Anda di halaman 1dari 116

MENTERIPERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR KM 58 TAHUN 2022
TENTANG
PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DARI PENGGUNA BARANG DALAM
BENTUK MANDAT KEPADA PARA PEJABAT
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa pengelolaan barang milik negara di lingkungan


Kementerian Perhubungan yang semakin berkembang
dan kompleks perlu diatur secara konkret;
b. bahwa Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 273
Tahun 2019 tentang Pelimpahan Sebagian Wewenang
dan Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara
sudah tidak sesuai dengan perkembangan peraturan
perundang-undangan mengenai pengelolaan barang milik
Negara, sehingga perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Perhubungan tentang Pelimpahan
Sebagian Wewenang dan Tanggung Jawab Pengelolaan
Barang Milik Negara dari Pengguna Barang Dalam
Bentuk Mandat Kepada Para Pejabat di Lingkungan
Kementerian Perhubungan;
- 2 -

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang


Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
2. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 32 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 106);
3. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2022 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 33);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 246/PMK.06/2014
tentang Tata Gara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik
Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.06/2019 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 246/PMK.06/2014 tentang Tata Gara
Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 549);
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 115/PMK.06/2020
tentang Pemanfaatan Barang Milik Negara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 972);
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 59 Tahun
2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Barang
Milik Negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
837);
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 67 Tahun
2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 873);
- 3 -

8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 781/KMK.01/2019


tentang Pelimpahan Kewenangan Menteri Keuangan
Dalam Bentuk Mandat Kepada Pejabat di Lingkungan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN TENTANG
PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG DAN TANGGUNG
JAWAB PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DARI
PENGGUNA BARANG DALAM BENTUK MANDAT KEPADA
PARA PEJABAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN.

PERTAMA Melimpahkan sebagian wewenang dan tanggung jawab


pengelolaan barang milik negara dalam bentuk mandat
kepada para Pejabat di Lingkungan Kementerian
Perhubungan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
1n1.

KEDUA Dalam hal Pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan


sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA berhalangan
sementara/tetap, mandat sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMA, dilaksanakan oleh Pejabat Pelaksana
Harian (Plh.)/Pejabat Pelaksana Tugas (Plt.) yang ditunjuk.

KETIGA Menetapkan alur proses atas pengelolaan barang milik negara


sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini dan dilaksanakan oleh pejabat di lingkungan Kementerian
Perhubungan sebagaimana dalam Diktum PERTAMA dan
Diktum KEDUA dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai administrasi pemerintahan
clan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

.
- 4 -

KEEMPAT Menetapkan format tindak lanjut atas pengelolaan barang


milik negara sebagaimana yang tercantum dalam Anak
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.

KELIMA Pelimpahan sebagian wewenang dan tanggung jawab


sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA dikecualikan
untuk barang milik negara berupa Rumah Negara, yang terdiri
atas:
a. pengalihan status penggunaan barang milik negara
berupa Rumah Negara Golongan II kepada Pengguna
Barang Rumah Negara Golongan III (Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat); dan
b. pemindahtanganan barang milik negara dalam bentuk
penjualan barang milik negara berupa Rumah Negara
Golongan III kepada penghuninya.

KEENAM Sekretaris J enderal yang secara fungsional dilaksanakan oleh


Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik
Negara melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan
ketentuan dalam Keputusan Menteri ini.

KETUJUH Kepala Biro Umum, Sekretaris Inspektorat Jenderal,


Sekretaris Direktorat J enderal, dan Sekretaris Badan
di lingkungan unit organisasi eselon I melakukan monitoring
dan evaluasi di lingkungan kerja masing-masing sesuai
ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan mengenai
pengawasan dan pengendalian barang milik negara.

KEDELAPAN Pelaksanaan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud


dalam Diktum KEENAM dan Diktum KETUJUH dapat
dilakukan melalui sistem teknologi informasi yang
pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
- 5-

KESEMBILAN: Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, proses usulan
pengelolaan barang milik negara di lingkungan Kernenterian
Perhubungan yang saat ini sedang berjalan tetap dilakukan
berdasarkan ketentuan dalam Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM 273 Tahun 2019 tentang Pelimpahan
Sebagian Wewenang dan Tanggung Jawab Pengelolaan Barang
Milik Negara sampai dengan ditetapkan keputusan
pengelolaan barang milik negara tersebut.

KESEPULUH Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku:


1. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 273 Tahun
2019 tentang Pelimpahan Sebagian Wewenang dan
Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara; dan
2. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 68 Tahun
2019 tentang Penetapan Kepala Kantor sebagai Kuasa
Pengguna Barang,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
- 6 -

KESEBELAS Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Maret 2022

MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Menteri Keuangan;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
4. Para Direktur Jenderal di lingkungan Kementerian Perhubungan;
5. Para Kepala Badan di lingkungan Kementerian Perhubungan; dan
6. Kuasa Pengguna Barang di lingkungan Kementerian Perhubungan.

sesuai dengan aslinya


0 HUKUM,

SWANTO
-7-

LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR KM 58 TAHUN 2022
TENTANG
PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG
DAN TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN
BARANG MILIK NEGARA DARI
PENGGUNA BARANG DALAM BENTUK
MANDAT KEPADA PARA PEJABAT DI
LING KUN GAN KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN

A. DAFTAR SEBAGIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG


DILIMPAHKA.N PENGGUNA BARANG DALAM BENTUK MANDAT KEPADA
SEKRETARIS JENDERAL

NO. MATER! WEWENANG YANG DILIMPAHKA.N

1. Pengajuan usulan penggunaan Barang Milik Negara (BMN) kepada


Direktur Jenderal Kekayaan Negara, dalam bentuk penetapan status
penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka
menjalankan pelayanan umum sesuai tugas dan fungsi Kementerian,
berupa:
a. tanah dan/ atau bangunan dengan nilai BMN per unit atau secara
proporsional dari nilai perolehan di atas Rpl00.000.000.000,- (seratus
miliar rupiah); dan
b. selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah).
2. Pengajuan usulan pemanfaatan BMN dan perpanjangannya kepada
Direktur Jenderal Kekayaan Negara, dalam bentuk:
a. Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) BMN, KSP BMN Dalam Rangka
Penyediaan Infrastruktur, atau KSP untuk operasional berupa BMN
yang akan dimanfaatkan dihitung secara proporsional dari nilai
perolehan BMN per usulan diatas Rpl00.000.000.000,- (seratus miliar
rupiah);
-8-

b. Bangun Guna Serah/Bangun Serah Guna (BGS/BSG) untuk BMN


dengan nilai yang akan dimanfaatkan dihitung secara proporsional
dari nilai perolehan tanah per unit di atas Rp100.000.000.000,-
(seratus miliar rupiah); dan
c. Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur (KSPI) untuk BMN berupa tanah
dan/ atau bangunan dengan nilai BMN yang akan dimanfaatkan
dihitung secara proporsional dari nilai perolehan BMN per usulan di
atas Rp100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah).

3. Pengajuan usulan pemindahtanganan BMN sepanjang tidak memerlukan


persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kepada Direktur Jenderal
Kekayaan Negara, dengan cara:
a. penjualan untuk BMN berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit diatas Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).
b. tukar menukar untuk BMN berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit diatas Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).
c. hibah untuk BMN, termasuk untuk BMN yang dari awal perolehan
dimaksudkan untuk dihibahkan berupa:
1) tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit diatas Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).
d. penyertaan modal pemerintah pusat (PMPP) untuk BMN.

4. Pengajuan usulan pemindahtanganan BMN yang memerlukan persetujuan


Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kepada Direktur Jenderal Kekayaan
Negara.
-9-

5. Pengajuan usulan pemusnahan atau penghapusan BMN karena sebab-


sebab lain atau sebab-sebab yang secara normal dapat diperkirakan wajar
menjadi penyebab penghapusan kepada Direktur Jenderal Kekayaan
Negara, berupa:
a. tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah);dan
b. selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).

6. Pengajuan usulan pemindahtanganan BMN yang berada di luar negen


sepanjang tidak memerlukan persetujuan DPR kepada Direktur Jenderal
Kekayaan Negara, dengan cara:
a. penjualan dan tukar menukar, berupa:
1) tanah usulan dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit diatas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan yang mempunyai dokumen
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).
b. hibah, berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan, kecuali untuk BMN yang dari awal
perolehan dimaksudkan untuk dihibahkan yang berada pada
perwakilan dalam rangka menunjang peningkatan hubungan
antara Negara Republik Indonesia dengan negara lain, dengan
nilai perolehan BMN per unit diatas Rp5.000.000.000,- (lima
miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen
kepemilikan, kecuali untuk BMN yang dari awal perolehan
dimaksudkan untuk dihibahkan yang berada pada perwakilan
dalam rangka menunjang peningkatan hubungan antara
Negara Republik Indonesia dengan Negara lain, dengan nilai
perolehan BMN per unit diatas Rp5.000.000.000,- (lima miliar
rupiah).
-10-

7. Pengajuan usulan pemusnahan atau penghapusan BMN yang berada


diluar negeri kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara, berupa:
a. tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah); dan
b. selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rpl0.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).

8. Penandatanganan surat keputusan pemanfaatan BMN, berupa surat


keputusan pelaksanaan pemanfaatan BMN melalui kerja sama penyediaan
infrastruktur dengan menggunakan format menurut Contoh 1 pada Anak
Lampiran Keputusan Menteri ini.

9. Penandatanganan surat keputusan penetapan status penggunaan dengan


menggunakan format menurut Contoh 2 pada Anak Lampiran Keputusan
Menteri ini dan persetujuan penggunaan sementara BMN dengan
menggunakan format menurut Contoh 3 pada Anak Lampiran Keputusan
Menteri ini di lingkungan Sekretariat Jenderal, berupa:
a. alat utama sistem persenjataan; dan
b. selain tanah dan/ atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rpl00.000.000,- (seratus juta rupiah).

B. DAFTAR SEBAGIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG


DILIMPAHKAN PENGGUNA BARANG DALAM BENTUK MANDAT KEPADA
INSPEKTUR JENDERAL/DIREKTUR JENDERAL/KEPALA BADAN

NO. MATER! WEWENANG YANG DILIMPAHKAN

1. Penandatanganan surat keputusan penetapan status penggunaan dengan


menggunakan format menurut Contoh 2 pada Anak Lampiran Keputusan
Menteri 1n1 dan persetujuan penggunaan sementara BMN dengan
menggunakan format menurut Contoh 3 pada Anak Lampiran Keputusan
Menteri ini di masing-masing lingkungan Eselon I terkait, berupa:
a. alat utama sistem persenjataan; dan
-11-

b. selain tanah dan/ atau bangunan yang tidak mempunyai bukti


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah).

C. DAFTAR SEBAGIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG


DILIMPAHKAN PENGGUNA BARANG DALAM BENTUK MANDAT KEPADA
KEPALA BIRO LAYANAN PENGADAAN DAN PENGELOLAAN BMN

NO. MATER! WEWENANG YANG DILIMPAHKAN

1. Pengajuan usulan penggunaan BMN kepada Direktur Pengelola Kekayaan


Negara dan Sistem lnformasi, dalam bentuk penetapan status
penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka
menjalankan pelayanan umum sesuai tugas dan fungsi
Kernenterian / Lembaga, berupa:
a. tanah dan/atau bangunan dengan nilai BMN yang dihitung secara
proporsional dari nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) sampai dengan
Rpl00.000.000.000,- (seratus miliar rupiah); dan
b. selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah).

2. Pengajuan usulan pemanfaatan BMN dan perpanjangannya kepada


Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi, dalam
bentuk:
a. sewa BMN atau sewa BMN Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur
berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan,
dengan jangka waktu sewa diatas 3 (tiga) tahun.
b. pinjam pakai untuk BMN berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan; dan
-12-

2) selain tanah dan/ atau bangunan,


dengan jangka waktu sewa diatas 3 (tiga) tahun.
c. Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) BMN, KSP BMN Dalam Rangka
Penyediaan Infrastruktur, atau KSP untuk operasional berupa BMN
yang akan dimanfaatkan dihitung secara proporsional dari nilai
perolehan BMN per usulan diatas Rp50.000.000.000,- (lima puluh
miliar rupiah) sampai dengan Rpl00.000.000.000,- (seratus miliar
rupiah);
d. BGS/BSG untuk BMN dengan nilai yang akan dimanfaatkan dihitung
secara proporsional dari nilai perolehan tanah per unit diatas
Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar) sampai dengan
Rpl00.000.000.000,- (seratus miliar rupiah); dan
e. KSPI untuk BMN berupa tanah dan/atau bangunan dengan nilai BMN
yang akan dimanfaatkan dihitung secara proporsional dari nilai
perolehan BMN per usulan sampai dengan Rpl00.000.000.000,-
(seratus miliar rupiah).

3. Pengajuan usulan pemindahtanganan BMN sepanjang tidak memerlukan


persetujuan DPR kepada Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan
Sistem Informasi, dengan cara:
a. penjualan untuk BMN berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan Rpl0.000.000.000,- (sepuluh milar rupiah); dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit diatas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan Rpl0.000.000.000,- (sepuluh milar rupiah).
b. tukar menukar untuk BMN berupa:
1) tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan Rpl0.000.000.000,- (sepuluh milar rupiah); dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit diatas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan Rpl0.000.000.000,- (sepuluh milar rupiah).
-13-

c. hibah untuk BMN kecuali untuk BMN yang dari awal perolehan
dimaksudkan untuk dihibahkan berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan Rpl0.000.000.000,- (sepuluh milar rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit diatas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan Rpl0.000.000.000,- (sepuluh milar rupiah).
4. Pengajuan usulan pemusnahan atau penghapusan BMN karena sebab-
sebab lain atau sebab-sebab yang secara normal dapat diperkirakan wajar
menjadi penyebab penghapusan kepada Direktur Pengelolaan Kekayaan
Negara dan Sistem Informasi, berupa:
a. tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah) sampai dengan
Rpl00.000.000.000,- (seratus miliar rupiah); dan
b. selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan Rpl0.000.000.000,- (sepuluh milar rupiah).
5. Pengajuan usulan perrtindahtanganan BMN yang berada di luar negen
sepanjang tidak memerlukan persetujuan DPR kepada Direktur
Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi, dengan cara:
a. penjualan dan tukar menukar, berupa:
1) tanah usulan dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit diatas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).
b. hibah, berupa:
1) tanah dan/atau bangunan, kecuali untuk BMN yang dari awal
perolehan dimaksudkan untuk dihibahkan yang berada pada
perwakilan dalam rangka menunjang peningkatan hubungan
antara Negara Republik Indonesia dengan negara lain, dengan nilai
perolehan BMN per unit sampai dengan Rp5.000.000.000,- (lima
miliar rupiah); dan
-14-

2) selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen


kepemilikan, kecuali untuk BMN yang dari awal perolehan
dimaksudkan untuk dihibahkan yang berada pada perwakilan
dalam rangka menunjang peningkatan hubungan antara Negara
Republik Indonesia dengan negara lain, dengan nilai perolehan
BMN per unit sampai dengan Rp5.000.000.000,- (lima miliar
rupiah).

6. Pengajuan usulan pemusnahan atau penghapusan BMN yang berada di


luar negeri kepada Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem
Informasi, berupa:
a. tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
sampai dengan Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah); dan
b. selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai dokumen
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).

7. Pengajuan Permohonan Penetapan Status Penggunaan BMN eks


BMN Idle atau BMN eks Ase Kelolaan
Lembaga/Badan/ Perusahaan Lainnya.
8. Pengajuan permohonan Penggunaan BMN kepada
Kernenterian / Lembaga.
9. Pengajuan Permohonan Penggunaan BMN eks Aset Kelolaan
Lembaga/Badan/ Perusahaan Lainnya.
10. Penandatanganan Surat Penetapan Mitra Pemanfaatan BMN dengan
menggunakan format menurut Contoh 4 pada Anak Lampiran Keputusan
Menteri ini.
11. Penandatanganan Hasil Penelaahan Rencana Kebutuhan Barang
Milik Negara.
12. Penandatanganan Perubahan Hasil Penelaahan Rencana
Kebutuhan Barang Milik Negara.
13. Penandatanganan Surat Usulan/Surat Pernyataan/ Surat
Permintaan Reviu/Dokumen lainnya terkait Rencana Kebutuhan
Barang Milik Negara. -
14. Penandatanganan Penetapan Rencana Umum Pemilihan/Penetapan
L-------'-------------------------------------'-----fJ

-
-15-

Rencana Pelaksanaan Pemilihan/Penetapan Panitia Pemilihan/


Penetapan Jadwal Proses Pemilihan/Penetapan Mitra/Pembatalan
Tender/ Dokumen lainnya terkait Pelaksanaan pemilihan mitra
Tukar Menukar Barang Milik Negara.
15. Penandatanganan Penetapan Rencana Umum Pemilihan/Penetapan
Rencana Pelaksanaan Pemilihan/Penetapan Panitia Pemilihan/
Penetapan Jadwal Proses Pemilihan/Penetapan Mitra/Pembatalan
Tender/ Dokumen lainnya terkait Pelaksanaan pemilihan mitra
BGS/BSG.
16. Penandatanganan penetapan Penilai Pemerintah atau Penilai Publik
dalam rangka Pemanfaatan BMN selain tanah dan/ atau bangunan.
17. Penandatanganan surat keputusan penetapan alih fungsi rumah
negara golongan I dan rumah negara golongan II menjadi bangunan
kantor.

D. DAFTAR SEBAGIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG TELAH


DILIMPAHKAN PENGGUNA BARANG DALAM BENTUK MANDAT KEPADA

KEPALA BIRO UMUM/SEKRETARIS INSPEKTORAT JENDERAL/SEKRETARIS

DIREKTORAT JENDERAL/SEKRETARIS BADAN

NO. MATER! WEWENANG YANG DILIMPAHKAN


1. Penandatanganan Surat Keputusan Pelaksanaan Pemanfaatan BMN,
berupa:
a. Surat Keputusan Pelaksanaan Sewa atau Sewa Dalam Rangka
Penyediaan Infrastruktur dengan menggunakan format menurut
Contoh 5 atau Contoh 6 pada Anak Lampiran Keputusan Menteri ini,
berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan,
b. Surat Keputusan Pelaksanaan Pinjam Pakai dengan menggunakan
format contoh 7 pada Anak Lampiran Keputusan ini, berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan,
c. Surat Keputusan Pelaksanaan Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) BMN,
KSP BMN Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur, atau KSP untuk
-16-

operasional dengan menggunakan format menurut Contoh 8 pada


Anak Lampiran Keputusan Menteri ini.
d. Surat Keputusan Pelaksanaan BSG /BGS dengan menggunakan
format menurut Contoh 9 pada Anak Lampiran Keputusan Menteri
1n1.

2. Penandatanganan Surat Perjanjian Pemanfaatan BMN dan Penetapan


Sanksi dan denda yang timbul dalam pemanfaatan BMN, berupa:
a. Sewa atau Sewa Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur, berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan,
dengan jangka waktu sewa diatas 3 (tiga) tahun.
b. Pinjam Pakai, berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan,
dengan jangka waktu pinjam pakai diatas 3 (tiga) tahun.
c. Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) BMN, KSP BMN Dalam Rangka
Penyediaan Infrastruktur, atau KSP untuk operasional berupa BMN
dengan nilai perolehan BMN per usulan diatas Rp50.000.000.000,-
(lima puluh miliar rupiah).
d. BSG/BGS.
3. Penandatanganan Surat Pernyataan Kesediaan Menerima Hibah
dari Pemerintah Daerah atau pihak lain kepada Pemerintah Pusat
dengan menggunakan format menurut Contoh 10 pada Anak Lampiran
Keputusan Menteri ini.
4. Penandatanganan Surat Keputusan Pelaksanaan Hibah dengan
menggunakan format menurut Contoh 11 pada Anak Lampiran
Keputusan Menteri ini.
5. Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah dari Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah atau kepada pihak lain dan/ atau dari Pemerintah

Daerah atau pihak lain kepada Pemerintah Pusat.


6. Penandatanganan perjanjian tukar menukar, berupa:
a. tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp 7 .500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah);
-17-

b. selain tanah danj.atau bangunan dengan nilai perolehan BMN


per unit diatas Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta
rupiah); dan
C. BMN yang berada di luar negeri.
7. Penandatanganan surat pernyataan kesediaan menenma

pengalihan barang/ status penggunaan yang berasal dari


kementerian/Lembaga dengan menggunakan format menurut Contoh
12 pada Anak Lampiran Keputusan Menteri ini.
8. Penandatanganan surat pernyataan kesediaan menenma
pengalihan barang/ status penggunaan yang berasal dari aset eks
aset kelolaan Lembaga/Badan/Perusahaan Lainnya.

9. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima dalam rangka


penyertaan modal Pemerintah Pusat.
10. Penandatanganan Persetujuan Penggunaan Sementara BMN untuk
jangka waktu kurang dari 6 (enam) bulan.
11. Penandatanganan Surat Perjanjian Penggunaan Sementara BMN.

12. Penandatanganan Surat Perjanjian Penggunaan BMN untuk dioperasikan


oleh pihak lain.
13. Pengajuan Permohonan Hibah Barang kepada Pemerintah
Daerah/Masyarakat/Badan Usaha/Badan Hukum Lainnya.
14. Penandatangan Perjanjian Penggunaan BMN eks Aset Kelolaan
Lembaga/ Badan/ Perusahaan Lainnya.
15. Penandatanganan surat persetujuan perubahan BMN yang disertai
dengan perubahan bentuk dan/ atau konstruksi dasar BMN atas
pelaksanaan pinjam pakai dengan jangka waktu diatas 3 (tiga)
tahun.
16. Penandatanganan surat persetujuan perubahan hasil BGS/BSG.

E. DAFTAR SEBAGIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG TELAH

DILIMPAHKAN PENGGUNA BARANG DALAM BENTUK MANDAT KEPADA


KEPALA KANTOR/UPT/SATUAN KERJA

NO. MATER! WEWENANG YANG DILIMPAHKAN

1. Pengajuan usulan penggunaan BMN kepada Kepala Kantor Wilayah


Direktur J enderal Kekayaan Negara, dalam bentuk penetapan status
-18-

penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka


menjalankan pelayanan umum sesuai tugas dan fungsi Kementerian,
berupa:
a. tanah dan/ atau bangunan dengan nilai BMN yang dihitung secara
proporsional dari nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rpl0.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah); dan
b. selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
sampai dengan Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).
2. Pengajuan usulan penggunaan BMN kepada Kepala Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang, dalam bentuk:
a. penetapan status penggunaan BMN, berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan;
2) selain tanah dan/ atau bangunan yang mempunyai bukti
kepemilikan; dan
3) selain tanah dan/ atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rpl00.000.000,- (seratus juta rupiah).
b. persetujuan Pengalihan Status Penggunaan BMN, berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan.
c. Persetujuan penggunaan sementara BMN oleh pengguna barang lain,
berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan;
2) selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai bukti
kepemilikan; dan
3) selain tanah dan/ atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rpl00.000.000,- (seratus juta rupiah).
3. Pengajuan usulan pemanfaatan BMN clan perpanjangannya kepada
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, dalam
bentuk:
a. Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) BMN, KSP BMN Dalam Rangka
Penyediaan Infrastruktur, atau KSP untuk operasional berupa BMN
yang akan dimanfaatkan dihitung secara proporsional dari nilai
perolehan BMN per usulan diatas Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima
-19-

miliar rupiah) sampai dengan Rp50.000.000.000,- (lirna puluh miliar


rupiah);
b. BGS / BSG untuk BMN dengan nilai tanah yang akan dimanfaatkan
dihitung secara proporsional dari nilai perolehan tanah per usulan
sampai dengan Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar).

4. Pengajuan usulan pemanfaatan BMN dan perpanjangannya kepada


Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang, dalam bentuk:
a. Sewa BMN atau Sewa BMN Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur
berupa:
l) tanah dan/ atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan,
dengan jangka waktu sewa sampai dengan 3 (tiga) tahun.
b. pinjam pakai untuk BMN berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan,
dengan jangka waktu sewa sampai dengan 3 (tiga) tahun.
c. Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) BMN, KSP BMN Dalam Rangka
Penyediaan Infrastruktur, atau KSP untuk operasional berupa BMN
yang akan dimanfaatkan dihitung secara proporsional dari nilai
perolehan BMN per usulan sampai dengan Rp25.000.000.000,- (dua
puluh lima miliar rupiah).

5. Pengajuan persetujuan pemindahtanganan BMN sepanjang tidak


memerlukan persetujuan Presiden/DPR kepada Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, dengan cara:
a. Penjualan untuk BMN berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah); dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit diatas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

a
-20-

b. tukar menukar untuk BMN berupa:


1) tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah); dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit diatas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).
c. hibah untuk BMN kecuali untuk BMN yang dari awal perolehan
dimaksudkan untuk dihibahkan berupa:
1) tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah); dan
2) selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit diatas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7 .500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

6. Pengajuan persetujuan pemindahtanganan BMN sepanjang tidak


memerlukan persetujuan Presiden/DPR kepada Kepala Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang, dengan cara:
a. penjualan untuk BMN berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan dengan nilai BMN yang dihitung secara
proporsional dari nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah);
2) selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah); dan
3) selain tanah dan/ atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rpl00.000.000,- (seratus juta rupiah) sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).
b. tukar menukar untuk BMN berupa
1) tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
sampai dengan Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah); dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per
unit sampai dengan Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).
-21-

c. hibah untuk BMN kecuali untuk BMN yang dari awal perolehan
dimaksudkan untuk dihibahkan berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan dengan nilai BMN yang dihitung secara
proporsional dari nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah);
2) selain tanah dan/atau bangunan yang mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah); dan
3) selain tanah dan/ atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit di atas
Rpl00.000.000,- (seratus juta rupiah) sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).

7. Pengajuan usulan pemusnahan atau penghapusan BMN karena sebab-


sebab lain atau sebab-sebab yang secara normal dapat diperkirakan wajar
menjadi penyebab penghapusan kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara, berupa:
a. tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar) sampai dengan
Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar); dan
b. selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
diatas Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) sampai dengan
Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

8. Pengajuan usulan pemusnahan atau penghapusan BMN karena sebab-


sebab yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi penyebab
Penghapusan kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang, berupa:
a. tanah clan/ atau bangunan dengan nilai BMN yang dihitung secara
proporsional dari nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar rupiah);
b. selain tanah dan/ atau bangunan yang mempunyai bukti kepemilikan
dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah); dan
-22-

c. selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai bukti


kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit diatas
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) sampai dengan
Rp5.000.000.000,- (lima miliar rupiah).

9. Pengajuan penetapan status penggunaan dan persetujuan penggunaan


sementara BMN kepada Sekretaris Jenderal cq. Kepala Biro Layanan
Pengadaan dan Pengelolaan BMN/Inspektur Jenderal cq. Sekretaris
Inspektorat Jenderal/Direktur Jenderal cq. Sekretaris Direktorat
Jenderal/Kepala Badan cq. Sekretaris Badan, berupa:
a. alat utama sistem persenjataan; dan
b. selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah).

10. Pengajuan persetujuan penjualan BMN kepada Sekretaris Jenderal c.q.


Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN, berupa:
a. selain tanah dan/ atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah); dan
bongkaran BMN karena perbaikan (renovasi, rehabilitasi, atau
restorasi).

11. Pengajuan persetujuan hibah BMN kepada Sekretaris Jenderal c.q. Kepala
Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN, berupa:
a. BMN yang dari awal perolehan dimaksudkan untuk dihibahkan dalam
rangka kegiatan pemerintahan;
b. selain tanah dan/ atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan

Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah); dan


c. bongkaran BMN karena perbaikan (renovasi, rehabilitasi, atau
restorasi).

12. Pengajuan persetujuan pemusnahan BMN kepada Sekretaris Jenderal c.q.


Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN, berupa:
-23-

a. persediaan;
b. aset tetap lainnya berupa hewan, ikan dan tanaman;
c. selain tanah dan/ atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rpl00.000.000,- (seratus juta rupiah); dan
d. bongkaran BMN karena perbaikan (renovasi, rehabilitasi, atau
restorasi).

13. Pengajuan persetujuan penghapusan BMN kepada Sekretaris Jenderal


c.q. Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN, berupa:
a. persediaan;
b. aset tetap lainnya berupa hewan, ikan dan tanaman; dan
c. selain tanah dan/atau bangunan yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan BMN per unit sampai dengan
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah).

14. Penandatanganan Surat Perjanjian Pemanfaatan BMN, dan Penetapan


Sanksi dan denda yang timbul dalam pemanfaatan BMN berupa:
a. Sewa atau Sewa Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur, berupa:
1) tanah dan/atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan,
dengan jangka waktu sewa sampai dengan 3 (tiga) tahun.
b. Pinjam Pakai, berupa:
1) tanah dan/ atau bangunan; dan
2) selain tanah dan/ atau bangunan,
dengan jangka waktu pinjam pakai sampai dengan 3 (tiga) tahun .
t

c. Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) BMN, KSP BMN Dalam Rangka


Penyediaan Infrastruktur, atau KSP untuk operasional, berupa BMN
dengan nilai perolehan BMN per usulan sampai dengan
Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah).

15. Penandatanganan Perjanjian Tukar Menukar, berupa:


a. tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
sampai dengan Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta
rupiah); dan
-24-

b. selain tanah dan/ atau bangunan dengan nilai perolehan BMN per unit
sampai dengan Rp7.500.000.000,- (tujuh miliar lima ratus juta
rupiah).
16. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Eks BMN Idle.
17. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Aset dalam rangka

penggunaan BMN termasuk dan tidak terbatas pada Alih Status

Penggunaan BMN, Penggunaan Sementara, dan Penggunaan untuk

dioperasikan pihak lain.


18. Penandatanganari Berita Acara Serah Terima Aset yang berasal dari eks
Kelolaan Lembaga/Badan/Perusahaan Lainnya.
19. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Aset dalam rangka
Pemanfaatan BMN termasuk dan tidak terbatas pada Sewa, Pinjam Pakai,
KSP, Sewa Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur, KSP BMN Dalam
Rangka Penyediaan Infrastruktur, KSP untuk operasional, BSG/BGS.

20. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Aset dalam rangka

Pemindahtanganan BMN termasuk dan tidak terbatas pada Penjualan,


Tukar Menukar, dan Hibah.
21. Penandatangan Berita Acara Pemusnahan BMN.
22. Penandatanganan Surat Keputusan Penghapusan BMN dengan

menggunakan format menurut Contoh 13 pada Anak Lampiran

Keputusan Menteri ini.


23. Penandatanganan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
dalam rangka permohonan Penggunaan BMN, Pemanfaatan BMN,
Pemindahtanganan BMN, dan Penghapusan BMN.
24. Mewakili dalam rangka musyawarah penetapan ganti kerugian atas
bidang tanah yang akan di alih status/pemindahtanganan.

25. Penandatanganan surat persetujuan perubahan Barang Milik

Negara yang disertai dengan perubahan bentuk dan/atau


konstruksi dasar Barang Milik Negara atas pelaksanaan pinjam
pakai dengan jangka waktu sampai dengan 3 (tiga) tahun.

26. Penandatanganan perjanj1an dan Berita Acara Serah Terima


Sementara dalam rangka Pinjam Pakai Barang Milik Negara.
-25-

F. SEBAGIAN WEWENANG YANG TELAH DILIMPAHKAN PENGGUNA


BARANG DALAM BENTUK MANDAT KEPADA KEPALA KANTOR
PERWAKILAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DI LUAR NEGERI

MATER! WEWENANG YANG DILIMPAHKAN

Pelaksanaan penggunaan, pemindahtanganan, pemusnahan, dan penghapusan


BMN yang berada di luar negeri dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

inan sesuai dengan aslinya


BIRO HUKUM,
~~

1/
RISWANTO
-26-

LAMPIRAN II
PERATURAN MENTER! PERHUBUNGAN
NOMOR KM 58 TAHUN 2022

TENTANG
PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG DAN

TANGGUNG JAWAB PENGELOLMN


BARANG MILIK NEGARA DARI PENGGUNA

BARANG DALAM BENTUK MANDAT


KEPADA PARA PEJABAT DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

- --- - -·-- -
ALUR PERMOHONAN PENGGUNAAN BMN
BERUPA PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN
Unit Kerja
Kepala Biro
No. Kegiatan Kepala Kepala Kepala
Umum/Sesltjen/Ses Sekretaris Jencleral
Kantor/UPT/Satker Biro LPPBMN KPKNL
Ditjen/SesBadan
Kepala Kantor/UPT/Satker mengusulkan
1 permohonan penetapan slat us
penggunaan BMN kepada KPKNL berupa:
a. tanah ctan/atau bangunan;
b. selain tanah dan/atau bangunan 9
EE2E5€.R
ER%3f
untuk nilai diatas 10O juta per unit;
C. selain tanah clan/atau bangunan
dengan bukti kepemilikan untuk
nilai sampai dengan 100 juta per
unit.

Kepala KPKNL mcnerbitkan surat


Keputusan Penetapan Status Penggunaan
2
BMN clan menyampaikan kepada Kepala
Kantor/UPT/Satker
.»#

Kepala Kantor/UPT/Satker menerima

3
surat Keputusan Penetapan Status
Penggunaan BMN dan melakukan
perekaman pada aplikasi SI MAN BMN
!ff~,.
----.

ALUR PERMOHONAN PENGGUNAAN BMN


BERUPA PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN DAN PERSETUJUAN PENGGUNAAN SEMENTARA BNM
Unit Keria
Sekretaris
Kepala Kepala Biro Jenderal/ Inspektur
No. Kegiatan Kepala Kepala
Kantor/UPT/Satle Umum/Sesltjen/Ses Jenderal/Direktur
Biro LPPBMN KPKNL
Ditjen / SesBadan Jendcral/Kepala
badan
Kepala Kantor/UPT/Satker mengusulkan
permohonan penetapan status
penggunaan BMN atau Persctujuan
Penggunanaan Sementara BMN kepada
Sekretaris Jenderal/Inspekrur
Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala
badan berupa:

a. alat utama sistem persenjataan


b. selain tanah dan/atau bangunan
yang tidak mempunyai bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan
BMN per unit sampai dengan
Rp 10 0 .0 0 0 .0 0 0 ,- (seratus juta
rupiah).

Sekretaris Jenderal/Inspektur
Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala
badan menerbitkan surat Keputusan
2 Penetapan Status Penggunaan BMN atau
Persetujuan Penggunaan Sementara BMN
serta menyampaikan kepada Kepala
Kantor/UPT/Satker

Ke pala Kantor/UPT/Satker menerima


surat Keputusan Penetapan Status
Penggunaan BMN atau Persetujuan
3
Penggunaan Sementara BM N serta
melakukan perekaman pada aplikasi
SlMAN BMN
-27-

ALUR PERMOHONAN PENGGUNAAN BMN


BERUPA PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN SEMENTARA BMN
Unit Kerja

Kepala Biro Kepala


No. Kegiatan Pengguna Barang Kepala Kepala
Umum/Sesitjen Sekretaris Jenderal
Lain Kantor/UPT/Satker Biro LPPBMN PKNL
/Sesditjen/Sesbadan

Kepala Kantor/UPT/Satker
mengusulkan permohonan penetapan
status penggunaan sementara BMN
kepada KPKNL berupa:
a. tanah dan/atau bangunan;
b. selain tanah dan/atau bangunan
untuk nilai diatas I00 juta per unit;
c. selain tanah dan/atau bangunan
dengan bukti kepemilikan untuk
nilai sarnpai dengan 100 juta per
unit.

Kepala KPKNL menerbitkan sural


Keputusan Penetapan Status
2
Penggunaan BMN dan menyarnpaikan
kepada Kepala Kantor/UPT/Satker

Kepala Kantor/UPT/Satker menerima


surat Keputusan Penetapan Status
Penggunaan Sementara BMN dan
3 mengajukan permohonan perjanjian
penggunaan sementara BMN kepada
Kepala Biro Umum/Sesltjen
/SesDitjen/SesBadan

Kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen


4 /SesBadan mebuat perjanjian
penggunaan sementara BMN

SesDitjen/Sesbadan/Kepala Biro
• [Umum menandatangani perjanjian
penggunaan sementara BMN dengan
Pengguna Barang Lain

Kepala Kantor/UPT/Satker membuat


6 {Berita Acara Serah Terima Penggunaan
Sementara

Kepala Kantor/UPT/Satker
menandatangani Serita Acara Serah
7
Terima penggunaan sementara dengan
Pengguna Barang Lain
-28-

ALIJR PERMOHONAN PENGGUNAAN BMN


BERUPA PENETAPAN ALIH STATUS PENGGUNAAN BMN
Unit Kerja
Kepala Biro .. Kepala
No. Kegiatan Kepala Kepala
Pengguna Barang lain Tim Internal Umum/Sesltjen/Ses Sekretaris Jenderal
Kantor/UPT/Satker Biro LPPBMN KPKNL
Ditjen/SesBadan

Kepala Kantor/UPT/Satker mengusulkan


Pembentukan Tim Internal untuk
1 permohonan alih status penggunaan
BMN kepada Kepala Biro
Umum/Sesltjen/SesDitjen /SesBadan

Kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen


/SesBadan membentuk tim internal
2
untuk alih statusyang terdiri atas wakil
dari:
a kepala bidangyang menangani
urusan pengelolaan
BMN pada eselon II di tingkat eselon
I masing-masing;
b biro yang menangani bidang
pengelolaan BMN;
c direktorat teknis yang mempunyai
kewenangan; dan
d UPT/Pejabat eselon 11/Kepala Satker
terkait. verifikasi administrasi dan
teknis,

Tim Internal melakukan verifikasi %3Zugg


administrasi dan teknis terhadap \.'
3
permohonan alih status BMN dan
dituangkan dalarn Serita Acara

Berdasarkan hasil verifikasi Tim


Internal, Kepala Kantor/UPT/Satker
mengajukan permohonan surat
4
kesediaan menerima alih status BMN
kepada Kepala Biro
Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan

Kepala Biro
Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan
5
menerbitkan surat kesediaan menerima
alih status BMN

Berdasarkan hasil verifikasi Tim Internal


dan surat kesediaan menerima alih
6 status BMN, Kepala Kantor/UPT/Satker
mengajukan permohonan penetapan alih
status BMN kepada Kepala KPKNL

7
Kepala KPKNL menerbitkan surat
Keputusan Penetapan Alih Status BMN
dan menyampaikan kepada Kepala
egg
&#@#
Kantor/UPT/Satker

8
Kepala Kantor/UPT/Satker membuat
Serita Acara Alih Status BMN He
9
Kepala Kantor/UPT/Satker
menandatangani Berita Acara Alih
Status BMN dengan Pengguna Barang
lain
esa

.
-29-

ALUR PERMOHONAN PENGGUNAAN BMN


BERUPA PENETAPAN STATUS BMN DIOPERASIONALKAN PIHAK LAIN
KEPADA KEPALA KANWIL DJKN
UnitKerja
I
I No. KepalaBiro I
Kegiatan K ep al a . I Kepala Sekretaris Jenderal
liepala Kepala Direktur
DJKN
Pihak Lain a nun.L I/al/ks
ans// 'po+I$ d I Biro LPPBMN KPKNL Kanwil DJKN PKNSI
lyn/\ #tan
I

11 Kepala Kantor/UPf/Satker mengajukan


; pennohonan penetapan status penggunaan BMN
I untuk dioperasionalkan oleh pihak lain kepada
liepeh lanil JI benupg:
I
a tanah dan/atau bangunan dengan nilai sampai
dengan 10 miliar per unit;
b. selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai
sampai dengan 5 miliar per unit.
Kepala Kanwil DJKN menerbitkan surat
keputusan penetapan status penggunaan BMN
2 untuk diiperas~nalkan oleh pihak lain dan
mmyampalan lepala liepaha
1 M!ltor/UPf/Satker
1 Berdasarkan surat keputusan penetapan status
[BINI dioperasionalan okeh pjilal aia, liepal
' Kantor/UPf/Satker mengajukan permohonan
3
perjanjian penggunaan BMN untuk
dip erasioalan pital lain lepala liepala Biro
Umum/Seslyen/SesDiyen/SesBadan

Kepa.11 Biro Umum/Seslyen/SesDitjen/SesBadan


1
i4 membuat perjanjian penggunaan BMN untuk
dispersionula piat l lin

liepaha iro Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan


i 5 menandatangani perjanjian penggunaan BMN
untuk dio erasionalan pjhak lain

Berdasarkan perjanjian penggunaan BMN untuk


dilperasionalkan pihak lain, Kepala
j 6 Kantor/UPf/Satker membuat Berita Acara
lpenunan Bi umtut di)erasionalan phat
lain

liepal1 Kantor/UPf/Satker menandatangani


J perjanjian penggunaan BMN untuk
dioperasionllan pitat bin
-30-

I ALUR PERMOHONAN PENOOUNAAN BMN


I BERUPA PENETAPAN STATUS BMN DIOPERASIONALKAN PIHAK LAIN
KEPADA DIREKTUR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN SISTEM INFORMASI
! Unit kerja
I I
I K pala kepala Biro hepala Kepala Direktur
I No Kegiatan
Pihalclain . e \Umum/Sesltjen/Ses
kepala
Biro LPPBMN
SekretarisJenderal
KPANL lianwil DJKN
J

PINSI
DJKN
I Kamor/Ul'f/Satker Ditjen/SesBadan i
I Kepala Kantor/Ul'f/Salker mengajukan
perohonan penetapan status penggunaan BMN
untuk foperasionalkan oleh pihak lain kepada
kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan
berupa:
a tanah dan/atau bangunan dengan nilai datas
!O mihar sampai dengan 100 mi!iar per unit;
I b. selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai
I
i
diatas 5 miliar sampai dengan 50 miliar per
unit

kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan


2 melak ukan verifikasi administrasi dan teknis

f
Berdasarkan hasil "'rifikasi adminisrrasi dan
teknis, Kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen
3 /SesBadan mengusulkan permohonan penetapan
I penggunaan BMN unlttk foperasionalkan oleh
I
I pihak lain kepada Kepala Biro LPPBMN
I '
!
I
' Kepala Biro LPPBMN melakukan verifikasi
i 4 administrasi dan teknis
I
I

Berdasarkan hasil verifikasi administtasi dan


I teknis, Kepala Biro LPPBMN mengajukan
I
I
5
permohonan penetapan status pengguraan BMN
untuk dio perasonalkan oleh pihak lain kepada
Direkrur PKNSI
I
Drektur PSI menerbitkan surat keputusan
6 penetapan status penggunaan BMN untuk
dioperasionalkan oleh pihak lain
I !;
I
' Kepala Biro LPPBMN menerima surat keputusan i
I penetapan status penggunaan BMN untuk
dioperasionalkan oleh pihak lain dan a
1 ate
I menyampakan secara berjenjang kepada kepala
I Biro Umu / Sesltjen/SesDitjen/SesBadan untul
l dilakukan penandatanganan oerianiian
I
I ''
'I
Kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan i
I
i 8 membuat perjanjan penggunaan BMN untuk I
I
I dioperasionalkan pihak lain I
I

'
! Kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan
+ I
I
--

I
9 menandatangani perjanjian penggunaan BMN II
untuk dioperasionalkan pihak lain
I I
I Berdasarkan perjanjian penggunaan BMN untul !
1 dioperasionalkan pihak lain, liepala I
i !O Kanoor/Ul'f/Salker membuat Berita Acara I
1 penggunaan BMN untuk dioperasionalkan pihak I
I
[lain
I
I
\ Kepala lianoor/Ul'I/Satker menandatangani
111 perjanjian penggunaan BMN unruk \
[dioperasionalkan pia
h l lain i
'I
I
-31-

ALUR PERMOHONAN PENGGUNAAN BMN


BERUPA PENETAPAN STATUS BMN DIOPERASIONALKAN PIHAK LAIN
KEPADA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
UnitKerja

l
• #fa, II -isms
No. K la Kepala Biro Kepala kepala Kepala Direktur
Pihak Lain Sekretaris Jenderal DJKN
Biro LPPBMN KPKNL KamvilDJKN PIISI
antor er Ditjen/SesBadan

I Kepala Kantor/UPI/Satker mengajukan


permohonan penetapan status penggunaan BMN
untuk dioperasionalkan oleh pihak lain kepada
kepal Biro Uum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan
berupa:
a tanah dan/atau bangunan dengan nilai diatas
100 miliar per unit;
b slain tanah dan/atau bangunan dengan nilai
diatas 50 miliar per unit.

, [lepub Biro Um um/Sesljen/SesDitjen/SesBadan


\ melakukan verifikasi administrasi dan teknis

!
i
I Berdasarkan hasil verifikasi administrasi dan
I telnis, kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen
I 3 /SesBadan mengusulkan permohonan penetapan
1 pengunaan BMN untuk dioperasionalkan o\eh
I pihak lain kepada Sekretaris Jenderal
I
I
I
1 Sekretaris Jenderal menugaskan kepala Biro
4 lPPN elalukan verifikasi administrasi dan
i teknis
I
i
I
Kepala Biro IPPBMN melakukan verilikasi
5
administrasi dan teknis

I t
I
Berdasarkan hasil verifikasi administrasi dan
teknis, Sekretaris Jenderal mengajukan
6 [perohonan penetapan status penggunaan BMN
untuk dioperasio nalkan oleh pihak lain kepada

l llJKN

Direktur DJKN menerbitkan surat keputusan


7 penetapan status penggunaan BM untuk
dioperasionalkan oleh pihak lain
I Sekretaris Jenderal menerima surat keputusan
I
I
penetapan status penggunaan BMN untuk
dioperasionalkan oleh pihak lain dan i
8
I mmyampaikan secara berjenjang kepada Kepala
Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen /SesBadan untuk
dilakukan penandatanganan perjanjian I
Kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan 3gs

9 membuat perjanjian penggunaan BMN untuk


,ks@gjg,I
5ijj
dioperasionalkanpihak lain

lepala Biro Uum/Sesltjen/S:esDitjen/SesBala


lO menandatangani perjanjian pengunaan BMN I
untuk dioperasionalkan pihak lain
i
I Berdasarkan perjanjian penggunaan BMN untul
[dioperasionalkan pilhak lain, Mepala
1
11 Kantor/UPI/Satker membuat Berita Acara Serah
1 Terima penggunaan BMN untuk dioperasionalkan
pihak lain
I!
liepala kantor/UFT/Saker menandatangani
12 Berita Acara Serah Terima penggunaan BMN
untuk dioperasionalkan pihak lain
-32-

ALUR PERMOHONAN PEMANFAATAN BMN


BERUPASEWA
KEPADA KEPALA KANTOR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG
I
UnitKerja
I lepale Bin
I

I Tim Evaluasi dan


I, No. Kegi1tan Kepala Kepall liepala Direktur
I Mitra Sewa Vu/Sesltj/Ss Sekretaris Jenderru lbarlilas illliN
I Kantor/UPf/Satker Biro!PPBMN KPliNL PKNSI
Dij/Sestan Pemanfaatan BMN
I
I
;
Kepall Kantor/UPf/Satker menyampaikan
daflar rencana pemanfaatan Sarani Milik
'lMera lepal hspinan hit isell
I
I Pimpinan hit selnl membentuk dan
i
menetapkan Tim Evruuasi dan k\arifikasi
2
Renna Rasanlata bang llli lkegna 8,

Ii baluasi dan lbarfitasi usu


p
g
I
I lap iasl evaluasi dan klariftKasi serta
IJ mel.1porkan kepada Pimpinan lit sell

II I

Pimpinan Unit Ese~n I rnernberikan I


persetujuan/penolakan terhadap Daftar
4 Rencana Pernanfaatan BMN serta -
I penanpalan lepal lepala
I
II Kantor/UPf/Satker I
I
i lieqal kantor/UH/Saler ens\an I
I
I I i
permohonan persetujuan pernanfaatan
Ill lenag sesa dengan jangaalt ,.

