1
A. Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi
dehidrasi (Mochtar, 1998).
Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan
(Farrer, 1999).Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan
muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga
mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Hiperemesis Gravidarum (HG) adalah
suatu keadaan pada awal kehamilan (sampai trisemester II) yang ditandai dengan rasa mual
dan muntah berlebihan dalam waktu relatif lama bila terjadi terus menerus dapat
menyebabkan dehidrasi dan berat badan berkurang.
2. Tingkat II
2
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
2) Lidah kering dan kotor
3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
b. Kardiovaskuler
1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2) Nadi kecil karena volume darah turun
3) Suhu badan meningkat
4) Tekanan darah turun
c. Liver
Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan icterus
d. Ginjal
Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang menyebabkan :
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton.Aseton dapat tercium dalam hawa
pernafasan
e. Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya
mukosa lambung pada sindrom mallory weiss.
3. Tingkat III
a. Keadaan umum lebih parah
b. Muntah berhenti
c. Sindrom mallory Weiss
d. Keadaan kesadran makin menurun hingga mencapai somnollen atau koma
e. Terdapat ensefalopati werniche :
1) Nistagmus
2) Diplopia
3) Gangguan mental
f. Kardiovaskuler
Nadi kecil, tekanan darh menurun, dan temperatur meningkat
g. Gastrointestinal
1) Ikterus semakin berat
2) Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin tajam
h. Ginjal
Oliguria semakin parah dan menjadi anuria
5
Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan.
Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium
G. Pathways
6
bervariasiterhadap hospotalisasi dan sakit, system pendukung yang
kurang.
i. Pembelajaran dan penyuluhan; segala yang dimakan dan diminum
dimuntahkan, apalagi kalau berlangsung lama, berat badan turun lebihdari
1/10 dari berat badab normal, turgor kulit, lidah kering, adanyaaseton
dalam urine.
9
kebutuhan elektrolit 2) Monitor kadar elektrolit serum
seimbang kembali 3) Monitor mual, muntah, dan
dengan kriteria hasil : diare
Keseimbangan cairan 4) Monitor kehilangan cairan
1) Asupan cairan 5) Monitor tanda dan gejala
adekuat hypokalemia
2) Output urin 6) Monitor tanda dan gejala
meningkat hyperkalemia
3) Asupan makanan 7) Monitor tanda dan gejala
adekuat hiponatremia
4) Membran mukosa 8) Monitor tanda dan gejala
lembab hypernatremia
5) Tidak ada tanda-tanda 9) Monitor tanda dan gejala
dehidrasi hipokalsemia
6) Frekuensi nadi dalam 10) Monitor tanda dan gejala
batas normal hiperkalsemia
7) Nadi teraba kuat 11) Monitor tanda dan gejala
8) Mata tidak cekung hipomagnesemia
9) Turgor kulit membaik 12) Monitor tanda dan gejala
hipermagnesemia
13) Atur interval waktu
pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
14) Dokumentasikan hasil
pemantauan
15) Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
16) Informasikan hasil
pemantauan
5 Intoleransi Setelah dilakukan Manajemen Energi
Aktivitas tindakan keperawatan
berhubungan selama 3x24 jam, Observasi :
dengan diharapkan toleransi
kelemahan aktivitas meningkat, 1) Identifikasi gangguan fungsi
dengan kriteria hasil : tubuh yang mengakibatkan
1) Frekuensi nadi kelelahan
meningkat 2) Monitor kelelahan fisik dan
2) Saturasi oksigen emosional
meningkat 3) Monitor pola dan jam tidur
3) Kemudahan dalam 4) Monitor lokasi dan
melakukan aktivitas ketidaknyamanan selama
sehari-hari melakukan aktivitas
meningkat
4) Kekuatan tubuh Terapeutik :
bagian atas 1) Sediakan lingkungan nyaman
meningkat dan rendah stimulus (mis.
5) Kekuatan tubuh cahaya, suara, kunjungan
bagian bawah 2) Lakukan latihan rentang gerak
meingkat
10
6) Keluhan lelah pasif dan/atau aktif
menurun 3) Barikan aktivitas distraksi
7) Perasaan lemah yang menenangkan
menurun 4) Fasilitasi duduk di sisi tempat
8) Warna kulit tidur, jika tidak dapat
membaik berpindah atau berjalan
9) Tekanan darah
membaik Edukasi :
11
yang memberikan kenyamanan
6) Motivitasi mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
7) Diskusikan perencanaan
realistis tentang peristiwa yang
akan datang
Edukasi :
Kolaborasi :
12
DAFTAR PUSTAKA
Ary Widayana, I Wayan Megadhana, dan Ketut Putera Kemara :DIAGNOSIS DAN
PENATALAKSANAAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM. Fakultas Kedokteran, Universitas
Udayana
Leveno, Kenneth J. 2016. Manula Williams Komplikasi Kehamilan Ed 23.
Jakarta: EGC
PPNI, T.P. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus
Pusat.
PPNI, T.P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus
Pusat
PPNI, T.P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus
Pusat
13