LATAR BELAKANG
1.1 Pendahuluan
Kurangnya nilai gizi pada makanan yang dikonsumsi tenaga kerja sehari- hari
akan membawa akibat buruk terhadap tubuh, seperti pertahanan tubuh terhadap
penyakit menurun, kemampuan fisik kurang, berat badan menurun, muka pucat
kurang bersemangat, kurang motivasi, bereaksi lamban, apatis dan membuat kerja
menjadi kurang efektif, Dan apabila gizi selama bekerja tercukupi, maka akan dapat
menurunkan kelelahan dan meningkatkan kapasitas atau produktifitas kerja. Sebagian
besar masalah gizi pada tenaga kerja sebagai akibat langsung kurangnya asupan
makanan yang tidak sesuai dengan beban kerja atau jenis pekerjaan. Asupan makan
adalah semua jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi tubuh setiap.
Zat gizi utama yang dibutuhkan tenaga kerja adalah karbohidrat yang fungsi
utamanya menyediakan energi bagi tubuh, selain karbohidrat sebagai sumber
energi, tenaga kerja tetap memerlukan protein dan lemak. Kurangnya karbohidrat
dapat menyebabkan tubuh kurang mendapat energi sehingga mempengaruhi
produktivitas kerjanya, bila karbohidrat yang tersedia tidak dapat mencukupi
kebutuhan, maka untuk menyediakan energi digunakan sejumlah karbon yang
terkandung dalam protein sehingga terjadi pembakaran.
Makanan yang baik tidak hanya semata dihidangkan untuk memuaskan dan
menghilangkan rasa lapar semata, tetapi seyogyanya isi makanan memperhatikan
kandungan gizi yang terkandung didalamnya dan apakah gizi tersebut sudah memenuhi
kebutuhan nutrisi orang yang akan memakannya. Pencapaian kesehatan di tempat kerja
sangat di pengaruhi dengan bagaimana pelaksanaan pemenuhan gizi tenaga kerja.
Apakah sudah sesuai atau belum sesuai. Makanan yang dihidangkan untuk tenaga kerja
hendaknya memenuhi syarat-syarat gizi, yaitu mengandung zat tenaga (karbohidrat dan
lemak), zat pembangun (protein), dan zat pengatur (vitamin, mineral, dan air).
Komposisi antara ketiga zat tersebut harus seimbang dan diberikan dalam jumlah dan
kandungan kalori yang tepat.