SURAT PENGANTAR
Nomor : 029/Asy/IX/2021
Nirwani, S.Pd.I.
NIP: 197105122007012025
Tembusan :
1. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur di Selong;
2. Inspektur Daerah Kabupaten Lombok Timur di Selong;
3. Asisten Pemerintah Daerah dan Kesra Sekda Kab. Lombok Timur di Selong;
4. Kepala BPKAD Kab. Lombok Timur di Selong;
5. Kepala Bagian Tata Pemerintah Setda Kab. Lombok Timur di Selong;
6. Camat Selong di Selong;
7. Lurah Pancor di Pancor.
Nomor : 030/Asy/IX/2021
Lamp : -
Hal : Permohonan Hibah Aset Pemda Lotim
Kepada Yth.
Bapak BUPATI LOMBOK TIMUR
di-
Selong
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Semoga kami jumpai Bapak Bupati dalam kondisi sehat wal afiat dan Allah
permudah semua urusan kita. Aamiin Yaa Robbal 'Alamiin.
Oleh karena itu mohon kirainya kepada Bapak Bupati Lombok Timur dengan arif
dan bijaksana untuk memberikan kami hibah tanah aset Pemda yang berada di tanah
pecatu (eks) Lingkungan Muhajirin Kelurahan Pancor.
Nirwani, S.Pd.I.
NIP: 197105122007012025
Mengetahui,
Lurah Pancor, Ketua LKMK Pancor Dewan Komite,
Lalu Ridho Arindi, S.Ap. Badri Ansori, S.Sos. Ahmad Masfu', ME..
PROPOSAL
TANAH HIBAH PEMDA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sarana dan prasarana adalah sebuah keniscayaan utlak diperlukan dalam dunia
pendidikan agar keberlangsungan kegiatan belajar dan mengajar dapat berlangsung
dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan berdasarkan Undang – Undang
No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang nantinya diperlukan oleh dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Pembangunan nasional untuk memajukan kesejahteraan umum sebagaimana
dimuat di dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada hakekatnya adalah pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia yang
menekankan pada keseimbangan pembangunan, kemakmuran lahiriah dan kepuasan
batiniah, dalam suatu masyarakat Indonesia yang maju dan berkeadilan sosial
berdasarkan Pancasila. Bangunan gedung sebagai tempat manusia melakukan
kegiatannya, mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak,
perwujudan produktivitas, dan jati diri manusia. Oleh karena itu, penyelenggaraan
bangunan gedung perlu diatur dan dibina demi kelangsungan dan peningkatan kehidupan
serta penghidupan masyarakat, sekaligus untuk mewujudkan bangunan gedung yang
fungsional, andal, berjati diri, serta seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya.
Dalam upaya meningkatkan pembinaan kualitas pendidikan yang kesinambungan
maka pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membangun kemajuan
ummat d an bangsa dimana lewat pendidikan mereka akan dibimbing, diarahkan, dan
dibekali teori-teori bagaimana cara untuk membangun dan menjalani kehidupan yang
baik dan layak. Setiap orang pasti membutuhkan pendidikan, baik orang yang sudah
dianugerahi kecerdasan maupun orang yang belum dianugerahi kecerdasan, baik orang
yang normal akal sehatnya maupun orang yang memiliki kelainan. Pendidikan akan
menjadikan seseorang lebih luas wawasannya, lebih bijaksana, dan memiliki kepribadian
yang tangguh. Pendidikan juga dapat membedakan kedudukan kita di masyarakat. Orang
yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, maka orang itu akan lebih terpandang dan
dihargai dalam masyarakat. Dalam segi tingkat mendapatkan pekerjaan, pendidikan juga
sangat berpengaruh. Terutama dalam hal jabatan, orang yang memiliki pendidikan yang
tinggi akan diberikan amanah dalam jabatan yang tinggi pula. Sebaliknya, sedangkan
orang yang memiliki pendidikan rendah akan diberikan amanah jabatan yang rendah
pula. Karena setiap pekerjaan akan disesuaikan dengan kemampuan seseorang. Dan hal
itu juga akan menentukan pendapatan dari pekerjaannya.
Bangunan gedung merupakan salah satu wujud fisik pemanfaatan ruang. Oleh
karena itu dalam pengaturan bangunan gedung tetap mengacu pada pengaturan penataan
ruang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menjamin kepastian
dan ketertiban hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung, setiap bangunan gedung
harus memenuhi persyaratan administratif dan teknis bangunan gedung, serta harus
diselenggarakan secara tertib.
Undang-undang tentang Bangunan Gedung mengatur fungsi bangunan gedung,
persyaratan bangunan gedung, penyelenggaraan bangunan gedung, termasuk hak dan
kewajiban pemilik dan pengguna bangunan gedung pada setiap tahap penyelenggaraan
bangunan gedung, ketentuan tentang peran masyarakat dan pembinaan oleh pemerintah,
sanksi, ketentuan peralihan, dan ketentuan penutup.
Keseluruhan maksud dan tujuan pengaturan tersebut dilandasi oleh asas
kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, dan keserasian bangunan gedung dengan
lingkungannya, bagi kepentingan masyarakat yang berperikemanusiaan dan berkeadilan.
Mengingat kembali sesuai dengan amanat Undang - Undang Dasar 45 pasal 31
yang berbicara tentang hak setiap warga negara wajib untuk mendapatkan pendidikan dan
pemerintah wajib untuk membiayainya. Maka dari itu, perhatian serta bantuan dari
pemerintah juga masih menjadi harapan besar bagi sekolah-sekolah agar kegiatan
pembelajaran dapat berjalan efektif sehingga tujuan dari pendidikan itu sendiri bisa
tercapai.