Anda di halaman 1dari 3

Whole-of-Government (WoG)

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan

pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif

pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang

lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-

tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.

karenanya WoG juga dikenal

sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang

melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan

urusan-urusan yang relevan.

C. Mengapa WoG?

Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa

WoG menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan

yang mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti

dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan,

program pembangunan dan pelayanan agar tercipta


penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.

Cara menerapkan

1. Integritas dg pemerintah
2. Kerja samalintas sector
3. Kerja sama antar insttansi
4. Kolaborasi
5. Koordinasi dan sinergitas

Contoh di PKM

1. Kerja sama dengan masyarakat dengan kemudahan dalampelayanan suket sehat dr.dokter
2. Melakukan kerja sama lintas program dg atasan dan pegawai PKM dalam UKM
3. Melakukan kerja sama lintas program dengan pengelola program deteksi dini tumbuh
kembang DDTK dalam kegiatan posyandu dalam pencegahan tunting, perbaikan gizi
4. Melakukan kegiatan lintas sector dengan apparat kepolisian stracing dalam menangani covid

MANAGENEN ASN

b. Peran ASN

Pegawai ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas

penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui

pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi

politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Untuk dapat menjalankan perannya dengan baik, Pegawai ASN memiliki

fungsi sebagai:

1) Pelaksana kebijakan publik;

2) Pelayan publik; dan

3) Perekat dan pemersatu bangsa

Selanjutnya Pegawai ASN bertugas untuk:

1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.

Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


HABITUASI
Konsepsi Habituasi
Habituasi secara harfiah diartikan sebagai sebuah
proses pembiasaan pada/atau dengan “sesuatu” supaya
menjadi terbiasa atau terlatih untuk melakukan “sesuatu”
yang bersifat instrisik pada lingkungan kerjanya.
Pertanyaan selanjutnya adalah (2) apa yang akan
ditiru?. jawabannya adalah contoh sikap dan perilaku
yang menggambarkan sosok pegawai ideal, yang karena
karakter kepribadian dan/atau kompetensinya dalam
menyelesaikan pekerjaan mendekati kondisi ideal dan
sangat dibutuhkan di tempat kerja, sehingga dipandang

layak untuk dijadikan teladan. Memang perlu diakui,


bahwa tidak mudah menemukan role model seperti itu,
namun peserta harus yakin bahwa akan ada seseorang
atau pegawai yang menurut penilaian peserta atau
berdasarkan rekomendasi dari pihak tertentu layak untuk
dijadikan role model.
CONTOH
KEBIASAN PENGGUNAAAN APD

Anda mungkin juga menyukai