Anda di halaman 1dari 32

PROLAKTIN

Rangsangan Sensoris
Disekresi SETELAH menyusui Sensoris
(indra sentuhan)
dari
Untuk menghasilkan ASI BERIKUTnya puting
dari puting

Prolactin
dalam
darah

Prolactin lebih
banyak disekresi
pada malam hari
Bayi menyusu
Menekan Ovulasi
REFLEKS OKSITOSIN

Bekerjanya SEBELUM atau SELAMA


Proses menyusui agar ASI mengalir

Oksitosin
dalam Rangsangan Sensoris
darah (indra sentuhan) dari
puting

Bayi
menyusu
Merangsang rahim
kontraksi
ZAT PENGHAMBAT (INHIBITOR) DALAM ASI

Jika payudara tetap penuh ASI,


Produksi ASI berhenti

Bila ASI dikeluarkan, baik melalui hisapan atau


diperah, inhibitor jg turut dikeluarkan
Pelekatan pada payudara
 Bayi memasukkan banyak aerola dan jaringan dibawahnya
kedalam mulut bayi
 Bayi menarik jaringan payudara untuk membentuk “dot panjang”
 Bayi menyusu pd payudara, bukan putingnya

Posisi lidah bayi :


 Lidah bayi maju, melewati gusi bawah dan berada dibawah saluran
ASI
 Lidah bayi sebenarnya melekuk mengelilingi “dot” jaringan
payudara.
Gerakan Menyusu
✓ Gerakan saat menyusu adl gerakan yg terjadi disepanjang lidah bayi dr
depan kebelakang. Gerakan ini menekan “dot” jar payudara kelangit2
keras bayi.
✓ Tekanan ini memerah ASI dr saluran ASI kedlm mulut bayi kemudian bayi
menelannya.
✓ Bayi tidak mengisap ASI keluar dr payudara spt minum dg sedotan
melainkan :
▪ Bayi menggunakan hisapan untuk menarik jaringan payudara membentuk dot,
dan menahan jaringan payudara didalam mulutnya
▪ Refleks oksitosin menyebabkan ASI mengalir kedalam sal ASI kedalam mulutnya
✓ Jika bayi melekat dg baik, bayi mengeluarkan ASI dg mudah, dan ini
disebut “menyusu yang efektif”
Perbedaan apa yang terlihat?
Pelekatan yg baik dan kurang baik

 Gambar 1 : Bayi melekat dg baik pd payudara


 Gambar 2 :
▪ Hanya putting yg ada dlm mulut bayi bukan jaringan
payudara
▪ Sal ASI berada diluar mulut bayi, sehingga lidah tdk
dpt mencapainya
▪ Lidah bayi ada di bag belakang mulutnya, shg tdk dpt
menekan sal ASI
Perbedaan apa yang terlihat?
Pelakatan tampak luar
 Gambar 1:
▪ Tampak aerola lebih banyak diatas mulut bayi drpd dibawah
mulutnya. Yg berarti menunjukkkan lidah bayi sdg menjangkau sal
ASI utk menekan ASI keluar
▪ Mulut bayi terbuka lebar
▪ Bibir bawah bayi melengkung keluar
▪ Dagu bayi menyentuh payudara
 Gambar 2:
▪ Terlihat aerola diatas dan dibawah mulutnya sama besar.
▪ Mulut bayi tdk terbuka lebar dan mengerucut kedepan
▪ Bibir bawah bayi tdk melengkung keluar
▪ Dagu bayi tdk menyentuh payudara
Informasi tambahan
▪ Lebarnya aerola yg terlihat diluar mulut bayi bukan tanda yg
dapat bisa dipercaya utk pelekatan yg kurang baik.
Beberapa ibu mungkin memiliki aeerola yg sangat lebar dan
dpt dilihat lebih byk aerola tersisa sekalipun bayi melekat dg
baik.
▪ Lebih bisa dipercaya jika membandingkan brp byk aerola yg
terlihat diatas dan dibawah mulut bayi
AKIBAT PELEKATAN YANG KURANG BAIK

Nyeri dan kerusakan pada puting Puting lecet, Puting retak

Bayi tidak menghisap ASI secara efektif Payudara Bengkak

Bayi tidak puas, seperti ingin


menyusu lebih banyak dan
Pasokan ASI berkurang lebih lama

Bayi jadi frustasi lalu


menolak menyusu.
Payudara kurang memproduksi ASI

Berat Badan Bayi tidak naik.


SEBAB SEBAB PERLEKATAN KURANG BAIK

Penggunaan botol Sebelum proses menyusu terbentuk

Sebagai tambahan setelah menyusui

Ibu tidak berpengalaman Bayi pertama


Pemberian asupan botol sebelumnya

Bayi kecil atau lemah


Kesulitan fungsional Puting dan sekitarnya kurang lentur
Payudara bengkak
Terlambat mulai menyusui

Kurang bantuan secara tradisional


dan kurang mendapat dukungan
dari masyarakat
Kurang bantuan yang
terampil Dokter, perawat, bidan tidak dilatih
membantu ibu menyusui
Refleks Mencari Puting (“rooting reflex”)

Bila sesuatu menyentuh


bibirnya, bayi membuka
mulutnya dan lidahnya
turun dan menjulir ke depan

Refleks Menghisap
Bila sesuatu menyentuh
langit-langinya, bayi
menghisap
Ketrampilan

Ibu belajar
Memposisikan
Bayi

Bayi belajar
Untuk menyusu

Refleks Menelan
Bila mulut penuh ASI,
Bayi akan menelan
POSISI MENYUSUI

• Empat Ciri posisi menyusui yang


baik :
• Kepala dan badan bayi
membentuk garis lurus
• Wajah bayi menghadap
payudara, hidung berhadapan
dengan putting
• Badan bayi dekat ketubuh ibu
• Ibu menggendong dan mendekap
badan bayi secara utuh
• Posisi Menggendong
Posisi ini paling umum digunakan
Posisi Menyilang
Posisi ini berguna bagi :
• Bayi baru lahir dan bayi kecil dan lemah
• Bayi apapun dg kesulitan melakukan posisi
• Bayi apapun dengan kesulitan melakukan
pelekatan
• Bisa utk bayi kembar
Posisi berbaring nyamping (slide lying)
• Posisi ini pcoco dan nyaman bagi ibu setelah
melahirkan dan membantu ibu istirahat
sambal menyusui
• Ibu dan anak keduanya berbating disisi
masing masing dan berhadapan
Posisi dibawah lengan
• Ibu duduk dengan nyaman dgn bayinya
dibawah lengannya. Badan bayi melewati
sisi ibu dan kepalanya berada sejajar dg
payudara
• Posisi ini sangat tepat untuk
• Setelah operasi Caesar
• Ketika putting terasa sakit/nyeri
• Untuk bayi kecil
• Ketika menyusui anak kembar
ASI PERAH
▪ Kadang ibu perlu memerah ASI untuk bayinya :
▪ Bayi terlalu lemah atau terlalu kecil utk menghisap dg
aktif
▪ Bayi memerlukan waktu lebih lama dr biasanya utk
belajar menghisap misalnya krn putting terbenam
▪ Memberi makan bayi dg BB rendah yg tdk dpt menyusu
▪ Memberi makan bayi sakit
▪ Menutupi kebutuhan ASI Ketika ibu dan bayi sakit
▪ Ibu harus berpisah dg bayinya beberapa jam
Cara menyimpan dan Memberikan ASI perah
• Simpan ASI perah dlm wadah bersih dan ditutup serta beri label tanggal ASI
diperah
• ASI perah dpt disimpan selama :
• 4 jam di suhu ruang 27-320C
• 6 -8 jam bila kondisi ASI perah sangat bersih pd suhu < 250C
• 2-3 hari dengan suhu 40C
• 2 minggu jika dibekukan dg suhu -150C
• 3 bulan dalam freezer dg suhu -180C dan 6 bulan dg suhu -200C
• Sebelum dihangatkan ASI perah yg telah dikeluarkan dr freezer, disimpan selama
12 jam di rak bagian bawah kulkas agar menghindari perubahan suhu ekstrim
• ASI perah Ketika diberikan ke bayi dikeluarkan dr kulkas, masukkan ke gelas kaca
bersih, direndam dalam mangkuk berisi air hangat
• Berikan ASI perah dengan cangkir atau sendok bukan botol
• ASI beku yang diberikan kepada bayi adalah yg terakhir di perah (Last in First
Out/LIFO)
• ASI beku yg sudah dicairkan selama 24 jam, tdk boleh diletakkan di suhu ruang
lebih dr 2 jam
BAHAYA PEMBERIAN SUSU FORMULA

