DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
LEMBAR PERSETUJUAN
PRAKTIKUM PRESTASI MESIN
Disusun Oleh :
KELOMPOK VI
Mengetahui :
Koor. Lab. Prodi Mesin
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah menyampaikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
LAPORAN PRAKTIKUM PRESTASI MESIN.
Adapun penyusunan laporan praktikum Prestasi Mesin ini merupakan tugas
program Akademik di Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Malang yang
wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa mesin sebagai salah satu pengetahuan
aplikasi yang sangat diperlukan didunia industri dan kontruksi.
Dengan terselesaikannya penyusunan laporan Prestasi Mesin ini, penyusun
mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, kepada yang terhormat:
1. Bapak Ir.H. Warsito, M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam
Malang.
2. Bapak Nur Robbi ,S.T., M.T. selaku ketua jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Islam Malang sekaligus pembimbing yang membimbing dan
memberi masukan kepada penyusun dalam penyusunan laporan Prestasi
Mesin ini.
3. Pak Sujatmiko, S.T., M.T. selaku koordinator laboratorium jurusan Teknik
Mesin.
4. Saudara Heri Predianto, selaku Asisten Praktikum Prestasi Mesin.
5. Teman-teman yang telah banyak membantu dan memberi masukan dalam
penyelesaian laporan Prestasi Mesin ini.
Kami menyadari bahwa laporan Prestasi Mesin ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk
kesempurnaan laporan pretasi mesin ini. Besar harapan kami, semoga laporan prestasi
mesin ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan yang menyusun laporan prestasi di
masa mendatang.
Malang, 15 November 2021
Kelompok VI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................................viii
DAFTAR GRAFIK..................................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1.1 Pompa......................................................................................................................2
1.2.2 Pompa...................................................................................................................4
3.1.4 Perhitungan........................................................................................................29
3.1.5 Analisa................................................................................................................29
3.1.6 Pembahasan........................................................................................................29
3.2.4 Perhitungan........................................................................................................32
3.2.5 Analisa................................................................................................................32
3.2.6 Pembahasan........................................................................................................32
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................................34
4.2 Pompa........................................................................................................................35
4.3.1 Putaran Motor Bakar Diesel Posisi Throttle Tetap dan Beban
Berubah............................................................................................................................39
4.3.2 Putaran Motor Bakar Diesel Dengan Posisi Throttle Berubah dan Beban
Tetap.................................................................................................................................53
4.4.1 Putaran Motor Bakar Bensin Dengan Posisi Throttle Tetap dan Beban
Berubah............................................................................................................................66
4.4.2 Putaran Motor Bakar Bensin Dengan Posisi Throttle Berubah dan Beban
Tetap.................................................................................................................................80
BAB V PENUTUP................................................................................................................129
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................129
5.1.3 Pompa...............................................................................................................133
5.2 Saran........................................................................................................................136
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................137
2.1 Pompa 5
2.2 Skema Pompa Torak 7
2.3 Pompa Aksial 8
2.4 Penampang Memanjang Pompa Sentrifugal 9
2.5 Bagian-bagian Pompa Sentrifugal 9
2.6 Jenis Impeler 10
2.7 Desain Rumah Pompa 11
2.8 Selongsong Poros Pompa 12
2.9 Perapa Mekanis 12
2.10 Diagram Head VS Kapasitas Pompa Paralel 13
2.11 Diagram Head VS Kapasitas Pompa Seri 14
2.12 Skematik Diagram Pengujian Pompa 15
2.13 Head Pompa 17
2.14 Diagram Siklus OTTO P – V 19
2.15 Siklus Diesel 19
2.16 Diagram Siklus Gabungan P – V 20
2.17 Siklus Kerja Motor 4 Langkah 21
2.18 Siklus Kerja Motor 2 Langkah 22
3.1 Diagram Alir Praktikum Motor Bakar 27
3.2 Diagram Alir Praktikum Pompa 29
4.1 Motor Bakar Diesel 31
4.2 Motor Bakar Bensin 32
4.3 Pompa 34
4.4 Pipa 34
4.5 Elbow 34
4.6 Katup ( Valve ) 35
4.7 Driving Motor 35
4.8 Elektrik Kontrol 36
4.9 Venturi 36
4.1 Data Hasil Pengujian Putaran Motor Bakar Diesel Dengan Posisi Throttle 39
Tetap dan Beban Berubah
4.2 Hasil Pengujian Motor Bakar Diesel Dengan Posisi Throttle Tetap dan Beban 49
Berubah
4.3 Data Hasil Pengujian Putaran Motor Bakar Diesel Dengan Posisi Throttle 53
Berubah dan Beban Tetap
4.4 Hasil Pengujian Motor Bakar Diesel Dengan Posisi Throttle Berubah dan 63
Beban Tetap
4.5 Data Hasil Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan Posisi Throttle 66
Tetap dan Beban Berubah
4.6 Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin Dengan Posisi Throttle Tetap dan Beban 76
Berubah
4.7 Data Hasil Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan Posisi Throttle 80
Berubah dan Beban Tetap
4.8 Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin Dengan Posisi Throttle Berubah dan 90
Beban Tetap
4.9 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Seri Variasi Katup 94
4.1 Data Hasil Perhitungan Pengujian Pompa Seri Variasi Katup 98
0
4.1 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Seri Variasi RPM 100
1
4.1 Data Hasil Perhitungan Pengujian Pompa Seri Variasi RPM 103
2
4.1 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Paralel Variasi Katup 105
3
4.1 Data Hasil Perhitungan Pengujian Pompa Paralel Variasi Katup 109
4
4.1 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Paralel Variasi RPM 111
5
4.1 Data Hasil Perhitungan Pengujian Pompa Paralel Variasi RPM 115
6
4.1 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Tunggal Variasi Katup 117
DAFTAR GRAFIK
4.1 Hasil Perhitungan Motor Bakar Diesel Dengan Throttle Tetap dan Beban 50
Berubah
4.2 Hasil Perhitungan Motor Bakar Diesel Dengan Throttle Berubah dan Beban 64
Tetap
4.3 Hasil Perhitungan Motor Bakar Bensin Dengan Throttle Tetap dan Beban 77
Berubah
4.4 Hasil Perhitungan Motor Bakar Bensin Dengan Throttle Berubah dan Beban 91
Tetap
4.5 Pengujian Pompa Seri Variasi Katup 98
4.6 Pengujian Pompa Seri Variasi RPM 103
4.7 Pengujian Pompa Paralel Variasi Katup 109
4.8 Pengujian Pompa Paralel Variasi RPM 115
4.9 Pengujian Pompa Tunggal Variasi Katup 121
4.1 Pengujian Pompa Tunggal Variasi RPM 127
0
2.3 Pompa
Pompa adalah jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida melalui
pipa dari satu tempat ke tempat lain. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, pompa
mengubah energi mekanik poros yang menggerakkan sudu-sudu pompa mejadi energi
kinetik dan tekanan pada fluida.
2. Rotary Pump
Tekanan yang dihasilkan dari pompa ini adalah akibat gerak putar dari
elemen-elemennya atau gerak gabungan berputar. Bagian utama dari
pompa jenis ini adalah :
b. Pompa Sentrifugal
Elemen pokok dari pompa ini adalah sebuah rotor dengan sudu-
sudu yang berputar pada kecepatan tinggi. Fluida yang masuk
Laporan Praktikum Prestasi Mesin | 16
dipercepat oleh impeller yang menaikkan tekanan maupun
kecepatannya, dan melempar fluida keluar melalui volute atau rumah
siput. Pompa ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan head medium
sampai tinggi dengan kapasitas aliran medium. Dalam aplikasinya,
pompa sentrifugal banyak digunakan untuk proses pengisian air pada
ketel dan pompa rumah tangga. Bagian-bagian dari pompa sentrifugal
adalah stuffling box, packing, shaft, shaft sleeve, vane, casing, eye of
impeller, impeller, casing wear ring dan discharge nozzle.
Impeler dipasang pada satu ujung poros dan pada ujung yang lain dipasang
kopling untuk meneruskan daya dari penggerak. Poros ditumpu oleh dua buah
bantalan. Sebuah paking atau perapat dipasang pada bagian rumah yang ditembus
poros, untuk mencegah air membocor keluar atau udara masuk dalam pompa.
2.3.3 Bagian – bagian pompa
A. Impeler
Merupakan bagian yang berputar dari pompa dan memberikan daya pada
air, sehingga air akan mendapatkan energi spesifik berupa kecepatan dan tekanan.
Di dalam rumah siput, kecepatan air secara berangsur-angsur diubah menjadi
tekanan statis. Jenis-jenis impeler ditunjukkan pada gambar 6. Jenis-jenis impeler
yaitu:
Impeler Tertutup
Impeler Terbuka dan Semi Terbuka
Impeler Pompa Berpusar/Vortex
B. Rumah Pompa
Desain rumah pompa ditunjukkan oleh gambar 7. Rumah pompa memiliki
beberapa fungsi, antara lain:
1. Berfungsi sebagai pengarah fluida yang dilemparkan impeler. Akibat gaya
sentrifugal yang menuju pompa tekan, sebagian energi kinetik fluida
diubah menjadi tekanan.
2. Menutup impeler pada penghisapan dan pengiriman pada ujung dan
sehingga berbentuk tangki tekanan.
C. Poros Pompa
Sebagai penerus putaran pengerak kepada impeler dan pompa. Poros
pompa dibedakan menjadi dua, yaitu :
Poros pompa datar atau horizontal
Poros pompa tegak atau vertikal
D. Cincin Penahan Keausan atau Cincin Perapat (Waring Ring)
Untuk mencegah keausan rumah pompa dan impeler pada sambungan
yang bergerak (running joint), maka dipasang cincin penahan keausan (waring
ring) yang disebut juga cincin rumah pompa atau cincin perapat.
E. Bantalan Poros
Bantalan yang banyak dipakai pada pompa sentrifugal adalah bantalan
anti gesek, selongsong, rol bola, dan bantalan kingsbury. Bantalan anti gesek
dapat berupa baris tungal atau ganda. Bantalan rol banyak dipakai untuk poros
pompa berukuran besar.
F. Selongsong Poros
Berfungsi utuk mencegah kebocoran udara ke dalam pompa bila
beroperasi dengan tinggi isap (suction lift) dan untuk mendistribusikan cairan
perapat secara merata di sekeliling ruang cincin (anular space) antara lubang
peti dan permukaan selongsong poros. Selongsong poros disebut juga sangkar
Selongsong poros ini menerima cairan yang bertekanan dari pompa atau
sumber tersendiri lainnya. Kadang-kadang digunakan minyak gemuk sebagai
medium perapat apabila cairan yang bersih tidak tersedia atau tidak dapat
dipakai (pompa air kotor).
G. Peti Gasket
Berfungsi untuk mencegah udara bocor ke dalam rumah pompa bila
tekanan di dalamnya berada di bawah tekanan atmosfer.
H. Perapat Poros (Perapat Mekanis)
Digunakan untuk mencegah kebocoran di sekeliling poros. Perapat
poros ini juga dipakai apabila peti gasket tidak dapat mencegah kebocoran
secara maksimal. Permukaan perapat tegak lurus terhadap poros pompa dan
biasanya terdiri dari dua bagian yang dihaluskan dan dilumasi. Perapat poros
dibedakan menjadi dua, yaitu jenis dalam dan jenis luar. Jenis luar dipakai
apabila cairan yang dipompa berpasir dan tidak diinginka adanya kebocoran
pada peti gasket. Jenis dalam digunakan untuk cairan yang mudah menguap.
Skema perapat mekanis dapat dilihat pada gambar 9.
Q= Am √2 gh
√ R 4−1
π 2 π 2
Am= D m dan T = D t
4 4
Am √ 2 gh =C adalah konstanta a
√ R −1
4
Maka :
Q=C.h
Nilai konstanta dihitung dari ukuran venturi meter yang digunakan.
2.4.3 Pengukuran Putaran.
Putaran diukur dengan tachometer dengan satuan (rpm) untuk pengujian pompa
diukur secara digital yang ditunjukan oleh electric counter. Moment puntir diukur
dengan dynamo meter, dengan memakai motor listrik arus searah yang dilengkapi
dengan lengan (L) pengukuran moment, satuan Nm atau rumus :
T=FxL
Dimana :
F = berat beban timbang (N)
L = Lengan Moment (M)
Mulai
Studi Literatur
Persiapan Alat
Pengambilan Data
Tidak
Perhitungan
Iya
Analisa
Pembahasan
Kesimpulan dan
Saran
Selesai
Laporan Praktikum Prestasi Mesin | 27
3.1.1 Studi Literatur
A. Menyiapkan Uji Motor bakar Torak Dan Diesel
Mempersiapkan Motor Bakar Torak dan diesel serta alat alat pengukuran seperti
Tachometer untuk mengukur kecepatan putaran mesin (Rpm).
B. Membaca buku panduan praktikum Prestasi Mesin.
3.1.2 Persiapan alat
A. Menyiapkan lembaran (tabel) untuk melakukan proses pengambilan data
B. Menyiapkan alat tulis untuk melkukan pencatatan data
C. Alat ukur yang digunakan :
Venturymeter
Tachometer (alat untuk mengukur putaran pada poros out put)
Tabung pengukur (untuk mengukur volume solar yang digunakan)
Stopwatch (mengukur waktu untuk pemakaian bahan bakar pada tabung
pengukur)
Thermometer (mengukur temperatur pendingin, ruangan dan gas buang)
Barometer (untuk mengukur tekanan udara luar)
Aerometer/Hydrometer (alat pengukur temperatur berat jenis bahan bakar
yang digunakan pada pengujian)
Dinamometer (alat pengukur torsi pada poros luar)
3.1.3 Pengambilan data
A. Melakukan perubahan throttle dalam setiap pengambilan data sesuai dengan yang di
tentukan
B. Melakukan perubahan beban dalam setiap pengambilan data sesuai dengan yang di
tentukan
C. Melakukan penyalaan mesin bensin dan mesin diesel
D. Pengujian
E. Motor dihidupkan sampai keadaan steady
F. Untuk posisi trotle konstan, putaran motor (n) divariasikan dengan cara beban diubah
dengan incremental tertentu.
G. Agar putaran (n) konstan dengan beban diubah dengan incremental tertentu maka
posisi trotle divariasikan.
Mulai
Studi Literatur
Persiapan Alat
Pengambilan Data
Pompa
Tidak
Perhitungan
Iya
Analisa
Pembahasan
Kesimpulan dan
Saran
Selesai
Spesifikasi
a. Siklus = 4 langkah
b. Jumlah Silinder =2
c. Volume langkah torak = 376 cc
d. Diameter Silinder = 68 mm
e. Panjang langkah torak = 76 mm (panjang silinder)
f. Perbandingan kompresi = 36 : 1 (ratio)
g. Bahan Bakar = Solar
h. Pendingin = Air
i. Ruang kompresi = 10,4717 cc
j. Tenaga rata-rata = 5/2200 Hp/rpm
k. Tenaga maksimal = 6,5/2200 Hp/rpm
l. Torsi maksimal = 2,3/1800 kg/mm2/rpm
C. Belokan (ELBLOW)
Jenis pendek 900
D. Katup (Valve)
KITZ 1” (diameter 1 inci)
F. Elektrik kontrol
Type : SD-1,5 K E
Kapasitas = 1,5 KVA (Kilo Volt Ampere)
H. Impeller
Jumlah sudu 36 x 2
a = 3 mm
b = 7,5 mm
R = 7 mm
W1 = 4 mm
W2 = 3 mm
Keterangan :
No FC
Panjang lengan dynamo : 0,54 m
ml/detik Kg/jam
Panjang lengan torak : 0,075 m
Diameter silinder : 0,068 m 1 0,55 1,44
Lt : Lengan torak
C. Perhitungan Throttle 25 Beban 1 Kg
1. Torsi (T)
T = F x Ld
= 1 x 0,54
= 0,54 kgm
2. Tekanan Mekanis Rata-rata (Pm)
Pm ¿ 10[ A+ B
¿.n
30
]( )
¿ 10[0,105+0,012 ( 0,075.1996
30 )]
= 1,65 kg/cm2 = 0,000165 kg/m2
3. Daya Efektif (Ne)
Tn
Ne ¿
716,2
0,54.1996
¿
716,2
= 1,5 Hp
4. Tekanan Efektif Rata-rata (Pe)
0,45. Ne . z
Pe ¿
v . d . n. i
0,45.1,5.2 .10⁴
¿
2,725.1996 .1
= 2,48 kg/cm2
5. Tekanan Indikasi Rata-Rata (Pi)
Pi = Pe + Pm
= 2,48 + 1,65
= 4,13 kg/cm2
6. Daya Indikasi (Ni)
¿ pi . vd .∋ ¿ ¿
Ni 0,45 z
4,13.2,725 .1996.1
¿
0,45.2 .10⁴
= 2,5 Hp
7. Daya Mekanis (Nm)
pm . vd . n . i
Nm ¿
0,45. z
1,65.2,725.1996 .1
¿ = 1 Hp
0,45.2.10⁴
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
2,5
¿ 632. .100 %
15120
= 10,45 %
20. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
ta . n . Vd
0,5.2.60
¿ .100 %
1,68.1996.2,725
SFCi ¿ Fc
¿
1,08
¿
1,83
= 0,6 Kg/Hp.jam
10. Aliran Udara Melalui Nozzel (Gs)
π
d √ 2 . g .ta( P 1−P 2)
2
Gs ¿θ.
