Disusun Oleh :
KELOMPOK VI
Mengetahui :
Koor. Lab. Prodi Mesin
Sujatmiko, ST. MT
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah menyampaikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
LAPORAN PRAKTIKUM PRESTASI MESIN.
Adapun penyusunan laporan praktikum Prestasi Mesin ini merupakan tugas
program Akademik di Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Malang yang
wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa mesin sebagai salah satu pengetahuan
aplikasi yang sangat diperlukan didunia industri dan kontruksi.
Dengan terselesaikannya penyusunan laporan Prestasi Mesin ini, penyusun
mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, kepada yang terhormat:
1. Bapak Ir.H. Warsito, MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam
Malang.
2. Bapak Nur Robbi ,ST. MT. selaku ketua jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Islam Malang.
3. Bapak Nur Robbi ,ST. MT selaku pembimbing yang membimbing dan
memberi masukan kepada penyusun dalam penyusunan laporan Prestasi
Mesin ini.
4. Saudara Heri Predianto, selaku Asisten Praktikum Prestasi Mesin
5. Teman-teman yang telah banyak membantu dan memberi masukan dalam
penyelesaian laporan Prestasi Mesin ini.
Kami menyadari bahwa laporan Prestasi Mesin ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk
kesempurnaan laporan pretasi mesin ini. Besar harapan kami, semoga laporan prestasi
mesin ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan yang menyusun laporan prestasi di
masa mendatang.
Malang, November 2021
Kelompok VI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................................viii
DAFTAR GRAFIK.................................................................................................................ix
1.1.1 Praktikum.............................................................................................................1
1.1.2 Pompa...................................................................................................................1
1.2.2 Pompa...................................................................................................................4
2.3 Pompa........................................................................................................................12
3.1.4 Pengujian............................................................................................................28
3.1.5 Pengukuran.........................................................................................................29
3.1.6 Perhitungan........................................................................................................29
3.1.7 Analisa................................................................................................................29
3.1.8 Pembahasan........................................................................................................29
3.2.4 Perhitungan........................................................................................................32
3.2.5 Analisa................................................................................................................32
3.2.6 Pembahasan........................................................................................................32
4.2 Pompa........................................................................................................................35
4.3.1 Putaran Motor Bakar Diesel Posisi Throttle Tetap Beban Berubah..................40
4.3.2 Putaran Motor Bakar Diesel Posisi Throttle Berubah Beban Tetap..................54
4.4.1 Putaran Motor Bakar Bensin Posisi Throttle Tetap Beban Berubah..................68
4.4.2 Putaran Motor Bakar Bensin Posisi Throttle Berubah Beban Tetap..................82
BAB V PENUTUP................................................................................................................132
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................132
5.1.3 Pompa...............................................................................................................137
5.2 Saran........................................................................................................................139
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................140
2.1 Pompa 5
2.2 Skema Pompa Torak 7
2.3 Pompa Aksial 8
2.4 Penampang Memanjang Pompa Sentrifugal 9
2.5 Bagian-bagian Pompa Sentrifugal 9
2.6 Jenis Impeler 10
2.7 Desain Rumah Pompa 11
2.8 Selongsong Poros Pompa 12
2.9 Perapa Mekanis 12
2.10 Diagram Head VS Kapasitas Pompa Paralel 13
2.11 Diagram Head VS Kapasitas Pompa Seri 14
2.12 Skematik Diagram Pengujian Pompa 15
2.13 Head Pompa 17
2.14 Diagram Siklus OTTO P – V 19
2.15 Siklus Diesel 19
2.16 Diagram Siklus Gabungan P – V 20
2.17 Siklus Kerja Motor 4 Langkah 21
2.18 Siklus Kerja Motor 2 Langkah 22
3.1 Diagram Alir Praktikum Motor Bakar 27
3.2 Diagram Alir Praktikum Pompa 29
4.1 Motor Bakar Diesel 31
4.2 Motor Bakar Bensin 32
4.3 Pompa 34
4.4 Pipa 34
4.5 Elbow 34
4.6 Katup ( Valve ) 35
4.7 Driving Motor 35
4.8 Elektrik Kontrol 36
4.9 Venturi 36
4.10 Impeler 37
4.11 Prony Brake 37
4.12 Bak Air 37
4.1 Data Hasil Pengujian Putaran Motor Bakar Diesel Dengan Posisi Throttle 39
Tetap dan Beban Berubah
4.2 Hasil Pengujian Motor Bakar Diesel Dengan Posisi Throttle Tetap dan Beban 49
Berubah
4.3 Data Hasil Pengujian Putaran Motor Bakar Diesel Dengan Posisi Throttle 53
Berubah dan Beban Tetap
4.4 Hasil Pengujian Motor Bakar Diesel Dengan Posisi Throttle Berubah dan 63
Beban Tetap
4.5 Data Hasil Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan Posisi Throttle 66
Tetap dan Beban Berubah
4.6 Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin Dengan Posisi Throttle Tetap dan Beban 76
Berubah
4.7 Data Hasil Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan Posisi Throttle 80
Berubah dan Beban Tetap
4.8 Hasil Pengujian Motor Bakar Bensin Dengan Posisi Throttle Berubah dan 90
Beban Tetap
4.9 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Seri Variasi Katup 94
4.1 Data Hasil Perhitungan Pengujian Pompa Seri Variasi Katup 98
0
4.1 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Seri Variasi RPM 100
1
4.1 Data Hasil Perhitungan Pengujian Pompa Seri Variasi RPM 103
2
4.1 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Paralel Variasi Katup 105
3
4.1 Data Hasil Perhitungan Pengujian Pompa Paralel Variasi Katup 109
4
4.1 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Paralel Variasi RPM 111
5
4.1 Data Hasil Perhitungan Pengujian Pompa Paralel Variasi RPM 115
6
4.1 Data Hasil Praktikum Pengujian Pompa Tunggal Variasi Katup 117
DAFTAR GRAFIK
4.1 Hasil Perhitungan Motor Bakar Diesel Dengan Throttle Tetap dan Beban 50
Berubah
4.2 Hasil Perhitungan Motor Bakar Diesel Dengan Throttle Berubah dan Beban 64
Tetap
4.3 Hasil Perhitungan Motor Bakar Bensin Dengan Throttle Tetap dan Beban 77
Berubah
4.4 Hasil Perhitungan Motor Bakar Bensin Dengan Throttle Berubah dan Beban 91
Tetap
4.5 Pengujian Pompa Seri Variasi Katup 98
4.6 Pengujian Pompa Seri Variasi RPM 103
4.7 Pengujian Pompa Paralel Variasi Katup 109
4.8 Pengujian Pompa Paralel Variasi RPM 115
4.9 Pengujian Pompa Tunggal Variasi Katup 121
4.1 Pengujian Pompa Tunggal Variasi RPM 127
0
PEND AHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Praktikum
Praktikum merupakan suatu pembelajaran dengan siswa melakukan percobaan
dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Praktikum memiliki
kelebihan tersendiri dengan metode pembelajaran yang lainnya, yaitu: siswa
langsung memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan
praktikum, mempertinggi partisipasi siswa baik secara individu maupun kelompok,
siswa belajar berfikir melalui prinsip-prinsip metode ilmiah atau belajar
mempratekkan prosedur kerja berdasarkan metode ilmiah
Pembelajaran dengan praktikum sangat efektif untuk mencapai seluruh
ranah pengetahuan secara bersamaan, antara lain melatih agar teori dapat
diterapkan pada permasalahan yang nyata (kognitif), melatih perencanaan
kegiatan secara mandiri (afektif), dan melatih penggunaan instrumen tertentu
(psikomotor) Salah satu kelebihan pembelajaran praktikum (laboratorium) adalah
mahasiswa dapat berlatih secara trial and error, dapat mengulang-ulang
kegiatan atau tindakan yang sama sampai benar-benar terampil.
1.1.2 Pompa
Elemen dasar sebuah pompa sentrifugal adalah rotor dengan sudu- sudu
berputar pada kecepatan tinggi. Fluida masuk dipercepat oleh impeller yang berfungsi
menaikan tekanan maupun kecepatan absolut fluida dan melemparkan keluar melalui
volute.
Jadi proses konversi energinya sebagai berikut :
1. Antara sudu impeller, prosesnya : Energi mekanis alat penggerak dirubah menjadi
energi aliran.
2. Pada volute diarahkan kepipa tekanan, sebagai energi kinetis fluida diubah
menjadi energitekanan.
Diantara sudu-sudu impeller, gerakan fluida dapat dianggap terdiri dari dua gerakan :
1. Gerakan transport mengikuti ukuran impeller.
2. Gerakan relatif terhadap impeller.
DASAR TEORI
2.1 Motor Bakar Torak
Motor bakar torak adalah suatu mesin konversi energi, dimana dalam pesawat tersebut
terjadi perubahan energi dari bentuk energi thermal sebagai hasil dari pembakaran bahan
bakar dan udara menjadi energi mekanik yang menggerakan poros engkol.
Berdasarkan sistem penyalaan bahan bakarnya, mator bakar dibedakan beberapa macam :
A. Motor Bensin (Spark Ignition Engine)
B. Proses penyalaan bahan bakar dilakukan oleh loncatan bunga api busi.
C. Motor Diesel (Compression Ignition Engine)
D. Proses penyalaan bahan bakar menggunakan sistem kompresi. Yaitu dengan cara
disemprotkan kedalam ruang bakar pada temperatur dan tekanan tinggi. Untuk siklus
thermodinamika, cara kerja, dan rumus – rumus perhitungan dari motor bakar torak
adalah:
2.1.1 Proses Otto (siklus udara volume konstan)
Siklus ideal otto dapat digambarkan pada diagram P-V sebagai berikut,
dimana pada siklus otto pemasukan kalor (Qm) berlangsung pada volume kostan.
3 4
5
2
ini.