paidenzan 3 tau

I Kepala KPKNL menerbitkan surat ·'


I
I
!
I
6
persetajuan jl!manfaatan BMN berupa
sea dan naplan lept a lepal
II
I
Kantor/UPf/Satker I
I &roasarkan jl!rsetujuan pernanfaatan
i
I Bl bkenpa sea, lip2le
lanto./HI[Saler a lta
#t
3.3334,
I
i
I1 permohonan keputusan j!!"1tsanaan sewa
1
J
I
I
kepada Kepala Biro Umum/Sesl~n
I
I
[esijen/sbalan
iI
i
I
lel in /u /Sealijn / sin Ii
I
/SesBaaan menerbitkan surat keputusan I
:8
II pelaksanaan sewa dan rnenrnmpaikan ' I
1epaoa Kepala Kantor/UPf/Satker
I
I
I I
!

le
Kepala Kantor/UPf/Satker mernbuat .
9 lperjnija dan terta acara erah ternaa
'
sewaBMN

ti ea
Keprua Kantor/UPf/Satker
menandataniani jl!rjanjian nan berita
10
acara serah lfrima sewa Bi den la !
Sewa i !
-33-

I
I ALUR PERMOHONAN PEMANFAATAN BMN
I BERUPASEWA
I
KEPADA DIREKTUR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN SISTEM INFORMASI
!
UnitKerja
I
1 No. liegatan I Kepala
liepala Biro
Kepala
Sekretaris Jenderal
Kepala Kepala Direktur
illliN
I Mitta Sewa Umum/Seslqen/Ses KPliNL Kanwil illKN PKNSI
Kantor/UPf/Satker Biro LPPBMN
I Dittn/SesBadan
liepala Kantor/UPf/Satker mengusulkan
ix:nnohonan ix:rsetujuan sewa BMN dengan II ~
ITi#$S;;
I uangka waktu diatas 3 tahun kepada Kepala
Biro Umum/Seslqen/SesDittn/SesBadan
I ~.
~
II I
I
I
Kepala Biro Umum/Seslttn/SesDitjen
i
l
2
/SesBadanmelakukan verifikasi
administrasi dan teknis
es
r
I
! 3
Berdasarkan basil verilikasi, liepala Biro
Umum/Seslttn/SesDittn/SesBadan
mehgajukan ix:rmohonan ix:rsetujuan se11a
I' BMN kepada Kepala Biro LPPBMN
ts
a
I
I
liepala Biro LPPBMN mlakukan werlfik asi
14
I administtasi dan teknis
l

I
Berdasarkan basil verilikasi, liepala Biro
I 5 LPIBMN mengajukan ix:rmohonan sewa
kepada Direktur PKNSI I
I
II
I Direktur PliNSI menerbitkan surat I
I
I 6 ix:rsetajuan sewa BMN dan menyampaikan
kei;ada liepala Biro LPPBMN
I
I
I
I
I
I
I
r i
I
I liepala Biro LPPBMN menyampaikan t
~
I 7 ix:rsetujuan sewa BMN kepada liepala Biro ''
I :'.'. ~
~ii ·"'1
um/Sesltjgen/Sesitj/SesBatan

Bs
Berdasarkan ix:rsetujuan se11a BMN liepala
Biro Umum/Sesltjen /SesDittn/SesBadan
8
menerbitkan leputusan pelaksaan sea
BIN serta membat perjanjan sea Bl
I
!
I
~
liepala Biro Umum/Seslttn/SesDiqen
9 /SesBadan menandalangani perajan
; sewa BMN dengan Mitra Sewa
I
I

~-·
II
I
Bedasaran perjanjan sea B}, lepala
w liantor/UPf/Satker membuatberitaacara
'
I serah terirna sewa BMN
I

1}41
I
I liepala Kantor/UPf/Satker
I
II menandatangani berita acara serah terima T #st
I saa BNl dengan Mitta Sewa I -·· .
I
-34-

II.ERKE.II IIMIII AI
mijfA fffiJMI fAfW
EELAIELUIAIIREJIII.IN EIII IMAI IIII

iI ~o. lepta ~f~ llrriKtur


illij
~ruiw~ ruJrn ml~!

, ~f~~tor/ijij/&fttrll!fn~iu!Krui
I

i ~rmononrui ~rretujurui ~manfaatan


1
i B~ reru~ ~mpm ~fil amian ~!Ka
! waktu ~ ia J !anun
! ~i~a ~I mtllfroiftrui iurat
I

~rretujurui ~manlaalan BM~ ~ru~


1
~mpm ~fil arui filffijaID~ffil Kf~Ga
~f ~tor ijij &ftir
i &raamrui ~rretujurui ~manlaalan
I
I
BM~ reru~ ~mpm ~fil I ~f~
: J truitor/ijm~ftir filfll~&l~ffil
' ~rmononrui Kf~Utu&111 ~hl•
jijepii lpalm his
ijmum &ilf Il &illi , n &i&arui
ht~a &roijmum/&il!~n/&illi~n
/&i&arui millfroiftrui iurat Kt~uru&111
I
i ~ ~hl&111arui ~mpm ~ru arui
I .
enqagalalrlelepi
hrulffil ijff ~ftir

i ~f~~toc/ijff/&ftHilOUal I
'I

i pjjarenra arara rer~ krlllla


jijnti ill
[ellatrji,peer
i mrnruiaataniruii ~r~j~ arui ~nra
O
: irara reran tinma ~mjam ~ BM~
\ owrui~ua m· ru
-35-

ALUR PE&MOHONAN PEMANFAATAN BMN


BERUPA PINJAM PAKAI
KEPADA D!REKTUR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN SISTEM INFORMASI
! UnitKerja
I
i
Mo.] lean Kpala KepalaBiro Kepala Kepala Kepala Direktur
Sekretaris Jenderal DUIN
I ash .iLa""I /as/ill
/WI Dien/Ssatan
umau
"
IL anilDIN PKNSI
I
I
I
1
Kepala Kantor/Ul'l'/Satker mengusulkan
p;rmohonan p;rsetujuan pinjam pakai
I BMN denganjangka waktu diatas 3 tahun
kepada Kepala BiroUmum/Sesltjen
SesDifen SesBadan

liepala Bio Unum/Ssltj/SesDiin


2 /SesBadan melakukan verilikasi
administrasi dan teknis

1
Berdasarkan hasil verilikasi, Kepala Biro
i Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan
3
I
mengajukan p;rmohonan p;rsetajuan
I pinjam pakai BMN kepada Kepala Biro
LPPBMN

I ,lieala bio LPPBMN melakukan verifikasi


! administrasi dan teknis
I

I_ Berdasarkan hasil verifikasi, Kepala Biro


5 /LPN menggjula permhoan pinjam
lalai kepada Direktur PKNSI

Direktur PKNSI menerbitkan sll!al


,[pertuijuan pijam palai BIdan
menyampaikan kepada Kepala Biro
LPfllMN
i
\ Kepala Biro LPPBMN menrnmpaikan
, [persrtuijuan pijam palai BlM kepada
I KepalaBiro
! Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan
i
Berdasarian persetujan sea BlN Kepala
Biro mum/Sesltjen /SesDitj/Sesala
8 menerbitkan keputusan pyehalsaan pin.jam
pakai BMN sertamembuat p;rjanjian
pinjam pakai BMN

liepala Bio Umum/Sesltjn/S:estitjen


/SesBadan menandatangani p;rjanjian
9
pinjam pakai BMN dengan Mitra pinjam
pakai

Berdasaria perjanjan pinjan pelai BlN,

i
I0 ll epala Kantor / UPI/ Sak er memb u at berita

acara serah terima pinjam pakai BMN

I
\ Kepala Kantor/Ul'l'/Satker
I II mnandatangani berta acara serah tenima
pinjam pakai BMN dengan Mitra pinjam

I pakai
-36-

I
j ALUR PERMOHONAN PEMANFAATAN BMN
I BERUPA KERJASAMA PEMANFAATAN IKSPI
KEPADA KEPALA KANTOR PENGEL-OLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG
UnitKerja

I KepalaBiro I .
I 1\mevaluas1dan
Mo liegalan I
Kepala mum/esltjn/s TimPani1ia Kepala Kepala I Diektur
I lira I? Sekretari1Jenderal , klarifikasi JIN
II Kantor/Ui'l'/Satker Ditjen/SesBadan l'emilihan MitraKSP BirolPPBMN KPKNL
! pemanlaatan BMN PKNSI
I . [Jit lerjz liya I
I
Kepala KantCI/Ui'l'/Satker menyampaikan daftar ' i
i ncana pemanlaaan Barang Milik Negara kepada
! !
i '
! I PimpinanUnilEselonl 1

Pimpinan Uni! Eselon I membemuk dan ,,


menetapkan Tim Evruuasi dan klarirtkasi Rencana
leealaan Baran lik Negara
! I I

I
' Im baluas dan llanlkas menusun rkap haul
I
es
I
I el'diuasi dan lbarlila si sera melapakan kepada
:3
Pimpinan Uni! Eselon I
i I
~mpinan Unit Eselon I memberikan
i I
!
'
I
perselujuan/pemJakanterhadapDaltarRencana
l'emanlaa~ BMN serta menyampaikan kepada
Kepala KantC1/Ui'l'/Salker
I
I
- $ I
I

I
i
I

I
I
'I Kepala Kamor/Ui'l'/Salker mengajukan I
perrnohman persetujuan KSPkepada Kepala
i. hl'liHL berupa BMH dengan nilai yang dihitung
@2 I
s.iii

° i 3g%
sf
scan proprsical dani nili perdehan Bll I

' sampaidengan25miliarperusulan
I
I
i
I I
I I
i lepal IP\NL menertilan persetujuan SP dan
I
i6 mnampakan kepada Kepala
I fanlor/Ui'l'/Saiker !
: TI
i
I

' ;
I
Kepala KantC1/Ui'l'/Satker menerima per1c1ujuan
KSPdan mengajukan permohooan pemilihan
miua KSPkepada Biro U'PBMH I
i
II I
i
i
I
i
I
I
l
I
:
I
i
Kepala Biro LPPBMN membentuk tim panilia
I
I
!
II
pemilihan mitra KSP mela\ui kepurnsan tim
I
panilia pemilman milra KSP, berdasarkan usulan
8
nama panitia tim pemilihan mi1ra KSPdari Kepala
B[oUmum/Sesltjen/SesDiqen/SesBa(Jan dan

I
Unit lerjlia i
I !
I I
I

ii pentpemilihan mitr a ISP mlakukan I


9
pemihnan mitra dan mengajukan permohonan .
kepu1usanpene1apanmnraKSPkepadaKepala
BrroLPPBMN
# i
I

I I

l I

~r■
! Berdasarkan hasil pemilihan mitra, Kepala Biro
! I
U'ffiMH menerbilkan kepu1usan penetapan milra I 'I
I
10
KSPdan men)lmpaikan kepada Kepala Biro
Umum/slien/Sesij/SesBlan
I

s
I
I
I
Berdasark:an keputusan pentapen mi.ra ISP, I I
Ij
I
II Kepala Brro Umum/Sesltjen/SesDitrn/SesBadan
' menerbitkan suratkeputusan pelaksanaan KSP I
I
i i

Berdasarkan keputusan pelaksanaan KSP, Kepala


12 Kamor/Ui'l'/Salker membual Perjanjian KSPdan
Rt LJ I

Serita Acara Serah Terima Asel KSP I I


'l !
I
Kepala Kan1C1/Ui'l'/Sa!ker menandatangani I I
\,J
i
Perjanjian KSPdan Serita Acara Serah Terima
Ast IP dngan mitra lS? 9/us '
I
I
!
I
II
I

I
-37-

I
; ALUR PERMOHONAN PEMANFAATAN BMN
I BERUPA KERJASAl!A PEMANFAATAN !KSP)
I KEPADA KEPALA KANTOR WILAYAH DJKN
! Unitlierja
I
' I
I
l
»! liejaan
MitraKSP I Kantor/UPT/Satker
liepal
KepalaBiro
[um/esljen/Ses] Tim Ranilia
Dit~n/SesBadan Pemilihan Mitra KSP
Kepala
Biro LPPBMN
SekreiarisJenderal
l
Timevaluasidan I
klarif/i:asi i
I
pemanfaatan BMN
Kepala
Jamil DIN
I Direktur
PKNSI
Ji

/Unit Kerjalainnya
i
i liepala Kantoc/Ul'f/Satker menyampaikan dalt.ar
I rencana pemanfaat.an Barang Milik Negara kepada
'[hnpinan hit tell
i
I ~pinan Unit Esilon I memi:(ntuk dan
letupkan iim baluasi dan llanfilas Rencana
2
1 Pemanfaaian Barang Milik Negara

i Tim Evaluasi dan klarif/i:asi men)1sun rekap hasil


1
evaluasi dan klarifikasi sena melapockan kepada
3
: ~pinanUnitEselonl
I
[/mpic an lit felon l membvrlan
I
persetujuan/penaakan terhadap Daltar Rencana
4 Pemanfaaian BMN serta menyampaikan keJX!da
Kepala Kantor/Ul'f/Satl:er
I

I Kepala Kan1oc/Ul'f/Satker mengajukan


_[percha perstujun lS? kepad lepal
"[aml DJKN benupg Bll denan nbai danib
!
I
miliar sampai dengan 50 miliar per usulan I
I

llepel Jamil DJ menerbit\an saura


6 lerstujuan ISP dan menampilan kepada
i liepala Kantoc/Ul'f/Satker
i
I

Berdarta srat preujuan ls?, Kepala I I !


I7 Kanior/UPT/Satker mengajukan pe1mohooan
lpeailiha milra KSP kepada Biro LPPBMN
i i
I Kepala Biro LPPBMN memi:(ntuk tim Jllnitia i
1
pemihban milra KSP melalui kepuiusan tim
panita pgemilihan mia KSP, l:(rdasarkan usulan
8
nam panita tin pemilihanmilra KSP dari Kepala
Biro Umum/Seslt~n/SesDi1jen/SesBadan /Unit
, Kerja lainnya dan Uni1 kerj lain
I
he panitia pemilihan mitra KSP melakukan
I
I9 pemililian mitra dan mengajukan permdionan
i kepu1usan penelapan mitra KSP keJX!da Kepala
! BiroLPPBMN
!

Berdasarkan hasilpemilihanmilra,KepalaBiro
10 LPPBMN menerbitl:ar keputusan penetapan mitra
KSP
i
I
I [Berdasarktan ktputusan p.neapmitra ISP,
iII hepala Biro Umum/Seslijen/SesDi1jen/SesBadan
!
I menerbitl:ar surat kepu1usan pelaksanaan KSP
I
I Berdasarkan keputusan pelaksanaan KSP, liepala I I
I

12 Kamoc/UPT/Sa1ker membuat Perjanjian KSP dan I l


BerilaAcaraSerahTerimaAsetKSP I I

1 '

Ke111la Kantoc/UPT/Satker menanda1angani !


II 13 Perjanjian KSPdan Berita Acara Serah Terima
Asel KSP dengan milra KSP
! i
-38-

f ALUR PERMOHONAN PEMANFAATAN BMN


BERUPA KERJASAMA PEMANFAATAN jKSP)
I KEPADA DIREKTUR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN SISTEM INFORMASI
I UnitKerja
'
! epala Bio l
,,!)ala
I
I
liegalan lepala [Umum/Sesljen/es] Tim Ph ita lepala fitepala Direktur l)jl(N
- lo MitraKSP SekretarisJenderal Kmill\lKN j PKNSI
! liamor/Uf'I/Satker Ditjen/SesBadan Ptm1lihan 11raKSPI B1roll'PBMN liPKHL
i
I
/Unit ,erjalainnp ~ i I
lie~ Kanur/Uf'I/Satkermengajukan
permohnan persetuijuan ISPkepads lepela Biro
i
Umum/Se~tjen/SesDitjen/SesBadan berupa
1
BMN dengan nilai yang dihitung secara
prqxrsioo~ dari nilai perctehan BMN dari 50
miliarsampaidengan JOO miliarper usulan

Kepa~ Biro Umum/Se~tjen/SesDitjen/SesBadan


2
melakukan vtrifikasi administrasi dan teknis

Berdasarl<an hasil 11:rifikasi, ,epala Biro


3 Umum/Se~tjen/SesDitjen/SesBadan mengajukan
permohonan ,SP kepada Keinm Biro LPPBMN
I
i
I
,[iepal Bio LPN melakulan wrlkasi I
;
I
administra~ dan teknis I
i I

Berdasarkan hasil vtrifikasi, ,epala Biro LPPBMH


5 lmenggjukan permohnan !SP kepada Direktur
PKHSI

1
6
Direktur PKHSI mener~tkan persetujuan ,SP dan
I I
I
tLIJ
menampakankepada kepala Bir LPN
i I I
!

j ,e~BiroLl'PBMH membentuk tim panitia


pemilihan mitra KSP melalui keputusan tim
panitia pemilman mitra m, berdasarkan usulan
7
nama panitiatim pemilihan mitra ,SPdari Kepa~
BiroUmum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan dan
j UnitKerjaminnya

Tim panitiapemilihan mitra ,SP melakukan


1 pemilihan mitradan mengajukan permooonan
8
' keputusan penetapan miua ISPkepada hitepala
i1 BiroLPPBMN

Berdasark.an has] pyemilihan mitra, kepal Biro


LPPBMH memrbitkan keputusan penetapan mitra
9
,SP dan men)'ampaikan kepada Kepala Biro
Umum/Se~tjen/SesDitjen/SesBadan

I
· Berdasarkan keputusan penetainn mitra ,SP,
I O ,e~ Biro Umum/Se~tjen/SesDi1jen/SesBadan
I menerbitkan keputusan pelaksanaan ,SPdan
membuatperjanjian,SP
I
kepala Biro lUmum/:sltjen/SesDijen/esBatun
11 menanda1angani perjanjian ,SP dengan mitra
ISP l
Berdasarkan perjanjian ,SP, Kepala I

12 Kantor/Uf'I/Satker membuat Senta Acara Serah I


TerimaAsetKSP I
kepala lantar/UPT/Sakermenantatanggni
13 BeritaAcaraSerahTenma Asel ,SPdengan mitra
l
ALUR PERMOHONAN PEMANFAATAN BMN
BERUPA KERJASAMA PEMANFAATAN jKSP)
KEPADA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
Unitlier;a
I I lieJlllaBiro J

I No
liegatan I lieJllla Umum/Sesltjen/Ses Tun ?.mifu I epala
SekretarisJenderal
lepal liepal Direktur
Miua KSP
I Kanmr/Ul'l'/Satker Ditjen/SesBadan l'!rnilihan itca ISP BiroLPPBMN liPl(NL KanwilllJf;N PKNSI
I
l /Unit kerja linna

lieJllla Kantor/Ul'l'/Satker mengajuflll


p:nrohooan p:rsetujuan KSP ke[!!da Ke[llla Biro
Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan l:eru[ll
BMNdengannilai1angdihitungsecara
Jl!OjXlfSilflal dari nilai p:rtJehan BMN diatas 100
miliarp:rusulan

lepel Biro Umum/Sesljen/SesDitjen/SesBadan


melakulan erlikasi administrasi dan teknis

Berdasarkan hasil 11:rifikasi, lie[llla Biro


3 Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan rrengajukan
peroho an ISP kepacda Sekretaris Jenderal

SekretarisJenderalmtnugaskanlie[!!laBiro
4 LPPBMN melakukan verifikasi administrasi dan
teknis

• llepal Biro LPPBMN melakukan verilikasi


, administrasi dan teknis

Berdasarkan hasil11:rifikasi, SekretarisJenderal


6 lmenoggjulan pgemohonan ASP kepada Direktur
JenderalKekayaan Negara

DirekturJenderal lieka)aan Negara menerbitkan


persetujuan {SP dan menampailan kepda
SekretarisJenderal

SekretarisJenderalmenugaskanlie[!!la Biro
8
LPPBMN untuk rrelakukan p:milihan milra KSP

lie[!!la Biro LPPBMN rreml:entuk im panita


p:mililian miua KSP rnelalui keputusan tim
, lpania pgemilihan mitra KSP, l:en!asarkan usulan
[ama panita tim p:milihan mitra ISP dari lepala

Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan dan


Unit lerja laina

Tim panitia pemilihan mitua ISP melakulan


p:milihan mitra dan mengajufan p:rroohonan
10
\ keputusan p:nelaJlln mitra KSP kepada liepala
I BiroLPPBMN

, Berdasarkan hasil p:milihan miua, lie[!!la Biro


! LPPBMN menerbitkan kteputusan penetapan mitra
11
ISP dan menampaikan lepeda lepela Biro
i Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBailan

Berdasarkankeputusan p:netaJllnmitraKSP,
lie[!!la Biro Umum/Sesljen/SesDitjen/Se1Badan
13
rnenerbitkankeputusanp:laksanaanKSPdan
membuat p:rpnjian KSP

[epal Biro Umum/Seslijen/SesDiljen/SesBadan


' I4 menandatangani p:r~njian KSP dengan mitra
I KSP

Berdasarkan p:rjanjian KSP, KeJllla

II 15 Kanmr/Ul'l'/Salker rnembuat Berita Acara Serah


TerimaAsetKSP

I lieJllla Kantor/Ul'l'/Sa~er rnenandatangani


i 16 BeritaAcaraSerahTerimaAsetKSPdenganmitra
KSP
-40-

i ALUR PERMOHONAN PEMANFAATAN BMN


I
BERUPA KERJASAMA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR (KSPI)
KEPADA DIREKTUR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN SISTEM INFORMASI
I
I UnitKerja
I
I
I
I
I KepalaBiro
No. liejatan I Tim Prurilia
I Kejllla Vu/S:slie/Ss Kejllla liejllla Direktur
PemilihanMitra Sekrelaris Jenderal PJPK DJKN
\ !iantor/U171/&1frer ijg/Ssla Biro LPPBMN lianwilillKN PKNSI
KSPI
/UnitKerjal1innya
!
Kejllla Kantor/U171/&1frer mengajukan II
i penban penetijuan lSHllepala lepl bio
i Vu/Seslin/Sesire/Ses~la tenpe
I I
BMN dengan nilai yangdilritung serara
'
i popwrsioraldari nbai penkelan bl sanpi
I
I
i dengan 100 ilar per usban
I
:
1
lepla i llus[Ssilia/Ssip/s8ala
melakukan 1trilikasi administrasi dan teknis
I
I

l
e
s
I
I
&rdasarkan basil 11:rilikasi administrasi dan :
I telnis, leqaha Bio leua/Sslj/Sslije I
! 3 I
/SesBadan mengajukan ~nnohonan KSPI I
lepale liepela Bin !PI

, lepal Biro lFN\ elakulaeriilasi


administrasi dan teknis

&rdasarkan hasil11:rilikasi administrasi dan


5 tekn~ liejllla Biro LPPBMN mengajukan
~nnohonan KSPI kepada Direktur PliNSI

Direktur PKNSI menerbifran surat~rsetujuan


I

II
I
I
'ii
IS/danpapaialepalleala Bio
I 6 LPPBMN I
I i
'
I I
4as
+
liejllla Biro LPPBMN menerima ~rsetujuan KSPI
7
dan menyusun draft SK Pelaksanaan KS~

I
i ·'
I
I I
I SekretarisJenderal menandalangani SK •
I
I 8 Pelaksanaan KS~ dan menyampaikan kepada I
I
I
I
PJPK I

I
II I
I

I 1
!
I i
! I
I
PJPK melaksanakan liSPI sesuai ketentuan I
9
penulangunlangan ' J'

II
i
-41-

I ALUR PERMOHONAN PEMANFAATAN BMN


! BERUPA KERJASAMA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR (KSPI)
I
'i KEPADA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
! UnitKerja
!
iI
KepalaBiro
Tim Panitia
I No legiaan Kepala Umum/Sesltjen/Ses
Pemilihanifitra
Kepala
BirolPPBMN
SekretarisJenderal PJP!i
Kepala
Kanwil DJKN
Direktur
PKNSI
DJliN
liantor/UPf/Satker Ditjen/SesBadan
liSPI
/Unitlierjalainnya

!iepali liantor/UPf/Satker mengajukan I


penolonan persetujuan ISP'l kepda lepala Biro
Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan berupa
I
BMN dengan nilai yang dbitung secara
poporsioral dani nilai perolehan BMdiatas I)
miliar per usulan

lepela Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen /SesBadan


melakukan itrifikafil administrasi dan teknis
ee

I
I
I 3
Berdasarkan hasil itrifikasi adrninistrasi dan
teknis, Kepala Biro Umum/Ses!ijen/SesDitjen
/SesBadan mengajukan permohonan !iSPI kepaila
i

di
SekretarisJenderal

I
Sekretaris Jenderal menugaskan liepala Biro
4 LPPEIN elahulan verifikasi adaiinistuasi dan
teknis
-
Ha
-
I
I

i 3- lepal Biro LP?BIN elalulan werifila si ~


administrasi dan teknis
I
I
! Berdasarkan basil 1uilikasi administrafil dan
teknis, Sekretaris Jenderal meneruskan
16

i
permohonan KSPl kepada Direktur Jerileral
liekayaan Negara
II
I
Direktur Jenderal liekayaan Negara menerbitkan ~
I
surat persetujuan !iSPI dan menrnmpaikan
I 7 kepada Sekretaris Jenderal
I
[
I
Sekretaris Jenderal menugaskan liepala Biro
8
LPPBMN lllfil)llSUil SK Pelaksanaan liSPI
I i
I
! I I
I
a
'
I

lepal Biro lPPB M en usun Sk Relalsanaan I ~


I 9
liSPI

I
Sekretaris Jenderal menandatangani Sli I I

I
I
Relalsanaan IS/l dan nemapailan lepada
! EEEe
I PJPK I
I I
I
'
i
I PJPK melaksanakan KSPI r.esuai ketentuan
11
penunangunlangan

i
-42-

ALUR PERMOHONAN PEMINDAHTANGANAN BMN


BERUPA PENJUALAN BMN
KEPADA KANTOR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG

UnitKerja

No. Kegiatan
it»/,","2,}; is«
Kepala Kepala Brro

lily/' bdan
Kepala
It
Kepala
#
Kepala
Kanwil l)JKN
ieltur
#IS
II

, Kepala Kantor/UPf/Sa&er mengajukan


I
1 permohonan persetujuan penjualan BMN
! kepada Kepala KrKNL, berupa:

a tanah dan/atau bangunan tuk nili


sampai dengan 5 miuar per unit;
b selain tanah dan/atau bangunan yang
nanpmi lti lepenilikan ntut
ii sampi dengan 5 miuar per unit;
c selain tanah dan/atau bangunan yang
tidak mempunyai bukti kepemian
untuk nilai diatas 100 juta sampai
dengan 5 miliar per unit.
Kepala KrKNL menerbitkan surat
persetujuan penjualan BMN dan
2
menyampaikan kepada Kepala
Kantor/UPf/Sa&er

Kepala Kantor/UPf/Sa&er mengajukai1


J pennohonanjadwal penjualan BMN
secara lelang kepada Kepala KrKNL

Kepala KrKNL melaksanakan penjualan


BMN secaralelang dan menerbi&an
~ risalah lelang penjualan BMN kemudiai1
naanpaka kcpala lpla
Kantor/UPf/Sa&er

Kepala Kantor/UPf/Sa&er menerbi&an


\ 5 surat keputusan penghapusan BMN dai1
! melakukan penghapusan pada daftar
barang inventaris
-43-

ALUR fERMOHONAN mllNDAHTANGANAN BMN

BERUfA fENJUALAN BMN

KEfADA YJJlTOR KANWIL DJKN

UnitKerja

K al Kerala Brro
No. lg«ta Kerala Kerala DrreKlur
ep U /~If /~ Kerala ~Kretaris Jenoeral DJ~
so»]"""" lip/\i d
was KrrnL KanwuDJKN #INS

Kerala Kantor/UIT/Mer meni~uKan


I rellllononan rersetujuan renjualan BMN
hraoa Kerala Kanwu DJKN

a tanM oan/atau oan~nan untUK nuru


J miliar npi dngee i,5miler
unit;

o selrun tanM oan/atau oan~nan


untuK nuru J 111Uiar sam~ oenian 1,J
miliar rer unit;

Kerala Kanwil DJKN meneroi&an surat


~ rerset~uan renjualan BMN oan
menramraixan Keraoa Kerala
! Kantor/UIT/~a&er

Kerala Kantor/UIT/~&er 111eni~uKru1


I~ ~llllononan jaowal ~njualan BMN
I
i sewa lelani hraoa Kerala KrKNL

legal %ill. nhlala pijlas


I BMtl secara lelani oan meneroi&an
~ rIBalM lelani ~njualan BMN Kemuoian
menramraixan Keraoa Kerala
Kantor/UIT/~a&er

, Kerala Kantor/UIT/~tKer meneroi&an


! J surat Kerutusan ~ninarusan BMN oan
data papiupsea id la
oarani inventaris

---------- -----
-44-

I ALUR PERMOHONAN PEMINDAHTANGANAN BMN


I BERUPA PENUUALAN BMN
i
KEPADA DIREKTUR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN SISTEM INFORMASI
Ir Unit Kerja
iI No. Kegiatan Kepala
Kepala Biro
Kepala Kepala Kepala Direktur
Umum/Sesltjen/Ses Sekretaris Jenderal DJKN
Kantor/U Pf /Satker Biro LPPBMN KPKNL Kamnril DJKN PKNSI
I Ditien/SesBadan
I Kepala Kantor/Ul'f/Satker mengusulkan
I permohonan persetujuan penjualan BMN
I kepada Kepala Biro
Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan,
berupa:
a tanah dan/atau bangunan untuk nilai
7,5 miliar sarnpai dengan IO miliar per
unit;
b selain tanah dan/atau bangunan
untuk nilai '7,5 miliar sampai dengan
IO miliar per unit;
c BMN yang berada pada luar negeri
'
I untuk nilai sampai dengan 5 miliar pet
! unit.
r

Kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen


2 /SesBadan melakukan verifikasi
administrasi dan teknis

I
Berdasarkan hasil verifikasi administrasi
dan teknis, Kepala Biro Umum/Sesltjen
3 /SesDitjen/SesBadan mengajukan
permohonan persetujuan penjualan

i kepada Kepala Biro LPPB8MN

..
Kepala Biro LPPBMN melakukan verifikasi
4
administrasi dan teknis

I
Berdasarkan hasil verifikasi administrasi
dan teknis, Kepala Biro LPPBMN
5 ;'.
mengajukan permohonan persetujuan
j penjualan kepada Direktur PKNSI
;
i
t
Direktur PKNSI menerbitkan persetujuan
6 penjualan BMN dan menyampaikan
kepada Kepala Kepala Biro LPPBMN
i
Kepala Biro LPPBMN menerima .
persetujuan penjualan BMN dan
7 }',. :
menyampaikan secara berjenjang kepada
Kepala Kantor/Ul'f/Satker

I
I Kepala Kantor/Ul'f/Satker mengajukan
' 8 permohonan jadwal penjualan BMN
I secara lelang kepada Kepala KPKNL
'I
Kepala KPKNL melaksanakan penjualan
BMN secara lelang dan menerbitkan
9 risalah lelang penjualan BMN kemudian
menyampaik.an kepada Kepala
Kantor/UPT/Satker

I Kepala Kantor/UPT/Satker menerbitkan


surat keputusan penghapusan BMN dan
110 melakukan pengbapusan pada daltar
barang inventaris
-45-

ALUR PERMOHONAN PEMINDAHTANGANAN BMN


BERUPA PENJUALAN BMN
KEPADA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
Unit Kerja
i
Kepala Biro Kepala Kepala Direktur
I No Kegiatan Kepala Kepala
Sekretaris Jenderal DJKN
! Umum/Sesltjen/Ses Bir LPPBMN KPKNL Kamril DJKN PKNSI
Kantor/UPf/Satker
Ditien/SesBadan
I Kepala Kanlor/UPf/Satker mengusulkan
I
I l permohonan persetujuan penjualan BMN
kepada Kepala Biro Umum/Sesltjen
/SesDiljen/SesBadan, berupa:
a tanah dan/'atau bangunan untuk nilai
di alas 10 miliar per unit;
b selain tanah dan/alau bangunan
untuk nilai di atas IO miliar per unit.
c BMN yang berada pada luar negeri
untuk nilai di atas 5 miliar per unit;

