Anda di halaman 1dari 15

CINTA, AKHLAK, & AMAL SHALEH

Cinta Sebagai Wujud Iman dan Akhlak

 Salah satu buah iman kepada allah adalah cinta hamba kepada tuhannya,
menguasai seluruh jiwanya. Cinta yang menuntut ketaatan dan kepatuhan
yang purna untuk melaksanankan perintah-perintah-Nya dan
mengutamakan apa yang dicintai allah daripada apa yang disenangi mereka.
Cinta hamba kepada tuhannya akan bertambah bila ia benar-benar
menghayati kesempurnaan mutlak tuhan. Menyadari kebenaran nikmat
tuhan dan merasa selalu membutuhkan karunia-Nya. Manusia diciptakan
bertemperamen mencintai kesempurnaan karena allah semata,
kesempurnaan mutlak. Dan manusia bertabiat pula mencintai orang yang
berbuat baik kepadanya. Hanya allah sajalah pembuat baik dan pemberi
nikmat karunia kepada manusia. Setiap nikmat yang diterima manusia
bersumber dari allah. Sebagai firman allah:
َ ‫َو َما بِ ُك ْم ِم ْن نِ ْع َم ٍة فَ ِم َن هَّللا ِ ثُ َّم ِإ َذا َم َّس ُك ُم الضُّ رُّ فَِإلَ ْي ِه تَجْ َأر‬
‫ُون‬
dan apa saja nikmat yang ada pada kamu , Maka dari Alloh-lah , dan bila kamu
ditimpa oleh kemudharatan, Maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta
pertolongan. (surat Al Nahl, ayat 53)
 Manusia diciptakan bertemperamen mencintai
sesuatu yang dibutuhkan dan tidak mempu
melepaskan diri dari ketergantungan kepada-Nya.
Di antara ciri seorang hamba yang benar-benar
mencintai Tuhannya, ialah mengerjakan apa yang
didatangkannya dan meninggalkan apa yang
dilarangnya. Diantara tanda-tanda cinta kepada
Allah ialah taat kepada-Nya, mengingat-Nya
secara rahasia dan terang-terangan, serta merasa
nikmat beribadah kepadanya-Nya.
Konsep Cinta dalam Islam
 Konsep cinta dalam islam memang tidak semua orang lain dapat
memahaminya dengan baik, tetapi kalau boleh jujur islamlah sebenarnya
yang memiliki konsep cinta sejati. Ungkapan tuhan yang maha kasih
sayang “bismillahirrahmanirrahim” menjadi pembuka setiap surat al-
quran (kecuali surat at-taubah). Nama-nama indah tuhan (asmaul husna)
didominasi dengan nama-nama kasih dan sayang tuhan sehingga nama-
nama tuhan yang berkonotasi kejam seperti al-malik hanyalah
merupakan turunan dan bagian dari kasih sayangnya. Penerapan cinta
dan kasih dalam islam memang tidak seperti agama-agama yang lain.
Ketika orang tua (yang penuh kasih) menyentil anaknya yang melakukan
kesalahan, tindakan orang tua tersebut bukanlah didorong oleh sifat
kejamnya, melainkan karena cinta kasihnya, agar anak tersebut menjadi
tahu bahwa perbuatanyya itu adlah keliru. Jadi untuk mewujudkan cinta
dan kasih kadang-kadang diperlukan tindakan yang keras, tetapi dibalik
itu semua ada cinta dan kasih yang sangat besar.
Cinta Sebagai Sebuah Renungan dan Aksi
Sufistik
 Beribadah dan beramal saleh yang kita kerjakan hendaklah dalam rangka cinta
kepada allah, bukannya mengharap surga atau takut neraka. Bila mengharap surga
atau takut neraka berarti kita telah terjerumus kedalam kemusyrikan, karena kita
hanya mengejar makhluk tuhan bukannya menuju tuhan yang abadi. Tingkatan
cinta tertinggi tidak bisa kita kejar dengan pengetahuan dan peribadatan biasa. 
Tetapi kita harus yakin terhadap allah dengan menghilangkan sikap egois dan cinta
dunia.
 Menurut hadis Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat
dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai'ankatsura dzikruhu) kata
Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai'an fa huwa
`abduhu) Kata Nabi juga.
 ciri dari cintasejati ada tiga :
(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,
(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan
(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri
sendiri.
Jenis-jenis Cinta
1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan"nggemesi".
Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan
berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli
cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut,siap berkorban,
dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih
memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya
yang penting adalah kebahagiaan sangkekasih meski untuk itu ia harus menderita.
Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan
kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang
bertaliandarah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya.
Dariitu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham ,yakni
orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari
garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari katarahmah). Sejak janin seorang anak
sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut
rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah
dianjurkan untuk selalu bersilaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali
kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus
biasanya saling setia lahir batin dunia akhirat.
3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara,
sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung
kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al-Qur'an disebut dalam
konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang
muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan
memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qadsyaghafaha
hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari
apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan syaghaf ketika
mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesirkepada
bujangnya, Yusuf.
5. Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-
norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega
membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an
menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah
menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus
hukuman bagi pezina
6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup
mengelak. Al Qur'an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa
agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara
saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa
tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min aljahilin (Q/12:33).
7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur'an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur'an.
Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti
waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsurdari
hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhikawa as syauqa ila liqa'ika, aku
mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk
berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin
waNuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepadasang kekasih (safar
al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta,
hurqat al mahabbah wa iltihab naruha fi qalb al muhibbi
8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang
positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan
kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur'an ketika menyatakan
bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya,
layukallifullah nafsan illa wus`aha
Definisi Akhlak

 Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq,


artinya tingkah laku, perangai, tabiat. Sedangkan
menurut istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang
mendorong perbuatan dengan mudah dan langsung
tanpa dipikir dan direnungkan lagi. Pada dasarnya
akhlak adalah sikap yang melekat pada diri sendiri
secara langsung diwujudkan dalam tingkah laku dan
perbuatan. Baik buruknya akhlak berdasarkan al qur’an
dan sunnah rasul. rasul bersabda yang diriwayatkan
oleh HR. Ahmad “Aku hanya diutus untuk
menyempurnakan akhlak manusia”.
Akhlak Mahmudah (Terpuji)
 “Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan
tanda keimanan seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak
terpuji ini dilahirkan dari sifat-sifat yang terpuji pula”. Sifat
terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta kepada Allah,
cinta kepada rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap
ridha Allah, tawadhu’, taat dan patuh kepada Rasulullah,
bersyukur atas segala nikmat Allah, bersabar atas segala
musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur, menepati janji,
qana’ah, khusyu dalam beribadah kepada Allah, mampu
mengendalikan diri, silaturrahim, menghargai orang lain,
menghormati orang lain, sopan santun, suka bermusyawarah,
suka menolong kaum yang lemah, rajin belajar dan bekerja,
hidup bersih, menyayangi binatang, tasamuh atau toleransi,
amanah,ash-shidqu,mengendalikan nafsu dan menjaga
kelestarian alam.
Akhlak Madzmumah (Tercela)
 “Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan
jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat
manusia.”. Sifat yang termasuk akhlak mazmumah adalah segala sifat
yang bertentangan dengan akhlak mahmudah, antara lain: kufur, syirik,
munafik, fasik, murtad, takabbur, riya, dengki, bohong, menghasut, kikil,
bakhil, boros, dendam, khianat, tamak, fitnah, qati’urrahim, ujub,
mengadu domba, sombong, putus asa, kotor, mencemari lingkungan,
dan merusak alam. Demikianlah antara lain macam-macam akhlak
mahmudah dan madzmumah. Akhlak mahmudah memberikan manfaat
bagi diri sendiri dan orang lain, sedangkan akhlak madzmumah
merugikan diri sendiri dan orang lain. Allah berfirman dalam surat At-Tin
ayat 4-6.Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan mereka
ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali yang beriman dan
beramal shalih, mereka mendapat pahala yang tidak ada putusnya.”
Faktor-faktor yang Membentuk dan
Mempengaruhi Akhlak
1. Insting (Naluri)
a. Naluri Makan (nutrive instinct)
b. Naluri Berjodoh (sexual instinct)
c. Naluri Keibuan (peternal instinct)
d. Naluri Berjuang (combative instinct)
e. Naluri Bertuhan
2. Adat/Kebiasaan
3.    Wirotsah (keturunan)
4. Milieu
Pengertian Amal Shaleh
 Kata amal shaleh di dalam Al – Qur’an disebut kan berulang kali, dan
hampir dipastikan selalu beriringan dengan kata iman. Itu menunjukkan karena
hanya orang – orang yang berimanlah yang mampu mampu melaksanakan amal
yang shaleh. Lebih dari 400 tempat dalam Al – Qur’an di temui kata – kata
mengenai amal, dan sebagian besar beriringan dengan kata As-shalihah, yang
berarti kebaikan – kebaikan. Banyaknya perkataan tersebut menunjukkan
tentang pentingnya makna yang terkandung dalam perkataan amal.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, amal diartikan sebagai perbuatan (baik
atau buruk) perbuatan baik mendatangkan pahala, suatu yang ditujukan untuk
mendatang kan kebaikan terhadap masyarakat atau sesama manusia.
Sedangkan secara istilah, amal shaleh berarti perbuatan sungguh – sungguh
dalam menjalankan ibadah ataupun menunaikan kewajiban agama yang
dilakukan dalam bentuk berbuat kebaikan  terhadap masyarakat atau sesama
manusia. Dilihat dari sudut syariah, amal merupakan unsur yang pokok. Dalam
Al – Qur’an banyak dijumpai perkataan amal dengan berbagai bentuknya,
seperti : ‘amila, ‘amala, ta’malun,ya’malun, ‘amilun, ‘amalus salihat, dan ‘amalus
sayyi’at.
Al – Qur’an banyak menerang kan tentang manfaat atau nilai positif dari amal
saleh, baik di dunia maupun di akhirat, antara lain :
a.    Senantiasa mendapat keberuntungan
 ) ٦٧ : ‫فامامن تاب وامن و عمل صا لحا فعسى ان يكون من المفلحين ( القصص‬
Artinya : Maka ada pun orang yang bertobat dan beriman, serta
mengerjakan amal kebajikan, maka mudah – mudahan dia termasuk orang
yang beruntung. ( QS. Al – Qasas : 67 )
b.    Akan mendapat rahmat dancinta
Sebagai mana di firman kan Allah SWT. Dalam surah Al-Jaisiyah (45) ayat 30
sebagai berikut :
‫رحمته ذلك هو الفوڒ المبين‬
ٖ ‫ڧاما الذين امنواوعملوا الصلحت فيدخلهم ربهم في‬
(٣٠ : B‫يه‬BBB‫لجا ث‬BB‫)ا‬
Artinya : Maka adapun orang – orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan, maka tuhan memasuk kan mereka ke dalam rahmat nya (surga).
Demikian itu lah kemenangan yang nyata. (QS. Al-Jatsiyah/45:30)
c.    Memperoleh rezeki yang baik
)٥٠:‫فا الذين أمنوا وعملوا الصلحت لهم مغڧرة ورڒق ڪريم (الحج‬
Artinya : Maka orang – orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereke
memperoleh ampunan dan rezeki dari yang mulia (QS. Al-Hajj/22 :50)
d.    Memperoleh keadilan
  ‫شراب‬ ‫وعد هللا حق انه يبدؤا الخلق ثم يعده ليجڒي الذين امنوا وعملوا الصلحت بالقسط والذين كفروا لهم‬ ‫جميعا‬ ‫مرجعڪم‬ ‫اليه‬
)٤:‫من حميم وعذاب اليم بما كنوا يكفرون (يونس‬   
Artinya : Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupa kan janji Allah yang
benar dan pasti. Sesungguh nya dial ah yang memulai penciptaan makhluk kemudian
mengulangi nya (menghidupkan nya kembali sesudah berbangkit), agar dia memberi
balasan kepada orang – orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan adil.
Sedang kan untuk orang – orang kafir (di sediakan) minuman air yang mendidih dan siksaan
yang pedih karna kekafiran mereka.
e.    Memperoleh ampunan Allah
)٧:‫الذين كفروا لهم عذاب شديد والذين امنوا وعملوا الصلحت لهم مغفرة وأجركبير(فاطر‬
Artinya : orang – orang yang kafir mereka akan mendapat azab yang sangat keras. Dan
orang – orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan
dan pahala yang besar. (QS. Fatir/35:7)

Anda mungkin juga menyukai