Anda di halaman 1dari 367

MIKROTIK

MTCNA
MODUL
Tujuan Training MTCNA
• Mempelajari karakteristik, fitur-fitur dan kemampuan MikroTik
RouterOS
• Mempelajari cara instalasi, konfigurasi, fungsi, maintenance dan
troubleshoot dasar MikroTik RouterOS
• Mendapatkan kualifikasi sebagai MikroTik Certified Network
Associate
Sertifikasi MikroTik
MTCNA
(MikroTik Certified Network Associate)

MTCRE MTCTCE MTCUME MTCWE


(MikroTik Certified Routing (MikroTik Certified Traffic Control (MikroTik Certified UserManager (MikroTik Certified Wireless
Engineer) Engineer) Engineer) Engineer)

MTCINE
(MikroTik Certified Inter-Networking Engineer)

• Sertifikasi berjenjang, kalau belum lulus MTCNA belum bisa ikut ujianlevel engineer
• Masa berlaku sertifikat selama 3 tahun, setelah itu bisa diperpanjang dengan cara ujian
lagi
Registrasi akun di mikrotik.com
• Untuk training dan ujian MTCNA peserta harus teregistrasi di official web
mikrotik
• Register account di www.mikrotik.com, pada menu account isi semua
form yang disediakan
• Pastikan nama anda ditulis lengkap dalam profil, karena otomatis akan
tercetak dalam sertifikat
• Informasikan email anda ke instruktur (ristianto.idn@gmail.com),
peserta harus mendapat invitation dari instruktur
Tentang Ujian MTCNA
• Online test terdiri atas 25 soal dalam waktu 1 jam
• Soal setiap test random, dengan beberapa soal mungkin ada yang sama
dengan soal sebelumnya
• Passing grade 60%, nilai 50%-59% bisa test ulang
• Hati-hati membaca soal, disamping bahasa inggris dari soal yang kadang
kurang mudah dipahami, juga banyak soal menjebak
• Silahkan melakukan latihan test training di web mikrotik, dan lihat
scorenya
Latihan Test
• Setelah mendapatkan invitation dari trainer, peserta dapat
melakukan latihan ujian MTCNA di website mikrotik.com
• Latihan ujian MTCNA ada di menu Account , My training session,
Try example test
MTCNA – Outline
• Module 1 – Introduction of MikroTik RouterOS
• Module 2 – DHCP
• Module 3 – Bridging
• Module 4 – Routing
• Module 5 – Wireless
• Module 6 – Firewall
• Module 7 – QoS
• Module 8 – Tunnels
• Module 9 – Misc
About MikroTik

MikroTik RouterOS
adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan untuk
mengubah PC menjadi sebuah router
adalah sistem operasi stand-alone yang berbasis kernel linux
dapat di-download dan di-install versi trialnya tanpa license key yang
berlaku selama 24 jam

01
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
About MikroTik

MikroTik RouterBoard

adalah built-in hardware (board) yang didesain khusus untuk


menjalankan MikroTik RouterOS sehingga menjadi sebuah router

Tersedia mulai dari low-end s/d high-end Router

Tersedia dalam 2 pilihan


- Integrated Soutions
- Board Only

02
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
About MikroTik

MikroTik RouterBoard (Integrated Solutions)

Produk ini dijual lengkap dengan case dan power adapter

Siap digunakan dan sudah dikonfigurasi dengan fungsi dasar yang


paling sering digunakan

RB951G-2HnD CCR 1009-8G-1S

03
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
About MikroTik

MikroTik RouterBoard (Board Only)


Produk ini dijual hanya berupa “small motherboard” saja
Kita harus membeli case, power adapter dan interface secara terpisah
Sangat berguna untuk menyesuaikan tipe Router yang kita butuhkan

RB411U RB493G
04
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
About MikroTik

MikroTik RouterBoard
Memiliki sistem kode tertentu
Seri/Kelas dari Router

RB941 Jumlah Slot miniPCI/Wireless

Jumlah Port Ethernet

Kode lain di belakang tipe


U Dilengkapi dengan port USB
A Advanced, biasanya di atas lisensi level 4
H High perfomance, prosessor yang lebih tinggi
R Dilengkapi wireless card embedded
G Dilengkapi ehternet card Gigabit
P Power Injection with controller
i singel port power injection without controller
L Paket hemat atau lite edition
S SFP port
E PCIe Interface extension card
x<N> dimana N adalah jumlah core CPU (x2, x16)
05
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Jika Routerboard memiliki built-in wireless, maka akan tertulis kode-kode
berikut :
Band Number of Chains
5 5GHz (not used) single chain
2 2.4GHz D dual chain
52 dual band 5GHz dan 2.4GHz T triple chain

Power per Chain


(not used) <23dBm at 6Mbps 802.11a; <24dBm at 6Mbps 802.11g
H – “High” 23-24dBm at 6Mbps 802.11a; 24-27dBm at 6Mbps 802.11g
HP – “High Power” 25-26dBm 6Mbps 802.11a; 28-29dBm at 6Mbps 802.11g
SHP – “Super High Power” 27+dBm at 6Mbps 802.11a; 30+dBm at 6Mbps 802.11g
Protocol
(not used) for cards with only 802.11a/b/g support
n for cards with 802.11n support
ac for cards with 802.11ac support

RB951G-2HnD RB750 RB912UAG-5HPnD


06
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
About MikroTik

Arsitektur RouterBoard
dibedakan berdasarkan jenis dan kinerja processor
OS/software di setiap arsitektur adalah berbeda

Bila tidak yakin dengan


arsitektur RouterOS yang
digunakan, dapat dilihat
di kiri atas layar winbox

07
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
About MikroTik

Fitur-fitur di MikroTik

Router OS support berbagai driver perangkat

Ethernet, Wireless Card, V35, ISDN, USB Mass Storage, USB 3G Modem, E1/T1

Memiliki fitur yang melebihi sebuah “router”


User Management DHCP, Hotspot, Radius, dll
Routing RIP, OSPF, BGP, OSPF V3, dll
Firewall & NAT fully-customized, linux based
QoS/Bandwidth limiter fully customized, linux based
Tunnel EoIP, PPTP, L2TP, PPPoE, SSTP, OpenVPN, dll
Real-time Tools Torch, watchdog, mac-ping, MRTG, sniffer, dll

08
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
About MikroTik

Routerboard Default Configuration

Routerboard (RB) baru atau setelah kita reset menjadi factory default,
mempunyai konfigurasi standar sbb :
- IP Address : 192.168.88.1 di ether 2-4

- User name “admin”, password blank

192.168.88.1

192.168.88.xxx

09
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Mengakses Router

WebFig
Mengakses router melalui Internet Browser
- Connect ke router dengan Kabel LAN
- Jalankan Internet Browser, lalu ketikkan IP Address dari router
- Masukkan user name dan password

Tampilan WebFig
setelah login

10
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Mengakses Router

Winbox

adalah interface proprietary milik MikroTik untuk mengakses router


yang terinstall RouterOS di dalamnya

dapat didownload melalui website MikroTik atau dari Router

digunakan untuk mengakses router melalui IP (layer 3) atau Mac-


Address (layer 2)

11
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Mengakses Router

Winbox (Download from Router)

Akses router melalui


Internet Browser

Klik Icon “Winbox”


untuk mendownload

12
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Mengakses Router

Tampilan Winbox
setelah login
IP/Mac Address
Undo/Redo

Traffic Load
Menu

versi dan tipe RB

13
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Accessing the Router

- Ubah IP Address Notebook anda menjadi


- IP Address 192.168.88.xx
- Net Mask 255.255.255.0
- Hubungkan Notebook anda dengan router menggunakan port ether 2
- Coba Ping ke routerboard di alamat 192.168.88.1
- Buka URL routerboard (http://192.168.88.1)
- Download Winbox dari halaman tersebut

14
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Accessing the Router

2
MikroTik Network Discovery Protocol

15
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Mengakses Router

Console Port
Serial Console digunakan apabila kita lupa/salah telah mendisable
semua interface pada MikroTik
Serial Console dibutuhkan juga saat kita menggunakan Netinstall
Remote via serial console membutuhkan kabel DB-9 (atau converter
USB ke DB-9)
Baud rate 115200, Data bits 8, Parity None, Stop bits 1, Flow Control
None

16
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Mengakses Router

Telnet dan SSH


Standar IP Tools untuk mengakses router
Komunikasi melalui telnet adalah dalam bentuk clear text
- Tersedia pada kebanyakan Sistem Operasi (Ms Dos Prompt)
- Menggunakan IP Port 23
- Non secure connection
Komunikasi melalui ssh adalah dalam bentuk yang terenkripsi
- Bisa menggunakan free tools seperti Putty atau WinSCP
- Menggunakan IP Port 22
- Secure connection

17
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
RouterOS CLI

Singkatan dari Command Line Interface

Digunakan ketika kita mengkonfigurasi router melalui console port,


Telnet dan SSH, atau New Terminal (melalui menu winbox atau webfig)

Pengetahuan tentang penggunaan CLI sangat diperlukan, terutama


ketika kita berencana menggunakan scripts atau automate tasks

Contoh penggunaan
CLI

18
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
RouterOS CLI

CLI Principles

19
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
RouterOS CLI

CLI Principles
/ Naik ke level dasar
.. Naik satu level
/command Eksekusi command di level dasar

20
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
RouterOS CLI

CLI Principles
[tab] Menyempurnakan command/kata, memberikan daftar
menu atau command selanjutnya
Double [tab] Memberikan kemungkinan pilihan jika terdapat input
yang sama

Contoh penggunaan
Double [tab]

21
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
RouterOS CLI

CLI Principles
[?] Memberikan daftar command yang tersedia
Command [?] Memberikan bantuan pada command dan menampilkan
daftar argument yang bisa digunakan

1
2
22
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
RouterOS CLI

CLI Principles
[?] Memberikan daftar command yang tersedia
Command [?] Memberikan bantuan pada command dan menampilkan
daftar argument yang bisa digunakan

3
4
23
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – CLI

- Gantilah identitas router anda dari menu system > identity menjadi
R-xxxx menggunakan Command Line Interface. Di mana xxx adalah
nama anda masing-masing

- Gantilah tanggal dan waktu router dari menu system > clock menjadi
tanggal hari ini menggunakan Command Line Interface

24
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Lisensi RouterOS

Fitur-fitur dan batasan upgrade versi RouterOS ditentukan oleh level lisensinya

RouterBoard telah dilengkapi dengan lisensi yang levelnya bervariasi

Lisensi harus dibeli untuk arsitektur x86. Satu lisensi hanya berlaku untuk satu
mesin

Lisensi tidak dapat di-upgrade. Perhatikan device/lisensi yang tepat ketika


membeli router untuk kebutuhan network kita

Lisensi melekat pada storage/media penyimpanan (ex. Hardisk, NAND, USB,


Compact Flash)

Bila media penyimpanan diformat dengan non MikroTik tools, maka lisensi
akan hilang

25
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Lisensi RouterOS

Level Lisensi

http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:License

26
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Lisensi RouterOS

Level Lisensi

ID yang dibuat ketika kita


menginstall lisensi pada
RouterOS

Level Lisensi pada RouterOS


ini adalah level 6, diinstall
versi 5.26 dan dapat di-
upgrade ke versi 7.x

RouterOS dengan level


lisensi 3 dan 4 dapat di-
upgrade ke versi 6.x

RouterOS dengan level


lisensi 5 dan 6 dapat di-
upgrade ke versi 7.x

27
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Lisensi RouterOS

Mengupdate Lisensi

28
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Lisensi RouterOS

Mengupdate Lisensi

Copy key yang sudah di-generate, kemudian paste key


tersebut ke telnet window/new terminal. Pastikan copy
seluruh key termasuk "--BEGIN MIKROTIK SOFTWARE KEY--"
and "--END MIKROTIK SOFTWARE KEY--"
29
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Lisensi RouterOS

Mengupdate Lisensi

> System > License

30
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Pengaturan Login RouterOS

User Accounts
Buatlah user untuk keperluan :

- Mengatur privileges

- Mencatat aktifitas user

31
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Pengaturan Login RouterOS

User Accounts
Untuk menambah user baru : > System > Users > +

Untuk melihat user yang sedang melakukan koneksi ke router ada di menu
> IP > Services > Active Users

32
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Pengaturan Login RouterOS

Group User
dibuat untuk keperluan fleksibilitas yang lebih besar ketika mengatur
privileges user

33
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – RouterOS Login

- Buatlah user akun dengan akses full untuk anda lalu hapuslah akun
standar/admin

- Buatlah user akun untuk orang lain, dengan hak akses login ke router
hanya melalui web, dengan privillege hanya bisa melihat konfigurasi

- Buatlah user akun untuk orang lain, dengan hak akses login ke router
hanya melalui winbox, dengan privillege hanya bisa reboot router

34
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Pengaturan Services RouterOS

IP Services
Aturlah IP Services untuk keperluan :
- Membatasi pemakaian resource (cpu, memory)
- Membatasi ancaman keamanan (open ports)
- Mengubah TCP Ports
- Membatasi akses berdasarkan IP Address/Subnet
Untuk mengaturnya ada di menu > IP > Services

35
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Backup dan Restore Konfigurasi

Tipe Backup
Binary Backup (.backup)
- Membackup keseluruhan konfigurasi router, termasuk password
- Hasil backup tidak dapat dibaca oleh text editor
- Menghasilkan restore point, yang akan mengembalikan konfigurasi ke
waktu file backup dibuat

Configuration Export (.rsc)


- Dapat membackup sebagian maupun keseluruhan konfigurasi router
- Hasil export dapat dibaca oleh text editor
- Tidak mengembalikan konfigurasi seperti semula

36
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Backup dan Restore Konfigurasi

Binary Backup
Ada di menu > File > Backup

Hasil file backupnya :


R1_102015.backup

Menggunakan CLI

37
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Backup dan Restore Konfigurasi

Restore Configuration
Ada di menu > File > Backup

Tombol restore akan


mengembalikan konfigurasi sesuai
dengan file yang dipilih

Menggunakan CLI

38
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Backup dan Restore Konfigurasi

Configuration Export (.rsc)


Harus dilakukan melalui terminal
- Export : Menghasilkan script file (.rsc) atau dapat dikirim ke layar sehingga bisa
di copy di text editor
- Import : menjalankan perintah yang terdapat dalam script

39
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Backup dan Restore Konfigurasi

Archiving Backup Files

Setelah file backup dibuat, simpanlah file tersebut di komputer/server

- Menggunakan FTP, jika service FTP diaktifkan di IP Services

- Menggunakan teknik drag sn drop dari menu “Files”

Membiarkan file backup hanya tersimpan dalam router bukanlah strategi


backup yang baik

40
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Backup konfigurasi

- Buatlah backup konfigurasi dengan perintah backup dan export

- Copy file backup tersebut ke notebook masing-masing

- Coba buka dan edit file backup dan file rsc tersebut

41
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Reset RouterOS

Reset factory default diperlukan ketika :


- Lupa user name dan atau password
- Konfigurasi sudah terlalu kompleks, harus ditata ulang dari awal

Reset factory default dapat dilakukan dengan cara :


- Hard reset : reset secara fisik
- Soft reset : reset melalui software
- Install ulang RouterOS

42
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Reset RouterOS

Hard Reset

Cabut power adaptor. Tekan dan tahan tombol


reset. Pasang kembali power adaptor dan tunggu
sampai LED berkedip. Lepaskan tombol reset
untuk menghapus konfigurasi

43
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Reset RouterOS

Soft Reset dapat dilakukan dengan cara :

44
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Reset RouterOS

Install ulang RouterOS


dapat dilakukan menggunakan media CD atau software Netinstall
RouterBoard hanya dapat di-install ulang menggunakan software
Netinstall
Download Software Netinstall -> http://www.mikrotik.com/download

45
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Reset RouterOS

NetInstall
> System > Routerboard Jalankan aplikasi NetInstall

1
2
46
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Reset RouterOS

NetInstall

3
4
47
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Reset RouterOS

NetInstall

48
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – NetInstall

- Install ulang router anda dengan prosedur NetInstall

- Hapus konfigurasi yang sudah ada dan terapkan konfigurasi standar

49
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Upgrade/Downgrade RouterOS

Usahakan selalu upgrade versi terbaru, untuk memperbaiki bugs,


mendapatkan fitur baru atau meningkatkan performa
Upgrade harus memperhatikan aturan level dan lisensi yang berlaku
Downgrade dilakukan apabila hardware kurang mendukung terhadap
versi baru atau terdapat bug pada versi aktifnya
Upgrade dan downgrade juga harus memperhatikan kompatibilitas
terhadap jenis arsitektur hardware
Upgrade dapat dilakukan dengan cara :
- Download file dari website MikroTik, lalu upload ke router di menu File

- Masuk ke menu > System > Packages, lalu pilih Check for Updates

- Auto Upgrade : Masuk ke menu > System > Auto Upgrade

50
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Upgrade RouterOS

Download file dari Website MikroTik

Versi RouterOS yang bisa


dipilih

NPK : Package standar dari


RouterOS Image untuk
instalasi dasar

File Zip : Package tambahan


(berdasarkan kebutuhan)

Changelog : Log untuk


melihat perubahan di versi
yang sekarang

http://www.routeros.co.id
51
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Upgrade RouterOS

Upload file ke Router


Upload File dapat dilakukan dengan
drag-and-drop via winbox atau upload
file melalui FTP

File yang sudah berhasil di-upload

Untuk melakukan proses upgrade,


router harus di-reboot

52
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Upgrade RouterOS

Melalui menu > System > Package

Router akan melakukan reboot secara otomatis


53
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Upgrade RouterOS

Auto Upgrade
Digunakan ketika kita ingin meng-upgrade beberapa router sekaligus
dalam waktu yang bersamaan
Source Router
1. Copy file yang dibutuhkan seluruh router ke internal router (source)
Client Router
1. Configure seluruh router untuk mendownload file dari source router
2. Menampilkan seluruh package yang tersedia
3. Pilih dan download package
4. Reboot router dan validasi package yang baru

54
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Upgrade RouterOS

Auto Upgrade

1
2
55
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Upgrade RouterOS

Auto Upgrade

3a
3b

56
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Upgrade RouterOS

Auto Upgrade

3c 3d

4
57
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Upgrade RouterOS

RouterBoot Firmware Upgrade

Mengecek versi routerboot

> System > Routerboard

58
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Downgrade RouterOS

1. Upload file ke Router

2. Pilih menu > System > Package

1
3. Router akan menampilkan
pilihan Reboot untuk melakukan
proses downgrade
2
59
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
RouterOS Package

Disable/Enable paket, Uninstall paket


Masuk ke menu > System > Packages

60
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Upgrade RouterOS

- Lakukan proses upgrade versi RouterOS anda ke versi terbaru dengan


menginstall semua paket yang tersedia

- Uninstall paket mpls dan disable paket kvm

61
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Additional Resources

MikroTik wiki
http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:TOC
Halaman wiki utama tentang RouterOS
Dokumentasi dari seluruh command RouterOS (penjelasan, syntax serta
contohnya)
Tips dan tricks tambahan tentang RouterOS

62
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Additional Resources

MikroTik Forum
http://forum.mikrotik.com
Dimoderasi oleh staf MikroTik
Ruang diskusi untuk topik yang sangat bervariasi
Sangat banyak informasi yang bisa ditemukan di forum ini, kadang bisa
jadi solusi untuk permasalahan yang kita hadapi

Pergunakan standar etika forum : searching before posting

63
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Additional Resources

MUM (MikroTik User Meeting)

64
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Additional Resources

MikroTik Support

support@mikrotik.com

Penjelasan prosedur untuk MikroTik support :


http://www.mikrotik.com/support.html

Sebelum menghubungi MikroTik support, ada baiknya mengecek


kembali di forum MikroTik

Support dari MikroTik adalah 15 hari (level lisensi 4) dan 30 hari (level
lisensi 5 dan 6) apabila router dibeli langsung di Mikrotik

65
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
Additional Resources

Distributor/Consultant Support

Dukungan teknis diberikan oleh distributor ketika router dibeli di


mereka

Kita dapat menyewa jasa MikroTik certified consultants untuk memenuhi


kebutuhan khusus yang diperlukan.
http://www.mikrotik.com/consultants/asia/indonesia

66
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Connect to Internet

Simulasi jaringan dasar untuk koneksi internet menggunakan MikroTik


dengan fungsi NAT (Network Address Translation)

LAN
WAN

192.168.88.1
192.168.88.xxx

http://mikrotik-certified.com
67
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Connect to Internet

Konfigurasi LAN
Setting IP Address router di interface yang terhubung dengan LAN

68
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Connect to Internet

Konfigurasi LAN
Setting IP Address Notebook

IP Notebook disetting agar


1 network dengan interface
LAN MikroTik

Default gateway notebook


adalah IP di interface LAN
MikroTik

69
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Connect to Internet

Konfigurasi WAN
Buat security profiles untuk digunakan dalam konfigurasi WLAN

70
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Connect to Internet

Konfigurasi WAN
Setting Wireless Interface di MikroTik sebagai Station

Klik 2x untuk mengkonfigurasi


Wireless Interface

71
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Connect to Internet

Konfigurasi WAN
Setting Wireless Interface di MikroTik sebagai Station

72
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Connect to Internet

Konfigurasi WAN
Pada mode station, kita dapat menggunakan tools “scan” untuk
mempermudah connect wireless interface kita ke sebuah AP

Pilih AP yang ingin dikoneksikan, lalu klik tombol connect


73
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Connect to Internet

Konfigurasi WAN

Wireless telah terkoneksi, ditandai


dengan status huruf R (Running)

AP yang terkoneksi terdaftar di


Registration Table

74
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Connect to Internet
Konfigurasi WAN
Setting DHCP Client

75
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Connect to Internet

Konfigurasi WAN
Setting DHCP Client

Status Bound menandakan bahwa


interface WLAN1 telah mendapatkan
IP dari AP sebagai DHCP Server

Daftar IP Address akan bertambah,


dengan status D (Dynamic), yaitu IP
yang didapatkan dari DHCP Server

76
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Connect to Internet

Konfigurasi DNS

77
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Connect to Internet

Konfigurasi NAT

78
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
LAB Time – Connect to Internet

Testing Koneksi
Lakukan Ping dan Traceroute

79
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Introduction
• Ristianto
• MTCNA, MTCRE, MTCTCE, Mikrotik Certified Trainer
• facebook.com/ristianto | @riestianto | 0813-1120-1190
• http://mikrotik-certified.com
Introduction

Firewall adalah sebuah sistem kemanan jaringan yang digunakan untuk


mengijinkan atau memblokir paket data yang menuju, keluar atau
melewati router, berdasarkan kriteria yang telah didefinisikan sebelumnya

Umumnya digunakan untuk


melindungi jaringan privat dari
akses yang tidak diinginkan yang
berasal dari jaringan publik
(internet)

Firewall juga digunakan untuk memfilter akses antar network yang melewati
router
192.168.0.0/24 192.168.10.0/24

01
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Introduction

• Setiap Firewall filter rule diorganisir dalam sebuah chain

• Di Firewall Filter Rule ada 3 default chain (input, forward, output)

• Kita juga boleh membuat nama chain sesuai dengan keinginan kita

• Setiap aturan chain yang dibuat akan dibaca oleh router dari atas ke bawah

• Paket dicocokkan dengan kriteria/persyaratan dalam suatu chain, apabila


cocok paket akan melalui kriteria/persyaratan chain berikutnya/ di bawahnya

02
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Prinsip IF… THEN...
IF ( jika) ->packet memenuhi syarat pada
rule yang kita buat (matcher)

THEN (maka) -> apa yang akan dilakukan


pada packet tersebut (actions)

03
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Contoh parameter IF (matcher)
IP>Firewall>Filter Rules>General

Source Address (IP asal/sumber)


Destination Address (IP tujuan)
Protocol (TCP/UDP/ICMP, dll)
Source port (service port asal)
Destination port (service port tujuan)

Interface (trafik masuk atau keluar)

Paket yang sebelumnya telah ditandai

04
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Contoh parameter THEN (actions)
IP>Firewall>Filter Rules>Action
accept – Paket data diterima oleh Firewall. Paket tidak diteruskan
ke filter rule berikutnya
add-dst-to-address-list – Firewall akan menambahkan IP Address
tujuan ke daftar IP Address yang sudah dispesifikasikan oleh
parameter address-list
add-src-to-address-list - Firewall akan menambahkan IP Address
sumber (asal) ke daftar IP Address yang sudah dispesifikasikan oleh
parameter address-list
drop – Paket akan dibuang oleh Firewall
fasttrack connection – Mengakselerasi paket yang melewati router
sehingga tidak dibaca oleh firewall, simple queue dan fitur lain
jump – Paket akan dibawa ke chain yang didefinisikan oleh user
berdasarkan nilai parameter jump-target
log – Firewall akan menambahkan pesan ke dalam system log.
Paket akan diteruskan ke filter rule berikutnya
passthrough – Filter rule ini akan diabaikan, paket akan diteruskan
ke filter rule berikutnya (berguna untuk statistik)
reject - Paket akan dibuang oleh Firewall dan Firewall akan
mengirimkan ICMP reject Message
return - Paket akan dibawa kembali ke chain pada saat posisi jump
tarpit - captures and holds TCP connections (replies with
SYN/ACK to the inbound TCP SYN packet)

05
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Firewall Strategy

Banyak trafik yang harus difilter dan dipilah mana yang harus diperbolehkan
(accept) dan mana yang harus dibuang (drop)

• Ada 2 metode untuk menyederhanakan rule firewall yang kita buat:


– Drop beberapa, lainnya diterima (drop few, accept any)
– Terima beberapa, lainnya dibuang (accept few, drop any)

• By default bila tidak ada rule apapun di firewall, semua trafik akan
diperbolehkan (accept) oleh router

06
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Firewall Tips

Untuk membuat firewall filter rules mudah dibaca, urutkan firewall rules
berdasarkan chain dan tambahkan comment di atasnya

07
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Struktur Firewall

Ada tiga default chain dalam mikrotik firewall


• INPUT – menuju router
• OUTPUT – keluar dari router
• FORWARD – melewati router

INPUT OUTPUT

FORWARD

08
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
09
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Struktur Firewall

Chain INPUT

• Melindungi router itu sendiri baik dari internet maupun jaringan internal

• Contohnya adalah akses dari client ke router (winbox, webfig dll), ping ke
router

10
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
LAB Time – Protecting our router

Task :
Buatlah konfigurasi firewall yang bertujuan hanya memperbolehkan
IP laptop sendiri yang bisa akses ke router

Student 1

192.168.x.1

192.168.x.2

192.168.100.1

Student 2

192.168.x.1

192.168.x.2

Tentukan firewall strategy dan chain


11
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
LAB Time – Protecting our router

Matcher : ada trafik INPUT dari laptop dengan IP address 192.168.1.2

Action : accept

12
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
LAB Time – Protecting our router

Matcher : ada trafik INPUT dari semua IP address

Action : drop

Firewall strategy : accept few, drop any


Chain : INPUT (menuju router)
13
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
LAB Time – Protecting our router

Hasilnya akan ada 2 chain filter rules

• Perhatikan jumlah bytes pada setiap chain rule, tetap ataukah


bertambah ketika kita melakukan akses ke router?

• Cobalah masing-masing peserta untuk melakukan ping, akses web,


dan remote winbox ke router peserta lain.

14
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Struktur Firewall

Chain FORWARD
• Berisi rules yang dapat mengontrol paket yang melewati router, baik
antara client dan internet, maupun antara client itu sendiri

• Secara default, traffic antara client yang terkoneksi ke router dalam


keadaaan diperbolehkan (allow). Traffic antara client dan internet juga tidak
ada pembatasan

• Contohnya adalah akses web, e-mail, ftp, ping antar client dsb
FORWARD

15
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
LAB Time – Firewall (Chain Forward)

• Buatlah konfigurasi firewall yang bertujuan memblok akses http port


(tcp/80)

• Ketika menspesifikasikan port, IP protocol harus dipilih

IP > Firewall > +

• Cobalah akses sebuah website (www.mikrotik.com)

• Cobalah akses router melalui webfig  http://ip_address_router

16
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Frequently Used Ports

Port Number Protocol Service


80 TCP HTTP
443 TCP HTTPS
22 TCP SSH
23 TCP Telnet
20,21 TCP FTP
8291 TCP Winbox
5678 UDP MikroTik Neighbor Discovery
20561 UDP MAC Winbox

17
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Address List

Address-list adalah kumpulan IP dengan parameter nama yang sama


yang digunakan untuk memfilter group IP address dan dapat digunakan
untuk konfigurasi selanjutnya seperti konfigurasi firewall

Satu line address-list dapat


berupa subnet, range, atau 1
host IP address

IP Address dapat ditambah ke


dalam address-list secara
permanen maupun disimpan
dalam periode tertentu

IP → Firewall → Address Lists → (+)


18
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Address List

Kita juga dapat menambahkan IP Address ke dalam address-list secara


otomatis menggunakan firewall action

Untuk menggunakan address-list yang telah kita buat sebagai matcher dari
firewall rules, kita bisa memilih address-list dari tab advanced

19
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
LAB Time – Address List & Block Content

Buatlah konfigurasi firewall dengan tujuan sebagai berikut :

Siapa saja dari jaringan lokal kita yang melakukan ping ke router, dia tidak
bisa akses ke situs yang mengandung kata “mikrotik”

20
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – Address List & Block Content

Buat rule firewall untuk memasukkan ke dalam address-list setiap IP dari


jaringan lokal yang melakukan ping ke router, lalu beri nama address list
itu “who-ping-me”

21
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
LAB Time – Address List & Block Content

Buat rule drop pada chain forward, untuk address-list “who-ping-me” dan
content “mikrotik”

Rule ini hanya akan bekerja setelah host melakukan ping ke router sehingga
IP-nya tercatat dalam address-list “who-ping-me”

22
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Firewall Logging

• Setiap firewall rule yang kita buat dapat disimpan dalam log ketika match

• Kita dapat menambahkan prefix yang spesifik memudahkan


pencarian log jika diperlukan

23
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
LAB Time – Firewall Logging

Selain melalui menu “system – logging”, kita juga bisa mencatat log
melalui fitur firewall

Task :
Buatlah filter rule pada firewall untuk logging semua yang ping router kita

24
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – Firewall Logging

Lakukan ping ke IP address router dan amati log pada router:

25
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Connections

New : paket yang dimulai ketika ada koneksi baru

Established : paket merupakan bagian dari koneksi yang sudah terbentuk

Related : paket yang


membuka koneksi baru
namun berhubungan dengan
koneksi yang sudah ada

Invalid : paket yang tidak


dimiliki oleh koneksi
manapun, dan dalam saat
yang sama tidak membuka Invalid Established
koneksi yang valid New Related

26
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Connection Tracking

• Connection tracking mempunyai kemampuan untuk melihat informasi


seluruh koneksi yang aktif seperti source dan destination IP, tipe protocol
dan sebagainya
• Connection tracking harus diaktifkan (enabled) agar firewall filter dan
NAT dapat bekerja

27
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Implementasi Connection Tracking

Pada saat membuat firewall, pada baris paling atas umumnya akan dibuat
rule sebagai berikut :
– connection state invalid drop
– connection state established accept
– connection state related accept
– connection state new diproses ke rule berikutnya

System rule ini akan sangat menghemat resource router, karena proses
filtering selanjutnya akan dilakukan ketika koneksi dimulai (connection
state = new)

28
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Implementasi Connection Tracking

Pada IP > Firewall > Filter Rules : buat chain Forward

– connection state invalid action drop


– connection state established action accept
– connection state related action accept
– connection state new action pass-through

29
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Network Address Translation

NAT adalah suatu metode untuk memodifikasi alamat IP asal atau IP tujuan
dari sebuah paket

Tipe NAT dalam MikroTik :

source NAT or srcnat biasanya digunakan untuk mengubah IP private


menjadi IP publik sehingga bisa dikenal di jaringan eksternal ( internet)

destination NAT or dstnat biasanya digunakan untuk mengijinkan jaringan


eksternal mengakses resource (misalnya web server) yang berada di jaringan
internal

30
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
SRC-Address New SRC-Address
192.168.0.1 100.100.100.100

SRC-NAT action yang diperbolehkan : SRC-NAT


1. Masquarade – subnet LAN to 1 dynamic IP WAN
2. Src-nat – subnet LAN to 1 static IP WAN
3. Netmap – subnet LAN to different subnet WAN
4. Same – subnet LAN to same subnet WAN

31
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
Any computer

New DST-Address DST-Address


192.168.0.10:80 100.100.0.1:80

DST-NAT
Web Server
192.168.0.10

DST-NAT (port forwarding) action yang diperbolehkan :

1. Dst-nat – membelokkan trafik ke luar router


2. Redirect – membelokkan trafik ke router sendiri

32
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
LAB Time – Dst NAT

NAT Network

Web Server

192.168.10.1
192.168.10.2

192.168.0.1
192.168.0.2

Redirect port http IP WAN router ke IP web server lokal (LAN)


33
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – Dst NAT

• Install dan Jalankan program web server di laptop


• Buat rule pada IP > Firewall > NAT untuk redirect port 81 router ke IP
laptop dan port 80

34
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – Redirect

• Buatlah rule dst-nat untuk membelokkan trafik dengan


tujuan port HTTP (tcp/80) ke router port 80

• Cobalah untuk mengakses website yang menggunakan


protokol HTTP

• Amati apa yang terjadi

35
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Firewall
http://mikrotik-certified.com
• Ristianto
• MTCNA, MTCRE, MTCTCE, Mikrotik Certified Trainer
• facebook.com/ristianto | @riestianto | 0813-1120-1190
• http://mikrotik-certified.com
Wireless Network

802.11

adalah protokol yang digunakan untuk wireless LAN yang standard-


nya dibuat oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers)

MikroTik mendukung standard IEEE 802.11a/n/ac (5GHz) dan


802.11b/g/n (2,4GHz)

Protokol Data Rate Band


802.11b 11 Mbps 2,4 GHz
802.11g 54 Mbps 2,4 GHz
802.11a 54 Mbps 5 GHz
802.11n Up to 450 Mbps * 2,4 atau 5 GHz
* Tergantung model
802.11ac Up to 1300 Mbps * 5 GHz RouterBoard
01
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
Wireless Network

Access Points

Stations
02
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
Wireless Network

Konsep koneksi wireless

• Kesesuaian Mode : (AP-Station, AP-Repeater, Repeater-Repeater)

• Kesesuaian BAND

• Kesesuaian SSID

• Kesesuaian enkripsi dan otentikasi

• Frekuensi channel tidak perlu sama, station secara otomatis akan


mengikuti channel frekuensi pada AP

03
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
MikroTik Wireless

Band

• Parameter ini menunjukkan standarisasi apa yang dapat digunakan


oleh sebuah perangkat wireless. Pemilihan parameter ini menentukan
jenis perangkat lainnya yang dapat terhubung

• Untuk menghubungkan 2 perangkat, keduanya harus berada pada


band frekuensi yang sama

04
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
MikroTik Wireless

Frequency (Channel)

adalah pembagian frekuensi dalam suatu band dimana Access Point


(AP) beroperasi

Nilai frequency channel tergantung dari band yang kita pilih,


kemampuan wireless card dan regulasi frekuensi di suatu negara

Frequency channel 1, 6 dan 11 tidak saling bersinggungan


05
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
MikroTik Wireless

Frequency (Channel)

Pada router MikroTik, nilai channel ditampilkan dengan nilai tengah


frekuensinya. Misalnya pada band 2,4 GHz : channel 1 = 2412

06
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
MikroTik Wireless

SSID

• Service Set Identifier adalah parameter yang digunakan untuk


menunjukkan identitas sebuah WLAN

• Digunakan sebagai petunjuk bagi client bila ingin terhubung ke


sebuah WLAN

AP Setting
Client View
07
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
MikroTik Wireless

Radio Name
• “Nama” dari sebuah interface wireless
• Bisa terdeteksi hanya antar RouterOS
• Dapat dilihat di Wireless Registration Table

08
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
MikroTik Wireless

Mode Interface wireless


• Alignment Only
• AP Bridge
• Bridge
• Nstreme dual Slave
• Station
• Station Bridge
• Station Pseudobridge
• Station Pseudobridge Clone
• Station WDS
• WDS Slave

09
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
MikroTik Wireless

Mode Interface wireless

AP Mode

AP Bridge wireless difungsikan sebagai Access Point

Bridge hampir sama dengan AP-Bridge, namun hanya bisa


dikoneksi oleh 1 station/client, mode ini biasanya digunakan
untuk point-to-point

10
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
MikroTik Wireless

• Set Wireless Mode : AP Bridge /


Bridge

• Pilih Wireless Band

• Set Frequency
• Set SSID (Nama AP)

• Set Security Profiles

11
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
MikroTik Wireless

Mode Interface wireless

Station Mode

Station scan dan connect AP dengan frekuensi & SSID yang sama,
mode ini TIDAK DAPAT di BRIDGE

Station Bridge sama seperti station, mode ini adalah MikroTik proprietary.
Mode untuk L2 bridging, selain wds

12
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
MikroTik Wireless

• Set Wireless Mode : Station /


Station Bridge

• Pilih Wireless Band


• Set SSID (Nama AP)

• Set Security Profiles


• Frequency tidak terlalu
penting, karena station akan
mengikuti frequency dari AP

13
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
LAB Time – Wireless AP & Station

Peserta 1 Peserta 2
Konfigurasi Peserta 1 Peserta 2
Mode AP-Bridge Station
Band Samakan
SSID Samakan (Unik tiap pasangan)
Frekuensi Pilih Tidak harus sama
Radio Name AP-namapeserta Station-namapeserta
Security Profile Default (None)
IP Address WLAN 10.10.10.1/24 10.10.10.2/24
14
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
Wireless Mac Filtering

• Kita dapat melakukan pembatasan hak akses pada mode AP dan Station,
menggunakan fitur Access List dan Connect List

• Access List digunakan oleh AP untuk mengontrol koneksi client yang


diperbolehkan

• Connect List digunakan oleh Station untuk memilih (atau tidak memilih) AP
yang akan dikoneksikan

15
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
Access List

• Rules di Access List dibaca secara berurutan dari atas ke bawah, sampai
request otentikasi mencapai kecocokan

• Jika tidak ada rule yang sesuai, maka akan digunakan default policy
(default authentication & default forward) dari interface wireless tersebut

• Kita bisa memasang beberapa filter untuk MAC address yang sama,
sebaliknya, bisa juga satu rule untuk semua MAC address

• Sebuah rule filter MAC address bisa diterapkan pada sebuah interface
wireless saja atau bisa juga untuk semua interface

16
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
Access List

MAC Address client yang


ingin difilter

Batas nilai kekuatan signal dari


station yang ingin difilter

Boleh dikoneksikan ke
AP atau tidak

Batas waktu client


boleh terhubung ke AP

17
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
Connect List

Membatasi AP mana saja yang boleh/tidak boleh terkoneksi

Interface wireless yang


difungsikan sebagai client
MAC address AP yang akan
dikoneksikan
Boleh / tidak boleh konek
dengan MAC diatas
SSID yang ingin dikoneksikan,
bila kosong berarti any AP

Apabila AP menggunakan
security profile, harus
diapply di ruleConnect List

18
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
Registration Table

• Pada Access Point dan Station, Registration Table berisi data AP/Client
yang sedang terkoneksi
• Untuk memudahkan filtering pada Access List dan Connect List, kita
dapat menggunakan menu “Copy to Access/Connect List”

19
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
Default Authenticate

Default Access/Connect List


Behaviour
Authentication Entry
+ Based on Access/Connect List Settings
Checked
- Authenticate
+ Based on Access/Connect List Settings
Unchecked
- Don’t Authenticate

20
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
LAB Time – Wireless Mac Filtering

Satu SSID
Peserta 1
192.168.x.2 Peserta 2
192.168.x.2

Peserta 3
192.168.x.2 Peserta 4
192.168.x.2

21
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – Wireless Mac Filtering

• Filter mac address agar koneksi point to point anda dengan partner
tidak mudah dikacaukan oleh koneksi lain

• Masukkan data mac address wireless partner ke list yang benar

• Jika sebagai Station masukkan kedalam Connect-List, apabila sebagai


AP masukkan dalam Access-List.

• Untuk setting wireless pada AP, default authenticate harus di-uncheck,


agar tidak semua client bisa ter-outentikasi secara otomatis

• Coba untuk konek ke AP yang bukan pasangannya

22
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
Default Forward

• Default forward hanya dapat disetting pada mode Access Point


• Digunakan untuk mengijinkan/tidak komunikasi antar client/station
yang terkoneksi dalam 1 Access Point
• Secara standar, setting default forward
dalam keadaan enable, namun biasanya
di-disable untuk alasan keamanan
• Kita dapat mengijinkan client-client
tertentu untuk saling komunikasi dengan
cara mengaktifkan forwarding pada
access list

23
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
LAB Time – Default Forward
AP Client

Peserta 3
192.168.x.2

Client • Cobalah ping antar peserta ketika


default forward di enable
Client
• Cobalah ping antar peserta ketika
default forward di disable
Peserta 2
192.168.x.2 • Cobalah masukkan peserta 1 dan 2
Peserta 1 ke dalam access list sehingga dapat
saling ping

24
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
http://mikrotik-certified.com
Wireless Security

• Wireless network bersifat open access, sehingga AP sangat rentan


terhadap serangan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab

• Untuk mengamankan AP dari access yang tidak di-inginkan, kita dapat


menambahkan password untuk AP melalui menu security profiles

25
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
Wireless Security

Mode : Dynamic key


dan Static Key

Jenis Authentifikasi

Model Enkripsi

Key Authentifikasi / password

• WPA dan WPA2 keys dapat disetting secara bersamaan untuk


mengijinkan koneksi dari device yang tidak mendukung WPA2

26
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
Wireless Security

Implementasi Security Profile

Pilih security profil yang telah kita buat sebelumnya


baik di AP maupun Station

27
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
LAB Time – Wireless AP & Station

Peserta 1 Peserta 2
Konfigurasi Peserta 1 Peserta 2
Mode AP-Bridge Station
Band Samakan
SSID Samakan (Unik tiap pasangan)
Frekuensi Pilih Tidak harus sama
Radio Name AP-namapeserta Station-namapeserta
Security Profile Samakan
IP Address WLAN 10.10.10.1/24 10.10.10.2/24
28
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
WiFi Protected Setup

• WPS adalah fitur untuk kemudahan akses ke


WiFi tanpa client harus memasukkan password

• RouterOS mendukung WPS Accept (untuk AP)


dan WPS Client (untuk station)

• Semua router MikroTik yang mempunyai


interface wireless, memiliki virtual WPS push button

• Beberapa router memiliki tombol WPS secara


fisik

29
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
WPS Accept

• Kita dapat menggunakan tombol WPS Accept untuk mengijinkan akses


untuk guest ke dalam Access Point kita

• Ketika tombol WPS Accept ditekan, maka akan diberikan akses untuk
terhubung ke Access Point selama 2 menit atau sampai perangkat
WiFi/station terhubung

• Tombol WPS Accept harus ditekan tiap kali ada perangkat WiFi/station yang
ingin terhubung. Di beberapa model router, tombol cukup ditekan satu kali

• Hampir seluruh Sistem Operasi termasuk RouterOS mendukung WPS Client

30
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
LAB Time – WPS

• Setting interface wireless menjadi Access Point dengan SSID nama


masing-masing peserta

• Buat dan aktifkan password untuk Access Point tersebut

• Buka system log untuk memantau aktifitas router

• Koneksikan laptop ke Access Point mengaktifkan WPS Accept Button


yang dimiliki router, baik secara virtual ataupun fisik

• Periksa log router selama proses berlangsung

31
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
MikroTik Wireless Tools

Ada beberapa tools dalam wireless MikroTik yang dapat digunakan untuk
optimasi link

32
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
MikroTik Wireless Tools

Scanner
Digunakan untuk melihat informasi AP yang aktif, beserta SSID dan
memudahkan untuk membuat koneksi ke AP aktif tersebut

33
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
MikroTik Wireless Tools

Frequency Usage

Digunakan untuk melakukan scanning


penggunaan frequency (channel) di
sekitar perangkat MikroTik

Frequency usage akan menampilkan beban


penggunaan masing-masing frekuensi,
sehingga kita dapat menentukan frekuensi
(channel) mana yang akan kita gunakan
untuk mengurangi interferensi

34
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
MikroTik Wireless Tools

Wireless Snooper
Digunakan untuk melihat informasi lengkap dari jaringan wireless sesuai band
yang dipilih. AP dan jumlah station yang aktif secara lengkap, SSID, channel
yang digunakan, signal strength, serta masing-masing bandwidthnya

35
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Wireless
• Ristianto
• MTCNA, MTCRE, MTCTCE, Mikrotik Certified Trainer
• facebook.com/ristianto | @riestianto | 0813-1120-1190
• http://mikrotik-certified.com
Konsep Bridge

Bridging adalah tehnik yang menggabungkan dua atau lebih interface


yang bertipe ethernet, atau sejenisnya ke dalam satu segmen jaringan

Bridging akan mengemulasi mode switch secara software pada beberapa


interface tersebut

01
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
Konsep Bridge

Konfigurasi bridge yang dilakukan pada ether1, ether2 dan ether3 akan
menghilangkan fungsi router dan firewall pada ketiga interface tersebut

Eth 1 Eth 2

Eth 3
192.168.1.1/24 192.168.1.2/24

192.168.1.3/24

Network yang terpisah pada ketiga interface tersebut akan menjadi satu
broadcast domain yang sama

02
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
Konsep Bridge

Kekurangan Bridge
Peningkatan beban trafik akibat terjadinya akumulasi trafik
Sulit untuk melihat kualitas masing2 link
Permasalahan pada suatu segmen akan membuat masalah pada semua
segmen dalam bridge yang sama

Eth 1 Eth 2

Eth 3
192.168.1.1/24 192.168.1.2/24

192.168.1.3/24

03
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
Konfigurasi Bridge

Kofigurasi dasar Bridge


- Membuat interface bridge
- Memasukkan interface router ke dalam interface bridge
Hal lain yang perlu diperhatikan
Kita tidak harus memasang IP Address pada interface bridge
Jika kita membuat interface bridge tanpa memasukkan interface
router pada port-nya, maka bridge tersebut dianggap sebagai
interface loopback
Interface yang dapat di bridge adalah Ethernet, VLAN, Wireless AP,
WDS, Station-pseudobridge, EoIP, PPTP

04
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
Konfigurasi Bridge

Membuat Interface Bridge (CLI)

[admin@R1 > interface bridge add name=bridge_test

[admin@R1 > interface bridge print

05
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
Konfigurasi Bridge

Membuat Interface Bridge (WinBox)


Masuk ke menu : Bridge > +

06
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
Konfigurasi Bridge

Memasukkan Interface Router (CLI)

[admin@R1 > interface bridge port add interface=ether1 bridge=bridge_test

[admin@R1 > interface bridge port add interface=ether2 bridge=bridge_test

[admin@R1 > interface bridge port print

07
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
Konfigurasi Bridge

Memasukkan Interface Router (WinBox)


Masuk ke menu : Bridge > Ports > +

08
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
LAB Time – Creating Bridge

- Buatlah network yang di-bridge dengan rekan training


- Konfigurasikan IP Address pada interface bridge
- Lakukan ping antar host
- Hapus IP Address pada interface bridge, lakukan ping antar host

192.168.1.3/24 192.168.1.4/24

Eth 2 Eth 1 Eth 1 Eth 2

R1 R2
192.168.1.1/24 192.168.1.2/24

09
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
http://mikrotik-certified.com
Layer 2 Failover

Bridge Loop
Bila tidak diantisipasi, penerapan teknik failover pada bridge dapat
mengakibatkan trafik di jaringan menjadi looping

Eth 1 Eth 1

Eth 2 Eth 2
Eth3 Eth 3
Looping

10
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
LAB Time – Bridge Loop

- Matikan STP atau RSTP pada


Interface Bridge

- Buatlah redundant link pada kedua router yang sudah di-bridge


- Masukkan interface ether 3 ke dalam Interface Bridge
- Ujilah kembali apakah kedua host masih bisa berkomunikasi

192.168.1.3/24 192.168.1.4/24
Eth 1 Eth 1
Eth 2 Eth 2
Eth 3 Eth 3
R1 R2
192.168.1.1/24 192.168.1.2/24

11
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
http://mikrotik-certified.com
Spanning Tree Protocol

Spanning Tree Protocol


Bila terdapat dua link atau lebih di antara router yang melakukan
bridging, maka akan terjadi looping
Untuk mengantisipasi looping, maka STP atau RSTP harus diaktifkan
pada interface bridge
STP atau RSTP akan melakukan blocking pada salah satu interface
router

192.168.1.3/24 192.168.1.4/24
Eth 1 Eth 1
Eth 2 Eth 2
Eth 3 Eth 3
R1 R2
192.168.1.1/24
Looping 192.168.1.1/24

12
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
Spanning Tree Protocol

Spanning Tree Protocol


Bila STP atau RSTP sudah diaktifkan, maka ada satu atau beberapa port
yang akan diblok
Port yang diblok akan memiliki role alternate port

Link yang mengalami blocking akan menjadi link cadangan (failover)

13
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
LAB Time – Bridge Loop

- Aktifkan RSTP pada kedua router, carilah interface mana yang diblok
oleh RSTP

- Ujilah kembali apakah kedua host masih bisa berkomunikasi


192.168.1.3/24 192.168.1.4/24
Eth 1 Eth 1
Eth 2 Eth 2
Eth 3 Eth 3
R1 R2
192.168.1.1/24 192.168.1.1/24

14
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
http://mikrotik-certified.com
Wireless Bridge

• Karena keterbatasan standar 802.11, wireless client dengan mode


station tidak dapat di-bridge

• RouterOS mengimplementasikan beberapa mode untuk mengatasi


keterbatasan ini :
• Station Bridge : RouterOS ke RouterOS
• Station Pseudobridge : RouterOS ke lainnya
• Station wds (wireles distribution system) : RouterOS ke RouterOS

• Station Bridge hanya akan berjalan pada RouterOS versi 5 ke atas

15
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
Wireless Bridge

• Untuk menggunakan mode AP Bridge, “Bridge Mode” harus diaktifkan


pada interface wireless

16
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
LAB Time – Wireless Bridge

Station

AP

DHCP Client
Station
DHCP Server

DHCP Client

• Ubah interface wireless mode menjadi “station bridge”


• Buatlah sebuah bridge interface dan tambahkan interface ether2 dan
wlan1 pada port-nya
• Amati apakah laptop mendapat IP dari router yang berfungsi sebagai AP
• Lakukan ping antar laptop

17
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – Wireless Bridge

• Ubah interface wireless mode menjadi


o Station
o Station Pseudobridge
o Station Pseudobridge Clone
o Station WDS

• Amati mode interface wireless apa yang tidak bisa di-bridge

18
MikroTik Certified Network Associate - Bridging
http://mikrotik-certified.com
• Ristianto
• MTCNA, MTCRE, MTCTCE, Mikrotik Certified Trainer
• facebook.com/ristianto | @riestianto | 0813-1120-1190
• http://mikrotik-certified.com
Introduction

QoS (Quality of Service) adalah seni


mengelola sumber daya bandwidth,
QoS tidak terbatas hanya membatasi
Recreational
bandwidth untuk titik/host tertentu
Email, FTP, etc
QoS dapat memprioritaskan trafik
berdasarkan parameter yang diberikan,
Critical
Applications

dapat menghindari trafik yang akan


mengambil seluruh bandwidth yang
tersedia
QoS sangat berguna untuk :
- Critical Applications
- Trafik sensitif seperti voice dan video streams

01
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Simple Queue

Simple queue adalah cara paling sederhana untuk mengatur penggunaan


bandwidth yang diterapkan untuk : - Client upload
- Client download
- Client aggregate (upload dan download)

Simple queue mengatur pembatasan bandwidth dengan hanya


mendefinisikan parameter IP address (target address) dari host/koneksi
yang dilimit

Simple queue paling sederhana hanya melakukan pembatasan bandwidth


max-limit (MIR)

Urutan queue sangat penting. Setiap paket harus melalui


simple queue sampai terjadi kecocokan dengan kriterianya

02
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Simple Queue

03
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Simple Queue

Hijau : 0 - 50% penggunaan bandwidth yang tersedia

Kuning : 51 - 75% penggunaan bandwidth yang tersedia

Merah : 76 - 100% penggunaan bandwidth yang tersedia

04
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Parameter Simple Queue
Simple Queues
Target
adalah tempat dimana simple queue diterapkan
Nilai parameter target bisa berupa : - IP Address
- Network Address
- Nama Interface

Target adalah parameter yang harus ada

05
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Parameter Simple Queue
Simple Queues
Dst
adalah alamat tujuan dari simple queue yang diterapkan
Nilai parameter dst bisa berupa : - IP Address
- Network Address
- Nama Interface
Tidak wajib diisi seperti parameter “target”
Contoh penggunaan dst adalah ketika kita ingin mem-bypass
trafik ke arah network lokal

06
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Lab Time – Simple Queue

Task :
Buatlah limitasi bandwidth maksimal upload 128 kbps dan maksimal
download 256 kbps terhadap client dengan IP 192.168.0.2 yang terhubung
dengan interface router

192.168.0.1
192.168.0.2

07
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
http://mikrotik-certified.com
Lab Time – Simple Queue

> Queues > Simple Queue > +

08
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Parameter Simple Queue

Parameter “burst”

Burst mengijinkan client mendapatkan kenaikan data rate dalam selang


waktu tertentu melebihi yang diijinkan oleh parameter “max-limit”

Bursts adalah salah satu cara untuk meningkatkan performance


koneksi HTTP

Bursts tidak akan berpengaruh banyak ketika target melakukan


download

09
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
10
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Parameter Simple Queue

Burst-limit
Nilai data rate maksimum yang akan diterima oleh target ketika burst
terjadi. Nilai burst-limit harus lebih besar dari max-limit
Burst-time (dalam detik)
Periode waktu yang digunakan untuk menghitung rata-rata dari data
rate. Burst-time bukan menunjukkan berapa lama terjadinya burst
Burst-threshold
Nilai untuk menentukan kapan burst dijalankan dan dihentikan.
Umumnya nilai burst-threshold adalah ¾ kali nilai max-limit

11
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Jika nilai rata-rata dari data rate lebih rendah dari burst-threshold, maka
burst akan dijalankan. Jika nilai rata-rata dari data rate sama atau lebih
tinggi dari burst-threshold, maka burst akan dihentikan

Data rate rata-rata dihitung dari 1/16 burst-time yang digunakan

Bursting dibatasi oleh nilai data rate yang ditetapkan di burst-limit

Lama burst dijalankan = (burst-threshold/burst-limit) x burst-time

12
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Limit-at : 128 kbps Burst-time : 8 Burst-limit : 512 kbps

Max-limit : 256 kbps Burst-threshold : 192 kbps


Lama burst dijalankan = (192/512) x 8= 3 detik

Detik ke-0
Average rate : (0+0+0+0+0+0+0+0)/burst-time 
0/8 = 0 kbps
Detik ke-1
Average rate : (0+0+0+0+0+0+0+512)/burst-time 
512/8 = 64 kbps
Detik ke-2
Average rate : (0+0+0+0+0+0+512+512)/burst-time 
1024/8 = 128 kbps
Detik ke-3
Average rate : (0+0+0+0+0+512+512+512)/burst-time 
1536/8 = 192 kbps
13
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
http://mikrotik-certified.com
Limit-at : 128 kbps Burst-time : 8 Burst-limit : 512 kbps
Max-limit : 256 kbps Burst-threshold : 192 kbps
Lama burst dijalankan = (192/512) x 8= 3 detik

14
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Data rate rata-rata dihitung dari 1/16 burst-time yang digunakan,
jika burst-time = 8s maka data rate rata-rata dihitung setiap 0,5 detik

Actual Rate Actual Rate


Detik Data rate rata-rata (kbps) Burst
(kbps) (per 0,5s)

0 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)/8=0 Ya 512 256

0,5 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+256)/8=32 Ya 512 256

1 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+256+256)/8=64 Ya 512 256

1,5 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+256+256+256)/8=96 Ya 512 256

2 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+256+256+256+256)/8=128 Ya 512 256

2,5 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+256+256+256+256+256)/8=1 Ya 512 256


60
3 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0+256+256+256+256+256+256)/8 Tidak 256 128
=192
3,5 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+256+256+256+256+256+256+128)/ Tidak 256 128
8=208
4 (0+0+0+0+0+0+0+0+256+256+256+256+256+256+128+12 Tidak 256 128
8)/8=224

15
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Lab Time – Simple Queue with Burst

Buat simple queue dengan parameter di slide sebelumnya


> Queues > Simple Queues > +

16
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
http://mikrotik-certified.com
Lab Time – Simple Queue with Burst

> Queues > Simple Queues > Double Click Queue > Traffic

17
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Parameter Simple Queue

Parameter “limit-at”
minimal data rate yang digaransi untuk diberikan ke sebuah target,
dengan asumsi total bandwidth dapat mencukupi kebutuhan limit-at
seluruh client
dalam dunia networking yang umum dikenal dengan CIR (Comitted
Information Rate)
Limit-at merupakan “Worst Case Scenario”
Jumlah Client Bandwidth Limit-at/client Hasil
10 10M 1M 
10 10M 2M 
5 10M 2M 
5 10M 1M 
5 10M 3M 
18
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Parameter Simple Queue

Parameter “max-limit”
maksimum data rate yang dapat dicapai oleh sebuah target
jika masih ada bandwidth yang tersisa setelah semua client mencapai
“limit-at”, maka client bisa mendapatkan bandwidth tambahan hingga
“max-limit”
dalam dunia networking yang umum dikenal dengan MIR (Maximum
Information Rate)
Max-limit merupakan “Best Case Scenario”

Jumlah Client Bandwidth Max-limit/client Hasil


10 10M 10M 
10 10M 8M 
5 10M 13M 
19
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Contoh penggunaan Limit-at dan Max-Limit

10M 10M

Limit-at : 5M Limit-at : 5M Limit-at : 5M Limit-at : 5M


Max-Limit : 10M Max-Limit : 10M Max-Limit : 8M Max-Limit : 12M

1 2 1 2

10M

Limit-at : 6M Limit-at : 6M
Max-Limit : 10M Max-Limit : 10M

1 2
20
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
http://mikrotik-certified.com
HTB

Hierarchical Token Bucket

Membuat queue lebih terstruktur, dengan melakukan pengelompokan


bertingkat

Tanpa menerapkan HTB, ada beberapa parameter yang tidak bekerja


seperti yang kita inginkan, misalnya dual limitation (CIR dan MIR) dan
priority

21
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
HTB

Hierarchical Token Bucket


HTB hanya bisa berjalan, apabila rule queue client berada di bawah setidaknya 1
level parent, setiap queue client memiliki parameter limit-at dan max-limit, dan
parent queue harus memiliki besaran max-limit

Jumlah seluruh limit-at client tidak boleh melebihi max-limit parent

Max-limit setiap client harus lebih kecil atau sama dengan max-limit parent

Untuk parent dengan level tertinggi, hanya membutuhkan max-limit (tidak


membutuhkan parameter limit-at)

Untuk semua parent, maupun sub parent, parameter priority tidak diperhitungkan.
Priority hanya diperhitungkan pada child queue

Perhitungan priority baru akan dilakukan setelah semua limit-at (baik pada child
queue maupun sub parent) telah terpenuhi

22
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Lab Time – Simple Queue with HTB

Task :
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk
digunakan 3 client

Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan mendapat
bandwidth minimal 128kbps.
Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa mendapatkan
bandwidth hingga 512kbps.
Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka bandwidth yang
tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif

192.168.0.2

192.168.0.3

192.168.0.1
192.168.0.4 23
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
http://mikrotik-certified.com
Lab Time – Simple Queue with HTB

Hasil Queue yang sudah dibuat

24
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
http://mikrotik-certified.com
Lab Time – Simple Queue with HTB

25
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Lab Time – Simple Queue with HTB

26
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
PCQ

Per Connection Queue

adalah cara dinamis untuk melimit bandwidth secara massive dengan


menggunakan konfigurasi yang sederhana

PCQ dapat diterapkan pada Simple Queue maupun Queue Tree

PCQ bekerja dengan membuat sub-stream berdasarkan parameter


pcq-classifier

Hanya dengan mendefinisikan parameter (pcq-rate & pcq-limit), maka


setiap sub-stream akan mendapatkan limitasi bandwidth yang sama

27
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
PCQ

256 kbps

512 kbps
256 kbps

1 Mbps
256 kbps

512 kbps
256 kbps

28
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
PCQ

PCQ Classifier

dapat berupa IP Address pengirim (src-address), IP Address tujuan


(dst-address), Port pengirim (src-port) maupun Port tujuan (dst-port)

Jika ingin melakukan manajemen bandwitdh untuk aktivitas download,


maka pcq-classifier yang harus digunakan adalah dst-address (IP Address
tujuan)

Jika ingin melakukan manajemen bandwitdh untuk aktivitas upload, maka


pcq-classifier yang harus digunakan adalah srcaddress (IP Address asal)

29
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
PCQ

PCQ Rate

digunakan untuk membatasi bandwidth maksimum yang akan


didapatkan oleh tiap sub-stream

Jika nilai pcq-rate=0 (nilai default), maka maksimal bandwidth


yang bisa didapat oleh tiap sub-stream adalah sesuai dengan nilai
max-limit yang didefinisikan oleh simple queue atau queue tree

Jika nilai pcq-rate≠0, maka maksimal bandwidth yang bisa didapat


oleh tiap sub-stream adalah sesuai dengan nilai pcq-rate

30
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
PCQ

pcq-rate=0

256 kbps
512 kbps

512 kbps
1024 kbps
256 kbps
512 kbps
Max-limit=1Mbps

Max-limit=2Mbps 256 kbps


512 kbps

512 kbps
1024 kbps
256 kbps
512 kbps

31
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
http://mikrotik-certified.com
PCQ

pcq-rate=256
256 kbps
256 kbps

256 kbps
256 kbps
256 kbps
256 kbps
Max-limit=1Mbps 256 kbps

Max-limit=2Mbps 256 kbps


256 kbps
256 kbps

256 kbps
256 kbps
256 kbps
256 kbps

32
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
PCQ

PCQ Limit dan PCQ Total Limit

digunakan untuk membatasi jumlah sub-stream. Kedua parameter


ini dinyatakan dalam satuan ukur kiloByte (kB)

Parameter pcq-limit menyatakan ukuran maksimal dari sebuah


sub-stream , sedangkan parameter pcq-total-limit menyatakan
ukuran maksimal dari keseluruhansub-stream

Jumlah maksimal sub-stream = pcq-total-limit/pcq-limit

33
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Lab Time – Simple Queue with PCQ

Eth 4

Eth 1

34
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
http://mikrotik-certified.com
Lab Time – Simple Queue with PCQ

35
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Lab Time – Simple Queue with PCQ

36
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
http://mikrotik-certified.com
Lab Time – Simple Queue with PCQ

37
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Monitoring

Tools “Traffic Monitor”


digunakan untuk menjalankan mikrotik scripts ketika trafik di
interface mencapai batas tertentu
[admin@R1 > /tool traffic-monitor add interface=ether1 name=TrafficMon1 on-event=script1 \
threshold=1500000 traffic=received trigger=received

[admin@R1 > /system script add name=script1 policy=ftp,read,test,winbox,api source="/tool e-mail send \
to=\“YOU@DOMAIN.CA\" subject=([/system identity get name] . \" Log \" . [/system clock get \
date]) body=\"Hello World. You're going too fast!\""

38
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Monitoring

Traffic monitoring akan mengaktifkan interface ether2 ketika trafik yang


diterima di ether1 melebihi 512kbps, dan akan menonaktifkan interface
ether2 jika trafik yang diterima ether1 di bawah 256kbps
[admin@R1] > system script
[admin@R1] /system script> add name=eth2-down source="/interface disable ether2"
[admin@R1] /system script> add name=eth2-up source="/interface enable ether2"

[admin@R1] > tool traffic-monitor


[admin@R1] /tool traffic-monitor> add disabled=no interface=ether1 name=turn_on on-event=eth2-up \
threshold=512000 traffic=received trigger=above
[admin@R1] /tool traffic-monitor> add disabled=no interface=ether1 name=turn_off on-event=eth2-down \
threshold=256000 traffic=received trigger=below

39
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Monitoring

Tools “Torch”
Torch adalah tools untuk memantau trafik yang melalui sebuah
interface secara real time
Trafik yang dipantau dapat diklasifikasikan melalui parameter
src/dst-address, port dsb. Torch menampilkan tx/rx data rate

40
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Lab Time – Torch

Simple Queue Status

Tools Torch Status

41
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
http://mikrotik-certified.com
Monitoring

Tools “Graphing”
Graphing adalah tools untuk memantau berbagai parameter RouterOS
dari waktu ke waktu dan menempatkan data yang dikumpulkan dalam
sebuah grafik
Parameter yang bisa ditampilkan oleh tools “Graphing”
Voltage and temperature
CPU, Memory dan Disk Usage
Interface Traffic
Queue Traffic

Grafik dapat diakses melalui browser dengan mengetikkan :


http://<router-IP-address>/graphs

42
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Atur Graphic Setting
[admin@R1] /tool graphing> set store-every=5min page-refresh=300
[admin@R1] /tool graphing> print
store-every: 5min
page-refresh: 300

Tambahkan parameter yang ingin ditampilkan


[admin@R1] /tool graphing> interface add allow-address=0.0.0.0/0 interface=all
[admin@R1] /tool graphing> queue add allow-address=0.0.0.0/0 simple-queue=test-queue1
[admin@R1] /tool graphing> resource add allow-address=0.0.0.0/0

43
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
44
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
http://mikrotik-certified.com
• Ristianto
• MTCNA, MTCRE, MTCTCE, Mikrotik Certified Trainer
• facebook.com/ristianto | @riestianto | 0813-1120-1190
• http://mikrotik-certified.com
DHCP

Dynamic Host Configuration Protocol


digunakan untuk mendistribusikan IP Address, Net Mask, Default Gateway
dan parameter lain secara otomatis dari dhcp-server kepada host yang
melakukan request. DHCP bekerja dalam satu broadcast domain.

Implementasi DHCP pada Mikrotik RouterOs mencakup DHCP Client dan


DHCP server dan kompatibel dengan RFC 2131.

Discovery
Offer
Request
Ack
DHCP-Client DHCP-Server

01
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DHCP

DHCP Client
Host yang melakukan request IP Address kepada DHCP-Server

DHCP-Server biasanya akan mengirimkan


– IP Address
– Net Mask
– Default Gateway
– DNS Server

DHCP-Client akan mengirimkan


– Host Name
– Client ID

Secara default (MikroTik SOHO Router), dhcp-client telah terkonfigurasi


di interface ether1 (WAN)
02
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DHCP

DHCP Client Setup


> IP > DHCP Client > +

03
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DHCP

DHCP Client

DHCP Server

04
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DNS

• Secara default, DHCP Client akan meminta IP Address dari DNS Server

• DNS Server juga dapat di-isi secara manual bila ada DNS Server lain
yang dibutuhkan atau tidak diberikan oleh DHCP Server

IP > DNS

05
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DNS

• RouterOS mendukung static DNS entries

• Secara default, ada static DNS A record yang bernama router yang
dipointing ke IP Address 192.168.88.1

• Kita dapat mengakses router dengan mengetikkan alamat http://router


selain mengetikkan IP Address

IP > DNS > Static

06
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DHCP

DHCP Server
Host yang bertugas memberikan IP Address, Net Mask, Default Gateway
dan parameter lain secara otomatis kepada host lain yang melakukan
request
IP Address dari Interface yang menjadi DHCP-server, tidak boleh menjadi
bagian dari sebuah address pool
Jika DHCP-Server dipasang pada interface yang merupakan sebuah
bridge :
- Bridge harus memiliki bridge port
- DHCP-Server harus dijalankan di bridge interface. Apabila
dijalankan di bridge port, maka DHCP-Server tidak akan berfungsi

07
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DHCP

DHCP Server Setup


> IP > DHCP Server > DHCP Setup

Masukkan setting untuk : – DHCP Server Interface


– DHCP Address Space
– Gateway for DHCP Network
– Addresses to Give Out
– DNS Servers (bisa diisi lebih dari satu)
– Lease Time
08
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DHCP

DHCP Server Setup

Setting DHCP-Server secara otomatis akan :

– Membuat IP Pool :
Kumpulan IP Address yang akan diberikan ke DHCP Client

– Membuat DHCP-Server :
Nama DHCP-Server dan parameter lainnya

– Membuat Address Space :


IP Network dan parameter lain

09
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DHCP

DHCP Server Setup


Hasil dari setting DHCP-Server secara otomatis

10
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
LAB Time – DHCP Server (Wizard)
http://mikrotik-certified.com

• Jalankan DHCP Server pada interface yang mengarah ke notebook

• Untuk memudahkan setting DHCP Server, sebelumnya konfigurasikan IP


Address di interface yang akan menjadi DHCP Server
> IP > DHCP Server >
DHCP Setup

• Masukkan setting untuk : – DHCP Server Interface


– DHCP Address Space
– Gateway for DHCP Network
– Addresses to Give Out
– DNS Servers (bisa diisi lebih dari satu)
– Lease Time
11
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
LAB Time – DHCP Server (Wizard)
http://mikrotik-certified.com

IP > DHCP Server > DHCP Setup

1 2 3

4 5 6

7
12
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
LAB Time – DHCP Server (Manual)

IP > Pool > + http://mikrotik-certified.com

IP > DHCP Server > Networks > +

13
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
LAB Time – DHCP Server (Manual)

IP > DHCP Server > DHCP > + http://mikrotik-certified.com

IP > DHCP Server > Leases

14
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DHCP

Leases Management

Bagian ini memberikan informasi tentang status DHCP Clients dan daftar
IP Address yang telah dibagikan ke user, baik IP Address static maupun IP
Address dynamic

IP > DHCP Server > Leases

15
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DHCP

DHCP Static Leases

IP Address yang dibagikan secara dynamic dapat diubah menjadi static,


sehingga clients hanya menerima IP Address yang sudah ditentukan dan
tidak berubah. IP Address yang telah dibuat static untuk client tersebut,
tidak akan dipinjamkan ke client lain oleh DHCP Server

1
2

3
16
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DHCP

DHCP Static Leases

Melihat DHCP Leases

Membuat IP menjadi static

Mengganti IP Address

17
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DHCP

DHCP Static Leases

DHCP server juga dapat digunakan untuk memberikan IP Address hanya


kepada client yang telah terdaftar Mac-Address-nya

18
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DHCP

DHCP Static Leases

Kita harus terlebih dahulu mendaftarkan Mac-Address dari client

19
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
LAB Time – DHCP Server Static Leases
http://mikrotik-certified.com

• Setting DHCP Server Address Pool menjadi “static-only”

• Tambahkan static lease untuk laptop anda dengan konfigurasi


Mac-Address disesuaikan dan IP Address 192.168.xy.123

• Perbaharui IP Address laptop anda

• Mintalah rekan anda untuk mengkoneksikan laptop mereka ke


router anda

20
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
ARP

Address Resolution Protocol

• digunakan untuk memetakan IP address (layer 3) ke mac-address (layer 2)


• digunakan untuk transport data host-to-host pada connected network

2
3

PC 1 PC 2
IP 192.168.10.2 1 IP 192.168.10.5
MAC 00:1b:38:24:fc:13 MAC 00:a1:35:66:e7:f3

ARP Table
IP 192.168.10.5 4
MAC 00:a1:35:66:e7:f3
21
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
ARP

RouterOS ARP Table


Tabel ARP biasanya dibuat secara dinamik, tapi bisa dibuat secara statik
untuk meningkatkan keamanan jaringan

22
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
ARP

ARP Modes
• memberi informasi kepada RouterOS bagaimana ARP akan bekerja
• dikonfigurasi pada setiap interface

23
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
ARP

ARP Modes
Enabled -> Mode standar (default) pada semua interface
Permintaan ARP akan dijawab oleh router, dan tabel ARP
akan diisi secara otomatis (dynamic entry)

10.100.103.100

Ping dari PC ke Router

10.100.103.54

24
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
ARP

ARP Modes
Disabled -> • Permintaan ARP tidak akan dijawab oleh router
• Tabel ARP harus diisi secara manual (static entry) baik di
router maupun di PC

25
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
ARP

ARP Modes
Reply-only -> Permintaan ARP akan dijawab oleh router, dan tabel ARP
harus diisi secara manual (static entry) hanya di router saja

Ping dari PC ke Router

10.100.103.54

26
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
ARP

ARP Modes
Proxy-arp -> • Router bertindak seolah seperti transparan proxy ARP antara
jaringan yang terhubung langsung

• Beberapa IP Address dari host dipetakan kepada Mac-


Address tunggal (Mac-Address router)

27
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
ARP

ARP Modes – Proxy-ARP

172.16.2.1/24
Subnet A 00:11:ca:d4:43:fc Host B
172.16.1.1/24
00:0c:42:52:2e:cf
Subnet B
172.16.2.2/24
Host A 00:a1:35:66:e7:f3

172.16.1.3/16
00:1b:38:24:fc:13 Host C

172.16.2.3/24
C:\Users\rst>arp -a 00:43:34:bc:e1:b6

Interface: 173.16.1.3 --- 0x8


Internet Address Physical Address Type
173.16.1.1 00-0c-42-52-2e-cf dynamic
173.16.2.3 00-0c-42-52-2e-cf dynamic
173.16.2.2 00-0c-42-52-2e-cf dynamic

28
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
LAB Time – ARP
http://mikrotik-certified.com
ARP Reply-only
• Koneksikan notebook dengan salah satu interface
• Set ARP interface tersebut menjadi reply-only, kemudian lakukan
ping dari notebook ke router

29
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
LAB Time – ARP

ARP Reply-only
• Tambahkan kombinasi IP dan Mac-Address dari menu IP > ARP

• Coba ping kembali ke router

• Gunakan notebook peserta lain. Isikan IP Address yang sama


dengan IP Address notebook anda

• Coba ping kembali

30
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
DHCP & ARP

DHCP Server dapat


menambahkan ARP entries ke
dalam ARP Table secara
otomatis

Kombinasi antara setting ARP


reply-only dengan DHCP ARP
Lease dapat meningkatkan
kemanan jaringan dengan tetap
mempertahankan kemudahan
penggunaan untuk user

31
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
LAB Time – DHCP & ARP
http://mikrotik-certified.com

• Tambahkan setting “Add ARP for Leases” pada DHCP Server

• Ubah ARP mode pada interface DHCP tersebut menjadi “reply-


only”

• Perbaharui IP Address laptop anda menggunakan IP static

• Coba ping ke router

• Perbaharui IP Address laptop anda menggunakan IP DHCP

• Coba ping ke ruoter

32
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
ROUTING

• Ristianto
• MTCNA, MTCRE, MTCTCE, Mikrotik Certified Trainer
• facebook.com/ristianto | @riestianto | 0813-1120-1190
• http://mikrotik-certified.com
Introduction

Routing adalah proses pengiriman data atau informasi dengan meneruskan


(forwarding) paket data yang dikirim, dari jaringan satu ke jaringan lainnya

proses untuk memilih jalur (path) yang harus


dilalui oleh paket. Pada umumnya skema
routing hanya mempertimbangkan jalur
terpendek (the shortest path)

Pada OSI layer, proses routing terjadi di layer


network (layer 3), device yang melakukan proses
routing disebut router

01
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Introduction

Routing dibutuhkan untuk mengijinkan network subnet yang berbeda untuk


saling berkomunikasi

Antar komputer tidak


bisa saling
berkomunikasi

02
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Introduction

Antar komputer sekarang dapat saling berkomunikasi

03
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Routing Table

Sekumpulan data yang berisi informasi yang akan digunakan oleh router
untuk memilih rute ketika router harus meneruskan trafik ke tujuan tertentu

04
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Routing Table

Dst-address : alamat tujuan yang digunakan router untuk meneruskan


paket data. Biasanya berupa Network Address, dapat juga diisi IP Address
Gateway : biasanya berisi IP Address dari router berikutnya (next hop)
yang akan menerima paket data yang ditujukan ke alamat di “dst-
address”. Bisa juga di-isi dengan out interface
Distance : Nilai yang dapat digunakan untuk pemilihan rute. Dalam
konfigurasi yang memiliki nilai distance berbeda, rute dengan nilai
distance terkecil akan menjadi prioritas
Routing Mark : Routing table yang sudah mengalami proses filter
Pref. Source : IP Address dari interface lokal yang bertanggungjawab
meneruskan paket yang dikirim dari subnet-nya

05
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Route Flags

Tabel routing juga menampilkan status dari rute ke jaringan tujuan

X : Disabled

A : Active

D : Dynamic

C : Connected

S : Static

06
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Route Flags

Disabled : informasi rute dalam keadaan tidak aktif. Tidak


mempengaruhi proses routing

Active : informasi rute dalam keadaan aktif dan digunakan


dalam proses routing

Connected : informasi rute yang dibuat secara otomatis ketika


kita menambahkan IP Address pada interface yang aktif

Dynamic : informasi rute hasil dari “dynamic routing”

Static : informasi rute hasil dari “static routing”

07
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Routing Decision

Untuk pemilihan routing, router akan memilih berdasarkan :

Routing yang paling spesifik tujuannya


Contoh : destination 192.168.0.128/26
lebih spesific dari 192.168.0.0/24

Distance
Router akan memilih yang distance-nya paling kecil

Round robin (random)

08
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Routing Decision

Untuk koneksi dengan destination 192.168.10.1, manakah urutan


prioritas rute yang digunakan?

Destination Address Gateway Distance


A 192.168.10.0/27 192.168.1.1 1
B 192.168.10.0/29 192.168.2.1 1
C 192.168.10.0/24 192.168.3.1 5
D 192.168.10.0/24 192.168.4.1 1

09
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Static Route

Static Route
adalah informasi rute (pada tabel routing) yang dibuat secara
manual oleh user untuk mengatur ke arah mana trafik tertentu
akan diteruskan
Prinsip : “mau kemana” (dst-address) dan “lewat mana” (gateway)

R1 R2

PC1 PC2
R3

PC3
10
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Static Route

Mengapa Static Route


Membuat konfigurasi menjadi lebih sederhana pada jaringan yang
sangat kecil, yang kemungkinan besar tidak akan berkembang
menjadi jaringan yang sangat kompleks
Membatasi penggunaan resource dari router (memory, CPU)

11
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Static Route

Kekurangan Static Route


Scalability yang kurang baik
Konfigurasi manual yang dibutuhkan setiap kali ada network subnet
yang akan dijangkau

Asumsikan setiap router


mempunya 2 subnet
LAN, berapa banyak
static route yang harus
dibuat di router 1 ?

12
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Static Route

192.168.1.0/24 R1 12.12.12.0/30 R2 192.168.2.0/24


192.168.1.30 .1 .2 192.168.2.100

192.168.1.1 .1 192.168.2.1
PC1 PC2
13.13.13.0/30 R3 192.168.3.0/24
192.168.3.200
.2

192.168.3.1
PC3
Konfigurasi di Router 1

[admin@R1 > ip route add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=12.12.12.2

[admin@R1 > ip route add dst-address=192.168.3.0/24 gateway=13.13.13.2

13
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Static Route

Konfigurasi di Router 1 menggunakan winbox


> IP > Routes > +

14
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Default Route

Merupakan bagian dari Static Route


Default Route adalah rute dengan dst-address 0.0.0.0/0 (representasi dari
semua IP)
Ketika sebuah trafik mempunyai dst-address yang tidak terdapat di tabel
routing, maka trafik tersebut diteruskan ke gateway dengan dst-address
0.0.0.0/0

15
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
LAB Time – Static Routes

.1
.1
ISP 22.22.22.0/30
33.33.33.0/30
LAN 2
.2 172.16.2.0/24
.2
11.11.11.0/30
.1 .2
172.16.1.1
172.16.2.1
LAN 1
172.16.1.0/24 R1 R2 172.16.2.100

172.16.1.100
- Konfigurasikan IP Address sesuai topologi di atas
- Interface ke arah internet adalah Wireless (DHCP)
- Konfigurasikan rute ke arah network rekan anda
- Konfigurasikan rute ke arah internet
16
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – Static Routes

Konfigurasi di Router 1

[admin@R1 > ip route add dst-address=172.16.2.0/24 gateway=11.11.11.2

[admin@R1 > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=22.22.22.1

Konfigurasi di Router 2

[admin@R2 > ip route adddst-address=172.16.1.0/24 gateway=11.11.11.1

[admin@R1 > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=33.33.33.1

[admin@RX > ip route print

17
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
LAB Time – Static Routes

Konfigurasi di Router 1 menggunakan winbox

18
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
LAB Time – Static Routes

Konfigurasi di Router 2 menggunakan winbox

19
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Dynamic Route

Dynamic Route
adalah informasi rute (pada tabel routing) yang dibuat secara otomatis :
- Menambahkan IP Address pada Interface yang aktif (Connected Routes)
- Diperoleh dari protokol routing dinamik seperti OSPF, RIP dan BGP

Kita tidak bisa mengatur “dynamic routes”, apabila interface yang merupakan
link untuk suatu dynamic routes menjadi tidak aktif, maka informasi rute di
tabel routing pun akan otomatis terhapus
20
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
Connected Routes

Network Prefix

Network
Address

Forwarding Interface
Local Address

Jika terdapat dua buah IP Address yang berasal


dari subnet yang sama pada sebuah interface,
hanya akan ada 1 connected route

Jangan menempatkan dua IP Address dari subnet yang sama


pada dua interface yang berbeda, karena akan membingungkan
tabel dan logika routing di router
21
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Routing
ROUTING
TUNNELS

• Ristianto
• MTCNA, MTCRE, MTCTCE, Mikrotik Certified Trainer
• facebook.com/ristianto | @riestianto | 0813-1120-1190
• http://mikrotik-certified.com
Introduction

Tunnels adalah sebuah cara atau metode untuk memperluas cakupan


jaringan privat dengan memanfaatkan jaringan publik (seperti internet)
sebagai medianya

Secara umum, tunnels dikenal juga


sebagai VPN (Virtual Private
Network)

Konsep “Security” biasanya sudah terintegrasi dengan kosep Tunneling,


untuk menjaga keamanan data yang melalui jaringan publik (internet)

01
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
Introduction

Site-to-Site Tunneling

Site-to-Site Tunneling biasa


digunakan oleh perusahaan
yang memiliki beberapa kantor
cabang, serta memiliki
datacenter atau server-server
(internal) yang terpusat pada
satu lokasi (biasanya Head
Office)

02
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
Introduction

Layer 2
Site-to-Site Tunneling

Tunneling tipe ini kurang lebih


sama dengan konsep dari Site-
to-Site Tunneling, hanya saja
Layer 2 Tunneling
menggabungkan beberapa
kantor-kantor cabang (Site)
menjadi satu network yang
besar

Large broadcast Domain

03
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
Introduction

Remote Access Tunneling

Remote access tunneling


mengijinkan beberapa pengguna
(remote user) untuk melakukan
authentikasi terhadap Router, yang
memungkinkan mereka memiliki
akses ke jaringan kantor dari mana
saja mereka berada, melalui koneksi
internet

04
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
Tunnel di MikroTik

Ada banyak tipe tunnel di MikroTik :


EoIP, PPTP, SSTP, L2TP, OpenVPN dll

Untuk membuat Tunnel, kita bisa menggunakan


menu Interface ataupun PPP

05
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
PPP

Point to Point Protocol


• Digunakan untuk menghubungkan secara langsung satu perangkat
dengan perangkat lainnnya
• Umumnya, digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke ISP
menggunakan serial modem, DSL modem, GSM modem, dll
• Pengalamatan pada jaringan point to point tidak terlalu menjadi
persoalan karena perangkat client akan berhubungan langsung dengan
perangkat ISP
Provider
• RouterOS mendukung
Client
berbagai PPP Tunnels seperti
PPPoE, PPTP, SSTP dll
10.112.112.16
182.8.211.6/32
06
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
PPP Profiles

PPP Profile adalah parameter konfigurasi yang akan digunakan oleh


PPP Clients. Parameter itu dapat berupa :
- Local Address
- Remote IP Address (dapat menggunakan IP Pool)
- Compression
- Encryption

07
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
PPP Profiles

Fitur lain pada PPP Profiles

Limit bandwidth user

yes : 1 user 1 session


no : 1 user banyak
sessions

08
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
PPP Secrets

• Semua koneksi yang menggunakan protocol PPP selalu melibatkan


authentikasi username dan password

• Username, password ini disimpan dan diatur dalam PPP secrets


(database user lokal PPP)

• Setting di PPP Secrets akan menimpa setting yang telah dilakukan di


PPP Profile

• PPP secret dipakai untuk koneksi client ; async, l2tp, openvpn,


pppoe, pptp dan sstp

09
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
PPP Secrets

User name dan password


Untuk user1

Service bisa dipilih pptp


atau any (all service)

IP yang nantinya akan dibuat untuk komunikasi tunnel point to point antara server
dan client “user1”
Local Address : IP yang akan dipakai oleh server
Remote Address : IP yang akan dipakai oleh client

10
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
PPP Status

Merupakan informasi status dari koneksi tunnel. Sangat berguna untuk


melakukan „debugging‟ dan verifikasi

11
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
IP Pool

IP Pool adalah kumpulan beberapa IP Address untuk dibagikan kepada


client secara otomatis melalui beberapa services, seperti DHCP, PPP, dan
Hotspot

Name : Nama dari Pool

Addresses : Daftar alamat IP


yang tidak tumpang tindih
dengan IP yang tidak
terdapat di pool

Next-pool : Apabila IP yang


dibutuhkan dari pool tersebut
tidak mencukupi, maka IP
akan dibagikan dari next-
pool, selama next-pool tidak
diisi “none”

12
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
PPPoE

Point to Point Protocol over Ethernet

Pengembangan dari teknologi PPP, yaitu topologi point to point di atas


infrastruktur ethernet

13
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
PPPoE

Point to Point Protocol over Ethernet

Koneksi PPPoE terdiri dari client (PPPoE Client) dan Access Concentrator
(PPPoE Server)

Interface yang dapat digunakan adalah interface ethernet,


interface wireless (WLAN) dan interface EoIP
14
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – PPPoE MikroTik dengan Windows

192.168.200.1

172.16.3.2

172.16.3.3

15
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – PPPoE MikroTik dengan Windows

1
2
16
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – PPPoE MikroTik dengan Windows

3
• Konfigurasikan Wireless Interface sebagai AP, dengan
4 SSID = namapeserta dan password=mtcna123

• Koneksikan laptop ke AP tersebut

17
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – PPPoE MikroTik dengan Windows

5
18
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – PPPoE MikroTik dengan Windows

6
19
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – PPPoE MikroTik dengan Windows

8
20
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – PPPoE MikroTik dengan Windows

21
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – PPPoE MikroTik dengan Windows

22
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – PPPoE antar router MikroTik

192.168.200.1

AP Mode

192.168.100.5

Station Mode

23
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – PPPoE antar router MikroTik

• Konfigurasikan Wireless Interface sebagai AP dan Station, dengan


SSID = PPPoE-1 dan password=mtcna123, koneksikan keduanya

PPPoE Server :

• Setting Secrets untuk


diberikan ke client

• Create PPPoE Server

24
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – PPPoE antar router MikroTik

PPPoE Client : Koneksikan router ke PPPoE Server melalui interface


WLAN 1, masukkan nama service, user dan password yang diberikan

25
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – PPPoE antar router MikroTik

Lakukan monitoring di PPPoE Server :

26
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
PPTP Tunnel

• PPTP melakukan tunneling IP packet kedalam PPP data link layer


menggunakan protocol TCP dan GRE (Generic Routing Encapsulation)

• PPTP more secure, karena menggunakan enkripsi MPPE (Microsoft


Point-to-Point Encryption) panjang 40 dan 128 bit encrypts

• PPTP menggunakan port TCP 1723

• PPTP banyak digunakan karena hampir semua OS dapat menjalankan


PPTP client

• PPTP adalah tunnel tipe client server, dimana PPTP server lebih
banyak melakukan konfigurasi untuk setiap client yang ingin konek

27
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – PPTP Tunnel antar router MikroTik

PPTP Tunnel Link ISP ISP PPTP Tunnel Link

Eth 1 Eth 1

Eth 2 Eth 2
.1 .1 192.168.22.0/24
192.168.11.0/24
R1 R2
.2 PPTP Server PPTP Client .2

Student 1 Student 1 Student 2 Student 2

Router (Eth1) 192.168.0.100 192.168.0.200


PPTP Address 12.12.12.1 12.12.12.2
Router (Eth2) 192.168.11.1 192.168.22.1
PC 192.168.11.2 192.168.22.2
28
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – PPTP Tunnel antar router MikroTik

Konfigurasi di Router 1 (PPTP Server) :


Aktifkan PPTP server pada menu PPP > Interface > PPTP Server

29
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – PPTP Tunnel antar router MikroTik

Setting PPP Secrets

• Profile = mengambil dari ppp profile default


• Local & remote address = diisi IP untuk koneksi PPTP
• Routes = Disini kita menambahkan konfigurasi untuk routing
ke arah network PC Student 2, yang akan ditambahkan secara
otomatis apabila terbentuk koneksi dari pptp client
30
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – PPTP Tunnel antar router MikroTik

Konfigurasi di Router 2 (PPTP Client) :


Add new interface pptp client, pada tab Dial Out – Connect to isikan
dengan IP public dari Router Student 1, user dan password

31
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – PPTP Tunnel antar router MikroTik

Buat static routing ke arah network PC student 1


> IP > Routes (Route List) > +

Dst. Address : Network Address


PC Student 1 Gateway : IP Address dari
PPTP Interface R1

32
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – PPTP Tunnel antar router MikroTik

Verifikasi di Router 1 : PPP Status, Route List, Interface List

33
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – Koneksi PPTP Client dari Windows

PPTP Tunnel Link ISP ISP PPTP Tunnel Link

Eth 1
Eth 2
.1 PPTP Client
192.168.11.0/24
R1
.2 PPTP Server
Any Public IP Address

Student 1 Laptop
Router (Eth1) 192.168.0.100
PPTP Address 12.12.12.1 12.12.12.2
Router (Eth2) 192.168.11.1
PC 192.168.11.2 192.168.0.200
34
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – Koneksi PPTP Client dari Windows

Setup New Connection di Network and Sharing Center

35
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – Koneksi PPTP Client dari Windows

Setup New Connection di Network and Sharing Center

36
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – Koneksi PPTP Client dari Windows

Pilih “connect using VPN”, lalu isikan IP Address PPTP Servernya

37
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – Koneksi PPTP Client dari Windows

Masukkan user name dan password PPTP Client

38
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – Koneksi PPTP Client dari Windows

Setting security type-nya,


samakan dengan setting
di PPTP Server-nya

39
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
PPTP Tunnel

PPTP Traffic Analyze

40
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
EoIP Tunnel

• Merupakan protokol proprietary MikroTik untuk membangun Tunnel antar


router MikroTik, dimana interface EoIP dianggap sebagai Ethernet

• Interface EoIP dapat dimasukkan ke dalam sebuah bridge

• EoIP menggunakan encapsulation Generic Routing Encapsulation


(IP Protocol No 47)

• EoIP tidak menggunakan enkripsi, jadi tidak disarankan digunakan untuk


transmisi data yang membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi

• Identifikasi tunnel menggunakan Tunnel ID, nilainya harus sama di


kedua Interface EoIP

• MAC Address di kedua interface EOIP harus berbeda

41
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
EoIP Tunnel

.1 .1
ISP ISP
13.13.13.0/30 23.23.23.0/30
12.12.12.1/30 .2 .2 12.12.12.2/30
Eth 1 Eth 1

Eth 2 Eth 2
.1 .1 192.168.1.0/24
192.168.0.0/24 EoIP
R1 R2
.2 Tunnel between MikroTik Routers .2

42
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
LAB Time – EoIP Tunnel

ISP ISP

EoIP Interface Eth 1 EoIP Interface


Eth 1
Eth 2 Eth 2
.1 .1 192.168.2.0/24
192.168.1.0/24
R1 R2
.2 .2

Student 1 Student 1 Student 2 Student 2

Router (Eth1) 192.168.0.1 192.168.0.2


Router (Eth2) 192.168.1.1 192.168.2.1
Router (EoIP Int) 12.12.12.1/30 12.12.12.2/30
PC 192.168.1.2 192.168.2.2
43
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – EoIP Tunnel

Konfigurasi di Router 1 (Student 1)


> New Interface EoIP Tunnel

Remote Address : IP Address Publik dari router lawan


Tunnel ID : Harus sama dengan router lawan

44
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – EoIP Tunnel

Setting IP Address untuk EoIP Interface


> IP Address > +

Address : IP Address untuk Interface EoIP


Interface : Sesuaikan dengan nama EoIP-nya

45
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – EoIP Tunnel

Buat static route ke arah network PC student 2


> IP > Routes (Route List) > +

Dst. Address : Network Address


PC Student 2

Gateway : IP Address dari


EoIP Interface R2

46
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – EoIP Tunnel

Lakukan Ping antar PC


Student

Gunakan tools “torch” untuk


monitoring traffic

47
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Tunnels
http://mikrotik-certified.com
TUNNELS
MISC

• Ristianto
• MTCNA, MTCRE, MTCTCE, Mikrotik Certified Trainer
• facebook.com/ristianto | @riestianto | 0813-1120-1190
• http://mikrotik-certified.com
RouterOS Tools

RouterOS mempunyai berbagai utility yang


dapat membantu melakukan administrasi
dan monitoring router secara lebih efisien

01
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
RouterOS Tools

E-Mail

• digunakan untuk mengirimkan email dari Router

• dapat digunakan bersama dengan tools Tool > Email


lain, misalnya router akan mengirimkan email
kepada administrator ketika koneksi internet
down

Kirim file konfigurasi melalui tool “e-mail”


[admin@R1] > /export file=export
[admin@R1] > /tool e-mail send to=home@gmail.com subject="$[/system identity get name] export"\
body="$[/system clock get date] configuration file" file=export.rsc

02
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
LAB Time – Send E-mail

• Konfigurasikan setting E-mail di router

• Lakukan backup konfigurasi router melalui menu export

• Kirim file hasil export ke e-mail trainer dari router

03
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
RouterOS Tools

Netwatch
• digunakan untuk memonitor status dari alat-alat jaringan
• dilakukan dengan cara mengirimkan ICMP ping ke daftar alamat IP
dalam interval tertentu

Entri dalam tabel Netwatch :


– IP Address
– Ping Interval
– Up Scripts and/or
Down Scripts

04
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
RouterOS Tools

Netwatch

NetWatch dapat mengeksekusi skrip ketika host tujuan terputus maupun


tersambung koneksinya

Sangat berguna untuk :


– Mengetahui secara cepat ketika ada network yang error
– Mengubah gateway otomatis ketika ada router yang tidak aktif (failover)
– Menyederhanakan dan mempercepat pekerjaan, lebih efisien

NetWatch mengeksekusi skrip sebagai *sys user, sehingga setiap variabel


global yang didefinisikan dalam NetWatch tidak akan dibaca oleh
scheduler atau user lain

05
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
RouterOS Tools

Ping
• digunakan untuk menguji apakah suatu host tertentu bisa diakses
melalui Internet Protocol (IP)

• digunakan untuk mengukur waktu pulang-pergi untuk paket data


yang dikirim dari host lokal ke host tujuan

Winbox

CLI Syntax
Gunakan Ctrl+C untuk stop
[admin@R1] > ping www.mikrotik.com
HOST SIZE TTL TIME STATUS
159.148.147.196 56 50 163ms
159.148.147.196 56 50 156ms
159.148.147.196 56 50 156ms
159.148.147.196 56 50 160ms
sent=4 received=4 packet-loss=0% min-rtt=156ms avg-rtt=158ms max-rtt=163ms
06
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
RouterOS Tools

Traceroute

• digunakan untuk menampilkan daftar router yang dilewati paket data


hingga mencapai alamat tujuan

• digunakan untuk mengindikasikan kemungkinan paket data gagal


atau mengalami keterlambatan dalam pengiriman

• digunakan untuk menentukan lokasi di titik mana terjadi kegagalan


atau keterlambatan

07
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
RouterOS Tools

Traceroute
[Admin@R1] > /tool traceroute mikrotik-certified.com
# ADDRESS RT1 RT2 RT3 STA
1 101.255.89.161 1ms 1ms 1ms
2 101.255.89.137 1ms 1ms 1ms
3 115.124.80.85 1ms 1ms 1ms
4 115.124.80.129 1ms 1ms 1ms
5 218.100.36.2 2ms 2ms 2ms
6 218.100.27.254 2ms 2ms 2ms
7 49.50.11.6 2ms 2ms 2ms
8 49.50.8.208 2ms 3ms 2ms

08
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
RouterOS Tools

Profile (CPU Load)


• adalah tools yang digunakan untuk menampilkan penggunaan CPU
untuk setiap proses yang sedang berjalan di RouterOS

• membantu menunjukkan proses mana yang menggunakan resource


paling besar

“idle” bukanlah sebuah proses.


“idle” menunjukkan presentase
CPU yang tidak digunakan

09
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Monitoring

Interface Traffic Monitor

• Menampilkan status
traffic secara realtime

• Dapat memonitor
setiap interface dari tab
traffic

• Dapat diakses melalui


winbox, webfig maupun
command line interface

10
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Monitoring

Tools “Torch” Simple Queue Status


Torch adalah tools untuk
memantau trafik yang
melalui sebuah interface
secara real time Tools Torch Status
Trafik yang dipantau
dapat diklasifikasikan
melalui parameter
src/dst-address, port
dsb. Torch menampilkan
tx/rx data rate

11
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Monitoring

Tools “Graphing”
Graphing adalah tools untuk memantau berbagai parameter RouterOS
dari waktu ke waktu dan menempatkan data yang dikumpulkan dalam
sebuah grafik
Parameter yang bisa ditampilkan oleh tools “Graphing”
• Voltage and temperature
• CPU, Memory dan Disk Usage
• Interface Traffic
• Queue Traffic

Grafik dapat diakses melalui browser dengan mengetikkan :


http://<router-IP-address>/graphs

12
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
Atur Graphic Setting
[admin@R1] /tool graphing> set store-every=5min page-refresh=300
[admin@R1] /tool graphing> print
store-every: 5min
page-refresh: 300

Tambahkan parameter yang ingin ditampilkan


[admin@R1] /tool graphing> interface add allow-address=0.0.0.0/0 interface=all
[admin@R1] /tool graphing> queue add allow-address=0.0.0.0/0 simple-queue=test-queue1
[admin@R1] /tool graphing> resource add allow-address=0.0.0.0/0

13
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
14
Mikrotik Certified Network Associate - Quality of Service
http://mikrotik-certified.com
LAB Time – Graphs

• Aktifkan grafik untuk interface, queue dan resource

• Download file besar dari internet

• Amati grafik tersebut

15
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Contacting MikroTik Support

SupOut.rif
adalah file pendukung yang digunakan untuk tujuan “debugging”
MikroTik RouterOS sehingga membantu personel MikroTik
menyelesaikan masalah lebih cepat

CLI Syntax :

16
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Contacting MikroTik Support

SupOut.rif
Setelah proses selesai, file “supout.rif” dapat ditemukan di File List

17
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Contacting MikroTik Support

SupOut.rif Viewer
Untuk mengakses file supout.rif, login ke website mikrotik.com

18
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Contacting MikroTik Support

SupOut.rif Viewer
Pilih dan Upload
file yang telah
dibuat

Seluruh konfigurasi
router dapat terlihat

Default view adalah


parameter “resource”

19
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Contacting MikroTik Support

AutoSupOut.rif

• File autosupout.rif dapat dibuat secara otomatis

• Diatur dalam proses watchdog

> System > Watchdog

20
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Logging

System Logging
• Logging sangat penting untuk mencatat setiap history dari router
events baik secara permanen maupun tidak
• Cara termudah untuk melihatnya adalah melalui menu log

21
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Logging

System Logging > Actions


Digunakan untuk pengaturan mode penyimpanan log
System > Logging > Actions > +

System Logging > Rules


Digunakan untuk pengaturan topic atau event apa saja yang akan kita
catat dalam log, sekaligus memberitahu router untuk melakukan action
apa yang digunakan
System > Logging > Rules > +

22
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Logging

System Logging > Disk


• Log akan disimpan dalam bentuk teks file dan disimpan pada storage
router itu sendiri
• File log dapat didownload dari menu “Files” dan dapat dibuka dengan
text editor
1

3 2
23
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Logging

System Logging > Echo


Log akan ditampilkan pada New Terminal (winbox dan webfig) atau
pada saat kita remote menggunakan CLI (direct console)

2a 1

2b
2c
24
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Logging

System Logging > Email


• Log akan dikirimkan ke email yang telah ditentukan. Intensitas
pengiriman email akan sama dengan intensitas router meng-update log
• Sebelumnya, kita harus sudah melakukan setting smtp server yang
akan digunakan oleh router, di menu /tool email

1 2

25
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Logging

System Logging > Memory

• Log akan disimpan dalam memory router, bisa dilihat pada menu Log

• Log akan terhapus dan tidak bisa dibaca lagi setelah router
melakukan reboot

26
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Logging

System Logging > Remote

Log akan dikirimkan ke perangkat lain yang menjalankan syslog server

2
27
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Network Management

Readable Configuration

Untuk membuat konfigurasi menjadi jelas, mudah dibaca dan dipahami


disarankan untuk menggunakan :

- Comments : Memberikan gambaran sederhana dari konfigurasi

- Name : Membuat nama parameter konfigurasi yang bermakna/sesuai

- Uniformity : Keseragaman dalam penulisan di setiap menu konfigurasi

28
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Network Management

Readable Configuration

29
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Network Management

Network Diagram

• Membuat diagram jaringan yang digambar dengan baik adalah suatu


keharusan, karena suatu saat network kita akan berkembang

• Diagram jaringan yang dibuat hendaknya mengidentifikasi seluruh


komponen kunci

• Diagram jaringan haruslah kekinian (up to date)

• Diagram jaringan adalah tools utama untuk pemecahan masalah di


jaringan

30
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
Network Management

Contoh Network Diagram

Seluruh port yang


terpakai maupun
tidak diberikan tanda

Ada identifikasi dari


semua alat

Ada catatan revisi

Image Source : MikroTik


31
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA) - Network Management
MISC

Anda mungkin juga menyukai