Farmasetika
I & II
OLEH :
TIM
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Modul Praktikum
Farmasetika untuk mahasiswa Farmasi.
Buku ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa agar dapat lebih
memahami proses mulai dari perhitungan dosis sampai pembuatan sedianracikan.
Penyusun menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, untuk itu sarandan
kritik dari sejawat maupun mahasiswa peserta praktikum akan sangat bermanfaat untuk
perbaikan pada edisiberikutnya.
Semoga buku ini dapat bermanfaat dalam membantu memperdalam
pemahaman tentang formulasi sediaansemisolida.
Penyusun
Kata Pengantar.......................................................................................................... 2
Praktikum I ............................................................................................................................................................. 8
Praktikum II , Praktikum III Dan Praktikum IV Pulveres Dasar , Serbuk Tabur
Dan Kapsul Loco.................................................................................................. 12
A. Perhatikan alat-alat yang akan dipakai seperti mortar (lumpang), stamper, cawan,
timbangan, gelas ukur, gelas piala (beaker glass), spatel, sudip, dan alat yang
lainnya harusbersih.
B. Bacalah resep yang akan dikerjakan dengan cermat dan teliti. Periksa apakah
kelengkapan resep sudah memenuhi syarat, sesuai dengan peraturan yang berlaku
(Farmakope, Formularium Nasional, MIMS, atau peraturan yang lainnya). Periksa
apakah ada yang perlu diganti atau disesuaikan untuk memperkerjakannya. Hal ini
perlu sekali diperhatikan jangan sampaisalah.
C. Perhatikan tata tertib menimbang. Penimbangan dalam mengerjakan resep ini
dipakai alat timbangan bertangan panjang dengan beberapa macam daya timbang.
Tata tertib menimbang antaralain:
1. Setiap akan menimbang harus diperiksa lebih dahulu, apakah timbangan dalam
keadaan setimbang (balance) dan dalam posisi horizontal. Bila tidak
setimbang, maka harus disetimbangkandengan:
a. Diusahakan dengan mengatur tombol pengatur kesetimbangan, dengan
mengeser- geserkan ke dalam maupun ke luar. Bila dengan tombol
pengatur kesetimbangan tidak bisa, karena di luar kepekaaan timbangan
maka ditambahkan pembeban timbangan (dengan peluru senapan
angin/mimis, kelereng kecil atau potongan bekas pasta gigi yang telah
dibungkusrapi.
b. Bisa juga penambahan pembebanan pada anak timbangan itu sendiri atau
ditempelkan di bawah piring timbangan yang tentunya disimpan serapih
mungkin jangan sampaimengganggu.
2. Bahan obat yang ditimbang diletakan di piring neraca sebelah kanan, anak
timbangan di piring sebelah kiri. Sebelum menimbang piring neraca dialasi
dengan perkamen yang bersih. Anak timbangan milligram harus diambil
dengan pinset, sedangkan anak timbangan gram boleh diambil pakai tangan
(tanpapinset).
3. Untuk bahan obat yang beratnya di atas 50 mg daan di bawah 1000 mg
ditimbang pada timbangan milligram. Untuk bahan obat yang beratnya di atas
100 gr dan di bawah 1 kg pada timbangangram.
4. Penimbangan bahan obat yang beratnya kurang dari 50 mg harus dibuat
9. Selotip kertas untuk batas mengkalibrasi botol, sendok kecil dari plastik (5ml)
10. Tube untuk wadah krim atau salep mata.
11. Kalkulator, gunting kecil,lem
12. Lap meja dan laptangan.
I. Sebelum praktek resep dikerjakan praktikan diwajibkan membuat jurnal untuk
resep yang bersangkutan.
J. Selama praktikum berlangsung, praktikan diwajibkan menggunakan jas lab dan
tidak diperbolehkan menggunakansandal.