Gambar 2.5 Bagian-bagian Pompa Sentrifugal
Sumber: https://i.ytimg.com/vi/WFKDjVwkCBA/hqdefault.jpg 10/11/21
Impeler dipasang pada satu ujung poros dan pada ujung yang lain dipasang
kopling untuk meneruskan daya dari penggerak. Poros ditumpu oleh dua buah
bantalan. Sebuah paking atau perapat dipasang pada bagian rumah yang ditembus
poros, untuk mencegah air membocor keluar atau udara masuk dalam pompa.
2.3.3 Bagian – bagian pompa
A. Impeler
Merupakan bagian yang berputar dari pompa dan memberikan daya pada
air, sehingga air akan mendapatkan energi spesifik berupa kecepatan dan
tekanan. Di dalam rumah siput, kecepatan air secara berangsur-angsur diubah
menjadi tekanan statis. Jenis-jenis impeler ditunjukkan pada gambar 6. Jenis-
jenis impeler yaitu:
( HA + HB ) Q
Nh₂=
550
QA dan QB = Kapasitas pompa A dan B dalam (ft2/sec)
Q= Am √2 gh
√ R 4−1
π π
Am= D m2 dan T = D t 2
4 4
Am √ 2 gh =C adalah konstanta a
√ R −1
4
Maka :
Q=C.h
Nilai konstanta dihitung dari ukuran venturi meter yang digunakan.
2.3.8 Pengukuran Putaran.
Putaran diukur dengan tachometer dengan satuan (rpm) untuk pengujian
pompa diukur secara digital yang ditunjukan oleh electric counter.
A. Pengukuran Moment Puntir
Moment puntir diukur dengan dynamo meter, dengan memakai motor
listrik arus searah yang dilengkapi dengan lengan (L) pengukuran moment,
satuan Nm atau rumus :
T=FxL
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Diagram Alir Motor Bakar
Mulai
Studi Literatur
Persiapan Alat
Pengambilan Data
Tidak
Perhitungan
Iya
Pembahasan
Kesimpulan dan
Saran
Selesai
Mulai
Studi Literatur
Persiapan Alat
Pengambilan Data
Pompa
Perhitungan Tidak
Iya
Analisa
Pembahasan
Selesai
PEMBAHASAN
4.1 Motor Bakar Diesel dan Bensin
A. Motor Bakar Diesel
2. Pipa
Maspion AW 1” (inci)
Diameter dalam 26,5 mm
Diameter luar 32 mm
4. Katup (Valve)
6. Elektrik kontrol
Type : SD-1,5 K E
Kapasitas = 1,5 KVA (Kilo Volt Ampere)
7. Ventury
Type : DESK TAKAGI JAPAN
9. Prony Brake
Panjang Lengan (L) = 250 mm
Skala Neraca = 4,95 Kg
Lt : Lengan torak
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
2,5
¿ 632. .100 %
15120
= 10,45 %
20. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
ta . n . Vd
0,5.2.60
¿ .100 %
1,68.1996.2,725
SFCi ¿ Fc
¿
1,08
¿
1,83
= 0,6 Kg/Hp.jam
10. Aliran Udara Melalui Nozzel (Gs)
π
d √ 2 . g .ta( P 1−P 2)
2
Gs ¿θ.
4
Pi−Pe π
¿θ. . d . √ 22 . g . ta( P 1−P 2)
Pi 4
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
1,83
¿ 632. .100 %
11340
= 10,2 %
20. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
ta . n . Vd
0,7.2.60
¿ .100 %
1,68.1510.2,725
= 1,2 %
21. Effisiensi Pengisian (ηp)
Gs . z .60
ηp ¿ .100 %
t ° . n . Vd
0,7.2.60
¿ .100 %
27.1510.2,725
= 0,076 %
Grafik Torsi Pengujian Motor Bakar Diesel Throttle Tetap Beban Berubah
0.6
0.54 0.54 0.54
0.5
0.4 Grafik Daya Mekanis (Nm) Pengujian Motor Bakar Diesel Throttle Tetap
Grafik
Grafik
Grafik SFCi
Daya
SFCe Pengujian
EfektifMotor
Pengujian (Ne) Pengujian
Bakar
BakarDiesel
Beban Motor
BerubahThrottle
BakarTetap
DieselBeban
Throttle
Berubah
Tetap
Indikasi Motor Diesel Throttle Tetap Beban
ThrottleBerubah
kgm
Hp
0.98 0.6
0.60.6 0.8
Hp
0
1.5 0.96
Beban 1 Kg Beban 2 Kg Beban 3 Kg
0.96 0.95
0.6 0.58
0.4
0.58 1
0.94
0.4
0.2
0.56 0.5
0.92 0.2 Laporan Praktikum Prestasi Mesin | 51
0
0.54
0.9 00
Beban
Beban
Beban 111Kg
BebanKg 11 Kg
Kg
Beban Kg Beban
Beban
Beban 222Kg
BebanKg 22 Kg
Kg
Beban Kg Beban
Beban 33 Kg
Beban
Beban
BebanKg 33 Kg
Kg
Grafik 4.1 Hasil Perhitungan Motor Diesel dengan Throttle Tetap dan Beban Berubah
Keterangan Grafik :
a. 3 Pengujian dengan nilai Torsi yang sama
b. Daya Indikasi tertinggi terdapat pada pengujian pertama, karena semakin besar
beban, sehingga menyebabkan penurunan daya indikasi pada pengujian kedua dan
ketiga.
c. Daya Efektif tertinggi terdapat pada pengujian pertama, karena daya efektif
mengalami kenaikan seiring kecilnya beban yang diberikan.
d. Daya Mekanis tertinggi terdapat pada pengujian pertama. Karena semakin kecil
beban maka daya mekanis cenderung meningkat, tingkat kenaikan daya mekanis
dibawah daya indikasi dan daya efektif.
e. Besar beban yang diberikan berpengaruh pada konsumsi bahan bakar. Semakin
besar beban yang diberikan, maka semakin besar konsumsi bahan bakar yang
digunakan. Sehingga nilai SFCe dan SFCi tertinggi terdapat pada pengujian ketiga
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
1,56
¿ 632. .100 %
8400
= 12 %
20. Effisiensi Volumetrik (ηv)
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
1,56
¿ 632. .100 %
8400
= 11,7 %
20. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
ta . n . Vd
0,28.2.60
¿ .100 %
1,68.1308.2,725
= 0,56 %
21. Effisiensi Pengisian (ηp)
Gs . z .60
ηp ¿ .100 %
t ° . n . Vd
0,99.2.60
¿ .100 %
27.1308.2,725
= 0,12 %
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
1,56
¿ 632. .100 %
8400
= 11,7 %
20. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
ta . n . Vd
0,53.2.60
¿ .100 %
1,68.2215.2,725
= 0,63 %
21. Effisiensi Pengisian (ηp)
Gs . z .60
ηp ¿ .100 %
t ° . n . Vd
0,53.2.60
¿ .100 %
27.2215.2,725
= 0,04 %
0.5
0.4
kgm
0.3
0.2
0.1
0
Trotle 15 Trotle 20 Trotle 25
Grafik Daya Indikasi (Ni) Pengujian Putaran Motor Bakar Diesel Dengan
Posisi Throttle Berubah dan Beban Tetap
0.3
0.26
0.25
0.2
Hp
0.15 0.14
0.1
0.043
0.05
0
Trotle 15 Trotle 20 Trotle 25
Grafik Daya Efektif (Ne) Pengujian Putaran Motor Bakar Diesel Dengan
Posisi Throttle Berubah dan Beban Tetap
0.25
0.2
0.2
Hp
0.15
0.12
0.1
0.05 0.04
0
Trotle 15 Trotle 20 Trotle 25
35
30
Kg/Hp.Jam
25
18.9
20
15
10 6.95
5
0
Trotle 15 Trotle 20 Trotle 25
Grafik SFCi Pengujian Putaran Motor Bakar Diesel Dengan Posisi Throttle
Berubah dan Beban Tetap
40 37
35
30
25
Kg/Hp.Jam
20
16.2
15
10
5.34
5
0
Trotle 15 Trotle 20 Trotle 25
Grafik 4.2 Hasil Perhitungan Motor Diesel dengan Throttle Berubah dan Beban Tetap
1,41.12,90.2512 .1
¿ 4
0,45.2. 10
Laporan Praktikum Prestasi Mesin | 69
= 5,08 Hp
Pi−Pe π
. . d . √ 2 . g . τa ( Pi−Pe )
2
= θ.
Pi 4
1,94 −0,93 3,14
.0,0787 . √ 2 .9,81.1,68 ( 1,94 −0,93 )
2
¿ 0,822. .
1,94 4
= 0,88 kg/det
11. Massa Aliran Gas Buang (Gg)
Fc
Gg ¿ Gs+
3600
2,5
¿ 0,88 +
3600
= 0,88 kg/det
12. Panas Hasil Pembakaran (Qb)
Qb = Fc , LHVbb
= 6,7. 11000
= 73700 Kcal/Jam
13. Panas yang Terbawa Gas Buang (Qeg)
Qeg = Gg , Cpg , ( T2 – T1 ) , 3600
= 0,88.0,285. ( 94,5 – 25,2 ).3600
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
7
¿ 632. .100 %
73700
=6%
19. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
τa. n . Vs
0,88.4 .60
= .100 %
1,68.2512.12,90
= 0,39 %
1,33.12,90.2294 .1
¿
0,45.2 .10 4
= 4,4 Hp
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
6,3
¿ 632. .100 %
58630
= 6,8 %
19. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
τa. n . Vs
1,6.60
= .100 %
1,68.2294 .12,90
= 0,77 %
1,33.12,90.2154 .1
¿ 4
0,45.2 .10
= 4,01 Hp
SFCi = Fc
¿
Pi−Pe π
. . d . √ 2 . g . τa ( Pi−Pe )
2
= θ.
Pi 4
1,82 −0,52 3,14
.0,0787 . √ 2 .9,81.1,68 ( 1,82 −0,52 )
2
¿ 0,822. .
1,91 4
= 1,55 kg/det
11. Massa Aliran Gas Buang (Gg)
Fc
Gg ¿ Gs+
3600
2
1,55 +
3600
= 1,55 kg/det
12. Panas Hasil Pembakaran (Qb)
Qb = Fc , LHVbb
= 3,96. 11000
= 43560 Kcal/Jam
13. Panas yang Terbawa Gas Buang (Qeg)
Qeg = Gg , Cpg , ( T2 – T1 ) , 3600
= 1,55.0,285. ( 140,7 – 25,2 ).3600
= 23663664 Kcal/Jam
14. Panas Pembakaran yang Diubah Menjadi Daya Efektif (Qe)
Qe = 632 ,Ne
= 632 . 1,62
= 1023,8 Kcal/jam
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
5,62
¿ 632. .100 %
43560
= 8,1 %
19. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
τa. n . Vs
1,55,4.60
= .100 %
1,68.2154 .12,90
= 0,8 %
20. Effisiensi Pengisian (ηp)
Gs. z .60
ηp ¿ 2 .100 %
τ . n . Vs
1,55 .4 .60
= .100 %
52.2154 .12,90
= 0,026 %
0.6
0.54 0.54 0.54
0.5
0.4
Kgm
0.3
0.2
0.1
0
beban 1 Kg beban 2 Kg beban 3 Kg
Grafik Daya Indikasi (Ni) Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan
Posisi Throttle Tetap dan Beban Berubah
8
7
7
6.3
6 5.62
4
HP
0
beban 1 Kg beban 2 Kg beban 3 Kg
Grafik Daya Efektif (Ne) Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan
Posisi Throttle Tetap dan Beban Berubah
4
3.5
3.5
2.5
1.9
2 1.73
HP
1.5
0.5
0
beban 1 Kg beban 2 Kg beban 3 Kg
4.8
4.6
4.5
HP
4.4
4.4
4.2
4
beban 1 Kg beban 2 Kg beban 3 Kg
1.5
0.5
0
beban 1 Kg beban 2 Kg beban 3 Kg
Grafik SFCi Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan Posisi Throttle
Tetap dan Beban Berubah
1.2
1 0.96
0.84
0.8
0.7
Kg/HPjam
0.6
0.4
0.2
0
beban 1 Kg beban 2 Kg beban 3 Kg
Grafik 4.3 Hasil Perhitungan Motor Bensin dengan Throttle Tetap dan Beban Berubah
1,18.12,90.1879 .1
¿ 4
0,45.2. 10
Laporan Praktikum Prestasi Mesin | 83
= 3,18 Hp
Pi−Pe π
. . d . √ 2 . g . τa ( Pi−Pe )
2
= θ.
Pi 4
1,67 −0,49 3,14
.0,0787 . √ 2 .9,81.1,68 ( 1,67 −0,49 )
2
¿ 0,822. .
1, 67 4
= 1,4 kg/det
11. Massa Aliran Gas Buang (Gg)
Fc
Gg ¿ Gs+
3600
1,5
= 1,4+
3600
= 1,4 kg/det
12. Panas Hasil Pembakaran (Qb)
Qb = Fc x LHVbb
= 3,96 x 11000
= 43560 Kcal/Jam
13. Panas yang Terbawa Gas Buang (Qeg)
Qeg = Gg , Cpg , ( T2 – T1 ) , 3600
= 1,4.0,285. ( 177,2 – 25,2 ).3600
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
4,5
¿ 632. .100 %
43560
= 6,53 %
19. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
τa. n . Vs
1,4,2.60
= .100 %
1,68.1879.12,90
= 0,41 %
1,4.12,90.2479 .1
¿ 4
0,45.2. 10
= 5 Hp
SFCi = Fc
¿
5,22
=
8,17
= 0,64 Kg/HP.Jam
10. Aliran Udara Melalui Nozzel (Gs)
π
Gs
4 √
¿ θ . ε . . d . 22 . g . τa ( P1−P2 )
Pi−Pe π
. . d . √ 2 . g . τa ( Pi−Pe )
2
= θ.
Pi 4
2,3 −0,9 3,14
.0,0787 . √2 .9,81 .1,68 ( 2,3 −0,9 )
2
¿ 0,822. .
2,3 4
= 1,42 kg/det
11. Massa Aliran Gas Buang (Gg)
Fc
Gg ¿ Gs+
3600
2.12,90.4070 .1
¿
0,45.2 .10 4
= 11,7 Hp
SFCi = Fc
¿
6,48
=
14,7
Pi−Pe π
= θ. . . d . √ 22 . g . τa ( Pi−Pe )
Pi 4
2,526 −0,9 3,14
.0,0787 . √ 2 .9,81.1,68 ( 2,526 −0,526 )
2
¿ 0,822. .
2,526 4
= 2,56 kg/det
11. Massa Aliran Gas Buang (Gg)
Fc
Gg ¿ Gs+
3600
2,5
= 2,65+
3600
= 2,65 kg/det
12. Panas Hasil Pembakaran (Qb)
Qb = Fc x LHVbb
= 6,48 x 11000
= 71280 Kcal/Jam
13. Panas yang Terbawa Gas Buang (Qeg)
Qeg = Gg , Cpg , ( T2 – T1 ) , 3600
= 2,65,0,285. ( 220,9 – 25,2 ).3600
= 532088,7 Kcal/Jam
14. Panas Pembakaran yang Diubah Menjadi Daya Efektif (Qe)
Qe = 632 ,Ne
= 632 . 3,07
= 1940,2 Kcal/jam
ηi ¿ 632. ¿ .100 %
Qb
14,7
¿ 632. .100 %
71280
= 13 %
19. Effisiensi Volumetrik (ηv)
Gs. z .60
ηv ¿ .100 %
τa. n . Vs
2,65,2.60
= .100 %
1,68.4070.12,90
= 0,35 %
20. Effisiensi Pengisian (ηp)
Gs. z .60
ηp ¿ 2 .100 %
τ . n . Vs
2,56 .60
= .100 %
50.4070.12,90
= 0,012 %
0.5
0.4
0.3
Kgm
0.2
0.1
0
Trotle 10 Trotle 15 Trotle 20
Grafik Daya Indikasi (Ni) Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan
Posisi Throttle Tetap dan Beban Berubah
16
14.7
14
12
10
8.17
8
HP
6
4.5
4
0
Trotle 10 Trotle 15 Trotle 20
Grafik Daya Efektif (Ne) Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan
Posisi Throttle Tetap dan Beban Berubah
3.5
3.2
3.07
3
2.5
2
HP
1.41
1.5
0.5
0
Trotle 10 Trotle 15 Trotle 20
14
11.7
12
10
8
HP
6 5
4 3.18
0
Trotle 10 Trotle 15 Trotle 20
2.5
2.1
2
1.63
Kg/HPJam
1.5
0.5
0
Trotle 10 Trotle 15 Trotle 20
Grafik SCFi Pengujian Putaran Motor Bakar Bensin Dengan Posisi Throttle
Tetap dan Beban Berubah
1
0.88
0.9
0.8
0.7 0.64
0.6
Kg/HPJam
0.5 0.44
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Trotle 10 Trotle 15 trotle 20
Grafik 4.4 Hasil Perhitungan Motor Bensin dengan Throttle Berubah dan Beban Tetap
Keterangan grafik :
a. Head tertinggi pada katup 80˚ yaitu, 5,7 m, dan terendah pada katup 60˚ yaitu 0,9
m.
b. Kapasitas tertinggi pada katup 60˚ yaitu, 0,01251 lt/s, dan terendah pada katup 45˚
dan katup 80˚ yaitu, 0,01023 lt/s.
c. Torsi tertinggi pada katup 80˚ yaitu, 0,05549 Nm, dan terendah pada katup 45˚
yaitu, 0,03759 Nm.
d. Daya Poros tertinggi pada katup 80˚ yaitu, 16,27 watt, dan terendah pada katup
45˚ yaitu, 11,02 watt.
e. Daya Hidrolis tertinggi pada katup 80˚ yaitu, 0,0057,watt, dan terendah pada
katup 60˚ yaitu, 0,0011 watt.
f. Effisiensi tertinggi pada katup 80˚ yaitu, 0,35 %, dan terendah pada katup 45˚
yaitu,0,0003 %.
Keterangan grafik :
a. Head tertinggi pada RPM 1200 dan 1400 yaitu, 4,3 m, dan terendah pada RPM
1000 yaitu 2,8 m.
b. Kapasitas tertinggi pada RPM 1000 yaitu, 0,01251 lt/s, dan terendah pada RPM
1200 dan RPM 1400 yaitu, 0,00722 lt/s.
c. Torsi tertinggi pada RPM 1000 yaitu, 0,05549 Nm, dan terendah pada RPM yaitu,
0,05012 Nm.
d. Daya Poros tertinggi pada RPM 1400 yaitu, 14,7 watt, dan terendah pada RPM
1000 yaitu, 11,62 watt.
e. Daya Hidrolis tertinggi pada RPM 1400 yaitu, 0,0046 watt, dan terendah pada
RPM yaitu, 0,0017 watt.
f. Effisiensi tertinggi pada RPM 1400 yaitu, 0,0006 %, dan terendah pada RPM
yaitu,0,0001 %.
0.06 0.05728
12
0.05 10
8.4
0.04 8
(Nm)
0.03 6
4.6
0.0197
0.02 4
0.01074
0.01 2
0 0
45 60 80 45 60 80
Katup (Derajat) Katup (Derajat)
Grafik Daya Hidrolis (Wh) Pengujian Pompa Pararel Variasi Katup Grafik Daya Poros (Wp) Pengujian Pompa Pararel Variasi Katup
0.035 0.0326 18 16.78
0.03 16
14
0.025
12
0.02 10
(Watt)
(Watt)
0.015 8
0.0119 5.78
6
0.01
0.0057 4 3.14
0.005
2
0 0
45 60 80 45 60 80
Grafik Kapasitas (Q) Pengujian Pompa Pararel Variasi Katup Grafik Effisiensi (η) Pengujian Pompa Paralel Variasi Katup
0.08
0.0722
0.07
0.06 0.378
0.4
0.05 0.35
0.3
0.04 0.25
lt/s
0.2
(%)
Keterangan grafik :
a. Head tertinggi pada katup 80˚ yaitu, 13,3 m, dan terendah pada katup 45˚ yaitu 4,6
m.
b. Kapasitas tertinggi pada katup 45˚ yaitu, 0.0722 lt/s, dan terendah pada katup 60˚
yaitu, 0,0144 lt/s.
c. Torsi tertinggi pada katup 45˚ yaitu, 0,05728 Nm, dan terendah pada katup 60˚
yaitu, 0,01074 Nm.
d. Daya Poros tertinggi pada katup 45˚ yaitu, 16,78 watt, dan terendah pada katup
60˚ yaitu, 3,14 watt.
e. Daya Hidrolis tertinggi pada katup 45˚ yaitu, 0,0326,watt, dan terendah pada
katup 80˚ yaitu, 0,0057 watt.
f. Effisiensi tertinggi pada katup 60˚ yaitu, 0,378 %, dan terendah pada katup 45˚
yaitu,0,002 %.
Grafik Kapasitas (Q) Pengujian Pompa Pararel Variasi RPM Grafik Head (H) Pengujian Pompa Pararel Variasi RPM
0.02 6
0.01769 5.2
0.018
0.016 5
4.4
0.014 0.01251
4
0.012 3.3
0.01023
0.01 3
lt/s
0.008
0.006 2
0.004
1
0.002
0 0
1000 1200 1400 1000 1200 1400
Katup (Derajat) Katup (Derajat)
Grafik Torsi (T) Pengujian Pompa Pararel Variasi RPM Grafik Daya Poros (Wp) Pengujian Pompa Pararel Variasi RPM
0.01769
0.02 0.01251
0.015 0.01023
0.01
(Nm)
20 10.5
0.005 6.74 5.78
(Watt)
0 10
1000 1200 1400
0
1000 1200 1400
Katup (Derajat)
Katup (Derajat)
Grafik Daya Hidrolis (Wh) Pengujian Pompa Pararel Variasi RPM Grafik Efesiensi (η) Pengujian Pompa Pararel Variasi RPM
0.12
0.099
0.1
0.0057 0.08
0.0058
0.0056
0.0053 0.06 0.053
0.0054 0.049
(%)
0.00522
(Watt)
0.0052
0.04
0.005
0.0048
1000 1200 1400 0.02
Katup (Derajat)
0
1000 1200 1400
Katup (Derajat)
Keterangan grafik :
1. Head tertinggi pada RPM 1000 yaitu, 5,2 m, dan terendah pada RPM yaitu 3,3 m.
2. Kapasitas tertinggi pada RPM 1400 yaitu, 0,01769 lt/s, dan terendah pada RPM
yaitu, 0,01023 lt/s.
3. Torsi tertinggi pada RPM 1000 yaitu, 0,0501 Nm, dan terendah pada RPM 1400
yaitu, 0,0197 Nm..
4. Daya Poros tertinggi pada RPM 1000 yaitu, 10,5 watt, dan terendah pada RPM
yaitu, 5,78 watt.
5. Daya Hidrolis tertinggi pada RPM 1400, yaitu, 0,0057,watt, dan terendah pada
RPM 1000 yaitu, 0,00522 watt.
6. Effisiensi tertinggi pada RPM 1400 yaitu, 0,099 %, dan terendah pada RPM 1200
yaitu,0,0043 %.
D D
Head Kapasitas Torsi Efesiensi
Katu poros hidrolis
h Q T Η
p Wp Wh
(m) (lt/s) (Nm) (watt) (watt) (%)
45 7,6 0,00722 0,03938 11,54 0,00539 0,0004
60 8,9 0,00722 0,05012 14,70 0,00638 0,086
80 11,9 0,00722 0,05728 8,3 0,00835 0,049
Tabel 4.18 Data Hasil Perhitungan Pengujian Pompa Tunggal Variasi Katup
Grafik Torsi (T) Pengujian Pompa Tunggal Variasi Katup Grafik Head (H) Pengujian Pompa Tunggal Variasi Katup
0.07 14
11.9
0.06 0.05728 12
0.05012
0.05 10 8.9
0.03938 7.6
0.04 8
(Nm)
0.03 6
0.02 4
0.01 2
0 0
45 60 80 45 60 80
0.005 10
8.3
8
(Watt)
0.004
lt/s
0.003 6
0.002 4
0.001 2
0 0
45 60 80 45 60 80
(%)
0.004
0.04
0.003 0.03
0.002 0.02
0.001 0.01
0.0004
0 0
45 60 80 45 60 80
Keterangan grafik :
a. Head tertinggi pada varisi rpm 1200 yaitu, 6 m, dan terendah dengan variasi rpm
1000 yaitu 2,1 m.
b. Kapasitas tertinggi pada varasi rpm 1000 yaitu, 0,01251 lt/s, dan terendah pada
variasi rpm 1200 dan 1400 yaitu, 0,01023 lt/s.
c. Torsi tertinggi pada variasi rpm 1000 yaitu, 0,09845 Nm, dan terendah pada rpm
1400 yaitu, 0,04117 Nm.
d. Daya Poros tertinggi pada variasi rpm 1000 yaitu, 20,62 watt, dan terendah pada
variasi rpm 1200 yaitu, 10,78 watt.
e. Daya Hidrolis tertinggi pada variasi rpm 1000 yaitu 0,20594 watt, dan terendah
pada variasi rpm 1400 yaitu, 0,00036 watt.
f. Effisiensi tertinggi pada variasi rpm 1200 yaitu, 0,056 %, dan terendah pada
variasi rpm yaitu,0,009 %.
4. Nilai Daya Indikasi, SFCi dan SFCe mungkin ada perbedaan yang semula naik
untuk nilai SFCe dan SFCi dan menurun untuk nilai Daya Indikasi, karena nilai
hasil perhitungan Daya Indikasi, SFCe dan SFCi itu berpengaruh pada semakin
besarnya beban yang diberikan. Bisa jadi berbedanya nilai tersebut karena salah
dalam pengambilan data pada saat praktikum
B. Pengujian Trotel Berubah dan Beban Tetap
No Keterangan Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3
1 T (kgm) 0,54 0,54 0,54
2 Pi (kg/cm2) 2,33 2,3 2,526
3 Pe (kg/cm2) 0,52 0,9 0,526
4 Pm (kg/cm2) 1,81 1,4 2
5 Ni (HP) 4,5 8,17 14,7
6 Ne (HP) 1,41 3,2 3,07
7 Nm (HP) 3,18 5 11,7
8 SFCe (kg/HPjam) 2,8 1,63 2,1
9 SFCi (kg/HPjam) 0,88 0,64 0,44
10 Gs (kg/det) 1,4 1,42 2,65
11 Gg (kg/det) 1,4 1,42 2,65
12 Qb (Kcal/jam) 43560 57420 71280
13 Qeg (Kcal/jam) 218332,8 251027,3 532088,7
14 Qe (Kcal/jam) 891,12 2022,4 1940,2
15 Qpp (Kcal/jam) -175663.92 -95629,7 -462749
16 m (%) 31,3 39,4 20,9
17 e (%) 2,046 3,5 2,72
18 i (%) 6,53 8,95 13
19 v (%) 0,41 0,32 0,35
20 e (%) 0,014 0,01 0,012
c. Daya Efektif tertinggi pada pengujian 3 yaitu, 0,506 HP, dan yang terendah pada
pengujian 1 yaitu, 0,177 HP.
d. Daya Mekanis tertinggi pada pengujian 3 yaitu, 2557,29 HP, dan yang terendah
pada pengujian 1 yaitu, 315,43 HP.
e. Hasil perhitungan data pengujian praktikum mesin bensin pada nilai SFCe dan
SFCi terdapat perbedaan sebaliknya, yang semula mengalami kenaikan karena
terpengaruh oleh besarnya nilai trotel, maka semakin besar nilai bahan bakar
yang dikonsumsi. Tetapi pada perhitungan terdapat penurunan nilai konsumsi
bahan bakar.
e.1.3 Pompa
A. Pompa Seri
D D
Head Kapasitas Torsi Efesiensi
Katu poros hidrolis
h Q T η
p Wp Wh
(m) (lt/s) (Nm) (watt) (watt) (%)
45 4,2 0,01023 0,03759 11,02 0,00291 0,0003
60 0,9 0,01251 0,05191 15,22 0,0011 0,007
80 5,7 0,01023 0,05549 16,27 0,0057 0,035
D D
Head Kapasitas Torsi Efesiensi
poros hidrolis
RPM h Q T Η
Wp Wh
(m) (lt/s) (Nm) (watt) (watt) (%)
1000 5,2 0,01023 0,0501 10,5 0,00522 0,049
1200 4,4 0,01251 0,0269 6,74 0,0053 0,043
1400 3,3 0,01769 0,0197 5,78 0,0057 0,099
D D
Head Kapasitas Torsi Efesiensi
Katu poros hidrolis
h Q T Η
p Wp Wh
(m) (lt/s) (Nm) (watt) (watt) (%)
45 4,6 0,0722 0,05728 16,78 0,0326 0,002
60 8,4 0,0144 0,01074 3,14 0,0119 0,378
80 13,3 0,01769 0,0197 5,78 0,0057 0,099
D D
Head Kapasitas Torsi Efesiensi
Katu poros hidrolis
h Q T Η
p Wp Wh
(m) (lt/s) (Nm) (watt) (watt) (%)
15 1,7 0,004 0,019 14,8 0,00068 0,0045
25 0,4 0,0012 0,04 17,2 0,000048 0,00027
35 2,3 1,25 0,048 21,2 0,28 1,32
C. Pompa Tunggal
D D
Head Kapasitas Torsi Efesiensi
poros hidrolis
Katup h Q T η
Wp Wh
(m) (lt/s) (Nm) (watt) (watt) (%)
0,0393
45 7,6 0,00722 11,54 0,00539 0,0004
8
0,0501
60 8,9 0,00722 14,70 0,00638 0,086
2
0,0572
80 11,9 0,00722 8,3 0,00835 0,049
8