DOSEN PENGAMPU :
Retno Wahyuningsih, M.Gz.
DISUSUN OLEH :
FIRDA AULIA HASANAH
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN MATARAM
2020/2021
DAFTAR ISI
1
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang..........................................................................................
Rumusan Masalah..........................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Apa sajakah macam-macam makanan bagi bayi?
2. Apa saja prinsip gizi seimbang bagi bayi?
3. Bagaimana cara pengelolaan makanan untuk bayi?
4. Apa pengaruh status gizi seimbang bagi bayi?
BAB 3 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
2
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1 Macam-macam makanan bagi bayi
Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya
umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang
melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan Makanan tambahan/
pendamping ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi
ibu, makanan tambahan sewaktu hamil/menyusui, stress mental dan sebagainya.
Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kgBB/ hari. Oleh karena itu,
susu bayi mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan
150-160 cc susu tiap kgBB. Tetapi tidak semua bayi memerlukan jumlah energi
tersebut.
2. Bagi Bayi
Bayi
a. Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi
b. Mengandung zat protektif
c. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan
d. Menyebabkan pertumbuhan yang baik
e. Mengurangi kejadian karies dentis
f. Mengurangi kejadian maloklusi
B. MP ASI (Makanan Pendamping ASI)
4
Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan.
Jenis MP ASI
ASI diantaranya :
a. Buah-buahan yang dihaluskan/ dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang
Ambon, pepaya ,jeruk, tomat.
b. Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.
c. Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng/ karton/ sachet.
Tujuan
Tujuan pemberian makanan tambahan
tambahan pendamping ASI adalah :
a. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam
makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
d. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
2.5 Faktor penyebab masalah gizi pada bayi
Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait.
Terdapat dua faktor langsung yang mempengaruhi status gizi individu, yaitu
faktor makanan dan penyakit infeksi, keduanya saling mempengaruhi. Faktor
penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi
prinsip gizi seimbang. Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi
yang terkait dengan tingginya kejadian penyakit menular dan buruknya kesehatan
lingkungan.
2.6 Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi
Tumbuh kembang anak selain dipengaruhi oleh faktor keturunan juga
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh
adalah masukan makanan (diet), sinar matahari, lingkungan yang bersih, latihan
jasmani dan keadaan kesehatan. Pemberian makanan yang berkualitas dan
kuantitasnya baik menunjang tumbuh kembang, sehingga bayi dapat tumbuh
normal dan sehat/ terbebas dari penyakit.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpula
Kesimpulan
n
Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur bayi
dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi
6
jumlah ASI. Untuk itu bayi yang berumur 6 bulan di anjurkan untuk
mengkonsumsi bubur tim dengan cara pengolahan dan ragam sayuran/buah yang
telah disebutkan di atas.
3.2 Saran
1. Bagi para ibu agar tetap menjaga kebutuhan gizi seimbang bagi balitanya.
2. Bagi tenaga kesehatan, agar melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu pedesaan
akan perhitungannya pemenuhan gizi seimbang pada balita. Sebagai tenanga
kesahatan kita harus bisa memberikan pengetahuan tentang gizi yang baik dan
seimbang kepada para orang tua supaya orang tua bisa memberikan gizi yang
cukup bagi anak-anaknnya, sehingga balita dengan gizi buruk akan semakin
berkurang dan kualitas kesehatan masyarakat pun akan semakin meningkat.