Anda di halaman 1dari 5

MELAKUKAN PERSIAPAN USAHA EKSPOR KOPI ROBUSTA JEMBER

Oleh :

Sabikha Anisa – Universitas Jember

Peserta Program Kampus Merdeka


Studi Independen Bersertifikat
Menjadi Eksportir Baru 4.0

November 2021
“MELAKUKAN PERSIAPAN USAHA EKSPOR KOPI ROBUSTA JEMBER”
Ekspor adalah kegiatan ekonomi yang berupa penawaran barang dan jasa ke luar negri.
Kegiatan ekspor membutuhkan persiapan yang matang terlebih dahulu. Pihak yang
melakukan ekspor disebut eksportir, sedangkan yang melakukan impor disebut importir.
Eksportir perlu memahami 5n1 arah bisnis ekspor (siklus ekspor) yang ditunjukkan pada
gambar 1.

Gambar 1. Siklus Ekspor


Siklus ekspor menunjukkan bahwa terdapat beberapa tahapan-tahapan yang harus dilalui
untuk melakukan ekspor, yaitu :
1. Understanding
Tahap understanding ini mencakup berbagai hal, seperti kegiatan riset potensi bisnis,
inteligen kompetitor, dan cara pengumupulan informasi lainnya. Dalam hal ekspor
kopi maka dilakukan riset potensi bisnis kopi terkait apakah peluanganya besar untuk
ekspor, jenis kopi seperti apa yang memiliki banyak permintaan, dan negara mana
yang akan menjadi tujuan ekspor. Eksportir kopi juga perlu melakukan riset
kompetitornya agar mampu bersaing di pasar global.
2. Planning
Tahap perencanaan mencakup beberapa hal, seperti perencanaan sasaran yang hendak
dicapai, penetapan strategi pencapaian di tingkat korporat/unit bisnis, perumusan
strategi fungsional, dan penyusunan uraian program kerja. Rencana ekspor disusun
apabila sudah menetapkan produk dan negara tujuan ekspor. Rencana ekspor dibuat
untuk :
- Menentukan target pasar : risiko, dmeografi, permintaan, logistik, dan isu-isu
perdagangan seperti mata uang
- Menentukan tujuan kegiatan usaha
- Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi perusahaan
- Mengidentifikasi tuntutan sumber daya keunagan dan sumber daya lain dalam
ekspor
- Memperkuat kualifikasi untuk memperoleh kredit atau pembiayaan ekspor
Eksportir kopi harus memastikan bahwa mereka memiliki rencana bisnis yang
matang. Rencana ekspor adalah investasi jangka panjang dari waktu, tenaga, dan
sumber daya eksportir. Recana ekspor harus mencakup:
- Ringkasan eksekutif
- Pendahuluan
- Sekilas perusahaan
- Barang
- Tujuan dan sasaran ekspor
- Analisis pasar Amerika Serikat, misalkan Negara Tujuan Ekspor (NTE) kopi
adalah Amerika Serikat
- Strategi masuk pasar
- Masalah peraturan dan logistik
- Faktor risiko
- Rencana pelaksanaan
- Rencana keuangan
3. Product Preparation
Tahap ini adalah tahapan untuk menyiapkan produk yang akan diekspor. Kopi dipilih
sebagai produk yang akan diekspor. Alasan memilih kopi sebagai produk ekspor,
karena kopi bukan merupakan barang yang dibatasi atau barang yang dilarang untuk
diekspor karena jumlahnya yang melimpah di Indonesia. Kopi juga terjamin
kontinuitasnya. Setelah menentukan produk yang akan diekspor, maka langkah
selanjutnya adalah melihat potensi kopi pada NTE (Amerika Serikat). Amerika
Serikat dipilih sebagai NTE kopi karena berdasarkan data dari Global Trade Atlas
impor kopi Amerika Serikat dari dunia lebih besar dibandingkan dengan ekspornya.
Pada tahun 2020 impor kopi Amerika Serikat dari Indonesia adalah 0,24 M US $.
Salah satu cara untuk melihat potensi kopi untuk ekspor adalah dengan cara
melakukan riset kecil di internet dengan menggunakan kata kunci Market Brief
Coffee.
4. Promotion and Transaction
Tahap ini dilakukan apabila produk yang akan diekspor sudah siap, setelah itu
dilakukanlah promosi agar konsumen mengenali dan tertarik dengan produk kita.
Promotion tools yang digunakan adalah kartu nama, brosur, katalog, dan company
profile.Peran ITPC untuk membantu promosi pemasaran produk melalui:
- Pemberian informasi pasar (market brief)
- Penyediaan data dan informasi mengenai daftar importir/agen/distributor
- Membantu melakukan kontak dagang dan mempersipakan pertemuan bisnis
- Menghubungkan dengan pihak pemerintah setempat ataupun organisasi lainnya
- Mendampingi pengusaha dalam pertemeuan bisnis (jika diperlukan)
- Membantu keikutsertaan pada pameran internasional
- Membantu mempromosikan produk Indonesia melalui penyebaran brosur, display,
dan sampel
- Promosi aktif secara online melalui website www.itpcchicago.com
5. Shipment & Documentation
Tahap ini merupakan tahap akhir dari persiapan ekspor. Dokumen ekspor memiliki
peran untuk menentukan apakah barang kita akan tiba dengan utuh dan dalam kondisi
yang baik di tempat tujuan yang benar serta menentukan apakah transaksi
internasional kita akan dibayar tepat waktu dan tepat jumlah. Pada tahap ini harus
menyertakan korespondensi ekspor. Korespondensi adalah surat menyurat antara
penjual dan pembeli. Korespondensi ekspor dari sisi eksportir meliputi :
- Surat Perkenalan (introduction letter)
Surat perkenalan sebaiknya mencakup beberapa hal, seperti:
a. Perkenalan perusahaan dan produk yang ditawarkan
b. Tidak mencantumkan harga saat mengenalkan produk
c. Kata sapa : Dear Sir/ Dear Madam/ Dear Sirs
- Surat Penawaran (offering letter)
Surat penawaran sebainya mencakup beberapa hal, seperti :
a. Penawaran harga yang dibuat berdasarkan permintaan (inquiry)
b. Spesifikasi barang, kuantitas, harga, dan metode pembayaran
c. Harga barang (harga di pelabuhan lokal =
FOB) Korespondensi ekspor dari sisi importir meliputi:
- Surat Permintaan (Inquiry Letter)
- Permintaan Turun Harga
- Surat Pemesanan (Purchase Order)
Setelah melakukan semua tahapan di atas, maka dilakukanlah tahap reviewing &
continous improvement. Tahap ini merupakan tahap akhir jika proses ekspor telah
selesai dilakukan. Proses ekspor yang telah dilakukan tersebut dilakukan proses
reviewing, seperti kepuasan importir terhadap produk dan pelayanan kita. Apabila ada
masukan dari importir terkait produk atau pelayanan kita, maka kita harus
menerimanya dengan baik dan melakukan improvement untuk mencapai kepuasan
importir.
Market brief coffee dari Kementrian Perdagangan dapat dilihat melalui scan barcode
di bawah ini:

Gambar 2. Barcode Market Brief Coffee in US


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai