Anda di halaman 1dari 21

KONSEP DISTRESS

SPIRITUAL

NAMA KELOMPOK 3

Ela Juliana Kago 2014314201012


Mardiane F.E. Nuna 2014314201013
Niswa Huril Aini 2014314201008
Rias Kurnia Sandi 2014314201009
Melinda Putri D.K. 2014 314201007
Priskila Jihan Amaranila 2014314201028
Anggits Dinda F.W. 2014314201089
PENGERTIAN DISTRES SPIRITUAL

Distres spiritual adalah kerusakan kemampuan dalam mengalami dan


mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang dengan diri, orang lain,
seni, musik, literature, alam dan kekuatan yang lebih besr dari dirinya (EGC,
2008).
Definisi lain mengatakan bahwa distres spiritual adalah gangguan dalam
prinsip hidup yang meliputi seluruh kehidupan seseorang dan diintegrasikan
biologis dan psikososial (EGC, 2011). Dengan kata lain kita dapat katakan
bahwa distres spiritual adalah kegagalan individu dalam menemukan arti
kehidupannya.
PENYEBAB DISTRES SPIRITUAL

Menurut Budi anna keliat (2011) penyebab distres spiritual adalah sebagai
berikut :
1. Pengkajian Fisik Abuse
2. Pengkajian Psikologis Status mental, mungkin adanya depresi, marah,
kecemasan, ketakutan, makna nyeri, kehilangan kontrol, harga diri
rendah, dan pemikiran yang bertentangan (Otis-Green, 2002).
3. Pengkajian Sosial Budaya dukungan sosial dalam memahami keyakinan
klien (Spencer, 1998).
PATOFIOLOGI.

Patofisiologi distress spiritual tidak bisa dilepaskan dari stress dan struktur
serta fungsi otak. Stress adalah realitas kehidupan manusia sehari-hari.
Setiap orang tidak dapat dapat menghindari stres, namun setiap orang
diharapkan melakukan penyesuaian terhadap perubahan akibat stres. Ketika
kita mengalami stres, otak kita akan berespon untuk terjadi.
Konsep ini sesuai dengan yang disampikan oleh Cannon, W.B. dalam Davis
M, dan kawan-kawan (1988) yang menguraikan respon “melawan atau
melarikan diri” sebagai suatu rangkaian perubahan biokimia didalam otak
yang menyiapkan seseorang menghadapi ancaman yaitu stres.
Stres akan menyebabkan korteks serebri mengirimkan tanda bahaya ke
hipotalamus. Hipotalamus kemudian akan menstimuli saraf simpatis untuk
melakukan perubahan. Sinyal dari hipotalamus ini kemudian ditangkap oleh
sistem limbik dimana salah satu bagian pentingnya adalah amigdala yang
bertangung jawab terhadap status emosional seseorang. Gangguan pada
sistem limbik menyebabkan perubahan emosional, perilaku dan kepribadian.
Gejalanya adalah perubahan status mental, masalah ingatan, kecemasan
dan perubahan kepribadian termasuk halusinasi (Kaplan et all, 1996),
depresi, nyeri dan lama gagguan (Blesch et al, 1991).
KARAKTERISTIK DISTRES SPRITUAL

Karakteristik Distres Spritual menurut EGC (2008) meliputi empat hubungan


dasar yaitu :
🠶 Hubungan dengan diri
🠶 Hubungan dengan orang lain
🠶 Hubungan dengan seni,music,literatur,dan alam
🠶 Hubungan dengan kekuatan yang lebih besar dari dirinya
TINDAKAN KEPERAWATAN.

Tujuan intervensi keperawatan untuk pasien:


1. Mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat
2. Mampu mengungkapkan penyebab distres spiritual
3. Mampu mengungkapkan perasaan dan fikiran tentang kyakinannya
4. Mempu mengembangkan kemampuan mengatasi masalah dan
perubahan keyakinannya.
5. Mampu melakukan kegiatan keagamaan
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN
DISTRES SPIRITUAL.

