3. Untuk menentukan jenis ikatan kovalen polar atau nonpolar pada senyawa poliatom di atas
dapat digunakan beberapa langkah sebagai berikut:
a. Menentukan atom pusat
b. Menggambarkan struktur Lewis
c. Menentukan ada tidaknya PEB
d. Jika ada PEB berarti polar, jika tidak ada berarti nonpolar
e. Untuk semua ikatan hydrogen, merupakan senyawa polar
Struktur Lewis :
Dari gambar struktur lewis di atas maka senyawa yang berikatan kovalen polar adalah
senyawa NH3, HF dan H2O sedangkan senyawa yang berikatan kovalen nonpolar adalah CH4.
4. 16S : 2 8 6 ev = 6
X=4
Muatan = 0
Ev . atom pusat + x−muatan
PE =
2
6+ 4−0
PE = =5
2
E = PE – X
=5–4=1
PE = 5 terdiri dari X = 4, E = 1
Rumus umum (tipe molekul) : AXnEm
Tipe molekul : AX4E
Bentuk molekul : Bentuk Timbangan (lihat tabel)
Kepolaran : Polar
5. PEB dari H2O
1H:1
8O:26
Atom Pusatnya O, x = 2
E = ( EV. O – X ) / 2
= (6-2) / 2
=2
6. 16S : 2 8 6
8O:26
Struktur Lewis :
8. MIK = +1
Atom pusat = Perak
Ligan = NH3 (amina jumlahnya 2)
Bilangan Koordinasi = 2
Biloks atom pusat = +1
Tata nama : Ion DiaminaPerak (I)
9. K2[Zn(CN)4] —> 2K+ + [Zn(CN)4]2- (kation K+ dan anion [Zn(CN)4]2-)
Atom Pusat = Zn
Ligan = CN
Bilangan Koordinasi = 4
Muatan Zn =
Zn + 4 (muatan CN) = -2
Zn = +2 ——————–> Zn2+
Tata nama : kalium tetrasianozinkat(II)
10. Diamagnetik : ditolak medan magnet ( tidak ada electron tunggal ), contoh : Zn
Paramagnetik : ditarik medan magnet (electron tunggal 1 s/d 3), contoh : Sc, Ti dan V
Ferromagnetik : ditarik kuat oleh medan magnet serta bisa dijadikan magnet permanen
(elektron tunggal lebih dari 3 ), contoh : Fe, Cr dan Co