Anda di halaman 1dari 4

Gigitan nyamuk aedes aegpty

Masuknya virus dengue dalam tubuh

Kontak dengan antibodi Kurang Defisit Pengetahuan


informasi (D.0111)
Virus bereaksi dengan antibody

Terbentuk kompleks virus antibody Ansietas (D.0080)


MRS stress hospitalisasi

Brain Bladder Bowel Bone


Breath Blood
virus masuk ke
Mengaktifkan sistim Agregasi dalam pembuluh Pelepasan Aktivasi C3 Aktivasi C3 dan C5 Perpindahan
Aktivasi C3 dan C5
komplemen trombosit darah neurotransmitter dan C5 cairan ke
(histamine, bradikinin, ekstravaskuler
hepato-
 Permeabilitas Menstimulasi sel prostaglandin)
Aktivasi C3 dan C5 Melepas  Permeabilitas splenomegali
dinding host inflamasi
adenosin di dinding
pembuluh darah (seperti mikrofag, Berikatan dengan
phosphat (ADP) pembuluh darah Peurunan
Pelepasan neutrofil) reseptor nyeri (IP-3)
kebutuhan O2,
anafilatoksim
Thrombosis Menghilangnya nutrisi
(C3a,C5a) Menghilangnya SGOT, SGPT
mengalami plasma melalui Memproduksi
Impuls nyeri meningkat
kerusakan endotel dinding endogenus pirogen plasma melalui
masuk ke
Permiabilitas metamorfosis pembuluh darah (IL-1, IL-6) endotel dinding
Thalamus Metabolism
dinding pembuluh darah
pembuluh Endothelium Mual muntah, menurun
darah Trombositopenia Kebocoran hipotalamus Nyeri Akut Kebocoran plasma nafsu makan
plasma (ke meningkatkan produksi (D.0077) (keextravaskuler)
extra vaskuler) prostaglandin dan Lemah,
Menghilangnya neurotransmiter Masukan pusing,
Risiko Syok
plasma melalui nutrisi kurang frekuensi nadi
Perdarahan
endotel dinding Syok dan
(D.0012) Prostaglandin berikatan
pembuluh darah Pe↓ sirkulasi ke ginjal pernapasan
dengan neuron prepiotik meningkat
Hipotensi, nadi Hipovolemi di hipotalamus Defisit Nutrisi
Kebocoran plasma cepat dan lemah a (D.0023) Meningkatkan thermostat (D.0019)
Risiko Perfusi Renal
(ke ekstravaskuler) “set point” pada pusat Tidak Efektif (D.0016)
termoregulator Intoleransi
Penurunan O2 aktivitas
Penumpukan cairan dalam jaringan Demam (D.0056)
pada pleura Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0015)
Hipertermia (D.0130)

Pola Napas Tidak


Efektif (D.0005)
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Pola nafas tidak Pola Napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas (I.01011)
Hipertermia Termoregulasi (L.14134) Manajemen Hipertermia (I.15506) efektif Observasi:
D.0130 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 jam diharapkan Observasi: D.0005 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam inspirasi 2.1 Monitor pola napas
suhu tubuh tetap berada pada rentang normal 1.1 Identifikasi penyebab hipertermia (mis. dehidrasi, dan atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat membaik . 2.2 Monitor bunyi napas tambahan
terpapar lingkungan panas, penggunaan inkubator) Pengertian : Kriteria Hasil: 2.3 Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
Pengertian : Kriteria Hasil: Terapeutik
1.2 Monitor suhu tubuh Inspirasi dan/atau Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Suhu tubuh meningkat di Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun 1.3 Monitor kadar elektrolit ekspirisasi yang tidak Meningkat Menurun 2.4 Pertahankan kepatenan jalan napas
atas rentang normal Meningkat Menurun 1.4 Monitor haluaran urine memberikan ventilasi 1 Dipsnea 2.5 Posisikan semi fowler atau fowler
tubuh 1 Menggigil adekuat 1 2 3 4 5 2.6 Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
1.5 Monitor komplikasi akibat hipertermia
2 Penggunaan otot bantu napas 2.7 Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
1 2 3 4 5 Terapeutik: 2.8 Berikan oksigen, jika perlu
1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik 1.6 Sediakan lingkungan yang dingin Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik Edukasi
1.7 Longgarkan atau lepaskan pakaian 2.9 Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak
Memburuk Membaik 1.8 Basahi dan kipasi permukaan tubuh Memburuk Membaik
3 Frekuensi napas kontraindikasi
3 Suhu tubuh 1.9 Berikan cairan oral Kolaborasi
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1.10 Hindari pemberian antipiretik atau asprin 2.10Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
4 Kedalaman napas
4 Suhu kulit 1.11 Berikan oksigen, jika perlu mukolitik, jika perlu
1 2 3 4 5
Edukasi
1 2 3 4 5 Pemantauan Respirasi (I.01014)
1.12 Anjurkan tirah baring
Kolaborasi Observasi:
1.13 Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, 2.11Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen
jika perlu 2.12Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
2.13Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Terapeutik
2.14Atur Interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien
Diagnosa Perencanaan Keperawatan Edukasi
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi 2.15Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Hipovolemia Status Cairan (L.03028) Manajemen Hipovolemia (I.03116) 2.16Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
D.0023 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan status cairan membaik 3.1 Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis. frekuensi
Pengertian : Kriteria Hasil: nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah
menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Menurun Cukup Sedang Cukup Mening Keperawatan
menurun, membran mukosa, kering, volume urin Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Penurunan volume Menurun Meningkat kat
cairan intravaskuler, 1 Kekuatan nadi menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah) Risiko Perdarahan Tingkat Perdarahan Pencegahan Perdarahan
interstisial, dan/atau 3.2 Monitor intake dan output cairan D.0012 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 kehilangan darah Observasi:
1 2 3 4 5
intraselular Terapeutik baik internal maupun eksternal menurun  Monitor tanda dan gejala perdarahan
2 Turgor kulit
3.3 Hitung kebutuhan cairan Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor nilai hemoglobin/hematokrit sebelum dan
1 2 3 4 5 3.4 Berikan posisi modified trendelenburg Berisiko mengalami Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik setelah kehilangan darah
3 Output urine 3.5 Berikan asupan cairan oral
kehilangan darah baik Memburuk Membaik  Monitor tanda-tanda vita ortostatik
1 2 3 4 4 Edukasi
internal (tejadi di 1 Hemoglobin  Monitor koagulasi
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menuru 3.6 Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
dalam tubuh) maupun 1 2 3 4 5 Terapeutik
Meningkat Menurun n 3.7 Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
eksternal (terjadi  Batasi tindakan invasif, jika perlu
3 dispnea Kolaborasi 2 Hematokrit
hingga keluar tubuh)  Pertahankan bedrest selama perdarahan
1 2 3 4 5 3.8 Kolaborasi pemberian cairan IV isotons (mis. Nacl, 1 2 3 4 5  Gunakan kasur pencegah dekubitus
4 Edema perifer RL) 3 Tekanan Darah
3.9 Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis.
 Hindari pengukuran suhu rektal
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Edukasi
Memburuk Cukup sedang Cukup membai glukosa 2,5%, Nacl 0,4%)
4 Suhu Tubuh  Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
memburuk membaik k 3.10 Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. albumin,
plasmanate) 1 2 3 4 5  Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk
5 Frekuensi nadi menghindari konstipasi
3.11 Kolaborasi pemberian produk darah
1 2 3 4 5  Anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan
6 Tekanan darah Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun  Anjurkan meningkatkan asupan makan dan
1 2 3 4 5 meningkat menurun vitamin K
7 Membrane mukosa 1 Perdarahan Vagima  Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
1 2 3 4 5 Kolaborasi
8 Jugular venous pressure (JVP) 1 2 3 4 5
 Kolaborasi pemberian obat pengontrol
1 2 3 4 5 perdarahan, jika perlu
9 Kadar Hb  Anjurkan pemberian produk darah, jika perlu
1 2 3 4 5  Anjurkan pemberian pelunak tinja, jika perlu
10 Kadar Ht
1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Intoleransi aktivitas Toleransi Aktivitas (L.05047) Manajemen Energi (I.05178) Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas
D.0056 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi: D.0080 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan toleransi aktivitas meningkat. 9.1 Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang diharapkan tingkat ansietas menurun 10.1 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Pengertian : Kriteria Hasil: mengakibatkan kelelahan Pengertian : Kriteria Hasil: 10.2 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Ketidakcukupan Menurun Cukup Sedang Cukup Menin 9.2 Monitor pola dan jam tidur Kondisi emosi dan Memburuk Cukup Sedang Cukup Menurun 10.3 Monitor tanda-tanda ansietas
pengalaman subjektif Memburuk Menurun Terapeutik:
energi untuk Menurun Meningkat gkat 9.3 Monitor kelelahan fisik dan emosional 10.4 Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan
Edukasi individu terhadap objek 1 Konsentrasi
melakukan aktivitas 1 Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari kepercayaan
9.4 Anjurkan tirah baring yang tidak jelas dan 1 2 3 4 5
sehari-hari 1 2 3 4 5 spesifik akibat antisipasi 10.5 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
9.5 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap 2 Pola tidur
2 Kekuatan tubuh bagian atas dan bawah bahaya yang memungkinkan
Terapeutik: 1 2 3 4 5 10.6 Pahami situasi yang membuat ansietas
1 2 3 4 5 memungkinkan individu Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun 10.7 Dengarkan dengan penuh perhatian
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menur 9.6 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah melakukan tindakan Meningkat Menurun
Meningkat Menurun un stimulus untuk menghadapi 10.8 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
9.7 Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau 3 Perilaku gelisah 10.9 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
3 Keluhan lelah ancaman
aktif 1 2 3 4 5 kecemasan
1 2 3 4 5 4 Verbalisasi kebingungan Edukasi
9.8 Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
4 Dispnea saat aktivitas 1 2 3 4 5 10.10 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin
9.9 Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak
1 2 3 4 5 5 Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi dialami
dapat berpindah atau berjalan
1 2 3 4 5 10.11 Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
Kolaborasi
6 Perilaku tegang pengobatan, dan prognosis
9.10Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara 10.12 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
meningkatkan asupan makanan 1 2 3 4 5
10.13 Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan 10.14 Latih teknik relaksasi
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Pengetahuan Tingkat Pengetahuan (L.12111) Edukasi Kesehatan (I.12383)
D.0111 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan tingkat pengetahuan membaik 11.1Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
Pengertian : Kriteria Hasil: informasi
Ketiadaan atau Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat 11.2Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan
kurangnya informasi Menurun Meningkat dan menurunkan motivasi perilaku perilaku hidup Sumber :
kognitif yang berkaitan 1 Perilaku sesuai anjuran bersih dan sehat
dengan topik tertentu Terapeutik: Fitriani, T. R. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Klien Anak
1 2 3 4 5
11.3Sediaakan materi dan media pendidikan kesehatan
2 Kemampuan menjelaskan pengetahuan suatu topik
11.4Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan Dengan Dengue Hemorrhagic Fever (Dhf) Yang Di
1 2 3 4 5 11.5Berikan kesempatan untuk bertanya Rawat Di Rumah Sakit. Poltekkes Kaltim.
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun Edukasi http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1082/1/KTI
Meningkat Menurun 11.6Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi TIARA RIZKI FITRIANI.pdf
3 Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi kesehatan
1 2 3 4 5
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis
11.7Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
4 Persepsi yang keliru terhadap masalah 11.8Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
1 2 3 4 5 meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran
5 Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
1 2 3 4 5 Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi
6 Perilaku Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
1 2 3 4 5
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri Akut Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I. 08238) Risiko Perfusi Renal Perfusi Renal Pencegahan Syok
D.0077 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi: Tidak Efektif Observasi:
diharapkan tingkat nyeri menurun 5.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, D.0016 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 perfusi renal meningkat 6.1 Monitor status kardiopulmonal
kualitas, intensitas nyeri Pengertian : Kriteria Hasil: 6.2 Monitor status oksigenasi
Pengertian : Kriteria Hasil:
Berisiko mengalami Menurun Cukup Sedang Cukup meningkat 6.3 Monitor status cairan
Pengalaman sensorik Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik 5.2 Identifikasi skala nyeri 6.4 Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
5.3 Identifikasi respons nyeri non verbal penurunan sirkulasi menurun meningkat
atau emosional yang Memburuk Membaik darah keginjal 6.5 Periksa riwayat alergi
5.4 Identifikasi faktor yang memperberat dan 1 Jumlah urine
berkaitan dengan 1 Frekuensi nadi Terapeutik:
memperingan nyeri 1 2 3 4 5
kerusakan jaringan 1 2 3 4 5 6.6 Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
5.5 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri Memburuk Cukup sedang Cukup membaik
aktual atau fungsional, 2 Pola nafas oksigen >94%
5.6 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup memburuk membaik
dengan onset mendadak 6.7 Persiapan intubasi dan ventilasi mekanik, jika
1 2 3 4 5 5.7 Monitor efek samping penggunaan analgetik 2 Tekanan arteri rata-rata
atau lambat dan perlu
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun Terapeutik: 1 2 3 4 5 6.8 Pasang jalur IV, jika perlu
berintensitas ringan Meningkat Menurun 5.8 Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa 3 Kadar urea nitrogen darah 6.9 Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
hingga berat yang
3 Keluhan nyeri nyeri 1 2 3 4 5 6.10Lakukan skin test untuk mencegah reaksi alergi
berlangsung kurang dari
3 bulan. 1 2 3 4 5 5.9 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri 4 Kadar kreatinin plasma Edukasi
4 Meringis 5.10Fasilitasi istirahat dan tidur 1 2 3 4 5 6.11Jelaskan penyebab/faktor risiko syok
1 2 3 4 5 5.11Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam 6.12Jelaskan tanda dan gejala awal syok
5 Bising usus
pemilihan strategi meredakan nyeri 6.13Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan
5 Gelisah
Edukasi 1 2 3 4 5 tanda dan gejala syok
1 2 3 4 5 6.14Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
6 Kesulitan tidur 5.12Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 6 Fungsi hati
6.15Anjurkan menghindari alergen
1 2 3 4 5 5.13Jelaskan strategi meredakan nyeri 1 2 3 4 5 Kolaborasi
5.14Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi 6.16Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
rasa nyeri 6.17Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
Kolaborasi 6.18Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika perlu
5.15Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Diagnosa Perencanaan Keperawatan Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Nutrisi Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi (I.03119)
Perfusi Perifer Tidak Perfusi Perifer (L.02011) Perawatan Sirkulasi (I.02079)
D.0019 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam status Observasi:
Efektif Observasi:
nutrisi terpenuhi. 8.1 Identifikasi status nutrisi
D.0009 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan 7.1 Periksa sirkulasi perifer
Pengertian : Kriteria Hasil: 8.2 Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
perfusi perifer meningkat 7.2 Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
7.3 Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada Asupan nutrisi tidak Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat 8.3 Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
Pengertian : Kriteria Hasil: 8.4 Monitor asupan makanan
ekstremitas cukup untuk Menurun Meningkat
Penurunan sirkulasi Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun memenuhi kebutuhan 1 Porsi makanan yang dihabiskan 8.5 Monitor berat badan
darah pada level Meningkat Menurun Terapeutik
metabolisme. 1 2 3 4 5 Terapeutik:
kapiler yang dapat 1 Warna kulit pucat 7.4 Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di
2 Berat Badan atau IMT 8.6 Lakukan oral hygiene sebelum makan, Jika perlu
mengganggu area keterbatasan perfusi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 8.7 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
metabolisme tubuh 7.5 Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas
2 Edema perifer 3 Frekuensi makan 8.8 Hentikan pemberian makanan melalui selang
dengan keterbatasan perfusi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 nasogastric jika asupan oral dapat ditoleransi
7.6 Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada
3 Kelemahan otot Edukasi
area yang cedera 4 Nafsu makan
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik 7.7 Lakukan pencegahan infeksi 8.9 Anjurkan posisi duduk, jika mampu
1 2 3 4 5
Memburuk Membaik 8.10Ajarkan diet yang diprogramkan
7.8 Lakukan hidrasi 5 Perasaan cepat kenyang
4 Pengisian kapiler Kolaborasi
Edukasi 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 8.11Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
7.9 Anjurkan berhenti merokok
kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan
5 Akral 7.10 Anjurkan berolahraga rutin
1 2 3 4 5 7.11 Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah,
Promosi Berat Badan (I.03136)
6 Turgor Kulit antikoagulan, dan penurun kolestrol, jika perlu
Observasi
1 2 3 4 5 7.12 Anjurkan untuk melakukan perawatan kulit yang tepat
8.12Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
7.13 Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
8.13Monitor adanya mual dan muntah
7.14 Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
Terapeutik
dilaporkan
8.14Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien
8.15Berikan pujian kepada pasien untuk peningkatan yang
dicapai
Edukasi
8.16Jelaskan jenis makanan yg bergizi tinggi, terjangkau

Anda mungkin juga menyukai