Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH OBSTETRI

INFEKSI PENYAKIT HEPATITIS

Dosen Pembimbing :

Indrayanti, SST., S.Pd., M.Kes

Disusun Oleh :

1. Allisya Rafaela Cantika (P27824520012)


2. Anisya Silvita Febryanti (P27824520001)
3. Dhea Nur Fadillah (P27824520002)
4. Jesy Agleysia (P27824520003)
5. Julian Hadi Steffanny (P27824520004)
6. Kisatul Ulya Kasanah (P27824520005)

PRODI D3 KEBIDANAN BOJONEGORO

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga makalah kami yang
berjudul “Infeksi Penyakit Hepatitis” dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada
Ibu Indrayanti, SST., S.Pd., M.Kes. yang telah memberikan tugas kepada kami sehingga
dapat menyusun dan meyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menjadi acuan bagi
kami untuk lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca dan dapat bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bojonegoro, 31 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................... 1

Kata Pengantar ..................................................................................................... 2

Daftar Isi .............................................................................................................. 3

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ...................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Tujuan .................................................................................................... 4
BAB II Pembahasan
A. Definisi Hepatitis .................................................................................. 6
B. Etiologi Hepatitis .................................................................................. 9
C. Tanda dan Gejala Hepatitis .................................................................. 11
D. Patofisiologi Hepatitis ......................................................................... 12
E. Pencegahan dan Penanganan Hepatitis ................................................ 12
F. Komplikasi Hepatitis ........................................................................... 14

BAB III Penutup

A. Kesimpulan .......................................................................................... 22
B. Saran .................................................................................................... 23

Daftar Pustaka

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan
oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker
hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus,
identifikasi virus penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F
dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut. (Ester Monica, 2002 :
93) Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh
dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun
gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. (Aru, w
sudoyo, 2006 : 429). Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau
pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis
tidak
menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah.
Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah, mudah
lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh
tua, kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning.
Pasien hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan.
(http://www2.kompas.com/ver1/Kesehatan/0710/19/o32215.htm)

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi infeksi hepatitis ?
2. Jelaskan etiologi hepatitis !
3. Sebutkan tanda dan gejala dari hepatitis !
4. Jelaskan patofisiologi hepatitis !
5. Bagaimana cara penangan hepatitis ?
4
6. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada infeksi hepatitis?

C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi hepatitis
2. Mengidentifikasi etiologi hepatitis
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala hepatitis
4. Mengidentifikasi patofisiologi hepatitis
5. Mengetahui cara penanganan hepatitis
6. Mengidentifikasi komplikasi yang terjadi pada penyakit hepatitis

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Hepatitis
Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi hepar terhadap
berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol. (Ester monika, 2002 : 93)
Hepatitis adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang hati.

Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus disertai
nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan
klinis, biokomia serta seluler yang khas. (Brunner & Suddarth, 2002 : 1169)
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam bahasa
awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi lever itu
sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ hati,bukan penyakit
hati. Namun banyak asumsi yang berkembang di masyarakat mengartikan lever
adalah penyakit radang hati. sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat
menimbulkan keracunan, karena tidak semua penyakit kuning disebabkan oleh radang
hati, teatapi juga karena adanya peradangan pada kantung empedu. (M. Sholikul
Huda) Hepatitits adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di

6
sebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-
bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis,
biokimia serta seluler yang khas. (Smeltzer, 2001)
Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hepatitis adalah suatu
penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus yang
menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.

B. Etiologi Hepatitis Pada Kehamilan


Penyebab hepatitis menurut syaifoellah Noes dkk (1996)adalah:
1. Infeksi Virus
1) Virus hepatitis A,B,C dan E
2) Virus lain :sitomegali,epstain,bar dan rubella
2. penyakit hati autoimun
3. obat metildopa,isoniazid,notrofurotin,oksitenisetin
4. Kelainan genetik:penyakit wilson,anti tipsin

Etiologi Hepatitis Secara Umum :

1. Hepatitis A
Hepatitis A pada umumnya dapat di tulari melalui mulut, misalnya melalaui
gelas atau sendok bekas yang di pakai penderita hepatitis A. Kadang-
kadang dapat juga melalui keringat penderita atau melalui jarum suntik bekas
yang di pakai pada penderita pengdapa hepatitis A.
2. Hepatitis B
Hampir semua jenis virus hepatitis dapat menyerang manusia. Pada ibu hamil
bila terserang virus ini dapat menularkan pada bayinya yang ada dalam
kandungan atau waktu menyusui bayi itu. Bentuk penularan seperti inilah
7
yang banyak di jumpai pada penyakit hepatitis B. Pada saat ini jenis hepatitis
yang paling banyak di pelajari ialah hepatitis B dan telah dapat pula di cegah
melalui vaksinasi. Walaupun infeksi virus ini jarang terjadi pada populasi
orang dewasa, kelompok tertentu dan orang yang memiliki cara hidup tertentu
berisiko tinggi. Kelompok ini mencakup:
1) Imigran dari daerah endemis hepatitis b
2) Pengguna obat IV yang sering bertukar jarum dan alat suntik
3) Pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang
yang terinfeksi
4) Pria homoseksual yaang secara seksual aktif
5) Pasien rumah sakit jiwa
6) Narapidana pria
7) Pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima produk
tertentu dari plasma
8) Kontak serumah denag karier hepatitis
9) Pekerja sossial di bidang kesehatan, terutama yang banyak kontak
dengan darah
3. Hepatitis C
Penularan hepatitis C dan Delta pada orang dewasa bisa terjadi melalui kontak
seksual dan bisa pula melalui makanan dan minuman, suntikan
ataupun transfusi darah. Virus hepatitis C juga berbahaya karena sebagian
besar penyakit Hepatitis C dapat berkembang menjadi kronis/menahun dan
menjadi pengidap yang selanjutnya akan menjadi sumber infeksi bagi orang
sekitarnya.
4. Hepatitis D dan E
Hepatitis delata dan hepatitis e didduga penularannya melalui mulut, tetapi
belum ada penelitian yang lebih mendalam.

8
Penyebab umum dari hepatitis adalah infeksi virus. Hepatitis yang terjadi mulai dari
hepatitis (A, B, C, dan D), yang tidak terlalu berpengaruh pada kehamilan, akan tetapi
infeksi yang lebih berat telah ditemukan pada pasien dengan hepatitis E. Infeksi HEV
dan HBV menjadi penyebab utama dari kasus hepatitis fulminant pada kehamilan.
Pada negara berkembang seperti India, Hepatitis E adalah penyebab dari Fullminat
Hepatic Failure. Dengan presentase mortalitas pada trimester 3 adalah sekitar 15-45%.

C. Patofisiologi
Menurut Hudak dan gallo (1996) inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis)
dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obat dan
bahan kimia. Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobule dan unit ini unik karena
memiliki suplai darah sendiri. Seiring dengan berkembangnya inflamasi pada hepar,
pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-
sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan hepar. Setelah lewat masanya, sel-
sel hepar menjadi rusak dibuang dari satu buah reprus sistem imun dan digantikan
oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar pasien yang
mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal. Infeksi virus parenkim
hepar telah dikelompokkan berdasarkan agen spesifik yang menginfeksinya. Terdapat
empat jenis hepatitis virus akut : A,B, non-A, non-B (C) dan Delta (D).

D. Hepatitis Pada Kehamilan


1. Pengertian
Istilah “hepatitis” dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver).
Penyebabnya berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat - obatan.
Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan
G. Penyakit hepatitis akibat virus bisa akut (hepatitis A), bisa kronik (hepatitis
B dan C) dan bisa juga kemudian menjadi kanker hati (hepatitis B dan C).

9
Pada wanita hamil kemungkinan untuk terjangkit hepatitis virus adalah sama
dengan wanita tidak hamil pada umur yang sama. Kelainan hepar yang
mempunyai hubungan langsung dengan peristiwa kehamilan, ialah : Acute
fatty liver of pregnancy (Obstetric acute yellow-atrophy). Infeksi hepatitis
virus pada kehamilan tidak berhubungan langsung dengan peristiwa
kehamilan, namun tetap memerlukan penanganan khusus, mengingat penyulit-
penyulit yang mungkin timbul baik untuk ibu maupun janin.
2. Macam – macam hepatitis pada kehamilan
1) Hepatitis A
a. Pengertian
Hepatitis A, merupakan enterovirus RNA, mempunyai masa
inkubasi antara 15-50 hari dan ditularkan melalui fekal-oral atau
melalui makanan & minuman yang terkontaminasi.
b. Penyebab
Penyebab hepatitis A adalah virus hepatitis A (HAV). Virus ini
merupakan virus RNA positif dan pertama kali ditemukan (dengan
mikroskop elektron) pada tahun 1973. Virus hepatitis A
mengganggu fungsi liver sambil terus berkembang biak di sel-sel
liver. Akibat dari gangguan ini sistem kekebalan tubuh bekerja
untuk memerangi virus tersebut. Dalam proses ini, bisa terjadi
kerusakan yang berakhir pada peradangan liver.
c. Penyebaran
HAV disebarkan lewat kotoran atau tinja penderita. Penyebarannya
disebut faecal-oral (tinja ke mulut) karena biasanya tangan secara
tidak sengaja menyentuh benda bekas terkena tinja (di kamar mandi
umum biasanya) dan kemudian menggunakannya untuk makan.
Karena itu, dalam lingkungan yang buruk sanitasi, tidak mempunyai

10
toilet sendiri dan harus MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di WC umum,
kemungkinan terkena virus hepatitis A menjadi lebih besar.
d. Tanda dan gejala
a) Cepat lelah
Salah satu gejala dari penyakit Hepatitis A adalah kelelahan
kronis. Hati mempunyai tanggung jawab untuk menyimpan
energi untuk kebutuhan tubuh dalam menjalankan fungsinya.
Jika hati rusak, energi yang anda butuhkan untuk melakukan
aktivitas setiap harinya mungkin tidak tersedia. Hal itu yang
menyebabkan kelelahan.
b) Demam
Hati yang normal halus dan kenyal bila disentuh. Ketika hati
terinfeksi suatu penyakit (misalnya Hepatitis A), hati menjadi
bengkak. Sel hati mulai mengeluarkan enzim alanin
aminotransferase ke darah. Tubuh yang telah terinfeksi oleh
virus metabolismenya meningkat, sehingga suhu tubuh juga
akan meningkat.
c) Anoreksia
Hilangnya nafsu makan yang ekstrem dikarenakan adanya rasa
mual muntah.
d) Ikterus
Terjadi gangguan pada hepar sehingga tidak bisa melakukan
fungsinya dalam mengontrol pengeluaran bilirubin, sehingga
kadar bilirubin meningkat dan terjadi hiperbilirubinemia atau
ikterus.
e. Kehamilan dengan hepatitis A

11
Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa hepatitis A merupakan
agen teratogenik dan resiko transmisi vertical dari hepatitis A akut
ke janin sangat rendah, dan bila antibodi IgM ada pada ibu saat
trimester ketiga, pengobatan profilaksis pada bayi baru tidak perlu
diberikan. Bagaimanapun, jika antigen hepatitis A terdapat pada
kotoran pada saat kelahiran bayi atau, mungkin, ketika penyakit
terjadi nanti 2-3 minggu terakhir kehamilan, bayi baru lahir harus
mendapatkan profilaksis immunoglobulin karena bisa tertular dari
ibu. Kehamilan dengan hepatitis A tidak menyebabkan peningkatan
angka kematian ibu. Jika bayi baru lahir terpapar, infeksi biasanya
ringan dan mereka akan mempunyai kekebalan seumur hidup.
f. Penanganan
Terapi simptomatis adalah sangat penting untuk mengisolasi wanita
hamil yang terinfeksi untuk menghindari penularan. Terapi
simptomatis disini termasuk mencegah dehidrasi dan pemberian
nutrisi yang adekuat dan istirahat. Biasanya akan sembuh dalam 1-2
bulan. Wanita hamil yang telah terpapar infeksi dapat diberikan
imuno-γ-globulin (0,02 mg/kgBB). Terapi ini hanya efektif jika
diberikan dalam waktu 2 minggu. Vaksinasi hepatitis A dapat
diberikan bersamaan dengan imuno-γ-globulin. Dengan vaksinasi
akan melindungi kadar antibodi dalam 10-14 hari. Telah dilaporkan
bahwa efektivitas vaksinasi lebih dari 90%.
2) HEPATITIS B
a. Pengertian
Virus hepatitis B (HBV) adalah virus DNA rantai ganda yang
merupakan penyebab hepatitis akut pada kehamilan yang

12
paling sering. Masa inkubasi dari waktu terpapar sampai
muncul gejala adalah 6 minggu sampai 6 bulan.
b. Penyebab
Terjadinya hepatitis B, disebabkan oleh virus hepatitis B
(HBV) yang terbungkus serta mengandung genoma DNA
melingkar. Virus ini merusak fungsi liver dan sambil merusak
dan terus berkembang biak dalam sel-sel liver/hati
(hepatocytes).
c. Penyebaran
Ditularkan lewat darah. Jadi, hepatitis B menyebar ketika
terjadi kontak dengan darah yang terinfeksi, cairan tubuh
(sperma), atau hubungan seksual.Untungnya hepatitis B ini
tidak bisa menembus pori-pori kulit karena ukurannya yang
relative besar. Namun jika ada luka sedikit saja, virus ini
dengan cepat segera masuk. Selain itu, karena ukurannya yang
besar itu, virus hepatitis B tidak bisa ditularkan dari ibu kepada
janinnya, kecuali jika ada kebocoran diplasenta, misalnya
akibatpengambilan cairan amniotic di plasenta. Namun
demikian penyebaran dari ibu ke bayi mudah terjadi, terutama
saat bayi lahir (ketika darah keduanya bercampur). Kalu bayi-
bayi itu tidak di vaksinansi saat lahir, bayi akan menjadi carrier
seumur hidup, bahkan nantinya bisa menderita gagal liver dan
kanker liver. Selain itu penyakit ini menular melalui hubungan
seksual, penggunaan obat jarum suntik yang terkontaminasi,
akupuntur, tato dan tranfusi darah.
d. Tanda dan gejala
a) Mual muntah

13
Mual muntah terjadi tentunya disebabkan oleh
tekanan hebat terhadap liver yang membuat
keseimbangan tubuh tidak terjaga.
b) Diare
Virus lewat duodenum, jejunum, ileum
menembus sel tanpa lisis viremia atau infeksi
lokal karena keracunan. sehingga usus tidk bisa
menyerap air secara maksimal, akibatnya terjadi
diare.

c) Anorexia
Hilangnya nafsu makan yang ekstem
dikarenakan adanya rasa mual muntah.
d) Penyakit kuning (ikterus)
Terjadi gangguan pada hepar sehingga tidak bisa
melakukan fungsinya dalam mengontrol
pengeluaran bilirubin, sehingga kadar bilirubin
meningkat dan terjadi hiperbilirubinemia atau
ikterus.
d. Kehamilan dengan hepatitis B
Resiko keseluruhan dari infeksi neonatal kira-kira 75% jika
ibu terinfeksi pada trimester ketiga atau masa nifas ; dan
resiko ini jauh lebih rendah (5-10%) jika ibu terinfeksi pada
awal kehamilan. Sebagian besar infeksi pada bayi baru lahir
kemungkinan terjadi saat persalinan dan kelahiran atau
melalui kontak ibu bayi, daripada secara transplasental.

14
Walaupun sebagian besar bayi-bayi menunjukkan tanda
infeksi ikterus ringan, mereka cenderung menjadi carrier.
Status carrier ini dipertimbangkan akan menjadi sirosis hepatis
dan karsinoma hepatoseluler. Infeksi kronik terjadi kira-kira
90% pada bayi yang terinfeksi, 60% pada anak < 5 tahun dan
2%-6% pada dewasa.
Diantaranya, seseorang dengan infeksi kronik HBV, resiko
kematian dari sirosis dan karsinoma hepatoselular adalah
15% - 25%. Infeksi HBV bukan merupakan agen
teratogenik. Bagaimanapun, terdapat insidens berat lahir
rendah yang lebih tinggi diantara bayi-bayi dengan ibu yang
menderita infeksi akut selama hamil. Pada satu penelitian
hepatitis akut maternal (tipe B atau non-B) tidak
mempengaruhi insidens dari malformasi kongenital, lahir
mati, abortus, atau malnutrisi intrauterin. Tetapi, hepatitis
akut menyebabkan peningkatan insidens prematuritas.
a. Penanganan
a) Antepartum
1) Mendapat kombinasi antibodi pasif
(immunoglobulin) dan imunisasi aktif
vaksin hepatitis B
2) Tidak minum alcohol
3) Menghindari obat-obatan yang
hepatotoksis seperti asetaminofen yang
dapat memperburuk kerusakan hati
4) Tidak mendonor darah, bagian tubuh dan
jaringan

15
5) Tidak menggunakan alat pribadi yang
dapat berdarah dengan orang lain
misalnya sikat gigi dan pisau cukur
6) Menginformasikan pada Dokter Anak,
Kandungan Kebidanan dan perawat
bahwa mereka carrier hepatitis
7) Memastikan bahwa bayi mereka
mendapat vaksin hepatitis B waktu lahir,
umur 1 bulan, dan 6 bulan
8) Kontrol sedikitnya setahun sekali ke
dokter pribadi
9) Mendiskusikan resiko penularan dengan
pasangan mereka dan mendiskusikan
pentingnya konseling dan pemeriksaaN
b) Persalinan
Walaupun persalinan secara seksio sesarea
sudah dianjurkan dalam arti untuk penurunan
transmisi HBV dari ibu ke anak, jenis persalinan
ini tidak berarti secara bermakna dapat
menghentikan transmisi HBV. Tetapi seksio
sesarea sangat disarankan oleh Centers for
Disease Control (CDC) dan American College
of Obstetricians and Ginyecologists (ACOG).
c) Bayi daru lahir
Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi
(termasuk carrier HBsAg kronik) harus di terapi
dengan kombinasi dari antibodi pasif

16
(immunoglobulin) dan aktif imunisasi dengan
vaksin hepatitis B.
d) Menyusui
peradangan hati yang aktif. Telbivudin berfungsi
menghambat enzim DNA polymerase yang
membantu proses pencetakan material genetic
(DNA) virus saat bereplikasi. Meski belum
didukung data yang cukup bahwa telbivudin
aman bagi ibu hamil, sebaiknya terapi telbivudin
tidak diberikan pada ibu hamil mupun
menyusui.

E. Hepatitis pada Ibu Nifas


Pada ibu nifas kemungkinan untuk terjangkit hepatitis virus adalah sama dengan
wanita tidak nifas pada umur yang sama. Kelainan hepar yang mempunyai hubungan
langsung dengan peristiwa kehamilan, ialah : Acute fatty liver of pregnancy (Obstetric
acute yellow-atrophy). Penyebab hepatitis bermacam-macam. Pada prinsipnya
penyebab hepatitis terbagi atas infeksi dan bukan infeksi.
Penyebab-penyebab tersebut antara lain :
1. Infeksi virus ; hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, Hepatitis E,
Hepatitis F, hepatitis G.
2. Non virus ; Komplikasi dari penyakit lain, Alkohol, Obat-obatan kimia atau
zat kimia, Penyakit autoimun.
Nama-nama virus penyebab hepatitis yang saat ini telah dikenali adalah:
1. virus hepatitis A atau VHA

17
2. virus hepatitis B atau VHB
3. virus hepatitis C atau VHC,
4. virus hepatitis D atau VHD,
5. virus hepatitis E atau VHE,
6. virus hepatitis F atau VHF
7. virus hepatitis G atau VHG.
Pengaruh hepatitis B terhadap janin 3,5 % Risiko keseluruhan dari infeksi neonatal
kira-kira 75% jika ibu terinfeksi pada trimester ketiga atau masa nifas dan risiko ini
jauh lebih rendah (5-10%) jika ibu terinfeksi pada awal kehamilan. Sebagian besar
infeksi pada bayi baru lahir kemungkinan terjadi saat persalinan dan kelahiran atau
melalui kontak ibu bayi, daripada secara transplasental.
1. Tanda dan Gejala
Penyakit hati bisanya jarang terjadi pada ibu nifas, namun apabila timbul
ikterus padamasa nifas, maka penyebabnya yang paling sering adalah hepatitis
virus. Penyakit hepatitis biasanya memberikan keluhan mual, muntah,
anoreksia, demam ringan, mata kuning. Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai
ikterus dan hepatomegali, sedangkan splenomegali hanya ditemukan pada 20-
25% penderita.
Gejala dan tanda penyakit hepatitis-B adalah sebagai berikut :
1) Selera makan hilang
2) Rasa tidak enak di perut
3) Mual sampai muntah
4) Demam tidak tinggi Kadang-kadang disertai nyeri sendi
5) Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati)
6) Bagian putih pada mata (sklera) tampak kuning
7) Kulit seluruh tubuh tampak kuning
8) Air seni berwarna coklat seperti air the

18
9) Diare
2. Pencegahan
Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui program imunisasi. Imunisasi
adalah upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan
cara memasukkan kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan ke dalam
tubuh yang diharapkan dapat menghasilkan zat antibodi yang pada saatnya
nanti digunakan untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang
tubuh (Hadinegoro, 2008). Hepatitis B dapat di cegah dengan imunisasi aktif
atau pasif. Imunisasi aktif adalah istilah yang digunakan untuk proses dimana
anda membangun perlindungan jangka panjang terhadap infeksi yang bari dari
produksi antibodi. Antibodi ini dapat berkembang secara alami ketika anda
menderita penyakit ini, atau secara artifisial setelah menerima vaksin.
Imunisasi pasif adalah istilah yang digunakan untuk proses dimana anda
mengembangkan perlindungan jangka pendek terhadap infeksi yang baru.
Perlindungan pasif dapat berkembang ketika :
1) Seorang bayi yang belum lahir menerima suntikan antibodi dari
ibunya.
2) Seorang bayi yang baru lahir menerima antibodi dari kolostrum, ASI
pertama yang dikeluarkan oleh ibu setelah persalinan.
3) Suatu vaksin yang mengandung antobodi yang disuntikkan ke dalam
tubuh.
Ada dua jenis vaksin yang kini tersedia untuk imunisasi aktif terhadap
hepatitis B yakni:
a. Vaksin hepatitis B rekombinan : Vaksin ini disintetis di
dalam sel-sel khamir (yeast). Vaksin ini sangat aman
dan efektif. Vaksin ini memberikan sekitar 90%
perlindungan terhadap infeksi hepatitis B. Vaksin ini

19
biasanya lebih disukai ketimbang vaksin yang diperoleh
dari plasma.
b. Vaksin yang diperoleh dari plasma : Vaksin ini
diperoleh dari darah yang merupakan pembawa virus
hepatitis B. Ini berarti orang-orang ini memiliki viorus
di dalam darah mereka tetapi tidak mengalami gejala
apapun. Vaksin yang diperoleh dari plasma sama
amannya dan efektifnya dengan vaksin hepatitis B
rekombinan.

3. Penanganan
1) Penderita harus di rawat, atau istirahat.
2) Diet rendah lemak, tinggi karbohidrat dan protein.
3) Rehidrasi apabila terjadi defisit cairan akibat muntah yang berlebihan
dan demam.
4) Berikan vitamin K, glukosa dan kurkuma rhizoma.
5) Lakukan pemeriksaan seroloogik.
6) Penatalaksanaan neonatal dengan imunisasi hepatitis B

F. Komplikasi
Menurut mansjoer dkk (2000) komplikasi hepatitis terdiri dari edema serebral,
perdarahan saluran cerna, gagal ginjal, gangguan elektrolit, gangguan pernapasan,
hipoglikemia, sepsis, gelisah, koagulasi intravaskular diseminata, hipotensi dan
kematian. Tanda-tanda edema serebral adalah kenaikan tekanan intrakranial dengan
gejala dini transpirasi, hiperventilasi, hiperefleksi, opistotonus, kejang-kejang,
kelainan kedua pupil yang terakhir dengan reflek negatif terhadap cahaya. Hilangnya
refleks okulovestibular menunjukkan prognosis total. Menurut Iin Inayah (2000)

20
komplikasi dari hepatitis adalah kegagalan hati (hepatoseluler), hipertensi portal,
asites, ensefalopati, peritonitis bakterial spontan, sindrom hepatorenal dan
transformasi ke arah kanker hati primer (hepatoma).
1. Hepatitis A
Beberapa komplikasi ditemukan 9 dari 13 pasien (69%) kehamilan termasuk
prematur, ketuban pecah dini dan vagina perdarahan. (liver) Kematian dapat
terjadi akibat nekrosis besar hati.
2. Hepatitis B
Komplikasi hepatitis B kronis termasuk sirosis dan karsinoma hepatoselular
serta extrahepatic.4,5
3. Hepatitis C
WHO memperkirakan bahwa 60-70% pasien dengan infeksi HCV
mengembangkan penyakit hati kronis, 5-20% mengembangkan sirosis, dan
mati 1-5% dari sirosis atau karsinoma hepatoseluler Hepatitis D.
4. Hepatitis E
Selama kehamilan, risiko penyakit HEV dan kematian ibu terjadi pada 20%
dari pasien selama trimester ketiga. Prematur dengan kematian bayi yang
tinggi hingga 33%. Meskipun mekanisme yang mendasari kematian
meningkat tidak diketahui, komplikasi dilaporkan termasuk hipertensi
gestasional, preeklamsia, proteinuria, edema, dan penyakit ginjal. Hepatitis E
adalah penyebab paling sering gagal hati akut pada perempuan hamil. 4,5
Kematian ibu dan janin, aborsi, prematur, atau kematian bayi lahir-hidup
segera setelah kelahiran ini merupakan semua komplikasi umum dari infeksi
hepatitis E selama kehamilan.

21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hepatitis adalah suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh
infeksi virus yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Hepatitis terdiri dari beberap jenis, yaitu :
1. Hepatitis A
2. Hepatitis B
3. Hepatitis C
4. Hepatitis D
5. Hepatitis E
6. Kemungkinan Hepatitis F dan G
Virus-virus yang menyebabkan hepatitis dapat menyebabkan cedera dan kematian
hepatosit dengan secara langsung membunuh sel dan dengan merangsang reaksi
peradangan dan imun yang mencederai atau menghancurkan hepatosit. Reaksi
peradangan melibatkan degranulasi sel mast dan pelepasan histamin, pengaktivan
komplemen, lisis sel-sel yang terinfeksi dan sel-sel di sekitarnya, serta edema dan
pembengkakan interstisium. Respon imun yang timbul kemidian mendukung respon
peradangan. Perangsangan komplemen dan lisis sel serta serangan antibodi langsung
terhadap antigen-antigen virus menyebabkan destruksi sel-sel yang terinfeksi. Hati
menjadi edematosa sehingga kapiler-kapiler kolaps dan aliran darah berkurang yang
menyebabkan hipoksia jaringan, akhirnya terbentuk jaringan ikat dan fibrosis dihati.
Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara
klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain.
Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis yaitu :
1. Stadium Prodromal

22
2. Stadium Ikterus
3. Stadium Pemulihan
Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena sampai saat ini
belum ada obat yang dapat membunuh virus, sehingga satu-satunya jalan untuk
mencegah hepatitis virus adalah dengan vaksinasi.

B. Saran
Biasakan untuk selalu hidup bersih dan sehat dan selalu periksa kesehatan atau
vaksinasi jika sudah terjangkit penyakit hepatitis.
Hendaknya pembaca dapat mengambil hikmah dari isi makalah ini sebagai salah satu
acuan alternatif dalam pembuatan makalah. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu kritik dan saran para
pembaca, akan penulis terima dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini
dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis
dan bagi pembaca pada umumnya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Ester, Monica. 2002 . Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC


Inayah, Iin. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan.
Jakarta: Salemba Medika
Oswari, 2006. Penyakit Dan Cara Penanggulangannya. Jakarta: Gaya Baru
Mansjoer, Arief, Dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Medikal Bedah Brunner &Suddarth, Edisi 8, Vol 2.
Jakarta : EGC

24

Anda mungkin juga menyukai