 Mengganggu bonding

 Lebih mudah diare  Lebih mudah alergi


dan Infeksi dan keadaan tidak
saluran tahan (intoleransi)
pernafasan  Meningkatnya
 Diare menetap resiko terkena
(Kronis ) beberapa penyakit
 Kurang Gizi kronis
Kekurangan  Kelebihan berat
Vitamin A badan
 Lebih mudah  Nilai test
meninggal Ibu kecerdasan lebih
rendah
 Kemungkinan cepat  Meningkatnya resiko anemia,
hamil lagi kanker ovarium dan payudara
Kesulitan Pemberian ASI
Pencegahan :
1. Payudara bengkak • Letakkan bayi kontak kulit dg ibu
• Berikan ASI dlm 1 jam pertama
• Pelekatan yg baik
• Berikan ASI sesering mungkin

Yang harus dilakukan :


• Perbaiki pelekatan
• Berikan ASI lebih sering
• Usap payudara dg lembut utk mernagsang aliran ASI
• Tekan sekitar aerola utk mengurangi bengkak dan
membantu bayi mengisap
• Tawarkan kedua payudara
• Perah ASI utk mengurangi tekanan sampai bayi bisa
mengisap
• Kompres air hangatutk membantu aliran ASI sebelum
diperah
• Komrpres air dingin utk mengurangi rasa sakit setelah
diperah
Kesulitan Pemberian ASI
2. Putting lecet Pencegahan :
• Pelekatan yg baik
• Hindari penggunaan botol susu krn cara hisap yg
berbeda
• Hindari penggunaan sabun atau krim pd puting

Yang harus dilakukan :


• Tetap menyusui bayi
• Perbaiki pelekatan dan memastikan bayi datang dr
bawah payudara dan didekap erat
• Mulai menyusui pd sisi yg kurang terasa sakit
• Ubah posisi menyusui
• Biarkan bayi sendiri melepaskan isapannya
• Oleskan cairan ASI keputing
• Susui bayi tanpa menunggu payudara penuh
Kesulitan Pemberian ASI Pencegahan :
• Pastikan Pelekatan yg baik
• Minta bantuan keluarga melakukan tugas yg tidak terkait dg
perawatan bayi
3. Saluran ASI tersumbat • Susui bayi saat ia menginginkan dan biarkan melepaskan sendiri
isapannya
• Hindari pegang payudara dg pegangan gunting
• Hindari pakaian ketat

Yang harus dilakukan :


• Tetap menyusui bayi sesering mgkn (Jika ASI tdk dikeluarkan ada
risiko abses)
• Pastikan pelekatan baik
• Kompres air hangat (pakai handuk)
• Pegang bayi dlm posisi yg berbeda beda sehingga lidah
bayi/dagunya dekat dg sal yg tersumbat. lidah/dagu akan memijat
payudara dan mengeluarkan ASI dr bagian payudara itu
• Untuk saluran yg tersumbat lakukan pijitan lembut pd payudara
dg telapak tangan, mengulungkan jari kearah putting atau biarkan
bayi menyusu setiap 2/3 jam
• Ibu istirahat
• Ibu minum lebih banyak
• Jika tdk ada perkebangan dlm 24 jam, Rujuk
• Jika mastitis, peras jika terlalu sakit utk diisap bayi
Kesulitan Pemberian ASI
4. Ibu merasa tidak punya cukup ASI/ ASI tidak cukup yg
sesungguhnya
Yang harus dilakukan :
Pencegahan : • Dengarkan keluhan ibu
• Letakkan bayi kontak kulit dg ibu • Tentukan apakah ada penyebab yg jelas atas kesulitan menyusui
• Susui dalam 1 jam pertama setelah kelahiran (pola menyusui, kondidi mental, ibu/bayi sakit)
• Tetap Bersama bayi • Periksa BB, urin dan kotorannya
• Pastikan pelekatan baik • Bangun rasa percaya diri ibu, yakinkan ibu ia dpt menghasilkan
• Dorong bayi sering menyusu banyak ASI
• Biarkan bayi melepaskan sendiri putting susu ibu • Jelaskan apa kesulitan yg mungkin timbul pd umur 2-3 mgg, 6 mgg,
• Hindari penggunaan botol 3 bln krn adanya percepatan pertumbuhan sehingga bayi butuh ASI
• Berikan dorongan utk metode KB yg cocok lebih banyak
• Jelaskan pentingnya mengeluarkan banyak ASI dr payudara
• Periksa/perbaiki pelekatan
• Sarankan untk menghentikan asupan selain ASI bagi bayi
• Rawat gabung
• Pastikan ibu cukup dpt makanan dan minuman
• Produksi ASI akan semakin banyak jika sering diisap
• Ambil makanan atau minuman lokal yg dpt bantu produksi ASI
• Pastikan ibu sering kontak kulit dg bayi

Anda mungkin juga menyukai