“ Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan
oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia . Terang itu
bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.”
Di
OLEH:
1
KEILAHIAN KEILAHIAN LOGOS “YESUS”
Abstraksi
Keilahian adalah Ketuhanan. Keilahian Yesus Kristus merupakan inti dari iman
kristen. Prinsip ini seringkali diragukan oleh banyak kalangan. Tulisan ini bertujuan
untuk menunjukkan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan tentang keilahian Yesus
menurut pemberitaan keempat Injil Yohanes yang berisi pengungkapan Yesus
sebagai Allah dengan bedasaran teks di Yohanes 1 : 3-5.
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Demikianpun seperti teks yang kali ini saya bahas bahwa dalam perkembangan
gereja mula-mula adanya glongan gnostik yang keliru dari beberapa pendapat
golongan tersebut tentang keilahian Yesus Kristus, golongan ini menganggap bahwa
Yesus sama sekali tidak ilahi, tubuh Yesus tidak tubuh nyata melainkan
dipresepsikan seperti hantu, Yesus adalah manusia yang menerima pembaptisan Roh
yang tinggal didalam dirinya, tetapi meninggalkannya sebelum mati sisalib.
Jikalau memang pandangan golongan gnostik seperti demikian dan juga adanya
paham-paham yang meragukan akan keilahian Yesus yang adalah 100% Ilahi maka
disini saya bermaksud membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah Ilahi dari Injil
Yohanes 1 : 3-5.
3. ALASAN
a.) Beberapa orang penganut gnostik berpendapat bahwa Yesus adalah salah
satu pancaran-pancaran dari Allah. Mereka berpendapat bahwa Yesus sama sekali
tidak ilahi, dan Yesus hanya semacam setengah ilahi yang jauh dari Allah yang
sebenarnya dan Yesus hanyalah salah satu dari mahkluk-mahkluk rendahan yang ada
diantara Allah dan dunia.
b.) Beberapa orang penganut gnostik berpendapat bahwa Yesus tidak memiliki
tubuh nyata. Tubuh nyata adalah benda dan Allah tidak dapat bersentuhan dengan
benda, sehingga karena itu Yesus adalah semacam hantu yang tanpa daging dan
darah.
c.) Pendapat lainnya juga adalah Yesus adalah seorang manusia yang
menerima Roh Allah pada waktu pembaptisan-Nya. Roh itu tinggal didalam
hidupNya. Tetapi oleh karena Roh Allah itu tidak pernah bisa menderita dan mati,
maka Roh itu meninggalkan Yesus sebelum Yesus mati disalib.1
1
Willian Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari, (Jakarta : Gunung Mulia), 2011
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANALISA KITAB
1. Analisis Historis
Injil Yohanes menekankan tentang keilahian Yesus Kristus, Anak Allah. Yang
menekankan sifat kemanusian dan keilahian dengan tegas dan jelas. Dengan itu
disini saya mengambil Injil Yohanes 1 :3-5 yakni tentang Keilahian Yesus Kristus
yang disalah mengerti oleh kaum gnostik pada jaman penulisan oleh Rasul Paullus
ketika ia berada di penjara di Roma.
Penulis Kitab
Penulis : Yohanes
Naskah kuno Yunani dari Yohanes memakai satu dari dua bentuk waktu untuk
kata Yunani yang diterjemahkan "percaya" (Yoh 20:31): yaitu _aorist subjunctive_
("sehingga kamu dapat mulai mempercayai") dan _present subjunctive_ ("sehingga
kamu dapat terus percaya"). Jikalau Yohanes bermaksud yang pertama, ia menulis
untuk meyakinkan orang yang tidak percaya untuk percaya kepada Tuhan Yesus
Kristus dan diselamatkan. Kalau yang kedua, Yohanes menulis untuk menguatkan
dasar iman supaya orang percaya dapat terus percaya kendatipun ada ajaran palsu,
dan dengan demikian masuk dalam persekutuan penuh dengan Bapa dan Anak (bd.
Yoh 17:3).
4
Waktu dan Tempat Penulisan
Waktu penulisan di perkirakan pada 100 M di Asia Kecil, yaitu Efasus ketika
pertumbuhan gereja mulai matang dan timbul kebutuhan akan ajaran atau nasihat
yang lebih lanjut tentang kaidah iman.
Tujuan Penulisan
5
Minor maka dengan kedudukan politis tersebut Efesus sekaligus menjadi pusat
dari kebudayaan yang diusung oleh kaum imperialis Romawi. Kebudayaan yang
diusung oleh kaum imperialis Romawi dan menjadi sangat mendominasi serta
berkembang di Efesus adalah kebudayaan Yunani. Stambaugh dan Bach
menambahkan bahwa bentuk kebudayaan Yunani yang hidup di Efesus sangat
beragam dan merembet pada segala bidang kehidupan bangsa Yunani-Romawi
maupun Yahudi diaspora, mulai dari keagamaan, pendidikan, ekonomi, sosial
dan politik. Bentuk kebudayaan itu diantaranya adalah bahasa Yunani,
agama Helenisme dengan membangun berbagai kuil dan bangunan-bangunan
berciri Yunani, seperti kuil Artemis, arsitektur kota bergaya Yunani, kesenian
puisi dan prosa, filosofi serta sistem kekerabatan.
Mengingat Efesus adalah wilayah yang menjadi pusat politik dari kekaisaran
Romawi dan menjadi pusat peradaban dari kebudayaan Yunani. Bukan hal yang
mustahil bila Efesus dikepung oleh berbagai macam bentuk kebudayaan yang
bersifat Yunani-Romawi maupun Yahudi. Salah satu bentuk kebudayaan
tersebut adalah agama. Dengan melihat konteks situasi sebelumnya banyak ahli
menemukan bahwa di dalam kota Efesus di temukan berbagai macam aliran
keagamaan yang dapat dikelompokkan dalam dua faksi besar yaitu agama
negara dan agama misteri.
Pertama adalah agama negara, yaitu agama yang dibentuk oleh negara,
berupa pemujaan terhadap ibu kota Roma, kaisar, serta dewa-dewi Romawi,
dimana ibadah kultus tersebut diselenggarakan dan diatur oleh negara serta
dipimpin oleh uskup-uskup kenegaraan. Uskup-uskup inilah yang secara aktif
melakukan intervensi keagamaan kepada seluruh masyarakat Romawi termasuk
orang-orang Kristen dalam kelompok Yohanes agar mereka meninggalkan
agamanya dan berbalik kepada agama negara. Pertimbangan dari pemujaan
tersebut lebih kepada persoalan politis dimana negara ingin memaksakan
persatuan dan kemantapannya atas seluruh wilayah jajahan. Pemujaan terhadap
kaisar dan dewa-dewi Romawi yang ada di masa Efesus adalah pemujaan
kaisar Domitianus serta pemujaan terhadap dewi Artemis.
6
Struktur dan isi Injil Yohanes, dapat dijabarkan sebagai berikut: [2]
7
untuk melawan Kristologi mereka dimana golongan Kristen Gnostik tidak lagi
menerima Yesus sebagai Kristus dan juru selamat.
4. Struktur Teks
Kitab Yohanes 1:3 ini berisikan tentang Firman yaitu Yesus yang adalah Sang
Pencipta segala sesuatu. Ini berarti dalam ayat memberi penegasan mengenai
keilahian Yesus bahwa Ia adalah yang terdahulu dari segala sesuatu, yang ilahi, yang
bertujuan untuk mematahkan pandangan gnotisisme yang meragukan akan keIlahian
Yesus Kristus.
2
Samuel Benyamin Hakh. 2010. Perjanjian Baru: Sejarah Dan Pokok-Pokok Teologisnya. Bandung: Bina
Media Informasi. Hlm 302-310.
8
Kitab Yohanes 1 : 4 & 5 ayat ini berisikan bahwa Yesus bukan saja Sang Pencipta,
ayat ini menggambarkan bahwa peranan Yesus dalam menciptakan tidak berhenti di
proses penciptaan itu saja, namun kehidupan ada didalam Dia, dan hidup yang
dimaksud dalam ayat ini adalah hidup yang terang; kekal sehingga siapa yang hidup
didalam Dia memperoleh hidup yang terang itu/hidup kekal itu, bahkan terang itu
tidak terkalahkan oleh kegelapan.
Sehingga pada ayat yang ke 3 berisikan peranan dalam ciptaan & ayat 4-5 Anugerah
kepada manusia.3
B. HASIL ANALISIS
Ayat 1
Acts 1:1 Ἐν Acts 1:1 In Acts 1:1 Acts 1:1 Pada Acts 1:1
ἀρχῇ ἦν ὁ Λόγος the Pada mulanya, Pada
καὶ ὁ Λόγος ἦν beginning mulanya sebelum dunia mulanya,
πρὸς τὸν Θεόν was the adalah ini sebelum
καὶ Θεόν ἦν ὁ Word, and Firman; diciptakan,Dia dunia
Λόγος the Word Firman itu yang disebut diciptakan,
was with bersama- Firman sudah Firman sudah
God, and the sama bersama ada. Firman
Word was dengan dengan Allah, itu ada
God. Allah dan dan Firman bersama
Firman itu itu juga dengan
adalah adalah Allah. Allah, dan
Allah. Firman itu
adalah Allah.
3
Dianne Bergant, & Robert J. Karris Tafsir Perjanjian Baru (Yogyakarta : Kanisius) 2002, Hal 163
9
Ayat 2
Acts 1: 2 Οὗτος Acts 1:2 The Acts 1:2 Ia Acts 1:2 Acts 1:2 Sejak
ἦν ἐν ἀρχῇ πρὸς same was in pada Sejak semula,
τὸν Θεόν the mulanya permulaan,
beginning bersama- Dia sudah Firman itu ada
with God. sama dengan ada bersama bersama Allah.
Allah. Allah.
Ayat 3
Acts 1:3 Acts 1:3 All Acts 1:3 Acts 1:3 Jawab Acts 1:3
πάντα δι’ things were Segala sesuatu Yesus
αὐτοῦ ἐγένετο made by dijadikan oleh kepadanya, Segala sesuatu
καὶ χωρὶς him; and Dia tidak ada “Aku dijadikan oleh
αὐτοῦ ἐγένετο whitout satu pun yang menegaskan Dia. Tanpa
οὐδὲ ἕν ὃ him was not telah jadi dari kepadamu Dia, maka
γέγονεν any thing segala yang bahwa perkataan tidak ada
made that telah ini benar: Tidak sesuatu pun
was mede. dijadikan. ada seorang pun yang
yang bisa diciptakan.
menjadi warga
kerajaan Allah
kalau dia tidak
dilahirkan
kembali.
Ayat 4
10
Acts 1:4 ἐν Acts 1:4 In Acts 1:4 Acts 1:4 Acts 1:4 Di
αὐτῷ ζωὴ ἦν him was life; Dalam Dia Di dalam diri dalam Firman
καὶ ἡ ζωὴ ἦν and the life ada hidup dan Firman itu itu ada hidup.
τὸ φῶς τῶν was the the hidup itu ada kuasa Hidup itu
light of men. adalah terang yang memberi membawa
manusia. kehidupan terang kepada
kepada semua manusia.
makhluk. Dan
kuasa
kehidupan itu
seperti terang
yang
menyinari hati
manusia.
Ayat 5
Acts 1:5 καὶ Acts 1:5 And Acts 1:5 Acts 1:5 Acts 1:5
τὸ φῶς ἐν τῇ the light shineth terang itu Jadi Firman Terang itu
σκοτίᾳ φαίνει in darkness; and bercahaya itu juga bercahaya di
καὶ ἡ σκοτία the darkness didalam disebut dalam
αὐτὸ οὐ comprehended it kegelapan dan Terang kegelapan.
κατέλαβεν not. kegelapan itu Dunia. Dia Kegelapan
tidak bersinar di tidak
menguasainya. dalam menguasai
kegelapan, terang itu.
dan
kegelapan
tidak bisa
menutupi
cahaya-Nya.
b. Analisis Kata
11
Acts 1:1 Ἐν ἀρχῇ ἦν ὁ Λόγος καὶ ὁ Λόγος ἦν πρὸς τὸν Θεόν καὶ Θεόν ἦν ὁ
Λόγος
ὁ Ho K.Sand/Nominatif-Maskulin-Singular ; itu/ini
ὁ Ho K.Sand/Nominatif-Maskulin-Singular ; itu/ini
ὁ Ho K.Sand/Nominatif-Maskulin-Singular; itu/ini
12
Λόγος Logos K.Bend/ Nominatif-Maskulin-Singular; Firman,
Prkataan
ἦν En K.Kerj/Imperatif-Indikatif-Aktif/3-Singular dari
akar kata EIMI; berada hidup, tinggal, terjadi,
timbul, datang
Acts 1:3 πάντα δι’ αὐτοῦ ἐγένετο καὶ χωρὶς αὐτοῦ ἐγένετο οὐδὲ ἕν ὃ γέγονεν
13
Πάντα Panta K.Sifat/Nominatif/Neuter/Plural akar-kata πᾶς
artinya; semua, segala, segala sesuatu, segala
rupa, rupa-rupa, penuh, sangat, sungguh-
sungguh.
14
artinya dia
ἦν En K.Kerj/Imperfek-Indikatif-Aktif/3S/ akar-kata
(eimi) artinya; adalah, berada, hidup, tinggal,
terjadi, timbul, datang. Dia telah berada, ada dll
ἡ He K.Sand;/Nominatif/Feminim/Singgular artinya;
itu
τὸ To K.Sand;/Nominatif/Neuter/Singgular/ akar-kata
(ho) artinya; itu
Acts 1:5 καὶ τὸ φῶς ἐν τῇ σκοτίᾳ φαίνει καὶ ἡ σκοτία αὐτὸ οὐ κατέλαβεν
τὸ To K.Sand;/Nomonatif/Neuter/Singgular akar-
kata (ho) arinya; itu
15
diatas, ke dalam, ketengah-tengah
τῇ Te K.Sand;/Datif/Feminim/Singggular/ akar-kata
(ho) artinya itu, ini
ἡ He K.Sand;/Nominatif/Feminim/Singgular akar-
kata (ho) artinya; itu
16
Yohanes 1:1 -2
Maksud Penulis
Didalam ayat yang pertama ini dikatakan bahwa pada mulanya adalah Firman,
berarti sedang berbicara tentang praeksistensian Logos pada masa sebelum masa
penciptaan bahwa Ia adalah yang terdahulu dari segala sesuatu yang ada. Bahkan tidak
hanya berhenti memberitahukan bahwa Logos berada jauh sebelum masa penciptaan
dikatakan juga bahwa Logos itu bersama-sama dengan Allah artinya tidak terpisah, dan
tidak dipandang dari segi kedudukan mana yang lebih tinggi dan rendah. Melainkan
satu kesatuan namun dapat dibedakan.
Yohanes 1 : 3
Ayat ini mengatakan bahwa dalam penciptaan tidak hanya Bapa saja yang
terlibat. Yesus juga terlibat dalam penciptaan. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia (Kol
1:15) dan ditopang oleh Dia (Ibr 1:3). Baik Bapa, Yesus maupun Roh Kudus (Kej
1:2) secara aktif bersama-sama menciptakan alam semesta.
