegas oleh Tergugat;

ne
ng
2. Bahwa Nathan Putra Perdana tercatat sebagai peserta Asuransi pada
Tergugat dengan nomor peserta 343c, Nomor Polis 40.056.2005.00277;
3. Bahwa gugatan a quo diajukan oleh Penggugat, Joko Dwi Santoso, selaku

do
gu orang tua (Bapak) dari Nathan Putra Perdana, tanpa mengikutsertakan Ibu
dari Nathan Putra Perdana;

In
A
4. Bahwa dengan tidak diikutsertakannya Ibu dari Nathan Putra Perdana
sebagai Penggugat dalam perkara a quo maka menyebabkan kurangnya
ah

lik
kapasitas Penggugat untuk mewakili hak dan kepentingan Nathan Putra
Perdana;
5. Berdasarkan Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
am

ub
tentang Perkawinan, orang tua dengan sendirinya menurut hukum
berkedudukan dan berkapasitas sebagai wali anak-anak sampai mereka
ep
dewasa. Oleh karena itu, orang tua adalah kuasa yang mewakili
k

kepentingan anak-anak yang belum dewasa kepada pihak ketiga maupun di


ah

depan Pengadilan tanpa memerlukan surat kuasa khusus dari anak


R

si
tersebut;
Bahwa dalam perkara a quo yang mengajukan gugatan hanya Bapak dari

ne
ng

Nathan Putra Perdana tanpa mengikutsertakan Ibu dari Nathan Putra


Perdana, dengan tidak ikutsertanya ibu dari Nathan Putra Perdana sebagai

do
gu

Penggugat dalam perkara a quo maka menyebabkan kurangnya kualitas


dari Penggugat;
6. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat sendiri (tanpa
In
A

mengikutsertakan Ibu dari Nathan Putra Perdana) tidak memiliki persona


standi in judicio di depan Pengadilan atas perkara tersebut atau dengan
ah

lik

tidak diikutsertakannya Ibu dari Nathan Putra Perdana atau istri dari
Penggugat maka menyebabkan kurangnya kualitas Penggugat yang
m

ub

menyebabkan tidak memenuhi syarat formil gugatan (diskualifikasi in


person), oleh dan karena itu mohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim
ka

yang memeriksa dan memutus perkara a quo agar berkenan menolak


ep

gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat


ah

tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaar);


R

Gugatan Obscur Libel;


es

7. Bahwa Penggugat mendalilkan gugatan a quo pada adanya hubungan


M

ng

hukum Perjanjian Asuransi antara anak Penggugat dengan Tergugat yaitu


on
gu

Halaman 7 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
anak Penggugat adalah peserta program Asuransi Kesehatan Simas

si
Medicare dengan Nomor Polis 40.056.2005.00277 dan Nomor Registrasi
343c (sesuai dengan butir 2 posita dalil gugatan Penggugat);

ne
ng
8. Bahwa Penggugat pada butir 13 posita gugatan mendalilkan bahwa akibat
dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan terhadap Penggugat
dengan tidak membayarkan klaim tagihan Asuransi Anak Penggugat telah

do
gu menyebabkan kerugian;
9. Bahwa pada petitum gugatan Penggugat memohon agar Tergugat

In
A
dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum;
10. Bahwa berdasarkan butir 7, 8 dan 9 eksepsi Tergugat di atas jelas
ah

lik
membuktikan bahwa terdapat saling pertentangan antara posita dan petitum
yang didaliikan oleh Penggugat dimana Penggugat mendalilkan adanya
hubungan hukum perjanjian antara Penggugat dengan Tergugat tetapi
am

ub
selanjutnya Penggugat mendalilkan Tergugat telah melakukan perbuatan
melawan hukum, dari hal tersebut dapat dilihat bahwa Penggugat keliru
ep
merumuskan posita PMH (Perbuatan Melawan Hukum) padahal hubungan
k

hukum dimulai dengan adanya perjanjian;


ah

M. Yahya Harahap, S.H., dalam bukunya yang berjudul "Hukum Acara


R

si
Perdata (Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan
Pengadilan)", yang diterbitkan oleh Sinar Grafika, cet. 1, April 2005, hal.

ne
ng

455, secara jelas menerangkan bahwa pada dasarnya tidak sama antara
wanprestasi dengan perbuatan melawan hukum ditinjau dari sumber,

do
gu

bentuk, maupun wujudnya, dianggap keliru merumuskan dalil perbuatan


melawan hukum dalam gugatan jika yang dimaksud secara in konkreto
secara realistis adalah wanprestasi. Wanprestasi menurut Pasal 1243 KUH
In
A

Perdata timbul dari persetujuan (agreement) yang berdasarkan Pasal 1320


KUH Perdata, sedangkan perbuatan melawan hukum (PMH) menurut Pasal
ah

lik

1365 KUH Perdata terjadi akibat perbuatan yang melanggar hukum atau
onrechtmatig (unlawful);
m

ub

11. Bahwa berdasarkan ha! tersebut di atas, jelas dan nyata bahwa Penggugat
telah secara keliru mendasarkan gugatan pada perbuatan melawan hukum,
ka

padahal di awal gugatan Penggugat mendalilkan hubungan hukum antara


ep

Penggugat dengan Tergugat adalah hubungan hukum perjanjian (Polis


ah

Asuransi), oleh dan karena itu menyebabkan gugatan menjadi obscure libel
R

(kabur dan tidak jelas) oleh dan karena itu mohon kepada Yang Terhormat
es

Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo agar berkenan
M

ng

on
gu

Halaman 8 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan

si
Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah

ne
ng
memberikan Putusan Nomor 351/Pdt.G/2007/PN Jkt Pst., tanggal 28 Mei 2008
yang amarnya sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

do
gu 2. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum;
3. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian materiil sebesar

In
A
Rp6.240.616,00 (enam juta dua ratus empat puluh ribu enam ratus enam
belas rupiah), immateriil sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
ah

lik
kepada Penggugat secara tunai dan seketika;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp470.000,00 (empat ratus tujuh puluh ribu rupiah);
am

ub
5. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor
ep
596/PDT/2008/PT DKI., tanggal 16 Januari 2009 adalah sebagai berikut:
k

- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat;


ah

- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor


R

si
351/Pdt.G/2007/PN Jkt. Pst., tanggal 28 Mei 2008, yang dimohonkan
banding tersebut;

ne
ng

- Menghukum Pembanding semula Tergugat untuk membayar biaya perkara


dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding ditetapkan

do
gu

sebesar Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);


Menimbang, bahwa amar Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2041 K/
Pdt/2009, tanggal 17 Maret 2010, yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut
In
A

adalah sebagai berikut:


Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT ASURANSI
ah

lik

SINAR MAS (“PERSERO”) tersebut;


Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat untuk membayar biaya perkara
m

ub

dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);
Menimbang, bahwa sesudah Putusan Mahkamah Agung Nomor 2041 K/
ka

Pdt/2009, tanggal 17 Maret 2010, diberitahukan kepada Pemohon Kasasi/


ep

Tergugat/Pembanding, pada tanggal 3 Agustus 2011, kemudian terhadapnya


ah

oleh Pemohon Kasasi/Tergugat/Pembanding, dengan perantaraan kuasanya


R

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 5 Oktober 2011, diajukan


es

permohonan peninjauan kembali pada tanggal 7 Oktober 2011, sebagaimana


M

ng

ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor 32/SRT.PDT.PK/


on
gu

Halaman 9 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2011/PN Jkt Pst., juncto Nomor 351/Pdt.G/2007/PN Jkt Pst., yang dibuat oleh

si
Panitera Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan
tersebut disertai dengan memori peninjauan kembali yang memuat alasan-

ne
ng
alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal
7 Oktober 2011;
Bahwa memori peninjauan kembali dari Pemohon Kasasi/Tergugat/

do
gu Pembanding tersebut telah diberitahukan kepada Tergugat pada tanggal 30
September 2013, kemudian Termohon Kasasi/Penggugat/Terbanding

In
A
mengajukan tanggapan memori peninjauan kembali yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 29 Oktober 2013;
ah

lik
Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta
alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama,
diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam
am

ub
undang-undang, maka oleh karena itu permohonan peninjauan kembali tersebut
secara formal dapat diterima;
ep
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon
k

Peninjauan Kembali/Pemohon Kasasi/Tergugat/Pembanding dalam memori


ah

peninjauan kembali tersebut pada pokoknya ialah:


R

si
Ad. Setelah Perkara Diputus, Ditemukan Surat-Surat Bukti Yang Bersifat
Menentukan Yang Pada Waktu Perkara Diperiksa Tidak Dapat Ditemukan

ne
ng

(Sesuai Dengan Pasal 67 Huruf B Undang-Undang Mahkamah Agung);


1. Bahwa permasalahan antara Pemohon Peninjauan Kembali dan Termohon

do
gu

Peninjauan Kembali dalam perkara a quo bermula dari dijamin atau tidak
dijaminnya pengobatan/perawatan Peserta (Tertanggung), yaitu anak dari
Termohon Peninjauan Kembali yang bernama Nathan Putra Perdana pada
In
A

Rumah Sakit M.H. Thamrin, Cileungsi, Bogor, pada tanggal 20 Desember


2006;
ah

lik

2. Bahwa adapun kronologis secara singkat mengenai timbulnya


permasalahan dalam perkara a quo adalah:
m

ub

2.1. Bahwa pada tanggal 20 Februari 2007, Pemohon Peninjauan Kembali


menerima dokumen klaim Tertanggung a.n Nathan Putra Perdana
ka

tersebut, diantaranya adalah Ringkasan Keluar/Rekam Medis Rumah


ep

Sakit MH Thamrin Cileungsi a.n Nathan Putra yang ditandatangani


ah

oleh dr. Datok Simon, Sp.BA., tertanggal 20 Desember 2006


R

(selanjutnya disebut “Rekam Medis”) (Bukti T-l / Bukti P-2);


es

Pada Rekam Medis (Bukti T-l/Bukti P-2) disebutkan dengan jelas


M

ng

keterangan sebagai berikut:


on
gu

Halaman 10 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Diagnosis Akhir : Necrosis Ileum ec hernia interna + volvulus Jenis;

si
Tindakan/Operasi : Laparatomi Reseksi Ileum ±20 cm + caecum;
2.2. Bahwa berdasarkan diagnosa akhir yang tersebut pada Rekam Medis,

ne
ng
maka Pemohon Peninjauan Kembali menolak klaim yang diajukan oleh
Tertanggung dengan alasan segala jenis hernia termasuk dalam
pengecualian Polis Asuransi, yang selengkapnya ketentuan dalam

do
gu Polis tersebut dapat dikutip sebagai berikut:
Pasal 9 Pengecualiaan Umura Simas Medicare (Bukti T-3 vide Bukt P-

In
A
9): Kecuali jika secara khusus dimasukkan dalam Ikhtisar Polis atau
melalui penerbitan Endorsemen, Polis ini tidak menjamin pelayanan-
ah

lik
pelayanan, produk atau kondisi berikut ini:
Setiap perawatan atau pembedahan terhadap Cacat/Kelainan Bawaan
(Penyakit atau Ketidakmampuan Secara Fisik yang dibawa sejak lahir)
am

ub
termasuk segala jenis hernia dan penyakit ayan (Epilepsi) kecuali yang
disebabkan oleh trauma yang terjadi setelah Tertanggung sudah
ep
dijamin oleh Polis ini secara berkesinambungan;
k

2.3. Bahwa setelah klaim Tertanggung ditolak oleh Pemohon Peninjauan


ah

Kembali, Termohon Peninjauan Kembali mengajukan rekam medis


R

si
yang berbeda, yaitu sesuai surat tertanggal 13 Februari 2007 yang
dibuat dan ditandatangani dr. Datok Simon, Sp., BA., di atas kop surat

ne
ng

RS Tebet, dr. Datok Simon, Sp., BA., menerangkan bahwa pasien a.n.
Nathan Putra Perdana WD/necrosis ileum ec volvulus dengan hernia

do
gu

interna (Bukti P-7);


2.4. Bahwa dengan adanya keterangan yang berbeda antara Rekam Medis
(Bukti T-l/Bukti P-2) dengan keterangan dalam rekam medis yang
In
A

kedua (Bukti P-7), maka terjadi kontradiksi di antara kedua dokumen


tersebut;
ah

lik

2.5. Bahwa pengubahan rekam medis sebagaimana dimaksud pada butir


2.3 di atas adalah perbuatan yang melanggar Undang-Undang Nomor
m

ub

29 Tahun 2004 mengenai Praktik Kedokteran yang mengatur bahwa


rekam medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang
ka

identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan


ep

lain yang diberikan kepada pasien dan tidak dapat diubah secara
ah

sembarangan, selengkapnya dapat dikutip sebagai berikut:


R

Pasal 46 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 mengenai Praktik


es

Kedokteran:
M

ng

on
gu

Halaman 11 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Rekam Medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera

si
dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan. (3)
Setiap catatan Rekam Medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda

ne
ng
tangan petugasyang memberikan pelayanan atau tindakan;
Penjelasannya: Ayat (2)
Dalam hal terjadi kesalalian dalam melakukan pencatatan pada rekam

do
gu medis, berkas dan catatan tidak boleh dihilangkan atau dihapus
dengan cara apapun. Perubahan catatan atau kesalahan dalam rekam

In
A
medis hanya dapat dilakukan dengan pencoretan dan dibubuhi paraf
petugas yang bersangkutan;
ah

lik
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan "petugas" adalah dokter atau dokter gigi atau
tenaga kesehatan lain yang memberikan pelayanan langsung kepada
am

ub
pasien. Apabila dalam pencatatan rekam medis menggunakan
teknologi informasi elektronik, kewajiban membubuhi tanda tangan
ep
dapat diganti dengan menggunakan nomor identitas pribadi (personal
k

identification number);
ah

2.6. Bahwa sesuai dengan ketentuan rekam medis yang tersebut pada
R

si
butir 2.5 di atas, maka secara hukum yang menjadi rekam medis untuk
melihat diagnosa atas pengobatan/perawatan Tertanggung adalah

ne
ng

rekam medis yang pertama kali dibuat oleh dr. Datok Simon, Sp., BA.,
yaitu Ringkasan Keluar/Rekam Medis Rumah Sakit MH Thamrin

do
gu

Cileungsi a.n Nathan Putra yang ditandatangani oleh dr. Datok Simon,
Sp., BA., tertanggal 20 Desember 2006 (Bukti T-l/Bukti P-2), dengan
diagnosa:
In
A

Diagnosis Akhir : Necrosis Ileum ec hernia interna + volvulus Jenis;


Tindakan/Operasi : Laparatomi Reseksi Ileum ±20 cm + caecum;
ah

lik

2.7. Berdasarkan hal di atas tindakan Pemohon Peninjauan Kembali yang


menolak klaim dari Termohon Peninjauan Kembali telah sesuai
m

ub

dengan ketentuan polis asuransi, karena diagnosa pada rekam medis


yang kedua (sesuai Bukti P-7) adalah tidak sah karena dibuat tidak
ka

sesuai dengan ketentuan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 29 Tahun


ep

2004 mengenai Praktik Kedokteran;


ah

3. Bahwa atas permasalahan antara Pemohon Peninjauan Kembali dengan


R

Termohon Peninjauan Kembali telah diputuskan oleh Pengadilan Tingkat


es

Pertama, Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Kasasi dengan amar


M

ng

masing-masing sebagai berikut:


on
gu

Halaman 12 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3.1. Amar Putusan Judex Facti pada Tingkat Pertama;

si
Mengadili
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

ne
ng
2. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan
hukum;
3. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian materiil sebesar

do
gu Rp6.240.616,00 (enam juta dua ratus empat puluh ribu enam ratus
enam belas rupiah), immateriil sebesar Rp100.000.000,00 (seratus

In
A
juta rupiah) kepada Penggugat secara tunai dan seketika;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar
ah

lik
Rp470.000,00 (empat ratus tujuh puluh ribu rupiah);
5. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
3.2 Amar Putusan Judex Facti pada Tingkat Banding:
am

ub
Mengadili
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula
ep
Tergugat;
k

- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor


ah

351/PDT.G/2007/PN JKT PST., tanggal 28 Mei 2008, yang


R

si
dimohonkan banding tersebut;
- Menghukum Pembanding semula Tergugat untuk membayar biaya

ne
ng

perkara pada kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding


ditetapkan sebesar Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah);

do
gu

3.3. Amar Putusan Judex Licti pada Tingkat Kasasi:


Mengadili:
- Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi:
In
A

PT ASURANSI SINAR MAS (“PERSEROAN”) tersebut;


- Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat untuk membayar biaya
ah

lik

perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp500.000,00 (lima ratus


ribu rupiah);
m

ub

4. Bahwa mengenai adanya pelanggaran pembuatan rekam medis oleh


dr. Datok Simon, Sp., BA., Pemohon Peninjauan Kembali telah membuat
ka

pengaduan kepada Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia


ep

(MKDKI) selaku lembaga yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya


ah

kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan disiplin
R

ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi (sesuai


es

dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang


M

ng

Praktik Kedokteran);
on
gu

Halaman 13 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa atas adanya pengaduan dari Pemohon Peninjauan Kembali kepada

si
MKDKI, maka MKDKI telah mengeluarkan Keputusan Majelis Kehormatan
Disiplin Kedokteran Indonesia Atas Pengaduan Nomor 15/P/MKDKI/

ne
ng
VIII/2008, yang dibacakan pada tanggal 25 Januari 2011, yang mana
Keputusan MKDKI ini diperkuat oleh Keputusan Majelis Kehormatan Disiplin
Kedokteran Indonesia Atas Keberatan Kasus Nomor 15/P/MKDKI/VIII/2008,

do
gu yang ditetapkan pada tanggal 25 Maret 2011, yang Pemohon Peninjauan
Kembali terima dari Konsil Kedokteran Indonesia pada tanggal 8 September

In
A
2011 sebagai lampiran surat dari Konsil Kedokteran Indonesia kepada
PT Asuransi Sinar Mas Nomor DD.04/03/KKI/IX/1512/2011, tanggal 8
ah

lik
September 2011 (selanjutnya disebut “Keputusan MKDKI”) (“Bukti Baru
Peninjauan Kembali”);
6. Bahwa pengajuan Bukti Baru Peninjauan Kembali ini memenuhi syarat
am

ub
untuk diajukan sebagai bukti baru sebagaimana diatur pada Pasal 69 huruf
(b) Undang-Undang Mahkamah Agung, yaitu masih dalam kurun waktu 180
ep
hari sejak ditemukannya bukti baru tersebut. Bahwa Pemohon Peninjauan
k

Kembali menerima (menemukan) Bukti Baru Peninjauan Kembali ini pada


ah

tanggal 8 September 2011, dan diajukan sebagai bukti baru masih


R

si
memenuhi tenggang waktu 180 hari sejak ditemukan oleh Pemohon
Peninjauan Kembali;

ne
ng

7. Bahwa dalam Bukti Baru Peninjauan Kembali MKDKI memberikan


pendapat dan putusan sebagai berikut:

do
gu

- Pada hal. 9-10 Bukti Baru Peninjauan Kembali (diberi tanda berwarna
oleh Pemohon Peninjauan Kembali) menyebutkan sebagai berikut:
X. Majelis Pemeriksa Disiplin berpendapat:
In
A

I. Terhadap Teradu I (dr. Datok Simon, Sp., BA.);


I. Berdasarkan fakta dalam persidangan serta alat bukti yang ada,
ah

lik

Majelis berpendapat bahwa, yang terjadipada pasien Nathan Putra


Perdana adalah:
m

ub

(a) Necrosis usus yang disebabkan oleh volvulus;


(b) Defek (lubang) pada mesenterium yang letaknya berbeda dengan
ka

volvulus;
ep

Tidak ditemukan adanya usus yang masuk dalam defek tersebut yang
ah

berarti tidak ada hernia interna. Penulisan diagnosis akhir


R

seharusnya:
es

(1) Necrosis Ileum ec Volvulus;


M

ng

(2) Defek pada mesenterium;


on
gu

Halaman 14 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Teradu I membuat diagnosis dengan tiga versi yang berbeda:

si
Versi 1 (laporan operasi), Diagnosis pasca bedah Necrosis ileum;
Versi 2 (resume medis), Diagnosis akhir: Necrosis ileum ec hernia

ne
ng
interna+volvulus;
Versi 3 (diperbaiki dan ditulis pada kertas resep RS Tebet), Necrosis
Ileum ec Volvulus dengan Hernia Interna;

do
gu Perubahan penulisan diagnosis seperti yang tercantum pada versi 3,
tidak tercatat dalam rekam medis, tidak sesuai dengan tata cara

In
A
pembetulan rekam medis sebagaimana diatur dalam PERMENKES
Nomor 269/MENKES/PER/III/2008, Bab III Pasal 5;
ah

lik
Diagnosis Versi ke 3 masih mengandung makna yang berbeda
dengan yang digambarkan oleh teradu I dalam lampiran laporan
operasi;
am

ub
3. Majelis menilai terdapat ketidakcermatan dalam menuliskan diagnosis
yang dibuat oleh teradu I;
ep
- Pada halaman 10 Bukti Baru Peninjauan Kembali (diberi tanda berwarna
k

oleh Pemohon Peninjauan Kembali) menyebutkan sebagai berikut:


ah

XI. Majelis Pemeriksa Disiplin memutuskan:


R

si
1. Terhadap Teradu I (dr. Datok Simon, Sp., BA.);
a. Ditemukan pelanggaran disiplin kedokteran butir 1 Peraturan

ne
ng

KKI Nomor 17/KKI/Kep/VIII/2006, yaitu tidak melakukan praktik


kedokteran dengan cermat, dalam hal ini tidak melakukan

do
gu

penulisan dan perubahan diagnosis pada rekam medis dan


tidak menuliskan diagnosis dengan cermat sehingga dapat
menimbulkan salah persepsi bagi yang berkepentingan;
In
A

b. Menjatuhkan sanksi disiplin berupa peringatan tertulis agar


membuat rekam medis sesuai ketentuan yang berlaku, dan
ah

lik

menuliskan diagnosis dengan cermat;


c. Pelanggaran Teradu I pada butir 1 a angka XI di atas tidak
m

ub

diartikan sebagai culpa (lalai) maupun opzet (sengaja), juga


bukan merupakan pelanggaran dalam arti opzet bij
ka

mogelijkheid (keinsyafan akan kemungkinan) dan melawan


ep

hukum, baik dalam hukum pidana (wederechtelijk) maupun


ah

hukum perdata (onrechmatigedaad) dalam pengertian


R

malapraktik kedokteran secara hukum. Pelanggaran tersebut


es

terbatas pada norma disiplin administratif sehingga tidak serta


M

ng

merta diartikan sebagai pelanggaran maupun perbuatan


on
gu

Halaman 15 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melawan hukum yang memerlukan persyaratan luas berupa

si
Professional Competency of Experts dan Geographic
Competency of Experts;

ne
ng
8. Bahwa MKDKI dalam putusannya sebagaimana tersebut dalam Bukti Baru
Peninjauan Kembali sebagaimana dikutip di atas memutuskan seharusnya
diagnosis yang benar adalah:

do
gu (1) Necrosis Ileum ec Volvulus;
(2) Defek pada mesenlerium;

In
A
dan bukan diagnosis sebagaimana yang tersebut pada dokumen klaim yang
diterima oleh Pemohon Peninjauan Kembali pada saat adanya klaim ini
ah

lik
(sesuai Bukti T-l vide Bukti P- 2) yaitu dengan diagnosis sebagai berikut:
Nekrosis Ileum + Hernia Interna dan Volvulus;
9. Bahwa dengan adanya Keputusan MKDKI ini (“Bukti Baru Peninjauan
am

ub
Kembali”) membuktikan bahwa Judex Facti pada Pengadilan Tingkat
Pertama dan Pengadilan Tingkat Banding serta Judex Licti pada Mahkamah
ep
Agung telah mendasarkan putusannya pada alat bukti yang dibuat secara
k

salah, oleh dan karena itu putusan yang dibuat berdasarkan alat bukti yang
ah

dibuat secara salah haruslah dinyatakan batal dan tidak mempunyai


R

si
kekuatan hukum;
10. Bahwa jika sedari awal dr. Datok Simon, Sp., BA., tidak menuliskan

ne
ng

kesalahan dalam menulis Rekam Medis (sebagaimana temyata pada Bukti


T-l/Bukti P-2) tentu tidak akan ada perkara ini karena diagnosis yang

do
gu

sebenarnya, yaitu yang terdapat pada Keputusan MKDKI (“Bukti Baru


Peninjauan Kembali”), adalah perawatan/pengobatan yang masuk dalam
jaminan Polis Simas Medicare, oleh dan karena itu tidak akan ada sengketa
In
A

antara Pemohon Peninjauan Kembali dengan Termohon Peninjauan


Kembali;
ah

lik

11. Apabila sedari awal pengajuan klaim ini Dr. Datok Simon, Sp.BA.,
menuliskan diagnosis yang benar pada dokumen klaim, maka Pemohon
m

ub

Peninjauan Kembali akan melakukan pembayaran ganti rugi klaim asuransi


kepada Termohon Peninjauan Kembali sebesar:
ka

Rawat Inap pasien dirawat tanggal 20-21 Desember 2006 (1 hari)


ep

Jumlah Jumlah Jumlah Ekses


Kerugian Maksimum Kerugian
ah

Yang Penggantian Yang Dibayar


R

Diajukan (Rp)
Biaya kamar dan 500.000 125.000 125.000 375.000
es

menginap maks 365 hari


M

Biaya aneka perawatan 4.596.660 3.000.000 3.000.000 1.596.660


ng

Operasi (tanpa daftar 2.230.000 6.000.000 2.230.000 0


on
gu

Halaman 16 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembedahan)
Biaya Pembiusan 780.000 2.400.000 780.000 0

si
Biaya kamar bedah 1.462.500 2.400.000 1.462.500 0
Total IP 9.569.160 7.597.500 1.971.660
Santunan Duka 3.000.000 3.000.000 3.000.000

ne
ng
Total yang dibayarkan 10.597.500

12. Bahwa dengan terbuktinya ada kesalahan penulisan diagnosis yang

do
gu dituliskan oleh dr. Datok Simon, Sp., BA., (sebagaimana diputus oleh
MKDKI dalam Bukti Baru Peninjauan Kembali), maka unsur kesalahan

In
A
sebagai salah satu unsur perbuatan melawan hukum tidak dapat
dibebankan dan dipertanggungjawabkan kepada Pemohon Peninjauan
ah

lik
Kembali, sehingga Putusan Judex Licti pada Putusan Kasasi dan Judex
Facti pada Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tingkat Banding
yang memutuskan bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah melakukan
am

ub
perbuatan melawan hukum haruslah dibatalkan;
13. Bahwa Putusan Judex Facti pada Pengadilan Tingkat Pertama dan
ep
Pengadilan Tingkat Banding serta Judex Licti pada Putusan Kasasi yang
k

menghukum Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar kerugian


ah

immaterial sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) padahal sesuai


R

si
dengan Keputusan MKDKI yang melakukan kesalahan adalah dr. Datok
Simon, Sp., BA., adalah sangat tidak berdasarkan hukum dan tidak

ne
ng

memenuhi rasa keadilan, oleh dan karena itu Pemohon Peninjauan Kembali
harus dibebaskan dari pembayaran kerugian immaterial ini;

do
gu

14. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas mohon kepada Hakim Agung pada
Mahkamah Agung Republik Indonesia yang memeriksa dan memutus
Permohonan Peninjauan Kembali ini berkenan mengabulkan dan menerima
In
A

Permohonan Peninjauan Kembali ini dan membatalkan Putusan Mahkamah


Agung Nomor 2041 K/Pdt/2009 tertanggal 17 Maret 2010, juncto Putusan
ah

lik

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor 596/PDT/2008/PT DKI., tertanggal 16


Januari 2009, juncto Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor
m

ub

351/PDT.G/2007/PN JKT PST., tertanggal 28 Mei 2008;


Ad. Dalam Suatu Putusan Terdapat Suatu Kekhilafan Hakim Atau Suatu
ka

Kekeliruan Yang Nyata (Sesuai Dengan Pasal 67 Huruf F Undang-Undang


ep

Mahkamah Agung);
ah

1. Bahwa Judex Licti yang memutuskan Putusan Mahkamah Agung Nomor


R

2041 K/Pdt/2009 tertanggal 17 Maret 2010, dan Judex Facti yang


es

memutuskan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor


M

ng

596/PDT/2008/PT DKI., tertanggal 16 Januari 2009, juncto Putusan


on
gu

Halaman 17 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 351/PDT.G/2007/PN JKT PST.,

si
tertanggal 28 Mei 2008 telah melakukan suatu kekhilafan atau suatu
kekeliruan yang nyata (sesuai Pasal 67 huruf f Undang-Undang Mahkamah

ne
ng
Agung) dalam putusannya;
2. Bahwa hubungan hukum antara Pemohon Peninjauan Kembali dengan
Termohon Peninjauan Kembali diatur dalam Polis Simas Medicare, oleh

do
gu dan karena itu Polis Simas Medicare merupakan perjanjian yang mengikat
kedua belah pihak dan merupakan undang-undang bagi para pihak (sesuai

In
A
Pasal 1320 juncto 1338 KUH Perdata). Bahwa yang menjadi pokok
permasalahan dalam perkara a quo adalah mengenai jaminan Polis Simas
ah

lik
Medicare, yang mana seharusnya gugatan atas jaminan Polis Simas
Medicare ini diajukan dalam gugatan wanprestasi (ingkar janji) dan bukan
gugatan perbuatan melawan hukum (sebagaimana yang dilakukan oleh
am

ub
Termohon Peninjauan Kembali dalam perkara a quo);
3. Bahwa pada Polis Simas Medicare tidak diperjanjikan adanya mengenai
ep
ganti rugi immaterial, oleh dan karena itu Putusan Judex Licti pada Putusan
k

Kasasi dan juga Putusan Judex Facti pada Tingkat Pertama dan Tingkat
ah

Banding yang memutuskan agar Pemohon Peninjauan Kembali dihukum


R

si
unuk membayar kerugian immaterial sebesar Rp100.000.000,00 (seratus
juta rupiah) adalah merupakan suatu kekhilafan atau suatu kekeliruan yang

ne
ng

nyata;
Sesuai dengan Pasal 1320 juncto 1338 KUHPerdata disebutkan bahwa

do
gu

Perjanjian yang sah berlaku sebagai undang-undang bagi para


pembuatnya, maka dengan seyogyanya yang mengatur hukum dan akibat
hukum antara Pemohon Peninjauan Kembali dengan Termohon Peninjauan
In
A

Kembali adalah Polis Simas Medicare, oleh dan karena itu Judex Licti pada
Putusan Kasasi dan Judex Facti pada Pengadilan Tingkat Pertama dan
ah

lik

Tingkat Banding seyogyanya harus berpedoman pada Polis Simas


Medicare dalam hal memberikan putusan atas perkara a quo;
m

ub

Bahwa dengan adanya kekhilafan hakim dan kekeliruan yang nyata


sebagaimana diterangkan di atas, maka mohon kepada Hakim Agung pada
ka

Mahkamah Agung Republik Indonesia yang memeriksa dan memutus


ep

Permohonan Peninjauan Kembali ini berkenan mengabulkan dan menerima


ah

Permohonan Peninjauan Kembali ini dan membatalkan Putusan Mahkamah


R

Agung Nomor 2041 K/Pdt/2009 tertanggal 17 Maret 2010, juncto Putusan


es

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor 596/PDT/2008/PT DKI., tertanggal 16


M

ng

on
gu

Halaman 18 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Januari 2009, juncto Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor

si
351/PDT.G/2007/PN JKT PST., tertanggal 28 Mei 2008;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut

ne
ng
Mahkamah Agung berpendapat:
Bahwa alasan-alasan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon
Peninjauan Kembali tersebut tidak dapat dibenarkan, karena setelah meneliti

do
gu bukti surat yang diajukan Pemohon Peninjauan Kembali, ternyata bukti tersebut
terbit setelah selesainya pemeriksaan oleh Judex Facti, sehingga bukan

In
A
merupakan bukti baru sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 67 huruf
b Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
ah

lik
sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2009;
am

ub
Bahwa selain itu putusan Judex Juris tidak mengadung kekhilfan hakim
atau kekeliruan nyata, karena putusan dan pertimbangannya telah didasarkan
ep
pada fakta persidangan yang terungkap dalam pemeriksaan, oleh karenanya
k

alasan tersebut beralasan untuk ditolak;


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka


R

si
permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan
Kembali PT ASURANSI SINAR MAS (PERSERO) tersebut harus ditolak;

ne
ng

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali dari


Pemohon Peninjauan Kembali ditolak, maka Pemohon Peninjauan Kembali

do
gu

dihukum untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan


kembali ini;
Memerhatikan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
In
A

Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang


Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan
ah

lik

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-


Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang
m

ub

bersangkutan;
M E N G A D I L I:
ka

1. Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan


ep

Kembali PT ASURANSI SINAR MAS (PERSERO) tersebut;


ah

2. Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/


R

Tergugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan


es

peninjauan kembali ini sejumlah Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu
M

ng

rupiah);
on
gu

Halaman 19 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada

si
hari Senin, tanggal 14 November 2016, oleh Syamsul Ma’arif, S.H., LL.M.,
Ph.D., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai

ne
ng
Ketua Majelis, Dr. Sunarto, S.H., M.H., dan Sudrajad Dimyati, S.H., M.H.,
Hakim-hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Hakim-Hakim

do
gu Anggota tersebut dan Endang Wahyu Utami, S.H., M.H., Panitera Pengganti
dan tidak dihadiri oleh para pihak.

In
A
Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis,
ttd./ ttd./
ah

lik
Dr. Sunarto, S.H., M.H. Syamsul Ma’arif, S.H., LL.M., Ph.D.
ttd./
Sudrajad Dimyati, S.H., M.H.
am

ub
Panitera Pengganti,
ttd./
ep Endang Wahyu Utami, S.H., M.H.

Biaya-biaya:
k

1. Meterai …..……….… Rp 6.000,00


ah

2. Redaksi ……….….… Rp 5.000,00


3. Administrasi PK......... Rp2.489.000,00
R

si
J u m l a h …………. Rp2.500.000,00

ne
ng

Untuk Salinan
Mahkamah Agung RI.
an. Panitera

do
gu

Panitera Muda Perdata In


A

Dr. Pri Pambudi Teguh, SH., MH.


ah

lik

Nip. 19610313 198803 1 003


m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 20 dari 20 Hal. Put. Nomor 426 PK/Pdt/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Anda mungkin juga menyukai