Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH GIZI DAN DIET

GIZI PADA BALITA

DOSEN PENGAMPU :
Retno Wahyuningsih, M.Gz.
DISUSUN OLEH :
FIRDA AULIA HASANAH

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN MATARAM
2020/2021

DAFTAR ISI

1
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang..........................................................................................
Rumusan Masalah..........................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
1.  Apa sajakah macam-macam makanan bagi bayi?
2.  Apa saja prinsip gizi seimbang bagi bayi?
3.   Bagaimana cara pengelolaan makanan untuk bayi?
4. Apa pengaruh status gizi seimbang bagi bayi?
BAB 3 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

BAB  I

2
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


       Gizi adalah suatu  proses  organisme  menggunakan  makanan  yang
dikonsumsi secara normal melalui proses  digesti, absorpsi, transportasi, 
penyimpanan, metabolisme, dan  pengeluaran  zat – zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ –
organ   serta   menghasilkan  energi. Akibat    kekurangan  gizi,  maka  
simpanan   zat  gizi  pada  tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan apabila
keadaan ini  berlangsung  lama  maka  simpanan  zat gizi akan habis dan akhirnya
terjadi kemerosotan  jaringan.  Pada saat  ini  orang  bisa  dikatakan  malnutrisi.
KEP seseorang yang gizi buruk disebakan oleh rendahnya konsumsi energi dan
protein dalam  makanan sehari – hari. Pada umumnya penderita KEP berasal dari
keluarga  yang  berpenghasilan rendah, tanda – tanda  klinis  gizi  buruk  dapat 
menjadi indikator  yang  sangat  penting  untuk  mengetahui   seseorang menderita
gizi buruk. Di awal kehidupannya, lambung dan usus bayi sesungguhnya belum
sepenuhnya matang.Bayi dapat mencerna gula dalam susu(laktosa), tetapi belum
mampu menghasilkan amilase dalam jumlah yang cukup. Ini berarti bahwa bayi
tidak dapat mencerna tepung sampai paling tidak usia 3 bulan.

1.2 Rumusan Masalah


1.  Apa sajakah macam-macam makanan bagi bayi?
2.  Apa saja prinsip gizi seimbang bagi bayi?
3.   Bagaimana cara pengelolaan makanan untuk bayi?
4. Apa pengaruh status gizi seimbang bagi bayi?

BAB II
PEMBAHASAN

3
2.1 Macam-macam makanan bagi bayi
Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya
umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang
melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan Makanan tambahan/
pendamping ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi
ibu, makanan tambahan sewaktu hamil/menyusui, stress mental dan sebagainya.
Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kgBB/ hari. Oleh karena itu,
susu bayi mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan
150-160 cc susu tiap kgBB. Tetapi tidak semua bayi memerlukan jumlah energi
tersebut.

2.2 Prinsip gizi seimbang pada bayi


Makanan bayi beraneka ragam macamnya yaitu :
A. ASI (Air Susu Ibu)
Makanan pertama dan utama bayi tentu saja air susu ibu.Air susu ibu cocok
sekali untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam segala hal:

a. Aspek keluarga berencana : merupakan KB alami, sehingga dapat


menjarangkan kehamilan. Menurut penelitian, rerata jarak kehamilan
pada ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak 11
bulan.
b. Aspek psikologis : ibu akan merasa bangga dan diperlukan oleh
bayinya karena dapat menyusui.

2. Bagi Bayi
Bayi
a. Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi
b. Mengandung zat protektif
c. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan
d. Menyebabkan pertumbuhan yang baik
e. Mengurangi kejadian karies dentis
f. Mengurangi kejadian maloklusi
B. MP ASI (Makanan Pendamping ASI)

4
Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan.
Jenis MP ASI 
ASI diantaranya :
a. Buah-buahan yang dihaluskan/ dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang
Ambon, pepaya ,jeruk, tomat.
b. Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.
c. Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng/ karton/ sachet.

Tujuan 
Tujuan pemberian makanan tambahan 
tambahan pendamping ASI adalah :
a. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam
makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
d. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
2.5 Faktor penyebab masalah gizi pada bayi

Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait.
Terdapat dua faktor langsung yang mempengaruhi status gizi individu, yaitu
faktor makanan dan penyakit infeksi, keduanya saling mempengaruhi. Faktor
penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi
prinsip gizi seimbang. Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi
yang terkait dengan tingginya kejadian penyakit menular dan buruknya kesehatan
lingkungan. 
2.6 Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi
Tumbuh kembang anak selain dipengaruhi oleh faktor keturunan juga
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh
adalah masukan makanan (diet), sinar matahari, lingkungan yang bersih, latihan
jasmani dan keadaan kesehatan. Pemberian makanan yang berkualitas dan
kuantitasnya baik menunjang tumbuh kembang, sehingga bayi dapat tumbuh
normal dan sehat/ terbebas dari penyakit.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpula
Kesimpulan
n
Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur bayi
dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi

6
jumlah ASI. Untuk itu bayi yang berumur 6 bulan di anjurkan untuk
mengkonsumsi bubur tim dengan cara pengolahan dan ragam sayuran/buah yang
telah disebutkan di atas.

3.2 Saran
1. Bagi para ibu agar tetap menjaga kebutuhan gizi seimbang bagi balitanya.
2. Bagi tenaga kesehatan, agar melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu pedesaan
akan perhitungannya pemenuhan gizi seimbang pada balita. Sebagai tenanga
kesahatan kita harus bisa memberikan pengetahuan tentang gizi yang baik dan
seimbang kepada para orang tua supaya orang tua bisa memberikan gizi yang
cukup bagi anak-anaknnya, sehingga balita dengan gizi buruk akan semakin
berkurang dan kualitas kesehatan masyarakat pun akan semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai