Anda di halaman 1dari 71

0

MODUL PRAKTIKUM
FARMASI

SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA

Oleh : Guru Produktif Farmasi SMK Bhakti Nusantara Salatiga

2024
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,


atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat
menyelasaikan Modul Praktikum Farmasi bagi siswa siswi
SMK Bhakti Nusantara Salatiga. Buku ini di berikan dengan
maksud agar siswa-siswi dapat melaksanakan praktikum
dengan baik dan mudah.
Praktikum Farmasi dimaksudkan untuk mengimbangi
kemampuan siswa dalam menghadapi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Agar terjadi proses pembe;ajaran
yang mengarah pada peningkatan siswa dalam
menghadapi tantangan, maka sudah selayaknya dilakukan
pendalaman materi yang terfokus pada realitas di lapangan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-
kekurangan yang terdapat dalam buku ini, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan dan semoga
buku ini bermanfaat bagi semua pihak.

Salatiga, Januari 2024

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………..……… 1


Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………………….... 2
Tata Tertib ………………………………………………………………………………………………………… 3
Daftar Alat Laboratorium Farmasi ……………………………………………………………………… 5
Materi 1 : Pendahuluan …………………………………………………………………………………..….. 7
Materi 2 : Puveres …………………………………………………………………………………………... 16
Pulveres 1 ……………………………………………………………………………………………….………. 18
Pulveres 2 ……………………………………………………………………………………………..………… 20
Pulvis 1 …………………………………………………………………………………………..……………….. 22
Pulvis 2 …………………………………………………………………………………………………………… 24
Materi 3 : Capsulae …………………………………………………………………………………..……… 25
Kapsul 1 ……………………………………………………………………………………………………..…… 27
Kapsul 2 ……………………………………………………………………………………………………..…… 29
Materi 4 : Sediaan setengah padat ……………………………………………………….…………… 31
Unguenta 1 ……………………………………………………………………………………….…...…..……. 35
Unguenta 2 ……………………………………………………………………………………….…….………. 37
Materi 5 : Larutan ……………………………………………………………………………….……..……. 38
Solutio 1 ……………………………………………………………………………………………….………… 41
Solutio 2 …………………………………………………………………………………………………………. 43
Suspensi …………………………………………………………………………………….…...………………. 45
Pasta ……………………………………………………………………………………………………...……….. 46
Emulsi …………………………………………………………………………………………………..………… 48
Lotio ………………………………………………………………………………………………….……………. 50
Latihan Ukom 1 …………………………………………………………………………………..…………… 52
Latihan Ukom 2 ………………………………………………………………………………………….……. 54
Latihan Ukom 3 ………………………………………………………………………………………….……. 58

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
3

TATA TERTIB PRAKTIKUM

Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam praktikum resep, maka


praktikan perlu melakukan hal-hal berikut;
1. Bacalah dengan baik resep-resep yang diberikan sebelum dikerjakan.
2. Bekerjalah dengan cermat, timbanglah bahan-bahan obat diatas kertas
perkamen yang bersih. Bersihkan selalu setelah setiap selesai memakai alat-
alat seperti sendok, sudip, juga leher botol obat kemudian dikembalikan
botol tersebut ketempat semula. Sewaktu menimbang obat, etiket botol
tersebut selalu mengarah kepada kita.
3. Periksalah selalu sebelum mulai menimbang apakah timbangan obat sudah
seimbang dan berada dalam posisi horizontal.
4. Bahan obat yang ditimbang ditaruh di piring neraca sebelah kanan, anak
timbangan di sebelah kiri praktikan. Anak timbangan milligram harus diambil
dengan pinset sedangkan anak timbangan gram boleh diambil dengan tangan
(tanpa pinset).
a) Penimbangan bahan-bahan obat yang bobotnya kurang dari 1 gram,
menggunakan timbangan Miligram.
b) Penimbangan lebih dari 1 gram menggunakan timbangan Gram. Janganlah
menggunakan anak timbangan sebagai penara tetapi gunakanlah alat
penara dari logam seperti peluru senapan angin, peluru sepeda, atau
lempengan timah yang mudah digunting atau dipotong-potong kecil.
5. Untuk mencegah bahan-bahan obat tercemar oleh udara, tertiup angin dan
sebagainya, maka timbanglah bahan obat tersebut segera sewaktu akan
dicampur/ diaduk. Janganlah menimbang seluruh bahan obat sekaligus
kemudian dibiarkan di atas meja praktek. Menimbang bahan obat harus
langsung dari wadah persediaannya. Penimbangan obat yang bobotnya kurang
dari 50 mg, harus dibuat pengenceran dengan zat tambahan yang cocok.
6. Jika tidak dinyatakan apa-apa, yang dimaksud dengan satuan berat adalah
Gram, sedangkan pecahan ditulis dengan angka desimal misal: 0,475.
Untuk satuan-satuan lain seperti tablet, kapsul, botol dan sebagainya
ditulis dengan angka Romawi, misal: Tab V, sedangkan untuk angka tak
bulat ditulis dengan angka biasa.
7. Gunakanlah alat-alat praktek sesedikit mungkin untuk mencegah kehilangan
bahan obat dan kerusakan alat.
8. Mortir atau lumpang ditaruh di atas meja praktek dialasi dengan lap pada
waktu sedang menggerus bahan-bahan obat. Letakkanlah alu/Stamper
disebelah kanan dialasi dengan kertas, kepala stamper mengarah kepada kita.
9. Etiket
- Untuk obat-obat yang digunakan peroral (pemakaian dalam),
pakailah etiket berwarna putih, sedangkan obat-obat untuk
pemakaian luar digunakan etiket berwarna biru.
Pada etiket harus tercantum:
a. Nama apotek beserta alamatnya
b. Nama kota dan tanggal penulisan etiket
c. Nomor resep

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
4

d. Nama pasien
e. Aturan pemakaian obat
Jika perlu selain memakai etiket, terkadang dilengkapi dengan label-
label seperti:
Kocok dahulu
Tidak boleh diulang tanpa resep baru dari dokter

10. Tanda-tanda penyimpanan obat :


Menurut Undang-undang Kesehatan, bahan-bahan obat disimpan
digolongkan dalam 4 (empat) macam tanda yaitu:
- Tanda palang merah untuk obat narkotika
- Lingkaran warna merah dengan tulisan K ditengahnya, untuk
obat-obat keras
- Lingkaran warna biru untuk obat-obat bebas terbatas
- Lingkaran berwarna hijau untuk obat-obat bebas
11. Setelah semua resep disiapkan, sebelum diserahkan kepada pasien, hendaklah
jumlah obat dan cara pemakaiannya diteliti kembali.
12. Sebelum praktek resep dikerjakan, praktikan diwajibkan mengikuti responsi
dan membuat jurnal untuk resep yang bersangkutan.
13. Selama praktikum berlangsung, praktikan diwajibkan menggunakan jas lab dan
tidak diperbolehkan menggunakan sandal.
14. Praktikan yang datang terlambat lebih dari 15 menit tidak diperkenankan
mengikuti praktikum pada hari tersebut dan tidak diadakan praktikum
susulan.
15. Praktikan yang tidak mengikuti praktikum pada waktu yang telah
ditentukan, tidak diperbolehkan mengikuti praktikum diwaktu yang lain.

Laboratorium Farmasi
SMK Bhakti Nusantara Salatiga

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
5

DAFTAR ALAT LABORATORIUM FARMASI

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
6

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
7

MATERI PENDAHULUAN

1. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian resep secara
administrasi dan kesesuaian farmasetik serta membuat sediaan padat,
sediaan setengah padat dan sediaan cair berdasarkan resep.

2. Indikator Capaian
- Siswa dapat menyebutkan macam-macam bentuk sediaan farmasi
- Siswa dapat melakukan pengkajian resep secara adminstrasi dan
kesesuaian farmasetik
- Siswa dapat menghitung dosis dan kebutuhan bahan sesuai resep
- Siswa dapat membuat salinan resep dan etiket

3. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengenalkan berbagai jenis resep
dan menjelaskan bagaimana langkah-langkah dalam mengkaji resep
secara administratif dan kesesuaian farmasetik serta membuat
sediaannya kedalam bentuk yang sesuai.

4. Pengkajian resep
Kegiatan pengkajian resep meliputi administrasi, kesesuaian
farmasetik, dan pertimbangan klinis. Kajian administrasi meliputi nama
pasien, umur, jenis kelamin dan berat badan, nama dokter, no. SIP,
alamat, no. telp dan paraf, serta tanggal penulisan resep. Kajian
kesesuaian farmasetik meliputi bentuk dan kekuatan sediaan,
stabilitas, dan kompatibilitas (ketercampuran). Pertimbangan klinis
meliputi ketepatan indikasi dan dosis obat, aturan, cara dan lama
penggunaan obat, duplikasi dan atau polifarmasi, reaksi obat yg tidak
diinginkan, kontraindikasi, serta interaksi.

5. Salinan resep
Salinan memuat semua keterangan yang termuat dalam resep asli,
salinan resep harus memuat pula:
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan nomor SIPA Apoteker
3. Tanda tangan atau paraf Apoteker
4. Tanda det (detur) untuk obat yang sudah
diserahkan atau nedet (ne detur) untuk obat yang
belum diberikan
5. Nomor resep dan tanggal pembuatan resep

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
8

6. Etiket
Penyerahan obat harus dilengkapi dengan etiket warna putih utuk
obat dalam/ oral dan etiket biru untuk obat luar/ topikal dan
suntik serta menempelkan label pada sediaan bentuk
emulsi atau suspensi. Etiket memuat hal sebagai berikut:
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan no. SIPA Apoteker
3. No dan tanggal obat dibuat
4. Nama pasien
5. Aturan pemakaian
6. Nama dan jumlah obat
7. Tanda lain yang diperlukan (misal sebelum makan, obat tetes)

7.Perhitungan dosis
Dosis obat dimaksud jumlah obat yang diberikan kepada
penderita dalam satuan berat (gram, milligram, mikrogram) atau
satuan isi (milliliter, liter) atau unit-unit lainnya. Berikut macam
macam dosis:
1. Dosis lazim merupakan jumlah obat yang memberikan efek
terapi
2. Dosis maksimal merupakan jumlah obat yg masih
aman diberikan dalam takarannya
3. Dosis toksik adalah jumlah obat yang dapat
mengakibatkan keracunan
4. Dosis letal adalah jumlah obat yg dapat
mengakibatkan kematian Cara-cara perhitungan dosis
obat untuk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut:
- Perhitungan dosis untuk dewasa dan anak(tidak dapat
diperlakukan bagi semua obat) terbagi menjadi sebagai berikut :
a. Menurut perbandingan berat badan (dibandingkan
dengan berat badan orang dewasa 70 kg)
b. Menurut perbandingan Luas Permukaan Tubuh (LPT)
(dibandingkan dengan LPT orang dewasa 1.73 m2)
c. Menurut perbandingan umur (dibandingkan
dengan umur orang dewasa 20-24 tahun)
d. Dosis obat untuk anak :

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
9

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
10

8. Pelaksanaan Praktikum

RESEP 1 c. Etiket

d. Salinan resep

a. Kajian administrasi resep

b. Perhitungan dosis

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
11

RESEP 2

c. Etiket

d. Salinan resep

a. Kajian administrasi resep

b. Perhitungan dosis

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
12

RESEP 3

c. Etiket

d. Salinan resep

a. Kajian administrasi resep

b. Perhitungan dosis

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
13

RESEP 4
c. Etiket

d. Salinan resep

a. Kajian administrasi resep

b. Perhitungan dosis

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
14

RESEP 5

c. Etiket

d. Salinan resep

a. Kajian administrasi resep

b. Perhitungan dosis

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
15

CONTOH SOAL
1. Jelaskan kegiatan pengkajian resep!
2. Apa saja yang harus terdapat pada salinan resep?
3. Apa saja hal yang harus terdapat pada etiket?
4. Seorang Apoteker menerima resep untuk anak (12 tahun).
Sediaan yang diminta berupa pulv d.t.d sebanyak 10 bungkus.
Di resep tertulis atropin sulfat 0,5 mg dan sacchar lact qs.
Aturan minum yaitu 3 kali sehari 1 bungkus. Diketahui DM
sekali 1 mg dan DM sehari 3 mg.
a. Hitunglah dosis sekali dan dosis sehari dalam resep tersebut!
b. Apakah obat dalam resep tersebut dapat dibuat dan diserahkan?

DAFTAR PUSTAKA
Anif, M. 2000. . Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Howard CA. 2010. . Wolters
Kluwer Health, Lippincott Williams & Wilkins.
Kemenkes RI. 2004.
. Kementerian
Kesehatan RI. Jakarta.

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
16

MATERI 2
PULVERES/PUYER/SERBUK TERBAGI

1. Kompetensi Dasar
Siswa mampu melakukan pengkajian resep secara administrasi dan
kesesuaian farmasetik serta membuat sediaan padat yaitu serbuk (pulvis,
pulveres).

2. Indikator Capaian
a. Siswa dapat melakukan pengkajian resep secara adminstrasi dan
kesesuaian farmasetik
b. Siswa dapat menghitung dosis dan kebutuhan bahan sesuai resep
c. Siswa dapat membuat salinan resep dan etiket

3. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengenalkan jenis resep serbuk (pulvis
dan pulveres) dan melatih praktikan mengkaji resep serta membuat
sediaannya kedalam bentuk yang sesuai.

4. Uraian Teori
Serbuk adalah bahan obat yang kering dan halus serta homogen, dapat
dimaksudkan bahan tunggal atau campuran. Serbuk dibagi atas dua
macam, yaitu:
- Pulvis yaitu serbuk tidak terbagi, yang dapat digunakan sebagai
obat luar seperti serbuk tabur, bedak, dan lain-lain; maupun sebagai
obat dalam yang cara pemakaian menggunakan sendok.
- Pulveres, yaitu serbuk yang dibagi-bagi atau dibungkus-bungkus
yang umumnya adalah sebagai obat dalam.

Untuk memperoleh campuran serbuk yang homogen, perlu


dilakukan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Lapisilah lumpang dengan sedikit bahan penambah terlebih dahulu
2. Dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit
3. Bahan-bahan obat yang berwarna diaduk diantara dua lapisan
zat netral
4. Bahan obat yang kasar dihaluskan terlebih dahulu
5. Bahan obat yang berbobot ringan dan bahan-bahan obat yang
mudah menguap dimasukkan terakhir

Cara membagi serbuk/ pulveres:


1. Untuk serbuk/ pulveres berjumlah maksimal sepuluh bungkus dapat dibagi sama
rata menurut pandangan mata langsung.
2. Lebih dari sepuluh bungkus dikerjakan sebagai berikut:
- Dibagi terlebih dahulu dengan cara penimbangan dalam sekian bagian
sehingga setiap bagian maksimum dapat dibuat sepuluh bungkus serbuk.

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
17

- Untuk jumlah yang ganjil, tentukan berat rata-ratanya, timbanglah


satu bungkus secukupnya, sisanya dibagi.
3. Terhadap bahan-bahan obat yang pemakaiannya lebih dari 80%
terhadap takaran maksimal, harus ditimbang satu persatu.

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
18

PULVERES 1

Soal
Dr Chaca
SIP : 073/IDI/Salatiga/2022
Jln Slamet Riyadi no4, Salatiga
Telp : 0298 - 601020
Salatiga, …………

R/ Amoxicillin syr 1 fls


S t dd 1 cth

R/ CTM 2 mg
Ambroxol 15 mg
Elaeosacch auratii 0,2
mf pulv dtd no XX
S t dd 1 pulv

Pro : Cici (7 tahun)


Alamat : Jl Merak no. 332 Salatiga

Bahan Obat Golongan Dosis Lazim Indikasi/Khasiat


Obat

A. Kelengkapan Resep:

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
19

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
20

B. Perhitungan Dosis

C. Penimbangan Bahan:

D. Prosedur Pembuatan Resep:

E. Penyerahan (wadah, etiket, dan label):

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
21

PULVERES 2

Soal
Dr Hans Alison
SIP : 073/IDI/Samarinda/2020
Jln Adelaide no 22, Samarinda
Telp : 082 332 456738
Samarinda, …………

R/ Sanmol tab 0,15


Phenobarbital 0,01
SL ad 0,2
mf pulv dtd no X
S t dd 1 p

Pro : Isyana(15 tahun)


Alamat : Jl Sejahtera no 17 Samarinda

Bahan Obat Golongan Dosis Lazim Indikasi/Khasiat


Obat

A. Kelengkapan Resep:

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
22

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
23

B. Perhitungan Dosis

C. Penimbangan Bahan:

D. Prosedur Pembuatan Resep:

E. Penyerahan (wadah, etiket, dan label):

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
24

PULVIS 1

R/ Bedak Purol 10
Adde
Menthol 0,05
Mf pulv adsp
Sue

Pro : Andrew (10 tahun)

A. Keterangan
- asam salisilat dilarutkan dengan etanol di keringkan dengan talk
- Balsam peru dilarutkan dengan etanol dikeringkan dengan talk

B. Jenis Bahan
1. Bedak Purol
a) Asam salisilat 2
b) Balsam peru 2
c) Adeps lanae/Lemak bulu 4
d) MgO 10
e) ZnO 10
f) Talk as ad 100
2. Menthol 0,05

C. Cara pembuatan
a) Panaskan mortir dan stamper
b) Tambahkan talk
c) Tambahkan Adeps Lanae
---> mortir diaduk , ditambahkan sedikit talk, aduk rata, keluarkan (menjadi
campuran ©)
d) Tambah Asam salisilat/Acidum Salicylic
---> mortier + beberapa tetes etanol 96% + sisa talk diaduk + campuran ©
(menjadi campuran d)
e) Tara kaca arloji, tambahkan balsam peru
---> mortier + beberapa tetes etanol 96% + sisa talk + campuran d
f) Tambahkan MgO --- aduk rata
g) Ayak ZnO , tambahkan pada mortir, aduk rata
h) Ayak semua serbuk dengan ayakan
i) Tambahkan menthol pada hasil ayakan, aduk rata
j) Hasil --> etiket biru , botol talk/pot

D. Hasil
Bentuk : serbuk halus
Warna : putih
Aroma : menthol

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
25

E. Khasiat
Asam salisilat : Anti fungi/keratolitik
Balsam peru : Antiseptik
Adeps lanae : Zat tambahan
ZnO : Antiseptik lokal
Menthol : Anti iritan
Kesimpulan : Bedak untuk gatal dan biang keringat

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
26

PULVIS 2

R/ Talk venetum 10
Acid Salicyl 0,2
Zinc Oxide 3
mf la pulv adsp
Sue

Pro : Deni (23 tahun)

A. Keterangan
 Acidum salicylic dalam pembuatan harus digerus halus dengan di tetesi etanol
90%
 Serbuk tabul yang tidak mengandung lemak diayak dengan ayakan no modul
100

B. Perhitungan Bahan
- Talcum 10 g
- Acid salicyl 0,2 g
- Zinc Oxide 3g
- etanol 3 - 5 tetes

C. Cara Pembuatan
1. Timbang talkum, sisihkan
2. Timbang acidum salicyl, -- masukan dalam mortir, tambahkan beberapa
tetes etanol, gerus hingga halu, kemudian tambahkan talk
3. Ayak ZnO , timbang -- masukan dalam mortir, aduk rata
4. Ayak semua serbuk dengan ayakan no modul 100, sampai seua serbuk
terayak
5. Hasil -- etiket biru, pot/botol talk

D. Hasil
Bentuk : serbuk halus
Warna : putih agak keruh

E. Khasiat
Talkum : zat tambahan
Asam salisilat : Anti fungi/keratolitik
ZnO : Antiseptik lokal
Kesimpulan : Bedak untuk biang keringat

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
27

MATERI 3
KAPSUL/CAPSULAE

1. Kompetensi Dasar
Siswa mampu melakukan pengkajian resep secara administrasi
dan kesesuaian farmasetik serta membuat sediaan padat yaitu
kapsul.

2.Indikator Capaian
 Siswa dapat melakukan pengkajian resep secara adminstrasi dan
kesesuaian farmasetik
 Siswa dapat menghitung dosis dan kebutuhan bahan sesuai
resep
 Siswa dapat membuat salinan resep dan etiket

3. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengenalkan jenis resep kapsul dan
melatih praktikan mengkaji resep serta membuat sediaannya kedalam
bentuk yang sesuai.

4. Uraian Teori
Kapsul adalah sediaan berupa serbuk yang diisikan kedalam
cangkang kapsul kosong atau dapat pula berupa sediaan cair,
setengah padat yang dibungkus/ dimasukkan kedalam kapsul dasar.
Kapsul keras ( ) adalah sediaan obat dalam bentuk kapsul
menggunakan cangkang kapsul yang terbuat dari massa gelatin dalam
bermacam-macam ukuran/ nomor yang disesuaikan dengan
volume/ bobot serbuk obat yang akan diisikan. Cangkang kapsul
umumnya berbentuk tabung berujung bulat terdiri dari wadah dan
tutup.
Obat diisikan penuh kedalam cangkang kapsul wadah, lalu
ditutup menggunakan cangkang tutup yang sesuai dan dipatri
dengan air, lem atau cairan lendir yang cocok. Kapsul yang
sudah ditutup tidak mudah dibuka lagi. Untuk serbuk obat yang
berjumlah sedikit agar cangkang kapsul mudah terisi penuh,
dapat ditambahkan zat tambahan yang cocok, misalnya
lactosum.
Cara pengisian bahan-bahan serbuk kedalam cangkang kapsul dapat
dilakukan dengan berbagai cara, sebagai berikut:
1. Dengan tangan
2. Dengan alat bukan mesin
3. Dengan alat mesin
Cara pertama banyak dipakai di apotek dalam melayani resep
dokter. Bahan-bahan obat serbuk setelah dicampur homogen, dibagi
sesuai dengan jumlah kapsul yang akan dibuat, kemudian masing-

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
28

masing bagian diisikan kedalam cangkang kapsul wadah, lalu ditutup


dengan cangkang kapsul tutup. Untuk memasukkan serbuk obat
kedalam cangkang kapsul, pilihlah ukuran berapa yang akan kita pakai
(biasanya bergantung pada pengalaman). Ukuran kapsul menunjukkan
volume dari kapsul. Terdapat 8 jenis ukuran kapsul yang dinyatakan
dengan nomor yaitu 000, 00, 0, 1, 2, 3, 4, 5 dimana nomor 000
(ukuran terbesar) sampai nomor 5 (ukuran terkecil).

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
29

KAPSUL 1

Klinik UHAMKA
Jl. Delima II No. 1 Jakarta 02188603233
dr. Putri SP. 933.02/2020

Jakarta,

R/ Ambroxol tab 1
Dexamethasone 0,5
CTM 1
m.f.pulv.dtd no. XII da in Caps
S.t dd Caps. I

Pro : Tn. Ghani 33 th


Alamat : Jl Anyer 23

Bahan Obat Golongan Dosis Lazim Indikasi/Khasiat


Obat

A. Kelengkapan Resep:

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
30

B. Perhitungan Dosis

C. Penimbangan Bahan:

D. Prosedur Pembuatan Resep:

E. Penyerahan (wadah, etiket, dan label):

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
31

KAPSUL 2

Klinik UHAMKA
Jl. Delima II No. 1 Jakarta 02188603233
dr. Putri SP. 933.02/2020

Jakarta,

R/ CTM 5
Paracetamol 10
Codein 10 mg 10
m.f. pulv da in Caps no X
S.t dd Caps. I

Pro : Tn. Ghani 33 th


Alamat : Jl Anyer 23

Bahan Obat Golongan Dosis Lazim Indikasi/Khasiat


Obat

A. Kelengkapan Resep:

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
32

B. Perhitungan Dosis

C. Penimbangan Bahan:

D. Prosedur Pembuatan Resep:

E. Penyerahan (wadah, etiket dan label)

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
33

MATERI 4
SEDIAAN SETENGAH PADAT

1. Kompetensi Dasar
Siswa mampu melakukan pengkajian resep secara administrasi
dan kesesuaian farmasetik serta membuat sediaan setengah
padat yaitu salep, pasta, krim, dan gel.

2. Indikator Capaian
a. Siswa dapat melakukan pengkajian resep secara adminstrasi
dan kesesuaian farmasetik
b. Siswa dapat menghitung dosis dan kebutuhan bahan sesuai
resep
c. Siswa dapat membuat salinan resep dan etiket

3. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengenalkan jenis resep setangah
padat (salep, pasta, krim, dan gel) dan melatih praktikan
mengkaji resep serta membuat sediaannya kedalam bentuk yang
sesuai.

4. Uraian Teori
A. Salep
Menurut Farmakope Indonesia Ed. III, salep adalah sediaan
setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai
obat luar.
Pemerian : tidak boleh berbau tengik
Kadar : kecuali dinyatakan lain dan untuk salep yang
mengandung obat keras atau obat narkotik, kadar
obat adalah 10%
Dasar Salep : kecuali dinyatakan lain, sebagai bahan dasar
digunakan vaselin putih.
Tergantung dari sifat bahan obat dan tujuan pemakaian,
dapat dipilih salah satu bahan dasar sebagai berikut :
a. Dasar salep senyawa hidrokarbon, misalnya vaselin putih, vaselin
kuning, atau campurannya dengan malam kuning atau dengan
malam putih, atau dengan senyawa hidrokarbon lain yang
cocok.
b. Dasar salep serap, yaitu dapat menyerap air antara lain: adeps
lanae, lanolin, unguentum simplex (campuran 30 bagian
malam kuning dan 70 bagian minyak wijen), hydrophilic
petrolatum.

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
34

c. Dasar salep dapat dicuci air, misalnya emulsi tipe M/A seperti
vanishing cream dan emulsifying ointment B.P.
d. Dasar salep yang dapat larut dalam air, misalnya polyethylenglikol
ointment USP (campuran PEG 4000 40% dengan PEG 400
60%).
Uji homogenitas pada sediaan salep. Jika dioleskan pada
sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, harus
menunjukkan susunan yang homogen. Penandaannya pada
etiket harus tertera
Aturan umum pembuatan salep:
1. Bahan obat yang dapat larut dalam campuran dasar salep,
dilarutkan di dalamnya bila perlu dengan pemanasan
rendah.
2. Bahan obat yang tidak larut dalam dasar salep, dijadikan
serbuk halus no. 100 kemudian digerus dengan setengah
sampai sama berat dengan dasar salep.
3. Bahan bahan obat yang mudah larut dalam air dan stabil,
serta dasar salep mampu menyerap air tersebut, dilarutkan
dulu dalam air, larutan dimasukan sedikit-sedikit ke dalam
dasar salep. Air yang digunakan dikurangi dengan basis
salep.
4. Bahan-bahan dasar salep yang dibuat dengan pemanasan/
pelelehan di atas tangas air, harus dilelehkan/ dicairkan
terlebih dahulu. Setelah mencair selalu harus diaduk sampai
dingin.

B. Pasta
Salep yang lebih banyak mengandung bahan obat padat
dibandingkan dengan bahan dasar salepnya sehingga
konsistensinya agak lebih kasar dibandingkan salep, disebut pasta.
Cara pembuatan pasta ini hampir serupa dengan peraturan umum
pembuatan salep. Karena bahan padatnya banyak atau lebih
banyak dibandingkan dengan bahan dasar salepnya maka dapat
dikerjakan dengan melelehkan/ mencairkan lebih dahulu bahan
dasar salepnya, setelah mencair langsung diaduk dengan bahan-
bahan obat padat yang telah dihaluskan.

C. Krim
Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi kental
mengandung tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk
pemakaian luar. Tipe krim terdiri dari:
a. Krim tipe Air dalam Minyak (A/M) atau Water in Oil (W/O)
b. Krim tipe Minyak Dalam Air (M/A) atau Oil in Water (W/O)

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
35

Untuk membuat krim diperlukan emulgator atau surfaktan.


Untuk krim tipe air dalam minyak digunakan emulgator sabun
polivalen, span, adeps lanae, kolesterol, cera. Sedangkan untuk
membuat krim tipe minyak dalam air digunakan emulgator
tween, Na. lauryl sulfat, kuning telur, gelatin, casseinum, CMC,
pectinum, emulgid. Untuk menstabilkan krim dapat ditambahkan
antioksidan dan pengawet nipagin (0,12%-0,18%) atau nipasol
(0,02%-0,16%). Ketentuan umum pembuatan krim adalah
sebagai berikut:
1. Basis krim harus dibuat terlebih dahulu (bentuk jadi), baru
kemudian bahan obat dapat digerus dengan basis yang sudah
jadi.
2. Peraturan yang ada di Salep tidak berlaku di Krim. Jadi
walaupun terdapat obat yang mudah larut dalam air, tidak
perlu dilarutkan, cukup digerus sampai halus kemudian
tambahkan basis, gerus sampai homogen.
Pembuatan basis krim adalah sebagai berikut:
1. Dibuat menjadi 2 fase, yaitu fase minyak (dilebur) dan fase air
(dilarutkan).
2. Bahan-bahan setengah padat dan padat seperti lilin (vaselin,
cera, as. stearat, paraffin solid, cetil alkohol, span) dilebur
bersama-sama diatas penangas air.
3. Bahan-bahan yang berbentuk cair dan bahan padat berbentuk
serbuk (tween, TEA, propilen glikol, nipagin, Na. tetraborat)
dilarutkan dalam air panas. Kedua fase tersebut dicampur
panas- panas lalu diaduk sampai terbentuk masa krim.

D. Gel
Menurut Farmakope Indonesia V (2014), sediaan gel kadang
kadang disebut jeli, adalah sistem semipadat yang terdiri dari
suspensi yang dibuat dari partikel anorganik kecil atau molekul
organik besar, yang terpenetrasi oleh suatu cairan. Jika massa gel
terdiri dari jaringan partikel kecil yang terpisah, gel digolongkan
sebagai sistem dua fase (misalnya Gel Aluminium Hidroksida).
Dalam sistem dua fase, jika ukuran partikel dari fase terdispersi
relative besar, massa gel kadang kadang dinyatakan sebagai
magma (misalnya Magma Bentonit). Baik gel maupun magma dapat
berupa tiksotropik, membentuk semipadat jika dibiarkan dan
dapat menjadi cair pada saat pengocokan.
merupakan suatu gum alam atau sintesis, resin
maupun hidrokoloid lain yang dapat digunakan dalam
formulasi gel

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
36

untuk menjaga konsituen cairan serta padatan dalam suatu


bentuk gel yang halus. Beberapa contoh yaitu CMC-Na,
metil selulosa, asam alginat, sodium alginate, kalium alginat,
kalsium alginate, agar, karagenan, locust bean gum, pektin serta
gelatin

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
37

UNGUENTA 1

R/ LCD 3%
Menthol 3%
Unguentum Whitefiled ad 40
Mf ung
S salep kutu air

Pro : Tn Umar (25 thn)

A. Keterangan
Unguentum whitefield (FOI hal 197)

R/ Asam Benzoat 5
Asam salisilat 5
Lanolin 45
Vaselin putih 45

Bahan Obat Golongan Dosis Lazim Indikasi/Khasiat


Obat

B. Perhitungan Bahan
- Menthol = 3% = 3/100 x 40 = 1,2 g
- LCD = 3% = 3/100 x 40 = 1,2 g
- unguentum whitefield = 40 g - 1,2 g - 1,2 g = 37,6 g

1. Asam benzoat = 5 x 37,6/100 = 1,88 g


2. Asam salisilat = 5 x 37,6/100 = 1,88 g
3. Lanolin = 45 x 37,6/100 = 16,92 g
4. Vaselin putih = 45 x 37,6/100 = 16,92 g

C. Cara Pembuatan
1. Setarakan timbangan
2. Timbang menthol 1,2 g, tetesi dengan etanol 96%, aduk sampai larut
3. Buat unguentum whitefiled , kemudian masukan dalam mortir yang berisi menthol
4. Timbang LCD, tambahkan ke dalam mortir, aduk hingga terserap dan homogen
5. Masukkan pot salep, dan beri etiket biru

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
38

D. Hasil
Bentuk : unguentum
Warna :
E. Khasiat
Salep kutu air

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
39

UNGUENTA 2

R/ Ungt simplex 10
S ue

Pro : Ny Ana(42 thn)

A. Keterangan
1. Unguentum Simplex rp = salep sederhana (ph ned V)
a) Malam kuning 30
b) Minyak wijen 70
2. Cera merupakan lemak padat yang biasanya kotor, maka pembuatannya di cairkan di
atas penangas air dengan basis salep lainnya
3. Untuk mengganti kehilangan pada saat pembuatan, maka di beri kelebihan 10-20%

Bahan Obat Golongan Dosis Lazim Indikasi/Khasiat


Obat

B. Perhitungan Bahan
- Unguentum simplex 10 +(12% x 10) = 12
Cera flava 30 x 12/100 = 3,6
Oleum sesami 70 x 12/100 = 8,4

C. Cara Pembuatan
a) Tara cawan timbang , masukkan oleum sesami
b) Timbang cera flava --- taruh cawan, cairkan di atas penangas air
c) Panaskan mortir dan stamper
d) Saring dengan kain kasa -- mortir panas , aduk aduk hingga dingin
e) Timbang 10 g -- masukan dalam pot dan diberi etiket biru
D. Hasil
Bentuk : unguentum
Warna : putih kekuningan
F. Khasiat
Basis salep

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
40

MATERI 5
SEDIAAN LARUTAN / SOLUTIO

1. Kompetensi Dasar
Siswa mampu melakukan pengkajian resep secara administrasi
dan kesesuaian farmasetik serta membuat sediaan larutan.

2. Indikator Capaian
a. Siswa dapat melakukan pengkajian resep secara adminstrasi
dan kesesuaian farmasetik
b. Siswa dapat menghitung dosis dan kebutuhan bahan sesuai
resep
c. Siswa dapat membuat salinan resep dan etiket

3. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengenalkan jenis resep larutan
dan melatih praktikan mengkaji resep serta membuat sediaannya
kedalam bentuk yang sesuai.

4. Uraian teori
Larutan adalah sediaan yang mengandung satu atau lebih zat yang
dapat larut, biasanya dalam pelarut air. Komponen larutan terdiri
dari dua zat yaitu (pelarut) dan (zat terlarut).
Larutan terjadi atau terbentuk bila kedua komponen (zat padat dan
zat cair) saling bersinggungan.
a) Sirup
Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung
sukrosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%.
Pembuatan sirup, kecuali dinyatakan lain dibuat sebagai berikut:
buat cairan untuk sirup, panaskan tambahkan gula (jika perlu
didihkan hingga larut).
Tergantung sifat fisika dan kimia bahan obat, sirup dibuat
dengan empat cara, yaitu:
1. Larutan/ sirup dengan bantuan pemanasan (komponen sirup
tidak rusak atau menguap oleh pemanasan)
Gula dan sirup dipanaskan sampai terbentuk larutan
Komponen lain yang tidak tahan panas, ditambahkan ke
sirup panas, langsung didinginkan, tambahkan volume sesuai
yang diinginkan

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
41

Untuk senyawa yang mudah menguap (alkohol, minyak atsiri)


ditambahkan terakhir
Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat dan berwarna coklat
2. Larutan/ sirup dengan bantuan pengadukan, tanpa pemanasan
(untuk menghindari panas yang merangsang inverse sukrosa).
Proses ini memakan waktu yang lebih lama tapi produknya
mempunyai kestabilan yang maksimal, contoh sirup ferro
sulfas.
3. Penambahan sukrosa kedalam cairan obat/ cairan yang
diberi rasa (untuk cairan obat seperti tinktur/ ekstrak
cair)
Campuran tinktur/ ekstrak kental dengan air kemudian
biarkan terpisah kemudian saring
Filtrat diambil (cairan obat) kemudian tambahkan sukrosa
ke dalam sediaan sirup ini, contoh sirup sennae.
4. Perkolasi sumber-sumber bahan obat/ sukrosa, menggunakan
alat perkolator., contoh sirup tolu balsam dan sirup ipecae.

b) Eliksir
Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa
dan bau sedap, mengandung bahan obat dan bahan tambahan
seperti pemanis, zat warna, pewangi, dan pengawet, digunakan
sebagai obat dalam. Pelarut utama sediaan eliksir adalah alkohol
(etanol), untuk meningkatkan kelarutan obat. Selain itu dapat
ditambahkan gliserol, propilenglikol, sorbitol/ gula. Ciri khas
eliksir antara lain:
Mengandung alkohol 5-10%
Rasa manis, tidak semanis
sirup Warna sesuai dengan
aroma
Pembuatan eliksir adalah sebagai berikut:
1. Larutan sederhana dengan pengadukan/ pencampuran dua
atau lebih bahan-bahan cair
2. Untuk komponen yang larut dalam air, dilarutkan dalam
air. Komponen yang larut dalam alkohol, dilarutkan
dalam alkohol
3. Larutan ini ditambahkan kedalam larutan alkohol atau sebaliknya
4. Setelah tercampur, cukupkan volume dengan pelarut atau
pembawa yang telah ditentukan

c) Netralisasi
Netralisasi adalah obat minum yang dibuat dengan
mencampurkan suatu asam dengan basa sehingga menjadi
campuran netral (pH 7).

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
42

Basa yang digunakan umunya berbentuk garam karbonat.


Gas CO2 yang terbentuk pada proses pembuatan
dihilangkan seluruhnya.

d) Saturasi
Saturasi adalah obat minum yang diperoleh dengan mencampurkan suatu
jenis asam dan garam karbonat dimana harus dijaga supaya caiaran
yang mengandung gas CO2 yang jenuh. Persyaratan:
Tidak boleh mengandung bahan yang tidak larut di
dalamnya, karena akan mengendap.
Tidak boleh dikocok karena akan meledak.
Umumnya untuk menghilangkan kembung di perut.

e) Potio effervescent
Potio Effervescens adalah obat yang mengandung gas CO2 yang sangat
atau lewat jenuh dibandingkan dengan saturasi.

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
43

SOLUTIO 1

R/ Salicyl spiritus 15 ml
S ue

Pro : Ny Siwi (52 thn)

A. Keterangan
-
Bahan Obat Golongan Dosis Lazim Indikasi/Khasiat
Obat

B. Perhitungan Bahan
- Acidum salicyl 1 g x 15/100 = 0,15 g
- Glycerolum 3 g x 15/100 = 0,45 g
- Aethanolum 70% ad 100 ml = 15 ml - 0,6 g = 14,4 ml

C. Cara Pembuatan
a) Kalibrasi botol
b) Tambahkan acidum salicyl -- botol + 10 cc etanol 70% , larutkan
FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
44

c) Tambahkan glycerolum -- botol,, kocok, cukupkan dengan etanol 70%


sampai tanda, kocok
d) Beri etiket biru

D. Hasil
Bentuk : larutan
Warna : bening
E. Khasiat
Acidum salicyl = antifungi, keratolitik
Glycerolum = laksativa
Obat gatal untuk jamur

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
45

SOLUTIO 2

R/ OBH 100
mf potio
0 S t dd cth 2

Pro : Tn Ridho (48 thn)

A. Keterangan
1) Potio nigra contra tussim 300 ml(FN 78)
a) Succus liq 10
b) Ammonium chlorida 6
c) Spirit amonia-anis 6
d) Aquades 300
-
Bahan Obat Golongan Dosis Lazim Indikasi/Khasiat
Obat

B. Perhitungan Bahan
- Succus liq 10 x 100/300 = 3,3
- Ammonium chlorida 6 x 100/300 = 2
FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
46

- Spirit amonia-anis 6 x 100/300 = 2


- Aquades 100 ml

C. Cara Pembuatan
1) Kalibrasi botol 100 cc dan 50 cc
2) Timbang succus liq -- mortir besar + aqua panas 50 cc diaduk hingga larut
3) Masukkan dalam botol yang sudah ditara
4) Bilas dengan aqua 10 cc, masukkan dlm botol
5) Timbang ammonium chlorida dalam erlenmeyer tambahkan 30 cc aquades,
larutkan dan masukkan dalam botol
6) Tara botol timbang, timbang SAS - masukkan dalam botol, bilas dengan 5cc
aquades, masukkan dalam botol
7) Cukupkan dengan aquades hingga 150 g, kocok, beri etiket putih dan label
kocok dahulu

F. Hasil
Bentuk : larutan
Warna : hitam
G. Khasiat
Suxxus Liq = Expectorant
Ammonium Chloride = Expectorant
SASA (Ammonium Anisi Spiritus) = Expectorant
Kesimpulan : meredakan batuk berdahak

Fun Fact :
1. Larutkan Succus dengan air
mendidih, agar memudahkan larut

2. SASA (Mengandung Amonia


Liquid, oleum anisi dan spiritus)
selalu dimasukkan terakhir karena
mudah menguap

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
47

SUSPENSI

R/ Paracetamol 120 mg
Sirup simplex 20
PGS qs
Mf susp 60 ml
S prn 1 cth max 3x sehari

Pro : An. Putri (7 thn)

A. Keterangan
Untuk obat tidak berkhasiat keras disuspensi dengan PGS sebanyak 1% dari
jumlah cairan obat minum
Untuk membentuk suspensi dibuat mucilago dengan penambahan air
sebanyak 7xnya cairan obat minum

Bahan Obat Golongan Dosis Lazim Indikasi/Khasiat


Obat

B. Perhitungan Bahan
- Paracetamol = 120 mg x 60 ml/5ml = 1440 mg
- PGS = 1% x 60 ml = 0,6
- air untuk PGS = 7 X 0,6 = 4,2 ML
- sirup simplex = 20
- aquades = ad 60 ml

C. Cara Pembuatan
FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
48

1) Kalibrasi botol
2) Masukkan paracetamol dan PGS dalam mortir, aduk homogen, kemudian
tambahkan air untuk PGS hingga tersuspensi sempurna
3) Tambahkan sirup simplex aduk homogen, masukan dalam botol
4) Beri etiket putih dan label kocok dahulu
D. Hasil
Bentuk : Suspensi
Warna : Putih

E. Khasiat
Obat analgetik antipiretik
PASTA

R/ Pasta Lassar 10
Suc
Pro : Amalia

A. Keterangan
Pasta Lassar (FOI)
- Asam salisilat 2
- ZnO 25
- Amylum manihot 25
- Vaselin Kuning 48
Vaselin dicairkan dalam mortir panas

Bahan Obat Golongan Dosis Lazim Indikasi/Khasiat


Obat

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
49

B. Perhitungan Bahan
- Asam salisilat 2 x 10/100 = 0,2
- ZnO 25 x 10/100 = 2,5
- Amylum manihot 25 x 10/100 = 2,5
- Vaselin Kuning 48 x 10/100 = 4,8

F. Cara Pembuatan
(FOI)

G. Hasil
Bentuk : Pasta
Warna : Kuning (bisa putih kekuningan atau kuning kecoklatan)

H. Khasiat
FOI

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
50

EMULSI

R/ Emulsi Minyak ikan 100 ml


S 1 dd 1 cth

Pro : An. Bima (4 thn)

A. Keterangan
Emulsi minyak ikan terdapat di Formularium Nasional halaman 217 tiap 215
g mengandung :
- Oleum iecoris aselli 100 g
- Glycerolum 10 g
- Gummi Arabicum 30 g
- Oleum cinnamoni gtt IV
- Aquadest ad 100 ml

Bahan Obat Golongan Dosis Lazim Indikasi/Khasiat


Obat

B. Perhitungan Bahan
- Oleum iecoris aselli 100 g x 100/215 = 46,5 g
- Glycerolum 100 g x 100/215 = 4,65 g
FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
51

- Gummi Arabicum 30 g x 100/215 = 14 g


- Oleum cinnamoni gtt IV x 100/215 = 1,86 gtt = 2 gtt
- Aquadest ad 100 ml - 86,5 = 13,85
Aquades untuk PGA = 1,5 X 14 G = 21 ml

C. Cara Pembuatan
1) Siapkan alat dan bahan
2) Setarakan timbangan
3) Timbang semua bahan yang digunakan
4) Kalibrasi botol 100 ml, beri tanda
5) Masukan PGA dalam mortir, tambahkan aqua, campur hingga membentuk
mucillago
6) Tambahkan minyak ikan, aduk cepat hingga terbentuk corpus emulsi
7) Tambah glycerolum, aduk hingga homogen
8) Tambah oleum cinnamoni , gerus homogen
9) Masukkan dalam botol, dan kocok homogen
10) Beri etiket
I. Hasil
Bentuk : Emulsi
Warna : Kuning pekat

J. Khasiat
Vitamin penambah nafsu makan

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
52

LOTIO

R/ Lotio kummerfeldi 50
S Obat jerawat

Pro : Gita (24 thn)

A. Keterangan
Lotio kummerfeldi (300 ml) dapat ditemukan di buku F.M.S
- Sulfur praecipitat 20
- Champora 3
- Gummi arabicum 10
- Sol Calc hydrat 134
- Aqua Rosae 133

Muc gummi arabicum dapat dilihat di PH V


Gom arab 40 x 1,67/100 = 0.068 -----0,67
AIR (1,5 xnya/) 60 x 1,67 /100 = 1,002 ----- 1

Bahan Obat Golongan Dosis Lazim Indikasi/Khasiat


Obat

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
53

B. Perhitungan Bahan
- - Sulfur praecipitat 20 x 50/300 = 3,33
- Champora 3 x 50/300 = 0,5
- Gummi arabicum 10 x 50/100 = 1,67
- Sol Calc hydrat 134 x 50/100 = 22,33
- Aqua Rosae 133 x 50/100 = 22,17

C. Cara Pembuatan
1) Masukan Champora + sol calc hydrat + sulfur praecipitat + PGA + air (1,5 x
PGA) dalam botol yang sudah ditara
2) Tambahkan aqua rosae , ad 50 ml
3) Beri etiket

D. Hasil
Bentuk : Lotio
Warna : Putih kekuningan
Bau : Aroma belerang

E. Khasiat
Obat jerawat
FUN FACTS
Aqua calcis tidak boleh ditimbang
dalam cawan alumunium, karena
merupakan basa .

Jika saat menimbang terlihat keruh,


maka disaring/dikocok dl dari wadah
awalnya

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
54

LATIHAN UKOM 1

TUGAS 1
Dr. Siantar Jaya, Sp.PD
SIP. 94.02.7658934.2020/dinkes
Jl. Musi no.15 Semarang
Telp. 024-7897890
Praktek :Senin 17.00 21.00)

Semarang, 10 Januari 2024

R/ Antalgin tablet. No.X


S.3.dd.I (jika nyeri)

R/ GG 50 mg
CTM 2 mg
Methyl prednisolon 4 mg
M.f.pulv da in caps. dtd no.XX S 2
dd I

Pro : Gilga Umur :


15 Tahun
Alamat : Jl.Mekar 35, Semarang

Catatan:
No Urut Resep 1a dan 1b
Resep no 1a diambil sesuai yang dituliskan oleh dokter
Resep no 1b diambil setengahnya
Embalase per resep (non racikan) Rp. 1000,00
Embalase per resep (racikan) Rp. 2000,00

TUGAS 2
Daftar permintaan obat bebas, bebas terbatas dan PKRT

No. Nama sediaan Jumlah


1. Paracetamol 10 tablet
2. Tablet tambah darah 1 strip
3. Kapas potong 35 gram 1

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
55

INFORMASI : DAFTAR HARGA OBAT


No Nama Obat HJA (Rp.-) / tab / botol/
pack TUGAS
3 1 Ambroxol tablet 30 mg 250
2 Antalgin tablet 500 mg 500
3 Antasida doen 150
4 Cefixim tablet100 mg 2000
5 Cefixim tablet 200 mg 3000
6 CTM tablet 4 mg 100
GG tablet 100 mg 200
7 Kapas potong 35 gram 6500
8 Kapas potong 50 gram 9000
9 Methylprednisolon tablet 4 mg 400
10 Methylprednisolon tablet 8 mg 600
11 Methylprednisolon tablet 16 mg 800
11 Paracetamol tablet 200
12 Prednison tablet 5 mg 250
13 Tablet tambah darah 200

Permintaan obat untuk persediaan obat di apotek Depo Rumah Sakit (resep standar di
Formularium Nasional)

No. Daftar Permintaan Sediaan Jumlah


1. Salep 2-4 10 gram

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
56

LATIHAN UKOM 2
TUGAS 1
Dr.Reni
Jln. Musi No. 5 Semarang
Tlp .(024)240923
SIP No. 123 /Dinkes
/15/2007Semarang, 01/03/2022

R/ INH 100 mg

R/ Parasetamol 60 ml fl No. I
S,jika perlu 1 sendok takar,
maksimal 4 kali sehari

Pro : An. Rini


Umur : 11 th (30 kg)
Alamat : Jl. Unta No.37 Semarang

No Resep 1A dan 1B

TUGAS 2
Daftar permintaan obat bebas, bebas terbatas dan PKRT

No. Nama sediaan Jumlah


1. Antasida DOEN 1 strip
2. Parasetamol 1 strip
3. Kasa steril 1 box

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
57

INFORMASI : DAFTAR HARGA OBAT


No Nama Obat HJA (Rp.-) / tab / botol
1 Amoxicilin 400 TUGAS
3 2 Allopurinol 350
3 Antasida doen 350
4 Acidum ascorbicum 50
5 Guaiafenesin 400
6 Antasida doen syrup 4.00
0
7 INH 100 250
8 INH 300 450
9 Oskadon tablet 450
10 Parasetamol syrup 4.00
0
11 Paracetamol tablet 100
12 Rifampicin 150 850
13 Rifampicin 450 1600
14 Rifampicin 600 2.10
0
15 Kasa steril 7.50
0
16 Masker 600
17 Vit B6 10 mg 150
18 Vit B6 25 mg 250
19 Tuslah pembuatan satu resep Rp. 1.000,00
20 Tuslah pembuatan satu resep racikan Rp. 2.000,00
Permintaan obat untuk persediaan obat di apotek (resep standar di Formularium Nasional)
No. Daftar Permintaan Sediaan Jumlah
1. Salep 2-4 20 gram

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
58

TUGAS 4
Apotek Bhakti Putra melakukan penyimpanan / pencatatan obat dengan data per
20 Februari 2022 sbb :
No Nama Obat No Batch Tannggal Kemasan Jumlah
kadaluarsa
1. Amlodipin 5 44525STW 30 Maret 2023 Box(5x10tab) 1 box
mg/tab
2. Glibenclamide 19046 FGR 28 Juli 2020 Box(10x10tab) 50 tab
tab
3. Rohto Tetes Mata 87644 DGH 5 Juni 2022 Btl/10 ml 2 btl
4. Vitamin C tablet 12677 EBY 16 Sept 2022 Btl / 100 tab 25 btl
5. Paracetamol 89654 VBC 23 Juni 2022 Box( 10 strip) 3 strip
tablet @10 tb
6. Vicks Vaporub 65123 ZXE 18 Juni 2022 Pot /10 gram 1 pot
7. INH 100 mg /tab 90675 SET 26 Des 2022 Btl/100 tab 15 btl
8. Caladin Lotion 35678 CDE 15 Des 2021 Btl/60 ml 1 bl
9 Surbex -Zet 7845aaQG 17 Januari 2023 Box/ 100 60
tablet tablet
10 Sagestam cream 67774TR 20 Desember Tube 15 gram 2 tube
2020

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
59

LEMBAR KERJA TUGAS 4

No Nama Obat No Batch Tanggal Kemasan Jumlah Keterangan Cekl


kadaluarsa ist

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
60

LATIHAN UKOM 3

Bapak Andi datang ke apotek Bhakti Putra, berniat membeli obat untuk anak Andra (14
tahun). Bapak Andi menyampaikan kepada TTK bahwa beliau akan membeli resep pertama
seluruhnya dan resep kedua setengah jumlah dalam resep tersebut. Selain membeli obat
dalam resep, bapak Andi juga bermaksud membeli obat untuk persediaan di rumah, yaitu
:Antasida DOEN 1 strip; tablet tambah darah 1 strip dan Kapas potong 35 gram 1 bungkus.

TUGAS 1 Dr. Siantar Jaya, Sp.PD


SIP. 94.02.7658934.2020/dinkes
Jl. Musi no.15 Semarang
Telp. 024-7897890
Praktek :Senin 17.00 21.00)

Smg,13 Februari 2023

R/ Paracetamol tablet. No.X


S.3.dd.I (jika
panas) R/ Ambroxol 30
mg
CTM 2 mg
Methyl prednisolon 4 mg
M.f.pulv da in caps dtd
no.XX S 2 dd I

Pro : Andra
Umur : 14 Tahun
Alamat : Jl.Mekar 35, Semarang

Catatan: No Urut Resep 1a dan 1b

TUGAS 2
Daftar permintaan obat bebas, bebas terbatas dan PKRT
No. Namasediaan Jumlah
1. Antasida DOEN 1 strip
2. Tablet tambah darah 1 strip
3. Kapas potong 35 gram 1 bungkus

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
61

INFORMASI : DAFTAR HARGA OBAT


No Nama Obat HJA (Rp.-) / tab / botol
1 Ambroxol tablet 30 mg 250
2 Antalgin tablet 500 mg 300
3 Antasida doen 250
4 Cefixim tablet100 mg 2000
5 Cefixim tablet 200 mg 3000
6 CTM tablet 4 mg 200
7 Kapas potong 35 gram 6500
8 Kapas potong 50 gram 9000
9 Methylprednisolon tablet 4 mg 400
10 Methylprednisolon tablet 8 mg 600
11 Methylprednisolon tablet 16 mg 800
11 Paracetamol tablet 200
12 Prednison tablet 5 mg 250
13 Tablet tambah darah 200
14 Embalase per resep (non racikan) 2000
15 Embalase per resep (racikan) 5000
TUGAS 3

Permintaan obat untuk persediaan obat di apotek Depo Rumah Sakit (resep standar di
Formularium Nasional)

No. Daftar Permintaan Sediaan Jumlah


1. Salep 2-4 10 gram

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
62

TUGAS 4

A. Lakukan pencatatan dan dokumentasi perencanaan pengadaan sediaan farmasi dan


perbekalan kesehatan.
Petunjuk kerja
- Amati data yang tertulis pada kartu stok obat
- Tuliskan data obat yang habis/ stok menipis dalam kartu/ buku defecta
- Tentukan perencanaan pengadaan obat berdasarkan data PBF yang tersedia.
- Dasar pemilihan PBF pada besaran diskon dan waktu kirimnya.

KARTU
Nama : Oskadon STOK
Obat : Strip KARTU
Satuan STOK
Nama Obat KET kayu putih cap lang
: Minyak JUMLAH
Tgl No Bon Dari / Untuk Masuk Keluar Sisa Paraf
Satuan : Botol 15 ml
6/2/2 PT. XXX 2 - 25
3 KET JUMLAH
5
9/2/2 No Bon
Tgl Dari / Masuk Keluar
5 Sisa
20 Paraf
3 Untuk KARTU STOK
2/3/ Obat
10/2/2
Nama PT. XXX C IPI
: Vitamin 4 4- 4
16
22 3
9/2/
Satuan
11/2/2 : Botol @ 40 tablet 51 4
11
23 3 KET JUMLAH
12/2/
12/2/2 Dari / Masuk 31
Keluar Sisa82
Tgl 233 No Bon Untuk Paraf
13/2/
13/2/2
5/3/ PT. XXX 12 5-1 31
12
23
22 3
7/2/ 2 10
23
8/2/ 1 9
23
10/2/ 3 6
23
11/2/ 2 4
23 DATA
13/2/ 2 2
PBF 23

Nama PBF Ketentuan Nama Obat dan perbekalan


farmasi
Oskadon tablet; Mefinal tablet;
Disc 2%;
PT. Antariksa Salep 2-4; vit C IPI; Vit B1 IPI;
Farma waktu kirim 2 Minyak kayu putih lang 30 ml
hari
Oskadon ; Minyak kayu putih lang
Disc 2%;
PT. Semesta Farma 30 ml;
waktu kirim 1 minyak kayu putih lang 15 ml; vit C
FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
63

hari IPI; Sanmol tablet;


Panadol tablet; Panadol sirup anak;
COD
PT. Intan Farma sanmol tablet; oskadon tablet; vit C
waktu kirim 1
hari IPI; minyak
kayu putih lang 60 ml
Berdasarkan data pilihan PBF yang tersedia, maka PBF yang dipilih
untuk pemesanan obat

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
64

B. Lakukan pemesanan, penerimaan serta penyimpanan sediaan Farmasi


dan Perbekalan kesehatan
Petunjuk kerja :
Tuliskan pesanan obat pada blanko surat pesanan
Periksa obat yang dikirim dari PBF sesuai dengan lembar
faktur PBF Lakukan penyimpanan obat yang diterima apotek
Periksa obat yang dikirim oleh PBF dengan surat pesanan apotek
Lakukan penyimpanan obat pada almari/ rak obat berdasarkan urutan abjad.

BLANKO DEFECTA
Lakukan pengisian blanko defecta berdasarkan data kartu stok diatas
No Nama Obat/ perbekalan Stok
farmasi Akhir

Lakukan pesanan obat ke PBF yang dipilih dengan nomer surat 31.
Pesanan :
Minyak kayu putih cap lang 15 ml
sebanyak 5 botol Oskadon tablet 1 dos
Vitamin C IPI 3 botol

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
65

BLANKO SURAT PESANAN


APOTEK Bhakti Putra
Jl. Rampai 10
SIA: 224/35/VI/20/DPTMSP

SURAT PESANAN

No. SP : Kepada PBF

di tempat
Bersama ini kami harap dikirimkan obat-obat berikut ini :

No. NAMA OBAT JUMLAH SATUAN

Apoteker Penanggung Jawab Apotek

,Apt
SIPA

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
66

FORM FAKTUR

PT SEMESTA FARMA
Jl. Rawa II No.26,
Semarang
Telp. 024-
28360467
No. Faktur : DS00002 Cabang : Semarang Kode/ Nama Costumer :
No. Faktur : 010.001- Alamat : jl Abdul Apotek Bhakti
Pajak 12.0001333 Rahman Saleh Putra
n
Tanggal : 14/2/23 Jatuh :14/3/23 Jl.Rampai 10
Tempo Semarang
No. SO : 10001 Salesma Lian Nama : APOTEK Bhakti
n a PKP Putra
No. PS : 10001 Ekspedis : Jl. Rampai 10
i Mail Semarang
NPWP : 02.748.153.0-
008.000
Potongan
N Batch E.D Nama Qty. Harga % Nilai Jumlah
o Produk Satuan Harga
1 118892- 20.05.20 MKP Lang 5 5.500 2 27.500
DM 25 15 ml
2 0810078 03.05.20 Oskadon tablet 100' 1 40.000 2 40.000
-AM 25
3 8890120 01. Vit C IPI 3 4.500 2 13.500
MK 12.2025 @40
Jumlah 81.000
Penerima/Pembeli PT. Semesta Potongan Harga 1.620
Farma
Dasar Pengenaan Pajak 79.380
APOTEK PBF SEMESTA PPN 11% 8.732
Bhakti F
Putra
Materai
(..............................) Winarni Jumlah Harus Dibayar 88.112
32349/
PEND/AA

C. Lakukan kontrol kadaluarsa pada persediaan obat dan perbekalan farmasi


Petunjuk kerja : Amati data obat terlampir, Kontrol kadaluarsa dengan
ketentuan :
1. Belum kadaluarsa
2. 3 bulan mendekati waktu kadaluarsa
3. Kadaluarsa

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
67

Tanggal
N Nama Obat No kadaluar Kemasan Jumlah
o Batch sa
1. Amlodipin 5 mg/tab 44525STW 30 Maret Box(5x10tab) 1 box
2024
2. Glibenclamide tab 19046 FGR 28 Juli 2022 Box(10x10tab) 50 tab
3. Rohto Tetes Mata 87644 5 Mei 2023 Btl/10 ml 2 btl
DGH
4. Vitamin C tablet 12677 EBY 16 Sept 2024 Btl / 100 tab 25 btl
5. Paracetamol tablet 89654 VBC 23 Januari Box( 10 strip) 3 strip@10
2023 tb

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
68

LEMBAR KERJA
TUGAS

1. BLANKO DEFECTA

Nama Obat/ perbekalan


No farmasi Stok Akhir

2. Berdasarkan data pilihan PBF yang tersedia, maka PBF yang dipilih untuk

3. SURAT PESANAN

APOTEK Bhakti Putra


Jl. Rampai 10
SIA: 224/35/VI/20/DPTMSP

SURAT PESANAN

No. SP : Kepada PBF ..


di tempat
Bersama ini kami harap dikirimkan obat-obat berikut ini :
No. NAMA OBAT JUMLAH SATUAN

20
Apoteker Penanggung Jawab Apotek

,Apt
SIPA

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
69

4. KONTROL KADALUARSA
Tanggal Ceklist
No Nama Obat No Kemasa Jumlah Keterangan
kadaluars
Batch a n

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR
70

SEMOGA SUKSES

FARMASI
SMK BHAKTI NUSANTARA SALATIGA
FARAR

Anda mungkin juga menyukai