DI SUSUN OLEH:
BINTI MUSLIHATUN NASUHA
NIM: 1913451057
i
GAMBARAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT DI UPTD
PUSKESMAS NUSA BHAKTI KECAMATAN BELITANG III
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
TAHUN 2021
Laporan Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan pada program Diploma III Kesehatan Lingkungan Politeknik
Kesehatan Tanjung Karang
Oleh
BINTI MUSLIHATUN NASUHA
NIM: 1913451057
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian yang sangat penting bagi suatu
kehidupan. Sehat yaitu keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual,
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis (UU No 36, 2009).
Menurut Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 2016 tentang fasilitas
pelayanan kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat atau
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan
baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitative yang dilakukan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Jenis-jenis fasilitas pelayanan kesehatan:
a. Tempat praktik mandiri tenaga kesehatan
b. Pusat kesehatan masyarakat
c. Klinik
d. Rumah sakit
e. Apotik
f. Unit tranfusi darah
g. Laboratorium kesehatan
h. Optikal
Limbah medis padat termasuk ke dalam kategori limbah B3 yang
bersifat infeksius yang pengelolaannya harus sesuai dengan peraturan yang
berlaku agar limbah ini bila dibuang ke lingkungan tidak mencemari
lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Peraturan mengenai
penanganan teknis limbah B3 termasuk limbah medis padat di fasilitas
pelayanan kesehatan tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.56/Menlhk-Setjen/2015.
1
2
kabupaten ( RSUD Ibnu sutowo ) 1 rumah sakit milik TNI ( RS Dr. Noesmir), 2
rumah sakit umum milik swasta ( RS. St. Antonio dan RSU Dr. maulana AK)
Serta 3 rumah sakit khusus milik swasta ( RSIA Ammana, RSIA Graha Kurnia
dan RSIA Prima Cornita). puskesmas berjumlah 18 unit dan dengan rincian 12
puskesmas non rawat inap dan 6 puskesmas rawat inap di bantu 44 Puskesmas
pembantu dan 21 puskesmas keliling. (Kemenkes RI, 2020).
Kecamatan Belitang III terdapat beberapa fasilitas pelayanan kesehatan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
limbah medis padat di UPTD Puskesmas Nusa Bhakti yaitu masih terdapatnya
kantong plastik yang dapat menyebabkan luka yang cukup serius seperti limbah
jarum suntik jika terkena tubuh manusia dapat menularkan penyakit dari orang
pertama yang di suntik menggunakan jarum tersebut bekas alat yang tajam
tersebut harus di bawa di kotak tersendiri berwarna kuning terang dan bertuliskan
khusus untuk benda tajam. Perlakuan untuk limbah medis yang satu ini memang
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui gambaran pengelolaan limbah medis padat dari praktek bidan
mandiri ke UPTD Puskesmas Nusa Bhakti Kecamatan Belitang III
Kabupaten Oku Timur tahun 2021.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya timbulan limbah medis padat pada fasilitas pelayanan
kesehatan di kecamatan Belitang III.
b. Diketahuinya karakteristik sumber dan berat limbah medis padat pada
pelayanan kesehatan di kecamatan Belitang III Kabupaten Oku Timur
c. Diketahuinya fasilitas mengenai pewadahan, pengemasan,
pengumpulan, dan kondisi TPS limbah medis padat pada fasilitas
pelayanan kesehatan di Kecamatan Belitang III.
d. Diketahuinya metode pewadahan, pengemasan, pengumpulan limbah
medis padat dari masing – masing bidan praktek swasta di Kecamatan
Belitang III.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan serta untuk
mengaplikasikan ilmu yang di dapat sewaktu kuliah khusunya tentang
pengelolaan limbah medis padat pada fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Bagi Jurusan Kesehatan Lingkungan
Penelitian ini diharapakan dapat menjadi suumber referensi bagi peneliti
lain untuk melakukan penelitian selanjutnya berkkaitan dengan
pengelolaan limbah medis padat pada fasillitas kesahatan.
c. Bagi Pihak Fasilitas Kesehatan
Sebagai bahan masukan berkaitann dengan pengelolaan limbah medis
padat.
6
8
e. Apotek
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek
kefarmasian oleh Apoteker (PerMenKes nomor 9 tahun 2017).
f. Unit tranfusi darah
Unit traanfusi darah adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan donor darah, penyediaan darah, dan pendistribusian
darah (PP RI Nomor 7 Tahun 2011).
g. Laboratorium kesehatan
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia atau bahan yang bukan berasal dari manusia untuk penentuan
jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang
dapat berpengaruh terhadap kesehatan perseorangan dan masyarakat
(Depkes 2001)
h. Optikal
Optikal adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan refraksi, pelayanan optisi, dan/atau pelayanan lensa kontak
(PerMenKes RI N0 1 2016)
Tabel 2.1
Jenis Wadah Label Limbah Medis Padat Sesuai Kategorinya
3. Pemanfaatan kembali
a. Penggunaan kembali (reuse)
Peralatan medis atau peralatan lainnya yang digunakan di fasilitas
pelayanan kesehatan yang dapat digunakan kembali (reuse) antara lain:
skalpel dan botol atau kemasan dari kaca. Setelah digunakan, peralatan
tersebut harus dikumpulkan secara terpisah dari Limbah yang tidak
dapat digunakan kembali, dicuci dan disterilisasi menggunakan
peralatan atau metode yang telah disetujui atau memiliki izin seperti
autoklaf.
Tabel 2.2
Metode Sterilisasi Limbah Yang Dimanfaatkan Kembali
izin lingkungan.
mengangkut limbah.
refrigerator atau pendingin pada suhu 0oC (nol derajat celsius) atau
lebih rendah.
5. Pengumpulan, Pengemasan, dan pengangkutan ke luar fasilitas
pelayanan kesehatan.
a. Pengelola harus mengumpulkan dan mengemas pada tempat yang
kuat.
b. Pengangkutan limbah ke luar fasilitas pelayanan kesehatan
menggunakan kendaraan khusus.
6. Transportasi
a. Kantong limbah medis padat sebelum di masukan ke kendaraan
pengangkut harus di letakkan dalam kontainer yang kuat dan
tertutup.
b. Kantong limbah medis padat harus aman dari jangkauan manusia
maupun binatang.
c. Petugas yang menangani limbah, harus menggunakan alat
pelindung diri yang terdiri dari :
1) Topi/helm
2) Masker;
3) Pelindung mata;
4) Pakaian panjang (coverall);
5) Apron untuk industri;
18
padat/B3
G. Kerangka Teori
Limbah padat
Puskesmas
Pengelolaan limbah
medis padat:
1. Pemilahan,
pewadahan
Pemilahan limbah
2. Pengumpulan
pengangkutan
,penyimpanan
3. pengelolaan
Tempat penampungan
sementara
H. Kerangka konsep
Timbulan limbah
medis padat
Pemilahan :
• Karakteristik
• sumber Pengelolaan limbah medis
• berat
TPS
• Pewadahan
• Pengemasan
• Pengumpulan
• Kondisi TPS
No Variabel Definisi Operasional Cara ukur Alat ukur Hasil Ukur Skala
ukur
1 Pengelolaan Proses penggelolaan limbah Melakukan observasi Checklist Ada atau tidaknya ordinal
limbah medis fasilitas pelayaan kesehatan yang dan wawancara dan kusioner pengelolaan
padat bersifat infeksius, radio aktif dan limbah medis
korosif, yang meliputi pemisahan, padat
penampungan pengangkutan, dan
pemusnahan dengan menggunakan
incinerator (pembakaran) ataupun
sanitarilandfill (penguburan)
sehingga di peroleh uoutput yang
aman bagi manusia dan lingkungan
2 Karakteristik Jenis limbah yang dihasilkan di Melakukan observasi Checklist Ada atau tidaknya Ordinal
limbah fasilitas pelayanan Kesehatan dan waSwancara dan jenis limbah yang
kuesioner dihasilkan
3 Sumber Tempat penghasil limbah medis Melakukan observasi Kuesioner Ada atau tidak 0rdinal
limbah padat sumber penghasil
limbah
22
6
23
4 Berat limbah Banyaknya limbah yang dihasilkan Melakukan observasi Kuesioner Jumlah limbah 0rdinal
perhari dalam satuan kilogram dan dan wawancara medis padat yang
gram dihasilkan dengan
satuan kg
5 Pewadahan Cara penampungan limbah Melakukan observasi Kuesioner Dilakukan atau Ordinal
sementara di sumbernya tidaknya
pewadahan
6 Pengemasan Penyimpana limbah sementara Melakukan observasi Checklist Ada atau tidak dan Ordinal
berdasarkan kategori limbah dilakukan atau
tidaknya
pengemasan
7 Pengumpulan Kegiatan mengumpulkan limbah Melakukan observasi Kuesioner Dilakukan atau Ordinal
dari penghasil limbah dengan tidak pengumpulan
maksud menyimpan sementara limbah
sebelum dilakukan pengolahan
8 Kondisi TPS Keadaan tempat penampungan Melakukan observasi Checklist Baik atau tidak Ordinal
sementara di fasilitis pelayanan
Kesehatan
9 Cara Metode yang digunakan untuk Melakukan observasi Kuesioner Baik atau tidak Ordinal
penanganan pengolahan limbah dan wawancara
23
24
10 Pemusnahan Perlakuan akhir dari semua Melakukan observasi Checklist Dilakukan atau Ordinal
kegiatan tidak
11 Perencanaan Setelah pengolahan limbah medis Melakukan observasi Kuesioner Sebagai saran bagi Ordinal
akhir maka timbul perencanaan dan wawancara pihak pelayanan
kesehatan
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan tentang
pengelolaan limbah medis padat di UPTD Puskesmas Nusa Bhakti
Kecamatan Belitang III.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengelolaan limbah medis padat di
UPTD Puskesmas Nusa Bhakti Kecamatan Belitang III.
D. Pengumpulan Data
1. Pengumpulan data
a. Data primer
Data yang diperoleh dengan melakukan:
1) Obrservasi pengamatan secara langsung pada lokasi penelitian
yang meliputi data :
a) Pemilahan, pewadahan limbah medis padat
b) Pengangkutan limbah medis padat
c) Pengumpulan limbah medis padat
d) Penanganan akhir limbah medis padat
2) Interview : wawancara dengan petugas pengelola limbah medis
padat yang meliputi data :
a) Jumlah timbulan limbah medis padat yang dihasilkan di
25
26
Puskesmas
b) Volume limbah yang diangkut oleh pihak ketiga
c) Metode penanganan limbah medis padat di Puskesmas
b. Data sekunder
Data yang di peroleh dari literatur atau laporan dari pihak Puskesmas
di Kecamatan Belitang III yang berkaitan dengan penelitian yang
meliputi gambaran umum di Puskesmas Nusa Bhakti Kecamatan
Belitang III.
a) Alat Pengumpul Data
b) Chek-list yaitu daftar variable yang akan di kumpulkan datanya
dan menilai obyek yang sedang di teliti. Alat pengumpul data ini
untuk memperoleh data primer denngan metode observasi.
c) Kusioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden mengenai hal-hal yang ingin
diketahui oleh pewawancara dengan metode interview/wawancara.
d) Dokumentasi yaitu gambar atau photo-photo yang di dapat dari
fakta/lapangan yang ada pada saat di lakukannya penelitian yang
menggambarkan situasi/keadaan pengelolaan limbah medis di
Puskesmas Nusa Bhakti.
Data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kemudian diolah
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Pengolahan Data
a. Editing yaitu mengoreksi kembali data-data sehingga diperoleh data
yang sebenarnya.
b. Coding yaitu pemberian kode pada aspek yang diteliti agar tidak
terjadi kekeliruan dalam pengolahannya
c. Tabulating yaitu data yang diperoleh dari pengelompokan kemudian
disajikan dalam bentuk tabel.
d. Cleaning yaitu kegiatan pembersihan data yang dilakukan untuk
mengecek kembali sebelum dilakukan analisis lebih lanjut.
27
2. Analisa Data
Data yang telah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara
diolah dan dianalisa dengan melihat hasil-hasil penelitian dan teori yang
ada ataupun peraturan/persyaratan yang berhubungan dengan pengelolaan
limbah medis padat yaitu Permenkes No.7/2019 tentang kesehatan
lingkungan rumah sakit.
28
DAFTAR PUSTAKA