Anda di halaman 1dari 55

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR KM 273 TAHUN 2019

TENTANG
PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa scsuai ketcntuan Pasal 7 Peraturan Menteri


Keu'angan Nomor 246/PMK.06/2014 tentang Tata Gara
Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara dan Pasal
6 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelclaan Barang Milik Negara/Daerah perlu
ditetapkan pendelegasian sebagian kewenangan dan
tanggung jawab terhadap pengelolaan Barang Milik
Negara kepada pejabat di lingkungan Kementerian
Perhubungan;
c. bahwa bcrdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Keputusan
Menteri Perliubungan tentang Pelimpahan Sebagian
Wewcnang dan Tanggung Jawab Pengelolaan Barang
Milik Negara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang


Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
-2

2. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang


Kementerian Negara (Lcmbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
3. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2019 tentang
Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet
Indonesia Maju Période Tahun 2019-2024 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 202);
4. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 246/PMK.06/2014
tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik
Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1977);
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 59 Tahun
2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Barang
Milik Negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
837);
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1756);
8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 7 8 1/KMK.01/2019
tentang Pelimpahan Kewenangan Menteri Keuangan
Dalam Bentuk Mandat Kepada Pejabat di Lingkungan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG DAN TANGGUNG
JAWAB PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA.

PERTAMA : Menetapkan pelimpahan sebagian wewenang dan tanggung


jawab Menteri Peihubungan dalam pengelolaan barang milik
Negara kepada Pejabat di lingkungan Kementerian
Perhubungan sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran I
yang merupakan bagian "tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri inié
-3 -

KEDUA : Menetapkan alur proses atas pengelolaan barang milik Negara


sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini.

KETIGA : Pelimpahan sebagian wewenang dan tanggung jawab


sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA dikecualikan
untuk barang milik Negara berupa Rumah Negara, yang
terdiri atas:
a. pengalihan status penggunaan barang milik Negara
berupa Rumah Negara Golongan II kepada Pengguna
Barang Rumah Negara Golongan III (Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat); dan
b. pemindahtanganan barang milik Negara dalam bentuk
penjualan barang milik Negara berupa Rumah Negara
Golongan III kepada penghuninya.

KEEMPAT : Sekretaris Jenderal yang secara fungsional dilaksanakan oleh


Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik
Negara melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan
ketentuan dalam Keputusan Menteri ini.

KELIMA : Kepala Biro Umum, Sekretaris Inspektorat Jenderal,


Sekretaris Direktorat Jenderal, dan Sekretaris Badan di
lingkungan unit organisasi eselon I melakukan monitoring dan
evaluasi di lingkungan kerja masing-masing sesuai ketentuan
Peraturan Menteri Perhubungan mengenai Pengawasan dan
Pengendalian Barang Milik Negara.

KEENAM : Pelaksanaan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud


dalam Diktum KEEMPAT dan Diktum KELIMA dapat
dilakukan melalui sistem teknologi informasi yang
pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
-4 -

KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Desember 2019

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

SALINAN Keputusan Menteri Perhubungan ini disampaikan kepada:


1. Menteri Keuangan;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
4. Para Direktur Jenderal di lingkungan Kementerian Perhubungan;
5. Para Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan; dan
6. Kuasa Pengguna Barang di lingkungan Kementerian Perhubungan.
-5 -

LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR KM 273 TAHUN 2019
TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
PENGELOLAAN BMN

A. DAFTAR SEBAGIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG


DILIMPAHKAN MENTERI PERHUBUNGAN KEPADA SEKRETARIS
JENDERAL

NO. MATERI WEWENANG YANG DILIMPAHKAN

1. Pengajuan usulan pcnggunaan Barang Milik Negara (BMN) kepada


Direktur Jenderal Kekayaan Negara, dalam bentuk penetapan status
penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka
menjalankan pelayanan umum sesuai tugas dan fungsi Kementerian,
berupa:
a. tanah dan/atau bangunan dengan nilai BMN per unit atau secara
proporsional dari nilai perolehan di atas Rp 100.000.000.000,- (seratus
miliar rupiah); dan
b. selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
di atas Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah).
2. Pengajuan usulan pemanfaatan BMN dan perpanjangannya kepada
Direktur Jenderal Kekayaan Negara, dalam bentuk:
a. Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) BMN atau KSP BMN Dalam Rangka
Penyediaan Infrastruktur berupa BMN yang akan dimanfaatkan
dihitung secara proporsional dari nilai perolehan BMN per usulan di
atas RplOO.OOO.OOO.OOO,- (seratus miliar rupiah);
b. Bangun Guna Serah/Bangun Serah Guna (BGS/BSG) untuk BMN
dengan nilai yang akan dimanfaatkan dihitung secara proporsional
dari nilai perolehan tanah per unit di atas Rp 100.000.000.000,-
(seratus miliar rupiah); dan
c. Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur (KSPI) untuk BMN berupa tanah
dan/atau bangunan dengan nilai BMN yang akan dimanfaatkan
dihitung secara proporsional dari nilai perolehan BMN per usulan di
atas RplOO.OOO.OOO.OOO,- (seratus miliar rupiah).
-6 -

3. Pengajuan usulan pemindahtanganan BMN sepanjang tidak memerlukan


persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kepada Direktur Jenderal
Kekayaan Negara, dengan cara:
a. penjualan untuk BMN bcrupa:
1) tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit di
atas RplO.OOO.OOO.OOO,- (scpuluh miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit di atas RplO.OOO.OOO.OOO,- (sepuluh miliar rupiah).
b. tukar menukar untuk BMN berupà:
1) tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit di
atas RplO.OOO.OOO.OOO,- (sepuluh miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit di atas RplO.OOO.OOO.OOO,- (sepuluh miliar rupiah).
c. hibah untuk BMN berupa:
1) tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit di
atas RplO.OOO.OOO.OOO,- (sepuluh miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit di atas RplO.OOO.OOO.OOO,- (sepuluh miliar rupiah).
4. Pengajuan usulan pemusnahan atau penghapusan BMN karena sebab-
sebab yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi penyebab
penghapusan kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara, an tara lain:
a. hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap, atau mencair;
b. mati untuk hewan, ikan, dan tanaman;
c. harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah pihak
lain atau Pemerintah Daerah karena tidak dapat dilakukan
pemindahtanganan ;
d. harus dihapuskan Aset Tetap Renovasi (ATR) atas aset milik pihak lain
karena tidak dapat dilakukan pem indahtanganan;
e. harus dihapuskan untuk bangunan dalam kondisi rusak berat
dan/atau membahayakan lingkungan sekitar;
f. harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah yang
menjadi objek pemanfaatan dalam bentuk KSP, BGS/BSG atau KSPI,
setelah bangunan tersebut diperhitungkan sebagai investasi
pemerintah;
g. harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah
disediakan dalam dokumen penganggaran;
-7 -

h. sebagai akibat dari kcadaan kahar (force majeure)-, dan


i. termasuk sebab-sebab lain yang secara normal dapat diperkirakan
menjadi penyebab penghapusan untuk BMN berupa Aset Tak
Berwujud (ATB) an tara lain karena tidak sesuai dengan perkembangan
teknologi, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi, rusak berat,
atau masa manfaat/kegunaan telah berakhir.
Berupa:
a. tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit di
atas Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah); dan
b. selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
di atas Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).
5. Pengajuan usulan pemindahtanganan BMN yang berada di luar negeri
sepanjang tidak memerlukan persetujuan DPR kepada Direktur Jenderal
Kekayaan Negara, dengan cara:
a. penjualan dan tukar menukar, berupa:
1) tanah usulan dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit di atas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau ban gu n an yang m em p u n ya i doku m en
k ep em ilik a n dengan nilai p ero leh a n BMN per unit di atas
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).
b. hibah, beru pa:
1) tanah d a n / a ta u ban gu n an , kecuali untuk B M N yang dari a w a l
p eroleh an d im a k su d k a n untuk d ih ib a h k a n yang berada pada
p erw a k ila n dalam rangka m en u n ja n g p en in g k a ta n h u b u n ga n
antara Negara R ep u b lik In d o n esia dengan negara lain, dengan
nilai p e ro leh a n B M N per unit di atas Rp5.000.000.000,- (lima
miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau b a n gu n a n yang m em p u n ya i d ok u m en
k ep em ilik a n , kecuali untuk B M N yang dari awal peroleh an
d im a k su d k a n untuk d ih ib a h k a n yang berada pada perw akilan
dalam rangka m en u n ja n g p en in gk a ta n h u b u n ga n antara
N ega ra R ep u b lik In d o n esia dengan Negara lain, dengan nilai
p eroleh a n B M N per unit di atas Rp5.000.000.000,- (lima miliar
rupiah).
-8 -

6. P en gaju an usulan p em u sn a h an atau p e n g h a p u s a n B M N yang berada


di luar negeri kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara, berupa:
a. tanah dan/atau b a n gu n a n dengan nilai p eroleh a n B M N per u nit di
atas Rp 10 .0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 ,- (sepu lu h miliar ru p iah ); dan
b. selain tanah dan/atau ban gu n an yang m em p u n ya i doku m cn
k ep em ilik an dengan nilai p e r o le h a n BMN per unit di atas
Rp 10 .0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 ,- (sepu lu h m iliar rupiah).
7. P en a n d a tan ga n a n su rat k ep u tu san p em a n la a ta n BM N , b eru p a surat
keputusan pelaksanaan kerjasama penyediaan infrastruktur, berupa BMN
dengan nilai p eroleh a n per u su lan di atas Rp 10 0.000 .0 00 .00 0,-
(seratu s miliar ru piah ).
. g .

B. DAFTAR SEBAGIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG


DIL1MPAHKAN MENTERI PERHUBUNGAN KEPADA KEPALA BIRO
LAYANAN PENGADAAN DAN PENGELOLAAN BMN

NO. MATERI WEWENANG YANG DILIMPAHKAN

1. Pcngajuan usulan penggunaan BMN kepada Direktur Pengelola Kekayaan


Negara dan Sistem Informasi, dalam bentuk penetapan status
penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka
menjalankan pelayanan umum sesuai tugas dan fungsi
Kementerian/Lembaga, berupa:
a. tanah dan/atau bangunan dengan nilai BMN yang dihitung secara
proporsional dari nilai perolehan BMN per unit di atas
Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) sampai dengan
RplOO.OOO.OOO.OOO,- (seratus miliar rupiah); dan
b. selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit di atas
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah).
2. Pengajuan usulan pemanfaatan BMN dan perpanjangannya kepada
Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi, dalam
bentuk:
a. sewa BMN atau sewa BMN Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur
berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/atau bangunan,
dengan jangka waktu sewa di atas 3 (tiga) tahun.
b. pinjam pakai untuk BMN berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/atau bangunan,
dengan jangka waktu sewa di atas 3 (tiga) tahun.
c. KSP BMN atau KSP BMN Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur
yang akan dimanfaatkan dihitung secara proporsional dari nilai
perolehan BMN per usulan di atas Rp50.000.000.000,- (lima puluh
miliar rupiah) sampai dengan RplOO.OOO.OOO.OOO,- (seratus miliar
rupiah);
d. BGS/BSG untuk BMN dengan nilai yang akan dimanfaatkan dihitung
secara proporsional dari nilai perolehan tanah per unit di atas
- 10 -

Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar) sampai dengan


RplOO.OOO.OOO.OOO,- (seratus miliar rupiah); dan
e. KSPI untuk BMN berupa tanah dan/atau bangunan dengan nilai BMN
yang akan dimanfaatkan dihitung secara proporsional dari nilai
perolehan BMN per usulan sampai dengan Rp 100.000.000.000,-
(seratus miliar rupiah).
3. Pengajuan usulan pemindahtanganan BMN sepanjang tidak memerlukan
persetujuan DPR kepada Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan
Sistem Informasi, dengan cara:
a. penjualan untuk BMN berupa:
1) tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit di
atas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit di atas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta
rupiah) sampai dengan Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar
rupiah).
b. tukar menukar untuk BMN berupa:
1) tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit di
atas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan RplO.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit di atas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan RplO.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).
c. hibah untuk BMN berupa:
1) tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit di
atas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan RplO.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit di atas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan R p l0.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).
4. Pengajuan usulan pemusnahan atau penghapusan BMN karena sebab-
sebab yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi penyebab
penghapusan kepada Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem
Informasi, antara lain:
a. hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap, atau mencair;
- 11 -

b. mati untuk hewan, ikan, dan tanaman;


c. harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah pihak
lain atau Pemerintah Daerah karena tidak dapat dilakukan
pemindahtanganan;
d. harus dihapuskan ATR atas aset milik pihak lain karena tidak dapat
dilakukan pemindahtanganan;
e. harus dihapuskan untuk bangunan dalam kondisi rusak berat
dan/atau membahayakan lingkungan sekitar;
f. harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah yang
menjadi objek pemanfaatan dalam bentuk KSP, BGS/BSG, KSPI, Sewa
Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur, KSP BMN Dalam Rangka
Penyediaan Infrastruktur, sctelah bangunan tersebut diperhitungkan
sebagai investasi pemerintah;
g. harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah
disediakan dalam dokumen penganggaran;
h. sebagai akibat dari keadaan kahar [force majeure)-, dan
i. termasuk sebab-scbab lain yang secara normal dapat diperkirakan
menjadi penyebab penghapusan untuk BMN berupa ATB antara lain
karena tidak sesuai dengan perkembangan teknologi, tidak sesuai
dengan kebutuhan organisasi, rusak berat, atau masa
manfaat/kegunaan telah berakhir.
Berupa:
a. tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit di
atas Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah) sampai dengan
RplOO.OOO.OOO.OOO,- (seratus miliar rupiah); dan
b. selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
di atas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan RplO.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).
5. Pengajuan usulan pemindahtanganan BMN yang berada di luar negeri
sepanjang tidak memcrlukan persetujuan DPR kepada Direktur
Pengelolaan Kekayaan Ncgara dan Sistem Informasi, dengan cara:
a. penjualan dan tukar menukar, berupa:
1) tanah usulan dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit di atas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit di atas
- 12 -

Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).


b. hibah, berupa:
1) tanah dan/atau bangunan, kecuali untuk BMN yang dari awal
perolehan dimaksudkan untuk dihibahkan yang berada pada
perwakilan dalam rangka menunjang peningkatan hubungan
antara Negara Republik Indonesia dengan negara lain, dengan nilai
perolehan BMN per unit sampai dengan Rp5.000.000.000,- (lima
miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen
kepemilikan, kecuali untuk BMN yang dari awal perolehan
dimaksudkan untuk dihibahkan yang berada pada perwakilan
dalam rangka menunjang peningkatan hubungan antara Negara
Republik Indonesia dengan negara lain, dengan nilai perolehan
BMN per unit sampai dengan Rp5.000.000.000,- (lima miliar
rupiah).
6. Pengajuan usulan pemusnahan atau penghapusan BMN yang berada di
luar negeri kepada Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem
Informasi, berupa:
a. tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
sampai dengan RplO.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah); dan
b. selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
R p l0.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).
7. Pen gaju an u su lan Pen etapan S tatu s P en ggu n aan BM N eks BMN
Idle.
8. Penandatanganan Surat Keputusan Pelaksanaan Pemanfaatan BMN,
berupa:
a. Surat Keputusan Pelaksanaan Sewa atau Sewa Dalam Rangka
Penyediaan Infrastruktur, berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/atau bangunan,
dengan jangka waktu sewa di atas 3 (tiga) tahun.
b. Surat Keputusan Pelaksanaan Pinjam Pakai, berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/atau bangunan,
dengan jangka waktu sewa di atas 3 (tiga) tahun.
- 13 -

c. Surat Keputusan Pelaksanaan KSP atau Surat Keputusan


Pelaksanaan KSP Dalam Rangka Penycdiaan Infrastruktur, berupa
BMN dengan nilai perolehan BMN per usulan di atas
Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah); dan
d. Surat Keputusan Pelaksanaan KSPI, berupa BMN dengan nilai
perolehan per usulan sampai dengan Rp 100.000.000.000,- (seratus
miliar rupiah).
9. P en a n d a ta n ga n a n Su rat Penetapan Kuasa Pengguna Barang.
10. P en a n d a ta n ga n a n H asil P cn elaah an R en ca n a K eb u tu h a n B aran g
M ilik N egara.
11. P en a n d a ta n g a n a n P eru b ah an H asil P en elaah an R en can a
K eb u tu h an B a ra n g M ilik N egara.
- 14 -

C. DAFTAR SEBAGIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG TELAH


DILIMPAHKAN MENTERI PERHUBUNGAN KEPADA KEPALA BIRO
UMUM/SEKRETARIS INSPEKTORAT JENDERAL/SEKRETARIS
DIREKTORAT JENDERAL/SEKRETARIS BADAN
NO. MATERI WEWENANG YANG DILIMPAHKAN
1. Penandatanganan Surat Keputusan Pelaksanaan Pemanfaatan BMN,
berupa:
a. Surat Keputusan Pelaksanaan Sewa atau Sewa Dalam Rangka
Penyediaan Infrastruktur, berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/atau bangunan,
dengan jangka waktu sewa sampai dengan 3 (tiga) tahun.
b. Surat Keputusan Pelaksanaan Pinjam Pakai, berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/atau bangunan,
dengan jangka waktu pinjam pakai sampai dengan 3 (tiga) tahun.
c. Surat Keputusan Pelaksanaan KSP atau Surat Keputusan
Pelaksanaan KSP Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur dengan
nilai perolehan BMN per usulan sampai dengan Rp50.000.000.000,-
(lima puluh miliar rupiah).
2. Penandatanganan Surat Perjanjian Pemanfaatan BMN, berupa:
a. Surat Perjanjian Sewa atau Sewa Dalam Rangka Penyediaan
Infrastruktur, berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/atau bangunan,
dengan jangka waktu sewa di atas 3 (tiga) tahun.
b. Surat Perjanjian Pinjam Pakai, berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/atau bangunan,
dengan jangka waktu pinjam pakai di atas 3 (tiga) tahun.
c. Surat Perjanjian KSP atau Surat Perjanjian KSP Dalam Rangka
Penyediaan Infrastruktur, berupa BMN dengan nilai perolehan BMN
per usulan di atas Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah).
3. P en a n d a ta n ga n a n S u rat P ern yataan K esed iaan M en erim a H ibah
dari P em erin tah D aerah atau p ih ak lain k ep a d a P em erin tah Pusat.
4. P en a n d a tan ga n a n S u rat K ep u tu san P ela k sa n a a n H ibah.
- 15 -

5. Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah dari Pcmerintah Pusat kepada


Pemerintah Daerah atau kepada pihak lain dan/atau dari Pemerintah
Daerah atau pihak lain kepada Pemerintah Pusat.
6. P en a n d a ta n g a n a n p erja n jia n tu k a r m en u k a r, beru p a:
a. tanah d a n / a ta u b a n gu n a n den gan nilai p eroleh a n B M N per u nit
di atas Rp 7 .5 0 0 .0 0 0 .0 0 0 ,- (tuju h m iliar lim a ratu s ju ta rupiah);
b. selain tan ah d a n / a ta u ba n gu n a n den gan nilai p eroleh an BM N
per u n it di atas R p 7 .5 0 0 .0 0 0 .0 0 0 ,- (tuju h m iliar lim a ratu s ju ta
ru piah ); dan
c. BM N y a n g b e ra d a di lu ar negeri.
7. P en a n d a ta n ga n a n su rat pern yataa n k esed ia an m en erim a
p en galih an b a ra n g / sta tu s p en ggu n aan .
8. P e n a n d a ta n g a n a n su rat pern yataa n k esed ia a n m en erim a
pen galih an b a ra n g/ sta tu s p en ggu n aa n y a n g berasal dari aset eks
k epabean an dan cukai.
9. P en a n d a ta n ga n a n B erita A ca ra Serah T e rim a dalam ran gk a
pen yertaan m odal P em erin tah Pusat, b eru p a selu ru h BM N.
10. P en a n d a tan ga n a n P ersetu ju a n P en ggu n aan S em en ta ra BM N u n tu k
ja n g k a w ak tu k u ra n g dari 6 (enam ) bulan.

11. Penandatanganan Surat Perjanjian Penggunaan Sementara.

12. Penandatanganan Surat Perjanjian Penggunaan untuk


digunakan/dioperasikan oleh pihak lain.
- 16 -

D. DAFTAR SEBAGIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG TELAH


DILIMPAHKAN MENTERI PERHUBUNGAN KEPADA KEPALA
KANTOR/UPT/SATUAN KERJA

NO. MATERI WEWENANG YANG DILIMPAHKAN

1. Pengajuan usulan penggunaan BMN kepada Kepala Kantor Wilayah


Direktur Jendcral Kekayaan Negara, dalam bentuk penetapan slatus
penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka
menjalankan pelayanan umum sesuai tugas dan fungsi Kementerian,
berupa:
a. tanah dan/atau bangunan dengan nilai BMN yang dihitung secara
proporsional dari nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
RplO.OOO.OOO.OOO,- (sepuluh miliar rupiah); dan
b. selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
sampai dengan Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).
2. Pengajuan usulan penggunaan BMN kepada Kepala Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang, dalam bentuk:
a. penetapan status penggunaan BMN, berupa:
1) tanah dan/atau bangunan;
2) selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai bukti
kepemilikan; dan
3) selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit di atas
Rpl00.000.000,- (seratus juta rupiah).
b. persetujuan Pengalihan Status Penggunaan BMN, berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/atau bangunan.
c. Persetujuan penggunaan sementara BMN oleh pengguna barang lain,
berupa:
1) tanah dan/atau bangunan;
2) selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai bukti
kepemilikan; dan
3) selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit di atas
Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
- 17 -

3. Pengajuan usulan pemanfaatan BMN dan perpanjangannya kepada 1


Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kckayaan Negara, dalam
bentuk:
a. KSP BMN atau KSP BMN Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur
yang akan dimanfaatkan dihitung secara proporsional dari nilai
perolehan BMN per usulan di atas Rp25.000.000.000,- (dua puluh
lima miliar rupiah) sampai dengan Rp50.000.000.000,- (lima puluh
lima miliar rupiah); dan
b. BGS/BSG untuk BMN dengan nilai tanah yang akan dimanfaatkan
dihitung secara proporsional dari nilai perolehan tanah per usulan
sampai dengan Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar).
4. Pengajuan usulan pemanfaatan BMN dan perpanjangannya kepada
Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang, dalam bentuk:
a. Sewa BMN atau Sewa BMN Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur
berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/atau bangunan,
dengan jangka waktu sewa sampai dengan 3 (tiga) tahun.
b. pinjam pakai untuk BMN berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/atau bangunan,
dengan jangka waktu sewa sampai dengan 3 (tiga) tahun.
c. KSP BMN atau KSP BMN Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur
berupa yang akan dimanfaatkan dihitung secara proporsional dari
nilai perolehan BMN per usulan sampai dengan Rp25.000.000.000,-
(dua puluh lima miliar rupiah).
5. Pengajuan persetujuan pemindahtanganan BMN sepanjang tidak
memerlukan persetujuan Presiden/DPR kepada Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, dengan cara:
a. Penjualan untuk BMN berupa:
1) tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit di
atas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit di atas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).
- 18 -

b. tukar menukar untuk BMN berupa:


1) tanah dan/atau bangunan dcngan nilai perolehan BMN per unit di
atas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit di atas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus ju ta rupiah).
c. hibah untuk BMN berupa:
1) tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit di
atas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit di atas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).
6. Pengajuan persetujuan pemindahtanganan BMN sepanjang tidak
memerlukan persetujuan Presiden/DPR kepada Kepala Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang, dengan cara:
a. penjualan untuk BMN berupa:
1) tanah dan/atau bangunan dengan nilai BMN yang dihitung secara
proporsional dari nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah);
2) selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah); dan
3) selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit di atas
Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).
b. tukar menukar untuk BMN berupa:
1) tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
sampai dengan Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit sampai dengan Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).
c. hibah untuk BMN berupa:
1) tanah dan/atau bangunan dengan nilai BMN yang dihitung secara
proporsional dari nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
- 19 -

Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah);


2) selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah); dan
3) selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit di atas
Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).
7. Pengajuan usulan pemusnahan atau penghapusan BMN karena sebab-
sebab yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi penyebab
penghapusan kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara, antara lain:
a. hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap, atau mencair;
b. mati untuk hewan, ikan, dan tanaman;
c. harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah pihak
lain atau Pemerintah Daerah karena tidak dapat dilakukan
pemindahtanganan;
d. harus dihapuskan ATR atas aset milik pihak lain karena tidak dapat
dilakukan pemindahtanganan;
e. harus dihapuskan untuk bangunan dalam kondisi rusak berat
dan/atau membahayakan lingkungan sekitar;
f. harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah yang
menjadi objek pemanfaatan dalam bentuk KSP, BGS/BSG, KSPI, Sewa
Dalam Rangka Penycdiaan Infrastruktur, KSP BMN Dalam Rangka
Penyediaan Infrastruktur, setelah bangunan tersebut diperhitungkan
sebagai investasi pemerintah;
g. harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah
disediakan dalam dokumen penganggaran;
h. sebagai akibat dari keadaan kahar [force majeure); dan
i. termasuk sebab-sebab lain yang secara normal dapat diperkirakan
menjadi penyebab penghapusan untuk BMN berupa ATB antara lain
karena tidak sesuai dengan perkembangan teknologi, tidak sesuai
dengan kebutuhan organisasi, rusak berat, atau masa
manfaat/kegunaan telah berakhir.
- 20 -

berupa:
a. tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit di
atas Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar) sampai dengan
Rp50.000.000.000,-' (lima puluh miliar); dan
b. selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
di atas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus ju ta rupiah).
8. Pengajuan usulan pemusnalian atau penghapusan BMN karena sebab-
sebab yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi penyebab
Penghapusan kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang, berupa:
a. tanah dan/atau bangunan dengan nilai BMN yang dihitung secara
proporsional dari nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar rupiah);
b. selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai bukti kepemilikan
dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah); dan
c. selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit di atas
Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).

9. Pengajuan penetapan status penggunaan dan persetujuan penggunaan


sementara BMN kepada Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro Layanan
Pengadaan dan Pengelolaan BMN, berupa:
a. alat utama sistem persenjataan; dan
b. selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rpl00.000.000,- (seratus juta rupiah).
10. Pengajuan persetujuan penjualan BMN kepada Sekretaris Jenderal c.q.
Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN, berupa:
a. selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah); dan
b. bongkaran BMN karena perbaikan (renovasi, rehabilitasi, atau
restorasi).
- 21 -

11. Pengajuan persetujuan hibah BMN kepada Sekretaris Jenderal c.q. Kepala
Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN, berupa:
a. BMN yang dari awal perolehan dimaksudkan untuk dihibahkan dalam
rangka kegiatan pemerintahan;
b. selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah); dan
c. bongkaran BMN karena perbaikan (renovasi, rehabilitasi, atau
restorasi).
12. Pengajuan persetujuan pemusnahan BMN kepada Sekretaris Jenderal c.q.
Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN, berupa:
a. persediaan;
b. aset tetap lainnya berupa hewan, ikan, dan tanaman;
c. selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rpl00.000.000,- (seratus juta rupiah); dan
d. bongkaran BMN karena perbaikan (renovasi, rehabilitasi, atau
restorasi).
13. Pengajuan persetujuan penghapusan BMN kepada Sekretaris Jenderal
c.q. Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN, berupa:
a. persediaan;
b. aset tetap lainnya berupa hewan, ikan, dan tanaman; dan
c. selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rpl00.000.000,- (seratus ju ta rupiah).
14. Penandatanganan Surat Perjanjian Pemanfaatan BMN, berupa:
a. Surat Perjanjian Sewa atau Sewa Dalam Rangka Penyediaan
Infrastruktur, berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/atau bangunan,
dengan jangka waktu sewa sampai dengan 3 (tiga) tahun.
b. Surat Perjanjian Pinjam Pakai, berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/atau bangunan,
dengan jangka waktu pinjam pakai sampai dengan 3 (tiga) tahun.
- 22 -

c. Surat Perjanjian KSP atau Surat Perjanjian KSP Dalam Rangka


Penyediaan Infrastruktur, berupa BMN dengan nilai perolehan BMN
per usulan sampai dengan Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar
rupiah).
15. Penandatanganan Perjanjian Tukar Menukar, berupa:
a. tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
sampai dengan Rp7.500.000.000,- (tujuh m iliar lim a ratu s ju ta
rupiah); dan
b. selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
sampai dengan Rp7.500.000.000,- (tujuh m iliar lim a ratu s ju ta
rupiah).
16. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima eks BMN Idle.
17. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Aset dalam rangka
penggunaan BMN termasuk dan tidak terbatas pada Alih Status
Penggunaan BMN, Penggunaan Sementara, dan Penggunaan untuk
dioperasikan pihak lain.
18. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Aset y a n g b erasal dari eks
K ep a b ean an dan C ukai.
19. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Aset dalam rangka
Pemanfaatan BMN termasuk dan tidak terbatas pada Sewa, Pinjam Pakai,
KSP, Sewa Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur, KSP BMN Dalam
Rangka Penyediaan Infrastruktur.
20. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Aset dalam rangka
Pemindahtanganan BMN termasuk dan tidak terbatas pada Penjualan,
Tukar Menukar, dan Hibah.
21. P en a n d a tan ga n a n S u rat K ep u tu san P e n g h a p u sa n terh a d a p seluruh
BM N.
22. P en a n d a ta n ga n a n Su rat P ern yataan Tanggung Jaw ab M u tlak
dalam ra n gk a p erm o h on a n P en ggu n aan B M N , P em an faa tan BM N,
P em in d a h ta n ga n a n B M N , dan P en gh a p u sa n BM N.
- 23 -

E. SEBAGIAN WEWENANG YANG TELAH DILIMPAHKAN MENTERI


PERHUBUNGAN KEPADA KEPALA KANTOR PERWAKILAN KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN DI LUAR NEGERI

NO. MATERI WEWENANG YANG DILIMPAHKAN

1. Pelaksanaan penggunaan, pemindahtanganan, pemusnahan, dan


penghapusan BMN yang berada di luar Negeri sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

^sesuai dengan aslinya


ÎO HUKUM,

(JI HERPRIARSONO
B
- 24 -

LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR KM 273 TAHUN 2019
TENTANG
PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG
DAN TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN
BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

ALUR PERM0H01AIPENGGUNÂÂIBMN
BERUPA PENETAPAN STATUS PBNGGUNAAN BMN
Unit Kerja

No. Kegiatan Kepala Biro


Kepala Kepala Kepala Kepala Direktur
Umum/Sesltjen/Ses Sekretaris Jenderal DJKN
Kantor/UPT/Satker Biro LPPBMN KPKNL Kanwil DJKN PKNS1
Diljen/SesBadan
iepala Kantor/UPT/Satker mengusulkan
1 lermohonan penetapan status
len^unaan BMN kepada KPKNL berupa:
a. tanah dan/atau bangunan;
b. selain tanah dan/atau bangunan
untuk nilai diatas 100 juta per unit;
c. selain tanah dan/atau bangunan
dengan bukti kepemilikan untuk
nilai sampai dengan 100 juta per
unit.

Kepala KPKNL menerbitkan surat


Keputusan Penetapan Status Penggunaan
2
BMN dan menvampaikan kepada Kepala 1 1
Kantor/UFT/Satker

Kepala Kantor/UPT/Satker menerima


surat Keputusan Penetapan Status H
3
Penggunaan BMN dan melakukan V
perekaman pada aplikast SIMAN BMN
- 25 -

ALUR PERMCHOÏAN PEKGGUNAAN BMK


BERUPA PESETAPAN STATUS PEIÎGGUIAAISEMEKTARA BHN
Unit kerja

No. kepala Direktur


Sekretaris Jtnderal DJKN
Lain Kantor/UPT/Satker U“ /Sesit)en Biro LPPBMN KPKNL KaarilDdKN
' ' /Sesditjen/Sesbadan
Kepala Kantor/UPT/Satker

kepada KPKNL berupa:


a. tanal
b. sciai

uniL

Kepala KPKNL menerbitkan sorti


Keputusan Penetapan Status
2
Penggunaan BMN dan menyampaika
kepada Kepala Kantor/UPT/Satker

Kepala Kantor/UPT/Satker menenma

Kepala Biro Umum/Seslqen

Kepala Biro Umum/SesItjen/SeaBitjen

SesDitjen/Sesbadan/Kepala Biro

kepala Kantor/UPT/Satker membuat


6 BeritaAcara
Sementara
I »

Kepala Kantor/UFT/Satker
menandatangani Benta Acara Serah
Terima penggunaan sementara dengan
- 26 -
- 27 -

ALUR PERMOHONAK PEÏGGUHAAIBM I


BERUPA PENETAPAN STATUS BM Ï DIOPERASOSALKAS PIHAK LAID
KEPADA KEPALA KAKWIL DJKN
Unitkeija

Ko. Kegiatan kepala Biro


kepala kepala kepala kepala Duektur
Pihak Lain Umum/Seslljen/Ses Sekretans Jenderal DJKN
kantor/UPT/Satker Biro LPPBMN KPkNL kantrilDJkN PkNSI
Ditjen/SesBadan
1 kepala Kantor/UPT/Salker mengajulan
permohonan pemiapan status peuggunaan BMN
untuk dcpf raaoiiabi olet pihak lato kepada
kepala Kamnl WkN t a p a R
a tarai dan/aiau bangunan dengan niai sampa: 1
dengan 10miliar per umt;
). selam tarai dan/atau bangunan dfngan niai .s. 1. ' i'iW
Ii
sampai dengan 5tnihar per unn. U ,
krpab kanwil DükN mcncrbukan surat ' * - - - ----- ....
teputusan penetapan status penggunaan BMN
2 untuk (toperasnnalkan ok i pihak lain dan
mentampaikan kepada kepala
Kantor/UPT/Satk»r
derdasarkan surat keputusan penetapan status
3MN dtoperaskmalkan oleh pihak lato, kepala
kantor/UFT/Satker mengajukan penaobonan
3
peijanjian penggunaan BMN untuk
d iop erasm b i pihak lain kepada kepala Biro
Umum/SesItjen/SesDiqçn/SesBadan

kepala Biro Um>nn/Ses!gen/SesDitjen/SesBadan iUT*


4 membuat œnanjian penggunaan BMh untuk
dioperasenaikan pihak lam

kepala Biro Utsusi/Sesl^en/SesOitjes/SesBadas


fl
S
5 menandatangani peijanpan penggunaan BMN
untuk dioperasionalkan pihak lain ■ 1i

Berdasarkan petjanjian penggunaan BMN untuk


dnperasinnalkan pihak lain, kepala
i
6 kantor/UPT/Satker membuat Berita tara
penggunaan BMN untuk dupetasionalkan pihak : i
lain

kepala kantor/UfT/Satker menandatangani


1 peijanjian penggunaan BMN untuk
dioperasionalkan pihak lain w H 1
- 28 -

ALÜR PERMOHONAR PERGGUNM BMN


BERUPA PENETAPAN STATUS BMN DIOPERASIONAIKAN PIHAK LAIN
KEPADA DIREKTUR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN SISTEM INFORMASI
Unit kerja

No Kegiatan Kepala Biro


Kepala Kepala Kepala Kepala Direktur
Pihak Lain Umura/Sesltjen/Ses Sekretans Jenderal DJKN
Kantor/UPT/Satker Biro LPPBMN KPKNL Kanwil DJKN PKNSI
Ditjen/SesBadan
1 Kepala Kantor/UPT/Satker mengajukan
permohonan penetapan status penggunaan BMN
uniuk dioperasionalkan oleh pihak lain kepada iM B
Kepala Biro Umum/SesItjsn/SesDiqen/SesBadan
berupa:
a tanah dan/atau bangunan dengan nilai dlaras
10 miliar sampai dengan 100 miliar per unit, -
b selain tanah dan/atau bangunan dengan niiai
diatas 5 miliar sampai dengan 50 miliar per
unit

— — V
\epaia Biro Umum/Sesltjen/orsDiyen/SesBadan
2
melakukan verüikasi administras! dan teknis i

Berdasarkan hasil veriftkasi admimstrasi dan


teknis. Kepala Biru Umum/SesItjen/SesDipen
3 /SesBadan mengusulkan permohonan penetapan ■ B
penggunaan BMN untuk dioperasionalkan oleh Ü&
jihak lam kepada Kepala Biro LPPBMN

Kepala Biro LPPBMN melakukan verifikasi


4
admuustrasi dan teknis

Berdasarkan liasil verüikasi admuustrasi dan


. _ .... —
fi H
teknis, Kepala Biro LPPBMN mengajukan
5 permohonan penetapan status penggunaan BMN
untuk dioperasionalkan oleh pihak lain kepada » . ;.w ■
5 s B
Direktur PKNS1

Direktur PKNS1 menerbitkan surat keputusan


6 penetapan status penggunaan BMN untuk
11
dioperasionalkan oleh pihak lain

Kepala Biro LPPBMN menenma surat keputusan


penetapan status penggunaan BMN untuk i
dioperasionaikan oleh pihak lain dan m
7
memampaikan secara beijenjang kepada Kepala « f i
Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan untuk
diiakukan penandatanganan pertanjian

Kepala Biro Umum/SesItjen/SesDitjen/SesBadan


8 membuat peqanjian penggunaan BMN untuk
dioperasionalkan pihak lain K1

Kepala Biro Umum/SesItjen/SesDitjen/SesBadan


9 menandaiangam perjanjian penggunaan BMN iJ R .
untuk dioperasionalkan pihak lain m m 31
Berdasarkan perjanjian penggunun BMN untuk
dioperasionalkan pihak lain. Kepala
10 Kantor/UPT/Satkermembuat Berita Vara a n
penggunaan BMN untuk dioperasionalkan pihak H T
lain

Kepala Kantor/UPT/Satker menandatangani


i 11 perjanjian penggunaan BMN untuk
a
dioperasionalkan pihak lain
- 29 -

ALUR PERMOHONAN PENGGUNAAN BMN


BERUPA PENETAPAN STATUS BMN DIOPERÀSIONALKAN PIHAK LAIN
KEPADA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
Unit Kerja

Kepala Biro
Kepala Kepala Direktur
Pihak Lain Umum/Sesltjen/Ses Sekretaris.lendera! DJKN
Kamor/UPT/Satker BiruLPPBMN KPKNL KanwilDJKN PKNSI
Ditjen/SesBadan
kepala Kantor/UPT/Satker mengajukan
permohonan penetapan status penggunaan BMN
untuk dioperasioiuikan oîeh pihak lain kepada
Kepala Biro Umum/SesItjen/SesDitjen/SesBadan
berupa:
a. tanah dan/atau bangunan dengan niiai diatas
100 miliar per unit;
b. seiain tanah dan/atau bangunan dengan niiai
diatas 50 miliar per unit.

Kepala Biro Umum/SesItjen/SeîDitjen/SesBadan


melakukan vr nfikasi administras! dan teknis

Berdasarkan hasil verifikasi administras! dan


teknis, Kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen

penggunaan BMN untuk dioperasionalkan oleh


pihak lain kepada Sekretans Jenderal

Sekretans Jenderal menugaskan Kepala Biro


LPPBMN melakukan verifikasi administras! dan
teknis

Kepala Biro 1PPBMN melakukan venlikasi


administras! dan tekiiis

Berdasarkan hasil verifikasi administras] dan


teknis, Sekretans Jenderal mengajukan
permohonan penetapan status penggunaan BMN
untuk dioperasionalkan oleh pihak lain kepada
DJKN

Direktur DJKN menerbitkan surat keputusan


penetapan status penggunaan BMN untuk
diopeiasionalkar. oleh pihak lain
Sekretans Jenderal menerima surat keputusan
tapan status penggunaan BMN untuk
dioperasionalkan oleh pihak lain dan
menyampaikan secara beijenjang kepada Kepala
Biro Umum/SesItjen/SesDitjen /SesBadan untuk
düakukan penandatanganan peijanjian

Kepala Biro Umum/SesItjen/SesDitjen/SesBadan


membuat perjanjian penggunaan BMN untuk

Kepala Biro Umum/SesItjen/SesDitjen/SesBadan


meriandatangam perjanjian penggunaan BMN
untuk dioperasionalkan pihak lain

BMN untuk
dioperasionalkan pihak lain, Kepala
Kantor/UPT/Satker membuat Rerua Acara Serah
Terima penggunaan BMN untuk dioperasionalkan
pihak lain_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Kepala Kantor/UPT/Satker menandatangani


Benta Acara Serah Terima penggunaan BMN
untuk dioperasionalkan pihak lain
- 30 -

ALUR PERIOHOIAIFGXAIFAATÂN BHN


BERUPA SEWA
W A W A KAÏTOR PESGELOLAAH KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG
Unit keija

No. KegHtan kepala Biro


Kepala kepala kepala kepala Direktur
Mitra Serra limia/SesIijen/Ses SekreîarisJenderal DJKN
Kantor/UFT/Satker Bb LPPBI KPKE kanwiDJkN PKNSI
Di^en/Se^adan

Kepala Kantor/UPT/Satker mengusulkan


:
xrniohoiian persetujuan pemanfeatan
1
3MN berupa sewa dengan jangka vraktu Ss •• . ,

1
sampaiienp3tàin
ivepala KPKNL menerbitkan suraî . ... .. .

persctujuan pemaiÉatan B I berupa


2
sewa dan menvampaikan kepada Kepaia i
kantor/ÜPT/Satker
Berdasaikan persetujuan pemanfeauin
B I berupa sewa, Kepala - - ■ -
- '1
kantor/UPT/Satker mengusulkan
3
pennohoiaii keputusan pelaksanaan sewa
kepada Kepala Biro Umms/Sdÿn
/SesDiÿn/SesBadan
kepala Biro Umum/Sesl^en/SesDiqen

A
/SesBadan menerbiÉan surat keputusan
pelaksanaan sewa dan menvampaikan «
#1
-,
.
kepada kepala kantor/UPT/Satker

fepala kantor/UPT/Satkei membuat


5 peijanjian dan berita acara serah teriia
sewaBMN

kepala KantDr/UPT/Satker
menandatangaru peqanjian dan benta
6
acara serah teriia sewa BMN dengan Mina
J
ë
Sewa ________________
31 -

ALUR PERMOHOSAÜ PEMANFAATAJf BMN


BERUPASEWA
KEPAEA DIREKTUR PENGELOLAAS KEKAYAAN NEGARA DAN SISTEMINFORMASI
U nit Kerja

No. Kegiatan Kepala B iro


Kepala Kepala K epala Kepala D ireittur
M itra Serra U m um /Sesltjen/Ses Se k-eraris Jenderal D JKN
Kantor/U PT/Satker B iro LPPBM N KPKNl K a n trilD JK N PKNSI
D iqen/SesBadan
Kepala K a n w /U PT/S a tker m engusulkan
perm ohonan persetujuan serra BMN dengan
1 langka rtaim i d a ta s 3 tahun k 'p a d a Kepala M L _

Btro U m ura/Sesltjen/SesD ig-n/SesBadau •

T
Kepala B iro U m um /Sesltjen/SesDnjen
2 /SesBadan m ebk tikan veritikasi
adm inistras! dan teknis iL . j

j'
Berdasarkan hasii verifikas!. Kepala Biro
U m um /& s!gen /S esD iqen /S esB adan ...» .
3 i
m engajukan perm ohonan persetuiuan serra
s
BMN ktpada K epala Biro LPPBM K

* iv . 5 '; •v -,
Kepala Biro LFFBM N m elaku kan v e n k a s i
4
adm inistrasi da n teknis
- *:**
■ - i1
Berdasarkan h asil verifikasr, Kepala Biro
5 IPPB M N m engajukan perm dion an seira
kepada Direktur PKNS1 I
' ■• • • - ■

Direktur PKNSI m enerbitkan surat


6 persem juan serra BM N dan œ envam paikan
kepada Kepala B iro LPPBM N
i 1
Berdasarkan persem juan serra BM N,
Kepala Biro LPPBM N m enerbitkan
7 keputusan pelaksanaan serra B M N dan f - ,
m
m envam paikan kepada Kepala Biro
U m um /SesItjen/SesDitjen/SesBadan

Berdasarkan keputusan pelaksaan serra


- ..
BM N, Kepala B iro U m um /Sesltjen ; ■
8
/SesDiqen/SesBadan m cm bu at perjanjian Wm~
serra BMN
...................
Kepala Biro U m um /Seslqen/SesD iqen
9 /SesBadan m enandatangani perjanjian W t -
m
i
serra BM N dengan M is a Serra W Êr Ü

B erdasarkan perjanjian serra BM N, Kepala _ _


10 Kantor/UFT/Satker m em bu at benta atara
serah terim a serra BMN

Kepala Kantor/UPT/Satker
11 m enandatangani berita æ a ra serah tenm a a l 1
serra BM N dengan M in a Serra H i
i_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
- 32 -

ALUR FERIOHdAlf PEMASFAATAI6MN


BERUPAPHJAMPAKAI
KEPADA KEPALA KASTOR PESGELOLAAIKEKAYAAN I B M DAS LELAü'G
DnitKeip

No. Kegiatan KepalaBiro


Kepak kepala kepala kepala Direktur
Mitra pinjam pakai Umum/Sesltjen/Ses SekretarisJeDderal DJKN
Kantor/UPT/Satker B raM N KPkNL kanwiDJKN n s
Ditjen/SesBadar.

vepala Kantor/UPT/Satker mengusulkaii


pennohonan persetujuas peicanfaataD
BMNbenipapmjainpakai denganjangia
ffaknisaapaideDgan3!ahmi_ _ _ _ _ _ _
\epak KPKNL meoertiitkaii surat
persetujuan pemanktan B l berupa
2
pmjampalai danmenyamiaikankepada
vepalaKantor/UPT/Satker
3erdasarkan persecujuan p em ck tac
I t a p a p i p p É a i .f e p à
Kantff/UPT/Satker mengusulkaii
3
permolmn keputusan pplaksasaan
pinjampakai kepadaKepalaSro
--

Umum/Sesitjen /SesDiqen/SesBadan
üepaia Biro UmM/SesIqen/S«Diqeii
/SesBadan m enerliQD surat keputusan
1 pelaksanaanpinjampakai dan
menyampaikan kepada Kepala
Kantoi/UPT/Satker

Kepala Kantor/ÜPT/Satker membuat


5 peijaiijian dan berita acara serah terma
pinjam paiai BMN

KepalaKantcff/UPî/Satker
menandatangani perjanjiaii dan beriia
6
acara serah terarn pinjam pakai BMN
( t a p lit r a p jip a la i L
- 33 -
- 34 -
- 35 -

ALCR PERMOHONAN PEMANFAAÎAli BMN


BERDPA KERJASAMA PEMAOTAATAK |KSP)
KEPADA KEPALA KANTOR S1LAYAH DJKN
UnitKeija

Kepala Biro
Do Keglatan Kepala Umum/Sesltjen/Ses Tim Panitia Kepala Kepala Kepala Direktur
Mitra KSP Sekretans Jenderal DJKN
Kanlor/UPT/Satker Ditjen/SesBadan Pemilihan Mitra KSP BiroLPPBMN kPKNL Kanwil DJKN PkNSI
/Unu kerja lainnra
Kepala Kanla/UPT/Satker mengajukan

I1
pennohonan persetujuan KSP kepada Kepala
1 Karnil DJKN bernpa BMN dengan ndai dan 25
miliar sampai dengan 50 m ia r per usulan
S
Kepala K a n rf DJKN menerbukan serai
■B
2 persetujuan KSP dan menyampaikan kepada
Kepala Kanlor/UPT/Satker H
îerdasarkan surat persetujuan KSP, Kepala
3 Kantor/UPT/Satker mengajukan pennohcnan
le n ih a n mura KSP kepada Btro LPPBMN HB1
Kepala Biro LPPBMN merabemuk um pamtia
pemilihan m ira KSP melaltn keputusan uni
tanitia pemilihan nuira KSP, berdasarkan usulan fü 1
4
nama panitia u n pemilihan mura KSP dan Kepala
kro Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan /Unit
H1 11
Kerja lamnya dan Unu kerja larnnya

Ton pamtia pem iftan mitra KSP melakukan


jem Stan nuira dan mengajukan pennohonan
5
teputusan penetapan mura KSP kepada kepala
Biro LPPBMN
1

Berdasarkan hasil p e u ia n mura. Kepala Btro


6 LPPBMN menerbtkan keputusan penetapan mitra
j KSP 11
Berdasarkan keputusan penetapan mura KSP,
Ht
7 Kepala BimUmum/SesItjen/SesDitjen/SesBadan
menerbitkan surat keputusan pelaksanaan KSP B
Berdasarkan keputusan pelaksanaan KSP, Kepala
8 Kanior/UPT/Sadcer m e m ta t Perjanjian KSPdan
Berita Acara Serah Terima Aset KSP •

w
Kepala Kantor/UPT/Satker menandatangan
9 Peqanjian K3P dan Benta Acara Serah Terirna
Aset KSP dengan mura KSP
H
- 36 -

i
- 37 -
- 38 -

ALUR PERMOHONAN PEMANFAATAN BMN


BERUPA KERJASAMA PENYEDIAAN DiFRASTRUKTUR (KSPI)
KEPADA DIREKTUR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN SISTEM INFORMASI
U n itK etja

kepala Biro
Na Kegiaian Tim Panifia
kepala Um um /Sesltjen/Ses kepala Kepala kepala Direktur
Pemilihan M isa Sekretaris Jenderal DJKN
kanœr/UPT/Satker Ditjen/SesBadan Biro LPPBMN K PK N l Kanw ilD JKN PKNSI
KSPI
/Unit k e ija lainnya

kepala kantor/UFT/Satker mengajukan


permohonan persetujuan KSPI kepada Kepala Biro
Umum /SesItjen/SesDitjcn/SesBadan berupa m
1
BMN dengan nilai yang dflutung secara ■
proporsional da n nilai perolehan BMN sampai
dengan 100 miliar per usuian

kepala Biro U m um /Sesltjen/SesDitjen /SesBadan


2
melakukan venfikasi adm inisirasi dan teknis

Berdasarkan hasil w riS kasi adm inistras dan


teknis. Kepala Biro Um um /Sesltjen/SesDitjen
3
/SesBadan mengajukan perm ohonan KSPI
repada Kepala Biro LPPBMN

kepala Biro LPPBMN m elakukan venfikasi


4
adm inistras dan teknis

Berdasarkan hasil venfikasi adm inistras dan


5 teknis, kepala Biro LPPBMN mengajukan
permohonan KSPI kepada Direktur PKNSI

Direktur PKNSI menerbitkan surat persetujuan


6 KSPI dan menvam paikan kepada kepala Biro
LPPBMN

kepala Biro LPPBMN m enerima persetujuan KSPI


7 dan menvam paikan kepada Kepala Biro Umum
/Seslljen/SesDiljen/SesBadan

kepala Biro Umum /SesItjen/SesDitjen/SesBadan


8 m elaksanakan kS Pl sesuai ketentuan perundang-
undangan
- 39 -

ALUR PERMOHONAN PEMANFAATAN BMN


BERUPA KERJASAMA PEXYEDIAAÏ HFRASTRDKTUR (KSPI)
KEPADA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAS NEGARA
Unit kfrja

T in Panitia
kepala Umum/Sesltjen/Ses Direktur
Pemdihan M ina Sekretans Jenderal DJkN
kantor/UPT/Satker Ditjen/SesBadan Bito LPPBMN KPKNL Kanwil DJkN PkNSl
KSPI
/Unit kerja larnnya

Kepala Kanior/lIPT/Satker mengajukan


p em o to n a n persetujuan kSPI kepada kepala B rn
U m um /Sesl:jen/SesDitjen/SesBadan benipa
BMN dengan nilai yang dihitung secara

miliar per usulan

kepala Biro Um um /Stsltjen/SesOitjen /SesBadan


m elakukan verifikasi adm inistras! dan tekms

Berdasarkan hasü venfikasi administras! dan


teknis, kepala Biro Um um/Sesltjcn/SesDitjen
SesBadan m engajukan perm ohonan kSPI kepada
Sekretaiis Jenderal

Sekretans Jenderal m enugaskan kepala Biro


LPPBMN m elakukan verifikasi adm inistras dan
teknis

kepala Biro LPPBMN melakukan verifikasi


adm m istiasi dan teknis i
Berdasarkan hasil venfikasi administras! dan
teknis, Sekretans Jenderal m eneruskan

Kekayaan Negara

Ditektur Jenderal kekayaan Negara menerbrlkan


: persetujuan kSPI dan m ero ampaikan
kepada Sekretaiis Jenderal
II

Sekretans Jenderal m enenrskan persetujuan KSPI


secara berjenjang kepada kepala Biro Umum
/SesItjen/SesDitjen/ SesBadan

kepala Biro Um um /Sesltjen/SesDitjen/SesBadan


- 40 -

ALUR PERMOHONAN PEMINDAHTANGANAN BMN


BERUPA PENJUALAN BMN
KEPADA KANTOR PESGELOIAAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG
Unit Keija
Kepala Biro
Kepala Direktar
Umum/Sesltjen/Ses Sekretaris Jenderal ! DJKN
Kantor/UFT/Satker Biro LPPBMN Km KanwiDJKN PKNSi
Ditjen/SesBadan

sampai dengan 5 miliar per unit;

untuk

ira

persetujuan penjualan BMN dan


2
menyampaikan kepat
Kantor/UPT/Satker

3
secara lelang kepada Kepala KPKNL

Kantor/UPT/Satker
- 41 -

ALUR PERMOHONAN PEM INDAH ÎANG AM BMN


BERUPA PENJUALAN BMK
KEPADA KANTOR KANWIL DJKN
Unit Kerja

No. Kegiatan Kepala Biro


Kepala Kepala Kepala Kepala Direktur
Umum/Sesltjen/Ses Sekretaris Jenderal DJKN
Kantor/UPT/Satker Biro LPPBMN KPKNL Kanwil DJKN PKNS1
Ditjen/SesBadan
îepala Kantor/UPT/Satker mengajukan
1 jciuiulluiidjl padlljüdii pdiJUdldll BMN ■ 1
cepada Kepala Kanwil DJKN i I
a tanah dan/atau bangunan untuk nilai
5 miüar sampai dengan 7,5 miliar per
unit;
b selain tanah dan/atau bangunan
untuk niiai 5 miliar sampai dengan 7,5
miliar per unit;
(epala Kanwil DJKN menerbitkan surat
persetujuan penjualan BMN dan
2
menvampaikan kepada Kepala 1 1
Kantor/UPT/Satker

Kepala Kantor/UPT/Satker mengajukan


3 permohonan jadwal penjualan BMN ■ 1
secara lelang kepada Kepala KPKNL 1 1

Kepala KPKNL melaksanakan penjualan


BMN secara lelang dan menerbitkan
4 nsalah lelang penjualan BMN kemudian J■ 1
menvampaikan kepada Kepala
11 P
Kantor/UPT/Satker

Kepala Kantor/UPT/Satker menerbitkan


surat keputusan penghapusan BMN dan ■ 1
5
melakukan penghapusan pada daftar 1 1
barang inventaris
- 42 -

ALUR PERMOHONAN PEMINDAHTANGANAN BMN


BERUPA PENJUALAN BMN
KEPADA DIREKTU R PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN SISTEM INFORM ASI
Unit Kerja
Kegiaian Kepala Biro
Kepala Kepaia Kepala Kepala Direktur
Umum/Seslijen/Ses Sekretaris Jenderal DJKN
Kantor/UPT/Satker Biro LPPBMN KPKNL Kanwfl DJKN PKNSI
Ditien/SesBadan..
KepaJa Kantor/UPT/Satker mengusulkan
permohonan persetujuan penjualan BMN
kepada Kepala Biro
Umum/SesItjen/SesDitjen/SesBadan.
berupa:
tanah dan/atau bangunan umuk nilai
7,5 miliar sampai dengan 10 miliar per
unit;
b selain tanah dan/atau bangunan
untuk nilai 7,5 m iliar sampai dengan
10 m iliar per unit;
c BMN yang berada pada luar negeri
untuk nilai sampai dengan 5 miliar per
unit.

Kepala Biro Umum/SesItjen/SesDitjen


/SesBadan melakukan verifikasi
administras! dan teknis

Berdasarkan hasil verifikasi administras!


dan teknis, Kepala Biro Umum/Sesltjen
/SesDitjen/SesBadan mengajukan
permohonan persetujuan pcnjualan
kepada Kepala Biro LPPBMN

Kepala Biro LPPBMN melakukan verifikasi


administras! dan teknis

Berdasarkan hasil verifikasi administrasi


dan teknis, Kepala Biro LPPBMN
mengajukan permohonan persetujuan
pcnjualan kepada Direktur PKNSI

Direktur PKNSI menerbitkan persetujuan


ualan BMN dan menyampaikan
kepada Kepala Kepala Biro LPPBMN

Kepala Biro LPPBMN m enerim a


persetujuan pcnjualan BMN dan
menyampaikan secara berjenjang kepada
Kepala Kantor/UPT/Satker

Kepala Kantor/UPT/Satker mengajukan


permohonan jadwal penjualan BMN
secara lelang kepada Kepala KPKNL

Kepala KPKNL melaksanakan penjualan


BMN secara lelang dan menerbitkan
risalah lelang penjualan BMN kemudian
menyampaikan kepada Kepala
Kantor/UPT/Satker

Kepala Kantor/UPT/Satker menerbitkan


surat keputusan penghapusan BMN dan
melakukan penghapusan pada daftar
barang inventaris
- 43 -

ALUR PERMOHONAN PEMINDAHTANGANAN BMN


BERUPA PENJUALAN BMN
KEPADA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Unit Kerja
Kegiatan Kepala Biro
Kepala Kepala Kepala Direktur
Sekretaris Jcnderal DJKN
Kantor/UPT/Satker KPKNL Kanwil DJKN PKNSI
D itien/SesBadan_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Kepala Kantor/UFT/Saiker mengusulkan
permohonan persetujuan penjualan BMN
kepada Kepala Biro Umum/Sesltjen
/SesDitjen/SesBadan, bem pa:
a lanah dan/atau bangunan untuk mlai
di atas 10 miliar per unit;
b selain tanah dan/atau bangunan
untuk nilai di atas 10 miliar per unit,
c BMN yang berada pada luar negen
untuk nilai di atas 5 miliar per unit;

Kepala Biro Umum/Sesltjen


/SesDitjen/SesBadan melakukan
verifikasi administrasi dan teknis

Berdasarkan hasil verifikasi administrasi


dan teknis. Kepala Biro Umum/Sesltjen
/SesDitjen/SesBadan mengajukan
permohonan persetujuan penjualan
kepada Sekretaris Jenderal

Sekretaris Jenderal menugaskan Kepala


Biro LPPBMN melakukan verifikasi
administrasi dan teknis

Kepala Biro LPPBMN melakukan verifikasi


administrasi dan teknis

Berdasarkan hasil verifikasi administrasi


dan teknis, Sekretaris Jenderal
mengajukan permohonan persetujuan
penjualan kepada Direktur Jenderal
Kekayaan Negara

Direktur Jenderal Kekayaan Negara


menerbitkan persetujuan penjualan BMN
m enyampaikan kepada Sekretaris
Jenderal

Sekretaris Jenderal m enerim a


persetujuan penjualan dan
menyampaikan secara berjenjang kepada
Kepala Kantor/UPT/Satker

Kepala Kantor/UFT/Satker m engajukan


permohonan jadwal penjualan BMN
ra lelang kepada Kepala KPKNL

Kepala KPKNL melaksanakan penjualan


BMN secara-lelang dan menerbitkan
risalah lelang penjualan BMN kemudian
menyampaikan kepada Kepala
Kantor/UPT/Satker

Kepala Kantor/UPT/Satker menerbitkan


surat keputusan penghapusan BMN dan
melakukan penghapusan pada daftar
barang inventaris
- 44 -

A L U R P E R M O H O N A K P E M IN D A H T A N G A N A N B M N
BERUPA TU KAR M ENUKAR BMN
K E PA D A K A N TO R PE N G E LO LA AN K E K A Y AA N N E G A R A DAN LE LAN G

Unit keija

kepala Riro
kegiaian kepala Umum/Scsltjen/Ses Tim Pemilihan Mitra kepala kepala kepala Direktur
Mitra Tukar Menukar
kantor/UPT/Satker Ditjen/SesBadan Tukar Menukar BMN Biro LPPBMN kPkNL kanvril DJkN PkNSI
/Unit kerjalainnya
kepala kantor/UPT/Satker mengajukan
permohonan peraetujuan tukar
menukar BMN krpada kepala kPkNL,
berupa
a lanah dan/atau bangunan umuk
5 miliar per

b selain tanah dan/atau bangunan


umuk nüai sampai dengan 5 miliar
per unit,

kepala kPKNL menerbitkan izin pnnsip


tukar menukar BMN dan
menvampaikan kepada kepala
kantor/UPT/Satker

prinsip tukar
menukar BMN, kepala kantor/UPr
/Satker mengajukan permohonan
tukar menukar BMN
kepada kepala Biro LPPBMN

kepala Biro LPPBMN membentuk tim


a pemihhan mitra tukar menukar
BMN melalui keputusan tim paniua
pemilihan mitra tukar menukar BMN,
berdasarkan usuian nama paniua uni
pemilihan tukar menukar BMN dan
kepala Biro Umum/SesItjen/SesDitf n
/SesBadan dan Unit kerja lainnya

Tim pamua pemilihan mitra tukar


menukar BMN melakukan pemilihan
mitra dan mengajukan permohonan
keputusan penetapan mitra tukar
menukar BMN kepada kepala Biro
LPPBMN

Berdasarkan hasû pemilihan mitra.


kepala Biro LPPBMN menerbitkan
keputusan penetapan mitra tukar
menukar BMN dan menvampaikan
kepada kepala kantor/UPT/Satker

keputusan penetapan
tukar menukar BMN, kepala
kantor/UPT/Satker mengajukan
pennohonan pelaksanaan kepada
kepala kPkNL

kepala kPKNL menerbitkan keputusan


pelaksanaan tukar menukar BMN dan
menvampaikan kepada kepala
kantor/UPT/Satker

keputusan pelaksanaan
tukar menukar BMN, kepala kantor
/UPT/Satker membuat perjanjian dan
benta acara tukar menukar BMN

kepala kantor/UPT/Satker
menandatangam perjanjian dan benta
aeara tukar menukar BMN dengan
PihakLain
- 45 -

A L U R P E R M O H O N A N P E M IN D A H T A N G A N A N B M N
BERUPA T U K A R M E N U K AR BMN
K E PA D A K A N TO R KAN W 1L D JK N

Unit Kroa
Kepala Biro
No. Kegiatan Kepala Umum/Sesltjen/Ses Remilihan Mitra Kepala Kepala Kepala Dirrktut
Mitra Tukar Menukar SckrriarisJenderal
Kantor/UPT/Satker Ditjen/SesBadan Tukar Menukar BMN Biro LPPBMN KPKNL Kanwil DJKN PKNSI
/Unit Keija lainnva
Kepata Kantor/UPT/Saiker mengajukan
permohonan persetujuan lukar
kar BMN kepada Kepala Kanwil
DJKN, berupa:
lanah dan/atau bangunan umuk
mlai 5 miliar sampai dengan 7,5
miliar per unit,
b selain lanah dan/atau bangunan
untuk nilai 5 miliar sampai dengan
7,5 miliar per unit,

Kepala Kam'Q DJKN menrrbitkan izrn


pnnsip tukar menukar BMN dan
menvampaikan kepada Kepala
Kantor/UPT/Satker

Berdasarkan izin pnnsip tukar


ikar BMN, Kepala Kantor/UPT
/Satker mengajukan permohonan
pemüihan milra tukar menukar BMN
kepada Kepala Bm> LPPBMN

Kepala Biro LPPBMN membenmk tim


pamtia pemüihan mitra tukar menukar
BMN meialui keputusan tim pamtia
pemüihan mitra tukar menukar BMN,
berdasarkan usnian nama panilia tim
pemüihan tukar menukar BMN dan
Kepala Biro Umum/SesItjen/SesDitjen
/SesBadan dan Unit Kerja laimna

Tim pamtia pemüihan mitra tukar


îkar BMN melakukan pemüihan
mitra dan mengajukan permohonan
keputusan penetapan mitra tukar
menukar BMN kepada Kepala Biro
LPPBMN

Berdasarkan hasil pemüihan mitra,


Kepala Biro LPPBMN menrrbitkan
keputusan penetapan mitra tukar
menukar BMN

Berdasarkan keputusan penetapan


tukar menukar BMN, Kepala
Kantor/UPT/Satker mengajukan
permohonan pelaksanaan kepada
\epala Kanwfl DJKN

Kepala Kanwil DJKN menrrbitkan


keputusan pelaksanaan tukar menukar
BMN dan menvampaikan kepada
Kepala Kantor/UPT/Satker

Berdasarkan keputusan pelaksanaan


tukar menukar BMN, Kepala Kantor
/UPT/Satker membuat peijanjian dan
berita acara tukar menukar BMN

Kepala Kantor/UPT/Satker
menandatangam peijanjian dan berita
acara tukar menukar BMN dengan
PihakLam
- 46 -

A L O R PE R M O H O N A N P E M IN D A H T A N G A N A N BM N
B E R U P A T U K A R M E N U K A R BM N
K E P A D A D IR E K T U R J E N D E R A L K E K A Y A A N N E G A R A

Unit Kerja
Kepala Biro
Kegiatan Kepala Umum/Sesltjen/Ses Tim Pemilihan Mitra Kepala
Mitra Tukar Menukar Kepala Kepala
SekretBns .Jenderal
Kantor/UPT/Satker Ditjen/SesBadan Tukar Menukar BMN Biro LPIBMN KPKNL Kanwil D-JKN
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ /Unit Kcna toinnya
Kepala Kantor/UPT/Satker mengusulkan
ohonan persetujuan tukar menukar BMN
kepada Kepala Biro Umum/Sesltjen
/SesDitjen/SesBadan, berupa:

tanah dan/alau banguiian untuk rnlai di


atas 10 miliar per unit;

selain tanah dan/atau bangunan untuk


nilai di atas 10 miliar per unit.
c BM N yang berada pada luar negeri untuk
nilai di atas 5 miliar per unit;

Kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen


/SesBadan melakukan verifikasi administras!
dan teknis

Berdasarkan hasil verifikasi. Kepala Biro


Umum/SesItjcn/SesDitjen /SesBadan
mengajukan permohonan persetujuan tukar
menukar kepada Sekretans Jendcral

Sekretaris Jenderal inenugaskan Kepala Biro


LPPBMN untuk melakukan verifikasi
admimsirasidan teknis S
Kepala Biro LPPBMN melakukan verifikasi

Berdasarkan hasil verifikasi. Sekretans


Jenderal mengajukan permohonan
persetujuan tukar menukar kepada DüKN

DJKN menerbitkan izin prinsip tukar menukar


BMN dan menyampaikan kepada Sekretaris
Jenderal
m
Setcrctaris Jenderal menugaskan Kepala Biro
LPPBMN untuk melakukan pemilihan mitra
tukar menukar BMN

Kepala Biro LPPBMN raembentuk tim panitia


pemilihan mitra tukar menukar BMN tnrhiui
keputusan tim panitia pemilihan mitra tukar
menukar BMN, berdasarkan usulan nama
panitia tun pemilihan tukar menukar BMN
dari Kepala Biro Umum/SesItjen/SesDitjen
/SesBadan dan Unit Kcija larnnva

Tim panitia pemilihan mitra tukar menukar


BMN melakukan pemilihan mitra dan
mengajukan permohonan keputusan
penetapan mitra tukar menukar BMN kepada
la Biro LPPBMN

Berdasarkan hasil pemilihan mitra. Kepala


Biro LPPBMN menerbitkan keputusan
penetapan mitra tukar menukar BMN

Berdasarkan keputusan penetapan tukar


menukar BMN, Sekretaris Jenderal
mengajukan permohonan pelaksanaan kepada
DJKN

DJKN menerbitkan keputusan pelaksanaan


tukar menukar BMN dan menyampaikan
kepada Sekretans Jenderal

Sekretaris Jenderal menenma dan


menyampaikan keputusan pelaksanaan tukar
menukar BMN secara berjenjang kepada
Kepala Biro Umum/Sesltjen
/SesDitjen/SesBadan
Kepala Biro Umum/SesItjen/SesDiijen
/SesBadan membuat peijanjian tukar
menukar BMN

Kepala Biro Umum/Sesltjen/ SesDitjen


/SesBadan menandatangam peijanjian tukar
menukar BMN dengan Mitra tukar menukar

Berdasarkan peijanjian tukar menukar BMN,


17 Kepala Kantor/UPT/Satker membual berita
acara tukar menukar BMN

Kepala Kantor/UPT/Satker menandatangani


berita acara tukar menukar BMN dengan
Mitra tukar menukar BMN
47

A L U R P E R M O H O N A N P E M D i'D A H T A N G A N A N B M N
BERUPA TU K A R M ENUKAR BMN
K E P A D A D IR E K T U R J E N D E R A L K E K A Y A A N N E G A R A

ko pain Biro
kepab Umum/Srsltjen/Ses Tun Pemilihan Mitra kepab kepab kepab Direktur
Sekretans Jenderal
Kantor/UPT/Satker Ditjrn/SesBadan Tukar Menukar BMN Biro LPPBMN kPKNL kanwil DJKN PKNSI
/Unit Kerja lainnva
kepab Kantor/UPT/Saiker
usulkan permohonan prr*tujuan
tukai menukar BMN kepada KepRlu
Biro Umum/Sesltjen
/SesDitjen/SesBadan, berupa
a lanah dan/atau bangunan untuk
ndai di atas 10 miliar per unit,
b se Lun lanah dan/atau bangunan
untuk nilai di atas 10 miliar per
unit
c BMN yang berada pada luar negen
untuk mlai di atas 5 miliar per unit.

Kepab Biro Umum/Sesitjen/SesDitn-n


/SesBadan mebkukan verifikasi
lustras dan teknis

hasil vrnfikasi, kepab


Biro Umum/SesItjrn/SesDitjen
/SesBadan mengajukan permohonan
persetujuan tukar menukar kepada
SekretansJenderal

Sekretans Jenderal menugaskan kepab


Biro LPPBMN untuk mebkukan
vcnfikasi administrasi dan teknis

kepab But) LPPBMN mebkukan


administrasi dan teknis

hasil venfikasi, Sekretans


Jenderal mengajukan permohonan
tukar menukar kepada
DJKN

DJKN menerbitkan sut pnnstp tumtr


BMN dan menvampaikan
Sekretans Jenderal

Sekretaris Jenderal menugaskan kepab


But) LPPBMN untuk mebkukan
mitra tukar menukar PMN

kepab But» LPPBMN memben'uk tim


pemilihan mitra tukar menukar
BMN metalui kepunisan tun pamtia
mitra tukar menukar BMN,
an nama pamtia tun
pemilihan tukar menukar BMN dan
kepab Biro Umum/Sesltjen/SesDiijen
/SesBadan dan Unit kerja lainnva

Tun pamtia pemilihan mitra tukar


kar BMN mebkukan pemilihan
dan mengajukan permohonan
penetapan mura tukar
BMN kepada kepab But)
LPPBMN

hasil pemilihan mitra,


kepab But) LPPBMN menerbitkan
penetapan mitra tukar
BMN

keputusan pene'apan
tukar menukar BMN, Sekretans
Jend-raJ mengajukan permohonan
pelaksanaan kepada DJKN

DJKN menerbitkan keputusan


tukar menukar BMN dt
kepada Sekretans

Sekretans Jenderal menenma dan


ampaikan keputusan pelaksanaan
tukar menukar BMN secara benenjang
ia Kepab Biro Umum/Sesltjen
/SesDitjen/SesBadan

Kepab Buo Umum/SesItjen/SesDitjen


/SesBadan membuat perjanjian tukar
BMN

b BiroUmum/Sesltjen/SesDit;en
/SesBadan menandatangani perjanjian
r menukar BMN dengan Mitra î
r menukar BMN

peijanjian tukar menukar


I. kepab kantor/UPT/Satker
berna acara tukar menukar

kepab Kantor/UPT/Satker
berita acara tukar
BMN dengan Mitra tukar
BMN
- 48 -

ALUR PERMOHONAN PEMINDAHTAHGANAN BMN


BERUPA HÎBAH BMN
KEPADA KANTOR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG
Unit Kerja
No. Kegiatan Ke|)ala Biro
Kepala Kepala Kepala Kepala Direktur
Pihak Lain Umura/Sesltjen/Scs ! Sekretaris Jenderal DJKN
Kantor/UPT/Satker Biro LPPBMN KPKNL Kanwil DJKN PKNSI
DttKn/SttBadaii
Kepala Kantor/ UPT/Satker mengajukan
permohonan perselujuan hibah BMN
kepada Kepala KPKNL, berupa:
a tanah dan/atau bangunan untuk
nilai sampai dengan 5 mdiar per
unit;
b selain tanah dan/atau bangunan
yang mempunyai bukti keperailikan
untuk nilai sampai dengan 5 miliar
per unir,
c selain tanah dan/atau bangunan
yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan untuk nilai diatas 100
juta sampai dengan 5 miliar per

Kepala vPKNL menerbitkan sural


persetujuan hibah BMN dan
menyampaikan kepada Kepala
Kantor/UPT/Satker

Berdasarkan persemjuan hibah BMN,


Kepala Kantor/UPT/Satker mengajukan
permohonan penerbitan keputusan
pelaksanaan hibah BMN dan naskah
peijanjian hibah BMN kepada Kepaia Biro
Umum/SesItjcn/SesDitjen /SesBadan

Berdasarkan persetujuan hibah BMN.


Kepala Biro Umum/SesItjen/SesDitjen
/SesBadan menerbitkan keputusan
pelaksanaan hibah BMN

Berdasarkan keputusan pelaksanaan


hibah BMN, Kepala Biro Umum/Sesltjen
/SesDitjen/SesBadan membuat naskah
perjanjian hibah BMN

Kepaia Biro Umum/SesItjen/SesUitjen


/SesBadan menandatangani naskah
perjanjian hibah BMN dengan Pihak Lain

Berdasarkan perjanjian Hibah, Kepala


7 Kantor/UPT/Satker membuat berita
acara hibah BMN

Kepala Kantor/UPT/Satker
8 menandatangani berita acara hibah BMN
dengan Pihak Lain

Berdasarkan perjanjian dan berita acara


Hibah, Kepala Kantor/UPT/Satker
menerbitkan surat keputusan
penghapusan BMN dan melakukan
penghapusan pada daftar baran g
inventaris_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
- 49 -

AlUR PERMOHOSAS PEMINDAHTASGASASf BMK


BERDPA HIBAH BMS
KEPADA KAA’TOR KASWll DJKN
Unit kerja

No. Kegiatan kepala Biro


Kepala Kepala Kepala kepala D irektur
Pihak Lain U m um /Sesltjen/Ses Sçkretaris Jenderal DJKN
Kantor/U PI/S atker Biro LPPBMN KPKNl kan w il D JkN PkNSI
Ditien/SesBadan
kepala Kantor/U PT/Satker m engajukan
1 perm ohonan persetujuan hib ah BMN _
kepada kepala kanw il DJkN 11
a tanah dan/atau bangunan uniuk
nüai 5 miliar sam pai dcngan 7,5
miliar per unit;
b selain tanah dan/atau bangunan
untuk nilai 5 m iliar sam pai dengan
7,5 m iliar per unit;

Kepala kanwil DJKN m enerbitkan sural

2
pereetujuan hibah BM N dan ■
m enyam paikan kepada Kepala
Kantor/UPT/Satker
11
Berdasarkan perseluju an hibah BMN,
Kepala Kantor/U PT/Satker m engajukan
peim ohonan penerbitan keputusan
3
pelaksanaan hibah BMN dan naskab
perjanjian hibah BMN kepada Kepala Biro
U m um /SesItjen/SesDitjen /SesBadan

Berdasarkan persetujuan hibah BMN,


Kepala Biro U m um /SesItjen/SesDitjen
4
/SesBadan m enerbitkan keputusan
pelaksanaan hibah BMN
i 1

Berdasarkan keputusan pelaksanaan


hibah BM N, Kepala Biro U m um /Sesltjen
5
/SesDitjen/SesBadan m em bu at naskah
perjanjian hibah BMN
11

Kepala Biro Uœum /Seslt|en/SesDit)en


6 /SesBadan m enandatangani naskah M
perjanjian hibah BMN dengan Fihak L a n 1

Berdasarkan perjanjian Hibah, Kepala


7 kantor/UPT/Satker m em bu at berita em
acara hibah BMN

Kepala Kantor/UPT/Satker
8 m enandatangani berita acara hibah BMN
dengan Pihak Lain

Berdasarkan perjanjian dan berita acara


Hibah, Kepala Kantor/U PT/Satker
m enerbitkan surat keputusan
9
penghapusan BMN dan m elaku kac
penghapusan pada daftar barang i
inventans
- 50

A L U R P E R M O H O N A N P E M IN D A H T A N G A N A N B M N
B E R U P A H iB A H B M N
K E P A D A D IR E K T U R P E N G E L O L A A N K E K A Y A A N N E G A R A D A N S IS T E M IN F O R M A S I

Unit Kerja

No Kegiatan Kepala Biro


Kepala Kepala Kepala Direktur
Pihak Lain Umum/Sesltjen/Ses DJKN
Kantor/UPT/Satker KPKNL Kanwil DJKN PKNSI
Ditjen/SesBadan
\cpala Kantor/UPT/Satker raengusulkan
permohonan persetujuan hibah BMN
1 cepada Kepala Buo
Umura/Sesltjen/SesDiijen/ScsBadan,
rerupa:
a tanah dan/atau bangunan untuk
nilai 7,5 miliar sampai dengan 10
miliar per unit,
b selain tanah dan/atau bangunan
untuk nilai 7,5 miliar sampai
dengan 10 miliar per u nit
c BMN yang berada pada luar negeri
untuk nilai sampai dengan 5 miliar
per unit;

Kepala Biro Uiuum/SesItjen/SesDitjen ■» I


2 /SesBadan melakukan venfikasi
admirustrasi dan teknis i i j •

Berdasarkan hasil venfikasi, Kepala Biro ■i? „ 1


Umum/SesItjen/SesDitjen /SesBadan . • • •
3
mengajukan permohonan persetujuan
hibah kepada Kepala Biro LPPBMN

'
1
Kepala Buo LPPBMN melakukan venfikasi
4
adm inistrai dan leknis f f

Berdasarkan hasil verifikasi, Kepala Biro


mM
m m
5 LPPBMN mengajukan permohonan
persetujuan hibah kepada Direktur PKNS1

Direktur PKNSI menerbitkan persetujuan


6 hibah BMN dan menvarapaikan kepada ■ jjQ
Kepala Biro LPPBMN . ■ %■ >
Kepala Biro LPPBMN menerima dan

7
menvampaikan persetujuan hibah BMN M
kepada Kepala Biro Uraum/Scsltjen
/SesDitjen/ScsBadan
■ b
_ _ _ _ _ _ _ _ 1_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Berdasarkan persetujuan hibah BMN,
Kepala Biro Umum/SesItjen/SesDitjen
8
/SesBadan menerbitan keputusan
pelaksanaan hibah BMN *
Berdasarkan keputusan pelaksanaan
hibah BMN, Kepala Buo Umum/Sesltjen
9
/ScsDitjen/SesBadan membuat naskah
perjanjian hibah BMN

Kepala Biro Umum/Scsltjen/SesDitjen


1° /SesBadan menandatangam naskah
W f B8
perjanjian hibah BMN dengan Pihak Lam B

Berdasarkan perjanjian Hibah, Kepala


11 Kantor/UPT/Satker membuat benta
acara hibah BMN

Kepala Kantor/UPT/Satker
J B

1 12 menandatangam berita acara hibah BMN


dengan Pihak Lain
m- fl ■

Berdasarkan perjanjian dan benta acara 1


Hibah, Kepala Kantor/UPT/Satker
menerbitkan surat keputusan
13
penghapusan BMN dan melakukan
penghapusan pada daftar barang
inventaris
H1
- 51 -

ALU R PE RM O H O NA N PE M 1ND AH TAN G AN AN BMN


B E R U P A H IB A H B M N
K E P A D A D IR E K T U R J E N D E R A L K E K A Y A A N N E G A R A

Unit Kcrja

Kcgiatan Kepala Biro


Kepala Kepala Kepala Kepala Direktur
Umum/Sesltjen/Ses Sekretaris Jenderal
Kantor/UPT/Satker Biro LPPBMN KPKNL Kanwil DJKN PKNS1
Dnjen/SesBadan
Kepala Kantor/UPT/Satker mengusulkan
îohonan perselujuan hibah BMN
kepada Kepala Biro
Umum/SesItjen/ScsDitjen/ScsBadan.
berupa:
tanah dan/atau bangunan untuk
nilai di atas 10 miliar per unit;
selain tanah dan/atau bangunan
untuk nilai di atas 10 miliar per
uniL
BMN vang berada pada luar negeri
untuk nilai di atas 5 miliar per unit;

Kepala Biro Umum/SesItjen/SesDitjen


/SesBadan melakukan verifikasi
dan teknis

Berdasarkan hasil verifikasi, Kepala Biro


Umum/SesItjen/SesDitjen/ScsBadan
gajukan pennohonan perselujuan
hibah kepada Sekretans Jenderal

Sekretaris Jenderal menugaskan Kepala


Biro LPPBMN melakukan verifikasi
dan teknis

Kepala Biro LPPBMN melakukan verifikasi


dan teknis

Berdasarkan hasil verifikasi, Sekietans


Jenderal mengajukan pennohonan
hibah kepada DJKN

Direktur DJKN menerbitkan persetujuan


hibah BMN dan menvampaikan kepada
Sckmians Jenderal

Sekretaris Jenderal menenma dan


menvampaikan persetujuan hibah BMN
kepada Kepala Biro Uraura/Sesltjen
/SesDitjcn/ScsBadan

persetujuan hibah BMN,


Kepala Biro Uraum/SesItjcn/SesDitjen
/SesBadan menerbitan keputusan
hibah BMN

keputusan peiaksanaan
hibah BMN, Kepala Biro Umum/Sesitien
/SesDitjen/SesBadan membuat naskah
hibah BMN

Kepala Biro Umum/Sesitjen/SesDitjen


/SesBadan menandatangani naskah
perjanjian hibah BMN dengan Pihak Lain

Berdasarkan perjanjian Hibah, Kepala


Kantor/UPT/Satker membuat berita
i hibah BMN

Kantor/UPT/Satker
berita acara hibah BMN
Pihak Lain

perjanjian dan berita ac


Hibah, Kepala Kantor/UFT/Satker
surat keputusan
penghapusan BMN dan melakukan
penghapusan pada daftar barang

t
- 52 -

ALUR PERMOHOKAJIPENGHAPUSAN BMÜ


KARENA SEBAB LAffl
KEPADA KAjÏ ÏO R PENGELOLAAN KEKAÏAAÜ REGARA DAR LELARG
Unit Keija

Kepala Biro
No, Kegjatan Kepala Kepala Kepala Kepala Direktur
Umum/Sesltjen/Ses SekretarisJenderal DJKN
Kantor/UPT/Satker Biro LPPBMN. KPKNL Kanffil DJKN PKNS1
Ditjen/SesBadan

Kepala Kantor/UPT/Satker mengusulkan

!
permohonan persetujuan pengh^usan ■
BMN karena sebab lain kepada Kepala 1 i
KPKNL, berupa:

a tanah dan/atau bangunan untuk


nilai sampai dengaia 5 miliar per
unit;
' .
b selain tanah dan/atau bangunan
yang mempunvai bukti kepemiïkan
untuk nüai sampai dengan 5 miliar
per unit;
c selain tanah dan/atau bangunan
yang tidak mempunvai bukti
kep em ian untuk niai É ta s 100
juta sampai dengan 5 miliar per
unit

Kepala KPKNL menerbitkan surat

2
persetujuan penghapusan BMN karena ■
sebab lain dan menyampaikan kepada
1
Kepala Kantor/UPT/Satker

Kepala Kantor/UPT/Satker menerbitkan


surat keputusan penghapusan BMN
3 karena sebab lain dan melakukan
1 1
penghapusan pada daftar barang
inventaris
- 53 -

ALUR PERMOHOHAN PENGHAPUSAN BMN


KARENA SEBAB LAIN
KEPADA KANTOR KANWH DJKN
Unit Keija

No. Kegiatan Kepala Biro


Kepala Kepala Kepala Kepala Direktur
Umum/Seslijen/Ses Sekretans Jenderal DJKN
Kantor/UPT/Satker Biro LPPBMN KPKNL Kanwil DJKN PKNSI
Ditjen/SesBadan

Kepala Kantor/UPT/Satker mengusulkan

1 permohcnan persetujuan penghapusar,


BMN karena sebab lain kepada Kepala
Kanwil DJKN, benipa:
a tanah dan/atau bangunan untuk
niai 5 m iar sampai dengan 7,5
miSar per unit;
1) selain tanah dan/atau bangunan
untuk niai 5 miliar sampai dengan
7,5m larperunit;
Kepala Kanwil DJKN menerbitkan surat
persetuiuan per^hapusan BMN karena
2
sebab lain dan menyampaikan kepada
Kepala Kantor/UPT/Satker

Kepala Kantor/UPT/Satker menerbitkan


surat keputusan penghapusan BMN
3 karena sebab lain dan melakukan
penghapusan pada daftar barang
inventaris
ALUR PERMOHONAN PENGHAPUSAN BMN
KARENA SEBAB LA1N
KEPADA DIREKTUR PENGELOLAAN KEKAYAA1» NEGARA DAN SISTEM INFORMAS!
U n it K erja

Kegiatan K e p a la K ep a la K ep a la D irek tu r
U m u m / S e s ltje n / S e s S e k reta ris J e n d e ra l D JK N
K a n to r/ U P T / S a tk e r B iro L P P B M N K PKN L Kanw ü D JKN PK N S I
D itien / S e s B a d a n
K ep a la K a n to r/ U P T / S a ik e r m en gu su lk a n
p erm oh o n a n p ersetu ju a n pen gh a p u sa n
!I B M N t a r e r a se b a b lain k ep a d a
PD irjen / K a b a d a n / K e p a la B iro U m u m
tas n a m a S e s je n , b eru p a :
a ta n a h d a n / a ta u b a n g u n a n u n tu k
n ila i 7 ,5 m ilia r sa m p a i d en g a n 10
m ilia r p er u n it;
b sela in ta n a h d a n / a ta u b a n gu n a n
u n tu k n ila i 7 ,5 m ilia r sa m p a i ' -1
d en g a n 10 m ilia r p e r u n it;
c B M N y a n g b e ra d a p a d a iu ar n e g e ri
u n tu k n ila i s a m p a i d e n g a n 5 m ilia r
p e r u n it;

K ep a la B iro U m u m / S esItjen / S esD itjen


/ S esB ad an m e la k u k a n ven fik a si
a d m in istra s! d a n tek n is

B erd a sa rk a n h a sil verifik a si. K e p a la B iro


U m u m / S e s ltje n / S e s D itje n / S esB ad an

p en gh a p u sa n B M N k a re n a se b a b lain
k e p a d a K ep a la B iro L PP B M N

K ep a la B iro L P P B M N m e la k u k a n verifik a si
a d m in istra s! d a n tek n is

B e rd a s a rk a n h a sil verifik a si, K e p a la B iro


L PP B M N m e n g a ju k a n p erm o h o n a n
p ersetu ju a n p en g h a p u sa n B M N k a ren a
se b a b la in k e p a d a D ire k tu r PKNS1

D irek tu r PK N S I m e n e rb itk a n p ersetu ju a n


B M N k a ren a s e b a b lain d a n

B iro L PP B M N

m e n e rtm a da n
m e n v a m p a ik a n p ersetu ju a n p en gh a p u sa n
B M N k a re n a s e b a b la in B M N seca ra
-
b erje n ja n g k e p a d a K ep a la
K a n to r/ U P T / S a tk er
K ep a la K a n to r/ U P T / S a tk er m e n e rb itk a n
s u ra t k ep u tu sa n p en g h a p u sa n B M N
k a ren a seb a b la in d a n m ela k u k a n

m v e n ta n s
- 55

ALU R PERMOHONAN PENGHAPUSAN BMN


KARENA SEBAB LAIN
KEPADA DIREKTUR JE N D E R A L KEKAYAAN N EGARA
U nit Kerja
No. Kegiatan D irjen/Kabadan/
Kepala Kepala Kepala Kepala Direktur
Kepala Biro Um um Sekretaris Jen deral DJKN
Kantor/UPT/Satker B iro LPPBM N KPKNL Kanw il DJKN PKNS1
Kepala Kantor/UPT/Satker m engusulkan

1
perm ohonan persetujuan penghapusan
BM N karena sebab lain kepada Pim pinan
U nit Eselon I. berupa:
i m
a tanah dan/atau bangunan untuk
nilai di a tas 10 m üiar per unit;
b selain tanah dan/atau bangunan
untuk nilai di atas 10 m iliar per
unit.
c BM N y an g berada pada luar negeri
untuk nilai di atas 5 m iliar per unit;
Pim pinan U nit Eselon 1 m elakukan
verifikasi adm inistrasi dan teknis, apabila
perm ohonan disetujui Pim pinan Unit
2
Eselon I m engajukan perm ohonan
persetujuan penghapusan B M N karena
sebab lain kepada Kepala B iro LPPBM N
K cpaia B iro LPPBM N m elakukan verifikasi
adm inistrasi dan .ckm s, apabila

3
perm ohonan disetujui Kcpaia Biro
LPPBM N m engajukan perm ohonan
persetujuan penghapusan B M N karena
Ür -
sebab lain kepada Sekrctaris Jenderal

Sekretaris Jen deral m engajukan


perm ohonan persetujuan penghapusan
4
BM N karena sebab lain kepada Dircktur
Jen deral Kekayaan Negara

Direktur J en deral Kekayaan Negara


m enerbitkan persetujuan penghapusan
5 BM N karena sebab lain dan
m enyam paikan kepada Kepala
Kantor/UPT/Satker

Kepala Kantor/UFT/Satker m enerbitkan

6
surat keputusan penghapusan BMN
k a ien a sebab iain kem udian m elakukan
perekam an pada aplikasi S IM A K BMN

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

^esuai dengan aslinya


ÎO HUKUM,

iJI HERPRIARSONO
B

Anda mungkin juga menyukai