Resume Igd Non Bedah Nisa
Resume Igd Non Bedah Nisa
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.S
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Makassar
Pekerjaan : Dosem
No RM : 791915
Tanggal Masuk : 31/01/2022
Jam Masuk Rs : 16.04Wita
Tanggal Pengkajian : 31/01/2022
Diagnosa Medis : Susp.Cholelithiasis
2. Tindakan Pra Hospital
3. Triage
a. Keluhan Utama: Nyeri
b. Riwayat keluhan Utama: Pasien mengatakan nyeri perut kanan atas dirasakan
sejak 1 hari yang lalu, nyeri dirasakan hilang timbul dengan skala 5 dan
menjalar ke ulu hati, tidak ada mual muntah, pasien sesak jika nyeri ulu hati
muncul, pasien mengatakan sulit tidur jika nyeri pada ulu hati muncul, pasien
memiliki riwayat penyakit asma sejak SMP, riwayat penyakit maag dan
sinusitis.
c. TTV
TD: 127/75 mmHg N: 93x/menit P: 24x menit S: 36,5˚C Spo2 : 98%
d. Berat Badan: 93 kg
4. Pengkajian Primer
a) Airway: Jalan nafas paten, tidak ada obstruksi jalan nafas, tidak ada suara
nafas tambahan.
b) Breathing: Gerakan dada simetris, irama nafas cepat, pola nafas tidak teratur,
tidak ada retraksi otot dada, sesak nafas, frekuensi nafas 24x/menit.
c) Circulation: Nadi teraba, tidak ada isanosis, CRT <2 detik, tidak ada
perdarahan.
d) Disability / Neurology
Respon waspada, GCS: E: 4 V:5 M: 6, kesadaran compos mentis, pupil
isokor, refleks cahaya ada.
e) Exposure
Deformitas: Tidak ada
Contusio: Tidak ada
Abrasi: Tidak ada
Penetrasi: Tidak ada
Laserasi: Tidak ada
Edema: Tidak ada
5. Pengkajian Sekunder
a) Kepala: Bentuk kepala bulat, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka.
b) Mata: Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
c) Hidung: Simetris, bersih, tidak ada nyeri tekan
d) Telinga: Simetris, bersih tidak ada serumen
e) Mulut: Bersih, bibir simetris, tidak ada sianosis, mukosa bibir kering
f) Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
g) Thorak:
- Inspeksi : Pengembangan dada kanan dan kiri simetris
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Sonor / redup
- Auskultasi : Vesikuler
a) Abdomen:
- Inspeksi :Simetris ,tidak ada luka
- Auskultasi : Terdengar peristaltic (+) 22 x / menit
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Tympani
f) Jantung :
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
- Perkusi : Pekak
- Auskultasi : BJ I dan II terdengar
g) Ekstremitas
a) Atas: Tidak ada edema dan lesi
b) Bawah: Tidak ada edema, lesi dan lecet
c) Kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
6. Pemeriksaan Penunjang
a. MSCT Whole Abdomen (tanpa kontras)
Tanggal Pemeriksaan: 31-01-2022
Hasil Pemeriksaan:
- Hepar : membesar, permukaan regular, tip tumpul, densitas parenkim
dalam batas normal. Tidak tampak dilatasi vaskuler dan bile duct intra dan
extra-hepatik. Tidak tampak densitas SOL
- Gallbladder : dinding tidak menebal, mukosa regular, tidak tampak
densitas batu didalamnnya
- Pancreas : bentuk, ukuran dan densitas parenkim dalam batas normal.
Tidak tampak ductus pancreaticus. Tidak tampak mass/cyst.
- Lien : tidak membesar dan densitas parenkim dalam batas normal. Tidak
tampak densitas SOL.
- Ginjal kanan : bentuk, ukuran dan densitas parenkim dalam batas normal.
Tidak tampak dilatasi PCS. Tidak tampak densitas batu/SOL
- Ginjal kiri : bentuk, ukuran dan densitas parenkim dalam batas normal.
Tidak tampak PCS . tidak tampak densitas batu/SOL.
- Vesica urinaria : mukosa regular, dinding tidak menebal, tidak tampak
densitas batu/mass
- Uterus : bentuk dan ukuran dalam batas normal. Tidak tampak densitas
SOL. Tampak metal density (5000 HU) pada cavum uteri (IUD)
- Tidak tampak pembesaran KGB para aorta abdominimalis
- Tidak tampak densitas cairan bebas pada cavum peritoneum
- Tulang-tulang intak
Kesan : - Hepatomegaly
- - Organ- organ intraabdomen lainnya dalam batas normal
b. Laboratorium (31/01/2022)
HEMATOLOGI
HCT 38 % 37.0-48.0
MCV 89 fL 80.0-97.0
MCH 29 pg 26.0-32.0
RDW-SD fL 37.0-54.0
EO 5.2 % 1.00-3.00
7. Terapi Medikasi
- Ranitidine 50 mg/12 jam/Intravena
8. Analis Data
a) Klasifikasi Data
Data Subyektif Data Obyektif
- Pasien mengatakan nyeri pada - Pasien tampak meringis
perut kanan bagian atas dirasakan kesakitan
sejak 1 hari yang lalu - Pasien terbaring di tempat tidur
- Nyeri dirasakan hilang timbul - Pasien tampak sesak
dengan skala nyeri 5 NRS dan
menjalar ke ulu hati - Pasien tampak gelisah
- Pasien mengatakan sesak jika nyeri - Kekuatan otot
ulu hati 5555 5555
- Pasien mengatakan sulit tidur jika 5555 5555
nyeri ulu hati muncul - TTV
- TD: 127/75 mmHg
- N: 93x/menit
- P: 24x menit
- S: 36,5˚C
- Spo2 : 98%
- Terpasang infus NaCl 0.9%
- Pola nafas tidak teratur
b) Analisa Data
No Data Penunjang Masalah Keperawatan
DO:
- Pasien tampak mengantuk
- Pasien tampak gelisah
c) Diagnosis Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Prioritas
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas
(D.0005)
3. Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur ( D. 0055 )
No Dx Diagnosa Keperawatan Tujuan/ Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan Menejemen Nyeri
dengan agen pencedera keperawatan 1x8 jam diharapkan Observasi
fisik tingkat nyeri menurun. - Identifikasi lokasi,
Kriteria hasil : karakteristik, durasi,
1. Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas,
dengan skala 0 intensitas nyeri
2. Gelisah menurun - Identifikasi skala nyeri
Terapeutik
- Barikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi
- Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Pola nafas tidak efektif Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Respirasi
berhubungan dengan keperawatan 1x8 jam inspirasi dan Observasi:
hambatan upaya napas atau ekspirasi yang tidak Monitor pola nafas,
memberikan ventilasi adekuat monitor saturasi oksigen
membaik dengan kriteria hasil: Monitor adanya sumbatan
1. Dispnea menurun (5) jalan nafas
2. Frekuensi nafas membaik (5) Terapi Oksigen
Terapeutik:
Atur posisi semi fowler
atau fowler
Berikan oksigen
Edukasi
Ajarkan keluarga cara
menggunakan O2 di
rumah
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan
dosis oksigen
3. Gangguan pola tidur Pola tidur Dukungan Tidur
berhubungan kurang Tujuan: Setelah dilakukan Observasi:
kontrol tidur tindakan keperawatan 1x8 jam Identifikasi pola aktivitas
diharapkan pola tidur membaik dan tidur
Kriteria hasil: Identifikasi faktor
Keluhan sulit tidur (meningkat) pengganggu tidur (fisik
Keluhan istirahat tidak cukup dan/atau psikologis)
(meningkat) Identifikasi makanan dan
Keluhan pola tidur berubah minuman yang mengganggu
(meningkat) tidur (mis. kopi, teh, alkohol,
makanan mendekati waktu
tidur, minum banyak air
sebelum tidur)
Terapeutik:
Modifikasi lingkungan
(mis. pencahayaan,
kebisingan, suhu, matras,
dan tempat tidur)
Fasilitasi menghilangkan
stres sebelum tidur
Edukasi
Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
9. Format Implementasi Keperawatan
Tgl Diagnosa Jam Implementasi Keperawatan Jam Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
31/01/2022 Nyeri akut 16.15 Wita 1. Mengidentifikasi lokasi, 20.00 wita S : pasien mengatakn masih nyeri
berhubungan karakteristik, durasi, frekuensi, pada perut bagian atas sebelah
dengan agen kualitas kanan dengan skala nyeri 5 NRS
pencedera fisik 16.20Wita Hasil : nyeri dirasakan pada O : Pasien tampak lemah dan
perut kanan atas sampai ke ulu meringis kesakitan
16.25 Wita hati. A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
2. Mengidentifikasi skala nyeri - mengidentifikasi skala nyeri
dan intensitas nyeri intensitas nyeri
16.35 wita
Hasil skala nyeri 5 NRS - mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
3. Memberikan teknik mengurangi rasa nyeri
nonfarmakologi untuk - Mengkolaborasikan
mengurangi rasa nyeri (taknik pemberian analgetik, jika
relaksasi napas dalam) perlu
Hasil : teknik relaksasi napas
dalam
4. Kolaborasi pemberian
analgetic,
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.