ASKEP Teratai Via
ASKEP Teratai Via
x Ax Bx
C D
Keterangan :
A : Kakek dan nenek dari ayak klien
B : kake dan nenek dari ibu klien
C : Ayah Klien dan sudaranya
D : Ibu Klien dan sudaranya
E : Klien
X : Meninggal dunia
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis Keturunan
: Tinggal serumah
Pola minum
1500 ml <1500 ml
Jumlah cairan/hari
3. Pola istirahat/tidur
Siang 1 jam 1 jam
Malam 23.00-05.00 wita 8 jam
5. Pola eliminasi
E. Pemeriksaan Fisik
BB sebelum sakit : 65
BB saat ini :-
TB : 160 cm
Kesadaran : Composmentis
GCS : 9 ; E=3, V=6, M=5
Tanda tanda vital
TD : 120/70 mmHg
N : 62 x/m
S : 37,7oC
R : 20 x/m
1. Kepala dan rambut
Inspeksi : kepala simetris, nampak benjolan, terdapat luka jahitan pada
kepala bagian belakang, rambut tumbuh merata, tidak terdapat ketombe,
klien bersikap protektif pada area nyeri
Palpasi : teraba massa, ada nyeri tekan
2. Telinga
Inspeksi : telingan simetris kiri dan kanan, tidak ada luka, tidak nampak
benjolan, tidak ada perdarahan, tidak ada pengeluaran serumen berlebih,
telingan kotor
Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
3. Mata
Inspeksi : nampak mata tertutup dan kelopak mata berwarna coklat
kemerahan,
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada palpebra
4. Hidung
Elekrolita
Na 140,19 MmoI/I 136-149
Ka 2,52 MmoI/I 3,5-5,0
CI 102,97 MmoI/I 98-106
Hepatitis
HbsAg Non reaktif Non reaktif
SARS-Cov-2 Negative Negative
H. Klasifikasi Data
I. Analisa Data
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS :
Klien merasakan nyeri pada Agen pencedera Nyeri akut
mata dan luka jahitan di
fisik
kepala belakang kiri dan
kanan,
nyeri di rasakan sebelum
masuk rumah sakit, nyeri
seperti tertusuk-tusuk,
nyeri dirasakan hilang
2. DS : Penurunan Intoleransi
Keluarga mengatakan klien kekuatan otot aktivitas
beraktivitas dibantu keluarga
Keluarga mengatakan klien
belum bisa berjalan
DO :
Aktivitas klien sepenuhnya
dibantu keluarga
Tonus otot kedua kaki lemah
Klien nampak tidak dapat
mengangkat kedua kaki
Klien nampak gelisah saat
kaki coba digerakkan
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan kendali otot
Tonus otot kedua kaki lemah kekuatan tubuh keluarga untuk secara perlahan
coba digerakkan