Anda di halaman 1dari 29

“TAFSIR YOHANES 1 : 1-5”

Thema : KEILAHIAN LOGOS “YESUS”

“ Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan
oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan.  Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang   manusia .  Terang itu
bercahaya di dalam kegelapan  dan kegelapan itu tidak menguasainya.”

Di

OLEH:

Nama : Bella Lovita Rosa


Semester : V Teologi
Mata Kuliah : Tafsir PB I
Dosen : Pdt. Tambok Tua Manullang, M.Th

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA ARASTAMAR RIAU


(STT STAR) 2021/2022

1
KEILAHIAN KEILAHIAN LOGOS “YESUS”

Abstraksi

Keilahian adalah Ketuhanan. Keilahian Yesus Kristus merupakan inti dari iman
kristen. Prinsip ini seringkali diragukan oleh banyak kalangan. Tulisan ini bertujuan
untuk menunjukkan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan tentang keilahian Yesus
menurut pemberitaan keempat Injil Yohanes yang berisi pengungkapan Yesus
sebagai Allah dengan bedasaran teks di Yohanes 1 : 3-5.

Kata Kunci : Keilahian Yesus Kristus

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Didalam kekristena, doktrin mengenai Kristus (Kristologi) merupakan salah satu


doktrin yang sering menjadi perdebatan bagi setiap kalangan bukan hanya bagi orang
kristen tetapi seluruh kalangan yang sudah menjadikan hal ini sebagai perdebatan
hangat bahkan juga para telog. Dengan demikianpun keadaan ini mengakibatkan
setiap orang adakalanya memiliki persepsi atau pemahaman yang keliru mengenai
Kristologi. Salah satu bagian dari Kristologi yang diperdebatkan ialah pembahasan
mengenai keilahian Kristus sebagai Pencipta. Salah satu contohnya adalah saksi
Yehuwa merupakan kelompok yang menentang keilahian Yesus.

Demikianpun seperti teks yang kali ini saya bahas bahwa dalam perkembangan
gereja mula-mula adanya glongan gnostik yang keliru dari beberapa pendapat
golongan tersebut tentang keilahian Yesus Kristus, golongan ini menganggap bahwa
Yesus sama sekali tidak ilahi, tubuh Yesus tidak tubuh nyata melainkan
dipresepsikan seperti hantu, Yesus adalah manusia yang menerima pembaptisan Roh
yang tinggal didalam dirinya, tetapi meninggalkannya sebelum mati sisalib.

Jikalau memang pandangan golongan gnostik seperti demikian dan juga adanya
paham-paham yang meragukan akan keilahian Yesus yang adalah 100% Ilahi maka
disini saya bermaksud membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah Ilahi dari Injil
Yohanes 1 : 3-5.

2. TEMA YANG DIBAHAS

Tema yang saya bahas adalah; “KEILAHIAN LOGOS “YESUS””

3. ALASAN

Saya mengangkat tehema “Keilahian Logos “Yesus” karena masih banyak


pandangan yang keliru akan jati diri Yesus sehingga menghasilkan pemahaman yang
2
keliru bahwa Yesus bukanlah Tuhan/Pencipta atau dianggap sebagai ciptaan. Oleh
karena itu disini saya mencoba menggali untuk meluruskan paradigma tentang
keilahian Yesus itu. Berikut isu-isu yang muncul dan berkembang yakni dari
penganut gnostik yang menyangkal keilahian Yesus;

a.) Beberapa orang penganut gnostik berpendapat bahwa Yesus adalah salah
satu pancaran-pancaran dari Allah. Mereka berpendapat bahwa Yesus sama sekali
tidak ilahi, dan Yesus hanya semacam setengah ilahi yang jauh dari Allah yang
sebenarnya dan Yesus hanyalah salah satu dari mahkluk-mahkluk rendahan yang ada
diantara Allah dan dunia.

b.) Beberapa orang penganut gnostik berpendapat bahwa Yesus tidak memiliki
tubuh nyata. Tubuh nyata adalah benda dan Allah tidak dapat bersentuhan dengan
benda, sehingga karena itu Yesus adalah semacam hantu yang tanpa daging dan
darah.

c.) Pendapat lainnya juga adalah Yesus adalah seorang manusia yang
menerima Roh Allah pada waktu pembaptisan-Nya. Roh itu tinggal didalam
hidupNya. Tetapi oleh karena Roh Allah itu tidak pernah bisa menderita dan mati,
maka Roh itu meninggalkan Yesus sebelum Yesus mati disalib.1

1
Willian Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari, (Jakarta : Gunung Mulia), 2011
3
BAB II

PEMBAHASAN

A. ANALISA KITAB

1. Analisis Historis

Injil Yohanes menekankan tentang keilahian Yesus Kristus, Anak Allah. Yang
menekankan sifat kemanusian dan keilahian dengan tegas dan jelas. Dengan itu
disini saya mengambil Injil Yohanes 1 :3-5 yakni tentang Keilahian Yesus Kristus
yang disalah mengerti oleh kaum gnostik pada jaman penulisan oleh Rasul Paullus
ketika ia berada di penjara di Roma.

2. Latar Belakang Kitab

 Penulis Kitab

Pada Injl Yohanes tidak mencantumkan nama penulisnya, namun dalam ps


21:20 menggambaran bahwa penulisnya adalah “Murid yang dikasihi Yesus” atau ia
adalah murid yang bersaksi tentang semuanya ini dan kita tahu bahwa kesaksian itu
benar. Namun pada garis besarnya adalah kitab ini ditulis dengan pengilhaman oleh
Roh Kudus. Namun jika dilihat melalui Bukti Internal & Eksternal yang
menunjukkan injil itu sendiri bahwa penulisnya: a.) Seorang Yahudi, b.) Yahudi asal
Palestina, c.) Saksi mata, d.) Rasul, dan e.) Rasul Yohanes

Penulis : Yohanes

Tema : Yesus, Putra Allah

 Pembaca Pertama/ penerima

Naskah kuno Yunani dari Yohanes memakai satu dari dua bentuk waktu untuk
kata Yunani yang diterjemahkan "percaya" (Yoh 20:31): yaitu _aorist subjunctive_
("sehingga kamu dapat mulai mempercayai") dan _present subjunctive_ ("sehingga
kamu dapat terus percaya"). Jikalau Yohanes bermaksud yang pertama, ia menulis
untuk meyakinkan orang yang tidak percaya untuk percaya kepada Tuhan Yesus
Kristus dan diselamatkan. Kalau yang kedua, Yohanes menulis untuk menguatkan
dasar iman supaya orang percaya dapat terus percaya kendatipun ada ajaran palsu,
dan dengan demikian masuk dalam persekutuan penuh dengan Bapa dan Anak (bd.
Yoh 17:3).

4
 Waktu dan Tempat Penulisan

Waktu penulisan di perkirakan pada 100 M di Asia Kecil, yaitu Efasus ketika
pertumbuhan gereja mulai matang dan timbul kebutuhan akan ajaran atau nasihat
yang lebih lanjut tentang kaidah iman.

 Tujuan Penulisan

Pada waktu Yohanes menulis, situasi kehidupan Gereja Kristen mula-mula,


kekristenan yang telah tersebar luas ke dunia non-Yahudi, Gereja sudah menjadi
sangat non-Yahudi jadi banyak warga tidak berasal dari kalangan Yahudi, melainkan
kalangan Hellenis (non-Yahudi) sehingga perlu adanya penjelasan ulang tentang
kekristenan itu sendiri, yang digunakan dalam ukuran Hellenis. Yang kedua adalah
munculnya bidat-bidat yang dihadapi Gereja yang muncul pengakuan-pengakuan
iman secara tidak benar (Gnostikisme).

Yohanes sendiri mengemukakan maksud penulisannya yaitu; “hal-hal ini telah


dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya
karena percaya, kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya (20:31). Jadi disini tujuan
penulis yakni Yohanes adalah mengajak pembacanya kepada iman dalam Yesus
Kristus. Namun perlu diingat bahwa kata Yunani untuk percaya dalam ayat itu dapat
dinalar dengan cara lain. Bacaan tersebut mencerminkan kata kerja dalam bentuk
Yunani aorist, yang menunjukkan Suatu tindakan percaya "supaya kamu menjadi
percaya/ sehingga kamu dapat mulai percaya'" (Yunani pisteusēte). Menurut bacaan
ini, maksud Yohanes adalah untuk menginjili; ia menulis untuk membangkitkan
pengabdian yang teguh kepada Kristus. kata kerja Yunani untuk percaya dianggap
sebagai bentuk present (Yunani pisteuēte). Itu berarti "ini ditulis supaya mereka yang
percaya akan terus-menerus percaya". Maksudnya, supaya mereka bertahan dalam
iman mereka dan bertumbuh didalamnya-memuridkan merek yang telah percaya.
Penekanan yang diberikan oleh Yohanes ini bertujuan untuk menentang
kecendurangan dosetis dalam kebudayaan Romawi-Yunani pada zaman itu.

Maka dapat disimpulkan bahwa pertama, Injil Yohanes ditujukan kepada


golongan non-Kristen dengan maksud agar mereka bersedia menerima Yesus
sebagi juru selamat. Kedua, Injil Yohanes ditujukan kepada golongan Kristen
dengan maksud agar mereka memperoleh penguatan didalam Kristus atas
penderitaan yang mereka terima akibat konflik melawan Agama Negara,
kekaisaran Romawi serta kultus-kultus keagamaan lain diluar kekristenan.

 Soial dan Budaya

Dalam hal kebudayaan, sama dengan kota-kota imperialis Romawi pada


umunya, di Efesus setidaknya terdapat dua macam kebudayaan yang hidup
dalam masyarakat, yaitu kebudayaan Yunani dan Yahudi. Mengingat kedudukan
Efesus secara politis adalah sebagai ibu kota Negara Romawi di kawasan Asia

5
Minor maka dengan kedudukan politis tersebut Efesus sekaligus menjadi pusat
dari kebudayaan yang diusung oleh kaum imperialis Romawi. Kebudayaan yang
diusung oleh kaum imperialis Romawi dan menjadi sangat mendominasi serta
berkembang di Efesus adalah kebudayaan Yunani. Stambaugh dan Bach
menambahkan bahwa bentuk kebudayaan Yunani yang hidup di Efesus sangat
beragam dan merembet pada segala bidang kehidupan bangsa Yunani-Romawi
maupun Yahudi diaspora, mulai dari keagamaan, pendidikan, ekonomi, sosial
dan politik. Bentuk kebudayaan itu diantaranya adalah bahasa Yunani,
agama Helenisme dengan membangun berbagai kuil dan bangunan-bangunan
berciri Yunani, seperti kuil Artemis, arsitektur kota bergaya Yunani, kesenian
puisi dan prosa, filosofi serta sistem kekerabatan.

 Kepercayaan Yang Berkembang Saat Penulisan

Mengingat Efesus adalah wilayah yang menjadi pusat politik dari kekaisaran
Romawi dan menjadi pusat peradaban dari kebudayaan Yunani. Bukan hal yang
mustahil bila Efesus dikepung oleh berbagai macam bentuk kebudayaan yang
bersifat Yunani-Romawi maupun Yahudi. Salah satu bentuk kebudayaan
tersebut adalah agama. Dengan melihat konteks situasi sebelumnya banyak ahli
menemukan bahwa di dalam kota Efesus di temukan berbagai macam aliran
keagamaan yang dapat dikelompokkan dalam dua faksi besar yaitu agama
negara dan agama misteri.

Pertama adalah agama negara, yaitu agama yang dibentuk oleh negara,
berupa pemujaan terhadap ibu kota Roma, kaisar, serta dewa-dewi Romawi,
dimana ibadah kultus tersebut diselenggarakan dan diatur oleh negara serta
dipimpin oleh uskup-uskup kenegaraan. Uskup-uskup inilah yang secara aktif
melakukan intervensi keagamaan kepada seluruh masyarakat Romawi termasuk
orang-orang Kristen dalam kelompok Yohanes agar mereka meninggalkan
agamanya dan berbalik kepada agama negara. Pertimbangan dari pemujaan
tersebut lebih kepada persoalan politis dimana negara ingin memaksakan
persatuan dan kemantapannya atas seluruh wilayah jajahan. Pemujaan terhadap
kaisar dan dewa-dewi Romawi yang ada di masa Efesus adalah pemujaan
kaisar Domitianus serta pemujaan terhadap dewi Artemis.

Terdapat berbagai macam agama misteri yang berkembang di Efesus pada


masa penulisan Injil Yohanes namun yang paling sering disinggung oleh para
ahli adalah kekristenan, Gnostikisme, Stoikisme, Neo-Pitagoranisme, Cynic dan
Hellenistic Jewish Piety.

 Garis Besar Kitab/ Keranga Kitab

6
Struktur dan isi Injil Yohanes, dapat dijabarkan sebagai berikut: [2]

 Pembukaan Surat (1:1-18)


 Periode Renungan (1:19-4:54)
 Kesaksian Yohanes (1:19-51)
 Kesaksian Pekerjaan Yesus (2:1-22)
 Kesaksian Perkataan Yesus (2:23-4:54)
 Periode Perdebatan antara Orang yang Percaya dan Tidak Percaya (5:1-6:71)
 Dinyatakan dalam Perbuatan (5:1-18)
 Dinyatakan dalam Argumentasi (5:19-47)
 Dinyatakan dalam Peragaan (6:1-21)
 Dinyatakan dalam Ajaran (6:22-71)
 Periode Pertentangan antara Orang yang Percaya dan Tidak Percaya (7:1-11:53)
 Pertentangan dijelaskan pada:
 Sanak Keluarga Yesus (7:1-9)
 Pada Orang Banyak (7:10-52)
 Wanita yang berzinah (7:53-8:11)
 Kaum Farisi dan Orang Yahudi (8:12-59)
 Pertentangan digambarkan dalam:
 Peristiwa Orang Buta (9:1-41)
 Ajaran Gembala yang baik (10:1-21)
 Argumentasi (10:22-42)
 Kebangkitan Lazarus (11:1-53)
 Periode Genting (11:54-12:36a)
 Periode Pertemuan (12:36b-17:26)
 Peneguhan Iman
 Peralihan (12:36b-13:30)
 Pertemuan dengan Para Murid (13:31-16:33)
 Pertemuan dengan Bapa (17:1-26)

 Periode Pelaksanaan (18:1-20:31)


 Kemenangan atas Ketidakpercayaan
 Pengkhianatan (18:1-27)
 Pengadilan di Hadapan Pilatus (18:28-19:16)
 Penyaliban (19:38-42)
 Penguburan (19:38-42)
 Kebangkitan (20:1-29)
 Kata Penutup (21:1-25)
 Tanggung Jawab Kepercayaan

 Tujuan Kitab/ Kepada Siapa di Tujukan


Yohanes menyatakan tujuannya untuk tulisannya dalam Yoh 20:31, yaitu
"supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh
imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya." Injil Yohanes ditujukan kepada
golongan Kristen yang sudah terpengaruh oleh ajaran lain sehingga mereka
mencampur adukkan ajaran Kristen dengan ajaran tersebut, jika pokok persolannya
menurut Carson adalah menyetujui bahwa Yesus sebagai Kristus dan juru selamat,
maka kemungkinan Injil Yohanes ditujukan kepada golongan Kristen Gnostik

7
untuk melawan Kristologi mereka dimana golongan Kristen Gnostik tidak lagi
menerima Yesus sebagai Kristus dan juru selamat.

Injil Yohanes memiliki maksud-maksud tertentu, diantaranya: pertama,


Yohanes merujuk kepada keadaan sebelum penciptaan untuk menggambarkan
hubungan Yesus dengan Bapa (1:1).2 Hal ini dikaitkan dengan Kejadian 1:1 "pada
mulanya" yang ingin menekankan tentang keberadaan firman sebelum segala sesuatu
ada. Yohanes 1:1 secara jelas juga ingin menyatakan keilahian firman itu, bahwa
firman itu memiliki sifat Allah. Kedua, Yohanes menyatakan kalau firman itu
berperan dalam penciptaan dunia (1:3), ia tidak membedakan antara kuasa
penciptaan yang dimiliki Logos dan Allah. Logos juga dibedakan dari hasil ciptaan
dengan menggunakan kata "ada" sedangkan untuk menciptakan ia menggunakan kata
"diciptakan". Ketiga, Yohanes mengaitkan Logos dengan manusia (Yoh.1:14), Logos
itu menjadi manusia melalui nubuatan nabi dimana firman Tuhan memberikan
kekuatan dan pemenuhan hidup. Bagi Yohanes, "daging" menandakan bahwa Logos
menjadi manusia secara utuh.

3. Latar Belakang Teks

Situasi kehidupan Gereja Kristen mula-mula, kekristenan yang telah tersebar


luas ke dunia non-Yahudi, Gereja sudah menjadi sangat non-Yahudi jadi banyak
warga tidak berasal dari kalangan Yahudi, melainkan kalangan Hellenis (non-
Yahudi) sehingga perlu adanya penjelasan ulang tentang kekristenan itu sendiri, yang
digunakan dalam ukuran Hellenis. Yang kedua adalah munculnya bidat-bidat yang
dihadapi Gereja yang muncul pengakuan-pengakuan iman secara tidak benar
(Gnostikisme).

4. Struktur Teks

 Kitab Yohanes 1:3 ini berisikan tentang Firman yaitu Yesus yang adalah Sang
Pencipta segala sesuatu. Ini berarti dalam ayat memberi penegasan mengenai
keilahian Yesus bahwa Ia adalah yang terdahulu dari segala sesuatu, yang ilahi, yang
bertujuan untuk mematahkan pandangan gnotisisme yang meragukan akan keIlahian
Yesus Kristus.

2
Samuel Benyamin Hakh. 2010. Perjanjian Baru: Sejarah Dan Pokok-Pokok Teologisnya. Bandung: Bina
Media Informasi. Hlm 302-310.
8
 Kitab Yohanes 1 : 4 & 5 ayat ini berisikan bahwa Yesus bukan saja Sang Pencipta,
ayat ini menggambarkan bahwa peranan Yesus dalam menciptakan tidak berhenti di
proses penciptaan itu saja, namun kehidupan ada didalam Dia, dan hidup yang
dimaksud dalam ayat ini adalah hidup yang terang; kekal sehingga siapa yang hidup
didalam Dia memperoleh hidup yang terang itu/hidup kekal itu, bahkan terang itu
tidak terkalahkan oleh kegelapan.

Sehingga pada ayat yang ke 3 berisikan peranan dalam ciptaan & ayat 4-5 Anugerah
kepada manusia.3

B. HASIL ANALISIS

a. Perbandingan Bebarapa Terjemahan Teks dan Analisis Sasra

Ayat 1

GREEK KJV TB TIS VMD (Versi


Mudah
Dibaca)

Acts 1:1 Ἐν Acts 1:1 In Acts 1:1 Acts 1:1 Pada Acts 1:1
ἀρχῇ ἦν ὁ Λόγος the Pada mulanya, Pada
καὶ ὁ Λόγος ἦν beginning mulanya sebelum dunia mulanya,
πρὸς τὸν Θεόν was the adalah ini sebelum
καὶ Θεόν ἦν ὁ Word, and Firman; diciptakan,Dia dunia
Λόγος the Word Firman itu yang disebut diciptakan,
was with bersama- Firman sudah Firman sudah
God, and the sama bersama ada. Firman
Word was dengan dengan Allah, itu ada
God. Allah dan dan Firman bersama
Firman itu itu juga dengan
adalah adalah Allah. Allah, dan
Allah. Firman itu
adalah Allah.

3
Dianne Bergant, & Robert J. Karris Tafsir Perjanjian Baru (Yogyakarta : Kanisius) 2002, Hal 163
9
Ayat 2

GREEK KJV TB TIS VMD

Acts 1: 2 Οὗτος Acts 1:2 The Acts 1:2 Ia Acts 1:2 Acts 1:2 Sejak
ἦν ἐν ἀρχῇ πρὸς same was in pada Sejak semula,
τὸν Θεόν the mulanya permulaan,
beginning bersama- Dia sudah Firman itu ada
with God. sama dengan ada bersama bersama Allah.
Allah. Allah.

Ayat 3

GREEK KJV TB TIS VMD

Acts 1:3 Acts 1:3 All Acts 1:3 Acts 1:3 Jawab Acts 1:3
πάντα δι’ things were Segala sesuatu Yesus
αὐτοῦ ἐγένετο made by dijadikan oleh kepadanya, Segala sesuatu
καὶ χωρὶς him; and Dia tidak ada “Aku dijadikan oleh
αὐτοῦ ἐγένετο whitout satu pun yang menegaskan Dia. Tanpa
οὐδὲ ἕν ὃ him was not telah jadi dari kepadamu Dia, maka
γέγονεν any thing segala yang bahwa perkataan tidak ada
made that telah ini benar: Tidak sesuatu pun
was mede. dijadikan. ada seorang pun yang
yang bisa diciptakan.
menjadi warga
kerajaan Allah
kalau dia tidak
dilahirkan
kembali.

Ayat 4

GREEK KJV TB TI S VMD

10
Acts 1:4 ἐν Acts 1:4 In Acts 1:4 Acts 1:4 Acts 1:4 Di
αὐτῷ ζωὴ ἦν him was life; Dalam Dia Di dalam diri dalam Firman
καὶ ἡ ζωὴ ἦν and the life ada hidup dan Firman itu itu ada hidup.
τὸ φῶς τῶν was the the hidup itu ada kuasa Hidup itu
light of men. adalah terang yang memberi membawa
manusia. kehidupan terang kepada
kepada semua manusia.
makhluk. Dan
kuasa
kehidupan itu
seperti terang
yang
menyinari hati
manusia.

Ayat 5

GREEK KJV TB TIS VMD

Acts 1:5 καὶ Acts 1:5 And Acts 1:5 Acts 1:5 Acts 1:5
τὸ φῶς ἐν τῇ the light shineth terang itu Jadi Firman Terang itu
σκοτίᾳ φαίνει in darkness; and bercahaya itu juga bercahaya di
καὶ ἡ σκοτία the darkness didalam disebut dalam
αὐτὸ οὐ comprehended it kegelapan dan Terang kegelapan.
κατέλαβεν not. kegelapan itu Dunia. Dia Kegelapan
tidak bersinar di tidak
menguasainya. dalam menguasai
kegelapan, terang itu.
dan
kegelapan
tidak bisa
menutupi
cahaya-Nya.

b. Analisis Kata

11
Acts 1:1 Ἐν ἀρχῇ ἦν ὁ Λόγος καὶ ὁ Λόγος ἦν πρὸς τὸν Θεόν καὶ Θεόν ἦν ὁ
Λόγος

GREEK BACA ARTI

Ἐν En Kta.Depan ; di, di dalam, di antara, di kalangan, di


atas, pada, dekat, kedalam, ketegah-tengah

ἀρχῇ Erche K.Bend/Datif-Feminim-Singular dari akar kata


ARCHE artinya ; permulaan, pemerintah, petugas

ἦν En K.Kerj/Imperatif-Indikatif-Aktif/3-Singular dari akar


kata EIMI ; berada hidup, tinggal, terjadi, timbul,
datang= Dialah hidup

ὁ Ho K.Sand/Nominatif-Maskulin-Singular ; itu/ini

Λόγος Logos K.Bend/Nominatif-Maskulin-Singular ; Firman,


perkataan, ajaran

καὶ Kai K.Peng ; dan, tetapi, juga, yaitu

ὁ Ho K.Sand/Nominatif-Maskulin-Singular ; itu/ini

Λόγος Logos K.Bend/Nominatif-Maskulin-Singular ; Firman,


perkataan, ajaran

ἦν En K.Kerj/Imperatif-Indikatif-Aktif/3-Singular dari akar


kata EIMI ; berada hidup, tinggal, terjadi, timbul,
datang

πρὸς Pros K.Peng ; kepada, demi, agar supaya, dengan tujuan

τὸν Ton K.Sandg/Akusatif-Maskulin-Singular dari akar kata


HO ; itu/ini

Θεόν Theon K.Bend/Akusatif-Maskulin-Singular akar kata


THEOS; Allah

καὶ Kai K.Peng; dan, tetapi, juga, yaitu

Θεόν Theos K.Bend/Nominatif-Maskulin-Singular; Allah

ἦν En K.Ker/Imperatif-Indikatif-Aktif/3-Singular dari akar


kata EIMI; berada hidup, tinggal, terjadi, timbul,
datang

ὁ Ho K.Sand/Nominatif-Maskulin-Singular; itu/ini

12
Λόγος Logos K.Bend/ Nominatif-Maskulin-Singular; Firman,
Prkataan

TERJEMAHAN Pada mulanya hidup itu Firman dan Firman itu


SENDIRI berada dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Acts 1:2 Οὗτος ἦν ἐν ἀρχῇ πρὸς τὸν Θεόν

GREEK BACA ARTI

Οὗτος Houtos K. Penunjuk/Nominatif-Maskulin-Singular; ini,


inilah

ἦν En K.Kerj/Imperatif-Indikatif-Aktif/3-Singular dari
akar kata EIMI; berada hidup, tinggal, terjadi,
timbul, datang

ἐν En K.Depn; di, didalam, diantara, di kalangan, di atas,


pada, dekat, kedalam, ke tengah-tengah

ἀρχῇ Arche K.Bend/Datif-Feminim-Singular; permulaan,


pemerintah, penguasa

πρὸς Pros K.Peng; kepada, demi, agar supaya, dengan tujuan

τὸν Ton K.Sand/Akusatif-Maskulin-Singular/ dari akar kata


HO; itu ini

Θεόν Theon K.Sand/Akusatif-Maskuline-Singular/ dari akar


kata THEOS; Allah

TERJEMAHAN Pada mulanya Dia hidup dengan Allah


SENDIRI

Acts 1:3 πάντα δι’ αὐτοῦ ἐγένετο καὶ χωρὶς αὐτοῦ ἐγένετο οὐδὲ ἕν ὃ γέγονεν

GREEK BACA ARTI

13
Πάντα Panta K.Sifat/Nominatif/Neuter/Plural akar-kata πᾶς
artinya; semua, segala, segala sesuatu, segala
rupa, rupa-rupa, penuh, sangat, sungguh-
sungguh.

δι’ Di’ K.Depan/ akar-kata (dia) artinya; melalui, pada,


selama, senantiasa, dengan, karena

αὐτοῦ Autou K.G.Orang/Genetif/Maskulin/3 Singgular,


akarkata (autos) artinya; dia

ἐγένετο Egeneto K.Kerj/Aoris-Indikatif-Middle/3 Singgular,


akar-kata (ginomai) artinya; menjadi, jadi, lahir,
ada (Dia telah jadi, lahir)

καὶ Kai K.Peng; dan, tetapi, juga, yaitu

χωρὶς Choris K.Dep; tanpa, di samping, selain, selain itu

αὐτοῦ Autou K.G.Org 3-M-S; dia

οὐδὲ Oude K.Ket; dan, tidak, ...pun tidak

ἕν Hen K.Peng; melalui, di, didalam, diantara,


dikalangan, diatas, pada, dekat

ὃ Ho K.Peng, Nominatif/Neuter/Singgular akar-kata


(hos) arinya; yang,barang siapa, satu...yang lain,
ada yang

γέγονεν Gegonen K.Ker/Perfek-Indikatif-Atif/3-S akar-kata


(ginomai) artinya; (Dia) sudah menjadi, jadi,
lahir, ada

TERJEMAHAN “Segala sesuatu menjadi ada melalui Dia dan


SENDIRI tanpa Dia tidak ada satupun yang telah jadi.”

Acts 1:4 ἐν αὐτῷ ζωὴ ἦν καὶ ἡ ζωὴ ἦν τὸ φῶς τῶν ἀνθρώπων

GREEK BACA ARTI

ἐν En K.Dep; di, di dalam, di antara, dikalangan, diatas,


ke dalam, ketengah-tengah

αὐτῷ Auto K.G.Org/Datif/Maskulin/3S akar-kata (autos)

14
artinya dia

ζωὴ Zoe K.Ben/Nominatif/Feminim/Singgular artinya;


hidup, kehidupan, nyawa

ἦν En K.Kerj/Imperfek-Indikatif-Aktif/3S/ akar-kata
(eimi) artinya; adalah, berada, hidup, tinggal,
terjadi, timbul, datang. Dia telah berada, ada dll

καὶ Kai K.Peng; dan, tetapi, juga, yaitu

ἡ He K.Sand;/Nominatif/Feminim/Singgular artinya;
itu

τὸ To K.Sand;/Nominatif/Neuter/Singgular/ akar-kata
(ho) artinya; itu

φῶς Phos K.Bend;/Nominatif/Neuter/Singgular artinya;


cahaya, terang

τῶν Ton K.Sand;/Genetif/Maskulin/Plural akar-kata (ho)


artinya; itu

ἀνθρώπων Anthropon K.Ben;/Genetif/Maskulin/Plural akar-kata


(anthropos) artinya; orang, manusia

TERJEMAHAN “Hidup dulu sedang ada di dalam Dia dan hidup


SENDIRI itu dulu ada adalah terang manusia”

Artinya dulu dan sekarang masih ada

Genetif : sebagai objektif

Acts 1:5 καὶ τὸ φῶς ἐν τῇ σκοτίᾳ φαίνει καὶ ἡ σκοτία αὐτὸ οὐ κατέλαβεν

GREEK BACAAN ARTI

καὶ Kai K.Peng; dan, tetapi, juga, yaitu, lalu

τὸ To K.Sand;/Nomonatif/Neuter/Singgular akar-
kata (ho) arinya; itu

φῶς Phos K.Bend;/Nominatif/Neuter/Singgular artinya;


cahaya, terang

ἐν En K.Dep; di, di dalam, di antara, dikalangan,

15
diatas, ke dalam, ketengah-tengah

τῇ Te K.Sand;/Datif/Feminim/Singggular/ akar-kata
(ho) artinya itu, ini

σκοτίᾳ Skotia K.Bend;/Datif/Feminim/Singgular artinya;


kegelapan

φαίνει Phainei K.Kerj;/Present-Indikatif-Aktif/3S akar-kata


(phaino) artinya; bercahaya, nampak,
kelihatan, menjadi tampak, dinyatakan. Dia
terus-menerus bercahaya

καὶ Kai K.Peng; dan, tetapi, juga, yaitu, namun

ἡ He K.Sand;/Nominatif/Feminim/Singgular akar-
kata (ho) artinya; itu

αὐτὸ Auto K.G.Org/Akusatif-Neuter/3s Akar-Kata


(Autos) Artinya Dia

οὐ Ou K.Ket artinya; Tidak

Κατέλαβεν Katambano K.Ker;/Aoris-Indikatif-Aktif/3S/Akar-kata


kata Lambano artinya; mendapat,
memperoleh, mendatangi, memiliki,
memahami, menang atas. Supaya dia
mendapat

TERJEMAHAN “Dan terang itu terus-menerus bercahaya di


SENDIRI dalam kegelapan, dan kegelapan itu sendiri
tidak menang atasNya.

C. TAFSIRAN DAN PENJELASAN AYAT KUTIPAN

16
Yohanes 1:1 -2

 Maksud Penulis

Didalam ayat yang pertama ini dikatakan bahwa pada mulanya adalah Firman,
berarti sedang berbicara tentang praeksistensian Logos pada masa sebelum masa
penciptaan bahwa Ia adalah yang terdahulu dari segala sesuatu yang ada. Bahkan tidak
hanya berhenti memberitahukan bahwa Logos berada jauh sebelum masa penciptaan
dikatakan juga bahwa Logos itu bersama-sama dengan Allah artinya tidak terpisah, dan
tidak dipandang dari segi kedudukan mana yang lebih tinggi dan rendah. Melainkan
satu kesatuan namun dapat dibedakan.

 Kata Kerja Utama

ἦν K.Kerj/Imperfek-Indikatif-Aktif/3S/ akar-kata (eimi) artinya; adalah, berada, hidup,


tinggal, terjadi, timbul, datang. Dia telah berada, ada dll

penulis menekankan samapi 3 x berulang-ulang yang menandakan bahwa ditulis dalam


Imperfek-Indikatif yang berarti di dalam Dia(dulu) sampai sekarang ada hidup. Dan
hidup yang ada bersamaNya adalah Hidup terang, kekal, selama-lamanya.

Yohanes 1 : 3

Ayat ini mengatakan bahwa dalam penciptaan tidak hanya Bapa saja yang
terlibat. Yesus juga terlibat dalam penciptaan. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia (Kol
1:15) dan ditopang oleh Dia (Ibr 1:3). Baik Bapa, Yesus maupun Roh Kudus (Kej
1:2) secara aktif bersama-sama menciptakan alam semesta.

Dalam Yohanes 1:3 kita dapat melihat saling ketergantungan antara Bapa dan
Anak. Yesus ditampilkan sebagai instrumen penciptaan (ayat 3a “segala sesuatu
dijadikan oleh [lit. “melalui”] Dia”; band. Ibrani 1:2 “oleh Dia Allah telah
menjadikan alam semesta”). Dalam posisi sebagai instrumen, Yesus bergantung
kepada Bapa. Di sisi lain, Bapa juga bergantung pada Yesus. Yesus bukan sekedar
sembarang instrumen. Ayat 3b secara tegas menyatakan bahwa “tanpa Dia tidak ada
suatu pun yang jadi dari segala yang telah dijadikan”. Bapa memang mahakuasa,
tetapi tanpa Yesus dunia ini tidak akan jadi. Saling ketergantungan ini diungkapkan
Yesus dalam kalimat “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat
17
mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa
mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak”
(Yoh 5:19).

 Maksud Penulis

Didalam teks ini penulis mengatakan : bahwa “ segala sesuatu baik yang ada
disorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik
singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintahan, maupun penguasa (Kol 1:16) itu
semua adalah hasil yang dijadikan-Nya. Tidak ada satupun/siapapun yang dapat
menjadikannya, sebab Dia adalah Sang Pencipta bukan ciptaan.” Disini penulis yakni
Yohanes memberi pemahaman tentang KeIlahian Yesus, dia mengatakan dalam teks
ini bahwa Yesus adalah Ilahi bahkan Dia sudah ada atau lebih dahulu ada, atau yang
terdahulu sebelum segala sesuatu dijadikan, bahkan Yohanes menegaskan bahwa Ia
juga adalah Sang Pencipta bukan ciptaan. Teks ini dituliskan untuk mematahkan
aliran gonostik yang tersebar saat gereja mula-mula, itulah alasan Yohanes
menuliskannya.

 Kata Kerja Utama

ἐγένετο (MENJADI) K.Kerj/Aoris-Indokatif-Middle/3 Singgular = artinya


penulis menunjukkan bahwa tindakan itu benar-benar terjadi (fakta) pada masa
lampau dan merupakan sebuah kejadian/tindakan yang tidak terprediksi watunya atau
ditetapkan durasinya, tanpa memperdulikan hasilnya. Disini penulis memberitahu
bahwa “segala sesuatu” itu dijadikan-Nya pada waktu lampau dan waktu itu tidak
terdefenisi kapan, dan tidak terprediksi durasinya, yang jelas penulis ingin
menyampaikan bahwa peristiwa itu benar-benar terjadi di masa lampau.

Γέγονεν SUDAH (JADI) K.Ker/Perfek-Indikatif-Atif/3-S = artinya penulis


menunjukkan bahwa; Tindakan itu yang menggambarkan sebuah peristiwa yang
telah tuntas terjadi/dijadikan pada masalalu yang efeknya masih dirasakan oleh
penulis/menunjuk pada keadaan masa kini yang merupakan hasil dari tindakan yang
terjadi. Disini penulis memberitahukan bahwa “ peristiwa Penciptaan (menjadikan,
yang tidak ada menjadi ada) itu terjadi di masa lampau dengan tuntas dan hasil

18
daripada peristiwa itu masih dirasakan sampai penulis menuliskannya, bahkan
sampai masa kini.”

Yohanes 1 : 4

 Maksud Penulis

Didalam teks ini penulis mengatakan : bahwa “hidup hanya berada didalan Dia
(Yesus) (14:6) (10:10) didalam Injil ini kayta; “HIDUP” ZEO=. Yang dimaksud
Yohanes, hidup adalah HIDUP YANG SESUNGGUHNYA “KEHIDUPAN YANG
SANGAT BERARTI” bedakan dengan kata BIOS yang berarti “HIDUP YANG
SEMENTARA” “Yesus adalah terang” didalam (8:12; 9:5) menyatakan bahwa
Yesus adalah terang dunia itu, itulah yang penulis mau sampaikan. Perlu kita ketahui
bahwa; “terang yang dibawa oleh Yesus adalah terang yang mengusir kekacau-
balauan. Yesus adalah terang yang menerangi kegelapan (1:5)”. Ketika Yesus
muncul dalam hidup maka terangpun muncul di situ. “Terang yang dibawa Yesus
adalah terang yang sanggup menerangi atau mengungkap hal-hal yang tidak
kelihatan”. Dan “terang yang dibawa oleh Yesus adalah terang yang membimbing ”.
Maka yang dimaksud oleh Yohanes sipenulis teks ini adalah bahwa “Hidup ada
didalam Dia dan hidup yang ada padaNya adalah Terang” terang itu bisa ada
didalam diri manusia (11:10), sehingga setiap manusia bisa menjadi anak-anak
terang; (12:36); (12:46).

Yohanes penulis teks ini menulisnya untuk mematahkan kepercayaan para


penganut gnostik pada zaman gereja mula-mula yang mengatakan bahwa; “Yesus
sama sekali tidak ilahi, Yesus hanyalah semacam setengah ilahi yang jauh dari Allah,
dan Yesus juga dipandang sebagai salah satu dari pancaran-pancaran yang keluar
dari Allah”. Inilah alasan Yohanes menuliskannya bahwa ( Didalam Yesus (Dia) ada
hidup, dan hidup yang ada didalam Yesus (Dia) adalah terang, dan Dia adalah
Terang itu, dan dia adalah terang kekal itu. Dan tujuan Yohanes juga adalah agar
manusia boleh “percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh
imanmu memperoleh hidup dalam namaNya (Yoh 20:31).

 Kata Kerja Utama

19
ἦν K.Kerj/Imperfek-Indikatif-Aktif/3S/ dari Eimi Artinya Dia dulu ada(lah),
artinya adalah dari dulu sampai sekarang Dia (LOGOS) masih ada.

Yohanes 1 : 5

 Maksud Penulis

Di dalam teks ini penulis berusaha memberi penjelasan dan memberi maksud
bahwa; “kegelapan (skotia) itu bersifat jahat terhadap tarang. Terang itu bercahaya
didalam kegelapan; namun walau kegelapan(skotia) itu berusaha keras ia tidak dapat
memadamkan terang itu. Dan disini penulis juga membicarakan tentang
(menguasai/menang) (Katambano/katalambanein) yang artinya bahwa : pertama,
kegelapan itu tidak akan pernah bisa mengerti terang. Kedua, kegelapan itu tidak
akan pernah mengalahkan terang. Ketiga,memadamkan nyala api atau bara.
Kegelapan yang dimaksud disini adalah didunia ini ada kegelapan yang berusaha
menyepelakan Dia, membuangNya dari hidup, dan bahkan membunuhNya. Tetapi
didalam Yesus ada kekuatan yang tidaK terkalahkan. Itulah sebabnya Yohanes
menuliskan teks ini, ia mau agar pembaca mengatahui bahwa “terang itu terus
bercahaya dan tidak terkalahkan oleh kegelapan”.

 Kata Kerja Utama :

φαίνει K.Kerj;/Present-Indikatif-Aktif/3S = “Dia terus menerus Bercahaya/


terang” ditulis dalam Present-Indikatif-Aktif yang menunjukkan sebuah tindakan
yang sedang berlangsung/ sebagai suatu kebiasaan. Yang berarti bahwa sampai pada
zaman dimana Yohanes menuliskan teks ini φαίνει tidak bisa dikalahkan oleh
kegelapan/ terang itu tidak bisa dikuasai oleh kegelapan. Penulis memberitahukan
bahwa terang/cahaya itu masih terus berlangsung bercahaya sampai saat dizaman
Yohanes menuliskannya bahkan sampai hari ini.

κατέλαβεν K.Ker;/Aoris-Indikatif-Aktif/3S = “dia telah Menguasainya/


menang atasnya akan tetapi sebelum kata ini didahului kata “ou” yang berarti dia
tidak ” disini Yohanes menulisnya dengan Aoris yang menunjukkan sebuah tindakan
yang terjadi pada masa lampau, namun durasinya tidak terdeteksi. Yang penulis
maksud adalah; kegelapan itu tidak dapat “Menguasainya/ menang atasnya” terang
itu mulai dari masa yang lampau(tidak terprediksi). Jelasnya bahwa kejadian dimana
20
kegelapan itu tidak bisa menguasainya terang itu akan tetapi dari penulisan ini tidak
menunjukkan dengan jelas apakah kegelapan itu selalu kalah. Kata “kegelapan”
ditulis dalam Aoris-Indikatif-Aktif tidk ditulis dengan “Presen” diakarenakan
mungkin dikemudian hari kegelapan itu bisa menang atas terang itu didunia .

D. TAFSIRAN RINCI YOHANES 1:3-5

Meskipun Nama Firman kerap menunjukkan keunikan-keunikan relasi


Kristus dengan Bapa dalam karya penebusan Ilahi yang dinyatakan didalam Dia,
tetapi praeksistensi Anak (yaitu kebenaran-Nya sebelum inkarnasi), tidak bisa
mengizinkan keberadaan Anak dibatasi oleh penyataan-Nya sebagai yang Ilahi.
Ketika Paulus berbicara tentang praeksistensi Kristus/Firman ia melihatnya bukan
sebagai hal yang terpisah dari penyataan Kristus dalam sejarah penebusan,
melainkan sebagai hal yang sangkut paut denganyannya 4. Kristologi Paulus banyak
berangkat dari kematian dan kebangkitan Kristus, termasuk saat membahas
inkarnasi, dan tentang keilahian Yesus dan kedatangan kedua, seluruh pengajaran
Kristus baik yang telah maupun yang akan datang semua ditopang oleh pengakuan
bahwa Kristus sebagai Anak Allah dan Firman “Logos”. Bahkan dapat dikatakan
juga bahwa pengutusan Anak oleh Bapa pada saat kegenapan waktu,
mempresuposisikan praekstensi Anak dengan Allah (bdk. Gal 4:4; Rm 8:3 dengan
ayat-ayat seperti 2Kor 8:9, Flp 2:6, Kol 1:15, Rm 8:32) . Praeksistensi Kristus
Bersama Allah ini sangat ditekankan oleh Paulus sehingga menjadi penekanan
dalam Kristologinya tetang keatributan dan kuasa Ilahi Allah, Paulus kenakan
kepada Kristus. Dan harus kita mengatahui bahwa “Peninggian Kristus” dimana
Paulus menyebut Kristus sebagai Allah yang harus dipuji selama-lamanya (Rm 9:5;
Tit 2:13 dll) ayat-ayat inilah yang membuat menjadi dasar pasti/ bukti bahwa kita
tidak dapat menganggap dignitas atau modus eksistensi Kristus. Para ahli telah
lama menyadari bahwa Kristologi Yohanes lebih eksplisit dan langsung daripada
Injil Sinoptik. Salah satu istilah khasnya adalah : Yesus adalah “Firman” (Logos).
Dalam membahas Kristologi Logos, kitab isa memulai dengan latar belakang dalam
Helenisme5

4
Herman Ridderbos, Paulus Pemikiran Utama Theologinya, (Surabaya : Momentum), 2013, Hal 61-63
5
Dodd (1953 : 85-263) Secara Khusus Menekankan Firman Allah Dalam Pl, Hikmat, Dan Tema Logos Dalam
Philo.
21
 Ayat 1

Kata Logos digunakan 1400 kali. Logos bertindak sebagai pengantara


anatara Allah dan dunia. oleh karena Logos berfungsi sebagai pengantara, Allah
bertindak dalam dunia dan menciptakan melalui Logos. Logos adalah anak sulung
Allah dan Anak-Nya serta dikenali sejak permulaan, Logos dilukiskan sebagai
gambar Allah. Logos dalam bahasa Yunani dapat juga diterjemahkan sebagai
“Perkataan” Yohanes memakai kata Logos sebagai gelar atau nama lain untuk
Kristus sendiri, karena melalui Raja Penyelamat, Allah berkomunikasi dengan
manusia mengenai diri-Nya.

Ketika membahas Logos dalam Yohanes 1:1 diawali dengan kata “Pada
mulanya” dan dalam (Kekadian 1:1) “Pada mulanya” maksudnya; segala sesuatu
ada melalui sarana firman Allah atau (sebuah frasa yang merujuk pada permulaan
penciptaan), sementara dalam Injil Yohanes maksudnya; semua kehidupan yang
diciptakan oleh Logos (frasa ini lebih jauh kebelakang dari pada masa penciptaan) 6.
Yohanes memikirkan permulaan sebelum permulaan , , sejak “Firman ada bersama-
sama dengan Allah” (Yoh 1:1) jauh sebelum dunia diciptakan. Yohanes juga
menggambarkan kemajuan atas Yudaisme PL dan pasca-Alkitab karena Logos
bersifat personal dan ilahi. Yohanes menekankan dalam tulisannya “houtos” ia
menekankan identitas Logos, sebab Logos bukan entitas abstrak. Keunikan Injil
dinyatakan melalui pernyataannya bahwa “Firman telah menjadi manusia dan
tinggal diantara kita” (Yoh 1:14). Firman personal yang ada bersama Allah sejak
kekekalan mengambiol daging dan menjadi manusia. Bagi Yohanes Logos bukan
sekedar personifikasi melainkan person (pribadi), bukan sekedar pribadi yang
bersama Allah sejak kekelan, melainkan seorang yang telah memasuki sejarah
sebagai manusia.

Logos memasuki sejarah dalam pribadi Yesus Kristus. Yesus adalah firman
Allah yang definitive dan terakhir pada manusia, mengungkapkan dan menyatakan
Allah yang sesungguhnya. Allah tidak kelihatan dan tidak pernah dilihat oleh
manusia Yohanes menekankan bahwa Injil berpusat pada Firman yang menjadi

6
James Montgomery, Dasar-Dasar Iman Kristen, (Surabaya : Momentum), 2011, hal 304-308
22
daging, Yesus. Yesus manusiawi adalah penyataan Allah, dan keallahan-Nya
tersembunyi, tetapi tidak dibatalkan oleh kamanusiaan-Nya.7

 Ayat 2

pada ayat yang ke-2 ini penulis sedang berbicara tentang keberadaan-Nya
“Logos” bukan sejak Ia menjadi manusia tetapi sejak sebelum Ia menjadi manusia
bahkan sebelum segala waktu, firman ada diawal mula, kekalan biasanya dikatakan
adanya keberadaan sebelum dunia diciptakan/dijadikan. Kekekalan Allah
digambarkan juga dalam Maz 90:2 “sebelum gunung-gunung dilahirkan;
begitupula dalam Ams 8:23. Firman sudah ada sebelum awal mula dunia. Ia pada
awalnya tidak pernag mulai ada, dan kerena itu Ia selalu ada, achronos-tanpa
pemulaan waktu.

1.)Kebaradaan-Nya bersama-sama degan Bapa: Firman itu bersama-sama dengan


Allah dan Firman itu adalah Allah. Didalam hakikat dan substansi (sifat yang
hakiki), sebab Firman itu adalah Allah (Ibr 1:3). 2.)dalam hal kepuasan dan
kebahagiaan. Ada kemuliaan dan kebahagiaan yang memiliki Kristus bersama-
sama dengan Allah sebelum dunia ada (17:5) dan (Ams 8:30)

 Ayat 3

Dikatakan bahwa “segala sesuatu dijadikan oleh Dia” “Logos” kita


mengetahui bahwa ada 2 penyataan umum dan khusus, jadi didalam penyataan
khusus inilah yang kita bicarakan didalam pembahasan kita ini bahwa penyataan
khusus inilah hal yang mencapai puncak yakni Kristus yang demikian adalah isi
sentral seluruh penyataan khusus bahwa didalam Dia terang itu. Ia adalah Logos
yang menciptakan dan menopang segala sesuatu (Yoh 1:3; Kol 1:15; Ibr 1:3) dan
didalam kegenapan waktu Ia menjadi daging dangan tinggal diantara kita (Yoh
1:14). Jadi Kristus adalah Pengantara penciptaan dan penciptaan Kembali. “Itu
adalah bagianNya dan milikNya saja, yang penyataan penataanNya atas alam
semesta menyatakan Bapa.8 Didalam hubuganNya dengan Allah Bapa, Ia adalah
7
Thomas R. Schreiner, New Testament Theologi, (Yogyakarta : Andi), 2015l, hal 169-173

8
Herman Banvinck, Dogmatika Reformed, (Surabaya : Memontum), 2011, Hal 409-415
23
KALAM (FIRMAN) dan ANAK, artinya sebutan itu sekian dalam sehingga pikiran
manusia tidak sanggup menduga hakekatnya yang hakiki. Tuhan Yesus adalah
KALAM atau FIRMAN, yakni penyetaan Allah, bukan hanya penyataan kepada
manusia saja, bahkan bukan penyataan zaman purbakala saja, melainkan penyataan
sebelum segala sesuatu dijadikan. (1:2-3), penyataan yang mendasar, kekal dan
tidak terbagi-bagi.9

Jadi Pertama; Firman itu ada sejak kekekalan. Tidak ada permulaan Ketika Dia
tidak ada. Kedua, Firman itu ada bersama-sama dengan Allah. Ketiga, Yohanes
memberitahu bahwa “Firman itu adalah Allah” (Theos en ho Logos) predikat
“Allah” (Theos) yang didahului “Adalah” menunjukkan bahwa Logos itu Allah.
Dia sepenuhnya Allah.10

Tugas-Nya dalam menciptakan dunia (ay. 3)

1.) AY.3 Tidak hanya bersama-sama dengan Dia sehingga Ia mengenal


kebijaksanaan-kebijaksanaan ilahi sejak dari kekekalan, tetapi juga turut berperan
dalam pekerjaan-pekerjaan ilahi pada permulaan waktu. Aku ada serta-Nya (Mzm
33:6) dan Kristus adalah Firman sebagai rekan pelaku yang sederajat, Allah
menjadikan alam semesta (Ibr 1:2). Mulai dari malaikat yang paling tinggi samapai
pada cacing yang paling hina. Allah Bapa tidak melakukan hal apapun tanpa Dia
dalam pekerjaan penciptaan itu. Yang menjadi perhatian kita adalah;

i. Hal ini membuktikan bahwa Ia adakah Allah, sebab Ia yang membangun


segala sesuatu ialah Allah (Ibr 3:4).

ii. Hal ini menunjukan keunggulan agama Kristen bahwa pencipta dan pendiri
agama tersebut adalah Dia yang sama yang merupakan pencipta dan pendiri dunia.

iii. Hal ini menujukan betapa Dia sangat memenuhi syarat untuk melaksanakan
pekerjaan penebusan dan keselamatan kita.11

9
Menggali Isi Alkitab, (Jakarta : Binakasi), 2009,, hal 253
10
Thomas R. Schreiner, New Testament Theology, (Yogyakarta : Andi), 2015, Hal 169-173
11
Matthew Henry, Injil Yohanes (Surabaya:Momentum), 2010 Hal 5-8
24
Dan semua ini menunjukkan bahwa segala di luar dari Allah adalah tidak kekal,
karena semuanya dicipta. Ini juga secara implicit menunjukkan bahwa Yesus (=yang
mencipta) bersifat kekal, karena Ia sendiri tidak ciptaan.

 Ayat 4

“Di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia (1:4) jadi, mula-
mula, hidup itu ada didalam Anak; dan pekerjaanNya yang pertama adalah memberi
terang kepada jiwa manusia, yakni terang yang menyatakan kenyataan-kenyataan
rohani, yang bercahaya didalam kegelapan” , menyatakan dosa manusia dan kebenaran
Allah.

Pada ayat ke-4 ini yang menyatakan tugas-Nya kepada segenap manusia, Ia adalah
HIDUP dan TERANG. Hidup segala mahkluk berasal dari Dia, kehidupan jasmani
meupun maupun kehidupan rohaninya. Segala terang yang benar berasal dari Dia,
terangnya pikiran maupun terangnya rohani (1:4, 9). Maupun sebutan “Firman” dan
“Anak” atau sebutan “Hidup” dan “Terang” masing-masing mengandung arti bahwa
Tuhan Yesus adalah Allah. Sebagai FIRMAN maka Ia melahirkan laksana HIDUP, dan
memberinya. Ada dua kata yang sejajar dengan istilah “Anak” dan “Bapa”, yaitu
“Kasihkarunia” dan “Kebenaran” (1:14 dan 16)12. Dia yang menjadi manusia itu penuh
dengan “kasih-karunia” untuk menebus manusia dan menyatakan Allah. Dia adalah
Allah dan manusia, yang menyatakan dan yang menebus. Kata HIDUP-memberi
kelahiran baru dan “kuasa supaya menjadi” (1:12-13; 3:8, 15; 10:10 dsb). TERANG-
bercahaya di dalam kegelapan; “Dan kegelapan itu tidak menguasainya”, dan “Orang-
orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya” (3:19; 12:46)

Dalam Dia ada hidup hal ini membuktikan bahwa dia adalah Allah dan Dia
memenuhi syarat melakukan tugasnya sebab:

i. Ia mempunyai hidup dalam diriNya sendiri. Ia bukan hanya Allah yang


benar melainkan juga Allah yang hidup. Allah adalah hidup. Ia bersumpak demi
dirinya sendiri Ketika Ia berkata “demi Aku yang hidup”.

ii. Segala mahluk mempunyai hidup didalam dia semua hidup yang ada
didalam mahluk ciptaanNya berasal dariNya dan ditopang olehNya. Firman Allah lah

12
Ibid..,254
25
yang menghasilkan mahluk hidup yang berkeriapan (Kej 1:20; Kis 12:25) Dialah
firman yang denganNya manusia hidup lebih dari pada dengan roti (Mat 4:4).

iii. Mahluk-mahluk yang berakal mempunyai terang dariNya. Hidup yang


adalah terang manusia berasal dariNya hidup yang ada didalam manusia merupakan
sesuatu yang lebih besar dan lebih mulia dari pada hidup yang ada di mahluk-mahluk
lain. Ketika manusia menjadi jiwa yang hidup, hidupNya adalah terang, dan inilah
kemampuan-kemampuannya yang membedakannya, Roh manusia adalah pelita
TUHAN, dan firman yang kekallah yang mengalahkan pelita kegelapan itu yakni
Terang yang mengalahkannya. Hidup dan terang yang sifatnya rohani serta kekal,
merupakan dua hal yang dibutuhkan oleh manusia yang jatuh yang diperbudak oleh
kuasa maut dan kegelapan. Dan Allah sudah memberikan kita hidup kekal, dan
bahwa hidup itu ada didalam anaknya, dalam kesaksian injil ini menyuarakan bahwa
hidup kekal itu sudah diberikan kepada kita dan hidup kekal itu ada didalam
AnakNya.

Menurut buku: Tafsir Alkitab Masa Kini 3 terang yang dimaksud adalah
penerangan yang datang pada umunya kepada manusia dan merujuk pada hati Nurani
dan budi , yang dimaksud oleh Yohanes di ayat ini adalah terang itu adalah pribadi,
dan terang itu adalah pancaran rohani yang diterima oleh manusia yang diperoleh
dari Firman yang Ilahi itu.

Hidup yang dimaksud adalah hidup kekal atau secara rohani dan sipertentangkan/
dikontraskan dengan kebinasaan hukum (bdk. Yoh 3:16, 36 5:24,29 10:28). Dalam
arti itulah dikatakan bahwa dalam Yesus ada hidup diluar dari Yesus hanya ada
kebinasaan dan hukuman.

 Ayat. 5 (KJV: terang itu bercahaya, namun kegelapan itu tidak memengaruhi)

i. Penyingkapan Firman yang kekal kepada dunia yang hilang, sebelum Ia


menjelma sebagai daging: terang itu bercahaya didalam kegelapan. Terang sudah
terbukti dengan sendirinya dan akan membuat dirinya diketahui oleh semua orang.

26
Terang ini, yang darinya terang manusia berasal. Telah bercahaya dan akan terus
menerus bercahaya.

1. Firman yang kekal, sebagai Allah, bercahaya didalam kegelapan hati Nurani
yang duniawi. Walaupun manusia dengan kejatuhanya menjadi gelap, apa yang dapat
diketahui tentang Allah dinyatakan kepada mereka (Roma 1:19-20). Terang kodrati
adalah terang yang bercahaya didalam kegelapan ini. Secara bawaan seluru umat
manusia sadar akan sesuatu mengenai kuasa Firman ilahi baik sebagai Firman yang
menciptakan maupun yang memerintah.

2. Firman yang kekal, sebagai pengantar bercahaya didalam kegelapan


perlambangan dan pertanda PL, dalam berbagai nubuat dan janji tentang mesias
sejak dari awal. Dia telah memerintah terang dunia ini untuk bercahaya dari dalam
kegelapan, Dia juga yang merupakan terang yang sudah lama bercahaya didalam
kegelapan.

ii. (kegelapan itu tidak menguasainya KJV: memahaminya.

1. Dunia umat manusia tidak memahami terang kodrati yang ada dalam akal
budi mereka, karena itu pikiran mereka tentang Allah yang kekal dan firman yang
kekal (Roma 1:21,28) menjadi sia-sia. Kegelapan, kesalahan dan dosa sangat
menguasai dan menutupi terang ini.

2. Orang Yahudi, yang mempunyai terang PL sekalipun, tidak memahami


Kristus didalamnya seperti halnya ada selubung pada wajah Musa, demikian pula ada
selubung didalam hati mereka. Dalam kegelapan berbagai pertanda dan bayang-
banyang peristiwa di nubuatkan terang itu bercahaya. Akan tetapi betapa gelapnya
akal budi mereka sampai tidak bisa melihat terang itu. Oleh karena itu Kristus harus
datang, baik untuk meluruskan berbagai kesalahan bangsa-bangsa yang tidak
menganal Allah mau pun untuk membetulkan kebenaran-kebenaran Yahudi.

5. Amanat Teks

Penulis (Yohanes) memberi amanat melalui suratnya kepada pembaca untuk


percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya karena percaya,
27
memperoleh hidup dalam nama-Nya, dan percaya bahwa Yesus Kristus ialah Allah
dan Ia adalah yang “Ilahi” atau “Sang Pencipta” yang sudah ada dari sejak terdahulu
sebelum segala sesuatu ada dan bahwa Ia adalah pencipta bukanlah cipaan.

BAB III

PENUTUP

Implikasi (Nilai)

28
 Yesus Kristus “Logos” adalah Tuhan yang Ilahi yang terdahulu dari segala
yag ada.

 Yesus Kristus “Logos” adalah terang manusia, dan hidup ada di dalamNya
dan Dia adalah Terang itu.

 Yesus adalah sumber hidup karena Dia adalah Hidup itu sendiri. Bahwa
hidup yang ada didalam-Nya adalah hidup terang dan kekal diluar dari
padaNya tidak ada dapat memberi jaminan akan hidup kekal itu.

Implementasi (Aplikasi)

Sebagai orang percaya atau (orang yang beriman kepada Yesus Kristus/
pengikut Yesus Kristus) sering kali diperhadapkan dengan ajaran-ajaran yang sesat
mengenai Yesus yang adalah inti kekristenan, bahkan sering sekali mereka
mengatakan bahwa Yesus adalah manusia biasa, nabi, dll. Bahkan sering
memperbandingkan dengan kepercayaan mereka secara logika.

Sama seperti Yohanes yang memberi pengajaran agar setiap orang-orang percaya
semakin memiliki iman yang teguh dan setiap orang yang belum percaya
memperoleh pemahaman yang benar bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan
Pencipta.

29

Anda mungkin juga menyukai