RAUDATUL HAYATI
11AP2
2021
Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
Nilai ideal merupakan nilai dasar yang berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila, yaitu :
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradap, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan,Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Nilai-nilai tersebut bersifat universal sehingga di dalam nilai tersebut terkadung Cita-cita, tujuan,
serta nilai yang baik dan benar.Nila dasar ini bersifatmelekat dan tetap pada kelangsungan hidup
suatu negara.
Berikut ini hubungan hak asasi manusia ( HAM ) dengan Pancasila dapat dijelaskan secara
singkat sebagai berikut :
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjmin hak kemerdekaan bagi seluruh rakyat untuk memilih
dan memeluk agama, melaksanakan ibadah serta menghormati perbedaan agama.
b. Sila Kemanusian yang adil dan beradap merupakan bahwa setiap warga negara pada keduduka
yang sama dalam hukum serta mempunyai kewajiban dan hak yang sama untuk memperoleh
jaminan dan perlindungan hukum.
c. Sila Persatuan Indonesia menjelaskan bahwa adanya unsur pemersatu dalam antar warga
negara dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau suatu golongan.
Hal ini berdasarkan prinsip hak asasi manusia ( HAM ) yaitu hendaklah sesama manusia bergaul
satu sama lain dalam semangat persaudaraan.
e. Sila Keadilan sosial bagai seluruh rakyat indonesia, yaitu dengan mengakuinya ha milik yang
bersifat perorangan serta dilindungi pemanfaatannya oleh suatu negara dan memberikan suatu
kesempatan yang sebesar-besarya kepada semua masyarakat.
2. Universal, maksudnya hak asasi manusia ( HAM ) berlaku untuk seluruh manusia tanpa
adanya memandang status, suku bangsa, gender, ataupun perbedaan lainnya.
3. Tidak dapat dicabut, maksudnya hak asasi manusia ( HAM ) tidak dapat dicabut dan
diserahkan begitu saja dengan mudah kepada orang lain.
4. Tidak dapat dibagikan, maksudnya hak asasi manusia ( HAM ) berhak dimiliki oleh seluruh
manusia, baik hak sipil dan politik, ataupun hak ekonomi, sosial serta budaya.
Maka dari itu nilai Instrumental merupakan pedoman dalam melaksanakan kelima sila dalam
Pancasila. Wujud nilai instrumental pada umumnyaberbentuk ketentuan konstitusional muai dari
Undang-Undang Dasar 1945 hingga peraturan daerah.
Pertaturan perundang-undangan yang menjamin hak asasi manusia antara lain, yaitu :
a. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 A – 28 J.
b. Ketetapan MPR Nomor XVII / MPR / 1998 mengenai Hak Asasi Manusia.
c. Ketentuan dalam Undang Undang Organik.
d. Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah pengganti Undang Undang Nomor 1 Tahun 1999
mengenai Pengadilan Hak Asasi Manusia.
e. Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah .
f. Ketetuan dalam keputusan Presiden ( Keppres ).
Atau kelalaian yang secara hukum menguarangi, menghalangi, dan membatasi serta mencabut
HAM yang dilindungi undang undang serta tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak
memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang
berlaku.
Pelanggaran HAM beratmenurut Undang Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2000
mengenai Pengadilan HAM dibagi menjadi dua yaitu :
a. Kejahatan genosida
b. Kejahatan terhadap kemanusiaan
Konsekuensi apabila suatu negara tidak melakukan upaya pemajuan, pengormatan dan
penegakan HAM. Maka dapat menerima akibat sebgai berikut:
a. Memperbanyak pengangguran.
b. Memperlemah daya beli masyarakat.
c. Meningkatkan jumlah anggota masyarakat miskin.
d. Memperkecil pendapatan nasional.
e. Menurunnya tingkat kehidupan masyarakat.
f. Kesulitan dalam mendapatkan bantuan dan kerjasama dengan negara lain.
g. Kesulitan dalam mengadakan kerjasama.