Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN ANALISA SINTESA

STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI

DI SUSUN OLEH :
RODY PRATAMA
113063C117026

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2020-2021
LAPORAN ANALISA SINTESA

Initial klien : Tn.R


Diagnosa medis : Dehidrasi
No RM : 203xxxx

1. Diagnosa keperawatan: Nyeri Akut


Nyeri akut yaitu pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang actual atau
potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa.
2. Tindakan yang dilakukan:
Pemberian obat melalui intravena (IV)
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :
Pengertian :
Pemberian obat intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan
obat kedalam pembelum darah vena menggunakan spuit. Pada pemberian
obat intravena ini sangat bereaksi sangat cepat karena obat masuk kedalam
sirkulasi darah klien secara langsung.
Tujuan :
a. Untuk memperoleh reaksi obat yang sangat cepat diabsorbsi
b. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
c. Untuk memasuki obat dalam jumlah besar
Prinsip-prinsip Rasional
a. Cek instruksi dokter a. Agar tindakan tepat
b. Cuci tangan b. Mencegah transmisi
c. Siapkan alat mikroorganisme
d.12 benar
c. Untuk mempermudah melakukan
e. Salam terapeutik
f. Menjaga privasi klien tindakan
g. Atur posisi klien d. Agar tidak terjadinya kesalahan
h. Pilih area penusukan dalam pemberian obat
i. Bersihkan area penusukan e. Untuk menjalin hubungan saling
j. Lakukan penusukan percaya
k. Masukkan obat f. Melindungi privasi klien
l. Tekan area penusukan
g. Agar klien lebih aman dan
menggunakan kapas alkohol
m. Tanyakan persaan klien nyaman
n. Akhiri kegiatan dengan baik h. Agar penusukan tidak salah dari
o. Catat waktu pelaksanaan kegiatan, sasaran
Catat respon klien, Paraf dan nama i. Karna prinsip steril
perawat jaga j. Untuk memasukkan obat injeksi
k. Agar obat bereaksi
l. Agar tidak terjadi pendarahan
m. Untuk mengetahui apa yang
dirasakan klien
n. Agar hubungan dengan klien
terjalin dengan baik
o. Sebagai bukti telah melakukan

4. Analisa Tindakan Keperawatan:


Klien yang mengalami rasa nyeri dengan tindakan pemberian obat analgesic
melalui intravena dapat membantu klien dalam mengurangi rasa nyeri dan
memberi rasa aman dan nyaman dimana obat yang masuk melalui pembuluh
akan cepat bereaksi.
5. Resiko yang dapat terjadi :
a. Pasien alergi terhadap obat
b. Pada bekas suntikan dapat terjadi apses, nekrose atau hematoma
6. Hasil yang didapat dan maknanya :
Hasil yang didapat dari tindakan ini adalah nyeri akut berkurang yang maknanya pasien
merasa lebih nyaman dan tenang tanpa mengeluh nyeri lagi.
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah/ diagnose tersebut. (mandiri dan kolaborasi) :
a. Monitor KU dan TTV
b. Catat intensitas nyeri
c. Kolaborasi dalam pemberian obat analgesic
d. Berikan posisi aman dan nyaman
e. Atur posisi klien senyaman mungkin
8. Evaluasi tindakan
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal
b. Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang
c. Pasien tampak tenang dan nyaman
Daftar Pustaka

Alimul, Aziz, H. 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Salemba Medika.


Jakarta
Herdman T.H., and Kamitsuru, S. (2018). NANDA International NuringDiagnoses
:Definition&Classification, 2018-2020. Oxford: Wiley Blackwell.
Rochimah, dkk. (2011). KeterampilanDasarPraktikKlinik. Jakarta : CV. Trans
Info Media
Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan,
Jakarta: Salemba Medika.
LAPORAN ANALISA SINTESA

Initial klien : Tn.R


Diagnosa medis : Obstruksi Vomitos
No RM : 2024xxxx

1. Diagnosa keperawatan: Nyeri Akut


Nyeri akut yaitu pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang actual atau
potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa.
2. Tindakan yang dilakukan:
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :
Pengertian :
Pemeriksaan tanda-tanda vital merupakan pemeriksaan dasar pada untuk
mendeteksi keadaan umum klien. Ada 4 komponen tanda vital yang harus
dipantau secara rutin yaitu tekanan darah, denyut nadi, laju pernapasan, dan
suhu tubuh.
Tujuan :
a. Untuk mengetahui keadaan umum klien
b. Untuk mengetahui berapa tekanan darah klien
c. Untuk menilai frekuensi denyut nadi klien
d. Untuk menilai frekuensi pernapasan klien
e. Untuk mengetahui suhu tubuh klien
Prinsip-prinsip Rasional
a. Mempersiapkan alat-alat a. Untuk mempermudah dalam
b. Cuci tangan pemeriksaan
c. Salam terapeutik b. Mencegah transmisi organisme
d. Jaga privasi klien c. Menjalinkan hubungan saling
e. Atur posisi pasien untuk percaya
mengambil posisi yang nyaman d. Terjaganya privasi klien
f. Lakukan tindakan secara e. Posisi yang nyaman dapat
bergantian pengukuran suhu, menambah rasa rileks
pernapasan, nadi, dan tekanan f. Untuk mengetahui keadaan klien
darah g. Untuk mengetahui perasaan dan
g. Evaluasi hasil kegiatan respon klien
h. Akhiri kegiatan dengan baik h. Agar hubungan dengan klien
i. Catat waktu pelaksanaan kegiatan, terjalin dengan baik
Catat respon klien, Paraf dan i. Sebagai bukti telah melakukan
nama perawat jaga

4. Analisa Tindakan Keperawatan:


Dengan tindakan ini kita bisa mendapatkan hasil keadaan umum klien seperti
suhu tubuh, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah klien.
5. Resiko yang dapat terjadi:
a. Pemasangan manset yang terlalu kencang dapat membuat klien tidak
nyaman dan tangan menjadi keram.
b. Dapat menyebabkan penularan infeksi/mikroorganisme
6. Hasil yang didapat dan maknanya :
TD : 120/80 x/menit
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
T : 36,8o C
Maknanya tanda-tanda vital klien dalam batas yang normal
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah/ diagnose tersebut. (mandiri dan kolaborasi) :
a. Atur posisi klien senyaman mungkin
b. Kolaborasi dalam pemberian obat
8. Evaluasi tindakan
a. Tanda-tanda vital klien dalam batas normal
b. Pasien tampak aman dan nyaman
Daftar Pustaka

Bulechek, M, et al. (2013). Nursing Intervention Classification (NIC). Fifth


Edition. Mosby Elsevier.
Herdman T.H., and Kamitsuru, S. (2018). NANDA International NuringDiagnoses
:Definition&Classification, 2018-2020. Oxford: Wiley Blackwell.
Rochimah, dkk. (2011). KeterampilanDasarPraktikKlinik. Jakarta : CV. Trans
Info Media
Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan,
Jakarta: Salemba Medika.
LAPORAN ANALISA SINTESA

Initial klien : Tn.R


Diagnosa medis : Obstruksi vomitos, dehidrasi ringan
No RM : 0 – 31 - xxxxx

1. Diagnosa Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan injury biologis

2. Tindakan Yang dilakukan :


Mengganti alat tenun atau bed making

3. prinsip-prinsip tindakan dan rasional:


Pada kasus ini tindakan mengganti alat tenun atau bed making kotor dengan
alat tenun yang bersih dan pada tempat tidur yang kosong.
Prosedur tindakan keperawatan
Tujuan :
1. Memberikan kenyaman kepada klien yang kondisi fisiknya
tidakmemungkinkan untuk melakukan ambulasi dank lien tirah
baring dengan alasan medis.
2. Memberikan lingkungan yang bersih, tenang dan nyaman.

Prosedur Kerja

No Tindakan Rasional
1. Tahap Pre-orientasi
- Persiapkan alat - Mempermudah melakukan
tindakan
2. Tahap Orientasi
- Salam Teraupeutik
(mengucapkan salam,
memperkenalkan nama,
menjelaskan maksud dan
tujuan kegiatan)
3. Tahap Kerja
- Siapkan peralatan dan Menunjukkan pengorganisasian
letakkan di atas kursi tugas
samping tempat tidur
- Cuci tangan Membersihkan dari mikroorganisme

- Atur tempat tidur klien Posisi yang tinggi akan mengurangi


menjadi lebih tinggi tegangan pada tubuh perawat
- Singkirkan barang – Hal ini sangat berharga dan sangat
barang pribadi klien dari tidak menyenangkan apabila
atas tempat tidur barang-barang pribadi klien hilang
- Buka sarung bantal dan Menjaga bantal tetap bersih.
letakkan dikeranjang kain Melonggarkan sprei dapat
kotor dan letakkan bantal mencegah sprei rusak dan sobek.
tempat yang bersih. Melonggarkan sprei dan memutar
Longgarkan sprei dari tempat tidur secara sistematis
ujung bagian kepala yang mengurangi tegangan yang
dekat dengan perawat disebabkan oleh menjangkau sisi
yang jauh menyilang tempat tidur.
- Lipat kain yang tidak Melipat kain akan menghemat
digunakan, seperti selimut, waktu dan energy ketika kain
menjadi empat bagian, dan tersebut dipindahkan ke tempat
gantung yang diatas kursi tidur. Lipatan kain tadi saat berada
yang bersih di tempat tidur mengurangi
teganagn lengan pada perawat.
- Lipat atau gulung sprei Menggulung sprei dan
kotor (bagian yang kotor menempatkannya dengan benar
dilipat ke dalam) dan pada bak laundry membantu
letakkan pada bak laundry. mencegah penyebaran organisme.
Jangan letakkan pada Lantai banyak terkotaminasi
lantai atau pada furniture. bakteri-bakteri,kain kotor akan lebih
Jangan menempelkan kain mengkontaminasi furniture,baju
kotor pada seragam perawat,dan nanti akan
menkontaminasi pasien lain.
- Ambil sprei yang bersih, Membuka sprei di tempat tidur
tempatkan bagian bawah mengurangi teganagn pada lengan.
kain dengan lipatan Perawat meminimalkan penyebaran
ditengah pada bagian organisme
kasur dan cukup tinggi

- Buka lipatan dan sisakan Mempersiapkan sprei sehingga


25 cm tiap sisi cukup untuk menutupi setiap sisi
- Menghadap diagonal Menurunkan kemungkinan sprei
tempat tidur, angkat kasur terlepas dari tempat tidur
bagian atas sedikit dan
lipat sprei ke bawah kasur
- Buat sudut dari ujung Merapikan sprei sisi per sisi akan
sprei berbentuk segitiga menghemat energy perawat dan
lalu lipat salah satu sisi membuat sudut segitiga
segitiga kebawah memantapkan posisi sprei dikasur
kasur,lakukan hal yang
sama pada bagian kaki
kasur lalu hal yang sama
pada sisi lain tempat tidur
- Tempatkan perlak di atas Perlak untuk BAB/BAK klien
kasur kira – kira setinggi
dada sampai lutut klien
- Letakkan alas perlak yang Mencegah sprei terkena BAB/BAK
masih terlipat dan buka klien. Mencegah alas perlak
lipatannya sejajar dengan tergeser ketike klien tidur.
perlak
- Masukkan alas perlak ke Mencegah perlak bergeser saat klien
bawah sisi kasur di atas berada di atasnya.
sprei Ketika klien mengotori kasur maka
- Hamparkan drawsheet drawsheet akan dapat diganti
diatas perlak dengan mudah
- Selanjutnya letakkan Penggunaan selimut membuat
selimut ditengah kasur pasien hangat. Memudahkan klien
atau hamparkan dari untuk meraih selimut, saat akan
bawah ke atas. Lipat ujung beranjak tidur.
selimut dibagian atas
tempat tidur kira – kira 25
cm ke luar
- Menempatkan sarung Agar lebih mudah mengambilnya
bantal di tempat tidur. dan mencegah penyebaran
Buka masing – masing mikroorganisme
sarung bantal dan
masukkan bantal ke
dalmnya

- Menempatkan bantal pada Agar tampak rapi


bagian kepala tempat
tidur.
- Memastrikan bel
Agar memudahkan klien
pemanggil berfungsi
memanggil perawat saat
dengan baik membutuhkan bantuan
- Mengatur tempat tidur Tempat tidur dengan posisi rendah
dengan posisi yang rendah
memudahkan dan lebih aman bagi
klien saat naik ke tempat tidur
- Meletakkan kain yang Hal ini untuk mencegah penyebaran
kotor pada tempar yang mikroorganisme
disediakan. Cuci tangan

