Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM

MASA KHULAFAUR RASYIDIN

Siti Ezizah Maisyah

X MIPA 3

MA DI PI NURUL HAKIM

2021
SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM
MASA KHULAFAUR RASYIDIN

Khulafaur Rasyidin berasal dari kata al-Khulafa (pegganti) ar-rasyidin (mendapat petunjuk). Jika
menurut bahasa pengertian khulafaur Rasyidin adalah seseorang yang ditunjuk sebagai
pengganti, pemimpin Rasulullah SAW atau seorang penguasa yang selalu mendapat petunjuk
dari allah SWT yang bertujuan untuk melanjutkan perjuangan Rasulullah SAW dalam
berdakwah dan penyiarkan agama islam.

Khulafaur Rasyidin ialah kekhalifahan islam yang mulai berdiri sepeninggalan Rasulallah SAW.
Dan kepemimpinannya dimulai sejak tahun 632 Masehi atau 11 Hijriyah. Dalam kekhalifahan
tersebut terdapat empat orang sahabat yang melanjuktan kepemimpinan, mereka diantaranya
adalah Abu Bakar As Siddiq, Umar Bin Khattab, Usman Bin 'Affan dan Ali Bin Abi Thalib.
Mereka berhasil menerapkan sistem demokratis pada masa pemerintahannya.

Sepeninggalan Rasulullah SAW ke empat khalifahlah yang menjadi pemimpin yang sangat adil.
Ke empat khalifah tersebut sangat menjaga dan melestarikan dasar-dasar, tradisi yang telah
diajarkan oleh Rasulullah SAW dengan tujuan untuk memajukan, mengembangkan islam dan
umat.

Khulafaur rasyidin bertugas menggantikan Rasulullah SAW untuk menata dn mengatur


kehidupan umat islam. Dalam hal ini khulafaur rasyidin menggantikan tugas Rasulullah dalam
bidang kepemimpinan.

Khalifah pertama yang menggantikan rasulullah SAW adalah khalifah Abu Bakar As Siddiq.
Khalifah Abu Bakar adalah orang pertama yang masuk islam dan termasuk salah satu sahabat
yang dekat dengan Rasulullah SAW. Abdullah Bin Abi kuhafah Al Tamimi adalah nama lengkap
dari Abu bakar.

Kemudian Rasulullah SAW menggati namanya dengan Abdullah, gelar tersebut diberikan
rasulullah pada abu bakar karena abu bakar termasuk orang pertama yang masuk islam.
Sedangkan gelar As Siddiq mengartikan bahwa amat membenarkan.

Abu Bakar termasuk sebagai tokoh pembesar islam, dimana setelah meninggalnya Rasulullah
SAW, Abu Bakar dihadapkan pada keadaan masyarakat. Abu Bakar lahir dari keturunan Bani
Ta'im Quraisy dari keturunan pedang yang besar dan seorang hakim dengan berkedudukan
paling tinggi di Makkah.

Kepemimpinan Abu Bakar dimulai pada tahun 632 Masehi sampai 634 Masehi. Sebenarnya
Sebelum meninggal Rasulullah tidak pernah meninggalkan wasiat mengenai kepemimpinan.
Lalu umat islam dan para sahabat nabi dengan penuh semangat mengadakan musyawarah dalam
mencalonkan beberapa nama. Dan akhirnya Abu Bakar yang terpilih.

Abu Bakar mampu mewujudkan kepemimpinannya sebagaimana kekuasaan tersebut bersifat


sentral, kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif, semua itu terpusat pada tangan khalifah.
Kepemimpinan Abu Bakar juga mengembangkan pada bidang hukum, dimana Abu Bakar selalu
mengajak para sahabatnya untuk bermusyawarah.

Abu Bakar meninggal pada tahun 634 M. Dalam kemepimpinannya Abu Bakar mampu
menyelesaikan masalah masalah yang sedang terjadi dalam tubuh umat islam. Abu Bakar juga
sudah mampu mengembangkan islam hingga luar arab. Wasiat yang Abu Bakar tinggalkan ialah
menunjuk Umar Bin Khattab sebagai penggati dalam kursi kepemimpinannya.

Nama lengkap dari Umar Bin Khattab adalah Umar Bin Khattab Bin Nufail keturunan dari
Abdul Uzza Al-Quraisy yang berasal dari suku Adi. Suku Adi adalah salah satu suku yang
terpandang sangat mulia. Umar dilahirkan di kota makkah empat tahun sebelum Rasulullah lahir.

Umar mulai masuk islam pada tahun kelima setelah kenabian, umar pun menjadi salah satu
sahabat terdekat nabi. Lalu Rasulullah menjadikan Umar sebagai tempat rujukan mengenai hal
hal penting.

Abu Bakar menunjuk Umar sebagai pengganti, rupanya dua tahun masa kepemimpinannya
sangat kurang untuk menjamin stabilitas keamanan terkendali, dari sinilah ditunjuknya
pemimpin selanjutnya agar dapat mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan antar umat.

Umar mendapat gelar Amir Al Mukminin yakni komandan orang orang beriman. Hal ini
berhubungan dengan terjadinya penaklukan penaklukan yang sedang berlangsung saat itu.
Khalifah Umar juga menegakkan prinsip demokrasi dalam kepemimpinannya, hal ini
diwujudkan dalam pembangunan pemerinatahan sipil yang sempurna.

Umar Bin Khattab memerintah selama 10 tahun. Umar meninggal dengan sangat tragis, dimana
ada seorang budak yang bernama Abu Luluah yang secara tiba tiba menyerang Umar dengan
tikaman pisau tajam ke arah Umar yang sedang melaksanakan shalat subuh. Umar terluka parah
dan hanya bisa terbaring.

Sebelum meninggal Umar mengangkat Syura (komisi pemilih) yang akan memilih siapa penerus
tongkat kekhalifahan. Setelah 3 hari kejadian penikaman tersebut, Khalifah Umar wafat, tepatnya
1 muharam 23 H/644 M.

Utsman Bin Affan adalah khalifah ketiga, nama lengkapnya adalah Ustman Bin Affan, Bin Abil
Ash Bin Umayyah yang berasal dari suku Quraisy. Utsman memeluk islam karena mendapat
ajakan dari Abu Bakar dan utsman juga menjadi salah satu sahabat terdekat Rasulullah.

Utsman mendapat julukan Zun Nurain yang artinya ialah yang mendapat dua cahaya, karena
Utsman menikahi dua putri Rasulullah secara beruntun setelah salah satunya meninggal. Sama
halnya dengan Umar, Utsman diangkat menjadi khalifah dengan melalui proses pemilihan.
Namun perbedaannya Umar dipilih atas penunjukan langsung sedangkan Utsman diangkat atas
penunjukan secara tidak langsung.
Khalifah Utsman dalam kepemimpinannya berhasil membuat karya momental yakni menyusun
kitab suci Al Quran. Pesusunan Al Quran ini dilakukan oleh Utsman dengan tujuan untuk
mengakhiri perbedaan perbedaan yang sangat serius dalam bacaan Al Quran. Khalifah Utsman
wafat pada tahun 35 H/7 Juni 656 M, Utsman Terbunuh saat membaca AL Quran.

Ali Bin Abi Thalib adalah khalifah keempat. Ali adalah keponakan menantu Rasulullah.
Khalifah Ali adalah anak dari Abi Thalib Bin Abdul Muthalib. Ia merupakan sepupu dari
Rasulullah yang telah ikut dengannya sejak terjadinya bahaya kelaparan yang mengacam kota
makkah.

Khalifah Ali adalah khalifah yang memiliki banyak kelebihan, ia juga termasuk pemegang
kekuasaan. Tugas pertama yang dilakukan Ali adalah mewujudkan cita-cita Abu Bakar dan
Umar, yakni dengan menarik kembali semua tanah hibah yang telah dibagikan Utsman kepada
kaum kerabatnya ke dalam kepemilikan negara.

Khalifah ali juga merombak struktur dewan pemerintahan pada bagian gubenur, ia menurunkan
gubernur yang tidak disukai oleh rakyat. Kepemimpinan Ali berakhir pada tanggal 10 ramadhan
40H (660 M). Khalifah Ali wafat saat 17 Ramadhan 40 H (661 M), Khalifah Ali dibunuh oleh
Ibnu Muljam seorang anggota Khawarij yang sangat munafik.

Anda mungkin juga menyukai