Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang
selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Makalah usaha pemerataan
pembangunan di Desa dan Kota”. Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

ujung tanjung ............2021


BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pembangunan diartikan sebagai suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan
perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah
menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa . Pengertian pembangunan ini banyak diartikan
oleh para ahli dari berbagai sudut pandang berbeda-beda dari satu orang dengan orang lain, namun
secara umum dapat disimpulkan bahwa pembangunan merupakan suatu proses untuk melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik melalui suatu upaya yang dilakukan secara terencana (Riyadi dan
Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2004). Pembangunan adalah suatu proses perubahan yang
direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Tujuan pembangunan mencakup aspek pertumbuhan, pemerataan, dan keberlanjutan yang


berdimensi lokasi dalam ruang dan berkaitan dengan aspek-aspek sosial ekonomi wilayah
Perkembangan yang terjadi pada perubahan strategi pembangunan yang berorientasi pada
pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan pelestarian lingkungan untuk mencapai
tujuan pertumbuhan ekonomi yang maksimal dan menjamin kesinambungan. Pertumbuhan
ekonomi merupakan suatu proses peningkatan pendapatan per kapita masyarakat sebagai upaya
untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dalam waktu dan periode tertentu. Pertumbuhan
ekonomi menjadi salah satu tolak ukur utama perbandingan pembangunan antara suatu negara
dengan negara lainnya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi mengindikasikan tingginya pembangunan
di suatu negara menjadi lebih maju dan berkembang. Selain Tujuan Pembangunan ada juga usaha –
usaha yang dilakukan untuk meratakan pembangunan baik di Desa maupun Kota. Untuk mengetahui
lebih lanjut apa saja usaha yang dilakukan dalam pemerataan pembangunan maka kami tertarik
untuk menyusun makalah berikut yang berjudul “Makalah Usaha Pemerataan Pembangunan di Desa
dan Kota”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari penulisan latar belakang, maka disusunlah rumusan

1. Bagaimana pengelolaan Dana Desa di Desa pertanggung jawaban keuangan desa pada

perannya dalam pembangunan?

2. Bagaimana penerapan Dana Desa pada bidang pembangunan di Desa

1.3 Tujuan
Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah dijelaskan diatas, maka dirancang tujuan pesebagai
berikut :

1. Untuk mengetahui efektivitas pengelolaan Dana Kecamatan Perak Kabupaten Jombang yang
meliputi 7 perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban
keuangan desa pada perannya dalam pembangunan?

2. Untuk mengetahui penerapan dan manfaat Dana Desa pada bidang pembangunan di Desa
Sumberagung Kecamatan Perak Kabupaten Jombang.
BAB II PEMBAHASAN

Pemerataan Pembangunan desa memiliki peran yang penting dan strategis dalam rangka
Pembangunan Nasional dan Pembangunan Daerah, karena didalamnya terkandung unsur
pemerataan pembangunan dan hasilnya. Serta menyentuh kepentingan sebagian besar masyarakat
yang bermukim di pedesaan dalam rangka upaya meningkatkan kesejahteraan mereka. Dalam
proses pembangunan desa pemerintah sebagai subsistem dari sistem penyelenggaraan pemerintah
di Indonesia, sehingga desa mempunyai 3 wewenang, tugas dan kewajiban untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakatnya sendiri atau biasa disebut dengan otonomi desa. Dalam
menyelanggarakan wewenang, tugas, dan kewajiban desa dalam penyelenggaraaan pemerintah
maupun pembangunan maka dibutuhkan sumber pendapatan desa (Moh. Sofiyanto, Dkk. 2016).
Menanggapi adanya peristiwa tersebut, maka pemerintah mengadakan kebijakan berupa suntikan
bantuan yang biasa disebut dengan Dana Desa. Menurut PP No 11 tahun 2019 Dana Desa bersumber
dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa dan digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, kebijakan tentang adanya dana
desa hasil dari pengembangan kebijakan yang sudah ada sebelumnya yang dibentuk untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, serta menanggulangi
kemiskinan. Kebijakan ini bertujuan untuk mewujudkan desa yang maju, mandiri, demokratis,
sehingga peran dan potensi Desa harus diberdayakan. Pembangunan desa dapat dilaksanakan
dengan adanya kerja sama antara pihak pemerintah desa, swasta, maupun masyarakat. Jika hanya
dilakukan oleh satu pihak saja maka pembangunan yang dilaksanakan tidak dapat diwujudkan
dengan baik dan tidak dapat mencapai sasaran yang sudah direncanakan. Agar dapat mencapai
sasaran tersebut, maka 4 pemerintah dapat terus berusaha melaksanakan program pembangunan
yang diperuntukan khusus bagi desa. Dana desa dapat digunakan untuk pembangunan desa dengan
sebaikbaiknya sehingga memberikan dampak terhadap pembangunan nasional. Desa merupakan
satuan pemerintah dibawah pemerintah kabupaten sehingga dapat dikatakan satuan pemerintah
paling rendah. Dengan keadaan tersebut desa boleh saja digunakan sebagai ujung tombak
pemerintah untuk membangun wilayah nasional. Pemerintah desa berwenang dalam pengelolaan
daerahnya sendiri. Salah bentuk upaya pemerintah terhadap pembangunan wilayah di pedesaan
adalah dengan disusunnya anggaran pembangunan secara khusus yang dicantumkan dalam bentuk
Dana Desa. Kebijakan Dana Desa juga dapat diartikan sebagai suatu kebijakan yang responsif
terhadap kepuasan desa yang bersifat mendesak. Dikarenakan Dana Desa dapat dipakai dalam
penangan masalah desa tanpa harus terlalu lama menunggu program dari pemerintah kabupaten.
Moh. Sofiyanto, Ronny Malavia Mardani, dan M. Agus Salim (2016) dalam penelitiannya yang
berjudul “Pengelolaan Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan Di Desa Banyuates
Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang”. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan Dana Desa oleh Pemerintah Desa Banyuates secara teknis dan administrasi sudah
berjalan sesuai dengan peraturan yang sudah ada. Dalam hal ini pemerintah desa memang serius
mengelola Dana Desa untuk 5 meningkatkan sarana dan prasarana serta kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) di desa tersebut. Dana Desa yang diberikan pemerintah berdampak positif baik
dalam bidang pembangunan fisik maupun pemberdayaan masyarakat. Penelitian Dina Banurea dan
Dr. Mahmuddin, M.Si (2018) dengan judul “Pemanfaatan Dana Desa Dalam Pembangunan Desa”.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemanfaatan dana desa tahun anggaran 2016 diutamakan
untuk pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat. Namun lebih difokuskan kepada
pembangunan desa dibidang pembangunan infrastruktur prasarana kawasan pertanian, dikarenakan
sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani sehingga pembangunan dibidang
tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Desa Perolihen Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe
kabupaten Pakpak Bharat. Bantuan berupa Dana Desa merupakan wujud nyata dari kebijakan
Dampak Positif Bagi Desa
 Pengetahuan penduduk desa menjadi meningkat karena banyak sekolah di
bangun di desa
 Angka buta huruf penduduk desa semakin berkurang dengan banyaknya
dibangun sekolah

 Perluasan jalur jalan desa kota dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor
sehingga hasil panen dari desa mudah diangkut ke kota dan kelangkaan
bahan pangan di kota dapat dihindari.

 Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya teknologi tepat guna

 Pelestarian lingkungan hidup pedesaan dapat dilakukan dengan hadirnya


para ahli dari berbagai disiplin ilmu

 Peningkatan kegiatan wiraswasta yang menghasilkan produk berkualitas


dapat dilakukan karena pemerintah turun tangan

 Kesadaran memiliki keluarga kecil telah diterima oleh masyarakat desa

 Koperasi dan organisasi sosial yang berkembang di perdesaan telah memberi


manfaat dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dan pembangunan
desa

Dampak negatif pada desa


 Memudarnya kehidupan agraris, sekarang minat masyarakat desa untuk
beraktivitas di sektor pertanian menurun. Upah dan hasil sektor pertanian di
anggap kurang menjanjikan. Masyarakat melihat pekerjaan di kota lebih
beragam dan lebih menghasilkan dari pada jadi petani di desa.
 Meningkatnya perilaku kosumtif di desa, maraknya iklan dan promosi akhir
nya mendorong penduduk desa berprilaku konsumtif
 Tenaga kerja produktif berkurang, usia produktif memilih bekerja di perkotaan
karena lapangan pekerjaan di kota lebih beragam dan lebih layak.
 Terjadi nya fungsi lahan, alih fungsi lahan yaitu perubahan pengunaan lahan
untuk tujuan lain, misalnya lahan pertanian di bangun pabrik, atau
perumahan.  Hal ini di sebabkan perkembangan kota ke arah desa, lahan di
perkotaan makin sempit karena padatnya penduduk kota.
 Tradisi dan budaya khas desa semakin memudar. Modernitas kota
memengaruhi budaya penduduk desa. Arus informasi sekarang mudah di
akses melalui televisi, surat kabar dan internet. Penduduk desa berpotensi
meniru gaya hidup yang di tampilkan di media, secara tidak langsung perilaku
ini akan mengikis tradisi da budaya yang ada di desa

Dampak positif bagi kota


Kota memiliki tingkat kesejahteraan lebih tinggi dari pada desa, tetapi kota tetap
membutuhkan keberadaan desa. Secara tidak langsung kota menerima banyak
manfaat dari desa, berikut dampak positif interaksi desa dan kota bagi kota.

 Kebutuhan bahan baku industri terpenuhi


 Kebutuhan pangan terpenuhi
 Kebutuhan tenaga kerja di kota terpenuhi

Dampak negatif bagi kota


 Jumlah penganguran dan penduduk miskin meningkat.
 Pemukiman kumuh dan ilegal di kota.
 Jumlah penduduk meningkat sehingga kawasan permukiman makin padat.
 Degradasi kualitas lingkungan.
 Tingkat kriminalitas meningkat.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pembangunan merupakan suatu proses untuk meningkatkan tarap hidup
masyarakat mejadi lebih baik dari sebelumnya baik secara fisik maupun non fisik. Berbagai
pembangunan dari segi fisik yang telah dilakukan oleh pemerintah mulai dari pusat hingga
ke daerah-daerah bahkan sampai kepada pedesaan. Sedangkan pembangunan dari segi non
fisik berupa pembangunan sumber daya manusia (SDM) bagi masyarakat secara merata
masih dapat dikatergorikan belum terlaksana secara opimal. Hal ini dapat terlihat dari angka
kemiskinan yang semakin tahun semakin meningkat baik di tingkat kota maupun pedesaan.
Sejalan dengan hal itu, pemerintahan Desa Koto Tuo Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten
Kampar, telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi angka kemiskinan yaitu
melalui program-program yang telah dilaksanakan oleh pemerintahan desa. Dari berbagai
upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintahan desa tersebut, pemerintahan Desa
Koto Tuo Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar dapat dikategorikan telah “
Berperan”. Akan tetapi, peran yang dilaksanakan oleh pemerintahan desa dalam
menanggulangi angka kemiskinan belum berjalan secara optimal. Hal ini disebabkan
berbagai faktor hambatan atau kendala yang dihadapi oleh pemerintahan desa antara lain ;
tingkat kesadaran masyarakat Tingkat kesadaran masyarakat dalam memberdayakan
kelompok atau

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang penulis kemukakan diatas, saran penulis adalah : 1.
Kerja sama yang dilakukan oleh Pemerintahan Desa dengan masyarakat tersebut hendaknya
sama-sama saling mamahami dan mengatahui potensi dari kerja sama yang dilakukan
tersebut untuk memberikan mamfaat yang lebih, sehingga apa yang menjadi tujuan dari
kerja sama tersebut dapat dicapai secara optimal khususnya dalam rangka menanggulangi
angka kemiskinan yang semakin tahun semakin meningkat. 2. Diharapkan kepada
masyarakat miskin bisa lebih mandiri dan tidak terlalu mengharapkan bantuan yang
diberikan oleh Pemerintahan Desa. Akan tetapi, masyarakat hendaknya bekerja keras dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. 62 3. Dan diharapkan kepada Pemerintahan Desa selalu
memperhatikan kondisi masyarakat miskin yang berada di Desa Koto Tuo Kecamatan XIII
Koto Kampar Kabupaten Kampar.

Anda mungkin juga menyukai