4. Analisa Tindakan Keperawatan :


Tindakan ini memerlukan ketelitian dan keterampilan untuk melakukan proses
tindakan. Bed making merupakan mengganti sprei kotor dengan sprei yang bersih pada
tempat tidur klien dengan klien diatas tempat tidur atau pada tempat tidur yang kosong.
Menjadikan tempat tidur bersih dan nyaman adalah tanggung jawab kita sebagai seorang
perawat.
5. Resiko yang dapat terjadi : Resiko yang dapat terjadi dalam melakukan tindakan
bed making jika tidak diganti dengan sprei yang baru yaitu klien tidak merasakan
nyaman dan klien merasakan gelisah ketika linen atau sprei tidak diganti

6. Hasil yang didapat dan maknanya : Klien tampak tenang. Artinya klien
merasa lebih nyaman setelah dilakukan bed making.

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan


mengatasi masalah/diagnose tersebut. (mandiri dan kolaborasi) : Bantu
pasien dalam makuakan personal hygiene dan Bantu pasien untuk melakukan
latihan gerakan anggota badan secara teratur (ROM).

8. Evaluasi Tindakan : Tindakan ini dilakukan sudah sesuai dengan prosedur


yang ada. Setelah bed making kaji respon klien.
Referensi :

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Ed 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Ed 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
LAPORAN ANALISA SINTESA

Initial klien : Ny. B


Diagnosa medis : Pneumonia
No RM : 20xxxxxx

1. Diagnosa keperawatan: Pola Nafas Tidak Efektif


Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
2. Tindakan yang dilakukan:
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :
Pengertian :
Pemeriksaan tanda-tanda vital merupakan pemeriksaan dasar pada untuk
mendeteksi keadaan umum klien. Ada 4 komponen tanda vital yang harus
dipantau secara rutin yaitu tekanan darah, denyut nadi, laju pernapasan, dan
suhu tubuh.
Tujuan :
a. Untuk mengetahui keadaan umum klien
b. Untuk mengetahui berapa tekanan darah klien
c. Untuk menilai frekuensi denyut nadi klien
d. Untuk menilai frekuensi pernapasan klien
e. Untuk mengetahui suhu tubuh klien
Prinsip-prinsip Rasional
a. Mempersiapkan alat-alat a. Untuk mempermudah dalam
b. Cuci tangan pemeriksaan
c. Salam terapeutik b. Mencegah transmisi organisme
d. Jaga privasi klien c. Menjalinkan hubungan saling
e. Atur posisi pasien untuk percaya
mengambil posisi yang nyaman d. Terjaganya privasi klien
f. Lakukan tindakan secara e. Posisi yang nyaman dapat
bergantian pengukuran suhu, menambah rasa rileks
pernapasan, nadi, dan tekanan f. Untuk mengetahui keadaan klien
darah g. Untuk mengetahui perasaan dan
g. Evaluasi hasil kegiatan respon klien
h. Akhiri kegiatan dengan baik h. Agar hubungan dengan klien
i. Catat waktu pelaksanaan kegiatan, terjalin dengan baik
Catat respon klien, Paraf dan i. Sebagai bukti telah melakukan
nama perawat jaga

4. Analisa Tindakan Keperawatan:


Dengan tindakan ini kita bisa mendapatkan hasil keadaan umum klien seperti
suhu tubuh, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah klien.
5. Resiko yang dapat terjadi:
a. Pemasangan manset yang terlalu kencang dapat membuat klien tidak
nyaman dan tangan menjadi keram.
b. Dapat menyebabkan penularan infeksi/mikroorganisme
6. Hasil yang didapat dan maknanya :
TD : 120/80 x/menit
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit
T : 36,8o C
Maknanya tanda-tanda vital klien dalam batas yang normal
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah/ diagnose tersebut. (mandiri dan kolaborasi) :
a. Atur posisi klien senyaman mungkin
b. Kolaborasi dalam pemberian obat
8. Evaluasi tindakan
a. Tanda-tanda vital klien dalam batas normal
b. Pasien tampak aman dan nyaman
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, M, et al. (2013). Nursing Intervention Classification (NIC). Fifth


Edition. Mosby Elsevier.
Herdman T.H., and Kamitsuru, S. (2018). NANDA International NuringDiagnoses
:Definition&Classification, 2018-2020. Oxford: Wiley Blackwell.
Rochimah, dkk. (2011). KeterampilanDasarPraktikKlinik. Jakarta : CV. Trans
Info Media
Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan,
Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai