Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

REVOLUSI INDUSTRI

KELOMPOK 3

DI SUSUN OLEH:

DINA AMELIA
M.DANDI RAMADANI SP
AGUS PRASETYO

SMA NEGERI 02 TANAH PUTIH


KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahim,

Syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena hanya berkat rahmat dan karunia-Nya, dan maha suci Engkau yang
telah memberi kemudahan dalam menyusun makalah ini guna memenuhi tugas
,materi tetang revolusi industri” sehingga makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik

Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW, yang telah menuntun kita dari jalan yang penuh kegelapan ke jalan yang penuh
dengan cahaya yaitu Agama Islam.

Walupun mungkin terdapat kesalahan dan kekurangannya, penulis sebagai manusia


biasa yang tak terlepas dari kesalahan dan kekurangan, sangat mengharapkan bimbingan
dan kritik dari berbagai pihak, dengan harapan penulis dapat menyempurnakan segala
kesalahan dan kekurangan dari makalah ini.

Oleh karena itu sudah sepatutnya jika penulis menyampaikan ucapan terima kasih, rasa
hormat dan penghargaan setinggi – tingginya Akhirnya kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh sekali dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang mampu
membangkitkan jiwa kami, sangat diharapkan. Mudah-mudahan skripsi ini mamapu
memberi manfaat serta menunjang ilmu pengetahuan bagi penullis khususnya dan bagi
para generasi yang akan datang. Serta senantiasa mendapat ridho-Nya. Amin.

BAGAN SIAPI-API,11NOVEMBER,2021

PENYUSUN
 
1.1 PENGERTIAN REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi Industri terjadi pada periode antara tahun 1760-1850 di
mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam
terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.[1] Revolusi ini menyebabkan
terjadinya perkembangan besar-besaran yang terjadi pada semua aspek
kehidupan manusia. Singkatnya, revolusi industri adalah masa dimana pekerjaan
manusia di berbagai bidang mulai digantikan oleh mesin.[2] Revolusi Industri dimulai
dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika
Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia.

Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia,
hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri,
khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-
rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad
setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia
meningkat lebih dari enam kali lipat. Seperti yang dinyatakan oleh
pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya
dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang
berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya".
Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para
pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri.[5] Faktor kunci yang turut
mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain: (1) Masa perdamaian dan stabilitas
yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan Skotlandia, (2) tidak ada hambatan dalam
perdagangan antara Inggris dan Skotlandia, (3) aturan hukum (menghormati kesucian
kontrak), (4) sistem hukum yang sederhana yang memungkinkan pembentukan saham
gabungan perusahaan (korporasi), dan (5) adanya pasar bebas (kapitalisme).
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, di mana terjadinya peralihan
dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga
hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis
menufaktur.[7] Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri
tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara.
Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan
jalan raya dan rel kereta api.[8] Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis
pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya
perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya
menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.
Awal mula Revolusi Industri masih diperdebatkan. T.S. Ashton menulisnya kira-
kira 1760-1830.[10] Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar
tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan
perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut
perkembangan mesin pembakaran dalam dan perkembangan pembangkit tenaga
listrik.
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi
ilmu pengetahuan pada abad ke-16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis
Bacon, René Descartes, Galileo Galilei.[11] Disamping itu, disertai adanya
pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal
Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of
Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri,
perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber
daya alam.
Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-
Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Beberapa sejarawan abad ke-20
seperti John Clapham dan Nicholas Crafts berpendapat bahwa proses perubahan
ekonomi dan sosial yang terjadi secara bertahap dan revolusi jangka panjang adalah
sebuah ironi.
1.2 kondisi sosial sebelum revolusi industri

Industri Revolusi Industri berkembang pertama kali di Inggris. Kondisi


kehidupan sosial ekonomi Eropa sebelumnya terjadinya Revolusi Industri sangat
mempengaruhi munculnya momentum ini di Inggris. Kehidupan sosial ekonomi Eropa
pada masa sebelum munculnya Revolusi Industri ditandai dengan berkembangnya tata
kehidupan agraris yang bercorak feodal. Kondisi ini mulai berubah ketika meletus
perang salib (1096-1291) yang memberi ruang hubungan antara negara-negara
Eropan dengan dunia Timur. Kebutuhan yang sama akan barang-barang keperluan
hidup antara kedua wilayah ini mendorong terbentuknya hubungan perdagangan. Hal
tersebut juga mendorong munculnya kota-kota dagang Eropa seperti Florence,
Venesia, Genoa, dan lain-lain. 
Munculnya kota-kota dagang inikemudian diikuti dengan munculnya usaha-usaha
industri bersekala kecil yang disebut industri rumah tangga (home industry). Hingga
tahun 1200, industri rumah tangga semakin berkembang dengan terbentuknya gilda.
Gilda adalah persekutuan industri rumah tangga sejenis hak yang mendapat monopoli
dan perlindungan pemerintah. 

Tahun 1350, di Eropa mulai terbentuk perserikatan kota-kota dagang yang disebut
hansa. Hansa dimaksudkan untuk melindungi usaha perdagangan secara mandiri.
Dengan pekembangan ini, Eropa mulai memasuki tahap masyarakat industri yang
digerakkan oleh sektor perdagangan. Sejak abad ke-14, Inggris di bawah perlindungan
Raja Edward III mulai membangun industri-industri laken (sejenis kain wol). 

1.1 SEBAB TIMBULNYA REVOLUSI INDUSTRI

 Situasi politik yang stabil


 Inggris kaya akan bahan tambang, seperti batu bara, biji besi,
timah, dan kaolin. 
 Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat
mempermudah cara kerja dan mampu meningkatkan hasil
produksi. 

Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan


perdagangan sehingga dapat menyediakan modal yang besar
untuk bidang usaha. 

 Pemerintah memberikan perlindungan hukum bagi hasil-hasil


temuan baru (hak paten) sehingga mendorong kegiatan
penelitian ilmiah. 
 Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan
mendorong pemerintah Inggris untuk membuka industri yang
lebih banyak. 

1.4 DAMPAK REVOLUSI INDUSTRI BAGI INGGRIS DAN DUNIA

Revolusi Industri mengubah Inggris menjadi negara industri yang maju dan modern. Di
Inggris muncul pusat-pusat industri, seperti, Manchester, Liverpool, dan Birmingham yang
menempati urutan keempat, ketiga, dan kedua setelah London.[26] Seperti halnya revolusi
yang lain, Revolusi Industri juga membawa akibat yang lebih luas dalam bidang ekonomi,
sosial dan politik, baik di negeri Inggris sendiri maupun di negara-negara lain
contoh dampak nya:

1. dampak di bidang ekonomi


Barang melimpah dan harga murah Revolusi Industri telah menimbulkan
peningkatan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran melalui proses
mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu singkat dapat menghasilkan
barang-barang yang melimpah. Produksi barang menjadi berlipat ganda
sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Akibat
pembuatan barang menjadi cepat, mudah, serta dalam jumlah yang banyak
sehingga harga menjadi lebih murah

2. dampak di bidang social


Berkembangnya urbanisasi
Berkembangnya industrialisasi telah memunculkan kota-kota dan pusat-pusat
keramaian yang baru. Karena kota dengan kegiatan industrinya menjanjikan kehidupan
yang lebih layak maka banyak petani desa pergi ke kota untuk mendapatkan
pekerjaan. Hal ini mengakibatkan terabaikannya usaha kegiatan pertanian

3. dampak di bidang politik


Munculnya gerakan sosialis
Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh kaum pengusaha mulai bergerak
menyusun kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka. Mereka kemudian membentuk
organisasi yang lazim disebut gerakan sosialis. Gerakan sosialis dimotivasi oleh
pemikiran Thomas Marus yang menulis buku Otopia. Tokoh yang paling populer di
dalam pemikiran dan penggerak paham sosialis adalah Karl Marx dengan bukunya Das
Kapital.

4. dampak di bidang sosial ekonomi


Sejak awal abad ke-19, pemerintah Belanda mengeluarkan biaya yang sangat
besar untuk membiayai peperangan baik di Negeri Belanda sendiri
(pemberontakan rakyat Belgia), maupun di Indonesia (terutama perlawanan
Diponegoro) sehingga Negeri Belanda harus menanggung hutang yang sangat
besar. Untuk menyelamatkan Negeri Belanda dari bahaya kebrangkrutan maka
Johanes van den Bosch diangkat sebagai gubernur jenderal di Indonesia dengan
tugas pokok menggali dana semaksimal mungkin untuk mengisi kekosongan kas
negara, membayar hutang, dan membiayai perang. Untuk melaksanakan tugas
berat itu, van den Bosch memusatkan kebijaksanaannya pada peningkatan
produksi tanaman ekspor. Untuk itu, yang perlu dilakukan ialah mengerahkan
tenaga rakyat tanah jajahan untuk melakukan penanaman tanaman yang
hasilnya laku di pasaran dunia dan dilakukan dengan sistem paksa. Setelah tiba
di Indonesia (1830) van den Bosch menyusun program kerja sebagai berikut.[

1.5 DAMPAK REVOLUSI INDUSTRI BAGI INDONESIA

Pembangunan jalur kereta api di Pulau Jawa, Muncul industri gula, Muncul imperialisme
modern di Indonesia, Penerapan kebijakan Undang-undang Gula (Suiker Wet) oleh pemerintah
kolonial Belanda

Anda mungkin juga menyukai