Anda di halaman 1dari 2

Fathiya Rahadatul ‘Aisy / P27220020154

ACUTE GASTROENTERITIS / FLU PERUT

 Kasus
 Skenario : seorang ibu membawa anaknya yang sedang sakit.
 Gejala : muntah selama 24 jam terakhir, diare, dan demam.
 Pemeriksaan fisik : mata cekung, mukosa kering, turgor kulit berkurang, dan
takikardi.
 Diagnosis : Gastroenteritis.
 Gastroenteritis
 Keadaan buang air besar tiga kali atau lebih dalam sehari, konsistensi encer. Disertai
atau tanpa muntah, biasanya diikuti demam.
 Berlangsung selama 1-2 minggu.
 Sebagai kondisi pediatrik umum.
 Hal Penting : Hindari Dehidrasi
 Solusi : berikan cairan.
- Asupan enteral jika anak memiliki tanda dehidrasi sedang hingga berat.
- Selang NGT.
- Cairan IV.
 Tanda dehidrasi secara umum : tidak ada tanda klinis. Mungkin anak mengalami
kehausan, dan pengurangan output cairan.
 Macam Dehidrasi
- Dehidrasi Ringan  membran mukosa kering, haus, takikardi ringan, dan
pengurangan output cairan.
- Dehidrasi Sedang  membran mukosa kering, mata cekung, gangguan respirasi,
takikardi, turgor kulit berkurang, dan letargi.
- Dehidrasi Berat  memiliki tanda syok, dengan semua gejala di atas, badan
berbintik, kesadaran yang berubah.
 Komplikasi :
- Dehidrasi  menyebabkan syok.
- Over Hidrasi  edema cerebral, kematian.
 Etiologi Gastroenteritis
 70% virus : rotavirus, norovirus, adenovirus
 20% bakteri : campylobacter, e. colli, shigella, salmonella.
 Protozoa and cacing.
 Tanda Kondisi Gawat Darurat
 Sakit perut parah.
 Diare terus menerus selama >10 hari.
Fathiya Rahadatul ‘Aisy / P27220020154

 Darah dalam tinja.


 Muntah tanpa disertai diare.
 Berpenampilan buruk.
 Penanganan di RS
1. Memeriksa kondisi pasien  peningkatan tekanan intrakranial, ketoasidosis
diabetik, sepsis, infeksi saluran kemih, apendiksitis, dan pembedahan yang
menyebabkan sakit perut akut.
2. Mendiagnosis pasien mengalami flu perut.
3. Mengecek derajat dehidrasi.
4. Segera lakukan pemeriksaan.
 Pada dehidrasi sedang dan berat : pemeriksaan darah lengkap, EUC, tes gula
darah, tes tinja, sampel dan kultur, analisis urin.
 Bayi dan anak dengan demam dan dehidrasi berat : kultur darah.
5. Pengobatan.
 Dehidrasi Ringan
- Jika anak toleransi cairan oral  penuhi kebutuhan cairan, pantau dan
lakukan discharge planning.
- Jika intoleransi  dorong asupan cairan oral dan hentikan jika kondisi anak
memburuk.
 Dehidrasi Sedang
- Dorong asupan cairan oral. Opsi lain : nasogastric dan rehidrasi IV.
- Jika terjadi intoleransi dan tidak ada perkembangan, penting untuk
memonitor pasien (cek TTV).
- Ketika ada perkembangan, lanjutkan tindakan dan lakukan discharge
planning.
 Dehidrasi Berat
- Pantau kondisi anak sesering mungkin, karena mereka dalam beresiko syok.
- Pentingnya Airway – Breathing – Circulation (rehidrasi IV dan
pemeriksaan darah).
- Lakukan monitor. Ketika ada perkembangan, dorong asupan cairan oral,
discharge planning, dan lanjutkan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai