Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi
B. Etiologi

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................1
A. Definisi.....................................................................................................................1
B. Etiologi.....................................................................................................................1

BAB III PENUTUP.............................................................................................................1

A. Kesimpulan..............................................................................................................1

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Anatomi Paru-paru..............................................................................................................5

DAFTAR TABEL
Table 1. Dosis obat pasien TB paru........................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paru merupakan organ yang elastis, berbentuk kerucut, dan terletak dalam
rongga thoraks.Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung
dan beberapa pembuluh darah besar.Paru kanan dan dua lobus paru pada kiri. Lobus
lobus tersebut dibagi menjadi bebrapa segmen, yaitu 10 segmen pada paru kanan dan
9 segmen pada paru kiri .
Dari masing – masing organ diseluruh tubuh dapat terkena gangguan baik
disebabkan dari bakteri/ infeksi atau penyebab lainnya yang dapat mengakibatkan
fungsi dan peran organ tersebut sehingga tidak berfungsi secara optimal bahkan sama
sekali tidak berfungsi dan mengakibatkan pula mempengaruhi organ lain di tubuh.
Seperti gangguan Tuberkulosis pada paru , yang disebabkan oleh bakteri/ kuman
[ CITATION mut14 \l 1033 ].

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian paru dan tuberculosis?
2. Bagaimana etiologi tuberculosis paru?
3. Bagaimana dosis pemberian obat kepada pasien TB paru?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian paru dan tuberculosis
2. Menjelaskan etiologi tuberculosis paru
3. Menjelaskan dosis pemberian obat kepada pasien TB paru
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Paru merupakan organ yang elastis, berbentuk kerucut, dan terletak dalam
rongga thoraks.Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung
dan beberapa pembuluh darah besar.Paru kanan dan dua lobus paru pada kiri. Lobus
lobus tersebut dibagi menjadi bebrapa segmen, yaitu 10 segmen pada paru kanan dan
9 segmen pada paru kiri .
Gambar 1. Anatomi Paru-paru
Dari masing – masing organ diseluruh tubuh dapat terkena gangguan baik
disebabkan dari bakteri/ infeksi atau penyebab lainnya yang dapat mengakibatkan
fungsi dan peran organ tersebut sehingga tidak berfungsi secara optimal bahkan sama
sekali tidak berfungsi dan mengakibatkan pula mempengaruhi organ lain di tubuh.
Seperti gangguan Tuberkulosis pada paru , yang disebabkan oleh bakteri/ kuman
[ CITATION mut14 \l 1033 ].

Tuberculosis adalah penyakit infeksi pada manusia yang disebabkan oleh


mikroorganisme mycobracterium tuberculosis. Kebanyakan pada individu yang
terinveksi M. tuberculosis ditandai oleh kronistas dengan nekrosis jaringan yang
disebbabkan oleh hipersensitivitas tipe lambat. Spesies mikobakteri selain M.
tuberculosis meliputi mikobakteri ‘’atipik’’ dan agen penyebab lepra, juga
menimbulkan penyakit pada manusia. Diagnosis dan pengobatan efektif tergantung
pada kesadaran akan spectrum yang luas dari penyakit mikobakteria. Tuberculosis
Paling sering mengenai paru-paru, tetapi dapat terjadi pula pada organ-organ lainnya
seperti selaput otak, tulang, kelenjar superfisialis, dan lain-lain [ CITATION Soe16 \l
1033 ].
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan mycobacterium tuberculosis yang
hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi paling banyak adalah paru
paru ( IPD,FK,UI). Tuberkulosis adalah oenyakit infeksi yang disebabkan oleh
mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi[ CITATION Pad17 \l
1033 ].

B. Etiologi
Tuberculosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil bakteri
mycobacterium tuberculosis yang mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam
pada pewarnaan (basil tahap asam) karena basil TB mempunyai sellipoid. Basil TB
sangat rentan dengan sinar matahari sehingga dalam beberapa menit saja akan
mati.basil TB juga akan terbunuh dalam beberapa menit jika terkena alkohol 70% dan
lisol 50%. Basil TB memerlukan waktu 12-24 jam dalam melakukan mitosis, hal ini
memungkinkan pemberian obat secara intermiten (2-3 hari sekali).
Dalam jaringan tubuh, kuman ini dapat dornmat selama beberapa tahun.sifat
dornmant ini berarti kuman dapat bangkit kembali dan menjadikan tuberculosis aktif
kembali. Sifat lain kuman adalah bersifat aerob.sifat ini menunjukkan bahwa kuman
lebih menyenangi jaringan kaya oksigen, dalam hal ini tekanan bagian apical paru-
paru lebih tinggi daripada jaringan lainnya sehingga bagian tersebut merupakan
tempat predilaksi penyakit tuberkulosis. Kuman dapat disebabkan dari penderita TB
paruBTA positif kepada orang yang berada di sekitarnya, terutama yang kontrak erat.
TB paru merupakan penyakit infeksi penting saluran pernafasan. Basil
mikrobakterium tersebut masuk ke dalam jaringan paru melaluisluran napas (droplet
infection) sampai alveoli, seehingga terjadi infeksi primer(ghon) yang dapat menyebar
ke kelenjar getah bening dan terbentuklah primer kompleks (ranke).keduanya
dinamakan tuberculosis primer, yang dalam perjalanannya sebagian besar akan
mengalami penyembuhan. Tuberculosis paru primer adalah terjadinya peradangan
sebelum tubuh mempunyai kekebalan spesifik terhadap basil mikrobakterium,
sedangkan tuberculosis post primer (reinfection) adalah peradangan bagian paru oleh
karena terjadi penularan ulangpada tubuh sehingga terbentuk kekebalan spesifik
terhadap basil tersebut[ CITATION Dar11 \l 1033 ].
C. Dosis Pemberian Obat Pasien TB Paru
Penyakit TBC merupakan infeksi Mycobacterium tuberculosis yang masuk ke
tubuh dan menyerang target organ, baik paru, kulit, kelenjar getah bening, atau usus
dan tulang. Sehingga perlu dipastikan infeksi TBC menyerang organ apa untuk
mengetahui evaluasi dan pemeriksaan lanjutan yang diperlukan.
Pengobatan TBC, diberikan bila diagnosa TBC sudah ditegakkan melalui
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, baik pemeriksaan dahak,pemeriksaan
radiologi, ataupun pemeriksaan biopsi jaringan. Setelah diagnosa ditegakkan,
pengobatan TBC dapat diberikan berdasarkan standart pengobatan TBC Nasional
yang sudah ditentukan, yaitu salah satunya dengan pemberian Obat TBC- INH,
rifampisin,etambuthol, pirazinamid.
Berkaitan dengan pertanyaan Anda, perlu diketahui usia dan berat badan
pasien,sehingga dapat diketahui dosis terapi rifampisin yang diberikan untuk
pengobatan.
Selai berat badan perlu diketahui, perlu juga diketahui lama pengobatan TBc
yang sdudah berlangsung. Kemungkinan teman Anda sudah masuk tahap lanjutan
pengobatan TBC, yaitu pengobatan bulan ke 3 sampai ke 6. Pada tahap lanjutan
diberikan pengobatan INH dan rifampisin, dan biasanya diberikan obat kombipak,
yang langsung terdiri dari dua obat, yaitu INH dan rifampisin. Sediaan obat kombipak
tahap lanjutan terdiri dari INH 150/rifampisin 150. Dengan berat badan pasien sekitar
55-70kg, maka diberikan dosis 4 kali perhari.

Table 1. Dosis obat pasien TB paru

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tuberculosis merupakan penyakit infeksi pada manusia yang disebabkan oleh
mikroorganisme mycobracterium tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat
terserang olehnya, tapi paling banyak adalah paru paru. Bakteri Mycobacterium
Tuberculosis masuk melalui saluran nafas terluar yaitu melalui rongga hidung,
kemudian bakteri tersebut masuk ke system pernapasan yaitu paru-paru.

DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Darliana, D. (2011). Manajemen Pasien Tuberculosis Paru . Idea Nursing Journal Vol 11 No 1, 50.

muttaqin, a. (2014). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta:
Salemba Medika.
Padila. (2017). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.

Soegjianto. (2016). Kumpulan Makalah Tropis dan Infeksi di Indonesia Jilid 6. Surabaya: Airlangga
Univercity Press ( AUP ).

Anda mungkin juga menyukai