4
Pi−Pe π
¿θ. . d . √ 22 . g . ta( P 1−P 2)
Pi 4
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
1,83
¿ 632. .100 %
11340
= 10,2 %
20. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
ta . n . Vd
0,7.2.60
¿ .100 %
1,68.1510.2,725
= 1,2 %
21. Effisiensi Pengisian (ηp)
Gs . z .60
ηp ¿ .100 %
t ° . n . Vd
0,7.2.60
¿ .100 %
27.1510.2,725
= 0,076 %
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Motor Bakar Diesel Throttle Tetap Beban Berubah
No Keterangan Beban 1 Kg Beban 2 Kg Beban 3 Kg
1 T (kgm) 0,54 0,54 0,54
2 Pi (kg/cm2) 4,13 4 4
3 Pe (kg/cm2) 2,48 2,5 2,5
4 Pm (kg/cm2) 1,65 1,5 1,5
5 Ni (HP) 2,5 1,86 1,83
6 Ne (HP) 1,5 1,16 1,14
0.6
0.54 0.54 0.54
0.5
0.4
kgm
0.3
0.2
0.1
0
Beban 1 Kg Beban 2 Kg Beban 3 Kg
Grafik Daya Indikasi (Ni) Pengujian Motor Bakar Diesel Throttle Tetap
Beban Berubah
3
2.5
2.5
1.86 1.83
2
Hp
1.5
0.5
0
Beban 1 Kg Beban 2 Kg Beban 3 Kg
1.4
1.16 1.14
1.2
1
Hp
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Beban 1 Kg Beban 2 Kg Beban 3 Kg
Grafik Daya Mekanis (Nm) Pengujian Motor Bakar Diesel Throttle Tetap
Beban Berubah
1.2
1
1
0.8
0.7 0.69
0.6
Hp
0.4
0.2
0
Beban 1 Kg Beban 2 Kg Beban 3 Kg
1.04
1.02
1.02
1
Kg/Hp.Jam
0.98
0.96
0.96 0.95
0.94
0.92
0.9
Beban 1 Kg Beban 2 Kg Beban 3 Kg
Grafik SFCi Pengujian Motor Bakar Diesel Throttle Tetap Beban Berubah
0.66
0.64
0.64
0.62
Kg/Hp.Jam
0.6
0.6
0.58
0.58
0.56
0.54
Beban 1 Kg Beban 2 Kg Beban 3 Kg
Grafik 4.1 Hasil Perhitungan Motor Diesel dengan Throttle Tetap dan Beban Berubah
Keterangan Grafik :
b. 3 Pengujian dengan nilai Torsi yang sama
c. Daya Indikasi tertinggi terdapat pada pengujian pertama, karena semakin besar
beban, sehingga menyebabkan penurunan daya indikasi pada pengujian kedua dan
ketiga.
d. Daya Efektif tertinggi terdapat pada pengujian pertama, karena daya efektif
mengalami kenaikan seiring kecilnya beban yang diberikan.
e. Daya Mekanis tertinggi terdapat pada pengujian pertama. Karena semakin kecil
beban maka daya mekanis cenderung meningkat, tingkat kenaikan daya mekanis
dibawah daya indikasi dan daya efektif.
f. Besar beban yang diberikan berpengaruh pada konsumsi bahan bakar. Semakin
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
1,56
¿ 632. .100 %
8400
= 12 %
20. Effisiensi Volumetrik (ηv)
B. Perhitungan Throttle 20
1. Torsi (T)
T = F x Ld
= 1 x 0,54
= 0,54 kgm
2. Tekanan Mekanis Rata-rata (Pm)
Pm ¿ 10[ A+ B
¿.n
30
]( )
¿ 10[0,105+0,012 ( 0,075.1308
30 )]
= 1,44 kg/cm2 = 0,000144 kg/m2
3. Daya Efektif (Ne)
Tn
Ne ¿
716,2
0,54.1308
¿
716,2
= 0,99 Hp
4. Tekanan Efektif Rata-rata (Pe)
0,45. Ne . z
Pe ¿
v . d . n. i
0,45.0,99.2 .10⁴
¿
2,725.1308 .1
= 2,5 kg/cm2
5. Tekanan Indikasi Rata-Rata (Pi)
Pi = Pe + Pm
= 2,5 + 1,44
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
1,56
¿ 632. .100 %
8400
= 11,7 %
20. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
ta . n . Vd
0,28.2.60
¿ .100 %
1,68.1308.2,725
= 0,56 %
21. Effisiensi Pengisian (ηp)
Gs . z .60
ηp ¿ .100 %
t ° . n . Vd
0,99.2.60
¿ .100 %
27.1308.2,725
= 0,12 %
C. Perhitungan Throttle 25
1. Torsi (T)
T = F x Ld
= 1 x 0,54
= 0,54 kgm
2. Tekanan Mekanis Rata-rata (Pm)
Pm ¿ 10[ A+ B
¿.n
30
]( )
¿ 10[0,105+0,012 ( 0,075.2215
30 )]
= 1,7 kg/cm2 = 0,00017 kg/m2
3. Daya Efektif (Ne)
Tn
Ne ¿
716,2
0,54.12215
¿
716,2
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
1,56
¿ 632. .100 %
8400
= 11,7 %
20. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
ta . n . Vd
0,53.2.60
¿ .100 %
1,68.2215.2,725
= 0,63 %
21. Effisiensi Pengisian (ηp)
Gs . z .60
ηp ¿ .100 %
t ° . n . Vd
0,53.2.60
¿ .100 %
27.2215.2,725
= 0,04 %
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Motor Bakar Diesel Throttle Berubah Beban Tetap
No Keterangan Trotle 15 Trotle 20 Trotle 25
1 T (kgm) 0,54 0,54 0,54
2 Pi (kg/cm2) 2,75 2,96 3,26
0.5
0.4
kgm
0.3
0.2
0.1
0
Trotle 15 Trotle 20 Trotle 25
Grafik Daya Indikasi (Ni) Pengujian Putaran Motor Bakar Diesel Dengan
Posisi Throttle Berubah dan Beban Tetap
0.3
0.26
0.25
0.2
Hp
0.15 0.14
0.1
0.043
0.05
0
Trotle 15 Trotle 20 Trotle 25
Grafik Daya Efektif (Ne) Pengujian Putaran Motor Bakar Diesel Dengan
Posisi Throttle Berubah dan Beban Tetap
0.25
0.2
0.2
Hp
0.15
0.12
0.1
0.05 0.04
0
Trotle 15 Trotle 20 Trotle 25
35
30
Kg/Hp.Jam
25
18.9
20
15
10 6.95
5
0
Trotle 15 Trotle 20 Trotle 25
Grafik SFCi Pengujian Putaran Motor Bakar Diesel Dengan Posisi Throttle
Berubah dan Beban Tetap
40 37
35
30
25
Kg/Hp.Jam
20
16.2
15
10
5.34
5
0
Trotle 15 Trotle 20 Trotle 25
Grafik 4.2 Hasil Perhitungan Motor Diesel dengan Throttle Berubah dan Beban Tetap
Keterangan Grafik :
1. 3 Pengujian dengan nilai Torsi yang relatif sama tetapi nilai Rpm nya berbeda
2. Nilai Grafik pada Daya Indiasi, Daya Efektif dan Daya Mekanis sudah sesuai
dengan teori motor bakar diesel, dimana semakin tinggi putaran dengan berat
beban yang sama, maka nilai grafik pada Daya Indikasi, Daya Efektif dan Daya
Mekanis juga semakin tinggi.
3. Nilai Grafik pada SFCe dan SFCi tidak sesuai dengan teori, dimana semakin
Keterangan :
Panjang lengan dynamo : 0,54 m No FC
1,41.12,90.2512 .1
¿ 4
0,45.2. 10
= 5,08 Hp
Pi−Pe π
. . d . √ 2 . g . τa ( Pi−Pe )
2
= θ.
Pi 4
1,94 −0,93 3,14
.0,0787 . √ 2 .9,81.1,68 ( 1,94 −0,93 )
2
¿ 0,822. .
1,94 4
= 0,88 kg/det
11. Massa Aliran Gas Buang (Gg)
Fc
Gg ¿ Gs+
3600
2,5
¿ 0,88 +
3600
= 0,88 kg/det
12. Panas Hasil Pembakaran (Qb)
Qb = Fc , LHVbb
= 6,7. 11000
= 73700 Kcal/Jam
13. Panas yang Terbawa Gas Buang (Qeg)
Qeg = Gg , Cpg , ( T2 – T1 ) , 3600
= 0,88.0,285. ( 94,5 – 25,2 ).3600
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
7
¿ 632. .100 %
73700
=6%
19. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
τa. n . Vs
0,88.4 .60
= .100 %
1,68.2512.12,90
= 0,39 %
1,33.12,90.2294 .1
¿
0,45.2 .10 4
= 4,4 Hp
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
6,3
¿ 632. .100 %
58630
= 6,8 %
19. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
τa. n . Vs
1,6.60
= .100 %
1,68.2294 .12,90
= 0,77 %
1,33.12,90.2154 .1
¿ 4
0,45.2 .10
= 4,01 Hp
SFCi = Fc
¿
Pi−Pe π
. . d . √ 2 . g . τa ( Pi−Pe )
2
= θ.
Pi 4
1,82 −0,52 3,14
.0,0787 . √ 2 .9,81.1,68 ( 1,82 −0,52 )
2
¿ 0,822. .
1,91 4
= 1,55 kg/det
11. Massa Aliran Gas Buang (Gg)
Fc
Gg ¿ Gs+
3600
2
1,55 +
3600
= 1,55 kg/det
12. Panas Hasil Pembakaran (Qb)
Qb = Fc , LHVbb
= 3,96. 11000
= 43560 Kcal/Jam
13. Panas yang Terbawa Gas Buang (Qeg)
Qeg = Gg , Cpg , ( T2 – T1 ) , 3600
= 1,55.0,285. ( 140,7 – 25,2 ).3600
= 23663664 Kcal/Jam
14. Panas Pembakaran yang Diubah Menjadi Daya Efektif (Qe)
Qe = 632 ,Ne
= 632 . 1,62
= 1023,8 Kcal/jam
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
5,62
¿ 632. .100 %
43560
= 8,1 %
19. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
τa. n . Vs
1,55,4.60
= .100 %
1,68.2154 .12,90
= 0,8 %
20. Effisiensi Pengisian (ηp)
Gs. z .60
ηp ¿ 2 .100 %
τ . n . Vs
1,55 .4 .60
= .100 %
52.2154 .12,90
= 0,026 %
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin Throttle Tetap Beban Berubah
0.6
0.54 0.54 0.54
0.5
0.4
0.3
Kgm
0.2
0.1
0
beban 1 Kg beban 2 Kg beban 3 Kg
Grafik Daya Indikasi (Ni) Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan
Posisi Throttle Tetap dan Beban Berubah
8
7
7
6.3
6 5.62
4
HP
0
beban 1 Kg beban 2 Kg beban 3 Kg
Grafik Daya Efektif (Ne) Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan
Posisi Throttle Tetap dan Beban Berubah
4
3.5
3.5
2.5
1.9
2 1.73
HP
1.5
0.5
0
beban 1 Kg beban 2 Kg beban 3 Kg
4.8
4.6
4.5
HP
4.4
4.4
4.2
4
beban 1 Kg beban 2 Kg beban 3 Kg
1.5
0.5
0
beban 1 Kg beban 2 Kg beban 3 Kg
Grafik SFCi Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan Posisi Throttle
Tetap dan Beban Berubah
1.2
1 0.96
0.84
0.8
0.7
Kg/HPjam
0.6
0.4
0.2
0
beban 1 Kg beban 2 Kg beban 3 Kg
Grafik 4.3 Hasil Perhitungan Motor Bensin dengan Throttle Tetap dan Beban Berubah
Keterangan :
Panjang lengan dynamo : 0,54 m No FC
1,18.12,90.1879 .1
¿ 4
0,45.2. 10
= 3,18 Hp
Pi−Pe π
. . d . √ 2 . g . τa ( Pi−Pe )
2
= θ.
Pi 4
1,67 −0,49 3,14
.0,0787 . √ 2 .9,81.1,68 ( 1,67 −0,49 )
2
¿ 0,822. .
1, 67 4
= 1,4 kg/det
11. Massa Aliran Gas Buang (Gg)
Fc
Gg ¿ Gs+
3600
1,5
= 1,4+
3600
= 1,4 kg/det
12. Panas Hasil Pembakaran (Qb)
Qb = Fc x LHVbb
= 3,96 x 11000
= 43560 Kcal/Jam
13. Panas yang Terbawa Gas Buang (Qeg)
Qeg = Gg , Cpg , ( T2 – T1 ) , 3600
= 1,4.0,285. ( 177,2 – 25,2 ).3600
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
4,5
¿ 632. .100 %
43560
= 6,53 %
19. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
τa. n . Vs
1,4,2.60
= .100 %
1,68.1879.12,90
= 0,41 %
B. Perhitungan Throttle 15
1. Torsi (T)
T = F x Ld
= 1 x 0,54
= 0,54 kgm
2. Tekanan Mekanis Rata-rata (Pm)
Pm ¿ 10[ A+ B
¿.n
30
]( )
¿ 10[0,05+0,015 ( 0,073.2479
30 )]
= 1,4 kg/cm2
3. Daya Efektif (Ne)
π .n 1
Ne ¿ .T.
30 75
3,14 . 2479 1
= . 0,54 .
30 75
= 3,2 Hp
4. Tekanan Efektif Rata-rata (Pe)
0,45. Ne . z
Pe =
Vs .n . a
0,45.3,2.2 . 104
=
12,90.2479 .1
= 0,9 kg/cm2
5. Tekanan Indikasi Rata-Rata (Pi)
Pi = Pe + Pm
= 0,9 + 1,4
= 2,3 kg/cm2
Laporan Praktikum Prestasi Mesin | 84
6. Daya Indikasi (Ni)
Pi .Vs . n . a
Ni =
0,45. z
2,3.12,90.2479 .1
= 4
0,45.2. 10
= 8,17 Hp
7. Daya Mekanis (Nm)
= Pm .Vs . n . a
Nm 0,45. z
1,4.12,90.2479 .1
¿ 4
0,45.2. 10
= 5 Hp
SFCi = Fc
¿
5,22
=
8,17
= 0,64 Kg/HP.Jam
10. Aliran Udara Melalui Nozzel (Gs)
π
Gs
4 √
¿ θ . ε . . d . 22 . g . τa ( P1−P2 )
Pi−Pe π
. . d . √ 2 . g . τa ( Pi−Pe )
2
= θ.
Pi 4
2,3 −0,9 3,14
.0,0787 . √2 .9,81 .1,68 ( 2,3 −0,9 )
2
¿ 0,822. .
2,3 4
= 1,42 kg/det
11. Massa Aliran Gas Buang (Gg)
Fc
Gg ¿ Gs+
3600
C. Perhitungan Throttle 20
1. Torsi (T)
T = F x Ld
= 1 x 0,54
= 0,54 kgm
2. Tekanan Mekanis Rata-rata (Pm)
Pm ¿ 10[ A+ B
¿.n
30
]( )
¿ 10[0,05+0,015 ( 0,073.4070
30 )]
= 2 kg/cm2
3. Daya Efektif (Ne)
π .n 1
Ne ¿ .T.
30 75
3,14 . 4070 1
= . 0,54 .
30 75
2.12,90.4070 .1
¿
0,45.2 .10 4
= 11,7 Hp
SFCi = Fc
¿
6,48
=
14,7
Pi−Pe π
= θ. . . d . √ 22 . g . τa ( Pi−Pe )
Pi 4
2,526 −0,9 3,14
.0,0787 . √ 2 .9,81.1,68 ( 2,526 −0,526 )
2
¿ 0,822. .
2,526 4
= 2,56 kg/det
11. Massa Aliran Gas Buang (Gg)
Fc
Gg ¿ Gs+
3600
2,5
= 2,65+
3600
= 2,65 kg/det
12. Panas Hasil Pembakaran (Qb)
Qb = Fc x LHVbb
= 6,48 x 11000
= 71280 Kcal/Jam
13. Panas yang Terbawa Gas Buang (Qeg)
Qeg = Gg , Cpg , ( T2 – T1 ) , 3600
= 2,65,0,285. ( 220,9 – 25,2 ).3600
= 532088,7 Kcal/Jam
14. Panas Pembakaran yang Diubah Menjadi Daya Efektif (Qe)
Qe = 632 ,Ne
= 632 . 3,07
= 1940,2 Kcal/jam
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
14,7
¿ 632. .100 %
71280
= 13 %
19. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
τa. n . Vs
2,65,2.60
= .100 %
1,68.4070.12,90
= 0,35 %
20. Effisiensi Pengisian (ηp)
Gs. z .60
ηp ¿ 2 .100 %
τ . n . Vs
2,56 .60
= .100 %
50.4070.12,90
= 0,012 %
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin Throttle Berubah Beban Tetap
No Keterangan Throttle 10 Throttle 15 Throttle 20
1 T (kgm) 0,54 0,54 0,54
0.5
0.4
0.3
Kgm
0.2
0.1
0
Trotle 10 Trotle 15 Trotle 20
Grafik Daya Indikasi (Ni) Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan
Posisi Throttle Tetap dan Beban Berubah
16
14.7
14
12
10
8.17
8
HP
6
4.5
4
0
Trotle 10 Trotle 15 Trotle 20
Grafik Daya Efektif (Ne) Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan
Posisi Throttle Tetap dan Beban Berubah
3.5
3.2
3.07
3
2.5
2
HP
1.41
1.5
0.5
0
Trotle 10 Trotle 15 Trotle 20
14
11.7
12
10
8
HP
6 5
4 3.18
0
Trotle 10 Trotle 15 Trotle 20
2.5
2.1
2
1.63
Kg/HPJam
1.5
0.5
0
Trotle 10 Trotle 15 Trotle 20
Grafik SCFi Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan Posisi Throttle
Tetap dan Beban Berubah
1
0.88
0.9
0.8
0.7 0.64
0.6
Kg/HPJam
0.5 0.44
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Trotle 10 Trotle 15 trotle 20
Grafik 4.4 Hasil Perhitungan Motor Bensin dengan Throttle Berubah dan Beban Tetap
Tabel 4.9 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Seri Variasi Katup
POMPA I POMPA II F (g) N (RPM) Venturi
KATUP
Keterangan grafik :
a. Head tertinggi pada katup 80˚ yaitu, 5,7 m, dan terendah pada katup 60˚ yaitu 0,9
m.
b. Kapasitas tertinggi pada katup 60˚ yaitu, 0,01251 lt/s, dan terendah pada katup 45˚
dan katup 80˚ yaitu, 0,01023 lt/s.
c. Torsi tertinggi pada katup 80˚ yaitu, 0,05549 Nm, dan terendah pada katup 45˚
yaitu, 0,03759 Nm.
d. Daya Poros tertinggi pada katup 80˚ yaitu, 16,27 watt, dan terendah pada katup
45˚ yaitu, 11,02 watt.
e. Daya Hidrolis tertinggi pada katup 80˚ yaitu, 0,0057,watt, dan terendah pada
katup 60˚ yaitu, 0,0011 watt.
f. Effisiensi tertinggi pada katup 80˚ yaitu, 0,35 %, dan terendah pada katup 45˚
yaitu,0,0003 %.
Tabel 4.11 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Seri Variasi RPM
POMPA I POMPA II F (g) N (RPM) Venturi
KATUP
Keterangan grafik :
a. Head tertinggi pada RPM 1200 dan 1400 yaitu, 4,3 m, dan terendah pada RPM
1000 yaitu 2,8 m.
b. Kapasitas tertinggi pada RPM 1000 yaitu, 0,01251 lt/s, dan terendah pada RPM
1200 dan RPM 1400 yaitu, 0,00722 lt/s.
c. Torsi tertinggi pada RPM 1000 yaitu, 0,05549 Nm, dan terendah pada RPM yaitu,
0,05012 Nm.
d. Daya Poros tertinggi pada RPM 1400 yaitu, 14,7 watt, dan terendah pada RPM
1000 yaitu, 11,62 watt.
e. Daya Hidrolis tertinggi pada RPM 1400 yaitu, 0,0046 watt, dan terendah pada
RPM yaitu, 0,0017 watt.
f. Effisiensi tertinggi pada RPM 1400 yaitu, 0,0006 %, dan terendah pada RPM
yaitu,0,0001 %.
Tabel 4.13 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Paralel Variasi Katup
POMPA I POMPA II F (g) N (RPM) Venturi
KATUP
Grafik Torsi (T) Pengujian Pompa Pararel Variasi Katup Grafik Head (H) Pengujian Pompa Pararel Variasi Katup
0.07 14 13.3
0.06 0.05728 12
0.05 10
8.4
0.04 8
(Nm)
0.03 6
4.6
0.0197
0.02 4
0.01074
0.01 2
0 0
45 60 80 45 60 80
Katup (Derajat) Katup (Derajat)
Grafik Daya Hidrolis (Wh) Pengujian Pompa Pararel Variasi Katup Grafik Daya Poros (Wp) Pengujian Pompa Pararel Variasi Katup
0.035 0.0326 18 16.78
16
0.03
14
0.025
12
0.02 10
(Watt)
(Watt)
0.015 8
0.0119 5.78
6
0.01
0.0057 4 3.14
0.005 2
0 0
45 60 80 45 60 80
Grafik Kapasitas (Q) Pengujian Pompa Pararel Variasi Katup Efesiensi (η)
0.08 0.4 0.378
0.0722
0.07 0.35
0.06 0.3
0.05 0.25
0.04 0.2
lt/s
(%)
0.03 0.15
0.01769 0.099
0.02 0.0144 0.1
0.01 0.05
0.002
0 0
45 60 80 45 60 80
Katup (Derajat) Katup (Derajat)
Keterangan grafik :
a. Head tertinggi pada katup 80˚ yaitu, 13,3 m, dan terendah pada katup 45˚ yaitu 4,6
m.
b. Kapasitas tertinggi pada katup 45˚ yaitu, 0.0722 lt/s, dan terendah pada katup 60˚
yaitu, 0,0144 lt/s.
c. Torsi tertinggi pada katup 45˚ yaitu, 0,05728 Nm, dan terendah pada katup 60˚
yaitu, 0,01074 Nm.
d. Daya Poros tertinggi pada katup 45˚ yaitu, 16,78 watt, dan terendah pada katup
60˚ yaitu, 3,14 watt.
e. Daya Hidrolis tertinggi pada katup 45˚ yaitu, 0,0326,watt, dan terendah pada
katup 80˚ yaitu, 0,0057 watt.
f. Effisiensi tertinggi pada katup 60˚ yaitu, 0,378 %, dan terendah pada katup 45˚
yaitu,0,002 %.
Tabel 4.15 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Paralel Variasi RPM
POMPA I POMPA II F (g) N (RPM) Venturi
KATUP
Tabel 4.17 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Tunggal Variasi Katup
POMPA I POMPA II F (g) N (RPM) Venturi
KATUP
Keterangan :
1 Kgf/cm2 = 1,019 Bar
1 mm.hg = 0,001333 Bar
Lengan Moment = 179 mm = 0,179 m
Pada Katup 450
Perhitungan pompa tunggal pada katup 450
Putaran poros = 1400 rpm
Tekanan Isap (Ps1) = -0,41 mm.hg = -0,00055 Bar
Tekanan Isap (Ps2) = -0,13 mm.hg = -0,00017 Bar
Tekanan tekan (Pd1) = 0,18 kgf/cm2 = 0,17652 Bar
Tekanan tekan (Pd2) = 0,58 kgf/cm2 = 0,56879 Bar
Ketinggian Ventury = 1 mm.hg = 0,00113 Bar
2,15
Beban (f) = 2,15 kg = = 0,22 N = 0,22 Newton
9,81
1. Head
( Pd 1−Ps 1).1 05 (0,17652−(−0,00055)).1 05
H1¿ = = 1,8 m
ρ.g 1000.9,81
5
( Pd 2−Ps 2).1 0 5 ¿
H2¿ =0,56879−(−0,00017)¿ .1 0 =
ρ.g 1000.9,81
5,8 m
H total = H1 + H2 1,8 + 5,8 = 7,6 m
2. Kapasitas
Q¿ c . √ h=0,198 √ 0,00133=0,00722<¿ s
3. Torsi
T = FxL = 0,22 x 0,179 = 0,03938 = Nm (T1 = T2)
4. Daya Poros
(fxn) (0,22 x 1400)
Wp1¿ = =5,77 watt (Wp1 = Wp2)
k 53,35
Wp total = Wp1 + Wp2 = 5,77 + 5,77 = 11,54 watt
5. Daya Hidrolis
Wh1 = (Pd1 – Ps1).Q
= (0,17652 - (-0,00055).0,000722 = 0,00128 watt
Daya Hidrolis
Wh2 = (Pd2 – Ps2).Q
= (0,97865-(-0,00017)).0,00722 = 0,00411 watt
Wh total = Wh1 + Wh2 = 0,00128 + 0,00411 = 0,00539 watt
6. Esiensi
Tabel 4.18 Data Hasil Perhitungan Pengujian Pompa Tunggal Variasi Katup
D D
Head Kapasitas Torsi Efesiensi
Katu poros hidrolis
h Q T Η
p Wp Wh
(m) (lt/s) (Nm) (watt) (watt) (%)
45 7,6 0,00722 0,03938 11,54 0,00539 0,0004
60 8,9 0,00722 0,05012 14,70 0,00638 0,086
80 11,9 0,00722 0,05728 8,3 0,00835 0,049
Grafik Torsi (T) Pengujian Pompa Tunggal Variasi Katup Grafik Head (H) Pengujian Pompa Tunggal Variasi Katup
0.07 14
0.05728 11.9
0.06 12
0.05012
0.05 10 8.9
0.03938
0.04 7.6
8
(Nm)
0.03 6
0.02 4
0.01 2
0 0
45 60 80 45 60 80
Katup (Derajat) Katup (Derajat)
Grafik Kapasitas (Q) Pengujian Pompa Tunggal Variasi Katup Grafik Daya Poros (Wp) Pengujian Pompa Tunggal Variasi Katup
0.008 16
0.00722 0.00722 0.00722 14.7
0.007 14
0.006 11.54
12
0.005 10
8.3
0.004 8
lt/s
(Watt)
0.003 6
0.002 4
0.001 2
0 0
45 60 80 45 60 80
Katup (Derajat) Katup (Derajat)
(%)
0.004
0.04
0.003
0.03
0.002 0.02
0.001 0.01
0.0004
0 0
45 60 80 45 60 80
Katup (Derajat) Katup (Derajat)
Tabel 4.19 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Tunggal Variasi RPM
POMPA I POMPA II F (g) N (RPM) Venturi
KATUP
Keterangan grafik :
a. Head tertinggi pada varisi rpm 1200 yaitu, 6 m, dan terendah dengan variasi rpm
1000 yaitu 2,1 m.
b. Kapasitas tertinggi pada varasi rpm 1000 yaitu, 0,01251 lt/s, dan terendah pada
variasi rpm 1200 dan 1400 yaitu, 0,01023 lt/s.
c. Torsi tertinggi pada variasi rpm 1000 yaitu, 0,09845 Nm, dan terendah pada rpm
1400 yaitu, 0,04117 Nm.
d. Daya Poros tertinggi pada variasi rpm 1000 yaitu, 20,62 watt, dan terendah pada
variasi rpm 1200 yaitu, 10,78 watt.
e. Daya Hidrolis tertinggi pada variasi rpm 1000 yaitu 0,20594 watt, dan terendah
pada variasi rpm 1400 yaitu, 0,00036 watt.
f. Effisiensi tertinggi pada variasi rpm 1200 yaitu, 0,056 %, dan terendah pada
variasi rpm yaitu,0,009 %.
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Motor Bakar Diesel
Dari kesimpulan hasil perhitungan pada Motor Bakar Bensin dengan spesifikasi
sebagai berikut :
a. Siklus : 4 langkah
b. Jumlah Silinder :1
c. Volume silinder : 2,725 X 10-4 m3
d. Diameter Silinder : 68 mm
e. Panjang langkah torak : 75 mm (panjang silinder)
f. Bahan Bakar : Solar
g. Pendingin : Air
h. Panjang lengan dinamo : 0,54 m
Diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :
D D
Head Kapasitas Torsi Efesiensi
Katu poros hidrolis
h Q T η
p Wp Wh
(m) (lt/s) (Nm) (watt) (watt) (%)
45 4,2 0,01023 0,03759 11,02 0,00291 0,0003
60 0,9 0,01251 0,05191 15,22 0,0011 0,007
80 5,7 0,01023 0,05549 16,27 0,0057 0,035
D D
Head Kapasitas Torsi Efesiensi
poros hidrolis
RPM h Q T Η
Wp Wh
(m) (lt/s) (Nm) (watt) (watt) (%)
1000 5,2 0,01023 0,0501 10,5 0,00522 0,049
1200 4,4 0,01251 0,0269 6,74 0,0053 0,043
1400 3,3 0,01769 0,0197 5,78 0,0057 0,099
D D
Head Kapasitas Torsi Efesiensi
Katu poros hidrolis
h Q T Η
p Wp Wh
(m) (lt/s) (Nm) (watt) (watt) (%)
45 4,6 0,0722 0,05728 16,78 0,0326 0,002
60 8,4 0,0144 0,01074 3,14 0,0119 0,378
80 13,3 0,01769 0,0197 5,78 0,0057 0,099
D D
Head Kapasitas Torsi Efesiensi
Katu poros hidrolis
h Q T Η
p Wp Wh
(m) (lt/s) (Nm) (watt) (watt) (%)
15 1,7 0,004 0,019 14,8 0,00068 0,0045
25 0,4 0,0012 0,04 17,2 0,000048 0,00027
35 2,3 1,25 0,048 21,2 0,28 1,32
C. Pompa Tunggal
D D
Head Kapasitas Torsi Efesiensi
poros hidrolis
Katup h Q T η
Wp Wh
(m) (lt/s) (Nm) (watt) (watt) (%)
0,0393
45 7,6 0,00722 11,54 0,00539 0,0004
8
0,0501
60 8,9 0,00722 14,70 0,00638 0,086
2
0,0572
80 11,9 0,00722 8,3 0,00835 0,049
8
Buku Panduan Praktikum Pengujian Motor Bakar dan pompa. Fakultas Teknik. Universitas
Islam Malang