DI PMB MASNONI
Oleh
KIKY FIQRIAN DEKA
NIM :1915401101
i
KEKURANGAN ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL
DI PMB MASNONI
Laporan tugas akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat tugas akhir
dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi DIII Kebidanan
Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
Oleh
KIKY FIQRIAN DEKA
NIM : 1915401101
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Penulis
Kiky Fiqrian Deka / NIM. 1915401101
Telah diperiksa dan disetujui tim pembimbing laporan tugas akhir Program
Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan.
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan berbagai
kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Kekurangan Energi
Kronik Pada Ibu Hamil”
Laporan Tugas Akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh derajat Ahli Madya Kebidanan di Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Tanjung Karang.Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir
ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Warjidin Aliyanto, SKM., M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Tanjung Karang
2. DR.Sudarmi,S.Pd.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Politeknik Kesehatan
Tanjung Karang.
3. Nelly Indrasari., S.SiT., M.Kes selaku Ketua Program Studi DIII
Kebidanan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
4. Indah Trianingsih, SST., M.Kes selaku pembimbing I, yang telah
memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga
Laporan Tugas Akhir ini dapat terwujud
5. Risneni, S.SI.T,M.Kes selaku pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga Laporan Tugas
Akhir ini dapat terwujud
6. I Gusti Ayu Mirah WS, S.ST.,M.Keb selaku ketua penguji yang telah
memberikan masukan, arahan serta motivasi kepada penulis
7. Kepada PMB yang telah memberi izin dan kesempatan untuk melakukan
penyusunan Laporan Tugas Akhir
Bandar Lampung, Feb 2022
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................3
C. Tujuan .................................................................................................4
1. Umum ...........................................................................................4
2. Khusus ..........................................................................................4
D. Manfaat ...............................................................................................4
1. Manfat Teoritis..............................................................................4
2. Manfaat aplikatif............................................................................4
E. Ruang Lingkup ...................................................................................5
v
DAFTAR TABEL
Jadwal Kegiatan.....................................................................................................29
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang berkembang dengan
normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui
jalan lahir, agar kehamilan berkembang dengan normal dibutuhkan gizi yang
baik dan seimbang. Gizi yang baik dibutuhkan oleh ibu hamil untuk
mendukung proses pertumbuhan organ pendukung proses kehamilan. Ibu
hamil yang mengalami kekurangan gizi akan berakibat pada Kekurangan
Energi Kronis (KEK) dan janin yang dikandungnya juga akan mengalami
kekurangan gizi.1 Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah kurangnya
asupan energi yang berasal dari zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak)
maupun zat gizi mikro terutama vitamin A, vitamin D, asam folat, zat besi,
seng, kalsium dan iodium serta zat gizi mikro lain pada wanita usia subur
yang berkelanjutan (remaja sampai masa kehamilan). Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada masa kehamilan ditandai oleh rendahnya cadangan energi
dalam jangka waktu cukup lama yang diukur dengan Lingkar Lengan Atas
(LILA) <23,5 cm dan Indeks Massa Tubuh (IMT) <18,5 cm.2
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2013 melaporkan bahwa
prevalensi Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada kehamilan secara global
37-75% dengan jumlah paling tinggi pada trimester ketiga dibandingan pada
trimester pertama dan kedua kehamilan. WHO juga mencatat 40 % kematian
ibu di Negara berkembang dengan prevalensi terbanyak dari kasus tersebut
karena ibu Kurang Energi Kronis (KEK) yang dapat menyebabkan status
gizinya berkurang.3 Hasil Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) yang dilakukan
bersamaan dengan pengumpulan data PSG tahun 2016 menunjukkan
sebanyak 73,7% ibu hamil yang belum memenuhi kecukupan energi dan
70,7% ibu hamil yang belum memenuhi kecukupan protein dalam
konsumsinya sehari-hari. Dengan kecukupan energi dan protein di atas maka
hal ini berkontribusi cukup besar terhadap terjadinya ibu hamil KEK di
1
2
Indonesia.4 Prevalensi risiko KEK di Jawa Timur tahun 2014 wanita hamil
mencapai 27,5%.5 Berdasarkan hasil survey, jumlah ibu hamil dengan KEK di
Kabupaten Jombang tahun 2014 adalah 11,5%, yang mendapat suplemen gizi
sebesar 8,27%.6 Berdasarkan studi kasus pada tahun 2016 yang ada di PBM
Ririn Dwi Agustini, SST Desa Jelakombo Kecamatan Jombang Kabupaten
Jombang dengan LILA <23,5 cm terdapat 23 orang (14,2%) dari
161 ibu hamil yang menderita KEK yang menyebabkan 6,2% bayi lahir
dengan BBLR, 1,8% ibu dengan anemia dan 1,2% persalinan lama.
Sedangkan tahun 2017 terdapat 31 orang (16,8%) dari 184 ibu hamil yang
menderita KEK.7
Terjadinya Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil
disebabkan karena adanya ketidakseimbangan antara asupan energi dan
protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tidak tercukupi. Kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian Thaha dkk (2014), menyatakan bahwa faktor
penyebab terjadinya status gizi kurang pada ibu hamil adalah pengetahuan,
status gizi (konsumsi pangan), pendidikan, penyakit infeksi (tingkat
kesehatan), pekerjaan, dan status ekonomi.
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil dapat menyebabkan
risiko dan komplikasi pada ibu antara lain : anemia, pendarahan, berat badan
ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Pengaruh
Kekurangan Energi Kronis (KEK) terhadap proses persalinan dapat
menyebabkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat. Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) terhadap
janin dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan
keguguran, abortus, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intrapartum dan
lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Kekurangan gizi pada ibu
nifas dapat menyebabkan lamanya proses involusi uteri, infeksi, produksi ASI
tidak lancar dan konstipasi.9
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil dapat dibantu dengan
cara pengaturan pola makan yang benar dan teratur selama kehamilan.
Seorang ibu hamil memerlukan tambahan energi untuk pertumbuhan dan
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diketahui ada 8% ibu hamil yang
mengalami KEK dari 90 ibu hamil,sedangkan di PMB Masnoni SST terdapat
5% yang mengalami KEK dari 40 ibu hamil. Adanya ibu hamil KEK ini perlu
dilakukan asuhan untuk mengurangi tingkat kejadian ibu hamil dengan KEK
sehingga tidak melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Sehingga penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan kehamilan
dengan Kekurangan Energi Kronik di PMB Masnoni
4
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melakukan Asuhan Kebidanan ibu hamil pada Ny.
Dengan Kekurangan Energi Kronis di PMB Masnoni
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data ibu hamil dengan Kekurangan Energi
Kronik di PMB Masnoni
b. Merumuskan diagnosa pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi
Kronik
c. Merencanakan asuhan kebidanan yang akan dilakukan pada ibu hamil
dengan kekurangan Energi Kronik
d. Melakukan rencana tindakan pada ibu hamil dengan kekurangan
Energi Kronik
e. Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan tindakan pada ibu hamil dengan
kekurangan Energi Kronik di PMB Masnoni
f. Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada ibu
hamil dengan Kekurangan Energi Kronik
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, pengalaman,
wawasan dan bahan dalam penerapan asuhan kebidanan secara
komprehensif pada ibu hamil, serta pemahaman penulisan dalam
pembuatan Laporan Tugas Akhir, khususnya asuhan kebidanan ibu hamil
pada Ny. dengan Kekurangan Energi Kronis di PMB Masnoni di Teluk
Betung.
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Klien
Klien dapat merasa puas, aman, nyaman dan mengetahui serta
memahami tentang perubahan fisiologis pada ibu hamil sampai nifas
dan kebutuhan–kebutuhan selama kehamilan sampai nifas, sehingga
ibu dapat memulai masa kehamilan sampai nifas dengan sehat dan
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
5
E. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Ditujukan kepada Ny. dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK)
mulai dari kehamilan.
2. Tempat
Lokasi yang digunakan untuk memberikan asuhan kebidanan pada
ibu adalah di PMB Masnoni, SST di Teluk Betung
3. Waktu
Asuhan kebidanan komprehensif ini dilaksanakan pada tanggal 28
Februari 2022.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Menurut Ferdasi Obstetri Ginekologi Internasional , Kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut internasional
(Prawirohardjo, 2014)
Kehamilan adalah suatu keadaan istimewa bagi seorang wanita
sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik
yang mempengaruhi kehidupannya (Kristiyanasari, 2010)
b. Masa Kehamilan
Masa kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin , lamanya hamil normal adalah 280 hari (9 bulan 7
hari, atau 40 minggu) dihitung dai hari pertama haid terakhir.
Masa kehamilan dibagi dalam tiga triwulan:
1. Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (pertambahan
berat badan sangat lambat yakni sekitar 1,5 kg).
2. Triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (penambahan berat
badan 4 ons perminggu).
3. Triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan (penambahan berat badan
keseluruhan 12kg) (Waryono, 2010).
6
7
g. System kekebalan
Peningkatan ph sekresi vagina wanita hamil membuat wanita
tersebut rentan terhadap infeksi vagina. System pertahanan tubuh
selama kehamilan akan tetap utuh kadar imunognlogulin dalam
kehamilan tidak berubah. Imunoglogulin G atau IgG merupakan
komponen utama dari imunoglogulin janin didalam uterus dan
neonatal dini.
2) Perubahan pada oargan dan sistem lainnya:
a. System Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
sehingga sering timbul kencing. Keadaan ini hilamg denga tuanya
kehamilan, bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul
b. Sistem Pencernaan
Perubahaan rasa tidak enak di lu tahi disebabkan karena
perubahaan posisi lambung dan allian baik lambung keesophagus
bagian bawah. Produksi asam lambung menurun, sering terjadi dan
muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digestivus
sehingga motilitas seluruh traktus digesticus juga berkurang.
c. Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya
sirkulasi keplasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-
pembuluh darah yang membesar pu;a, mamae dan alat lain yang
memang berfungsi berlebihan dalam kehamila. Perubagan rata-rata
volume plasma maternal 20-100%.
d. Musculoskeletal
Akibat peningkatan kadar hormone estrigen dan progesterone,
terjaadi relaksai dari jaringan ikat, katrilago dan ligament juga
meningkatkan jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaan
tersebut mengingkatka fleksibilitas dan mobilitas persediaan.
Keseimbngn kadar kalsium selama kehamilan biasaya normal
apabila asupan nutrisi khususnya produk susu terpenuhi.
9
e. Kulit
Perubahaan keseimbangan hormone dan peregangan, mekanis
menyebabkan timbulnya beberapa perubahaan dalam system
integument selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi
adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak sudbemal,
hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktifitas
kelenjar keringat dan keringat sebasea, peningkatan sirkulasi dan
aktifitas vasomotor. Jaringa elastic kulit mudah pecah, menyebabkan
menyebbakan strie gravidarumatau tanda regangan dan respon alergi
kulit meningkat.
f. Metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi,
BMR mengingkat sehingga 15-20%. Yang umumnya terjaadi pada
triwulan terakhir. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperileh terutama
dari pembakaran hidrat arang, khususnya sesudah kehamilan 20
minggu keatas. Akann tetapi bila dibutuhkan dipakailah lemak ibu
untuk mendapatakan kalori dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam
keadaan biasa wanita cukup hemat dalam pemakaian tenaganya.
g. System pernafasan
Adaptasi ventilasi dan structural selama masa hamil bertujuan
menyediakan kebutuhan ibu janin. Kebutuhan oksigen ibu meningkat
sebagai respon terhadap percepatan laju metabolic dan peningkatan
kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan
oksigen dan suatu cara untuk membuang karbondioksida. Wanita hamil
bernafas lebih dalam tetapi frekuensi nafasnya hanya sedikit meningkat,
peningkatan volume tidak pernafasan yang berhubungan dengan
frekuensi nafas normal menyebabkan peningkatan volume nafas 1
menit sekitar 26 %.
h Sistem persyarafan
Hanya sedikit diketahui tentang perubaban fungsi system neurologi
selama masa kehamilan, selain perubahan-perubahan neurohormonal,
10
Tabel 1
Rekomendasi Kisaran Kenaikan Berat Badan Total untuk Wanita Hamil
Berdasarkan BMI Sebelum Hamil
Kategori Berat Badan Untuk Tinggi Badan Kenaikan Berat Badan
Yang Dianjurkan
Rendah (BMI < 19,8) 12,5 – 18,0
Normal (BMI 19,8 hingga 26,0 11,5 – 16,0
Tinggi (BMI > 26,0 hingga 29,0) 7,0 – 11,5
Sumber : Husin. 2013. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Bandung, Halaman 135
a) Kalori
Kebutuhan kalori pada ibu bamil adalah sebesar 2500 kalori per hari.
Tambahan energi ini bertujuan untuk memasok kebutuhan ibu dalam
memenuhi kebutuhan janin. Pada TM I kebutuhan energi meningkat untuk
organ ogenesis atau pembentukan organ-organ penting janin, dan jumlah
tambahan energi terus meningkat pada trimester II dan III untuk pertumbuhan
janin. Kelebihan kalori juga akan berdampak obesitas pada ibu dan bisa
menjadi faktor presdiposisi untuk terjadinya preeklampsia (Prawirohardjo,
2013).
b) Protein
Hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak 68% Widya
Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan untuk menambah asupan
protein menjadi 12% per hari atau 85 gram per hari, bahan pangan yang
dijadikan sebagai sumber protein sebaiknya bahan pangan dengan nilai
biologis yang tinggi seperti daging, ikan, telur, susu, dan untuk protein yang
berasal dari tumbuban seperti kacang-kacangan (Prawirohardjo, 2013).
c) Zat besi
Kebutukan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300%, dan
Peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama
hamil, melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi. Pemantauan
konsumsi suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan pemantauan cara minum
benar karena ini akan sangat mempengaruhi efektifitas penyerapan vitamin c
dan protein hewani merupakan elemen yang sangat membar penyerapan zat
13
besi, sedangkan kopi, teh, garam kalsium, magnesium dan fitrat (terkandung
dalam kacang-kacangan) akan menghambat penyerapan zat besi.
Namun demikian bukan berarti zat makanan yang menghambat
penyerapan zat besi tersebut tidak bermanfaat bagi tubuh, zat-zat ini tetap di
konsumsi namun jangan diminum bersamaan dengan tablet zat besi. Berilah
jarak waktu kurang lebih dua jam dari pemberian zat besi. Tambahan zatbesi
yang diperlukan hamil mulai dari trimester II membutuhkan tambahan zat besi
sebesar 9 mg dan trimester III sebesar 13 mg (Kemenkes RI, 2014).
Dimulai dengan memberikan 1 tablet sehari segera mungkin setelah rasa
mual hilang, minimal masing-masing 90 tablet dengan dosis 60 mg/hari, tablet
besi sebaiknya tidak diminum bersama teh, kopi, susu, karena akan
mengganggu penyerapan (Wiknjosastro, 2009).
c. Asam folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang meningkat dua kali
lipat selam hamil. Asam folat sangat bermanfaat dalam metabolisme normal
makanan enjadi energi, pematangan sel darah merah, sintesis DNA,
pertumbuhan sel. Jika rangan asam folat maka ibu akan menderita anemia
megaloblasti gejala diare, depresi, lelah berat dan selalu mengantuk. Jika
kondisi ini terus berlanjut dan tidak segera di tangani maka pada ibu hamil
akan terjadi BBLR, lasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang belakang janin.
Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat adalah ragi, hati, brokoli,
sayur berdaun hijau (Bayam dan aspiragus), dan kacang-kacangan (kacang
kering, kacang kedelai).
Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk, dan telur. Asam folat
sebaiknya diberikan 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama setelah
kehamilan sumsum tulang belakang dan otak di bentuk pada minggu pertama
kehamilan. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400
mikrogam perhari (Prawirohardjo, 2013).
d. Kalsium
Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5% Oleh
karena itu asupan yang optimal perlu dipertimbangkan. Sumber utama kalsium
14
adalah susu dan hasil olahannya, udang, sarang burung, sarden dalam kaleng,
dan beberapa makanan nabati, seperti sayuran warna hijau tua dan lain- lain.
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram perhari yang berguna
untuk pertumbuhan janin, terutama bagian pengembangan otot dan rangka
(Prawirohardjo, 2013).
c. Kebutuhan Istirahat
Adanya aktivitas yang dilakukan setiap hari otomatis ibu hamil akan
seing merasa lelah dari pada sebelum waktu hamil. Rasa letih meningkatkan
ketika mendekaati akhir kehamilan. Setiap wanita hamil menemukan cara
yang berbeda mengatasi keletihannya salah satunya adalah dengan cara
beristirahat atau tidur sebentar disiang hari.
Untuk mendapatkan relaksasi sempurna, ada beberapa syarat yang
harus dilakukan selama berada dalam posisi relaksasi, yaitu:
1) Tekuk semua persendian dan pejamkan mata.
2) Lemaskan seluruh otot-otot tubuh, termasuk otot-otot wajah.
3) Lakukan pernafasan secara teratur dan berirama.
4) Pusatkan pikiran pada irama pernapasan atau hal-hal yang
menyenangkan.
5) Apabila saat itu menyilaukan atau gaduh, tutuplah mata dengan sarung
tangan dan tutuplah telinga dengan bantal.
6) Pilihlah posisi relaksasi yang paling menyenangkan.
Pola istirahat yang sangat dianjurkan bagi seorang ibu hamil yaitu: tidur
malam sedikitnya 6-7 jam dan siang hari minimal 1-2 jam (Kemenkes
RI, 2014).
d. Manfaat Gizi
1) Manfaat gizi dalam kehidupan antara lain :
Fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia (Waryono, 2009) adalah
untuk:
a) Sumber energi atau tenaga
b) Sumber zat pembangun
c) Sumber zat pengatur
15
2) Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan belum waktunya (prematur),
perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
3) Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuban janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus pada
bayi, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada
bayi, afiksia intra partum, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) (Kristiyanasari, 2010).
d. Cara mengukur Lingkar Lengan Atas
Pengukuran lingkar lengan atas pada kelompok wanita usia subur
(WUS) adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat
dilaksanakan oleh siapa saja, untuk mengetahui kelompok berisiko
Kekurangan Energi Kronis (Supriasa, 2012).
Cara pengukuran lingkar lengan atas dilakukan melakukan urut-
urutan yang telah di tetapkan, ada 7 urutan pengukuran lingkar lengan
atas yaitu :
1) Tetapkan posisi antara bahu dan siku.
2) Letakkan pita antara bahu dan siku.
3) Tentukan titik tengah lengan.
4) Lingkarkan pita LILA pada tengah lengan.
5) Pita jangan terlalu ketat.
6) Pita jangan terlalu longgar.
7) Cara pembacaan skala ukur harus selalu benar.
Hasil pengukuran lingkar lengan atas ada dua kemungkinan yaitu
kurang dari 23,5 cm dan diatas atau sama dengan 23,5 cm. Apabila
hasil pengukuran <23,5 cm berarti berisiko KEK dan > 23,5 cm berarti
tidak beresiko KEK (Supriasa, 2012).
21
ibu yang buruk sebelum hamil dan selama hamil cenderung melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah, bahkan kemungkinan bayi tersebut meninggal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian makanan
tambahan terhadap pertambahan berat badan ibu kurang energi Puskesmas di
wilayah Labuan Lombok Lombok Timur. Penelitian ini dilakukan secara
eksperime nyata di masyarakat, dengan menggunakan desain Quasi Eksperimental
( QE ) : Non-Equivalent Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini
adalah ibu hamil kurang energi kronis, masing-masing 15 ibu hamil kurang energi
kronis untuk kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pemberian makanan
tambahan berupa biskuit diberikan kepada kelompok perlakuan selama 90 hari.
Makanan tambahan berupa biskuit yang mengandung energi474,75 diberi kkal
dan protein 17,4 gram, dibuat dengan bahan dasar pangan lokal kedelai, tepung
jagung, tepung terigu, gula pasir, margarin/minyak, telur dan susu skim. Jenis data
yang dikumpulkan adalah berat badan, konsumsi zat gizi (energi, protein), dan
kontribusi MPASI terhadap konsumsi energi dan total protein serta pengaruh
MPASI terhadap pertambahan berat badan pada ibu hamil kurang dinalisis energi
kronik dengan uji statistik “uji t berpasangan”.
Hasil penelitian menunjukkan : Nilai rata-rata pertambahan berat badan ibu
kurang energi kronis yang diberikan makanan tambahan selama 90 hari adalah 5,8
± 2,007 kg, sedangkan kelompok kontrol 3,13 ± 1,767 kg. Ibu hamil kurang
energi kronis pada kelompok perlakuan mengalami peningkatan konsumsi zat gizi
(energi, protein) yaitu rata-rata 643,05 ± 295.384 kkal dan 26,65 ± 17,2461 gram
protein. Kontribusi makanan tambahan berupa biskuit dengan pangan lokal
terhadap konsumsi energi dan total protein energy malnutrisi ibu kronis masing-
masing kelompok perlakuan sebesar 23,44 % energi (501,38 kkal) ± 2,56% (53,47
kkal) dan protein 26,99 % (18,83 gram) ± 5,8% (4,06 gram) . Pemberian makanan
tambahan berupa biskuit dengan makanan lokal berpengaruh nyata terhadap
pertambahan berat badan ibu hamil kurang energi kronis (p<0,05).
Sri Handayani, dan Suci Budianingrum mengatakan Kehamilan
menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan
zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Bila status gizi ibu kurang maka ibu
hamil akan mengalami masalah gizi seperti Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan
25
anemia gizi. Kekurangan energi dan kalori (KEK) pada Wanita Usia Subur
(WUS) dan ibu hamil beresiko melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah. Prevalensi
KEK secara nasional sebesar 13,6% dan prevalensi KEK di Jawa Tengah sebesar
17,2% dan data Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten bulan Desember 2010
menunjukan bahwa ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 800 ibu hamil,
sedangkan prevalensi ibu hamil KEK di Puskesmas Wedi sebanyak 28,3%. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian
kekurangan energi kronis pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Wedi Klaten.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik dengan
pendekatan cross sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah 37 ibu hamil yang
diambil dengan cluster sampling kemudian dilanjutkan dengan
menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner dan
penukuran LiLA. Analisis data dengan uji logistik ganda. Hasil penelitian
menunjuk bahwa dari uji logistik ganda diperoleh hasil, jarak kelahiran (p=0,999),
pendidikan (p=0,020) dan pengetahuan (p=0,014).
Berdasarkan hasil analisis ternyata hanya jarak kelahiran, pendidikan dan
pengetahuan yang bersama-sama dapat memprediksi kejadian Kekurangan Energi
Kronis pada ibu hamil. Ibu hamil sehat, sehingga asupan makanan ibu hamil lebih
berkualitas.
26
D. Kerangka Teori
1. Faktor Langsung
a. Asupan makanan
b. Infeksi
c. Pola Konsumsi makanan
2. Faktor tidak langsung
a. Sosial Ekonomi
b. Pendapatan Keluarga
c. Pekerjaan ibu
(aktifitas fisik)
d. Pendidikan ibu Pola konsumsi pangan
e. Pengetahuan ibu
f. Faktor Biologis
1) Usia ibu
Kekurangan Energi Kronis
2) Jarak kehamilan
Berdasarkan LILA
(paritas)
3) Faktor perilaku
Gambar 1
Kerangka teori
27
BAB III
METODE STUDY KASUS
27
29
d. P (Penatalaksaan)
Merupakan dokumentasi dan pelaksanaan dari
perencanaan berdasarkan assesement.
2. Data skunder
Data sekunder dapat diperoleh dari sumber yang sudah ada.
Misalnya untuk dokumen yaitu buku KIA ibu.
F. Jadwal Kegiatan
Hari dan
No. Jenis Kegiatan Perencanaan
Tanggal
1. Maret 2022 Kunjungan 1. Melakukan pendekatan dan pengkajian
Antenatal Care terhadap pasien dan keluarga.
( ANC ) pertama 2. Menanyakan kepada ibu apakah ada
keluhan selama kehamilan.
3. Melakukan observasi tentang
Kurangnya Energi Kronik pada ibu
hamil
4. Menjelaskan akibat dari Kurangnya
Energi Kronik yang terjadi pada ibu
hamil.
5. Menjelaskan bahwa Kurangnya Energi
Kronik yang dialami ibu hamil harus
diatasi untuk mencegah terjadinya
kelainan pada bayi.
6. Menjelaskan hal-hal yang dapat
dilakukan untuk mengurangi Kurangnya
Energi Kronik.
7. Melakukan inform consent pada Ibu
Hamil mengenai Kurangnya Energi
Kronik yang dialami ibu hamil
8. Memastikan ibu setuju dan
menandatangani inform consent.
9. Menjelaskan manfaat dari mengurangi
Kurangnya Energi Kronik
10. Meminta ibu untuk mencoba
mengurangi penyebab terjadinya
Kurangnya Energi Kronik selama
kehamilan serta mengevaluasi keadaan
yang dirasakan ibu setelah diberikan
edukasi tentang Kurangnya Energi
Kronik
11. Melakukan pemantauan frekuensi
Kurangnya Energi Kronik dan
melakukan kontak waktu
dilaksanakannya home visit untuk
pemantauan kurangnya energi kronik pada
ibu
2. Maret 2022 Kunjungan 1. Melakukan anamnesa pada ibu hamil.
rumah kedua 2. Menanyakan apakah ibu menerapkan
pengurangan penyebab terjadinya
Kurangnya Energi Kronik di rumah.
3. Menanyakan apakah terjadi
31
DAFTAR PUSTAKA
priasa, I.D.N. dkk.2013. Penilaian Status Gizi (Edisi Revisi). Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Wiknjosastro H. 2009. IImu kebidanan. Edisi ke-4 cetakan ke-2. Jakarta: Yayasan
bina Pustaka Sarwono Prawirobardjo
Departemen Gizi dan Masyarakat FKM Ul. 2011.Gizi dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: PT Raja Grafindo persada
Arisman. 2010 . Buku ajar ilmu gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: EGC