Anda di halaman 1dari 59

Nama : Yuspita Sari

NIM : P07220421049
Kelas : Profesi Ners Reguler A Samarinda
WOC Mempercayai Keimanan Ketuhanan

Gangguan Kebutuhan
Spiritual

Religiusitas didefinisikan Spiritualitas didefinisikan sebagai aspek dari


sebagai sebuah perangkat kemanusiaan yang mana hal tersebut merujuk pada cara
kepercayaan yang merujuk pada seseorang mencari dan mengekspresikan makna, tujuan
aktifitas yang didasarkan atas atau maksud, dan cara pengalaman mereka yang mana
keyakinan dan keimanan yang semua hal tersebut saling berhubungan pada waktu atau
baik, dilakukan dengan kasat kejadian, pada diri sendiri, pada yang lainnya, pada
mata maupun sesuatu yang tak alam, pada orang terdekat, maupun pada yang kuasa.
kasat mata.

Stres akan menyebabkan korteks serebri mengirimkan


Gangguan spiritual adalah suatu tanda bahaya ke hipotalamus. Hipotalamus kemudian
kondisi dimana seorang individu akan menstimuli saraf simpatis untuk melakukan
mengalami kegagalan atau perubahan. Sinyal dari hipotalamus ini kemudian
gangguan dalam mengintegrasikan ditangkap oleh sistem limbik dimana salah satu bagian
prinsip dan sistem spiritual pentingnya adalah amigdala yang bertangung jawab
melalui hubungan dengan diri terhadap status emosional seseorang. Gangguan pada
sendiri, orang lain, seni, musik, sistem limbik menyebabkan perubahan emosional,
literatur, alam, dan kekuatan yang perilaku dan kepribadian. Gejalanya adalah perubahan
lebih besar dari dirinya. status mental, masalah ingatan, kecemasan dan
perubahan kepribadian termasuk halusinasi, depresi,
nyeri dan lama gagguan.
Faktor yang mempengaruhi

Menjelang ajal aktif,


Tantangan pada sistem Tindakan yang dilakukan ansietas, penyakit kronik
keyakinan atau perpisahan yaitu pembedahan, transfusi pada diri sendiri dan orang
dari ikatan spiritual darah, amputasi, pengobatan, lain, kematian, perubahan
sekunder seperti kehilangan prosedur medis situasional hidup, kesepian atau
bagian atau fungsi tubuh, berupa kematian atau pengasingan sosial, nyeri,
penyakit terminal, dan nyeri. penyakit orang terdekat. peniadaan diri, dan deprivasi
sosiokultural.

Diri sendiri : Orang lain :


 Marah  Mengungkapkan
 Cemas pengasingan, menolak
 Gelisah interaksi dengan orang
 Merasa bersalah terdekat
 Koping buruk  Menolak interaksi
 Mengekspresikan dengan pembimbing
kekurangan spiritual

Tuhan yang maha esa :


 Mengungkapkan
Seni, musik, buku dan
marah terhadap
alam :
Tuhan,
 Tidak tertarik
 Keputusasaan
terhadap alam
 Penderitaan
 tidak tertarik
 Ketidakmampuan
membaca literatur
berpartispasi dalam
keagamaan
aktifitas keagamaan
dan berdoa
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Distress Spiritual Status Spiritual Dukungan Spiritual I.09276
L.09091 Observasi:
D.0082 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam terjadi  Identifikasi perasaan khawatir, kesepian dan
peningkatan terhadap dukungan spiritual. ketidakberdayaan
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi pandangan tentang hubungan
Gangguan pada Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat antara spiritiual dan kesehatan
keyakinan atau system Menurun Meningkat  Identifikasi harapan dan kekuatan pasien
nilai berupa kesulitan 1 Verbalisasi makna dan tujuan hidup  Identifikasi ketaatan dalam beragama
memahami makna dan   1 2 3 4 5 Terapeutik :
tujuan hidup melalui 2 Verbalisasi kepuasan tehadap makna hidup  Berikan teknik nonfarmakologi untuk
hubungan dengan   1 2 3 4 5 mengurangi rasa nyeri
diri,orang Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun  Berikan kesempatan mengekspresikan
lain,lingkungan atau Meningka Menurun perasaan tentang penyakit dan kematian
t  Berikan kesempatan mengekspresikan dan
Tuhan.
3 Perilaku marah kepada tuhan meredakan marah secara tepat
 Yakinkan bahwa perawat bersedia
  1 2 3 4 5
mendukung selama masa ketidakberdayaan
memburuk Cukup sedang Cukup membaik  Sediakan privasi dan waktu tenang untuk
memburu membaik aktivitas spiritual
k  Diskusikan keyakinan tentang makna dan
4 Kemampuan beribadah tujuan hidup, jika perlu
  1 2 3 4 5  Fasilitasi melakukan kegiatan ibadah
Edukasi :
 Anjurkan berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan/atau orang lain
 Anjurkan berpartisipasi dalam kelompok
pendukung
 Ajarkan metode relaksasi, meditasi, dan
imajinasi terbimbing
Kolaborasi
 Atur kunjungan dengan rohaniawan (mis.
ustadz, pendeta, romo, biksu)
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Ansietas Tingkat Ansietas L.09093 Reduksi Ansietas I.09314
D.0080 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan tingkat ansietas menurun  Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Kondisi emosi dan Memburuk Cukup Sedang Cukup Menurun  Monitor tanda-tanda ansietas
pengalaman subjektif Memburu Menurun Terapeutik:
individu terhadap k  Ciptakan suasana teraupetik untuk
objek yang tidak jelas 1 Konsentrasi menumbuhkan kepercayaan
dan spesifik akibat   1 2 3 4 5  Temani pasien untuk mengurangi kecemasan,
antisipasi bahaya yang 2 Pola tidur jika memungkinkan
  1 2 3 4 5  Pahami situasi yang membuat ansietas
memungkinkan
 Dengarkan dengan penuh perhatian
individu melakukan Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
tindakan untuk Meningka Menurun
meyakinkan
menghadapi ancaman t
 Motivasi mengidentifikasi situasi yang
3 Perilaku gelisah
memicu kecemasan
  1 2 3 4 5 Edukasi
4 Verbalisasi kebingungan  Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
  1 2 3 4 5 mungkin dialami
5 Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi  Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
1 2 3 4 5 pengobatan, dan prognosis
6 Perilaku tegang  Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
1 2 3 4 5  Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
 Latih teknik relaksasi
Diagnosa
Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

Koping Tidak Status Koping L.09086 Dukungan Pengambilan Keputusan I.09265


Efektif
D.0096 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan koping membaik  Identifikasi persepsi mengenai maslah saat
Pengertian : Kriteria Hasil: pembuatan keputusan kesehatan
Ketidakmampuan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Terapeutik:
menilai dan Menurun Meningkat  Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang
merespon stesor 1 Kemampuan memenuhi peran sesuai usia membantu membuat pilihan
yang ada untuk 1 2 3 4 5  Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari
mengatasi 2 Perilaku koping adaptif setiap solusi
masalah  Fasilitasi melihat situasi secara realistic
1 2 3 4 5
 Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan
3 Verbalisasi kemampuan mengatasi masalah
yang diharapkan
1 2 3 4 5
 Fasilitasi pengambilan keputusan secara
4 Verbalisasi pengakuan masalah
kolaboratif
1 2 3 4 5
 Hormati hak pasien untuk menerima atau
5 Verbalisasi kelemahan diri
menolak informasi
1 2 3 4 5  Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada orang
6 Perilaku asertif lain, jika perlu
1 2 3 4 5  Fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga,
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun dan tenaga kesehatan lainnya
Meningkat Menurun Edukasi :
7 Verbalisasi menyalahkan orang lain  Informasikan alternative solusi secara jelas
1 2 3 4 5  Berikan informasi yang diminta pasien
8 Verbalisasi rasionalisai kegagalan
Dukungan Penampilan Peran I.13478
1 2 3 4 5
Observasi:
9 Hipersensitif terhadap kritik  Identifikasi berbagai peran dan periode transisi
sesuai tingkat perkembangan
1 2 3 4 5
 Identifikasi peran yang ada dalam keluarga
 Identifikasi adanya peran yang tidak terpenuhi
Terapeutik:
 Fasilitasi adaptasi peran keluarga terhadap
perubahan peran yang tidak diinginkan
 Fasilitasi bermain peran dalam mengantisipasi
reaksi orang lain terhadap perilaku
 Fasilitasi diskusi tentang perubahan peran
Edukasi:
 Diskusikan perilaku yang dibutuhkan untuk
pengembangan peran
 Diskusikan perubahan peran yang diperlukan
akibat penyakit atau ketidakmampuan
 Diskusikan strategi positif untuk mengelola
perubahan peran
Kolaborasi
 Rujuk dalam kelompok untuk mempejari peran
baru
Promosi koping I.09312

Observasi:
 Identifikasi kegiatan jangka pendek dan
panjang sesuai tujuan
 Identifikasi kemampuan yang dimiliki
 Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
 Identifikasi pemahaman proses penyakit
 Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan
hubungan
 Identifikasi metode penyelesaian masalah
 Identifikasi kebutuahn dan keinginan terhadap
dukungan sosial
Terapeutik:
 Diskusikan perubahan peran yang dialami
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
 Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
 Diskusikan untuk mengklarifikasi
keslahpahaman dan mengevaluasi perilaku
sendiri
 Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan
rasa bersalah dan rasa malu
 Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya
pada diri sendiri
 Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan
 Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek
tertentu dalam perawatan
 Motivasi untuk menentukan harapan yang
realistis
 Tinjau kembali kemampuan dalam
pengambilan keputusan
 Hindari mengambil keputusan saat pasien
verada dibaeah tekanan
 Motivasi terlibat dalam kegiatan social
 Motivasi mengidentifikasi system pendukung
yang tersedia
 Damping saat berduka (mis.penyakit kronis,
kecacatan)
 Perkenalkan dengan orang atau kelompok atau
kelompok yang berhasil mengalami
pengalaman sama
 Dukung penggunaan mekanisme pertahanan
yang tepat
 Kurangi rangsangan lingkungan yang
mengancam
Edukasi:
 Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama
 Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika
perlu
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
 Anjurkan keluarga terlibat
 Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
 Anjurkan keluarga terlibat
 Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
 Anjurkan cara memecahkan maslah secara
konstruktif
 Latih penggunaan teknik relaksasi
 Latih kemampuan social, sesuai kebutuhan
 Latih mengembangkan penilaian objektif
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakberdayaan Konsep Diri L.09076 Promosi Harapan I.09307
D.0092 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan
keberdayaan meningkat Observasi
Pengertian : Kriteria Hasil:
 Identifikasi harapan pasien dan keluarga
Persepsi bahwa Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
tindakan seseorang Menurun Meningkat dalam pencapaian hidup
tidak akan 1 Pernyataan mampu melaksanakan aktivitas Terapeutik
mempengaruhi hasil   1 2 3 4 5  Sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki
secara signifikan, Meningkat Cukup sedang Cukup menurun nilai penting
persepsi kurang meningkat menurun
 Pandu mengingat kembali kenangan yang
control pada situasi 2 Pernyataan frustasi
  1 2 3 4 5 menyenangkan
saat ini atau yang
akan datang 3 Ketergantungan pada orang lain  Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
  1 2 3 4 5  Kembangkan rencanaperawatan yang
melibatkan tingkat pencapaian tujuan
sederhana sampai dengan kompleks
 Berikan kesempatan kepada pasien dan
keluarga terlibat dengan dukungan kelompok
 Ciptakan lingkungan yang memudahkan
mempraktikkan kebutuhan spiritual
Edukasi
 Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap
kondisi dengan realistis
 Anjurkan mempertahankan hubungan (mis,
menyebutkan nama orang yang kita cintai)
 Anjurkan mempertahankan hubungan
teraupetik dengan orang lain
 Latih menyusun tujuan yang sesuai dengan
harapan
 Latih cara mengembangkan spiritual diri
 Latih cara mengenang dan menikmati masa
lalu (mis.prestasi, pengalaman)
Promosi Koping I.09312

Observasi
 Identifikasi kegiatan jangka pendek dan
panjang sesuai tujuan
 Identifikasi kemampuan yang dimiliki
 Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
 Identifikasi pemahaman proses penyakit
 Identifikasi dampak situasi terhadap peran
dan hubungan
 Identifikasi metode penyelesaian masalah
 Identifikasi kebutuahn dan keinginan terhadap
dukungan sosial
Terapeutik
 Diskusikan perubahan peran yang dialami
 Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
 Diskusikan alas an mengkritik diri sendiri
 Diskusikan untuk mengklarifikasi
keslahpahaman dan mengevaluasi perilaku
sendiri
 Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan
rasa bersalah dan rasa malu
 Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya
pada diri sendiri
 Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan
 Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek
tertentu dalam perawatan
 Motivasi untuk menentukan harapan yang
realistis
 Tinjau kembali kemampuan dalam
pengambilan keputusan
 Hindari mengambil keputusan saat pasien
verada dibaeah tekanan
 Motivasi terlibat dalam kegiatan social
 Motivasi mengidentifikasi system pendukung
yang tersedia
 Damping saat berduka (mis.penyakit kronis,
kecacatan)
 Perkenalkan dengan orang atau kelompok
atau kelompok yang berhasil mengalami
pengalaman sama
 Dukung penggunaan mekanisme pertahanan
yang tepat
 Kurangi rangsangan lingkungan yang
mengancam
Edukasi
 Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama
 Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika
perlu
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
 Anjurkan keluarga terlibat
 Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
 Anjurkan keluarga terlibat
 Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
 Anjurkan cara memecahkan maslah secara
konstruktif
 Latih penggunaan teknik relaksasi
 Latih kemampuan social, sesuai kebutuhan
 Latih mengembangkan penilaian objektif
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Keputusasaan Harapan L.09068 Dukungan Emosional I.09256
D.0088 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
pasien mempunyai keyakinan positif  Identifikasi fungsi marah, frustasi, dan amuk bagi
Pengertian : Kriteria Hasil: pasien
Kondisi individu yang Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun  Identififikasi hal yang telah memicu emosi
memandang adanya Meningkat Menurun Terapeutik:
keterbatasan atau 1 Verbalisasi keputusasaan  Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah
tidak tersedianya   1 2 3 4 5 atau sedih
alternative 2 Perilaku pasif  Buat pernyataan suportif atau empati selama fase
pemecahan pada   1 2 3 4 5 berduka
masalah yang  Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan
dihadapi. (merangkul atau menepuk-nepuk)
 Tetap bersama pasien dan pastikam keamanan
selama ansietas, jika perlu
 Kurangi tuntutan berpikir saat sakit atau lelah
Edukasi
 Jelaskan konsekuensi tidak menghadapi rasa
bersalah dan malu
 Anjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami
(misl. Marah, sedid, ansietas)
 Anjurkan mengungkapkan pengalaman emosional
sebelumnya dan pola respons yang biasa
digunakan
 Ajarkan penggunaan mekanisme pertahanan yang
tepat
Kolaborasi
Rujuk untuk konseling, jika perlu
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Citra Citra Tubuh L.09067 Promosi Citra Tubuh I.09305
Tubuh Observasi:
D.0083 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap
diharapkan citra tubuh meningkat. perkembangan
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi perubahan citra tubuh yang
Perubahan persepsi Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun mengakibatkan isolasi sosial
tentang penampilan, Meningkat Menurun  Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap diri
struktur dan fungsi 1 Verbalisasi perasaan negatif tentang perubahan tubuh sendiri
fisik individu   1 2 3 4 5 Edukasi
2 Verbalisasi kekhawatiran pada reaksi orang lain  Jelaskan pada keluarga tentang perawatan perubahan
  1 2 3 4 5 citra tubuh
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik  Anjurkan menggunakan alat bantu
Memburuk Membaik (mis.wig,kosmetik)
3 Melihat bagian tubuh  Anjurkan mengikuti kelompok pendukung
  1 2 3 4 5  Latih fungsi tubuh yang dimiliki
4 Menyentuh bagian tubuh Terapeutik:
  1 2 3 4 5  Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
 Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap
harga diri
 Diskusikan cara mengembangkan harapan citra
tubuh secara realistis

DAFTAR PUSTAKA :

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
Yodang. 2018. Buku Ajar Keperawatan Paliatif Berdasarkan Kurikulum AIPNI 2015. Jakarta : CV. Trans Info Media
https://id.scribd.com/document/386622000/Askep-Pada-Klien-Dengan-Gangguan-Spiritual
http://repository.ump.ac.id/5501/3/Jefri%20Januanto%20BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai