UNIT ELEKTROMEDIK
1
I. PENDAHULUAN
VI. SASARAN
Mengetahui,
Kepala IPS.RSUD SIMO Koordinator Unit ELEKTROMEDIK
2
PROGRAM
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
RSUD SIMO
TAHUN 2022
I. PENDAHULUAN
Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di sarana pelayanan
kesehatan lainnya.Oleh karenanya kondisi maupun fungsi peralatan kesehatan harus baik dan
dapat mendukung pelayanan kesehatan tersebut.Untuk mencapai kondisi ini perlu adanya
pengelolaan peralatan dengan baik dan terpadu, sejak perencanaan pengadaan, pendayagunaan,
dan pemeliharaan.
Dengan demikian peralatan kesehatan dan fasilitas pendukungnya akan berdaya guna
secara optimal dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Peralatan kesehatan merupakan
investasi yang sangat mahal. Oleh karenanya harus dikelola dengan baik dan dipertahankan
tingkat keandalannya. Pengelolaan peralatan di Rumah Sakit harus dilakukan oleh seluruh unit
terkait dengan melibatkan manajemen Rumah Sakit.
Agar peralatan dapat dikelola dengan baik diperlukan adanya program yang
berkesinambungan sejak dari perencanaan,pengadaan,operasional termasuk didalamnya
pemeliharaan dan kalibrasi untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan medis sesuai standar
sampai penghapusan alat medis.
3
diatas perlu diupayakan keberadaannya. Dalam kenyataannya di rumah sakit masih ada
peralatan kesehatan yang difungsikan dalam kondisi tidak laik pakai, selain itu prosedur
tetap pengoperasian dan prosedur tetap pemeliharaan alat belum tersedia. Agar peralatan
kesehatan selalu dalam kondisi siap dan laik pakai maka kegiatan pemeliharaannya
mutlak dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga perlu disusun prosedur
pemeliharaan yang baku. Dalam rangka menyusun program pemeliharaan perlu
dilakukan inventarisasi peralatan kesehatan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dalam menunjang terlaksananya sistem pemeliharaan yang
berkesinambungan.
Pelaksanaan program pemeliharaan peralatan kesehatan yang berkesinambungan
perlu didukung dengan tersedianya berbagai aspek, yaitu:
a. Sumber daya manusia, teknisi terlatih
b. Peralatan kerja, lengkap
c. Dokumen teknis penyerta, lengkap
d. Suku cadang sesuai kebutuhan alat
e. Mekanisme kerja tersedia, dipahami dan dilkasanakan
f. Bahan pemeliharaan sesuai kebutuhan alat
g. Material bantu sesuai kebutuhan alat
h. Prosedur tetap pemeliharaan tersedia, dipahami dan dilaksanakan
4
- Memastikan bahwa peraltan medis memenuhi kaidah keamanan,keselamatan kerja
baik keselamatan bagi pasien,operator dan lingkungan sesuai dasar-dasar norma
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di Rumah Sakit.
6
Pemeliharaan terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
terhadap alat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan/disusun.Jadwal
pemeliharaan disusun dengan memperhatikan jenis peralatan, jumlah,
kualifikasi petugas sesuai dengan bidangnya dan pembiayaan yang tersedia.
Pemeliharaan terencana meliputi pemeliharaan preventif/pencegahan dan
pemeliharaan korektif/perbaikan.
Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan preventif atau pencegahan adalah kegiatan pemeliharaan
berupa perawatan dengan membersihkan alat yang dilaksanakan setiap
hari oleh operator dan kegiatan penyetelan, pelumasan serta penggantian
bahan pemeliharaan yang dilaksanakan oleh teknisi berkala.Pemeliharaan
preventif bertujuan guna memperkecil kemungkinan terjadinya
kerusakan.Untuk jenis alat tertentu pemeliharaan preventif dapat
dilaksanakan pada saat alat sedang jalan/operasional/running
maintenance, melalui pemeriksaan dengan melihat, merasakan,
mendengarkan bekerjanya alat, baik tanpa maupun menggunakan alat
ukur.Pada waktu running maintenance dilakukan juga pelumasan,
penyetelan bagian-bagian alat tertentu yang memerlukan pemeliharaan
preventif dengan running maintenance biasanya tidak dilakukan untuk
peralatan kesehatan.Pemeliharaan preventif untuk peralatan kesehatan
pada umumnya dilakukan pada waktu tidak operasional / suhu down
maintenance, yaitu dalam keadaan dimatikan lalu dipelihara.Dalam hal
ini kegiatan pemeliharaan dapat berupa pembersihan, pelumasan,
pengecekan, fungsi komponen, penyetelan, penggantian bahan
pemeiliharaan, pengukuran keluaran dan keselamatan.
7
Overhaul adalah bagian dari pemeliharaan korektif, yaitu kegiatan
perbaikan terhadap peralatan dengan mengganti bagian-bagian utama
alat, bertujuan untuk mengembalikan fungsi dan kemampuan alat yang
sudah menurun karena usia dan penggunaan.
Melaksanakan Pemeliharaan
Berdasarkan program yang telah disusun dan disetujui oleh manajemen
Rumah Sakit, RS menyiapkan teknisi yang akan melaksanakan program
tersebut. Pada tahap awal, kemungkinan teknisi RS belum mampu
melaksanakan pelayanan teknis untuk seluruh alat yang dimiliki.
Hal ini perlu mendapat perhatian dari manajemen Rumah Sakit dan semua
unit terkait, untuk dievaluasi dan dicari yang tepat. Pelaksanaan pelayanan
teknis, terdiri dari : pemantauan fungsi, pemeliharaan berkala dan perbaikan
alat harus mengikuti SPO yang telah disusun.
7. Kalibrasi
Pengujian dan kalibrasi dilakukan sekurang-kurangnya 1 Tahun sekali.
9
RSUD Simo melaksanakan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan bekerjasama dengan
institusi penguji. Institusi penguji milik pemerintah saat ini adalah LPFK (Loka
Pengamanan Fasilitas Kesehatan ) Surakata.
Setiap alat yang telah dikalibrasi akan diberi label “LAYAK PAKAI” dan “ TIDAK
LAYAK PAKAI” serta sertifikat kalibrasi.
Tugas dan kewajiban Rumah Sakit, selaku pengguna alat :
Menyusun rencana pengujian dan kalibrasi alat kesehatan yang di miliki dari
daftar inventarisasi peralatan yang ada di teknisi RS, dapat dikelompokan alat
yang mendapat prioritas untuk dilakukan pengujian dan kalibrasi.
Skala prioritas didasarkan pada :
Alat life saving
Alat yang beresiko pengoperasiannya
Alat kesehatan lainnya
Mengusulkan anggaran yang diperlukan untuk kegiatan pengujian dan kalibrasi
komponen anggaran pengujian dan kalibrasi terdiri dari :
- Biaya transportasi dari LPFK ke RS (PP)
- Biaya akomodasi teknisi selama berada di Rumah Sakit (berdasarkan
lumpsum)
- Tarif pelayanan pengujian dan kalibrasi
Biaya pengujian / kalibrasi sudah termauk dalam tarif pelayanan
Setelah pelayanan pengujian dan kalibrasi selesai, setiap alat akan mendapatkan
label dan sertifikat. Pasang label pada alat, sehingga masyarakat pelanggan dapat
melihat label tersebut dan mengetahui bahwa alat yang digunakan telah
dilakalibrai dan layak pakai.
8. Recall
Recall/Penarikan Alat Kesehatan yang dipakai dari rumah sakit.Rumah sakit harus bisa
mengikuti perubahan teknologi Alat Kesehatan yang ada sehingga mengakibatkan
peralatan harus ditinjau ulang apakah akan diganti dengan yang lebih baru atau tidak.
Ada beberapa alasan untuk alat kesehatan perlu adanya penggantian (recall):
a. Bersangkutan mengenai alat yang disupply akan ditarik (recall) ke pabrik dengan
alasan Perubahan dalam standar pelayanan, prosedur klinis yang baru dapat
menyebabkan peralatan menjadi kuno. Kemajuan teknologi dengan kriteria unjuk
kerja atau akurasi yang lebih baik, membuat rumah sakit membeli peralatan
dengan teknologi yang lebih memenuhi kebutuhan.
b. Faktor keamanan alat, yang dapat menambah resiko kecelakaan pasien, staf atau
pengunjung.
c. Masalah-masalah pemeliharaan, seperti perbaikan yang sering atau mahal dan
waktu nganggur yang berlebihan.
10
d. Usia pakai dari alat kesehatan telah mencapai 5 sampai 10 tahun (sesuai dengan
batas maksimal usia pakai Alat Kesehatan )
e. Riwayat penggantian spare part tinggi (history kerusakan tinggi)
f. Tidak tersedianya lagi spare part baik di pasar umum ataupun sampai di pabrik
asal alat kesehatan itu dibuat.
g. Biaya operasional tinggi.
h. Adanya kebijakan atau permintaan dari vendor alat tertentu
11
Uji Coba untuk alat baru harus dilakukan oleh penyedia alat dengan melibatkan unsur
pengguna alat, teknisi, panitia penerima hasil pekerjaan dan pejabat pengadaan serta Kasi
Penunjang Medik selaku penanggung jawab Anggaran.
Hasil Uji Fungsi dan Uji Coba alat baru dituangkan dalam Berita Acara Uji Fungsi dan
Uji Coba yang harus didokumentasikan.
D. Training/Pelatihan
E. Pemantauan/Inspeksi
J. Kalibrasi
Langkah – langkah yang harus dilaksanakan untuk kegiatan kalibrasi meliputi :
Menyusun rencana kalibrasi alat medis yang di miliki dari daftar inventarisasi
peralatan yang ada dengan mempertimbangkan anggaran ( RBA ) dan skala
prioritas.Skala prioritas didasarkan pada :
Alat life saving
Alat yang beresiko pengoperasiannya
Alat kesehatan lainnya
Mengusulkan pelaksanaan kegiatan pengujian dan kalibrasi sesuai dengan
penawaran dari LPFK dengan mencantumkan komponen anggaran pengujian dan
kalibrasi
Setelah tersedia anggaran, hubungi BPFK, agar dijadwalkan waktu pelaksanaan
pengujian dan kalibrasi. Kirimkan daftar alat yang dimintakan pelayanan
kalibrasi.
Setelah pelayanan pengujian dan kalibrasi selesai, setiap alat akan mendapatkan
label dan sertifikat. Pasang label pada alat, sehingga pelanggan dapat melihat label
tersebut dan mengetahui bahwa alat yang digunakan telah dikalibrasi dan layak
pakai.
K. Recall
Langkah – langkah pelaksanaan Recall :
a. Pengurus Alat Kesehatan melaksanakan inventarisasi Alat kesehatan yang akan
direcall.
b. Kasie Penunjang Medik mengusulkan Recall alat medis ke Direktur
c. Direktur membuat SK Recall Alat Medis
VI. SASARAN
13
NO KEGIATAN
SASARAN
6 Kalibrasi 100%
7 Recall 100%
NO KEGIATAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag t Sep Okt Nov Des
1 Inventarisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
alat medis
2 Perencanaan √ √
kebutuhan spare
part/aksesoris
peralatan medis
3 Uji Coba dan uji √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
fungsi Untuk
Alat Baru
4 Pelatihan/ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
training
5 Pemantauan/
Inspeksi
6 Pemeliharaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Peralatan Medis
7 Kalibrasi √
8 Recall √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 Evaluasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelaksanaan
Kegiatan &
Pelaporan
10 Pencatatan, √ √
Pelaporan dan
Evaluasi
15