1. Bina hubungan saling percaya dengan pasien


2. Kaji faktor penyebab distres spritual pada pasien
3. Bantu pasien mengungkapkan perasaan dan fikiran tentang
4. Keyakinanya
5. Bantu klien mengembangkan keterampilan untuk mengatasi perubahan spiritul
dalam kehidupan
6. fasilitasi pasien dengan alat alat ibadah seseuai agamanya
7. fasilitasi pasien untuk menjalankan ibadah sendiri atau dengan orang lain
8. bantu pasien mengevaluasi perasaan setelah melakukan kegiatan keagamaan
ASUHAN KEPERAWATAN DISTRESS SPIRITUAL
YAITU ADA :

⮚ Pengkajian.
1. Untuk pasien yang mengindikasikan adanya ketaatan beragama, kaji
adanya indikator langsung status spiritual pasien dengan mengajukan
pertanyaan sebagai berikut :
▪ Apakah anda merasa keimanan anda dapat membantu anda? Dengan
cara apa keimanan tersebut penting bagi anda saat ini?
▪ Bagaiman saya dapat membantu anda menjalankan keimanan anda?
Misalnya, apakah anda ingin saya membacakan buku doa untuk anda?
▪ Apakah anda menginginkan kunjungan dari penasihat spiritual atau
layanan keagamaan dari rumah sakit?
2. Lakukan pengkajian tidak langsung terhadap status spiritual pasien dengan
melakukan langkah berikut :
▪ Tentukan konsep ketuhanan pasien dengan mengamati buku buku yang
ada disamping tempat tidur atau program telivisi yang dilihat pasien. Juga
catat apakah kehidupan pasien tampak memiliki arti, nilai, dan tujuan.
▪ Tentukan sumber-sumber harapan dan kekuatan pasien. Apakah Tuhan
dalam arti tradisional, anggota kluarga, atau kekuatan “bersumber dari
dalam dirinya”? Catat siapa yang paling banyak diperbincangkan oleh
pasien, atau tanyakan, “Siapa yang penting bagi anda?”
▪ Amati apakah pasien sedang berdoa ketika anda memasuki ruangan,
sebelum makan, atau saat tindakan
3. Pengkajian aktifitas sehari-hari pasien yang mengkarakteristikkandistress
spiritual, mendengarkan berbagai pernyataan pentingseperti :
1. Perasaan ketika seseorang gagal
2. Perasaan tidak stabi
3. Perasaan ketidak mampuan mengontrol diri
4. Pertanyaan tentang makna hidup dan hal-hal penting dalam kehidupan
5. Perasaan hampa
⮚ Diagnosa keperawatan .
DIAGNOSA DEFINISI BATASAN FAKTOR YANG
KARAKTERISTIK BERHUBUNGAN

Distress Suatu keadaan a) Ansietas ▪ Ancaman


Spiritual menderita yang b) Insomnia kematian
Berhubungan c) Letih ▪ Asing tentang
Dengan gangguan d) Menangis diri sendiri
Kemampuan untuk e) Menanyakan ▪ Asing tentang
mengalami makna identitas social
hidup melalui f) Menanyakan ▪ Gangguan
hubungan dengan diri makna hidup sosiokultural
sendiri, dunia atau g) Menanyakan ▪ Kehilangan
kekuatan yang tinggi. makna bagian tubuh
penderitaan ▪ Kehilangan
h) Takut fungsi bagian
tubuh
Diagnosa Definisi Batasan karakteristik Faktor yang
berhubungan
Distress 1. Hubungan dengan ▪ Kehilangan
Spiritual diri sendiri fungsi bagian
tubuh
▪ Kurang diterima ▪ Kejadian hidup
▪ Kurang dorongan tidak terduga
▪ Kurang pasrah ▪ Kelahiran bayi
▪ Marah ▪ Kematian orang
▪ Merasa hidup terdekat
kurang ▪ Kesepian
▪ Bermakna ▪ Menerima kabar
▪ Perasaan tidak di buruk
cintai ▪ Mengalami
▪ Rasa bersalah kejadian
▪ Strategi koping kematian
▪ tidak efektif ▪ Menjelang ajal
▪ Nyeri
Distress 2. Hubungan dengan ▪ Peningkatan
Spiritual orang lain : ketergantungan
▪ Menolak interaksi pada orang lain
dengan orang ▪ Penuaan
terdekat ▪ Persepsi tentang
▪ Menolak interaksi tugas yang tidak
dengan pimpinan selesai
spiritual ▪ Program
3. Hubungan dengan pengobatan
seni, music,literature, ▪ Sakit
alam ▪ Transisi hidup
▪ Penurunan
ekspresi tentang
polakreativitas
sebelumnya
Ketidakefektifa Ketidak mampuan ▪ Akses dukungan ▪ Derajat
n Koping untuk membentuk social tidak adekuat ancaman yang
penilaian valid ▪ Kesulitan tinggi
tentang mengorganisasi ▪ Dukungan
stressor,ketidak informasi social yang
ada kuatan pilihan ▪ Ketidak mampuan tidak adekuat
respons yang memenuhi harapan yang diciptakan
dilakukan,dan/ata peran oleh
u ketidak ▪ Ketidak mampuan karakteristik
mampuan untuk memenuhi hubungan
menggunakan kebutuhan dasar ▪ Gangguan pola
sumber daya yang ▪ Ketidak mampuan melepaskan
tersedia meminta bantuan ketegangan
▪ Ketidak mampuan
mengatasi masalah
⮚ Intervensi keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


KEPERAWATAN HASIL KEPERAWATAN

1. Distress Spiritual Tujuan :setelah dilakukan NIC:Spiritual Support


tindakan keperawatan 2x24 ▪ Gunakan komunikasi
jam diharapkan masalah terapeutik untuk
distress spiritual pasien membangun
dapat teratasi NOC : kepercayaan dan
▪ Pencapaian dari kepedulian empatik
pandangan spiritual dunia ▪ Mendorong individu
▪ Kemampuan berdoa untuk meninjau
▪ Kemampuan beribadah kehidupan masa lalu
▪ Berinteraksi dengan dan fokus pada
orang lain untuk berbagi peristiwa dan
ide,perasaan dan hubungan yang
keyakinan memberi kekuatan
spiritual dan dukung
Kriteria hasil : ▪ Mendorong partisipasi
▪ Mampu mengontrol dalam interaksi
kecemasan dengan anggota
▪ Mampu Mengontrol keluarga,teman, dll.
tingkat depresi dan Ievel ▪ Menyediakan privasi
stress dan cukup waktu untuk
▪ Mampu memproses kegiatan spiritual
informasi ▪ Bermain dengan
▪ Penerimaan atau individu
kesiapan Menghadapi ▪ Menyediakan music
kematian spiritual, sastra, atau
▪ Berpartisipasi dalam program radio atau TV
pengambilankeputusan ke individu
untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
▪ Penerimaan terhadap
status kesehatan
2. Ketidakefektifan Tujuan : Setelah dilakukan NIC :Dicision making
koping tindakan keperawatan
2x24 jam diharapkan ▪ Menginformasikan
masalah koping pasien pasien alternatif atau
dapat berkurang atau solusi lain penanganan
hilang NOC: ▪ Memfasilitasi pasien
1. Decision making untuk membuat
2. Role inhasmet keputusan
3. Sosial support ▪ Bantu pasien
mengidentifikasi,keuntu
Kriteria hasil : ngan, kerugian dari
▪ Mengidentifikasi pola keadaan
koping yang efektif
▪ Mengungkapkan secara NIC:Role inhancemet.
verbal tentang koping ▪ Bantu pasien untuk
yang efektif identifikasi bermacam-
macam nilai kehidupan
Ketidakefektifan ▪ Mengatakan penurunan NIC:Coping enhancement
koping stress
▪ Klien mengatakan telah ▪ Anjurkan pasien untuk
menerima tentang mengidentifikasi
keadaannya gambaran perubahan
▪ Mampu mengidentifikasi peran yang realistis
strategi tentang koping ▪ Gunakan pendekatan
tenang dan
menyakinkan
▪ Hindari pengambilan
keputusan pada saat
pasien berada dalam
stress berat
▪ Berikan informasi actual
yang terkait dengan
diagnosis, terapi dan
prognosis
KESIMPULANNYA.

Distress spiritual adalah gangguan kemampuan untuk mengalami dan


mengintegrasikan makna dan tujuan hidup melalui hubungan dengan diri
sendiri, orang lain, seni, music, literature, alam, danatau kekuatan yang lebih
besar dari pada diri sendiri Bulechek, Butcher, Dochterman, Wagner, 2018.
Distress spiritual juga didefinisikan sebagai gangguan dalam prinsip hidup
yang meliputi seluruh kehidupan seseorang yang diintegrasikan secara
biologis dan psikososial EGC, 2018. Patofisiologi distress spiritual tidak bisa
dilepaskan dari stress dan struktur serta fungsi otak.Stress adalah realitas
kehidupan manusia sehari-hari. Setiap orang tidak dapat dapat menghindari
stres, namun setiap orang diharpakan melakukan penyesuaian terhadap
perubahan akibat stres.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai