Anda di halaman 1dari 15

PEMERIKSAAN FISIK UMUM

KEADAAN UMUM
Keadaan umum pasien dapat dibagi menjadi
tampak sakit ringan, sakit sedang, atau sakit
berat. Keadaan umum pasien seringkali dapat
menilai apakah keadaan pasien dalam keadaan
darurat medis atau tidak.
KEADAAN GIZI/HABITUS
• Pasien dengan berat badan dan bentuk badan
yang idel disebut memiliki habitus atletikus.
• Pasien yang kurus memiliki habitus asterikus.
• Pasien yang gemuk memiliki habitus piknikus.
INDEKS MASA TUBUH
TINGKAT KESADARAN
• Kompos mentis: sadar sepenuhnya, baik terhadap
dirinya maupun terhadap lingkungannya. Pasien
dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dgn baik.
• Apatis: keadaan dimana pasien tampak segan dan
acuh tak acuh terhadap lingkungannya.
• Delirium: penurunan kesadaran disertai
kekacauan motorik dan siklus tidur bangun yang
terganggu. Pasien tampak gaduh gelisah, kacau
disorientasi dan meronta-ronta.
• Somnolen (letargia, obtundasi, hipersomnia): keadaan mengantuk
yg masih dapat pulih penuh bila dirangsang, tetapi bila rangsang
berhenti, pasien akan tidur kembali.
• Sopor (stupor): keadaan mengantuk yg dalam. Pasien masih dapat
dibangunkan dgn rangsang yg kuat, tetapi pasien tidak terbangun
sempurna dan tidak dapat memberikan jawaban verbal yg baik.
• Semi-koma (koma ringan): penurunan kesadaran yang tidak
memberikan respons terhadap rangsang verbal, dan tidak dapat
dibangunkan sama sekali, tetapi refleks (kornea, pupil) masih baik.
• Koma: penurunan kesadaran yg sangat dalam, tidak ada gerakan
spontan dan tidak ada respons terhadap rangsang nyeri.
SKALA KOMA GLASGOW
TANDA TANDA VITAL
1. Suhu
Suhu tubuh yg normal  36˚-37˚C. Pada pagi hari
suhu mendekati 36˚C, sedangkan pada sore hari
mendekati 37˚. Pengukuran suhi di rektum lebih
tinggi 0,5˚C lebih tinggi dibandingkan suhu aksila.
Stadium peningkatan suhu dari suatu penyakit 
stadium prodromal.
Stadium penurunan suhu  stadium
rekonvalesensi.
Grafik suhu:
a. Stadium inkrementi  stadium dimana suhu tubuh mulai
meningkat.
b. Stadium fastigium  puncak dari demam.
- Febris kontinua: bila variasi suhu kurang dari 1˚C.
- Febris intermiten: bila variasi suhu lebih dari 1˚C, sehingga
kadang-kadang suhu terendah dapat mencapai suhu
normal.
- Tipus inversus: bila didapatkan suhu pagi meningkat,
sedangkan suhu siang dan sore menurun.
c. Stadium dekrementi: stadium turunnya suhu tubuh yg
tinggi.
2. Tekanan Darah
• Korotkov I, suara denyut mulai terdengar, tapi masih lemah
dan akan mengeras setelah tekanan diturunkan 10-15
mmHg; fase ini sesuai dengan tekanan sistolik.
• Korotkov II, suara terdengar seperti bising jantung
(murmur) selama 15-20 mmHg berikutnya.
• Korotkov III, suara menjadi kecil kualitasnya dan menjadi
lebih jelas dan lebih keras selama 5-7 mmHg berikutnya.
• Korotkov IV, suara akan meredup sampai kemudian
menghilang setelah 5-6 mmHg berikutnya.
• Korotkov V, titik dimana suara menghilang: fase ini sesuai
dengan tekanan diastolik.
3. Nadi
a. Frekuensi nadi: normalnya sekitar 80 kali permenit.
Bila frekuensi nadi >100x/menit, disebut takikardia
(pulsus frequent); sedangkan bila <60x/menit disebut
bradikardia (pulsus rasus).
b. Irama denyut nadi
- Reguler
- Ireguler
c. Isi nadi: dinilai apakah cukup, kecil (pulsus parvus),
besar (pulsus magnus).
4. Frekuensi Pernapasan
Dalam keadaan normal, frekuensi pernapasan
adalah 16-24 kali per menit. Bila frekuensi
pernapasan <16x/menit disebut bradipneu,
sedangkan bila >24x/menit takipneu.
KEPALA
MATA
TELINGA

Anda mungkin juga menyukai