Anda di halaman 1dari 4

Gigitan nyamuk aedes aegpty

Masuknya virus dengue dalam tubuh


Kurang Defisit Pengetahuan
Kontak dengan antibodi
informasi (D.0111)
Virus bereaksi dengan antibody
Ansietas (D.0080)
Terbentuk kompleks virus antibody MRS stress hospitalisasi

Breath Blood Brain Bladder Bowel Bone


virus masuk ke
Mengaktifkan sistim Agregasi dalam pembuluh Pelepasan Aktivasi C3 Aktivasi C3 dan C5 Perpindahan
Aktivasi C3 dan C5
komplemen darah neurotransmitter dan C5 cairan ke
trombosit
(histamine, bradikinin, ekstravaskuler
prostaglandin) hepato-
Aktivasi C3 dan C5  Permeabilitas Menstimulasi sel
 Permeabilitas splenomegali
Melepas host inflamasi
adenosin di dinding dinding
phosphat (ADP) pembuluh darah (seperti mikrofag, Berikatan dengan
neutrofil) pembuluh darah Peurunan
Pelepasan reseptor nyeri (IP-3)
kebutuhan O2,
anafilatoksim
Thrombosis Menghilangnya nutrisi
(C3a,C5a) Menghilangnya SGOT, SGPT
mengalami plasma melalui Memproduksi
Impuls nyeri meningkat
kerusakan endotel dinding endogenus pirogen plasma melalui
masuk ke
Permiabilitas metamorfosis pembuluh darah (IL-1, IL-6) endotel dinding
Thalamus Metabolism
dinding pembuluh darah
pembuluh Endothelium Mual muntah, menurun
darah Kebocoran hipotalamus Nyeri Akut nafsu makan
Trombositopenia Kebocoran plasma
plasma (ke meningkatkan (D.0077)
(keextravaskuler)
extra vaskuler) produksi prostaglandin Lemah,
Menghilangnya Risiko dan neurotransmiter Masukan pusing,
Syok frekuensi nadi
plasma melalui Perdarahan nutrisi kurang
endotel dinding (D.0012) Syok dan
Prostaglandin berikatan pernapasan
pembuluh darah dengan neuron prepiotik Pe↓ sirkulasi ke ginjal
meningkat
Hipovolemia di hipotalamus Defisit Nutrisi
Hipotensi, nadi
(D.0023) (D.0019)
Kebocoran plasma cepat dan lemah Risiko Perfusi Renal
(ke ekstravaskuler) Meningkatkan thermostat Tidak Efektif (D.0016) Intoleransi
“set point” pada pusat
Penurunan O2 aktivitas
termoregulator
Penumpukan cairan dalam jaringan (D.0056)
pada pleura Demam
Risiko Perfusi
Pola Napas Tidak Perifer Tidak Efektif Hipertermia (D.0130)
Efektif (D.0005) (D.0015)
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Pola nafas tidak Pola Napas (L.01004) Manajemen Jalan Napas (I.01011)
Hipertermia Termoregulasi (L.14134) Manajemen Hipertermia (I.15506) efektif Observasi:
D.0130 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x8 jam diharapkan Observasi: D.0005 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam inspirasi 2.1 Monitor pola napas
suhu tubuh tetap berada pada rentang normal 1.1 Identifikasi penyebab hipertermia (mis. dehidrasi, dan atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat membaik . 2.2 Monitor bunyi napas tambahan
terpapar lingkungan panas, penggunaan inkubator) Pengertian : Kriteria Hasil: 2.3 Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
Pengertian : Kriteria Hasil: Terapeutik
1.2 Monitor suhu tubuh Inspirasi dan/atau Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Suhu tubuh meningkat di Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun ekspirisasi yang tidak Meningkat Menurun 2.4 Pertahankan kepatenan jalan napas
1.3 Monitor kadar elektrolit
atas rentang normal Meningkat Menurun 1.4 Monitor haluaran urine memberikan ventilasi 1 Dipsnea 2.5 Posisikan semi fowler atau fowler
tubuh 1 Menggigil adekuat 1 2 3 4 5 2.6 Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
1.5 Monitor komplikasi akibat hipertermia
2 Penggunaan otot bantu napas 2.7 Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
1 2 3 4 5 Terapeutik:
1 2 3 4 5 2.8 Berikan oksigen, jika perlu
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik 1.6 Sediakan lingkungan yang dingin Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik Edukasi
1.7 Longgarkan atau lepaskan pakaian 2.9 Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak
Memburuk Membaik 1.8 Basahi dan kipasi permukaan tubuh Memburuk Membaik
3 Frekuensi napas kontraindikasi
3 Suhu tubuh 1.9 Berikan cairan oral Kolaborasi
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1.10 Hindari pemberian antipiretik atau asprin 2.10 Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
4 Kedalaman napas
4 Suhu kulit 1.11 Berikan oksigen, jika perlu mukolitik, jika perlu
1 2 3 4 5
Edukasi
1 2 3 4 5 Pemantauan Respirasi (I.01014)
1.12 Anjurkan tirah baring
Kolaborasi Observasi:
1.13 Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, 2.11 Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen
jika perlu 2.12 Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
2.13 Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Terapeutik
2.14 Atur Interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien
Diagnosa Perencanaan Keperawatan Edukasi
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi 2.15 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Hipovolemia Status Cairan (L.03028) Manajemen Hipovolemia (I.03116) 2.16 Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
D.0023 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan status cairan membaik 3.1 Periksa tanda dan gejala hypovolemia (mis. frekuensi
Pengertian : Kriteria Hasil: nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah
menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Menurun Cukup Sedang Cukup Mening Keperawatan
menurun, membran mukosa, kering, volume urin Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Penurunan volume Menurun Meningkat kat
cairan intravaskuler, 1 Kekuatan nadi menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah) Risiko Perdarahan Tingkat Perdarahan Pencegahan Perdarahan
interstisial, dan/atau 3.2 Monitor intake dan output cairan D.0012 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 kehilangan darah Observasi:
1 2 3 4 5
intraselular Terapeutik baik internal maupun eksternal menurun ▪ Monitor tanda dan gejala perdarahan
2 Turgor kulit
3.3 Hitung kebutuhan cairan Pengertian : Kriteria Hasil: ▪ Monitor nilai hemoglobin/hematokrit sebelum dan
1 2 3 4 5 3.4 Berikan posisi modified trendelenburg Berisiko mengalami Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik setelah kehilangan darah
3 Output urine 3.5 Berikan asupan cairan oral
kehilangan darah baik Memburuk Membaik ▪ Monitor tanda-tanda vita ortostatik
1 2 3 4 4 Edukasi
internal (tejadi di 1 Hemoglobin ▪ Monitor koagulasi
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menuru 3.6 Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
dalam tubuh) maupun 1 2 3 4 5 Terapeutik
Meningkat Menurun n 3.7 Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
eksternal (terjadi ▪ Batasi tindakan invasif, jika perlu
3 dispnea Kolaborasi 2 Hematokrit
hingga keluar tubuh) ▪ Pertahankan bedrest selama perdarahan
1 2 3 4 5 3.8 Kolaborasi pemberian cairan IV isotons (mis. Nacl, 1 2 3 4 5 ▪ Gunakan kasur pencegah dekubitus
4 Edema perifer RL) 3 Tekanan Darah
3.9 Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis.
▪ Hindari pengukuran suhu rektal
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Edukasi
Memburuk Cukup sedang Cukup membai glukosa 2,5%, Nacl 0,4%)
3.10 Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. albumin,
4 Suhu Tubuh ▪ Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
memburuk membaik k 1 2 3 4 5 ▪ Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk
5 Frekuensi nadi plasmanate)
3.11 Kolaborasi pemberian produk darah menghindari konstipasi
1 2 3 4 5 ▪ Anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan
6 Tekanan darah Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun ▪ Anjurkan meningkatkan asupan makan dan
1 2 3 4 5 meningkat menurun vitamin K
7 Membrane mukosa 1 Perdarahan Vagima ▪ Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
1 2 3 4 5 Kolaborasi
1 2 3 4 5
8 Jugular venous pressure (JVP) ▪ Kolaborasi pemberian obat pengontrol
1 2 3 4 5 perdarahan, jika perlu
9 Kadar Hb ▪ Anjurkan pemberian produk darah, jika perlu
1 2 3 4 5 ▪ Anjurkan pemberian pelunak tinja, jika perlu
10 Kadar Ht
1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Intoleransi aktivitas Toleransi Aktivitas (L.05047) Manajemen Energi (I.05178) Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas
D.0056 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi: D.0080 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan toleransi aktivitas meningkat. 9.1 Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang diharapkan tingkat ansietas menurun 10.1 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Pengertian : Kriteria Hasil: mengakibatkan kelelahan Pengertian : Kriteria Hasil: 10.2 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Ketidakcukupan Menurun Cukup Sedang Cukup Menin 9.2 Monitor pola dan jam tidur Kondisi emosi dan Memburuk Cukup Sedang Cukup Menurun 10.3 Monitor tanda-tanda ansietas
pengalaman subjektif Memburuk Menurun Terapeutik:
energi untuk Menurun Meningkat gkat 9.3 Monitor kelelahan fisik dan emosional 10.4 Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan
Edukasi individu terhadap objek 1 Konsentrasi
melakukan aktivitas 1 Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari kepercayaan
9.4 Anjurkan tirah baring yang tidak jelas dan 1 2 3 4 5
sehari-hari 1 2 3 4 5 spesifik akibat antisipasi 10.5 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
9.5 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap 2 Pola tidur
2 Kekuatan tubuh bagian atas dan bawah bahaya yang memungkinkan
Terapeutik: 1 2 3 4 5 10.6 Pahami situasi yang membuat ansietas
1 2 3 4 5 memungkinkan individu Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun 10.7 Dengarkan dengan penuh perhatian
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menur 9.6 Sediakan lingkungan nyaman dan rendah melakukan tindakan
Meningkat Menurun
Meningkat Menurun un stimulus untuk menghadapi 10.8 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
9.7 Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau 3 Perilaku gelisah 10.9 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
3 Keluhan lelah ancaman
aktif 1 2 3 4 5 kecemasan
1 2 3 4 5 4 Verbalisasi kebingungan Edukasi
9.8 Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
4 Dispnea saat aktivitas 1 2 3 4 5 10.10 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin
9.9 Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak
1 2 3 4 5 5 Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi dialami
dapat berpindah atau berjalan
1 2 3 4 5 10.11 Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
Kolaborasi
6 Perilaku tegang pengobatan, dan prognosis
9.10Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara 10.12 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
meningkatkan asupan makanan 1 2 3 4 5
10.13 Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan 10.14 Latih teknik relaksasi
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Pengetahuan Tingkat Pengetahuan (L.12111) Edukasi Kesehatan (I.12383)
D.0111 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan tingkat pengetahuan membaik 11.1Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
Pengertian : Kriteria Hasil: informasi
Ketiadaan atau Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat 11.2Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan
kurangnya informasi Menurun Meningkat dan menurunkan motivasi perilaku perilaku hidup
kognitif yang berkaitan 1 Perilaku sesuai anjuran bersih dan sehat Sumber :
dengan topik tertentu Terapeutik:
1 2 3 4 5
11.3Sediaakan materi dan media pendidikan kesehatan Fitriani, T. R. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Klien
2 Kemampuan menjelaskan pengetahuan suatu topik
11.4Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
1 2 3 4 5 11.5Berikan kesempatan untuk bertanya Anak Dengan Dengue Hemorrhagic Fever (Dhf)
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun Edukasi Yang Di Rawat Di Rumah Sakit. Poltekkes Kaltim.
Meningkat Menurun 11.6Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1082/1/KTI
3 Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi kesehatan TIARA RIZKI FITRIANI.pdf
1 2 3 4 5 11.7Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis
4 Persepsi yang keliru terhadap masalah 11.8Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
1 2 3 4 5 meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
5 Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran
1 2 3 4 5 Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
6 Perilaku Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi
1 2 3 4 5 Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Nyeri Akut Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I. 08238) Risiko Perfusi Renal Perfusi Renal Pencegahan Syok
D.0077 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi: Tidak Efektif Observasi:
diharapkan tingkat nyeri menurun 5.1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, D.0016 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 perfusi renal meningkat 6.1 Monitor status kardiopulmonal
kualitas, intensitas nyeri Pengertian : Kriteria Hasil: 6.2 Monitor status oksigenasi
Pengertian : Kriteria Hasil:
Berisiko mengalami Menurun Cukup Sedang Cukup meningkat 6.3 Monitor status cairan
Pengalaman sensorik Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik 5.2 Identifikasi skala nyeri 6.4 Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
5.3 Identifikasi respons nyeri non verbal penurunan sirkulasi menurun meningkat
atau emosional yang Memburuk Membaik darah keginjal 6.5 Periksa riwayat alergi
5.4 Identifikasi faktor yang memperberat dan 1 Jumlah urine
berkaitan dengan 1 Frekuensi nadi Terapeutik:
memperingan nyeri 1 2 3 4 5
kerusakan jaringan 1 2 3 4 5 6.6 Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
5.5 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri Memburuk Cukup sedang Cukup membaik
aktual atau fungsional, 2 Pola nafas oksigen >94%
5.6 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup memburuk membaik
dengan onset mendadak 6.7 Persiapan intubasi dan ventilasi mekanik, jika
1 2 3 4 5 5.7 Monitor efek samping penggunaan analgetik 2 Tekanan arteri rata-rata
atau lambat dan perlu
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun Terapeutik: 1 2 3 4 5 6.8 Pasang jalur IV, jika perlu
berintensitas ringan
Meningkat Menurun 5.8 Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa 3 Kadar urea nitrogen darah 6.9 Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
hingga berat yang
3 Keluhan nyeri nyeri 1 2 3 4 5 6.10 Lakukan skin test untuk mencegah reaksi alergi
berlangsung kurang dari
3 bulan. 1 2 3 4 5 5.9 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri 4 Kadar kreatinin plasma Edukasi
4 Meringis 5.10 Fasilitasi istirahat dan tidur 1 2 3 4 5 6.11 Jelaskan penyebab/faktor risiko syok
1 2 3 4 5 5.11 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam 6.12 Jelaskan tanda dan gejala awal syok
5 Bising usus
pemilihan strategi meredakan nyeri 6.13 Anjurkan melapor jika menemukan/merasakan
5 Gelisah
Edukasi 1 2 3 4 5 tanda dan gejala syok
1 2 3 4 5 6.14 Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
6 Kesulitan tidur 5.12 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 6 Fungsi hati
6.15 Anjurkan menghindari alergen
1 2 3 4 5 5.13 Jelaskan strategi meredakan nyeri 1 2 3 4 5 Kolaborasi
5.14 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi 6.16 Kolaborasi pemberian IV, jika perlu
rasa nyeri 6.17 Kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu
Kolaborasi 6.18 Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika perlu
5.15 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Diagnosa Perencanaan Keperawatan Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Defisit Nutrisi Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi (I.03119)
Perfusi Perifer Tidak Perfusi Perifer (L.02011) Perawatan Sirkulasi (I.02079)
D.0019 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam status Observasi:
Efektif Observasi:
nutrisi terpenuhi. 8.1 Identifikasi status nutrisi
D.0009 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan 7.1 Periksa sirkulasi perifer
Pengertian : Kriteria Hasil: 8.2 Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
perfusi perifer meningkat 7.2 Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
7.3 Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada Asupan nutrisi tidak Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat 8.3 Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
Pengertian : Kriteria Hasil: 8.4 Monitor asupan makanan
ekstremitas cukup untuk Menurun Meningkat
Penurunan sirkulasi Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun memenuhi kebutuhan 1 Porsi makanan yang dihabiskan 8.5 Monitor berat badan
darah pada level Meningkat Menurun Terapeutik
metabolisme. 1 2 3 4 5 Terapeutik:
kapiler yang dapat 1 Warna kulit pucat 7.4 Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di
2 Berat Badan atau IMT 8.6 Lakukan oral hygiene sebelum makan, Jika perlu
mengganggu area keterbatasan perfusi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 8.7 Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
metabolisme tubuh 7.5 Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas
2 Edema perifer 3 Frekuensi makan 8.8 Hentikan pemberian makanan melalui selang
dengan keterbatasan perfusi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 nasogastric jika asupan oral dapat ditoleransi
7.6 Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada
3 Kelemahan otot Edukasi
area yang cedera 4 Nafsu makan
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik 7.7 Lakukan pencegahan infeksi 8.9 Anjurkan posisi duduk, jika mampu
1 2 3 4 5
Memburuk Membaik 8.10Ajarkan diet yang diprogramkan
7.8 Lakukan hidrasi 5 Perasaan cepat kenyang
4 Pengisian kapiler Kolaborasi
Edukasi 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 8.11Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
7.9 Anjurkan berhenti merokok
kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan
5 Akral 7.10 Anjurkan berolahraga rutin
1 2 3 4 5 7.11 Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah,
Promosi Berat Badan (I.03136)
6 Turgor Kulit antikoagulan, dan penurun kolestrol, jika perlu
Observasi
1 2 3 4 5 7.12 Anjurkan untuk melakukan perawatan kulit yang tepat
8.12Identifikasi kemungkinan penyebab BB kurang
7.13 Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
8.13Monitor adanya mual dan muntah
7.14 Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
Terapeutik
dilaporkan
8.14Sediakan makanan yang tepat sesuai kondisi pasien
8.15Berikan pujian kepada pasien untuk peningkatan yang
dicapai
Edukasi
8.16Jelaskan jenis makanan yg bergizi tinggi, terjangkau

Anda mungkin juga menyukai