Anda di halaman 1dari 19

RINGKASAN MATERI KULIAH

METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI


RPS 13 : Laporan Penelitian dan Teknik Presentasi

Oleh :

Kelompok VI
Anak Agung Pradnya Satya Nugraha (1907531082)
Ni Putu Ayu Bintang Maheswari (1907531091)
Vanessa Priscilla Angkouw (1907531104)
Pipit Arum Septiana (1907531105)
Putu Desya Srinadi Putri (1907531242)

Dosen Pengampu :
Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si. Ak., CA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
PEMBAHASAN

PENYUSUNAN LAPORAN
Laporan penelitian adalah informasi yang disampaikan secara tertulis atau lisan
dengan tujuan untuk mengkomunikasikan kesimpulan hasil atau temuan penelitian dan
rekomendasi yang diperlukan. Format laporan penelitian (kepada manajemen, public, atau
pihak tertentu) tergantung pada tujuan penyusunan laporan. Laporan penelitian disusun
berdasarkan suatu tujuan yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

1.1 TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN


Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Penelitian Dasar (Basic Research)
Tujuan penelitian ini adalah untuk pengembangan ilmu yang umumnya dilakukan di
lingkungan akademik (perguruan tinggi). Berdasarkan tujuan dan maksud dilakukan
penelitian di perguruan tinggi dibedakan menjadi 2, yaitu;
 Penelitian Dasar Untuk Peningkatan Kualitas Akademik Dosen
Penelitian ini dilakukan oleh dosen baik secara mandiri atau kelompok. Format
laporan penelitian umumnya ditentukan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan
atau institusi yang memberikan bantuan biaya.
 Penelitian Dasar Untuk Memperoleh Gelar Akademik (Penelitian Mahasiswa)
Penelitian ini umumnya dilakukan oleh mahasiswa dan merupakan karya ilmiah
yang menjadi kualifikasi untuk memperoleh gelar kesarjanaan, yaitu:
1) Disertasi
Karya tulis ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa
Program Doktor (S3).
2) Tesis
Karya tulis ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa
Program Magister (S2).
3) Skripsi
Karya tulis ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh mahasiswa
Program Sarjana (S1)
Selain untuk persyaratan memperoleh gelar, penelitian mahasiswa juga dilakukan
dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas perkuliahan yang kemudian dilaporkan dalam
bentuk paper/makalah (research paper) yang relative lebih sederhana daripada skripsi,
tesis atau disertasi.
2. Penelitian Terapan (Applied Research)
Penelitian terapan adalah penelitian yang bertujuan untuk pemecahan masalah praktis
yang dihadapi oleh institusi atau organisasi tertentu yang umumnya dilakukan
dilingkungan pemerintah atau bisnis. Penelitian terapan diklasifikasikan menjadi:
 Penelitian evaluasi
 Pengembangan atau aksi (action research)
Inisiatif dan biaya penelitian berasal dari organisasi yang mempunyai masalah yang
memerlukan penelitian untuk memecahkannya. Format penyusunan laporan penelitian
dapat berasal dari organisasi sponsor atau lembaga penelitian yang mengerjakan proyek
penelitian.
Pegangan Pokok Menjelang Persiapan Penulisan Laporan Penelitian Komprehensif :
1. Laporan harus menjelaskan keseluruhan proses dan pengalaman penelitian
2. Sedapat mungkin, laporan memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan
pembaca sasaran
3. Yakinkan bahwa laporan mengkomunisasikan apa saja yang terjadi selama proses
penelitian
4. Pengalaman dan temuan penelitian sebaiknya terpelihara utuh dan terjaga meskipun
awalnya menunjukkan hasil kurang relevan
5. Laporan sebaiknya menjelaskan baik keberhasilan, keterbatasan, maupun kegagalan
6. Merupakan tindakan efisien jika sebelumnya dibuat garis besar naskah laporan dan
dilanjutkan dengan naskah laporan lebih rinci
7. Laporan sebaiknya disusun dalam bab, bagian, dan sub bagian dengan judul – judul
yang sesuai dan relevan.

 SASARAN PEMBACA LAPORAN (TARGET AUDIENCE)


1) Masyarakat Akademik
Bagi Mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri untuk penyelesaian Studi
Magister (S2) atau Doktor (S3), maka mereka dipersiapkan untuk menulis tesis
atau disertasi berdasarkan kajian penelitian, dan anggota komisi pembimbing tesis
atau promotor disertasi Doktor menjadi target audience.
2) Sponsor Penelitian
Bagi anggota-anggota penelitian lembaga atau lembaga penelitian di universitas
atau perguruan tinggi lainnya, maka sponsor yang mendanai penelitian menjadi
target audience.
3) Masyarakat Umum
Para peneliti dan/atau sponsor penelitian dapat pula tertarik untuk mempersiapkan
tulisan karya ilmiah dalam bentuk artikel, makalah, dan laporan penelitian.
 Isi dan Bentuk Laporan
1. Bentuk isi dan gaya penulisan laporan penelitian sebaiknya dipilih sedemikian
rupa sehingga cocok dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, dan minat dari
pembaca sasaran.
2. Bentuk, isi dan gaya penulisan laporan sebaiknya dipilih sedemikian rupa untuk
mengantisipasi kemungkinan pemanfaatan temuan-temuan penelitian oleh pihak
pembaca sasaran
Penyusunan Laporan merupakan langkah terakhir dari suatu kegiatan penelitian.
Bagaimanapun baiknya pelaksanaan suatu penelitian,bagaimanapun bermutunya
model - model yang sudah dibangun daripenelitian tersebut, belumlah dianggap
benar-benar berhasil jika laporanpenelitian belum dibuat. Hasil kegiatan harus ditulis
dan dilaporkan, karena laporan merupakan media komunikasi antara
penyusun/lembaga pelaksanaan kegiatan dengan badan-badan atau pihak lain
yangberkepentingan dengan laporan tersebut. Lebih-lebih laporan tersebut merupakan
hasil evaluasi, baik terhadap input, proses, output, atau dampak dari suatu kegiatan,
sehingga akan sangat bermanfaat bagi pihak yang berwenangan untuk dijadikan dasar
pengambilan kebijakan. Tanpa ada laporan penelitian akan sulit untuk diketahui
apakah suatu kegiatan penelitian telah sesuai dengan apa yang ingin dituju. Apabila
telah sesuai, faktor-faktor kekuatan apa yang mendukung keberhasilan kegiatan
tersebut, apabila tidak sesuai di bagian mana/faktor-faktor apa yang menyebabkan
kegiatan tersebut tidak mencapai sasaran.
Kesemua ini tidak hanya perlu diketahui oleh para penyelenggara kegiatan,
tetapi juga pengambil kebijakan sehingga segera dapat diambil langkah-langkah
perbaikan. Penyusunan laporan penelitian lebih merupakan sent, sehingga pengalaman
penulis lebih banyak berperan dalam menambah keindahan penulisan. Bentuk laporan
penelitian sangat tergantung pada siapa pembaca yang ditargetkan, apakah masyarakat
luas, akademisi, atasan sendiri atau lainnya. bahasa yang digunakan,gaya bahasa yang
dipakai serta istilah-istilah yang dipilih dimaksudkan supaya pembaca dapat mencerna
isi laporan tersebut dan dapat memahami penemuan-penemuan yang disepakati.
Karena itu sistematika penyusunan laporan, cara penyampaian temuan, alat-alat yang
digunakan serta penafsiran yang diberikan harus menemui sasaran. Walaupun
pekerjaan penulisan laporan penelitian seringkali kurang mengasikkan, tetapi laporan
harus dibuat, karena segala kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan, lebih-lebih
melibatkan dana masyarakat, harus dipertanggung jawabkan.
Penulisan laporan harus menyadari bahwa laporan yang dibuatnya mengemban
fungsi komunikasi. Laporan penelitian yang dibuat bukan hanya bagi dirinya sendiri,
tetapi sebagai alat komunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu pembaca yang
dituju sangat menentukan corak laporan penelitian yang dibuat. Laporan penelitian
yang dibuat untuk kalangan ilmuan akan sangat berbeda dengan laporan yang ingin
disampaikan pada pembuat keputusan. Laporan juga akan berbeda dalam bentuk dan
cara pengungkapannya jika laporan tersebut ditujukan kepada masyrakat awam.

1.2 FORMAT LAPORAN


Setiap laporan penelitian, meskipun disusun berdasarkan masing-masing tujuan
penyusunannya dan maksud penelitian, beberapa konvensi format laporan bersifat
universal. Format laporan penelitian pada dasarnya merupakan kerangka
pengorganisasian dari bagian-bagian laporan penelitian. Format laporan penelitian secara
umum terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pembukaan, bagian isi dan bagian lampiran.
Format Laporan dijelaskan sebagai berikut :
1.2.1 Bagian Pembukaan
1) Halaman Judul (Title Page)
Merupakan bagian pembukaan dari laporan penelitian yang memuat informasi
antara lain mengenai;
- Judul penelitian;
- Judul laporan;
- Identitas penyusun laporan;
- Kepada siapa laporan ditujukan;
- Periode penyusunan laporan.
2) Halaman Pengesahan (Authorization page)
Laporan penelitian akademik (dosen/mahasiswa) biasanya mempunyai
halaman pengesahan yang merupakan otorisasi (persetujuan) dosen
pembimbing penelitian dan institusi yang berkepentingan. Laporan penelitian
terapan biasanya tidak menggunakan halaman pengesahan. Setelah judul, berisi
halaman yang memuat surat penyerahan secara formal (letter of transmittal)
dari peneliti kepada penerima laporan (institusi sponsor).
3) Halaman Pengesahan
Halaman yang berisi pernyataan atau persetujuann dari pihak terkait
mengenai sah/tidaknya laporan yang dibuat oleh penulis setelah melakukan
penelitian.
4) Daftar Isi(Table of content)
Merupakan bagian pembukaan dari laporan penelitian yang
memberikan informasi mengenai bagian dan sub-bagian pembahasan dalam
laporan disertai referensi nomor halaman. Pada bagian isi biasanya
menggunakan istilah bab dan sub-bab untuk klasifikasi pembahasan. Jika
didalam laporan penelitian memuat gambar atau table, setelah daftar isi
ditambahkan halaman yang memuat daftar gambar atau daftar table.
5) Kata Pengantar (Preface)
Memuat maksud dan tujuan peneliti menyusun laporan. Biasanya berisi
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penelitian. Kata
pengantar dibuat ringkas dengan panjang halaman satu sampai dua lembar.
6) Abstrak (Abstract)
Abstrak merupakan bagian vital dari laporan penelitian, karena memberikan
informasi secara ringkas mengenai;
1. Alasan peneliti melakukan penelitian;
2. Aspek-aspek masalah yang diteliti;
3. Metode-metode penelitian yang digunakan;
4. Kesimpulan hasil penelitian.
Berdasarkan informasi tersebut, pembaca secara sekilas dapat memahami
esensi penelitian yang dilaporkan. Abstrak ditulis dengan spasi tunggal
(umumnya disajikan dalam bahasa inggris). Panjang halaman abstrak biasanya
satu atau maksimal dua halaman yang terdiri dari 150-400 kata, yang diikuti oleh
sedikitnya empat kata kunci (keywords) untuk memudahkan penyusunan
bibliographic atau abstract database.
Elemen informasi dalam abstrak, yaitu:
1. Pernyataan mengenai tujuan penelitian termasuk alasan pokok dan tujuan
khusus dari penelitian
2. Pengujian, meliputi pemilihan, pengumpulan dan analisis data dan hasil
pengujian
3. Kesimpulan yang dibuat berdasarkan hasil analisis data
Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya (untuk penelitian dasar) atau
rekomendasi untuk kebijakan dan tindakan yang harus dilakukan (untuk penelitian
terapan).
1.2.2 Bagian Isi
1) Pendahuluan
Merupakan bagian dari isi laporan penelitian (Bab I) yang sedikitnya memuat
tiga aspek, yaitu:
1. Latar belakang yang menjadi motivasi peneliti untuk melakukan penelitian
2. Rumusan masalah penelitian
3. Tujuan dan manfaat penelitian
2) Kerangka Teoretis-Hipotesis
Disebut juga dengan landasan teori atau telaah literature yang biasanya
diletakkan di Bab II. Bagian ini memuat konsep-konsep teoretis yang relevan yang
digunakan sebagai kerangka atau landasan untuk menjawab masalah penelitian.
Pada penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis, uraian dalam
kerangka teoretis diarahkan untuk memperoleh perspektif ilmiah yang menjadi
landasan perumusah hipotesis dari penelitian yang dilaporkan. Landasan teori
dibuat dalam beberapa tahap sesuai dengan jumlah hipotesis yang akan diuji.
Hipotesis dalam bagian ini harus dirumuskan sesuai dengan tujuan penelitian dan
mengidentifikasi variable-variabel yang diteliti, dan dilengkapi dengan diagram
yang memvisualisasikan model penelitian.
3) Metodologi (Research Methodology)
Bagian ini menjelaskan tentang pendekatan dan metode penelitian yang
sedang dilaporkan. Hal-hal yang biasanya dijelaskan pada bagian ini antara lain;
1. Sumber data (primer/sekunder)
2. Horizon waktu (cross-sectional atau time series)
3. Unit analisis data (individual, organisasional, perusahaan atau Negara)
4. Metode pengumpulan dan pemilihan data (survey atau sampel)
5. Variable dan pengukuran
6. Metode statistic yang digunakan untuk menganalisis data.
4) Hasil dan Pembahasan (Result and Discussion)
Hasil merupakan bagian dari isi laporan penelitian yang memberikan
informasi mengenai hasil analisis data yang membantu peneliti mengintepretasi
data yang diteliti sehingga memudahkan untuk membuat kesimpulan. Hasil
analisis data antara lain memuat;
1. Deskripsi statistic mengenai sampel penelitian
2. Demografi responden (jika ada)
3. Variable-variabel penelitian
4. Hasil pengujian hipotesis
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami dan mengintepretasi hasil
analisis data, biasanya digunakan table dan grafik.
Pembahasan merupakan bagian yang mendiskusikan tentang implikasi dari
hasil analisis data dan intepretasi yang dibuat peneliti. Jika penelitian
dimaksudkan untuk menguji hipotesis, pada bagian ini dibahas konsekuensi dari
hasil pengujian yang kemungkinan menolak atau mendukung hipotesis. Peneliti
dapat merujuk hasil penelitian-penelitian ang sesuai atau tidak sesuai dengan hasil
penelitian yang sedang dilaporkan.
Jika penelitian yang sedang dilaporkan menggunakan instrument pengukur,
dikemukakan uji reliabilitas dan validitas terhadap instrument pengukur yang
digunakan. Disamping itu, juga sering dikemukakan hasil uji reliabilitas dan
validitas penggunaan instrument yang sama oleh peneliti yang lain sebagai bahan
perbandingan.
1.2.3 Bagian Penutup
1) Kesimpulan (Conclusion)
Merupakan bagian dari ini laporan penelitian yang memuat informasi
mengenai kesimpulan yang dibuat oleh peneliti. Kesimpulan biasanya berupa
pendapat singkat peneliti yang berdasarkan pada hasil dan pembahasan pada
bagian sebelumnya. Berdasarkan kesimpulan yang dibuat, peneliti selanjutnya
membuat rujukan beberapa hasil penelitian sebelumnya untuk perbandingan
apakah temuan penelitiannya mendukung atau menolak hasil temuan penelitian-
penelitian sebelumnya.
2) Keterbatasan dan Rekomendasi
 Keterbatasan (Limitations)
Bagian ini mengemukakan tentang kelemahan-kelemahan yang disadari
oleh peneliti dalam melakukan penelitian yang kemungkinan dapat
mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan penelitian merupakan indikasi
penting yang harus dikemukakan, terutama untuk penelitian berikutnya yang
akan menggunakan penelitian yang sedang dilaporkan sebagai bahan rujukan.
Factor-faktor yang mempengaruhi keterbatasan:
1. Kompleksitas masalah yang diteliti sehingga kemungkinan adanya
pengaruh factor lain (yang tidak diteliti) terhadap variable yang
diamati
2. Aspek-aspek yang terkait dengan desain penelitian, misalnya
penentuan waktu, unit analisis, setting penelitian
3. Kelemahan pada penentuan kerangka sampel dan metode pemilihan
sampel yang tidak acak
4. Kemungkinan adanya kesalahan yang ditimbulkan oleh responden dan
non-reponden
5. Variable yang diteliti dan instrument pengukur yang digunakan
6. Metode statistic yang digunakan dalam pengujian data
 Rekomendasi (Recommendations)
Rekomendasi atau saran yang diberikan peneliti digunakan untuk :
1. Penelitian Dasar : dimaksudkan sebagai masukan untuk penelitian-
penelitian berikutnya yang menggunakan topic sejenis.
2. Penelitian Terapan : untuk pembuatan kebijakan atau penentuan tindakan
yang akan dilakukan.
1.2.4 Bagian Lampiran
Laporan penelitian biasanya menyertakan lampiran-lampiran yang antara lain
memuat:
- Formulir Pengumpulan Data;
- Kalkulasi Rinci;
- Tabel dan daftar pustaka, memuat semua literature yang menjadi bahan
bacaan;
- Referensi/rujukan, terbatas pada literature-literatur yang dikutip pada
materi pokok laporan penelitian.
Materi yang dimuat dalam lampiran merupakan materi yang bersifat teknis atau
rinci yang kurang relevan jika disajikan pada bagian isi laporan penelitian
1.3 JENIS JENIS LAPORAN
Ada beberapa jenis laporan penelitian diantaranya adalah laporan ringkas (summary
report), laporan lengkap atau monograf,dan laporan untuk pengambil kebijakan. Secara
ringkas masing-masinglaporan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
 Laporan Ringkas
Laporan ringkas diarahkan pada temuan-temuan utama saja, tanpa
memasukkan desain dan metode yang dipakai dalam melakukan penelitian. Laporan
penelitian ringkas dibuat sekitar lima halaman. Pada bagian awal harus terdapat
pernyataan singkat tentang pentingnya penelitian, masalah yang dipelajari, dan luas
serta kedalaman pembahasan. Kemudian ditulis kesimpulan dan rekomendasi yang
diusuloleh temuan yang mendukungnya. Dalam laporan ringkas dihindarkan
penggunaan istilah-istilah teknis.
 Laporan Lengkap atau Laporan Panjang
Laporan dalam bentuk monograf perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Laporan harus berisi proses kegiatan se!ara menyeluruh dengan mengutarakan
semua teknik dan pengalaman yang diperoleh selama melakukan penelitian.
2. Penulisan laporan harus sesuai dengan kelompok target pembacalaporan.
Materi serta keterangan yang diberikan harus disampaikan secara integratif,
dimana kesinambungan antara satu diskusi dengan diskusi lainnya, ataupun
antara satu materi dengan materi lainnya yang tidak terputus-putus.
3. Laporan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi disetiap tingkatan
analisa. Alternatif-alternatif pemecahan yang dilakukan perlu disampaikan
dengan jelas. Janganlah dilaporkan perasaan-perasaan penulis atau hayalan-
hayalan penulis tentang apa yang akan terjadi, kecuali ramalan-ramalan
tersebut didasarkan fakta-fakta. Dengan kata lain laporan harus berisi rencana-
rencana yang telah dibuat secara logis, bukti-bukti yang ditemukan, dan
pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan selama masa itu.
4. Jika diperoleh pengalaman-pengalaman atau penemuan-penemuan yang tidak
ada hubungan dengan tujuan kegiatan, janganlah temuan tersebut dibuang,
sebab ada kemungkinan hasil penemuan tersebut dapat merupakan kata kunci
dalam memberi maknakegiatan lain di kemudian hari.
5. Dalam laporan juga harus disampaikan kegagalan-kegagalan serta
keterbatasan-keterbatasan yang dialami disamping sukses yang diperoleh.
Dengan melaporkan kegagalan dan alasan-alasan kuat mengapa kegagalan
tersebut terjadi akan amat berguna bagi pengambil kebijakan dalam
mewaspadakan terhadap kegagalan tersebut.
6. Sebelum penulisan laporan penelitian, terlebih dahulu perlu dibuat outline
(kerangka) laporan dan baru kemudian outline tersebut dikembangkan menjadi
laporan yang terperinci.
7. Laporan penelitian harus dibagi dalam bab-bab, atau bagian-bagian, subsub
bagian dengan judul-judul yang padat, sehingga pembaca dapat lebih mudah
memilih materi yang relevan baginya.
 Laporan untuk Manajemen atau Pembuat Keputusan
Laporan penelitian yang disampaikan kepada manajemen atau pengambil
kebijakan disebabkan penelitian yang disusun laporannya berkenaan dengan implikasi
yang diperlukan dalam pengambilan kebijakan. Atau dapat juga penelitian yang
dilakukan disponsori oleh badan-badan tertentu yang berkehendak untuk mengadakan
diagnose terhadap situasi ataupun dalam rangka mengadakan evaluasi terhadap suatu
program kegiatan.
Laporan yang ditujukan untuk pengambilan kebijakan harus mempunyai
bentuk tersendiri. Laporan yang dibuat tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena
pembuat kebijakan tidak memerlukan laporan demikian.
Program kegiatan berkehendak memecahkan masalah-masalah yang sangat
menarik perhatian pembuat kebijakan berdasarkan tujuan kegiatan yang telah mereka
gariskan. Karena itu laporan harus diarahkan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
usulan kegiatan yang telah disetujui bersama. Yang diperlukan dalam laporan tersebut
adalah penjelasan serta diagnosa terhadap masalah. Rekomendasi ini akan
dipergunakan, baik untuk meneruskan program-program yang ada, ataupun dalam
rangka mengadakan beberapa perubahan, sehingga kegiatan yang akan datang dapat
dilaksanakan secara baik.
Gaya laporan untuk manajemen atau pengambil kebijakan harus mendorong
membaca cepat, pemahaman menyeluruh atas temuan-temuan utama dengan cepat,
dan pemahaman yang tepat tentang implikasi dan kesimpulan. Nada laporan bersifat
jurnalistik dan harus akurat. Judul-judul besar dan garis bawah untuk penekanan
sangat membantu. Gambar-gambar dan grafik-grafik seringkali digunakan untuk
menggantikan tabel. Kalimat-kalimat dan paragraph-paragraf harus pendek-pendek
dan langsung.
Laporan penelitian untuk manajemen atau pengambil kebijakan biasanya
terdiri atas dua bagian yaitu:
a. Uraian mengenai latar belakang penelitian, masalah-masalah yang timbul,
tujuan penelitian sesuai dengan usulan penelitian, serta ringkasan dari
penemuan dengan rekomendasi-rekomendasi
b. Rincian dari pelaksanaan penelitian, sumber-sumber keterangan, prosedur-
prosedur yang digunakan serta rekomendasi-rekomendasi. Hal-hal yang
bersifat teknis dapat dilampirkan pada bagian kedua laporan.
Pembagian laporan menjadi dua tersebut amat diperlakukan agar sasaran yang
ingin dituju dapat dicapai dengan baik. Pihak manajemen atau pengambil keputusan
biasanya hanya membaca bagian pertama dari laporan, sedangkan bagian kedua yang
berisi laporan yang lebih lengkap dibaca oleh staf bawahannya.
Laporan untuk pembuat kebijakan perlu ditulis dengan bahasa yang dapat
dimengerti oleh mereka. Istilah-istilah teknis jika digunakan haruslah yang sesuai
dengan penerapan di lapangan. Kata-kata yang digunakan hendaknya jangan membuat
para pembuat keputusan tersebut menjadi tersinggung atau merasa tersudut.
Rekomendasi yang diberikan haruslah berdasarkan studi yang cermat, jangan
sekali-sekali memasukkan rekomendasi yang didasarkan pada pemikiran-pemikiran
tanpa dasar fakta. Sebelum laporan dibuat, penulis laporan perlu mengadakan diskusi
terlebih dahulu dengan pembuat keputusan tersebut. Dengan begitu sebelum
memberikan rekomendasi penyusun laporan telah mempunyai kesempatan untuk
memperoleh penimbang terhadap rekomendasi-rekomendasi yang akan diberikan
dalam laporan.
1.4 TEKNIK PRESENTASI
Presentasi merupakan suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah
satu bentuk komunikasi. Presentasi ialah suatu kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat /
informasi pada orang lain. Presentasi ini Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan
dalam acara resmi dan juga acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara
bisnis.
1.4.1 Tujuan Presentasi
1. Menyampaikan informasi
Banyak pada perusahaan melakukan presentasi hanya bertujuan
menyampaikan berupa informasi saja. Informasi atau pun pesan yang disampaikan
bisa bersifat biasa, penting atau bahkan rahasia. Perusahaan mengundang
seseorang yang dianggap pantas guna menyampaikan informasi sesuai tema yang
telah ditentukan.Dalam hal ini pembicara mempunyai keahlian sesuai dengan
bidang dan pengalamannya.
2. Meyakinkan pendengar
Presentasi yang dilakukan berisikan informasi-informasi, data-data dan juga
bukti-bukti yang disusun secara logis sehingga informasi yang disampaikan bias
membuat seseorang atau kelompok orang merasa yakin. Semula yang asalnya
memiliki unsur ketidakjelasan dan juga ketidakpastian sehingga ketika diadakan
presentasi oleh pembicara, seseorang ataupun kelompok orang tersebut menjadi
yakin atas informasi yang diberikan.

3. Menghibur pendengar
Pada era globalisasi ini banyak sekali acara-acara hiburan pada penayangan
televisi. Acara hiburan tersebut dipimpin presenter yang handal, ini tujuannya
untuk menghibur para penonton. Prensenter juga dituntut untuk melakukan
pembicaraan yang sifatnya menghibur tetapi yang relevan dan profesional
sehingga para penonton televisi bisa menikmati acara tersebut.

4. Memotivasi dan menginspirasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan


Demi tercapainya suatu tujuan perusahaan, seorang pimpinan selalu dituntut
untuk mengarahkan dan membimbing para karyawannya agar bisa bekerja secara
maksimal dan tidak lupa untuk memperhatikan kualitasnya.Selain diberi arahan
dan juga bimbingan, pimpinan perusahaan juga dapat melakukan motivasi agar
para karyawannya bisa bekerja dengan semangat yang tinggi. Kegiatan
memotivasi tersebut bias juga dilakukan dengan mengadakan suatu forum. Forum
tersebut terdiri dari para karyawan dimana bertindak sebagai pendengar,
sedangkan yang bertindak sebagai pembicara adalah pihak pimpinan perusahaan
itu sendiri. Pimpinan bertugas menyampaikan informasi yang bersangkutan
dengan tujuan perusahaan juga memotivasinya, baik dengan cara
mempromosikan karyawan maupun kenaikan gaji karyawan.

5. Melakukan penjualan
Hal ini bersangkutan dengan perusahaan yang mempromosikan suatu produk
tertentu.Perusahaan menugaskan kepada salah seorang / kelompok karyawan
untuk mempromosikan produknya kepada calon pembeli. Karyawan tersebut
dibekali pengetahuan mengenai produk dan juga dibantu dengan alat bantu peraga
guna memudahkan penyampaian pesan.

6. Membuat suatu ide atau gagasan


Presentasi yang dilakukan hanya bertujuan memunculkan suatu ide ataupun
gagasan dari para peserta pendengar. Tipe tujuan ini biasanya diterapkan pada
suatu perusahan dan organisasi yang mengalami suatu masalah yang sulit guna
dipecahkan sehingga membutuhkan pendapat ataupun argumen orang lain untuk
memecahkannya. Forum yang dilakukan dikenal dengan istilah rapat.Perusahaan
mengundang peserta rapat yang dianggap penting baginya serta bisa
memunculkan suatu ide atau gagasan sehingga secara tidak langsung dapat
membantu suatu tujuan perusahaan.

7. Menyentuh emosi pendengar


Tujuan selanjutnya yaitu menyentuh emosi pendengar.Dalam hal ini
pembicara bertugas untuk melakukan pembicaraannya yang bisa menyentuh
perasaaan atau emosi seseorang.Sebagai contoh pembicara melakukan presentasi
kepada pendengar mengenai korban bencana yang terjadi akhir-akhir ini.
Presentasi yang dilakukan pembicara membuat pendengar merasa tersentuh guna
membantu para korban bencana dengan cara menyumbangkan sebagian hartanya.

8. Memperkenalkan diri
Presentasi demikian biasa dipakaisaat melakukan wawancara, seperti
seseorang yang melamar pekerjaannya kemudian ia memperkenalkan dirinya
dengan menyebutkan data pribadi dan juga daftar riwayat hidupnya kepada pihak
yang menanyakan.

1.4.2 Jenis – Jenis Presentasi


 Presentasi Teks (Reading Presentation) Bentuk penyajian dimana penyaji
sepenuhnya menggunakan teks (membaca kata demi kata yang tertuang dalam
kertas penyajian).
 Presentasi Hafalan (Memorized Presentation) Gaya penyajian dimana isi bahan
sajian ditulis dalam bentuk teks tertulis lalu dihafalkan. Contohnya laporan hasil
studi singkat, hasil kunjungan atau observasi.
 Penyajian Spontan (The Impromptu Presentation) Penyajian langsung informal
tanpa persiapan yang matang dipihak pembicara, Contohnya; pertemuan khusus
anda diminta memberi sambutan karena kapasitas dan posisi anda.
 Penyajian dengan kartu (The Note Cards Presentation) Penyajian dengan kartu
berisi uraian penyajian sesuai nalar pendengar, namun inti sajian tetap
disesuaikan dengan tujuan penyajian. Teknik penyajian bebas, natural,
dipersiapkan dengan matang dan sesuai tingkat respon pendengar.
1.4.3 Persiapan Dasar
 Presentasi yang baik haruslah didahului dengan persiapan yang matang, karena
dengan melakukan persiapan setidaknya kita telah memiliki bahan yang akan kita
sampaikan. Persiapan-persiapan tersebut meliputi :
1. Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan.
Penguasaan terhadap materi yang akan disampaikan merupakan hal
terpenting dalam sebuah presentasi. Berhasil atau tidaknya sebuah
presentasi bergantung pada kemampuan pembicara dalam memahami
setiap detail hal-hal yang terkandung dalam isi materi presentasi.
2. Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik
Apabila penyampaian presentasi dilakukan secara menarik, maka
audiens akan merasa senang. Terlebih jika pada saat presentasi pembicara
menggunakan berbagai macam alat bantu sebagai penunjang presentasi,
seperti OHP, LCD pojector, slide serta penggunaan audio visual.
3. Menganalisis siapa audiens
Agar tujuan presentasi dapat tercapai, maka pembicara perlu mengenal
siapa sebenarnya yang menjadi audiens. Metode yang digunakan adalah
dengan menggunakan kata tanya seperti apa, dimana, kapan, mengapa dan
bagaimana, maka pembicara akan dapat menidentifikasi tentang siapa
sebenarnya audiens yang dimaksud.
4. Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi
Pengenalan terhadap lokasi ataupun tempat akn sangat membantu
pembicara dalam menyampaikan presentasi, penggunaan alat serta
menentukan teknik penyampaian presentasi.
1.4.4 Tahap-Tahap Presentasi Lisan
Presentasi yang dilakukan secara lisan haruslah disampaikan secara sistematis. Hal
ini untuk mencegah agar apa yang telah dan akan disampaikan tidak keluar dari topik
utama pembicaraan, setidaknya dalam melakukan presentasi lisan harus
memperhatikan tahapan- tahapan sebagai berikut :
a. Persiapan berbicara (presentasi) yang berisi penetapan tujuan, analisis audiens,
perencanaan isi, panjang dan gaya bicara.
b. Pengembangan presentasi meliputi pembukaan, pokok-pokok presentasi,
penutup, tanya jawab dan alat bantu visual.
c. Penyampaian presentasi

1.4.5 Presentasi Lisan yang Baik


Biasanya presentasi lisan yang dilakukan dengan baik ditunjang atau ditentukan
oleh kepiawaian seorang pembicara dalam menyampaikan presentasinya. Kepiawaian
pembicara dalam menyampaikan presentasinya terlihat pada kriteria yang dimilik oleh
pembicara tersebut antara lain :
a. Mempunyai wawasan, mengetahui dengan tepat kekurangan dan kelebihan yng
ada pada dirinya.
b. Dapat mengetahui dan mengenal audiens
c. Mengetahui alasan sehingga mereka perlu berbicara dan berharap dapat
memenuhi alasan tersebut melalui presentasi yang disampaikan.
d. Senantiasa berlatih agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
kebutuhan informasi di pihak audiens dan bersedia memberikan jawaban atas
pertanyaan- pertanyaan yang mungkin diajukan oleh audiens.
e. Menganggap penyajian suatu presentasi sebagai sebuah prestasi.
f. Dapat menerima kritik atau analisis purna presentasi mengenai berbagai hal
berkenaan dengan presentasinya.
1.4.6 Mengorganisasikan Presentasi
Presentasi yang baik dapat disampaikan dengan mengikuti pola-pola tertentu,
sehingga apa yang akan disampaikan dapat dengan mudah dimengerti oleh orang
yang mendengar atau menyimak presentasi tersebut. Ada beberapa pola yang dapat
digunakan dalam mengorganisasikan suatu presentasi antara lain:
a. Pola Kronologis: Pola penyampaian presentasi yang berisi urutan-urutan
tentang isi dari presentasi mulai dari membahas tentang latar belakang, kondisi
yang terjadi saat ini, kemudian dilanjutkan dengan inti atau maksud presentasi
tersebut.
b. Pola Spasial: Pola ini lebih praktis untuk ringkasan informasional, tetapi pola
ini dapat diadaptasi untuk membuat proposal persuasif.
c. Pola Topikal: Pola yang berhubungan dengan topik, topik utama dibagi ke
dalam dua halatau kategori utama. Seringkali, hal ini melibatkan pembuatan
daftar alasan yang membenarkan penerimaan proposal.
d. Pola Pemecahan Masalah: Dalam pola ini membagi topik menjadi dua hal
utama merupakan cara yang paling sederhana dalam menggunakan pola ini.
Hal yang pertama menunjukkan atau mendiagnosis masalah, dan dalam hal
kedua memberikan suatu cara.
1.4.7 Mengakhiri Presentasi
Setiap presentasi, apakah presentasi itu pendek atau panjang, memerlukan
pendahuluan pesan dan mengkaji pesan pada bagian akhir. Bagian akhir dari
presentasi disebut juga dengan penutup biasanya berisi kesimpulan dan beberapa hal
yang dijadikan rekomendasi untuk pelaksanaan suatu kegiatan. Kesimpulan sebagian
besar merupakan ulasan. Terdapat beberapa komponen yang harus dikumpulkan
untuk memenuhi fungsi tersebut:
a. Meringkaskan hal-hal utama
b. Memusatkan tema dan tujuan anda
c. Mengingatkan kembali para penyimak tentang desakan/urgensi perusahaan
d. Memberikan jalan tindakan yang jelas kepada para penyimak
e. Mempersilahkan pengajuan pertanyaan
1.4.8 Langkah langkah Presentasi

1. Gali informasi tentang audiens dan juga rencana kegiatan presentasinya saya
akan tanya ke penilita / pihak yang mengundang terkait hal ini.
2. Tetapkan Tujuan Presentasi Anda
3. Kuasai dan Susun Materi Presentasi Dengan Baik
4. Buat Desain Slide Yang Menarik
5. Siapkan Peralatan Presentasi
6. Lakukan latihan presentasi
7. Siapkan mental dan fisik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/346233109/Sap-12-Laporan-Dan-Teknik-Presentasi
(Diakses pada 12 Desember 2021)

https://www.academia.edu/9250778/penyusunan_laporan_penelitian (Diakses pada 12


Desember 2021)

Anda mungkin juga menyukai