PENDAHULUAN
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah
manusia serta menggangu lingkungan hidup. Sumber lain mengatakan bahwa air
limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah
tanah, air permukaan dan air hujan. Berdasrkan pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa air limbah adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah
adalah dihasilkannya limbah pada berbagai kegiatan diatas. Beberapa pengertian air
1
1. Menurut Azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih dan
serta tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti, limbah industri dan limbah
rumah tangga.
2. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003), air limbah atau air buangan adalah
sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-
tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat
hidup.
3. Pengertian lain menyebutkan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan
dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran
dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang
mungkin ada.
manusia dan rumah tangga serta berasal dari industri, atau air permukaan serta
buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat
kotoran umum.
semakin lama semakin meningkat. Penyebabnya yaitu jumlah rumah sakit, pusat
terus bertambah. Pada Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008 yang dikeluarkan
2
Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa jumlah rumah sakit di Indonesia pada
waktu itu mencapai 1.372 unit. Sementara itu, jumlah puskesmas mencapai 8.548
unit. Fasilitas kesehatan yang lain diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat dan
tidak dijelaskan berapa jumlah yang tepat. Pengelolaan limbah medis yang berasal
Indonesia masih dibawah standar profesional. Bahkan banyak rumah sakit yang
membuang dan mengolah limbah medis tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
peningkatan intensitas kegiatan, manusia bergerak dari suatu tempat ke tempat lain.
pergerakan teknologi, barang, jasadan tentu saja limbah bersama kegiatan mereka.
Berbagai limbah mulai limbah rumah tangga, limbah industri, hingga limbah pasar
dan limbah institusi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, balai pengobatan dan
puskesmas.
Fungsi Puskesmas dari dulu sampai sekarang adalah sebagai ujung tombak
Bentuk pelayanan itu dapat penanganan langsung kepada pasien atau dalam tahap
3
limbah klinis yang biasanya terdiridari bekas kain kasa, kapas, plastik, jarum suntik
dan botol infus. Apalagi sekarang telah banyak Puskesmas dan klinik kesehatan
swasta yang membuka layanan rawat inap dan tentu saja limbah klinis yang
mengandung berbagai macam jenis penyakit dan racun. Limbah klinis ini bila tidak
ditangani secara baik dan benar maka fungsi atau peran dari puskesmas atau klinik
kesehatan sebagai pembawa kehidupan sehat bagi masyarakat justru akan terbalik.
yang cukup mendesak, karena tempat umum merupakan tempat bertemunya segala
macam masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat tersebut.
Oleh sebab itu, maka tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala penyakit
terutama penyakit - penyakit yang medianya makanan, miniuman, air, dan udara.
Dengan demikian maka sanitasi tempat - tempat umum harus memenuhi syarat -
kesehatan masyarakat.
4
Tempat – tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan
mewujudkan lingkungan tempat – tempat umum yang bersih guna untuk melindungi
lainnya.
disebabkan oleh kurangya air minum yang aman, sanitasi dan hygiene yang buruk.
Terdapat bukti bahwa pelayanan sanitasi yang memadai, persediaan air yang aman,
kematian akibat Diare sampai 65%, serta penyakit-penyakit lainnya sebanyak 26%.
Development Goals) Asia Pasifik, Bahwa untuk sektor sanitasi di Indonesia cakupan
akses nasionalnya, rata-rata memang telah mencapai 80%, dan itu artinya telah
melampaui target dari MDGs yang hanya 74%. Namun, hal itu baru sebatas kuantitas.
Bukan kualitas. Dengan bukti di atas yang menunjukkan bahwa banyaknya bayi yang
5
meninggal akibat diare, hal itu telah cukup membuktikan bahwa secara kualitas,
Sedangkan bila ditinjau dari kuantitas dan kualitas, data terbaru yang dilansir
MDGs, baru 51,02% keluarga di Indonesia yang memiliki akses sanitasi yang
memadai. Targetnya, pada tahun 2015 akses sanitasi dapat naik hingga di angka 60%
hingga 70%.
Pengelolaan Limbah Padat Dan Cair di Puskesmas Sei Selincah Palembang Dan
Sanitasi Lingkungan.
1.3 Pertanyaan
Palembang?
Untuk mengetahui karakteristik air limbah padat dan cair, dan sanitasi
6
1.4.2 Tujuan Khusus
tahun 2013.
Palembang.
7
2. Membangun Kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat
pengajaran.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. (dr.
masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. (Dep. Kes. RI, 1991).
1
2.1.2 Fungsi Puskesmas
Dengan demikian puskesmas harus secara aktif terjun ke masyarakat dan bukan
Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan, sedangkan
10
sebagai pusat rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga mempunyai fungsi
koordinasi.
Limbah Puskesmas yaitu buangan dari kegiatan pelayanan yang tidak dipakai
ataupun tidak berguna termasuk dari limbah pertamanan. Limbah Puskesmas
cenderung bersifat infeksius dan kimia beracun yang dapat mempengaruhi kesehatan
manusia, memperburuk kelestarian lingkungan hidup apabila tidak dikelola dengan
baik.
11
pengangkutan, dan pemusnahan harus melalui sertifikasi dari pihak yang
berwenang.
2. Fasilitas Pembangunan Limbah Cair --- Limbah cair harus dikumpulkan
dalam container yang sesuai dengan karakteristik bahan kimia dan radiologi,
volume, dan prosedur penanganan dan penyimpanannya. Puskesmas harus
memiliki instalasi pengolahan limbah cair sendiri atau bersama-sama secara
kolektif dengan bangunan disekitarnya yang memenuhi persyaratan teknis.
Limbah padat Puskesmas adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk
padat akibat kegiatan Puskesmas yang terdiri dari limbah medis padat dan non medis
(Keputusan MenKes R.I. No.1204/MENKES/SK/X/2004).
Limbah padat Puskesmas adalah semua limbah Puskesmas yang berbentuk padat
sebagai akibat kegiatan Puskesmas yang terdiri dari limbah medis dan non medis,
yaitu:
1. Limbah non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di RS di
luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dari halaman yang
dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologi.
2. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius,
limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis,
limbah container bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam berat yang
tinggi.
3. Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi organisme pathogen
yang tidak secara rutin ada di lingkungan dan organisme tersebut dalam
12
jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit pada manusia
yang rentan.
4. Limbah sangat infeksius adalah limbah yang berasal dari pembiakan dan stock
(sediaan) bahan sangat infeksius, otopsi, organ binatang percobaan, dan bahan
lain yang diinokulasi, terinfeksi atau kontak dengan bahan yang sangat
infeksius.
Limbah cair Puskesmas adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal
dari kegiatan Puskesmas yang kemungkinan mengandung mikroorganisme bahan
beracun, dan radio aktif serta darah yang berbahaya bagi kesehatan (Depkes RI,
2006).
Air limbah Puskesmas adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil
proses seluruh kegiatan rumah sakit, yang meliputi : limbah cair domestik, yakni
buangan kamar dari Puskesmas yang kemungkinan mengandung mikroorganisme,
bahan kimia beracun dan radioaktif (Said, 1999).
Menurut Azwar (1990), air limbah atau air bekas adalah air yang tidak bersih
dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau
hewan, yang lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia termasuk industri.
13
2.3 Macam – Macam Limbah
1. Air limbah yang bersumber dari rumah tangga atau domestic wastes water,
yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah
ini terdiri dari ekskreta yaitu tinja dan air seni, air bekas cucian dapur dan kamar
2. Air limbah industri yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses
produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan
baku yang dipakai oleh masing-masing industri, antara lain nitrogen, sulfida,
amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut, dan
sebagainya. Oleh sebab itu, pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan
tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis
14
2.4 Karakteristik Limbah Puskesmas
b. Limbah padat
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak
lingkungan.
2. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan
api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah
atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu
tinggi.
15
4. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi
manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila
limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang
6. Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit
atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah
yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas limbah padat dan limbah cair
limbah. Untuk mengatasi limbah padat dan limbah cair ini diperlukan pengolahan dan
penanganan limbah yang tepat. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan
menjadi :
c. Metoda pembuangan :
16
i. penimbunan darat.
ii. pembakaran/pengkremisan
penanganan limbah, khususnya kertas dan makanan, disiram dengan air dan
dipadatkan.
tersusun atas sampah dengan kalor (Panas), sebagian besar terdiri dari zat-zat non
organik misalnya logam dan kaca yang tidak dipisahkan sebelum hydrolisis.
Gas-gas yang telah menguap diembunkan pada saat bahan yang tersisa dibakar untuk
tersebut. Karena oksidasi dicegah, proses pyrolisis harus dilakukan pada udara yang
17
2.7 Karakteristik Air Limbah
1. Karakteristik fisik Sebagian besar terdiri dari sebagian kecil bahan-bahan padat
asubspers terutama air limbah rumah tangga seperti sabun, sedikit berbau, kadang-
kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna, bekas cucian beras dan sayur, bagian-
kimia anorganik yang berasal dari air bersih, bermacam-macam zat organic berasal
coli terdapat juga dalam air limbah tergantung darimana sumbernya namun keduanya
limbah di Puskesmas
terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup
hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang
sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai danau ataupun ke dalam selokan.
Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan
18
deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti
enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air. Pencemaran air
yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang
masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ
b. Pengolahan limbah
diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya
pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai
melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri.Sampah padat dari
rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh
19
mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk
(Notoadmojo, 2003).
bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan
harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia, sedangkan
untuk pengertian dari sanitasi lingkungan, sanitasi lingkungan adalah status kesehatan
20
2.8.2 Tujuan Penyelenggaraan sanitasi
adalah:
dan sehat.
3. Agar tercipta keterpaduan antar program kesehatan dan antar sektor terkait
1. Hotel
2. Kolam renang
3. Pasar
4. Salon
21
5. Panti Pijat
6. Tempat wisata
7. Terminal
8. Tempat ibadah
Secara spesifik ada beberapa ruang lingkup sanitasi tempat-tempat umum, yaitu:
2. Pengelolaan sampah padat, air kotor, dan kotoran manusia (wastes disposal
22
BAB III
3.1.1 Sejarah
seorang warga kelurahan Sei Selincah pada tahun 1956 dengan luas tanah 1876m 2.
Pada tahun yang sama dibangunlah puskesmas Sei Selincah dengan luas bangunan
696m2. Puskesmas ini pernah mengalami rehabilitasi pada tahun 2002, dan
rehabilitasi kedua pada tahun 2005, karena kunjungannya yang ramai. Pada tahun
Sie Selincah. Puskesmas ini terletak di Jalan Mayor Zen. Masyarakat yang ingin
berobat dapat menjangkaunya dengan berjalan kaki, angkutan umum, becak maupun
3.1.3 Geografis
Puskesmas Sei Selincah terletak di Jl. Mayor Zen, Kelurahan Sei Selincah,
Kecamatan Kalidoni. Puskesmas ini terletak dipinggir jalan raya. Lokasinya mudah
23
dijangkau oleh masyarakat. Masyarakat biasanya menempuh perjalanan ke
Puskesmas dengan menggunakan becak, motor, jalan kaki, atau angkutan umum.
Wilayah kerja Puskesmas Sei Selincah meliputi 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Sei
Selincah dan Sei Lais, dengan luas wilayah kerja ± 2.365 Ha.
Total 2365 Ha
3.1.4 Topografis
Wilayah kerja Puskesmas Sei Selincah terdiri dari dataran rendah, rawa-rawa dan
sungai.
24
3.1.5 Demografis
Wilayah kerja Puskesmas Sei Selincah meliputi kelurahan Sei Selincah dan
Sei Selincah dan Kelurahan Sei Lais hampir sama, yaitu diantaranya :
a) Buruh Kasar
b) Pegawai Negeri
c) Pedagang
d) Pensiunan
e) Pengrajin
f) Nelayan
g) Petani
Dan pada umumnya adalah tenaga kerja lepas pada sektor informal.
Tabel 3.2
Data Demografis Wilayah Kerja
Puskesmas Sei Selincah Palembang tahun 2012
KELURAHAN
No Jumlah
Sei Selincah Sei lais
1 Jumlah Penduduk 19.898 13.999 33.896
2 Jumlah KK 4485 2364 13.665
3 Jumlah KK Gakin 1229 1504 2.733
4 Jumlah PUS 3776 2403 6179
5 Jumlah WUS 5464 3844 9308
6 Jumlah Ibu hamil 458 322 780
7 Jumlah Ibu Bersalin 436 306 742
8 Jumlah Ibu Menyusui 436 306 742
9 Jumlah Bayi 400 281 681
25
10 Jumlah Balita 1186 674 1860
11 Jumlah Lansia 1472 1036 2508
12 Jumlah RT/RW 55/8 39/7 94/15
13 Jumlah Rumah 4012 2204 6216
14 Jumlah Posyandu 13 11 24
15 Jumlah Posyandu Lansia 2 1 3
16 Jumlah Kader 65 55 120
17 Jumlah SD/MI 9 6 15
18 Jumlah SMP 6 - 6
19 Jumlah SMU 7 - 7
20 Jumlah PTN/PTS 0 0 0
21 Jumlah TTU 99 39 138
22 Jumlah TPM 11 3 14
23 Jumlah TPS 1 0 1
Jumlah Sumber Air Bersih
24 2) PAH 0 0 0
3) TA 0 0 0
pelayanan kesehatan pada masyarakat maka seluruh kegiatan harus berpedoman pada
Visi, Misi, Motto, dan Nilai Puskesmas Sei Selincah serta pelaksanaan harus
26
1. Visi
Tercapainya Kelurahan Sei Selincah dan Sei Lais sehat yang optimal yang
2. Misi
bermutu prima
3. Motto
4. Nilai
a) Keterbukaan
b) Kebersamaan
c) Kekeluargaan
5. Indikator
a) Terpeliharaanya PHBS
27
3.2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Sei Selincah Palembang
Sama seperti halnya instansi lain, untuk kelancaran tugas dan memenuhi
Secara garis besar Puskesmas Sei Selincah dibagi atas beberapa unit kerja yang
Untuk lebih jelasnya berikut akan disajikan Struktur Organisasi Puskesmas Sei
28
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Puskesmas Sei Selincah
Pimpinan Puskesmas
Dr. Hj. Sri Mariawati
Petugas P2M/P2TM
Petugas Kes. Usila Petugas Kes. Usila
Lela, Susi, Erli,Umi K
Lela Kartini, S.Pd Lela k, Azmi F
PUSTU
29
3.2.3 Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Puskesmas
1. Tugas Puskesmas
meliputi :
2. Fungsi Puskesmas
30
b) Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran dibidang pelayanan,
termasuk imunisasi
Kesejahteraan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana (KB), perbaikan gizi dan
usia lanjut
masyarakat.
31
k) Penyajian data dan informasi dibidang pelayanan, pembinaan dan
wilayah kerjanya.
kerjanya.
wilayah kerjanya.
3.Program Puskesmas
sebagian besar masyarakat, serta mempunyai daya ungkit yang tinggi dalam
32
mengatasi permasalahan kesehatan nasional dan internasional dan yang berkaitan
4. Gizi
6. Pengobatan
ruangan dan peralatan yang memada, program kerja, sumber daya manusia yang
terhadap ibu hamil (bumil), ibu bersalin (bulin), ibu yang telah bersalin
yang dilakukan setiap dua kali dalam satu minggu, yang dilakukan setiap
hari selasa dan jum’at yang dilengkapi dengan pemeriksaan alat USG.
33
Untuk kegiatan KB, Puskesmas Sei Selincah melayani kebutuhan
Kondom. Klinik ini dalam pelaksaannya dilayani oleh tujuh bidan terlatih.
a. Tenaga Puskesmas
Tabel 3.3
Distribusi Tenaga Medis di Puskesmas Sei Selincah Palembang tahun 2012
Gol
No Nama NIP Jabatan
.
1 2 3 4 5
1 dr. Hj. Sri Mariawati 195607121990112001 VI/c Pimpinan Puskesmas
2 Lela Kartini, S.Pd 195912151983032007 III/d Perawat Pkm Sei Selincah
3 Sri Nirmala, AM.Keb 195907211984102001 III/d Bidan Pustu Mata Merah
4 Hj. Umi Kalsum, 195703121987032001 III/d Bidan Pkm Sei Selincah
Am.Keb
5 Rosmalawati, SKM 196210051988032005 III/d Perawat Pkm Sei Selincah
6 Sri Hartati, AM.Keb 196707171987032003 III/d Bidan Pkm Sei Selincah
7 Erli Ratih, AM.Kep 196302281985012003 III/d Perawat Pkm Sei Selincah
8 drg. Porman Sinaga 19780802200601008 III/c Drg. Pkm Sei Selincah
9 Jamilah 196406121987032007 III/c Perawat Gigi Pkm Sei
Selincah
10 H. Mardan 196703281991031002 III/c Perawat Kes. Pkm Sei
Selincah
34
11 Astari Eka Weni 196804111989032004 III/c Parmasi Pkm Sei Selincah
12 Irawati, AM.Kep 196807221991032004 III/c Perawat Pkm Sei Selincah
13 Dahliana Lubis 197001271992022001 III/b Bidan Pkm Sei Selincah
14 Dr. Achmad Bayu 198108192006041007 III/b Dokter Staf Pkm Sei
Alfarizi Selincah
15 Dr. Pemi Welrado 198205082010011016 III/b Dokter Fungsional Pkm Sei
Selincah
16 Holina 197205031993032004 III/b Perawat Gigi Pkm Sei
Selincah
17 Aria Puji Astuti 196708161988032003 III/b Gizi Pkm Sei Selincah
18 Efi Sundari 197411171996032002 III/a Perawat Gigi Pkm Sei
Selincah
19 Khairunnisa, SKM 197911202010012007 III/a Staf TU
20 Susi Kartini 196904211991032007 III/a Analisis Pkm Sei Selincah
21 Yusnaini, S.Psi 197608161999032001 III/a Perawat Pkm Sei Selincah
22 Diana Sari 197201221994022002 III/a Sanitarian Pkm Sei
Selincah
23 Diana Rudi, SKM 197309701995022001 II/d Ass. Apoteker Pkm Sei
Selincah
24 Nirmaini 197911202010012007 II/c Bidan PKM Sei Selincah
25 Azmi Faidatul 198201182605012005 II/c Bidan Pkm Sei Selincah
Khasanah
26 Mardalena 197703152005012007 II/b Bidan Pkm Sei Selincah
27 Dr. Yuliarni PTT Dokter Fungsional
28 Novi Khairani HONDA Sanitarian Pkm Sei
Selincah
29 Yuliana, AM.Kep HONDA Perawat Pkm Sei Selincah
30 Noni Roselina, HONDA Perawat Pkm Sei Selincah
AM.Kep
31 Suhut PHL J. Malam Pustu Mata
Merah
32 M. Zailani Ahmad PHL J. Malam Pkm Mata Merah
33 Sulaiman PHL J. Malam Pustu S. Lais
Sumber: Kepegawaian Puskesmas Sei Selincah Palembang Tahun 2012
35
b.Sumber dana Puskesmas
operasional yang sebagian besar berasal dari Dinas Kesehatan Kota Palembang yaitu,
JAMSOSKES, dana sarana ASKES yang diterima setiap bulannya dan dana
JAMKESMAS, BOK Puskesmas dan dana dari pasien yang membayar lansung.
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
4. Gizi
6. Pengobatan
36
BAB 4
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
akibat kerja.
2. Alangkah baiknya setiap bak disertai dengan penutup agar sesuai dengan
3. Perlunya pemasangan alat pengukur debit air limbah dan pengadaan APD
37