ETIOLOGI a. Demam dengue : Merupakan penyakit demam dan Dengue Hemorrhagic Fever akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua atau b. Dengue Shock (DHF) menular melalui gigitan lebih manifestasi klinis sebagai berikut: Syndrome (DSS) Virus dengue, termasuk genus Flavivirus, nyamuk Aedes aegypti. DHF 1) Nyeri kepala atau sindrom syok keluarga flaviridae. Terdapat 4 serotipe virus merupakan penyakit berbasis vektor 2) Nyeri retro-orbital dengue (SSD) yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. yang menjadi penyebab kematian 3) Myalgia atau arthralgia Keempatnya ditemukan di Indonesia dengan utama di banyak negara tropis. 4) Ruam kulit DEN-3 serotipe terbanyak. Infeksi salah satu Penyakit DHF 10 11 bersifat endemis, 5) Manifestasi perdarahan seperti petekie atau serotipe akan menimbulkan antibody terhadap sering menyerang masyarakat dalam uji bending positif serotipe yang bersangkutan, sedangkan antibody bentuk wabah dan disertai dengan 6) Leukopenia yang terbentuk terhadap serotype lain sangat KLASIFIKASI angka kematian yang cukup tinggi, 7) Pemeriksaan serologi dengue positif atau kurang, sehingga tidak dapat memberikan a. Derajat I yaitu demam khususnya pada mereka yang berusia ditemukan DD/DBD yang sudah di perlindungan yang memadai terhadap serotipe disertai gejala klinik dibawah 15 tahun. konfirmasi pada lokasi dan waktu yang sama khas dan satu-satunya b. Demam berdarah dengue : Berdasarkan kriteria manifestasi perdarahan WHO 2016 diagnosis DHF ditegakkan bila dalam uji tourniquet PENATALAKSANAAN semua hal dibawah ini dipenuhi : positif, trombositopenia, a. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue Tanpa Syok 1) Demam atau riwayat demam akut antara 2-7 himokonsentrasi. 1) Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air sirup, susu untuk PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK hari, biasanya bersifat bifastik mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam, muntah, dan diare. b. Derajat II yaitu seperti 2) Manifestasi perdarahan yang berupa : 2) Berikan parasetamol bila demam, jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena derajat I, disertai dengan a. Pemeriksaan darah lengkap rutin a) Uji tourniquet positif dapat merangsang terjadinya perdarahan. perdarahan spontan pada dilakukan untuk memeriksa kadar hemoglobin, b) Petekie, ekimosis, atau purpura 3) Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang: kulit atau perdarahan di c) Perdarahan mukosa (epistaksis, a) Berikan hanya larutan isotonik seperti ringer laktat atau asetat. hematokrit, jumlah trombosit. Peningkatan nilai tempat lain. b) Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium (hematokrit, perdarahan gusi), saluran cerna, tempat hematokrit yang selalu dijumpai pada DHF c. Derajat III yaitu trombosit, leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam. bekas suntikan merupakan indikator terjadinya perembesan ditemukannya kegagalan c) Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah d) Hematemesis atau melena plasma. sirkulasi, ditandai oleh cairan secara bertahap sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya 3) Trombositopenia < 100.000 / uL memerlukan waktu 24-48 jam sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah 1) Pada demam dengue terdapat Leukopenia nadi cepat dan lemah, 4) Kebocoran plasma yang ditandai dengan : pemberian cairan. pada hari kedua atau hari ketiga. tekanan darah menurun a) Peningkatan nilai hematokrit > 20% dari 4) Apabila terjadi perburukan klinis maka berikan tatalaksana sesuai dengan (20 mmHg atau kurang) 2) Pada demam berdarah terdapat nilai baku sesuai umur dan jenis kelamin tatalaksana syok terkompensasi. atau hipotensi disertai trombositopenia dan hemokonsentrasi. b) Penurunan nilai hematokrit > 20% b. Penatalaksanaan Dengue Hemorrhagic Fever Dengan Syok dengan sianosis disekitar 1) Perlakukan sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secara nasal. 3) Pada pemeriksaan kimia darah: setelah pemberian cairan yang adekuat mulut, kulit dingin dan 2) Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti ringer laktat/asetan secepatnya. Hipoproteinemia, hipokloremia, SGPT, 5) Tanda kebocoran plasma seperti : lembab dan anak tampak 3) Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgBB SGOT, ureum dan Ph darah mungkin hipoproteinemi, asites, efusi pleura gelisah. secepatnya (maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-20 ml/kg meningkat. c. Sindrom syok dengue : Seluruh kriteria DHF d. Derajat IV yaitu syok BB/jam maksimal 30 ml/kgBB/24 jam. b. Uji Serologi = Uji HI (Hemaglutination diatas disertai dengan tanda kegagalan sirkulasi 4) Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun berat, nadi tidak teraba yaitu: pertimbangkan terjadinya perdarahan tersembunyi: berikan transfusi darah atau Inhibition Test) dan tekanan darah tidak 1) Penurunan kesadaran, gelisah komponen. c. Uji hambatan hemaglutinasi teratur. 2) Nadi cepat, lemah 5) Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai membaik, d. Uji netralisasi (Neutralisasi Test = NT 3) Hipotensi tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB dalam 2-4 jam test) dan secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis laboratorium. 4) Tekanan darah turun < 20 mmHg e. Uji ELISA anti dengue 5) Perfusi perifer menurun 6) Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36- 48 jam. Perlu diingat banyak kematian terjadi karena pemberian cairan yang terlalu banyak dari f. Rontgen Thorax : pada foto thorax (pada 6) Kulit dingin lembab pada pemberian yang terlalu sedikit