Anda di halaman 1dari 2

HASIL NOTULENSI SESI INTERNAL

Kesimpulan

1. Materi Pertama : FCC


 Family Center Cared atau FCC berorientasi pada kemampuan keluarga dalam merawat anak
di rumah.
 Pentingnya suport keluarga dalam pembinaan FCC.
 Komponen FCC : unggah-ungguh, komunikasi antar anggota keluarga dan perawat, menjaga
martabat keluarga, saling menghormati, koordinasi.
 Enabling (melibatkan keluarga) dalam empowering (pengambilan keputusan).
2. Materi Kedua : Peran Bermain
 Bermain sebagai sarana untuk mengekspresikan keinginan anak.
 Fungsi : meningkatkan keterampilan kognitif, sosial, kreativitas, sensorik-motorik, inisiatif,
kesadaran moral, dan kemampuan berkomunikasi.
 Sarana : alat permainan edukatif disesuaikan usia.
 Syarat APE : aman, sesuai umur, desain jelas, mudah diterima, mudah dirawat, menarik
perhatian anak, dan bermanfaat.

Hasil Diskusi

1. Materi Pertama dengan Ners Mulyanti


 Pertanyaan : Bagaimana program FCC dalam mengatasi tantrum pada anak?
Jawaban : Jika anak telah mengalami tantrum, maka tindakan selanjutnya adalah kontak fisik
seperti memeluk dan merangkul. Kemudian, lakukan edukasi pada anak seperti mengatakan
bahwa anak bisa menabung untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.
 Pertanyaan : Apakah terdapat instrumen untuk menilai keberhasilan asuhan keperawatan
berbasis FCC bagi anak hospitalisasi?
Jawaban : Keberhasilan FCC diukur dari sikap dan tingkah laku anak semasa asuhan
berlangsung. Bagaimana ia beradaptasi dan bersosialisasi terhadap orang asing. Juga
terdapat RS dengan bangsal FCC, dimana perawat dapat memantau kemajuan keluarga
dalam merawat anak secara mandiri.
 Pertanyaan : Bagaimana tingkat keberhasilan FCC pada toxic parents?
Jawaban : Tingkat keberhasilan bergantung pada kinerja orang tua, bisa dikolaborasikan
dengan ahli rohani agar hati orang tua lebih terbuka.
2. Materi Kedua dengan Ners Sunarsih
 Pertanyaan : Terapi bermain seperti apa yang cocok untuk menstimulasi tumbuh kembang
anak dengan disabilitas?
Jawaban : Ajarkan anak untuk memakai baju, mencuci tangan, dan bentuk pekerjaan sehari-
hari lain sebagai model bermain.
 Pertanyaan : Bagaimana bentuk terapi bermain bagi anak hospitalisasi di bed?
Jawaban : Bentuk permainan berupa motorik halus tanpa anak harus berpindah tempat,
seperti menggambar, mewarnai, dsb.
 Pertanyaan : Apakah terdapat penelitian mengenai terapi bermain untuk meningkatkan
kemampuan sosial anak?
Jawaban : Di Medan ada seorang anak pengidap leukimia yang menerima program terapi
bermain berupa mendongeng.

Anda mungkin juga menyukai