Dalam Yohanes 1:3 kita dapat melihat saling ketergantungan antara Bapa dan
Anak. Yesus ditampilkan sebagai instrumen penciptaan (ayat 3a “segala sesuatu
dijadikan oleh [lit. “melalui”] Dia”; band. Ibrani 1:2 “oleh Dia Allah telah
menjadikan alam semesta”). Dalam posisi sebagai instrumen, Yesus bergantung
kepada Bapa. Di sisi lain, Bapa juga bergantung pada Yesus. Yesus bukan sekedar
sembarang instrumen. Ayat 3b secara tegas menyatakan bahwa “tanpa Dia tidak ada
suatu pun yang jadi dari segala yang telah dijadikan”. Bapa memang mahakuasa,
tetapi tanpa Yesus dunia ini tidak akan jadi. Saling ketergantungan ini diungkapkan
Yesus dalam kalimat “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat
17
mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa
mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak”
(Yoh 5:19).
Maksud Penulis
Didalam teks ini penulis mengatakan : bahwa “ segala sesuatu baik yang ada
disorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik
singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintahan, maupun penguasa (Kol 1:16) itu
semua adalah hasil yang dijadikan-Nya. Tidak ada satupun/siapapun yang dapat
menjadikannya, sebab Dia adalah Sang Pencipta bukan ciptaan.” Disini penulis yakni
Yohanes memberi pemahaman tentang KeIlahian Yesus, dia mengatakan dalam teks
ini bahwa Yesus adalah Ilahi bahkan Dia sudah ada atau lebih dahulu ada, atau yang
terdahulu sebelum segala sesuatu dijadikan, bahkan Yohanes menegaskan bahwa Ia
juga adalah Sang Pencipta bukan ciptaan. Teks ini dituliskan untuk mematahkan
aliran gonostik yang tersebar saat gereja mula-mula, itulah alasan Yohanes
menuliskannya.
18
daripada peristiwa itu masih dirasakan sampai penulis menuliskannya, bahkan
sampai masa kini.”
Yohanes 1 : 4
Maksud Penulis
Didalam teks ini penulis mengatakan : bahwa “hidup hanya berada didalan Dia
(Yesus) (14:6) (10:10) didalam Injil ini kayta; “HIDUP” ZEO=. Yang dimaksud
Yohanes, hidup adalah HIDUP YANG SESUNGGUHNYA “KEHIDUPAN YANG
SANGAT BERARTI” bedakan dengan kata BIOS yang berarti “HIDUP YANG
SEMENTARA” “Yesus adalah terang” didalam (8:12; 9:5) menyatakan bahwa
Yesus adalah terang dunia itu, itulah yang penulis mau sampaikan. Perlu kita ketahui
bahwa; “terang yang dibawa oleh Yesus adalah terang yang mengusir kekacau-
balauan. Yesus adalah terang yang menerangi kegelapan (1:5)”. Ketika Yesus
muncul dalam hidup maka terangpun muncul di situ. “Terang yang dibawa Yesus
adalah terang yang sanggup menerangi atau mengungkap hal-hal yang tidak
kelihatan”. Dan “terang yang dibawa oleh Yesus adalah terang yang membimbing ”.
Maka yang dimaksud oleh Yohanes sipenulis teks ini adalah bahwa “Hidup ada
didalam Dia dan hidup yang ada padaNya adalah Terang” terang itu bisa ada
didalam diri manusia (11:10), sehingga setiap manusia bisa menjadi anak-anak
terang; (12:36); (12:46).
19
ἦν K.Kerj/Imperfek-Indikatif-Aktif/3S/ dari Eimi Artinya Dia dulu ada(lah),
artinya adalah dari dulu sampai sekarang Dia (LOGOS) masih ada.
Yohanes 1 : 5
Maksud Penulis
Di dalam teks ini penulis berusaha memberi penjelasan dan memberi maksud
bahwa; “kegelapan (skotia) itu bersifat jahat terhadap tarang. Terang itu bercahaya
didalam kegelapan; namun walau kegelapan(skotia) itu berusaha keras ia tidak dapat
memadamkan terang itu. Dan disini penulis juga membicarakan tentang
(menguasai/menang) (Katambano/katalambanein) yang artinya bahwa : pertama,
kegelapan itu tidak akan pernah bisa mengerti terang. Kedua, kegelapan itu tidak
akan pernah mengalahkan terang. Ketiga,memadamkan nyala api atau bara.
Kegelapan yang dimaksud disini adalah didunia ini ada kegelapan yang berusaha
menyepelakan Dia, membuangNya dari hidup, dan bahkan membunuhNya. Tetapi
didalam Yesus ada kekuatan yang tidaK terkalahkan. Itulah sebabnya Yohanes
menuliskan teks ini, ia mau agar pembaca mengatahui bahwa “terang itu terus
bercahaya dan tidak terkalahkan oleh kegelapan”.
4
Herman Ridderbos, Paulus Pemikiran Utama Theologinya, (Surabaya : Momentum), 2013, Hal 61-63
5
Dodd (1953 : 85-263) Secara Khusus Menekankan Firman Allah Dalam Pl, Hikmat, Dan Tema Logos Dalam
Philo.
21
Ayat 1
Ketika membahas Logos dalam Yohanes 1:1 diawali dengan kata “Pada
mulanya” dan dalam (Kekadian 1:1) “Pada mulanya” maksudnya; segala sesuatu
ada melalui sarana firman Allah atau (sebuah frasa yang merujuk pada permulaan
penciptaan), sementara dalam Injil Yohanes maksudnya; semua kehidupan yang
diciptakan oleh Logos (frasa ini lebih jauh kebelakang dari pada masa penciptaan) 6.
Yohanes memikirkan permulaan sebelum permulaan , , sejak “Firman ada bersama-
sama dengan Allah” (Yoh 1:1) jauh sebelum dunia diciptakan. Yohanes juga
menggambarkan kemajuan atas Yudaisme PL dan pasca-Alkitab karena Logos
bersifat personal dan ilahi. Yohanes menekankan dalam tulisannya “houtos” ia
menekankan identitas Logos, sebab Logos bukan entitas abstrak. Keunikan Injil
dinyatakan melalui pernyataannya bahwa “Firman telah menjadi manusia dan
tinggal diantara kita” (Yoh 1:14). Firman personal yang ada bersama Allah sejak
kekekalan mengambiol daging dan menjadi manusia. Bagi Yohanes Logos bukan
sekedar personifikasi melainkan person (pribadi), bukan sekedar pribadi yang
bersama Allah sejak kekelan, melainkan seorang yang telah memasuki sejarah
sebagai manusia.
Logos memasuki sejarah dalam pribadi Yesus Kristus. Yesus adalah firman
Allah yang definitive dan terakhir pada manusia, mengungkapkan dan menyatakan
Allah yang sesungguhnya. Allah tidak kelihatan dan tidak pernah dilihat oleh
manusia Yohanes menekankan bahwa Injil berpusat pada Firman yang menjadi
6
James Montgomery, Dasar-Dasar Iman Kristen, (Surabaya : Momentum), 2011, hal 304-308
22
daging, Yesus. Yesus manusiawi adalah penyataan Allah, dan keallahan-Nya
tersembunyi, tetapi tidak dibatalkan oleh kamanusiaan-Nya.7
Ayat 2
pada ayat yang ke-2 ini penulis sedang berbicara tentang keberadaan-Nya
“Logos” bukan sejak Ia menjadi manusia tetapi sejak sebelum Ia menjadi manusia
bahkan sebelum segala waktu, firman ada diawal mula, kekalan biasanya dikatakan
adanya keberadaan sebelum dunia diciptakan/dijadikan. Kekekalan Allah
digambarkan juga dalam Maz 90:2 “sebelum gunung-gunung dilahirkan;
begitupula dalam Ams 8:23. Firman sudah ada sebelum awal mula dunia. Ia pada
awalnya tidak pernag mulai ada, dan kerena itu Ia selalu ada, achronos-tanpa
pemulaan waktu.
Ayat 3
8
Herman Banvinck, Dogmatika Reformed, (Surabaya : Memontum), 2011, Hal 409-415
23
KALAM (FIRMAN) dan ANAK, artinya sebutan itu sekian dalam sehingga pikiran
manusia tidak sanggup menduga hakekatnya yang hakiki. Tuhan Yesus adalah
KALAM atau FIRMAN, yakni penyetaan Allah, bukan hanya penyataan kepada
manusia saja, bahkan bukan penyataan zaman purbakala saja, melainkan penyataan
sebelum segala sesuatu dijadikan. (1:2-3), penyataan yang mendasar, kekal dan
tidak terbagi-bagi.9
Jadi Pertama; Firman itu ada sejak kekekalan. Tidak ada permulaan Ketika Dia
tidak ada. Kedua, Firman itu ada bersama-sama dengan Allah. Ketiga, Yohanes
memberitahu bahwa “Firman itu adalah Allah” (Theos en ho Logos) predikat
“Allah” (Theos) yang didahului “Adalah” menunjukkan bahwa Logos itu Allah.
Dia sepenuhnya Allah.10
ii. Hal ini menunjukan keunggulan agama Kristen bahwa pencipta dan pendiri
agama tersebut adalah Dia yang sama yang merupakan pencipta dan pendiri dunia.
iii. Hal ini menujukan betapa Dia sangat memenuhi syarat untuk melaksanakan
pekerjaan penebusan dan keselamatan kita.11
9
Menggali Isi Alkitab, (Jakarta : Binakasi), 2009,, hal 253
10
Thomas R. Schreiner, New Testament Theology, (Yogyakarta : Andi), 2015, Hal 169-173
11
Matthew Henry, Injil Yohanes (Surabaya:Momentum), 2010 Hal 5-8
24
Dan semua ini menunjukkan bahwa segala di luar dari Allah adalah tidak kekal,
karena semuanya dicipta. Ini juga secara implicit menunjukkan bahwa Yesus (=yang
mencipta) bersifat kekal, karena Ia sendiri tidak ciptaan.
Ayat 4
“Di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia (1:4) jadi, mula-
mula, hidup itu ada didalam Anak; dan pekerjaanNya yang pertama adalah memberi
terang kepada jiwa manusia, yakni terang yang menyatakan kenyataan-kenyataan
rohani, yang bercahaya didalam kegelapan” , menyatakan dosa manusia dan kebenaran
Allah.
Pada ayat ke-4 ini yang menyatakan tugas-Nya kepada segenap manusia, Ia adalah
HIDUP dan TERANG. Hidup segala mahkluk berasal dari Dia, kehidupan jasmani
meupun maupun kehidupan rohaninya. Segala terang yang benar berasal dari Dia,
terangnya pikiran maupun terangnya rohani (1:4, 9). Maupun sebutan “Firman” dan
“Anak” atau sebutan “Hidup” dan “Terang” masing-masing mengandung arti bahwa
Tuhan Yesus adalah Allah. Sebagai FIRMAN maka Ia melahirkan laksana HIDUP, dan
memberinya. Ada dua kata yang sejajar dengan istilah “Anak” dan “Bapa”, yaitu
“Kasihkarunia” dan “Kebenaran” (1:14 dan 16)12. Dia yang menjadi manusia itu penuh
dengan “kasih-karunia” untuk menebus manusia dan menyatakan Allah. Dia adalah
Allah dan manusia, yang menyatakan dan yang menebus. Kata HIDUP-memberi
kelahiran baru dan “kuasa supaya menjadi” (1:12-13; 3:8, 15; 10:10 dsb). TERANG-
bercahaya di dalam kegelapan; “Dan kegelapan itu tidak menguasainya”, dan “Orang-
orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya” (3:19; 12:46)
Dalam Dia ada hidup hal ini membuktikan bahwa dia adalah Allah dan Dia
memenuhi syarat melakukan tugasnya sebab:
ii. Segala mahluk mempunyai hidup didalam dia semua hidup yang ada
didalam mahluk ciptaanNya berasal dariNya dan ditopang olehNya. Firman Allah lah
12
Ibid..,254
25
yang menghasilkan mahluk hidup yang berkeriapan (Kej 1:20; Kis 12:25) Dialah
firman yang denganNya manusia hidup lebih dari pada dengan roti (Mat 4:4).
Menurut buku: Tafsir Alkitab Masa Kini 3 terang yang dimaksud adalah
penerangan yang datang pada umunya kepada manusia dan merujuk pada hati Nurani
dan budi , yang dimaksud oleh Yohanes di ayat ini adalah terang itu adalah pribadi,
dan terang itu adalah pancaran rohani yang diterima oleh manusia yang diperoleh
dari Firman yang Ilahi itu.
Hidup yang dimaksud adalah hidup kekal atau secara rohani dan sipertentangkan/
dikontraskan dengan kebinasaan hukum (bdk. Yoh 3:16, 36 5:24,29 10:28). Dalam
arti itulah dikatakan bahwa dalam Yesus ada hidup diluar dari Yesus hanya ada
kebinasaan dan hukuman.
Ayat. 5 (KJV: terang itu bercahaya, namun kegelapan itu tidak memengaruhi)
26
Terang ini, yang darinya terang manusia berasal. Telah bercahaya dan akan terus
menerus bercahaya.
1. Firman yang kekal, sebagai Allah, bercahaya didalam kegelapan hati Nurani
yang duniawi. Walaupun manusia dengan kejatuhanya menjadi gelap, apa yang dapat
diketahui tentang Allah dinyatakan kepada mereka (Roma 1:19-20). Terang kodrati
adalah terang yang bercahaya didalam kegelapan ini. Secara bawaan seluru umat
manusia sadar akan sesuatu mengenai kuasa Firman ilahi baik sebagai Firman yang
menciptakan maupun yang memerintah.
1. Dunia umat manusia tidak memahami terang kodrati yang ada dalam akal
budi mereka, karena itu pikiran mereka tentang Allah yang kekal dan firman yang
kekal (Roma 1:21,28) menjadi sia-sia. Kegelapan, kesalahan dan dosa sangat
menguasai dan menutupi terang ini.
5. Amanat Teks
BAB III
PENUTUP
Implikasi (Nilai)
28
Yesus Kristus “Logos” adalah Tuhan yang Ilahi yang terdahulu dari segala
yag ada.
Yesus Kristus “Logos” adalah terang manusia, dan hidup ada di dalamNya
dan Dia adalah Terang itu.
Yesus adalah sumber hidup karena Dia adalah Hidup itu sendiri. Bahwa
hidup yang ada didalam-Nya adalah hidup terang dan kekal diluar dari
padaNya tidak ada dapat memberi jaminan akan hidup kekal itu.
Implementasi (Aplikasi)
Sebagai orang percaya atau (orang yang beriman kepada Yesus Kristus/
pengikut Yesus Kristus) sering kali diperhadapkan dengan ajaran-ajaran yang sesat
mengenai Yesus yang adalah inti kekristenan, bahkan sering sekali mereka
mengatakan bahwa Yesus adalah manusia biasa, nabi, dll. Bahkan sering
memperbandingkan dengan kepercayaan mereka secara logika.
Sama seperti Yohanes yang memberi pengajaran agar setiap orang-orang percaya
semakin memiliki iman yang teguh dan setiap orang yang belum percaya
memperoleh pemahaman yang benar bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan
Pencipta.
29