K. Praktikan yang datang terlambat lebih dari 15 menit tidak diperkenankan mengikuti
praktikum pada hari tersebut dan tidak diadakan praktikumsusula
A. TUJUANUMUM
Mahasiswa mampu mengenal alat farmasetika dasr dan penimbangan dasar
B. TUJUANKHUSUS
1. Mahasiswa mampu mengenal alat dan mengoperasikan alatterebut.
2. Mahasiswa mampu melakukan penimbangandasar
C. ALAT-ALAT YANGDIGUNAKAN
1. Timbangan Kasar danHalus
2. Cawanporselin
3. Mortir dan stemper
4. Pengayak No.40, 100
5. Pipet
6. Sendok tanduk, spatel logam dan spatelporselen
7. Kertasperkamen
8. Sudip
5 6
Keterangan :
1. Papan landasantimbangan
2. Tombol pengatur tegak berdirinya timbangan
3. Anting penunjuk tegaknya timbangan(waterpas)
4. Jarumtimbangan
5. Skala
6. Tuas penyaggatimbangan
7. Pisau tengah/pisau pusat
8. Pisautangan
9. Tangantimbangan
10. Tombol/mur pengaturkeseimbangan 11.Piringtimbangan
PENIMBANGAN
1. Diperiksa apakah semua komponen timbangan/neraca sudah sesuai pada
tempatnya, dengan mencocokkan nomor-nomor yang terdapat pada komponen-
komponen tersebut (lihatgambar).
2. Periksa kedudukan timbangan sudah sejajar/rata, dapat dilihat dari posisi anting
(3.1) dengan alas anting (3.2) harus tepat. Bila belum tepat kita putar tombol(2).
3. Sekali lagi kita periksa apakah posisi pisau (7) dan (8) sudah pada tempatnya. Bila
sudah maka tuas (6) kita angkat atau putar maka timmbangan akan terangkat dan
akankelihatan apakah piringnya seimbang atau berat sebelah. Bila tidak seimbang
kita dapat memutar mur (10) kiri atau kanan sesuai dengan keseimbangannya,
A. TUJUANUMUM
Mahasiswa mampu membuat sediaan farmasetika dalam bentuk sediaan serbuk
bagi (pulveres) dan serbuk tidak terbagi/serbuk tabur (pulvisadspersorius).
B. TUJUANKHUSUS
1. Mahasiswa mampu membaca dan melengkapiresep.
2. Mahasiswa mampu menghitung dosis, membuat, membungkus, mewadahi dan
memberilabel.
3. Mahasiswa mampu membedakan serbuk terbagi dan serbuk tidakterbagi.
C. TEORI
Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukan.
1. PULVERES/SERBUKBAGI
Serbuk bagi atau pulveres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang
lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau pengemas lain yang
cocok.
Cara pembuatan:
a. Secara umum
1) Mulai dari yang kasar, jika bahan yang kasar tersebut keras, harus
digerus dahulu sampai halus, baru digerus dengan yang lain. Jika semua
bahan halus, digerus dari dua bahan yang palingsedikit.
2) Bahan yang sangat sedikit digerus dalam mortir yang dialasi terlebih
dahulu dengan SL (Saccharum lactis) untuk obat dalam atau bahan
lainnya dengan talk atau kaolin untuk obat luar. Hal tersebut untuk
mencegah obat yang berkhasiat masuk ke dalam pori-porilumpang.
3) Bila dalam pembuatan terdapat bj yang berlainan masukan dalam
lumpang bj yang lebih berat terlebih dahulu baru yang lebihringan.
4) Jangan mengerus serbuk dalam jumlah banyak sekaligus untuk
menghindari jangan sampai ada bagian serbuk yang belumhalus.
A. TUJUANUMUM
Mahasiswa mampu menghitung dosi maskimum pada pulveres dengan pengenceran
B. TUJUANKHUSUS
1. Mahasiswa mampu mengenali pulveres dengan pengenceran dan melakukan
pengenceran
2. Mahasiswa mampu menghitung dosismaksimum
C. TEORI:
Istilah :
1. Dosis : Jumlah obat yang digunakan untuk mencapai efek terapeutik
yangdiharapkan
2. DM : Batas atas yang boleh digunakan dalam pengobatan
3. DL : Dosis yang biasa digunakan dalam keadaannormal
Cara Penghitungan dosis maksimum :
1. Rumus
- Formula YOUNG : n
DMa = ------------x DM dewasa
n+12
(UMUR DIBAWAH 8 TAHUN)
- Formula DILLING : n
DMa= ---------x DM dewasa
20
(UMUR DIATAS 8 TAHUN
Extr. Belladonae adalag sari kental yang mengandung atropin dan hiosin, maka
untuk perhitungan dosisnya berlaku dosis gabungan (Extr. Belladonae dan Atropin
sulft.)
A. Tujuan
Mengetahui langkah-langkah cara pembuatan sediaan salep yang baik dan tepat.
B. Manfaat
Dapat memahami langkah-langkah dalam pembuatan sediaansalep.
Untuk dapat mengaplikasikan di duniakerja.
Untuk menambah wawasan danketrampilan.
C. Teori:
Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal
pada kulit atau selaput lendir (DepKes RI, 1995). Salep merupakan bentuk sediaan
dengan konsistensi semisolida yang berminyak dan pada umumnya tidak
mengandung air dan mengandung bahan aktif yang dilarutkan atau didispersikan
dalam suatu pembawa. Pembawa atau basis salep digolongkan dalam 4 tipe yaitu
basis hidrokarbon, basis serap, basis yang dapat dicuci dengan air, dan basis
larutair.
Basis hidrokarbon merupakan basis salep yang benar-benar bebas dari air.
Formulasi basis hidrokarbon dibuat dengan mencampur hidrokarbon cair (minyak
mineral dan paraffin cair) dengan hidrokarbon yang mempunyai rantai alkyl lebih
panjang dan titik leleh lebih tinggi misalnya paraffin putih ataupin paraffin
kuning. Penggunaan basis salep hidrokarbon sebagai system penghantaran obat
topical sangat terbatas, karena sebagaian obat relatif tidak larut dalam minyak
hidrokarbon. Masalah ini dapat diatasi dengan meningkatkan kelarutan obat
dalam basis hidrokarbon, yaitu dengan mencampurkan pelarut-pelarut yang dapat
campur dengan basis hidrokarbon, misalnya isopropyl miristat atau propilen
glikol. Salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai
emolien,sukardicuci,tidakmongering,dantidaktampakberubahpadawaktulama.
Basis salep serap merupakan basis salep seperti basis hidrokarbon
(berlemak/berminyak) akan tetapi dapat bercampur atau menyerap air dalam
jumlah tertentu.Basis salep serap dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu : basis
salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak
(paraffin hidrofilik dan lanolin anhidrat) dan basis yang terdiri atas emulsi air
Jakarta,9/3/2015
pro:Nitaur10thn
Dosis
NO Nama Zat Golongan Pemerian Khasiat
lazim maximum
Serbuk hablur
Analgetik,
1 Acetaminophen Bebas putih,tidak
- - antipiretika
berbau,rasa pahit
Serbuk Putih,
2 Fenileprin HCL Bebas tidak berbau, Rasa Simpatomimetikum
- -
pahit
Serbuk hablur putih,
tidak Analgetika,
3 Acetosal Keras
berbau, rasa - 1 gr/ 8 gr antipiretika
asam
I. Komposisi :
Bodrexin terdapat di ISO hal 6, Isi :
Acetosal 80 mg II .
II. Resep Standar:
Nipe sirup terdapat di ISO hal 536, Isi :
Acetaminophen 120mg
Isothipendyl 2mg
Fenileprin HCL 5 mg III .
Nita
3Xsehari1Sendokteh
KOCOK DAHULU
Dr yuditya
M,f Potio
s.t dd cth 1
Pro : Amira
Umur : 10 thun
DOSIS
NO NAMA ZAT GOL. PEMERIAN LAZIM MAKSIM
OBAT UM KHASIAT
1X 1H 1X 1H
TM =
1x = _____
%1x =
1h = 3 x 0.002 = 0.006 gr
%1h =
3. TM = Dipenhidramin HCl(100mg/250mg)
Untuk 10 thun =
1x = 1x
%1x =
1h = 3 x 0.002 = 0.006gr
%1h =
VIII. Perencanaan
1. Ephedrine =
No:…3…………….Tgl. 28 – 3 –2015
Amira
……………………3…….x sehari…1sendok teh…….
KOCOK DAHULU
Dr yunita
ModulHCL
R codein Praktikum
0.1/c Farmasetika 28
NH4Cl 0.2/c Cyanocobalamin 0.6/c
m.f potio sbdd c.p.1
Pro : Wira
Gol. Dosis
No Nama Zat Obat Pemerian Lazim Maksimum
Khasiat
1X 1H 1X 1H
Serbuk hablur putih,
1. Codein HCL ON atau hablur - - 60mg 300mg Antutisivu
tidak berwarna. m
2. Amoni OK Serbuk butir, atau - - - 8gr
um hablur, putih tidak Ekspektor
Klorida berbau, rasa asin, dan an
dingin higroskopik.
3. Cyanocobalamin OB Hablur, atau serbuk - - - - Vitamin
hablur, merah tua,
tidak berbau, bentuk anemia
anhidrat,sangat permisio
higroskopik. sa
4. Syrup simplex OB Cairan jernih - - - -
Zat
tidak
Tambahan
berwarna
I.komposisi :-
II. ResepStandar :-
III. Kompetitor :-
IV. KelengkapanResep :Lengkap
V. OTT :-
VI.Usul : 1. Membuat jumlah sediaan100ml
Tambahkan PGS1%
Air untuk PGS7x
VII. Perencanaan :
1. Codein HCl =
2. Ammonium Chlorida=
3. Cyanocobalamin =300mg
4. Syrup simplex =
5. 5. Air untuk pgs = 7 X 0.6 = 4.2 ml
- 4ml=
VIII. PerhitunganDosis
1.∑
2. Codein HCl = 60 mg/300mg
1x=
%1x=
1h = 2x 0,053 = 0,106 gr
3. Ammonium chloride(-/8gr)
1x =
% 1x = -
1h = 2 x 0,106 = 0,212 gr
% 1h =
IX. PnimbanganBahan
1. Codein HCl = 0,4gr
2. Ammonium chloride = 0,8gr
3. Cyanocobalamin = 300gr
4. Syrup simplex = 2,4gr
5. PGS = 0,6gr
6. Air untuk PGS = 4 ml + 40tetes
X. ProsedurKerja
1. siapkan alat dan bahan, tarakantimbangan
2. timbang semua bahan obat, kalibrasibotol
3. gerus Coden HCl, tambahkan Amonium Chloride gerus ad
homogen. Tambahkan sirup simplex secukupnya, gerus ad
homogen. Masukkan dalambotol
4. masukkan PGS + air PGS gerus ad terbentuk corpus,
tambahkan cyanocobalamin. Gerus ad homogeny hingga
terbentuk suspensi. Masukkan dalambotol
5. masukkan sisa sirup simplex kedalam botol + aqua 100ml
6. beri etiket + label NI + KD
XI. wadah : Botol
XII. etiket :putih
Apotik : Esa Unggul Jalan Arjuna Utara no 9A Jakarta Barat telepon : 021-64715666
Apoteker :
Wira
Jakarta,14-03-2015
R/
OBH 70 ml
Luminal 150 mg
Syrup thimi 60
M.F Potio S.O.4.h.c.c p.c Pro : Yumi Umur : 25
tahun
Dosis
No. Nama Zat Golongan Pemerian Lazim Maksimum Khasiat
Obat
1x 1h 1x 1h
1 Glycirrhizae OB Batang berbentuk silinder atau bangkah - - - - Zat tambahan
Succus besar, licin, agak mengkilap, hitam cokelat
tua, atau serbu berwarna cokelat, bau lemah
khas, rasa manis khas.
2 Ammoni OK Serbuk butir, atau hablur putih tidak berbau, - - - 8 gr Ekspektoran
Chloridum rasa asin dan dingin higroskopis.
3 Amoniae Anisi OB - - - - -
Spiritus
4 Aqua Destilata OB Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, - - - - Zat tambahan
tidak mempunyai rasa.
5 Luminal OK Hablur atau serbuk hablur, - - 300 600 Hipnotikum,
putih tidak berbau, rasa agak pahit. mg mg sedativum
6. Syrup Thimi OB - - - -
1. OBH 70ml
GlycirrhizaeSuccus 10 gr x 10 / 300 = 2,3
AmoniiChloridum 10 gr x 10/ 300 =2,3
Amoniae Anisi Spirtus 6 gr x 10/ 300 = 1,4
Aqua Destilataad 300 ml x 10/300 = 20ml
2. Luminal 150mg
3. Syrup Thymi 60 : Bj 60/130,15 x 100% = 46,1% > 16,67%. Bj = 1,3
4. PGS : 2 / 100 x 130,15 = 2,6 gr
5. Air untuk PGS 7 x 2,6 gr = 18,2 = 18 ml + 0,2 / 1 x 20 tetes = 4 tetes
= 18 ml + 4 tetes
VIII. PerhitunganDosis :
TM luminal ( 300 mg / 600 mg)
1x = 15 ml x 1,3 / 130,13 x 150 mg = 22,47 mg < 300 mg% = 22,47 mg / 300
x 100 % = 7,49%
1h = 22,47 mg x 6 = 134,82 mg < 600 mg % = 134,82 mg /600 mg x 100% =
22,47%
TM Amonii Chloridum ( -/10gr)
1x = 15 ml x 1,3 /130, 15 x 1,4 gr = 0,20 gr
1h = 0,2 gr x 6 = 1,2 gr < 10 gr
% = 1,2 gr/10 gr x 100% = 12 %
No. Tgl.
Yumi
6 x Sehari 1 sendok Makan
KOCOK DAHULU
R/ No.5
R/ OL.Ricini 15
Pirantel Pamoat5
Acetaminophen3
Sach album 15
Zat tambahan yang cocok q.s Mf. Potio
S.Sdd.cp. o.m
Pro : Budi
Usia: 10 tahun
DR. YUKIZHU
Jln. Kuningan timur.3 jakarta selatan25,3 Dum.20.3.2015
R/ Cholarmphenicol 3g
CMC qs
Syr.Simpelx 30
Mf. Potio 80 ml
S.Sdd.cth.p.c
Pro : Ani (20tahun)
R/ No.7
Dr. YukiZhu
Jln. Sunter Permai 25/6jakut DUM:23415
R/ No.8
dr. Yuki
R/ Emulsi Paraffin 60
Piperazin Citrat 3
Modul Praktikum Farmasetika 36
Zat tambahan yang cocok qs mf. Potio
S. o. vesp. ¼ bagian
Pro : Budi
Usia: 15tahun
R/ No. 9
dr. Yuki zhu
jln. Kuniangan Timur, 25B, jaksel dum; 02052015
R/ No.10
Dr. Yuki Zhu
Jln. Kuningan Timur 25B DUM 020515
Jakarta, 02-06-2015
R/ Tetes Telinga Chloramphenicol 15
m.f.gtt S.t.dd.gtt II ad
Pro : Clara
Umur :10th yuki
R/ No.11
Dr. Yuki zhu
JL Kuningan Timur 25B, Jakarta Selatan 25015 DUM
02052015
Jakarta, 8 Juni 2015
R/ Ac.Citrit 2
BicNatrium 2,4
Sirupsimpleks 25
Zat tambahan yang cocok qs
Mf pot effervescent 60 ml uki
S.haust
Pro : Budi (13tahun)
Jakarta, 15 Juni
2015
R/ Ol. Olivarum 2
Span 20 5%
Tween 80 5%
m.f. emulsi S.t.dd.cth 1
60
Pro
: Ani (20 tahun)
Anief, M., 1987, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Ansel,
H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sedian Farmasi,
Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI,Jakarta.
Depkes RI, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI,Jakarta.
Rowe, C. R., Sheskey, J. P., and Weller, J. P., 2006, Handbook of Pharmaceutical
Excipients, 5th Edition, 18-19, 89- 91, 462-469, 629-631, American Pharmaceutical
Association, London, Chicago.
Shargel, L., Pong, S. W., and Yu, A. B. C., 2005, Applied Biopharmaceutics and
Pharmacokinetics, McGraw-Hill Book Company, New York.