Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN HERNIA ATAS


INDIKASI HERNIA INGUINALIS LATERALIS DEXTRA DI RUANG
TRIBRATA RS BHAYANGKARA SEMARANG

OLEH :

NAMA : TRISNA KURNIASIH SUNDARI

NIM : 1905061

PROGRAM STUDI D3
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
2021
A. Asuhan Keperawatan Pre Operatif dikamar Tribrata
1. Biodata Pasien
a. Nama : Tn. S
b. Umur : 57 tahun
c. No. Registrasi : 07-05-XXXX
d. Ruang : Tribrata
e. Diagnosa medis : Hernia Inguinalis Lateralis
Dextra
f. Tindakan operasi : Orif
g. Jenis anastesi : regional
h. Kamar operasi / tanggal : Intalasi Bedah sentral / 07-
12-2021
i. Cek list pre operatif tentang
- Gelang identitas pasien : Ada
- Informed consent : Ada
- Lavement : Ada
- Puasa : Sudah
- Premedikasi : Sudah
- Mandi, kramas, oral higyne, kebersihan kuku : Sudah
- Assesories ( gelang, kalung, gigi palsu, soflens ) : Tidak
- Make up ( lipstik, kitek kuku, asido ) : Tidak
- Penyakit kronis menahun ( DM / hipertensi / : Tidak
CKD penyakit Jantung / TBC paru )
- Catatan alergi : Tidak

2. Definisi Penyakit Utama dan Pathways


a. Definisi Penyakit Utama
Hernia berasal dari kata latin yang berarti rupture. Hernia adalah
kelemahan dinding otot abdominal yang melewati sebuah segmen dari perut atau
struktur abdominal yang lain yang menonjol. Hernia adalah penonjolan sebuah
organ atau struktur melalui mendeteksi di dinding otot perut. Hernia umumnya
terdiri dari kulit dan subkutan meliputi jaringan, peritoneal kantung, dan yang
mendasarinya adalah Visera, seperti loop usus atau organ-organ internal lainnya.
Faktor yang termasuk pembedahan mendadak pada peningkatan tekanan intra-
abdomen, yang mungkin terjadi selama mengangkat beban berat atau batuk yang
lebih bertahap dan berkepanjangan sehingga peningkatan tekanan intra-
abdomen berhubungan dengan kehamilan, obesitas, atau asites. (Muttaqin, 2011)
Hernia Inguinalis adalah kondisi penonjolan organ intestinal yang masuk
ke rongga melalui defek atau bagian dinding yang tipis atau lemah dari cincin
ingunalis. Hernia inguinalis lateralis adalah hernia yang keluar dari
rongga peritonium melalui anulus inguinalis internus yang terletak lateral
dari pembuluh epigastrika inferior, kemudian hernia masuk ke dalam kanalis
inguinalis, dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari anulus inguinalis
eksternus, apabila hernia ini berlanjut, tonjolan akan sampai ke skrotum dan
terjadi perlengketan. (Sjamsuhidajat, 2010)
b. Pathways penyakit utama

Kehamilan, batuk kronis, Kelemahan otot


obesitas abdomen karena
usia atau secara
congenital
Tekanan intra abdomen

Peregangan rongga dinding

Herniasi

Cincin hernia

Hernia inguinalis

Intra operasi
Pre operasi Post operasi

Prosedure
Pemberian Pembedahan Pasca insisi abdomen left
tindakan
anastesi iliac regio
pembedahan Terputusnya kontinuitas
Anastesi SAB jaringan lunak Terputusnya simpul
Ansietas jaringan
Destruksi pertahanan
Vasodilatasi
Defisit Reaksi anastesi
pendarahan
pengetahuan Porte de entre masuknya mikroorganisme

Nyeri
Resiko perfusi
Gangguan integritas kulit
periper tidak
efektik Gangguan
Intoleransi
Resiko infeksi aktivitas pola tidur
3. Pengkajian
a. Status fisiologis
Tingkat kesadaran : composmentis
b. Status psikososial
Subjektif
- Pasien mengatakan merasa cemas
- Pasien mengatakan merasa gelisah
- Pasien merasa gelisah

Objektif

- Frekuensi nadi meningkat


- Tekanan darah meningkat
- Pasien tampak tegang
c. Diagnosa keperawatan
1. Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan ( SDKI D.0080 hal 180 )
2. Defisit pengetahuan b.d kurang terpaparnya informasi (SDKI D.0111 hal 246)
d. Intervensi keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1. Ansietas b.d Setelah dilakukan Intervensi dengan Untuk


kekhawatiran tindakan keperawatan reduksi ansietas mengurangi rasa
mengalami kegagalan selama 1x24 jam maka cemas yang
dialami pasien
tingkat ansietas menurun 1. Observasi
- Identifikasi sebelum
dengan kriteria hasil : menjalani operasi
kemampuan
1. Perilaku gelisah mengambil
berkurang keputusan
2. Perilaku tegang - Monitor tanda-
berkurang tanda ansietas
3. Konsentrasi membaik (verbal dan
4. Pucat berkurang nonverbal)
5. Verbalisasi 2. Terapeutik :
kebingungan - Pahami situasi
menurun. yang membuat
ansietas
- Gunakan
pendekatan
yang tenang
dan
meyakinkan
3. Edukasi :
- Jelaskan
prosedur,
termasuk sensasi
yang mungkin
dialami
- Latih teknik
relaksasi
( relaksasi nafas
dalam)
4. Kolaborasi:
- Kolaborasi
pemberian obat
antiansietas jika
perlu.

2. Defisit Pengetahuan b.d Setelah dilakukan Intervensi dengan Untuk


kurang terpapar tindakan selama 3x24 edukasi meningkatkan
informasi jam maka diharapkan preoperative pengetahuan
pasien akan
tingkat pengetahuan
1. Observasi kondisi atau
meningkat dengan masalah yang
kriteria hasil : - Identifikasi
pengalaman akan dihadapi
1. Perilaku sesuai pembedahan dan pasien yaitu
tingkat melakukan
anjuran meningkat operasi hernia
2. Pertanyaan tentang pengetahuan
tentang inguinalis
masalah yang lateralis dextra
dihadapi berkurang pembedahan
3. Perilaku sesuai - Identifikasi
dengan pengetahuan harapan akan
meningkat pembedahan
Perilaku membaik 2. Terapeutik
- Sediakan waktu
untuk
mengajukan
pertanyaan dan
mendiskusikan
masalah
3. Edukasi
- Informasikan
jadwal, lokasi
operasi dan lama
operasi akan
berlangsung
- Anjurkan puasa
minimal 6 jam
sebelum operasi

e. Implementasi keperawatan

No Hari / tanggal Implementasi Respon pasien

1. 6-12-2021 - Mengidentifikasi ansietas DS : pasien mengatakan takut


- Mengidentifikasi dan cemas saat akan
12.00 WIB
mengambil keputusan melakukan operasi

DO : pasien terlihat tegang

- TD : 154/94 mmHg
- N : 85 x/menit
- S : 36,7oC
- SPO2 : 98%
- Pasien terlihat cemas

12.00 WIB - Menjelaskan prosedur DS : pasien mengatakan


termasuk sensasi yang akan paham tentang prosedur dan
dialami sensasi yang akan dialami

DO : pasien terlihat cemas


pada saat akan dilakukan
operasi

2. 12.10 WIB - Megidentifikasi pengalaman DS :


pembedahan dan tingkat
pengetahuan tentang
pembedahan
12.20 WIB - Mengidentifikasi harapan - Pasien mengatakan
akan pembedahan sebelumnya belum pernah
melakukan pembedahan
- Pasien berharap setelah
dilakukan pembedahan
sakit yang dirasakan bisa
berkurang atau hilang

DO : pasien terlihat ingin tahu


tentang operasi yang akan
dilakukan

12.30 WIB - Mevalidasi anjuran puasa 8 DS : pasien mengtakan sudah


jam sebelum operasi puasa dari jam 12 malam

DO :pasien melakukan puasa 8


jam

f. Evaluasi

No Hari / jam Dx keperawatan SOAP TTD

1. 06-12-2021 Ansietas b.d kekhawatiran S : pasien sudah tidak cemas


mengalami kegagalan dan takut

O : pasien tampak tenang dan


dapat mengambil keputusan

A : masalah teratasi Sebagian

P : lanjutkan intervensi

- Mengidentifikasi ansietas
- Mengidentifikasi
kemampuan mengambil
keputusan
- Dengarkan dengan penuh
perhatian
- Jelaskan prosedur termasuk
sensasi yang mungkin
dialami
- Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu

2. 13.15 WIB Defiisit pengetahuan b.d S : pasien mengatakan paham


kurang terpaparnya dan dapat menerima informasi
dengan baik

O : pasien kooperatif

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Identifikasi pengalaman
pembedahan
- Identifikasi harapan akan
pembedahan
- Sediakan waktu untuk
mengajukan pertanyaan dan
mendiskusikan masalah
- Anjurkan puasa 8 jam
sebelum operasi

B. Asuhan Keperawatan Intra Operatif


a. Lama pembedahan : 1 jam
b. Posisi pasien : supine / terlentang
c. Tanda – tanda vital
TD : 135/80 mmHg
N : 95x/ menit
S : 36,7oC
SPO2 : 98%
d. Intervensi keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan

1. Gangguan Setelah dilakukan Intervensi dengan Untuk mencegah adanya


integritas kulit tindakan keperawatan perawatan kulit kerusakan kuli
b.d kerusakan selama 1x24 jam maka 1. Observasi
kulit diharapkan keutuhan - Mengidentifikasi
kulit meningkat dengan dan
kriteria hasil : meningkatkan
penyembuhan
1. Elastisitas meningkat luka serta
2. Kerusakan lapiran mencegah
kulit menurun terjadinya
3. Kerusakan jaringan komplikasi luka
dapat membaik - Monitor
4. Perdarahan karakteristik
berkurang luka
5. Jaringan perut dapat - Monitor tanda-
membaik tanda infeksi
2. Terapeutik
- Lepaskan
balutan plaster
secara perlahan
- Berikan salep
yang sesuai ke
kulit/lesi, jika
perlu
- Ganti balutan
sesuai jumlah
eksudat dan
drainase
3. Edukasi
- Jelaskan tanda-
tanda onfeksi
- Ajarkan
perawatan luka
secara mandiri
4. Kolaborasi
Pemberian
antibiotic, jika perlu

2. Risiko infeksi Setelah dilakukan Intervensi dengan Untuk mengurangi dan


d.d peningkatan tindakan keperawatan pencegahan infeksi mencegah adanya infeksi
paparan selama 3x24 jam maka yang fatal pada pasien
1. Observasi
pathogen diharapkan tingkat
organisme infeksi menurun dengan - Monitor tanda
lingkungan kriteria hasil : dan gejala
infeksi local dan
1. Tidak ada sistemik
kemerahan 2.Terapeutik
2. Kebersihan tangan - cuci tangan
meningkat sebelum dan
3. Tidak terdapat sesudah kontak
pembengkakan dengan pasien
dan lingkungan
pasien
3.Edukasi
- jelaskan tanda
dan gejala
infeksi
- anjurkan cara
memeriksa
kondisi luka
operasi

e. implementasi

No Hari / jam Implementasi Respon Ttd

1. 07-12-2021 - mengidentifikasi dari - DS : -


peningkatan penyembuhan - DO : pasien terlihat mampu
10.00 WIB
luka serta mencegah melewati tenang dan
terjadinya komplikasi luka mampu menghindari
terjadinya komplikasi luka

DS : -
- memonitor karakteristik DS : terlihat luka operasi sudah
luka dijahit

2. 10.00 WIB - Memonitor tanda dan DS : -


gejala infeksi local dan
DO : pasien terlihat tenang
sistemik

DS : -
- Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak DO :
dengan pasien
- Melakukan cuci tangan
dengan 6 langkah

f. Evaluasi keperawatan

No Hari / tanggal Dx keperawatan SOAP Ttd

1. 07-12-2021 Gangguan integritas kulit b.d S : -


kerusakan kulit
12.00 WIB O : pasien mampu mnghindari
terjadinya gangguan integritas
kulit

A : masalah teratasi Sebagian

P : lanjutkan intervensi

- Mengidentifikasi dan
meningkatkan
penyembuhan luka serta
mencegah terjadinya
komplikasi luka
- Memonitor tanda-tanda
infeksi
- Lepaskan balutan plester
secara perlahan
- Berikan salep yang sesuai
kekulit / lesi, jika perlu
- Ganti balut sesuai jumlah
eksudat dan drainase
- Kolaborasi pemberian
antibiotic, jika perlu

2. 07- 12- 2021 Resiko infeksi d.d S : -


peningkatan paparan
12.05 WIB O : pasien mampu menghindari
organisme pathogen
resiko infeksi, tidak ada tanda-
limgkungan
tanda infeksi

A : masalah teratasi Sebagian

P : lanjutkan intervensi

- Monitor tanda dan gejala


infeksi local dan sistemik
- Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan

C. Asuhan Keperawatan Post Operatif


a. Lama pembedahan : 1 jam
b. Kesadaran : komposmentis
c. GCS : 15 E:4 V:5 M:6
d. TTV
TD : 145/94 mmHg
N : 85x/menit
S : 36,7oC
SPO2 : 98%

e. Aldrete scoring sistem

No Kriteria Score Score

1. Warna kulit
- Kemerahan / normal 2 2

- Pucat 1

- Cianosis 0

2. Aktifitas motoric
- Gerak 4 anggota tubuh 2

- Gerak 2 anggota tubuh 1 1

- Tidak ada gerakan 0

3. Pernafasan
- Nafas dalam, batuk dan 2 2
tangis kuat
- Nafas dangkal dan adekuat 1
0
- Apneu atau nafas tidak
adekuat

4. Tekanan darah
- ± 20 mmHg dari preoperasi 2 2

- 20-50 mmHg dari preoperesi 1

- ± 50 mmHg dari preoperesi 0


5. Kesadaran
- Sadar penuh mudah 2 2
dipanggil
- Bangun jika dipanggil 1
0
- Tidak ada respon

TOTAL 9

f. Intervensi keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan

1. Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan Intervensi dengan Untuk mengurangi rasa
agen pencedera tindakan keperawatan manajemen nyeri nyeri yang dirasakan
fisik (operasi selama 3x24 jam maka pasien setelah tindakan
1. Observasi operasi
hernia )
Diharapkan tingkat nyeri - Identifikasi
menurun dengan kriteria lokasi,
hasil : karakteristik,
durasi,
1. Keluhan nyeri frekuensi,
berkurang kualitas,
2. Raut wajah intensitas nyeri
meringis 2. Terapeutik
berkurang - Kontrol
3. Gelisah lingkungan yang
berkurang memperberat
4. Kemampuan rasa nyeri (mis.
menuntaskan suhu ruangan,
aktifitas pencahayaan,
meningkat kebisingan)
3. Edukasi
- Ajarkan teknik
nonfarmakologi
s untuk
mengurangi rasa
nyeri ( relaksasi
nafas dalam )
4. Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu

2. Intoleransi Setelah dilakukan Dukungan ambulasi Untuk mengurangi rasa


aktivitas b.d tindakan selama 3x24 takut saat beraktivitas
imobilisasi jam maka diharapkan 1. Observasi
pada pasien
ambulasi meningkat - Identifikasi
dengan kriteria hasil :
adanya nyeri
1. Berjalan dengan atau keluhan
Langkah pelan
fisik lainnya
meningkat
2. Nyeri saat berjalan 2. Terapeutik
berkurang - Fasilitasi
3. Perasaan khawatir
melakukan
saat berjalan
berkurang mobilisasi
4. Keengganan berjalan fisik,jika perlu
berkurang
3. Edukasi

Ajarkan ambulasi
sederhana yang
harus dilakukan
(mis. berjalan dari
tempat tidur ke
kursi roda, berjalan
dari tempat tidur ke
kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi )

g. Implementasi keperawatan

No Hari/jam Implementasi Respon Ttd

1. 07-12-2021 - Mengkaji PQRST DS : pasien mengatakan nyeri

14.50 WIB DO :
- P : nyeri pada bagian abdomen
kanan bawah, nyeri semakin
terasa Ketika digunakan untuk
bergerak
- Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R : nyeri pada bagian
abdomen kanan bawah
- S : nyeri skala 7 ( nyeri berat )
- T : nyeri terus menerus

15.00 WIB - Mengajarkan tenik DS : pasien mengatakan dapat


relaksasi nafas dalam meredakan nyeri sementara
untuk mengurangi rasa dengan teknik relaksasi nafas
nyeri dalam

DO : pasien tampak sudah bisa


melakukan teknik yang diajarkan

15.10 WIB - Kolaborasi pemberian DS : pasien mengtakan bersedia


analgetic diberi injeksi intravena

DO : diberi injeksi intravena

- Infus RL 30 tpm
- Injeksi ceftriaxone 1 gr
- Injeksi ranitidine 50 g
- Injeksi tranex
- Injeksi ketorolac 30 mg

08.00 WIB - Mengidentifikasi adanya DS : pasien mengtakan nyeri


nyeri atau keluhan lainnya
DO : Pasien tampak lemah
08.10 WIB

DS : Pasien mengtakan belum bisa


melakukan
- Mengajarkan ambulasi
sederhana ( miring kanan DO : pasien tampak merintih
kiri, duduk, berjalan) kesakitan

2. 08-12-2021 - Mengkaji Kembali DS : pasien mengtakan nyeri


PQRST berkurang tidak seperti kemarin
08.00 WIB
DO :

- P : Nyeri pada bagian


abdomen kanan bawah, nyeri
buat bergerak
- Q : nyeri seperti ditusuk- tusuk
- R : nyeri bagian abdomen
kanan bawah
- S : skala berkurang dari 7 ke 5
- T : nyeri terus – menerus

08.10 WIB - Menganjurkan sering DS : pasien bersedia melakukan


mengulangi atau melatih relaksasi nafas dalam
teknik relaksasi nafas
DO : pasieen kooperatif
dalam

08.15 WIB - Kolaborasi pemberian DS : pasien bersedia diberi injeksi


analgetic
DO : diberi injeksi intravena

- Infus RL 30 tpm
- Injeksi ceftriaxone 1 gr
- Ketorolac 30 mg
- Injeksi ranitidine 50 g

08.25 WIB - Mengajarkan ambulasi DS : pasien mengtakan sudah bisa


sederhana ( miring kanan miring kanan dan kiri
kiri, duduk, berjalan )
DO : pasien kooperatif

09-12-2021 - Mengkaji Kembali DS : Pasien mengatakan nyeri


PQRST berkurang
09.00 WIB
DO :

- P : Nyeri pada bagian


abdomen kanan bawah, nyeri
buat bergerak
- Q : nyeri biasa
- R : nyeri bagian abdomen
kanan bawah
- S : skala berkurang dari 5 ke 3
- T : nyeri hilang timbul

09.10 WIB - Mengajarkan ambulasi DS : pasien mengatakan bisa


sederhana ( jalan pelan- berjalan pelan-pelan
pelan )
DO : pasien tampak berjalan

h. Evaluasi

Hari / jam Dx keperawatan SOAP

07-12-2021 Nyeri akut b.d prosedur S : pasien mengatakan nyeri pada


operasi ( hernia ) bagian abdomen kanan bawah
10.00 WIB
O : pengkajian PQRST

- P : nyeri timbul saat melakukan


kegiatan
- Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R : nyeri pada bagian perut
- S skala nyeri 7
- T : nyeri terus menerus

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Mengkaji Kembali PQRST


- Memberikan teknik relaksasi nafas
dalam

10.00 WIB Intoleransi aktivitas b.d S : pasien mengatakan belum bisa


imobilisasi miring kanan kiri

O : pasien tampak merintih kesakitan

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Latih mobilisasi sederhana


( miring kanan dan kiri, duduk,
berjalan,)

08-12-2021 Nyeri akut b.d prosedur S : pasien mengatakan nyeri pada


operasi ( hernia ) bagian abdomen kanan bawah
09.00 WIB
berkurang tidak seperti kemarin

O : pengkajian PQRST

- P : nyeri timbul saat melakukan


kegiatan
- Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R : nyeri pada bagian perut
- S : Skala nyeri 7 ke 5
- T : nyeri terus menerus

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Mengkaji Kembali PQRST


- Memberikan teknik relaksasi nafas
dalam

09.10 WIB Intoleransi aktivitas b.d S : pasien mengatakan sudah bisa


imobilisasi miring kanan kiri

O : pasien tampak merintih kesakitan

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

Latih mobilisasi sederhana ( berdiri,


berjalan,)

09-12-2021 Nyeri akut b.d prosedur S : pasien mengatakan nyeri pada


operasi ( hernia ) bagian abdomen kanan bawah
13.00 WIB
berkurang tidak seperti kemarin

O : pengkajian PQRST

- P : nyeri timbul saat melakukan


kegiatan
- Q : nyeri hilang timbul
- R : nyeri pada bagian perut
- S : Skala nyeri 5 ke
- T : nyeri terus menerus

A : masalah teratasi Sebagian

P : pertahankan intervensi

- Mengkaji Kembali PQRST

Memberikan teknik relaksasi nafas


dalam

13.10 WIB Intoleransi aktivitas b.d S : pasien mengatakan sudah bisa


imobilisasi miring kanan kiri, duduk,berdiri

O : pasien tampak duduk

A : masalah teratasi Sebagian

P : pertahankan intervensi

Latih mobilisasi sederhana ( berdiri,


berjalan,)

Anda mungkin juga menyukai