Matematika selalu menjadi momok yang Bayt Al-Hikmah adalah lembaga penerjemahan,
menakutkan bagi kebanyakan orang. Padahal, pusat penelitian ilmu pengetahuan, juga sebagai
secara prinsip matematika adalah sebuah metode perpustakaan besar yang didirikan oleh khalifah
dalam berpikir dan bernalar. Dengan Harun Al-Rasyid. Tempat tersebut menjadi
matematika, manusia dapat memutuskan suatu ruang berkumpulnya para ilmuwan.
ide benar atau salah. Matematika juga
digambarkan sebagai pelajaran tentang pola, Setelah masa khalifah Al-Rasyid berakhir dan
yang merupakan sejenis keteraturan, baik dalam digantikan oleh khalifah Al-Makmun (813-833
bentuk maupun ide. Dan pola, telah menjadi M), Baghdad terus menjadi pusat perdagangan
bagian penting dalam perkembangan ilmu sains. dan ilmu pengetahuan. Mewarisi kecintaan pada
ilmu pengetahuan, Khalifah Al-Makmun sadar
Kalau kita telisik dari zaman ke zaman, bahwa ilmu pengetahuan adalah kunci
sepanjang sejarah peradaban manusia, peradaban.
matematika selalu menjadi bagian penting dalam
munculnya prinsip-prinsip sains baru. Mulai dari Sejak pertama kali diangkat menjadi anggota di
teknologi komputer, astronomi, strategi perang, Bayt Al-Hikmah, Al-Khawarizmi bekerja
peralatan komunikasi, strategi permainan, dan sebagai ilmuwan. Di sana ia terus belajar banyak
banyak lainnya selalu menggunakan matematika ilmu pengetahuan, terutama ilmu alam dan ilmu
sebagai bagian dasar pembentukan polanya. matematika. Semasa hidupnya, Al-Khawarizmi
terus mengabdi dalam bidang pendidikan dan
Sebagai ilmu yang selalu menjadi momok juga riset keilmuan. Hal itu membuatnya sangat
menakutkan di kalangan pelajar, matematika terbuka pada sumber-sumber ilmu pengetahuan
justru semakin menarik untuk dicari tahu asal dari manapun, baik itu Yunani, India, bahkan
usulnya, lalu bagaimana ia berperan dalam Romawi.
peradaban manusia. Oleh karena itu, di artikel
ini kita akan berkenalan dengan Bapak Kecintaan Al-Khawarizmi pada pengetahuan,
Matematika Dunia, ilmuwan muslim penemu mendorongnya untuk mempelajari bahasa
Aljabar dan angka 0, yaitu Al-Khawarizmi. Sanskerta dan juga bahasa Yunani. Setelah
mahir dan menguasai bahasa-bahasa itu, Al-
Al-Khawarizmi, memiliki nama lengkap Abu Khawarizmi kemudian mulai menerjemahkan
Abdullah Muhammad Ibn Musa Al- beberapa buku. Seperti buku India berjudul
Khawarizmi. Ia lahir di sebuah kota kecil Siddhanta yang berisi ilmu astronomi, ia
bernama Khawarizm yang saat ini dikenal terjemahkan ke bahasa Arab. Kemudian buku
dengan nama Khiva, Uzbekistan pada tahun 780 berisi ilmu geografi yang ditulis Ptolomeus,
M. Namun, ilmuwan Barat dan Eropa lebih seorang ilmuwan Yunani, pun berhasil ia
mengenal Al-Khawarizmi dengan nama terjemahkan.
Algoritm, Algorismus, atau Algoritma.
Karena kemampuannya dalam menerjemahkan According to The Hindu Calculation). Di
buku-buku tersebut, membuat pengetahuan dan dalamnya, Al-Khawarizmi menjelaskan tentang
pemikiran Al-Khawarizmi dalam bidang sains penjumlahan dan pengurangan berdasarkan
semakin cemerlang. kalkulasi Hindu.