Dalam kitab Tafsir Haqaiq at-Tafsir, Syeikh Abu Abdur Rahman as-
Sulami menyatakan seseorang yang mencintai Allah dengan sebenar-
benarnya adalah mereka yang perilakunya, perbuatannya, dan perkataannya
mengikuti Nabi Muhammad Saw., karena ajaran Nabi itu ajaran yang
optimal dan kita akan mencapai kepada kecintaan yang agung.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa Allah memerintahkan
kepada Rasulullah Saw. untuk mengatakan kepada umatnya, jika
mereka mencintai Allah, maka haruslah mengikuti Rasulullah Saw..
“Ayat ini menilai setiap orang yang mengakui dirinya cinta kepada
Allah, sedangkan sepak terjangnya bukan pada jalan yang telah
dirintis oleh Nabi Muhammad Saw., sesungguhnya dia adalah
orang yang dusta dalam pengakuannya sebelum ia mengikuti
Rasulullah Saw.,”
ِ َ
Barang siapa yang melakukan suatu amal yang bukan termasuk
ِ
tuntunan kami, maka amal tersebut tertolak.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Kemudian, ayat ini juga ditutup dengan dua asmaul husna;
ghafur dan rahim.
Abu Nasr as Sarraj at-Tusi seorang tokoh sufi terkenal membagi mahabah
kepada tiga tingkat :
Cinta biasa, yaitu selalu mengingat Tuhan dengan zikir, senantiasa menyebut
nama-nama Allah dan memperoleh kesenangan dalam berdialog dengan
Tuhan.
Cinta orang sidik, yaitu orang yang kenal kepada Tuhan, pada kebesaran-
Nya tabir yang memisahkan diri seseorang dari Tuhan dan dengan demikian
dapat melihat rahasia-rahasia pada Tuhan
Cinta orang arif, yaitu mengetahui betul Tuhan, yang dilihat dan yang dirasa
bukan lagi cinta, tetapi diri yang dicintai. Akhirnya sifat-sifat yang dicintai
masuk ke dalam ciri yang mencintai.
Cinta kepada Allah juga akan melahirkan bentuk kasih sayang kepada
sesama, bahkan kepada seluruh alam semesta.
Hal ini selaras dalam Thuruqu al-Shufiyah. bahwa kata mahabbah
dalam Al-Qur’an memiliki dua makna mendasar.
Pertama, cinta Allah kepada hamba-Nya dan cinta seorang hamba
kepada Allah.
Kedua, cinta syahwat seorang hamba pada hal-hal yang bersifat
duniawi.
Mahabah (cinta) adalah salah satu nikmat rasa yang Allah anugerahkan
kepada manusia sebagai bentuk sayangnya Allah kepada makhluk-Nya.
Betapa pentingnya perasaan ini sampai dalam sebuah hadis, Nabi
Muhammad mengorelasikannya dengan keimanan.
RENUNGAN
• Kita sering mendengar ungkapan cinta yang di ucapkan melalui lisan oleh
seseorang kepada yang orang lain, seperti halnya ungkapan cinta sang
istri kepada suami atau sebaliknya, begitu juga dengan cinta orang tua
kepada sang anak ataupun sebaliknya, semua itu akan terasa tawar
kalaulah ungkapan cinta tersebut hanya sebatas kata-kata saja tanpa ada
pembuktian dengan sikap dan pengorbanan.
• Begitu juga cinta seorang manusia kepada rab dan rasulnya, tentu kata
cinta dengan lisan saja tidaklah cukup, akan tetapi cinta hakiki harus
dibarengi dengan pengorbanan, menjadi insan yang siap mengerjakan
segala perintah dan meninggalkan larangannya.
• Pembuktian cinta seorang hamba kepada rabnya juga bisa dilihat melalui
ibadahnya, termasuk ibadah kurban, apakah ia akan melaksanakan ibadah
tersebut atau ia akan membiarkan kesempatan berkurban itu berlalu
begitu saja, akan tetapi kebiasaaan mereka yang mengaku cinta akan
melakukan pembuktian untuk itu.
• Kurban merupakan salah satu cara wujud kecintaan kita kepada sang
Pencipta, Allah SWT.
• Sejenak, mari melihat kembali keteladanan pengorbanan Nabi Ibrahim as
karena kecintaannya kepada Allah SWT. Dia mantap dan ikhlas
melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih anak kesayangannya
yang telah lama dinantikan, Nabi Ismail as. Saat perintah akan
dilaksanakan, Allah gantikan Nabi Ismail dengan kibas (domba).
• Sehari-hari, dalam salat kita pada saat mebaca doa iftitah, kita selalu
mengucapkan “Sesungguhnya shalatku ibadahku (qurbanku), hidup dan
matiku untuk Allah”. Akan tetapi realitanya berbeda, kita masih sering
mendahulukan kebutuhan si buah hati daripada mewujudkan
pengorbanan kepada Allah, cinta kepada manusia lebih diutamakan.
• Umpamanya kalau si Anak meminta sesuatu seperti sepeda motor, mobil,
HP, Laptop dan lain-lainya, tidak perlu waktu lama, setelah berdiskusi
sejenak ataupun kadang tidak perlud diskusi lagi langsung bisa
diwujudkan, seakan terasa ringan.
Akan tetapi, kalau untuk kurban seakan terasa berat,
walaupun harganya tidak semahal HP, motor dan mobil.
Padahal masa persiapan untuk melaksanakan kurban
sangat panjang yaitu selama setahun, berbeda dengan
permintaan istri, anak, atasan dan lain-lainnya walaupun
mendadak siap dipenuhi.
Di sini, mulai nampak keimanan dan wujud bukti cinta
seseorang kepada Rabnya, apakah ia akan
menyanggupi perintah-Nya atau tidak?
“Ibadah kurban sarat dimensi sosial. Sebab,
hewan yang disembelih, dagingnya dibagikan
kepada orang yang kurang mampu sebagai
bentuk kecintaan dan kepedulian terhadap
sesama”
Rasulullah Saw. bersabda :
ِّ َّ َ َ َأ ْ َ
– س ع ِن َأ الن ِبى – صلى هللا َألعليه وسلم ٍ عن ن
ُّ ال ُيْؤ ِم ُن َح ُد ُك ْم َح َّت ى ُي ِح َّب ِخ ِيه َم ا ُي ِحب: ال َ َق
ِلنف ِس ِهْ َ
“Dari Anas dari Nabi Saw. bersabda: Tidaklah beriman seseorang di
antara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia
mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari)
Saling Mencintai Menjadikan Fondasi yang Kuat dalam
Persaudaraan Sampai Hari Kemudian
Rasulullah Saw. bersabda:
ُ ْ َ َُْ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َأ َ ُْ
فم ا مجادلة ح ِدكم ِلص ِاح ِب ِه ِف ى الح ِ ّق يكون له ِفى
َ ْ ْ ّ َ َ ْ ْؤ ُ مْل َ ً َ َ َ ُ َّ َ َأ َ ُّ ْ
الدني ا شد مجادلة ِمن ا ِم ِنين ِل ِرب ِهم ِف ى ِإ خو ِان ِه ِم
َّ ْ َ ُأ ْ ُ ْ َّ َ َ َ َ ُ ْ ُ ْ َن َ َّ َ ْ َ ُ َ َ ُ
ال ِذين د ِخلوا النار .قال :يقولو :ربن ا! ِإ خوانَأنا كانوا
ص ْو ُم ْو َن َم َع َنا َو َي ُح ُّج ْو َن َم َع َنا َف ْد َخ ْل َت ُهمُ ص ُّل ْو َن َم َع َنا َو َي ُ ُي َ
ْ ُ ْ ْ ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َأ َّ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ
النار .فقال :اذهبوا ف خ ِرجوا من عرفتهم ِمنهم...
Artinya :
"Tidak ada perdebatan seseorang kamu bagi sahabatnya dalam
kebenaran yang ada di dunia yang lebih kuat dari pada perdebatan
orang-orang beriman kepada Rabb mereka tentang saudara-
saudara mereka yang dimasukkan ke dalam neraka. Dia bersabda,
'Mereka berkata, 'Rabb kami, saudara-saudara mereka shalat
bersama kami, puasa bersama kami, berhaji bersama kami, lalu
Engkau masukkan mereka ke dalam neraka.' Maka Dia berfirman,
'Pergilah, lalu keluarkanlah orang yang kamu kenal dari mereka…“
Allah berfirman :
ّٰ ُ َ ْ ُ َ ْ ُّ ُّ ً َ ْ َ ّٰ ْ ُ ْ ُ َّ َّ ْ َ َّ َ َ
ۗ اس من يت ِخذ ِمن دو ِن الل ِه اندادا ي ِحبونهم كح ِ ّب الل ِه ِ و ِمن الن
َ َو َّال ِذ ْي َن ٰا َم ُن ْٓوا َا َش ُّد ُح ًّبا ّل ّٰله َۙو َل ْو َي َرى َّال ِذ ْي َن َظ َل ُم ْٓوا ِا ْذ َي َر ْو َن ْال َع َذ
ۙاب
ِ ِ
َ َ ْ ُ ْ َ َ ّٰ َّ َ َّ ً ْ َ ّٰ َ َّ ُ ْ َّ َ
اب
ِ ان القوة ِلل ِه ج ِميعا ۙوان الله ش ِديد العذ
165. Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim
itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu
semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka
menyesal). (QS. Al-Baqarah : 165)
Kedua, mahabbatu ma yuhibbuhullah (mencintai apa saja
yang dicintai oleh Allah)
Allah berfirman :
َ ُ ْ َّ َ ْ ُ ْ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ َ ْ ُ ْ ْ َ ْ ّٰ َ اَل
ۛ وان ِفقوا ِفي س ِبي ِل الل ِه و تلقوا ِباي ِديكم ِال ى التهلك ِة
َالل َه ُيح ُّب امْل ُ ْحسن ْين
ّٰ َّ ْ ُ ْ َ َ
واح ِسنوا ۛ ِان
ِ ِ ِ
195. Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan
(diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah.
Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
(QS. Al-Baqarah : 195)
Ketiga, cinta untuk dan karena Allah
Rasulullah Saw. bersabda :
ُان ُيح ُّب امْل َ ْر َء َال ُيح ُّبهَ « َث َال ٌث َم ْن ُك َّن فيه َو َج َد َط ْع َم ا َيمان َم ْن َك
َِ َأ ِ ِ ِإل ِ ِ
ْان ن َ الل ُه َو َر ُس ُول ُه َأ َح َّب َل ْيه ممَّ ا س َو ُاه َما َو َم ْن ك
َّ َ َ ْ َ َ َّ َّ
ِإ ال ِلل ِه ومن كان
َّ ُ َ َ ْ ْ ُ ْ َ ْ َ َأ ْ َأِ ِ ِ ِإ َأ َ َأ
ُالله َ ْ َ ْ ْ ْ َ َّ َ ُْ
يلق ى ِف ى الن ِار ح َّب ِإ لي ِه ِمن ن ير ِجع ِف ى الكف ِر بعد ن نقذه
ُ
» ِمنه ْ
“Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang ia akan mendapatkan manisnya
iman yaitu orang yang mencintai seseorang namun tidak mencintainya kecuali karena
Allah, orang yang menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya,
dan orang yang lebih cinta dimasukkan ke dalam neraka daripada kembali kepada
kekufuran setelah Allah menyelamatkannya.” (HR. Muslim)
Keempat, Al-Mahabbah ma’a Allah
ْاج ُك ْم َو َعش ْي َرُت ُكم ُ ان ٰا َب ۤاُؤ ُك ْم َو َا ْب َن ۤاُؤ ُك ْم َوِا ْخ َو ُان ُك ْم َو َا ْز َوَ ُق ْل ا ْن َك
ِ
ِ
َ ال ِْۨاق َت َر ْف ُت ُم ْو َه ا َوت َجا َ ٌة َت ْخ َش ْو َن َك َس َاد َها َو َم ٰسك ُن َت ْر ََ
َض ْو َنهٓا ِ ر ِ ُ و َ ْ
م او
ّٰص ْوا َحتى ُ الله َو َر ُس ْول ٖه َوج َه ٍاد ف ْي َس ب ْيل ٖه َف َت َرَّب ّٰ َ ّ ْ ُ ْ َ َّ َ َ
ِ َِ ِ ٰ ْ ِ َ ْ ِ ِاْأحب ِ ّٰال ُيك َم ِمن ّٰ ُ اَل
ْ َ ْ ْ َ
ࣖ ي ِتي الله ِبام ِر ٖه والله يه ِدى القوم الف ِس ِقين َ ۗ ْ َ َ
24. Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-
istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu
khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih
kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka
tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. At-Taubah : 24)
Apa Keutamaan Mencintai
Saudara Kita karena Allah?
PRESENTATION
1. Menjanjikan kenikmatan besar berupa naungan pada Hari Kiamat
Rasulullah Saw. bersabda :
ٌَْ َ َ َ ِّ َّ َ َ َ ْ َ ُ َأ ْ َ
عن ِب ى هريرة ع ِن الن ِبى – صلى هللا عليه وسلم – قال « سبعة
ِّ َ ْ َ َ َّ َّ ُّ ُ َ ُ ْ َ ُ َ َ ٌّ َ َ َأ ُ َّ ُ ُ ُّ ُ
وشاب نش ِفى، ي ِظلهم الله ِفى ِظل ِه يوم ال ِظل ِإ ال ِظله اِإل مام الع ِادل
َّ َ َ َ ُ َ َر َ َ مْل ٌ َّ َ ُ ُ ُ ْ َ ٌ ُ َ َ َ َ َ
و جال ِن تحابَّا ِف ى الل ِه، ورجل قلبه معلق ِف ى ا س ِاج ِد، ِعباد ِة رِّب ِه
ْ َ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ
…اجتمعا علي ِه وتفرقا علي ِه
“Dari Abu Hurairah dari Nabi Saw. bersabda: Ada tujuh (golongan orang beriman) yang
akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya
(yaitu) pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah
kepada Rabb-Nya, seseorang yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang yang saling
mencintai karena Allah mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena
Allah”. (HR Bukhari)
2. Merasakan Manisnya Iman
Rasulullah Saw. bersabda :
ُان ُيح ُّب امْل َ ْر َء َال ُيح ُّبه
َ « َث َال ٌث َم ْن ُك َّن فيه َو َج َد َط ْع َم ا َيمان َم ْن َك
َ ِ ُ َ َ َ ْ َ َ ِ َْأ ْ
َِ ُ َأ ِإل
َ ُ ُ َ َ ُ
َِّ ِ َ
َ ْ َ َ َّ َّ
ِإ ال ِلل ِه ومن كان الله ورسوله ح َّب ِإ لي ِه ِممَّ ا ِس واهما ومن كان ن
ُاللهَّ ُ َ َ ْ ْ ُ ْ َ ْ َ َأ ْ َأ َ ْ َ ْ َأ ْ ْ َ َ َأ َّ َ ُْ
يلق ى ِف ى الن ِار ح َّب ِإ لي ِه ِمن ن ير ِجع ِف ى الكف ِر بعد ن نقذه
ُ
» ِمنه ْ
“Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang ia akan mendapatkan
manisnya iman yaitu orang yang mencintai seseorang namun tidak mencintainya
kecuali karena Allah, orang yang menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai
dari selain keduanya, dan orang yang lebih cinta dimasukkan ke dalam neraka
daripada kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya.” (HR.
Muslim)
3. Memperoleh Kesempurnaan Iman
Nabi Saw.. bersabda:
َّ َ َ َّ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ
ال تدخلون الجنة حت ى، وال ِذي نف ِس ي ِبي ِد ِه
ُّ َ َ َّ َ ُ ُْؤ ُ َ َ ُْؤ
وال ت ِمنوا حتى تحابوا،ت ِمنوا
"Demi Dzat yang jiwaku dalam genggamannya. Kalian tidak akan masuk
surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan (sempurna) beriman
sampai kalian saling mencintai,”
(HR. Muslim)
4. Memperoleh Karunia Allah
Allah berfirman :
ْالله َع َل ْي ُكم ّٰ َ َ ْ ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ َّ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ ّٰ َ ْ ً َّ اَل
ِ واعت ِص موا ِبحب ِل الل ِه ج ِميع ا و تفرقوا ۖواذكروا ِنعمت
ْ ف َب ْي َن ُق ُل ْوب ُك ْم َف َا
ْص َب ْح ُت ْم بن ْع َمت ٖ ٓه ِا ْخ َو ًان ۚا َو ُك ْن ُتم َ َّ َ َ ً ۤ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ ْ
ل ا ف ء ا د ع ا م تنك ذ ا ِ
ِ ِ ِ ِ
ٰ ْ ُ َ ُ ّٰ ُ ّ َ ُ َ ٰ َ َ ْ ّ ْ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ ّ َ ْ ُ َ َ ٰ َ
ٰ
عل ى شف ا حفر ٍة ِمن الن ِار فانقذكم ِمنه ا ۗ كذ ِلك يب ِين الله لكم اي ِت ٖه
ََ َ َّ ُ ْ َ ْ َ ُ ْ ن
لعلكم تهتدو
103. Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya
kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu
Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran : 103)
DOA
ْالل ُه َّم ّن ي َأ ْس َأ ُل َك ُح َّب َك َو ُح َّب َمنَّ
ِ ِإ
َُيح ُّب َك َو ْال َع َم َل َّالذي ُي َب ّل ُغن ي ُح َّبك
ِ َِ ِ َأ َِّ
ْ َ ْ َّ َّ َ َ َّ ُ ْ َ ْ َّ ُ
َأاللهم اجعل حبك حب ِإ لي ِمن نف ِس ي
َ ْ َ َ ْ َ ْ مْل
و ه ِلي و ِمن ا ِاء البا ِر ِد
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kecintaan-Mu, dan
kecintaan orang yang mencintai-Mu, serta amalan yang
menyampaikanku kepada kecintaan-Mu. Ya Allah,
jadikanlah kecintaan-Mu lebih aku cintai daripada
diriku, keluargaku serta air dingin.
(HR. At-Tirmidzi)
Thank You
شكرا جزيال