Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

LATAR BELAKANG

1.1 Pendahuluan

Produktivitas kerja merupakan hal yang menentukan tingkat daya saing,


baik pada tingkat individu, perusahaan, industri, maupun pada tingkat negara.
Produktivitas kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain dari asupan
zat gizinya. Asupan zat gizi yang cukup akan menghasilkan daya tahan, kesehatan
dan status gizi baik pada tenaga kerja. Status gizi yang baik pada tenaga kerja akan
berpengaruh terhadap produktivitas kerjanya Faktor lain yang dapat mempengaruhi
produktivitas kerja yaitu kapasitas kerja meliputi umur, jenis kelamin, kesegaran
jasmani, status gizi, antropometri, beban kerja dan beban tambahan seperti beban
kerja karena faktor fisik, kimia, biologis, dan sosial.

Tenaga kerja membutuhkan makanan sumber karbohidrat, protein, dan


lemak untuk menyuplai kebutuhan otot, karena saat bekerja pengeluaran energi
meningkat. Tubuh yang kekurangan protein, lemak dan karbohidrat menyebabkan
pembakaran ketiga unsur tersebut kurang menghasilkan energi sehingga
menyebabkan tubuh menjadi lesu, kurang bergairah melakukan kegiatan dan
menyebabkan produktivitas kerja menjadi rendah (Kartasapoetra, 2010). Lemak
juga dapat digunakan sebagai sumber energi bila protein dan karbohidrat yang
tersedia tidak dapat mencukupi kebutuhan.

Selama berlangsungnya aktivitas fisik saat kerja otot memerlukan energi


untuk bergerak. Banyaknya energi yang dibutuhkan tergantung berapa banyak otot
yang bergerak, berapa lama dan beratnya pekerjaan yang dilakukan. Pekerjaan
yang mengandalkan fisik memerlukan aktivitas fisik lebih berat dibanding
pekerjaan yang mengandalkan keahlian

Kurangnya nilai gizi pada makanan yang dikonsumsi tenaga kerja sehari- hari
akan membawa akibat buruk terhadap tubuh, seperti pertahanan tubuh terhadap
penyakit menurun, kemampuan fisik kurang, berat badan menurun, muka pucat
kurang bersemangat, kurang motivasi, bereaksi lamban, apatis dan membuat kerja
menjadi kurang efektif, Dan apabila gizi selama bekerja tercukupi, maka akan dapat
menurunkan kelelahan dan meningkatkan kapasitas atau produktifitas kerja. Sebagian
besar masalah gizi pada tenaga kerja sebagai akibat langsung kurangnya asupan
makanan yang tidak sesuai dengan beban kerja atau jenis pekerjaan. Asupan makan
adalah semua jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi tubuh setiap.
Zat gizi utama yang dibutuhkan tenaga kerja adalah karbohidrat yang fungsi
utamanya menyediakan energi bagi tubuh, selain karbohidrat sebagai sumber
energi, tenaga kerja tetap memerlukan protein dan lemak. Kurangnya karbohidrat
dapat menyebabkan tubuh kurang mendapat energi sehingga mempengaruhi
produktivitas kerjanya, bila karbohidrat yang tersedia tidak dapat mencukupi
kebutuhan, maka untuk menyediakan energi digunakan sejumlah karbon yang
terkandung dalam protein sehingga terjadi pembakaran.

Makanan yang baik tidak hanya semata dihidangkan untuk memuaskan dan
menghilangkan rasa lapar semata, tetapi seyogyanya isi makanan memperhatikan
kandungan gizi yang terkandung didalamnya dan apakah gizi tersebut sudah memenuhi
kebutuhan nutrisi orang yang akan memakannya. Pencapaian kesehatan di tempat kerja
sangat di pengaruhi dengan bagaimana pelaksanaan pemenuhan gizi tenaga kerja.
Apakah sudah sesuai atau belum sesuai. Makanan yang dihidangkan untuk tenaga kerja
hendaknya memenuhi syarat-syarat gizi, yaitu mengandung zat tenaga (karbohidrat dan
lemak), zat pembangun (protein), dan zat pengatur (vitamin, mineral, dan air).
Komposisi antara ketiga zat tersebut harus seimbang dan diberikan dalam jumlah dan
kandungan kalori yang tepat.

Berbagai penelitian baik yang dilakukan diluar negeri maupun


diindinesia menunjukan bahwa keadaan gizi kurang dapat menghambat
aktivitas kerja yang menurunkan produktivitas kerja. Hal ini disebabkan
karena kemampuan kerja seseorang sangat dipengaruhi oleh jumlah energi
yang tersedia, dimana energi tersebut diperoleh dari makanan sehari-hari dan
bilamana jumlah makanan sehari-hari tak memenuhi kebutuhan tubuh, maka
energi didapat dari cadangan tubuh

Prevalensi anemia gizi di Indonesia sangat tinggi dan berdasarkan hasil-hasil


penelitianyang telah dilakukan secara terpisah, anemia di Indonesia terutama
disebabkan oleh defisiensigizi besi. Pada usia dewasa, faktor gizi ber peran
untuk meningkat kan ketahanan fisik dan  produktivitas kerja. Dan
selanjutnya disebutkan bahwa tanpa mengabaikan arti penting dari faktor lain,
gizi merupakan faktor kualitas SDM yang pokok, karena unsur gizi tidak
hanya sekedar mempengaruhi derajat kesehatan dan ketahanan fisik, tetapi
juga menentukan kualitasdaya pikir atau kecerdasan intelektual yang sangat
esensial bagi kehidupan manusia. Dengan status gizi yang rendah akan sulit untuk
hidup secara sehat, aktif, dan produktif yang secara berkelanjutan.

1.2 Rumusan masalah


Dari uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan adakah hubungan antara gizi kerja
dengan produktivitas kerja?
1.3 Tujuan umum
a. Mendapat gambaran tentang gizi serta dampaknya terhadap produktivitas kerja.
1.4 Tujuan khusus
a. Mendapat gambaran tentang definisi energi serta dampaknya terhadap produktivitas
kerja.
b. Mendapat gambaran tentang definisi vitamin serta dampaknya terhadap
produktivitas kerja.

Anda mungkin juga menyukai