Kepala Biro Umum/Sesltjen


2 /SesDitjen/SesBadan melakukan
verifikasi administrasi dan teknis

Berdasarkan hasil verifikasi administrasi


dan teknis, Kepala Biro Umum/Sesltjen
3 /SesDitjen/SesBadan mengajukan
permohonan persetujuan penjualan
kepada Sekretaris Jenderal
i
! Sekretaris Jenderal menugaskan Kepala
4 Biro LPPBMN me\akukan verifikasi
administrasi dan teknis

w
Kepala Biro LPPBMN melakukan verifikasi
5
administrasi dan teknis

Berdasarkan hasil verifikasi administrasi


dan teknis, Sekretaris Jenderal
6 mengajukan permohonan persetujuan
penjualan kepada Direktur Jenderal
Kekayaan Negara
I
I Direktur Jenderal Kekayaan legara
'I
menerbitkan persetujuan penjualan BMN
1; dan menyampaikan kepada Sekretaris
I Jenderal

I Sekretaris Jenderal menerima


persetujuan penjualan dan
8 menyampaikan secara berjenjang kepada t
·,I

Kepala Kantor/UPT/Satker

KKepala Kantor/UPT/Satker mengajukan


9 permohonan jadwal penjualan BMN
' secara lelang kepada Kepala KPKNL
I

I
Kepala KPKNL melaksanakan penjualan
BMN secara lelang dan menerbitkan
10 risalah lelang penjualan BMN kemudian :
menyampaik.an kepada Kepala
Kantor /UPT/Satker

kepala Kantor/UPT/Satker menerbitkan


surat keputusan penghapusan BMN dan
11
melakukan penghapusan pada daftar .°
barang inventaris
I
-46-

ALUR PERMOHONAN PEM!NDAHTANGANAN BMN


BERUPA TOKAR MENUKAR BMN
KEPADA KANTOR PENGELOLAAN KEKAYAAN N!XlARA DAN LELANG '
i Unit lerja
I
I
i
I :
I
I
I
'I KepalaBiro
Direltur
I
lit@aan Kepala mum/Sesltjen/es TimPemilihanMitra Kepala Kepala Kepala
Mo SekretarisJenderal DJKN t
IMitraTukarMenuka BrroLP!'B MN KPKNL Kanwil DJKN PKNSI i
KantQ'/Ul'f/Satker Ditjen/SesBadan Tokar Menur.ar BMN
[Unit kerja linna I
I
I
kepala kanor/UFT/Saker mengajukan permohonan iI
persetujuan tukar menukar BlM kepada hepala ! I
' NL, benupa.
a tanah dan/atau bangunan untuk nilai sampai
dengan5miliarperunit;
i
I

i
I
I

i
!
I
' I
b selain tanah dan/atau bangunan untuk nilai
sampaidenganSmiliarperunit; ;
I
i
I '
I i
I !
kepal IFlL menerbitan izin pinspy tular
2[menular B8MN dan menyampaikan kepada hiepala ! I
Kantor/Ul'f/Satker
'
I
I
I I
! I

e
Berdasarkan izin prin~p tukar menukar BMN, I
3
Kepala Kantor/Ul'f /Satker mengajukan permohonanl I
I
I
pemilihan mitra tukar menukar BMN ke~da Kepala ! I

Bro LIN I
!
'' I '

Kepala Brro LPPBMN membentuk tim panitia I


I pemilihan mitra tukar menukar BMN melalui

'
keputusan tim panitapemilihan mira tukar

pemilihan tukar menukar BMN dari lepala Biro


I
menukar BMN, berdasarkan usuIan nama pan it~ 1im I
I s
ea
lg. '
$
I
'
I

:
Umum/esiten/Sesitjen /SesBala dan Unit kije
I
lainnya I
I i
l '
! '
I I
%-
Tun panitia pemitihan mitra 1ukar menukar BMN ;
:
. melakukan pemilihan mitra dan mengajukan
lgermchonan keputusan penetapan mitra tukar
II '
' I
memular Bl kepeda lepala Biro LP P8MN I
: !
I
I
I I

+
Berdasarkan hasil pemilihan mira, lepala Biro : !
!
6
LPPBMN menerijtkan riputusan penetapan mitra ; - I
tukar menukar BMN dan menyampaikan ke~da
Kepala Kantor/UPT/Satker i
'
I

I
I

i Berdasarkan keputusan penetapan tukar menukar '


I
:
I 1 BIN, kepal kanr/UFT/Saker menggjukan
'
I

I
' perchonan pelk sanaan kepada kepal kRlL
I I
I
I : !
I
I I

Kepala KPliNL menerbitkan keputusan peLiksanaan I

Is tulkar menular Bl dan menyampa.kan kepada I


I
'

I lepala kantr/UT/Saker i
I I i

i
'I Berdasarkan keputusan pelaksanaan tukar menukar •
es II
19 BMN, Kepala liantQ' /UPT/Satker membuat I (t ' I
perjanj~n dan berita ocara tukar menukar BMN
ii I '
! !
II ' !
¥ He
Kepala Kantor/UPT/Satker menandalangani I
I
perjanjan dan beria acara tukar menukar Bll l

I"
dengml'ihaklain
I ! !
-47-

ALUR PERMOHONAN PEMINDAHTANGANAN BMN


BERUPA TOKAR MENUKAR BMN
KEPADA KANTOR KANWIL DJKN
UnitKerja
! !
I I
I I I KepalaBiro
liepala Kepala D[ektur
I No I Kegiatan . liepala Umum/Seshtn/Ses Tim Ptmilihan Mitra
I,MitraTokar 11.enuka f:amcr/UPT/Satker Dittn/SesBadan Tokar 11.enukar BMN
Kepala
B[o LPfl!MN
nd
SekretarisJe eral KPKNL KanwilDJKN ANSI
DJKN
I I
l ! /Unit lierj linnya

I iliepala Kanter/UPT/Satker mengajukan permooooan ,


I /persetujan tlar menukar BMN kejllda Kepala
kaml DJKJ, benupe

a tanahdan/ataubangunanuntuknilai5miliar
saniinidengan7,5miliarperunit;

b selain tanah dan/atau hangunan untuk nilai 5


miliarsanipaidengan7,5miliarperunit;
I
I Ilepala lamil Jill menrbitkan in pins tukar '
1
' 2 imenukar BMN dan menyampaikan keinda Kepala
jKantcr/UPT/Satker 1

I
I l
i i&nlasarkan ~in pfinsip tukar menukar BMN,
I 3 !Kepala Kant11/UPI /Satker mengajukan permrltooan,
II !pemilihan
.
m1tra tukar menukar BMN keinda Kejllla
, iBiroLPfl!MN
I

jliepala Biro LPfl!MN membentuk tim innitia !


pemi!ihan mitra tukar menukar BMN melalui i
keputusantuninnitiapemilihanmitratukar !
4 /menukar BMN, berdasarkan usulan nama innitia tim l
pemilian tular menukar BMN rlari liepala Biro ,
Umun/Sesltjen/SesDije /SesBladadan lit kere
, lainnya
I I
i
' I

I ~m innitia pemilihan mitra tukar menukar BMN 1


, ;melakukan pemilihan mitra dan mengajukan I
emchnan keputusan penetapan mitra tukar I
nenular BNN kepate liela Bio !HNI
:
I i
I , Berdasarkan hasil pemilihan miua, Kein~ Biro
1

6 ILPfl!MN menerlitkan kteputusan gentlapen mitra


ltukar menukar BMN
--ti
1
I
I
I
I I I
I 1jBerdasarkankeputusan tJ:Tietainntukarmenukar i
_. BIN, lepala l'ant/UPI/Saker mengajukan ,
'prm.hnan pellsanankepada liepala kaml
MN
I

IKepala Kanwil DJKN menerbitkan keputusan


8 pelksanaan tukar menukar BMN dan
i
I
i
!
[ lmeniampaikan kepada Kepala f:antor/UPT/Satker I
f I I i
I
I I
I [Berdasarkan kepurnsan tJ:laksanaan tukar menuka1 I i
1 9 jBMN, liepala Kanllr /UPT/Satker membuat I
1 lperjanjian dan berila acara tukar menukar BMN
' I I
I ! I
T

I iitpala Kanta/UPT/Satker menandatangani


1
10 iperjanjian dan berita acara rnkar menukar BMN
ne. halt bi MM•I
-48-

ALUR PER!dOHONAN PEMINDAHTANGANAN Bl!N


BERUPA TUKAR l!ENUKAR BMN
KEPADA DIREKTUR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARADAN SJSTE!! INFOR!dASI
UniLl\crja
1

\H, I 1'cgia tan Mpala


luitraTukar Mcnuka i.iantcr/UPT/Satkcr
I
1 ~palaBiro
Umum/Scshjcn/Ses Tim Ptmilihan Mitra
Ditjcn/ScsBadan Tokar Mcnukar BMN
!,cpala
BiroLPPBMN
SckretarisJendcral
t-:cpal a
KPKNL
I.
licpa\a
Kanwil DJKH
Dircktur
PKNSI
DJKN

i ! ! I [Unit kerja lainnya

Mpal a tian1or/UPT/Satku mcngusulkan


permOOOO an persetujuan tukar menukar BMN
1
kcpad al,;cpalaB iroUmum/Sesltjcn
/ScsDitjcn/ScsBad an, bcrupa:

a tanahdan/atauban gunanuntuknilai7,5miliar I
sampai dengan 10 miliar per unit,
b sclain tanahdan/ataubangunan untuknilai7,5 !
miliar sam pai dcni:an JO miliar per unit; I
c BMffyangberadapad aluarncgcri untuknilai I
sampaidcngan5 mi!iarpcrunit; \

I I

1,,palaBiroUm,m/S.~t~n_/ SuDitjen /S.sBadan


2 !melakukanYenfikas1adm1mstras1dantekms

I
I
1
;
!Bcrdaµrk an hasil verifikasi, 1-;cpala Biro
Umum/Scsl1jcn/ScsDi1jen /ScsBadan mengajukan
I
I

I 3
permOOooanpmetujuantukarmenukarkepada i
i
IJ,;epal a Biro LPPB MN
I

i
1Kepal a Biro LPPB MN me!akukan verifikasi
4
1 administrasidanleknis
I
! I

I
I\Berdawk an hasil w:rifikasi, hepala Biro LPPB MN
5 lmengajukan permohooan pmctujuan tukar menukar 1
I
I
!kcpad a Oireklur PKNSI
I I I I
I °Direk1urPhNSI menerbitkanizinprinsiptukar
6 1 menukar BMN dan menyampai kan kepad a l\epala
[pr o Frei
a
le
I I
1 [hepal a Biro LPPB MN membemuk tim panitia
!
pemlihan mitra tukar menukar BMN melalui
1keputusan 1im panitia pemilihan mitra tukar
!I
i Jmenukar BMN, berdasarkan usulan nama panitia tim
lpemilihan tukar menukar BMN dari hepala Biro
1u~um/Scsltjen/ScsOi1jen /ScsBadan dan Uni1 herja I
4 ll
I jlamnya I
f I II !
j jrim pani1ia pemilihan mitra 1ukar menukar BMN !
,; {
8
lmelakukan pemilihan mitra dan men~jukan
permOOooankepu1usanpene1apanm1tra1ukar I I I
menukar BMN kepada hepala Biro LPPB MH I i
1 I
I I

I, Berdawkan hasil pemilihan mitra, Eepala Biro


9 LPPBMNmenerbi1kankeputusan pene1.apan mitra
JtukarmcnukarB MN
1
~
sq I
I
I

i
I
iJBerdasarkankeputusan penetapantukarmcnukar I i
I
I
IO /BMN, Kepal a Biro LPPBMN mengajukan permohonan
lpelaksanaankcpadaDirekturPhNSI
i
i

' es I
'
I

'
'
:

I
I
I
!hepalaB iroLPPBMN

1
DirekturPKNSI menerbilkan keputusanpdaksanaan;
11 ltukllr menukar BMN dan menyampaikan kepada 1
1

l
ea I I
:1 --1-------+-_JI I
1
hepal a Biro LPPB MN menerima dan menyam paikan
12 1 keputusanpelaksanaa ntukarmenukarB MN kepada I '~'<--+-~--4----
9!+
kepala Biro Umum/Scshjen/ScsDi1jen /ScsBad an I
I
·- -
Berdasarkan keputusan pelak sanaan tukar menuk.at
iBMtl,hepal aB iro '
I
13
!umum/Scsl1jeo/ScsDilJCn/~sBad a11 membua1 i
I JperjaojiantukarmenukarB MN
I
--\-----·
I '
J lhepa]aB iroUmum/Scsltjcn/SesDi1jcn /ScsBad an 1
tiffl ilf;\ I
I 14 lmenaodatanganiperja njiantukar menukarB MN ! ei #0 I
I jdengan MitratukarmenukarB Mfl :
I
! !
I
!
iB«dasarkan pcrjanjian t,kar men,kar BMN, Kepa!.
15 !Kanta/UPT/Salker membuat b:rita acar a 1ukar
lmenukarB MN
r

!
I
I
I
I
I I

I I
Kepal a Kanta/UFT/Sak er menandatangani berita
16 lacara tukar menukar BMN dengan Mitra tukar
mcnukarB MH I
i!
' ]

---------·----- ----------
-49-

ALUR PERl!OHONAN PE!il!NDAHTANGANAN BMN


BERUPA TOKAR MENUKAR BMN
KEPADA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
Unit Kerja
! I I KepalaBiro I

I i No
I
Ke gatan
I Kepala IUmum/Scsltjcn/Ses 11m Pemilihan Mitra
Mitra Tukar Menuka Kantoc/UPf/Satker Ditjen/&-sBadan Tukar Menukar BMN
Kepala
BiroLPPBMN
Sekretaris Jenderal
Kep,la
KPKNL
Kepala
Kanv.il OJKN
Direktur
PKNSI
i
DJKN

i /Unit keria iainna


I

! IJ;epala J;amor/UPf/Satker mengusulkan I


pennohonan pernetujuan tukar menukar BMN
1
kepada J;epala Biro Umum/Sesltjen I
/SesDitjen/SesBadan, berupa: 1

a tanah dan/atau bangunan untuk nilai di i


I
I
atas 10 miliar per wtit;
I
b selain tanahdan/atau bangunan untuk
nilai di atas 10 miliar per unit.
II
I
c BMN yang berada pada luar negeri untuk
nHai di atas 5 miliar per unit; \
i
J;epala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen
1 /SesBadan melakukan verifikasi administrasi
ldan teknis
Berdasarkan hasil veriftkasi, 1'epala Biro
Umwn/Sesltjen/SesDitjen /SesBadan
3 mengajukan pennohonan pernetujuan tukar
menukar kepada Sekretaris Jenderal I
Sekretaris Jenderal menugaskan J;epala Biro
4 LPPBMN untuk melakukan veriflkasi
1
1
administrasi dan teknis

1- l,epala Biro LPPBMN melakukan verifikasi


' aiministrasi dan Jeknis

:I !Berdasarkan hasil veriflkasi, Sekretaris


6 'Jenderal mengajukan pennohonan
I jpernetujuan tukar menukar kepacla DJKN
1
1 'IDJKN menerbitkan i2in prinsip tukar menukar 1
7 BMN dan menyampaikan kepada Sekretaris
Jenderal
Sekretaris Jenderal menugaskan liepala Biro
8 LPPBMN untuk melakukan pemiliha!1 mitra
tukar menukar BMN

J;epala Biro LPPBMN membentuk tun panitia


peinilihan mitra tukar menukar BMN melalui I I
keputusan tun pa,1itia pemiliha!1 mitra tukar '
l
g menukar BMN, berdasarkanusulan narna
panitia ti pemiliha!1 tukar menukar BMN
dari iepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen [
j/SesBadandan Unit J;erja lainnra
1
!Tim pa,titia pemilihan mitra tukar menukar
I BMN melakukan pemiliha!1 mnra dan
I 10 imengajukan pennolwman keput11san
penetapan mitra tukar menukar BMN kepada !
' Kepala Biro LPPB8MN
' Berdasark.an hasil pemilihan mitra, 1-epala
j 11 Biro LPPBMN menerbitkan keputusan
I penetapan mitra tukar menukar BMN

11
Berdasarl.-an keputusan penetapan tukar
menukar BMN, Sekretaris Jeooeral '[q i
wi
mengajukan pennohonan pelaksanaan kepacla

[ IDJ,N menerbitkan keputusan pelaksanrum ,


1 Jtukar menukar BMN dan menampaikan '
1 ikepada Sekretaris Jeooeral
Selaetaris Jenderal menerima dan '
lmenrampaikan keputusan pelaksanruan tukar , i
H4 menukar BMN secara berjenjang kepada
;liepala Biro Umum/Sesltjen
iJSesDitjen/SesBadan
l ~epala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen
i
115 I/SesBadanwembuat perjanjian tukar
menukar BMN

I
'kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen
1/SesBadanmenaix!atangani perjrutjian tukar I
16 menukar BMN dengan Mitra tukar menukar I
IBMN
I
i
!Benlasarl<an perjanjian tukar menukar BMN. '
\ 17 iiiepala J;antor/UPf/Satker membuat berita I
ls II

: jacara tukar menukar BM N I


l
1
4aal Kantor/ UPT/Sailer enandatanani
18 [beritaacara tukar menukar BMN clengan
Mitra tular menukar BMN
j
!
ea+
de ]
-50-

ALUR PERMOHONAN PEMINDATANGANAN BMN


BERUPA HIBAH BMN
KEPADA KANTOR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG
UnitJ;erja

,
I No
j iegatan Kepala
J;epala Biro
Kepala
\ Sekretaris Jenderal
Kepala epala Direktur
DJKN
Pihak lain Umum/Sesltjen/Ses KPKNL anril DJN PliNSI
liantor/Ul'l'/Satker Biro LPPBMN
I Ditien/SesBadan I
I
liepala Kantor/Ul'l'/Satker mengajukan '
permohonan persetujuan hibah BMN I

kepada liepala KPliNL, berupa:


a tanah dan/atau bangunan untuk
nilai sarnpai dengan 5 miliar per
unit;
b selain tanah dan/atau bangunan
yang mempto1yai bukti kepemilikan
untuk nilai sarnpai dengan 5 miliar
per unit;
c selain tanah dan/atau bangunan
yang tidak mempunai bukti
kepemilikan untuk nilai diatas 100
I juta sarnpai dengan 5 miliar per
unit
I I
epal IP#NL menerbitkan surat I
persetujuan hibah BMN dan I
I 2 menyampaikan kepadaKepala I

II liautoc/Ul'l'/Satker
I

I Berdasarkan persetujnan hilah B9MN,


liepala Kantor/Ul'l'/Satker mengajukan
permohonan penerbitan keputusan .,
3
pelaksanaan hibah BMN dan naskah
perjanjian hibah BMN kepada liepala Biro
Umuru/Sesltjen/SesDitjen /SesBadan
I I

Berdasarkan persetujnan hibah BMN,


ei, .
liepala Biro Umuru/Sesltjen/SesDitjen %re
!, /SesBadan menerbitkan keputusan
sf

pelaksanaan hibah BMN


I
[

s
I
I
Berdasarkan keputusan pelaksanaan
hibah BMN, Kepala Biro Umum/Sesltjen
[SesDitjen/SesBadan membuat naskah ~
i
perjanjian hibah BMN
I
I
I
I !
I
I kepal Biro Umuru/Sesltjen/SesDitjen 5a=
/SesBadan menandatangaiti naskah

' i
[
perjanjian hibah BMN dengan Pihak lain

Berdasarkan perjanjian Hibah, epala


7 Kantor/UPT/Stk:er membuat berita
acarahibah BMN
,
ii
I

I
I
i
I
I

!
!
I
I
!

I
liepalaliautor/Ul'l'/Satker
menandatangani berita acara hibah BMN
8 dengan Pihak Lain
## I
i
I
I

Berdasarkan perjanjian dan benita acara I


Hibah, Kepala liantor/Ul'l'/Satker
menerbilkan surat keputusan I
9
pengbapusan BMN dan rnelakukan I
penghapusan padadaftar barang
I
inventaris i
-51-

ALUR PERMOHONAN PEMINDAHTANGANAN BMN


BERUPA HIBAH BMN
KEPADA KANTOR KANWIL DJKN
I Unitlerjg
I
Kepala Biro
I No. Kegiatan
Pihak lain
Kepala
Umum/Sslien/Ses
Kepala
I SekretarisJenderal Kepala Kepala Direktur
IN
Kantor/UPl'/Satker Biro LPPBMN KPKNL Kanwil DJKN PKNSI
I I
Dilien/SesBada
I i
I Kepala Kantor/UPl'/Satker mengajukan I
I
I
. I permohonan persetujuan hibah BMN I ! I
I

lepada liepal lanril DJkll


a tanah dan/atau bangunan untuk
nilai 5 miliar sampai dengan 1,5
mliar per unit;
b selain tanah dan/atau bangunan
untuk nlai 5 miliar sampai dengan
i 7, miliar per unit,
'
i Kepala kanlDIN menerbikan surat
ix:rsetujuan hibah BMN dan
I 2 menyampaikan lepeda liepala
Kantor/UPl'/Satker

! Berdasarkan ix:rsetujuan hiooh BMN,


! Kepala Kantor/UPl'/Satker mengajukan
I permohonan penerbitan keputusan
I 3
i pelalsanaan hiah BlN dan naskah '
iI ix:rjanjian hiooh BMN kepada Kepa!a Biro
I
Umum/Seslttn/SesDitrn /SesBadan
I
I

Berdasarkan ix:rsetujuan hiooh BMN,


lepala Biro Unum/Sesltjen/SsDitjn
4 / SesBadan menerb1tkan
' keputusan
I
f I I
I I
I
pelalsanaan hitah BlN
ii
I
I I
I !
: Berdasarkan keputusan ix:laksanaan I
I
' hilah BMN, kepalBiro lUmum/Sesltj:en I
I

i5 /SesDitjen/SesBadan membuat naskah


I

I
I pijanjan hilah BI
i

I kepala Bio mum/Seslten/stitjen


6 /SesBadan menandatangani naskah
peijanjan hital BlN dengan Rhak lain
!
II
I
I
I Berdasarkan perjanijan Hila, lepala tr.
7 Kantor/UPl'/Satker membuat berita
acara hibah BMN
i
I
I kepala lanor/UFT/Sater
8 menandatangani beritaacara lu'bah BMN
dengan Pihak lain
a-HE i
Berdasarlan pyerjanjan dan brenta acara I
Hibah, Kepala Kantor/UPl'/Satker
menerbitkan surat keputusan
I
9 I
ix:nghapusan BMN dan melakukan
penghapusan pada daftar barang
inventaris I
-52-

----·· ·-·
!: ALUR PERMOHONAN PEMINDAHTANGANAN BMN
BERUPA HIBAH BMN
KEPADA DIREKTUR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN SISTEM INFORMASI
UnitKerja

, No. oegiatan
Pihak Lain
Kepala
kcpala Biro
Umum/Sesltjen/Ses
oepala i SekretarisJenderal
j
oepala kepala Direktur
PKNSI
LUHN
Biro LPPBMN KPKNL kanlDJkN
I oantor/UPf/Satker
Ditjen/SesBadan i
I
i
l,epala J;antor/UPf/Satker mengusulkan
i
permohonan persetujuan hibah BMN I
I kepada J;epa1a Biro ·e, '
I I
Umum/Sesltjen/SesDitjen/SesBadan, i I
berupa. i
a tanah dan/atau bangunan untuk !
I
nilai 7,5 miliar sampai dengan 10
I miliarperunil;
I b selain tanah dan/atau bangunan
untuk nilai 7,5 miliar sampai
dengan JO miliar per unit;
c BMN yang berada pada luar negcri
untuk nilai sampai dengan 5 miliar
per unit,

J;epala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen


2 /SesBadan melakukan vtriflkasi
administrasi dan teknis

Berdasarkan hasil veriflkasi, oepala Biro


Umum/Sesltjen/SesDitjen /SesBadan '
3 mengajukan permohonan persetujuan
hibah kepada J;epala Biro LPPBMN

4
kcpala Biro LPPBMN mclakukan verifikasi
administrasi dan teknis
ep i

I
I
Berdasarkan hasil verifikasi, oepala Biro
5 LPPBMN mengajukan permohonrut
persetujuru, hibah kepada Direktur PJ;NSI
a #Egg

!
Direktur PKNSI menerbitkan persetujuan
! 6 hibah BMN dan menyampaik.an kepada

I J;epala Biro LPPBMN

kepal Biro LPPBMN meneruna dan ..


! menyrunpaikan persetujuan hibah BMN '
I 7 kcpada Kepala Biro Umum/Sesltjen
/SesDitjen/SesBadan
r Berdasarkan persetujuan hibah BMN,
oepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen
8 /Ses8adru1 menerbitan keputusan
pelaksanaan hibah BMN
ls
I !


Berdasarkan keputusan pelaksanaan
hibah BMN, J;epala Bu·o Umum/Sesltjen
,, i
I /SesDi1jen/Ses8adru1 rnembuat naskah
perjanjian hibah BMN

kepal Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen


o /SesBadan menru1datangru1i naskah
I perjanjian hibah BMN tlengan Pihak Lain
%.. I
I I
I
I
I II Bertlasarkan perjanjian Hibah, l,epala
,ruHor/UPf/Satker membuat berita
acara hibah BMN
[ -~is%
@le
I
I
I
I
I

I
kepala Kantor/UPT/Satker
menandatangani berita acara hibah BMN
12 dengan Pihak Lain a- lat '

I
Berdasarkan perjanjian dru1 berita acara i I
Hilah, kepala Kantor/UPT/ Saker I
13
menerbitkan surat keputusan I I
I
penghapusan BMN dan melakukan I

penghapusan pada daftar barang


I I
I inventaris I
-53-

ALUR PERMOHONAN PEMINDAHTANGANAN BMN


BERUPA HIBAH BMN
I KEPADA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
Unit h:erja
! Kepala Biro
i No Kegiaran
Pihak Lain
kepala
Umum/Sesltjcn/Ses
kepala
Sekretaris Jenderal
Kepala kepala Direktur
llJhN
Biro LPPBMN KPKNL kanwl DJN PKNSI
I J;antor/Ul'f/Satker
Ditjcn/SesBadan
i kepala Kantor/ UPT/Saker mengusulkan
! permohonan persetujuan hibah BMN
I kepada hepala Biro I
Umum /' Sesltjen/SesDitjen/ SesBadan,
berupa:
a tanah dan/atau bangunan untuk I
I
nilai di atas 10 miliar per unit;
b selain tanah dan/atau bangunan
untuk nilai di atas 10 miliar per
unit.
C BMN yang berada pada luar negeri
untuk nilai di atas 5 miliar per unit,
I

e#
kepala Biro Umum/Seslrjen/SesDitjen
2 /ScsBadan melakukan verlllkasi
administrasi dan tekn.is

3
Berdasarkan hasil verilikas i, hepala Birc
Umum/Sesltjen/SesDitjcn/SesBadan
mengajukan permohonan persetujuan
hihah kepada Sekreraris Jenderal
us
SekrerarisJenderal menugaskan Kepala .,
I4 Birc LPPBMN melakukan verifrkasi
I administrasi dan teknis
!
I 5
kepala Biro LPPBMN melakukan verifikas i
administrasi dan teknis }

'
I
Berdasarkan hasil verifikasi, Sekretaris ls
I
I -·
'I
6 Jenderal mengajukan permohouan i
'
persetujuan hibah kepada DJhN ! I
! I
I
! Dre ltur DUKN menerbitkan persetujuau I '
I 1 hibah BMN dan menuyampakan kepada
I

SekretarisJenderal
--
I I
Sekretaris Jenderal menerima dan
menyampaikan persetujuan hitah BMN
8 kepada kepala Biro Umum/Sesltjen ta I
I
I

es
/SesDitjcn/SesBadan I

llerdasarkan persetujuan hibalt BMN,


kepala Biro Umum/Sesltjcn/SesDitjen
9
/SesBa dan menerhitan keputusan
pelaksanaan hibah BMN

'I Bcrdasa.rkan keputusan pelaksanaa.n


I
, 10
hibah BMN, kepala Biro Umum/Sesltjen ±g¥
/SesDitjen/SesBadan memhuat naskah
! perjanjian hibalt BMN
i
I

I
I
nI
1-epala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen
/SesBadan menandatangani naskah "
gs
+ ,
perjanjian hibah BMN dengan Pih ak Lai n
I
I I
I

aala
I I
llerdasarkan perjanjian Hibah, hepala
! l'l hamor/Ul'f/Satker memboat berita
acara hibah BMN

I
I
I kepala kanor/ UPT/Satker
i 13 menandatangani berita acara hibah BMN
dengan Piltak Lain
l,;,1ti o
I
I
I I
I llerdasarkan perjanjian dan be rita acara
' I
I
I
Hibah, Kepala hantor/Ul'f/Satker
I;
mencrbitkan surat keputusan
14 penghapusan BMN dan melakukan
penghapusan pada daftar harang
inventaris i
-54-

IR ?RINKIAI RIKI-ISIU BIT


KARENA ~EBAB LAfN

rnADA KANTOR ~ENGEWLAAII KEKAYAAII NEGAl!A DAN LELANG

Unit Kerja

K al Kerala Brro al Mi
No. lata er a Umum/Sesltjen/Ses Ker a ~hetarisJenoeral Kepwa
Kerala DrreKtur
UJKN
Kantor/UIT/Sa&er Ditjen/SesBaoan Brro ~rBMN KrKNl Kanwu DJKN rKNSI

it lat«H/ter nala
rermononan rersetujuan rengnarusan
I BM~ Karena seoao lain Keraoa Kerala
KrKNl, oerura:

a tanah oan/atau oan~nan untuK


nuai samrai oengan J miliar ~r
unil;
o selain tanah oan/alau oan~nan
pg nap.pi liltleqrala
untUK nuai sarnrai oengan J miliar
puit;
i C selain tanah oan/atau oan,an
' pagtiii epi hi
lenilken uml uli data ll
juta samrai oengan J minar rer
unit

I Kerala KrKNl meneroi&an surat


i
II rerselujuan ~ngnarusan BMN Karena
2
seoao lain oan menrarnraiKan Keraoa
Ke~a Kantor/UIT/SatKer

Kerala Kantor/UIT/Sa~er meneroi&an


surat Kerutusan ~ngnarusan BMN
J karena seoao lain ctan mel~ukan
~ngnarusan raaa aaltar oarang
invenlaris
-55-

I,E %NIK#MU ?WE.NI MI


I4EISE.UIS
KE~AD! wroR ww1iom
ijrut ~erja

h ~~atan ~e~rua DrreKtur


~anwu ill~~ r~~m

~e~a [an(ijr/ijff/~&er men~iulKan

~lllWfiijnan ~rnelujuan reninaru~


l ~M~ Karena ie~a~ lain Keraoa [errua
[anwu ill~I oerur[

a tanM oan/atau ~an~nan unluK

nuru J miliar iamrru oenian 1,J


miliar rr unit;

o ielrun lanM oan/alau oan~nan


unt~ ~ru J muiar ~rru oeniru1

11~ miliar er urut;

[errua [anwu ill~ meneroitKan iurat

~ ~rnetujuan ren~naru~ ~M~ Karena


ieoao lain oan menram~ruKan Ke~aoa
[errua [anlijr/ijff/Mer

~errua [antir/ijff/~&er meneroitKan

st lmptsas#taps ill
J Karena ~o~ lain oan melAAUKan

pas#ma lta a; a
inien!arfo
-56-

ALUR PERMOHONAN PENGHAPUSAN BMN


KARENA SEBAB LAIN
KEPADA DIREKTUR PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN SISTEM INFORMASI -
Unit Kerja
I Kepala Biro
No. Kegiatan Kepala Kepala Kepala Kepala Direktur
Umum/Sesltjen/Ses SekretarisJenderal DJKN
Kantor/UPf/Satker Biro LPPBMN KPKNL Kanril DJKN PKNSI
Ditien/SesBadan
'
I Kepala Kantor/UPf/Satker mengusulkan
i
I permohonan persetujuan penghapusan
I BMN karena sebab lain kepada ##t
PDirjen/Kabadan/ Kepala Biro Umum
atas narna Sesjen, berupa:
a tanah dan/atau bangunan untuk
nilai 7,5 miliar sarnpai dengan 10
miliar per unit;
I b slain tanah dan/atau bangunan
untuk nilai 7,5 miliar sarnpai
dengan I0 miliar per unit;
c BMN yang berada pada luar negeri
untuk nilai sampai dengan miliar
per unit;

Kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen


2 /SesBadan melakukan verifikasi
administrasi dan teknis
i
I
Berdasarkan hasil verifikasi, Kepala Biro
I Umum/Sesltjen/SesDitjen /SesBadan
3 mengajukan permohonan persetujuan
penghapusan BMN karena sebab lain
kepada Kepala Biro LPPBMN
I
I

! Kepala Biro LPPB8MN melakukan verilikasi


4 ·-,
I
!
administrasi dan teknis -
'II
''
Berdasarkan hasil verifikasi, Kepala Biro
LPPBMN mengajukan permohonan e
5
persetujuan penghapusan BMN karena
sebab lain kepada Direktur PKNSI
I
I
Direktur PKNSI menerbitkan persetujuan
penghapusan BMN karena sebab lain dan
l 6 menyampaikan kepada Kepala Kepala
' Biro LPPBMN
I

Kepala Biro LPPBMN menerima dan


mcnyampaikan persetujuan penghapusan
#

7 BMN karena sebab lain BMN secara


berjenjang kepada Kepala
i

I Kantor/UPf/Satker
I Kepala Kantor/UPT/ Satker menerbitkan
I
I
surat keputusan penghapusan BMN
karena sebab lain dan melakukan


I
penghapusan pada daltar barang
inventaris
-57-

ALUR PERMOHONAN PENGHAPUSAN BMN


i KARENA SEBAB LAIN
KEPADA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
Unit Kerja
Kepala Biro Kepala Kepala Direktur
! No. Kegiatan Kcpala Kepala DJKN
Umum/Sesltjen/Ses Sekrctaris Jenderal Kamril DUKN PKNSI
I Kantor/Ul'J'/Satkcr Biro LPPBMN KPKNL
I Ditien/SesBadan --·---
Kepala Kantor/Ul'J'/Satker mengusulkan
I permohonan persetujuan penghapusan
1 BMN karcna sebab lain kepada
I
PDirjen/Kabadan/ Kepala Biro Umum
! atas nama Sesjen, berupa:
I a tanah dan/atau bangunan untuk
nilai di atas JO miliar per unit;
i b selain tanah dan/atau bangunan
I untuk nilai di alas IO miliar per
unit.
!
I C BMN yang berada pada luar negeri
I untuk nilai di atas S miliar per unit;
1

ie
Kepala Biro Umum/Sesltjen/SesDitjen
2 /SesBadan melakukan verifikasi
administrasi dan teknis

I
Berdasarkan hasil verifikasi, Kepala Biro
Umum/Sesltjen/SesDitjen /SesBadan
3 mengajukan permohonan persetujuan
penghapusan BMN karena sebab lain
kepada Sekrctaris Jenderal
kt
I Sekretaris Jenderal menugaskan Kepala
t
4 Biro LPPBMN melakukan verifikasi
a

administrasi dan teknis


I
I
I
I
Is
I
Kepala Biro LPPBMN melakukan verifikasi
administrasi dan teknis ~
i
I
Berdasarkan hasil verifikasi, Sekretari
I Jenderal mengajukan permohonan
5 persetujuan penghapusan BMN karena ·•.
sebab lain kepada DJKN
!1
I DJKNI menerbitkan persetujuan
Mas
go ,

penghapusan BMN karena sebab lain clan


6 menyampaikan kepada Sekretaris
Jcnderal
Sekretaris Jenderal menerima dan
I
menampaikan persetujuan penghapusan
7 BIN karena sebab lain BMN secara
berjenjang kcpada Kepala
Kantor/Ul'J'/Satker
Kcpala Kantor[UPT/ Satker menerbitkan
I! surat keputusan penghapusan BMN
8 karena sebab lain dan melakukan
penghapusan pada daftar barang
i inventaris

MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KA RYA SUMADI

. , KRISWANTO
~--~

---- ·-·-----------------------------------
-58-

ANAK LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN
NOMOR KM 58 TAHUN 2022
TENTANG
PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN BARANG
MILIK NEGARA DARI PENGGUNA BARANG DALAM
BENTUK MANDAT KEPADA PARA PEJABAT DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

CONTOH 1

KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR
TENTANG
PELAKSANAAN PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA MELALUI
KERJA SAMA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PADA
..... (1) ..... (2)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa pada Kementerian Perhubungan terdapat Barang


Milik Negara yang tercatat pada Kantor ..... (1) ..... (2)
berupa . .. .. (3) dengan total ... .. (4) yang akan
dikerjasamakan dalam penyediaan infrastruktur untuk
..... (5);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Perhubungan tentang Pelaksanaan
Pemanfaatan Barang Milik Negara Melalui Kerja Sama
Penyediaan Infrastruktur pada ..... (1) ..... (2);

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor (6);


2. Peraturan Presiden Nomor (7);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ..... (8);
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor ..... (9);
5. dst;
- 59-

Memperhatikan 1. (10);
2. . (11);
3. dst.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN TENTANG
PELAKSANAAN PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA
MELALUI KERJA SAMA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
PADA ..... (1) ..... (2).

PERTAMA Menetapkan Pemanfaatan Barang Milik Negara pada ..... (1)


..... (2) dalam bentuk Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
Barang Milik Negara, sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.

KEDUA Menetapkan Penanggung Jawab Pemanfaatan Barang Milik


Negara (PJPB) dalam pelaksanaan kerja sama penyediaan
infrastruktur sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA adalah ..... (12) selaku Penanggung Jawab Proyek
Kerjasama (PJPK)

KETIGA Penanggung Jawab Pemanfaatan Barang Milik Negara (PJPB)


dalam pelaksanaan kerja sama penyediaan infrastruktur
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA memiliki
tugas dan wewenang sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

KEEMPAT Penanggung Jawab Pemanfaatan Barang Milik Negara (PJPB)


sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA melakukan
monitoring, evaluasi, dan penatausahaan atas pelaksanaan
kerja sama penyediaan infrastruktur dan melaporkan secara
tertulis kepada Pengguna Barang secara berjenjang dengan
tembusan kepada Pengelola Barang.

KELIMA Keputusan Menteri ini dinyatakan tidak berlaku apabila


dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak keputusan
pelaksanaan pemanfaatan Barang Milik Negara ini tidak
ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian kerja
- 60-

sama penyediaan infrastruktur pada ..... (1) ..... (2), kecuali


bukan kesalahan dari mitra kerja sama pemerintah.

KEENAM Penetapan mitra kerja sama penyediaan infrastruktur


berdasarkan hasil pengadaan Badan U saha Pelaksana
melalui tender yang dilaksanakan oleh Penanggung Jawab
Proyek Kerjasama (PJPK).

KETUJUH Perjanjian KSPI BMN sebagaimana dimaksud pada Diktum


KELIMA, dilakukan Penandatanganan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

KEDELAPAN Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam


Keputusan ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
- 61-

KESEMBILAN Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


..... ( 13),

..... ( 14)

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Perhubungan;
4. Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan;
5. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
6. Sekretaris Jenderal, Kementerian Perhubungan;
7. Inspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan;

8. ····· (12);
9. Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN, Setjen Kementerian
Perhubungan;
10. Kepala Biro Hukum, Setjen Kementerian Perhubungan;
11. Sekretaris ..... (2);
12. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi, DJKN
Kementerian Keuangan;
13. Kepala Kantor Wilayah DJKN ..... (15);
14. Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang ..... (16).

~ - --· - ·- -----··
-62-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG PELAKSANAAN PEMANFAATAN BARANG MILIK
NEGARA MELALUI KERJA SAMA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
PADA ... (1) ... (2)

DAFTAR BARANG MILIK NEGARA OBJEK KERJA SAMA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PADA ... (1) ... (2)

Tahun Nilai Wajar Nilai Jangka


J enis Barang NUP Kuantitas Clawback Keterangan
No. Kode Barang Perolehan BMN (Rp) Investasi Waktu

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)


(1) (2)

..... (19) ... (20) ..... (21) ..... (22) ····· (23) ..... (24) ..... (25) ..... (26) ..... (27)
... (17) ....(18)

JUMLAH .....

a.n. MENTERI
PERHUBUNGAN
..... (13),

..... (14)
-63-

Petunjuk Pengisian:

(1) Diisi nama Kantor/UPT/Satker;


(2) Diisi Unit Kerja Eselon I (contoh: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut};
(3) Diisi Jenis BMN (contoh: Tanah/Peralatan dan Mesin);
(4) Diisi Total Nilai Wajar BMN yang akan dilakukan KSPI BMN;
(5) Diisi tujuan dilakukan KSPI BMN;
(6) Diisi Undang-Undang tentang Kementerian Negara;
(7) Diisi Peraturan Presiden tentang Organisasi Kementerian Negara;
(8) Diisi Peraturan Kementerian Keuangan tentang Pemanfaatan BMN;
(9) Diisi Peraturan Menteri Perhubungan tentang Pengelolaan BMN;
(10) Diisi Nomor, Tanggal dan Perihal Surat Persetujuan KSPI BMN;
(11) Diisi Nomor, Tanggal dan Perihal Surat Usulan Persetujuan KSPI BMN
kepada Pengelola Barang;
(12) Diisi Jabatan Pimpinan Eselon I (contoh Direktur Jenderal Perhubungan
Udara)
(13) Diisi Jabatan yang diberikan kewenangan;
(14) Diisi Nama Pejabat yang diberikan kewenangan;
(15) Diisi Kanwil setempat;
(16) Diisi KPKNL setempat;
( 17) Diisi Nomor Urut;
( 18) Diisi Kode Barang BMN;
(19) DiisiJenisBMN;
(20) Diisi NUP;
(21) Diisi Luas (m2) / Jumlah BMN (unit);
(22) Diisi Tahun Perolehan BMN;
(23) Diisi Nilai Wajar BMN;
(24) Diisi Nilai Investasi sesuai dengan persetujuan KSPI dari Pengelola
Barang;
(25) Diisi apabila terdapat Clawback.
(26) Diisi jangka waktu KSPI BMN;
(27) Diisi informasi lainnya (jika diperlukan).
- 64-

CONTOH 2

KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR
TENTANG
PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA
PADA KANTOR ..... (1)
..... (2)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 4


Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 59 Tahun
2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan
Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian
Perhubungan, Pengguna Barang perlu melakukan
penetapan status penggunaan Barang Milik Negara;
b. bahwa Pengguna Barang berwenang dan bertanggung
jawab menetapkan status penggunaan Barang Milik
Negara;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang
Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara
pada Kantor ..... (1) ..... (2);

Mengingat 1. Undang-Undang (3);


2. Peraturan Presiden (4);
3. Peraturan Menteri Keuangan ..... (5);
4. Peraturan Menteri Perhubungan ..... (6);
5 dst

Memperhatikan Surat ..... (7);


- 65-

MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN TENTANG
PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BARANG MILIK
NEGARA PADA ....(1)..... (2).

PERTAMA Menetapkan status penggunaan Barang Milik Negara


berupa ..... (8) sejumlah ..... (9) ( ..... ) unit sebagai Barang
Milik Negara pada . . . . . ( 1), sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.

KEDUA Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud pada Diktum


PERTAMA total nilai perolehan secara keseluruhan sebesar
Rp ....,- (10) ( ..... ).

KETIGA Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud pada Diktum


PERTAMA agar dicatat dalam Daftar Barang Kuasa
Pengguna pada Kuasa Pengguna Barang, Daftar Barang
Pengguna pada Pengguna Barang, dan Daftar Barang Milik
Negara pada Pengelola Barang.

KEEMPAT Kuasa Pengguna Barang dapat melakukan pemanfaatan


atau pemindahtanganan kepada pihak lain setelah
mendapat persetujuan Pengelola Barang sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

KELIMA Kuasa Pengguna Barang sebagaimana dimaksud pada


Diktum KEEMPAT wajib:
a. melakukan monitoring dan evaluasi atas optimalisasi
penggunaan Barang Milik Negara; dan
b. menyampaikan laporan kepada Pengguna Barang
setiap 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester.

KEENAM Segala biaya pengamanan dan pemeliharaan Barang Milik


Negara yang digunakan oleh Kementerian Perhubungan
menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan.
- 66-

KETUJUH Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam


keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

KEDELAPAN Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
a.n. MENTER! PERHUBUNGAN
..... (11),

..... (12)

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Perhubungan;
4. Inspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan;
5. Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN;
6. . .... (13);
7. Direktur Barang Milik Negara, DJKN, Kementerian Keuangan;
8. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi, DJKN,
Kementerian Keuangan;
9. Kepala Kanwil DJKN ..... (14);
10. Kepala KPKNL ..... (15).
-67-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BARANG MILIK
NEGARA PADA KANTOR ..... (1) ..... (2)

DAFTAR BARANG MILIK NEGARA YANG DITETAPKAN STATUS PENGGUNAANNYA


PADA KANTOR ..... (1) ..... (2)

Tahun Nilai Perolehan


Kode Barang Jenis Barang NUP Kuantitas Merk/Type Keterangan
No. Perolehan (Rp)

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


(1) (2)

..... (8) ... (18) ..... (19) ..... (20) ..... (21) ..... (22) ..... (23)
... (16) ..... (17)

JUMLAH a 4

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


..... ( 11),

..... (12)
- 68-

Petunjuk Pengisian:

( 1) Diisi nama Kan tor/ UPT / Satker;


(2) Diisi Unit Kerja Eselon I (contoh: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut);
(3) Diisi Undang-Undang terkait Kementerian Negara;
(4) Diisi Peraturan Presiden terkait Pengelolaan BMN;
(5) Diisi Peraturan Menteri Keuangan terkait Penggunaan BMN;
(6) Diisi Peraturan Menteri Perhubungan terkait Pengelolaan BMN;
(7) Diisi Surat U sulan PSP BMN dari Kepala Kantor/ UPT / Satker;
(8) Diisi Jenis BMN (contoh: Peralatan dan Mesin);
(9) Diisi Jumlah Barang yang ditetapkan status penggunaannya;
( 10) Diisi Total Nilai Perolehan Barang yang ditetapkan status
penggunaannya;
(11) Diisi Jabatan Pejabat yang diberikan kewenangan;
(12) Diisi Nama Pejabat yang diberikan kewenangan;
(13) Diisi Jabatan Pimpinan Eselon II terkait;
(14) Diisi Kanwil setempat;
( 15) Diisi KPKNL setempat;
(16) Diisi Nomor Urut;
( 1 7) Diisi Kode Barang;
( 18) Diisi NUP;
(19) Diisi Jumlah (unit) BMN;
(20) Diisi Merk/Type BMN;
(21) Diisi Tahun Perolehan BMN;
(22) Diisi Nilai Perolehan BMN;
(23) Diisi dengan informasi lain yang dibutuhkan (jika diperlukan).
- 69-

CONTOH 3

Nomor Jakarta, ...


Klasifikasi
Larnpiran
Hal : Persetujuan Penggunaan Sementara
Barang Milik Negara (BMN) pada Kantor
..... (1) oleh ..... (2)

Yth. . .... (3)

Sehubungan dengan surat Saudara Nomor ..... (4), dengan ini diberitahukan
bahwa permohonan Penggunaan Sementara Barang Milik Negara pada ..... (1)
oleh ..... (2) dengan jangka waktu selama ..... (5), sebagaimana tercantum dalam
lampiran surat ini, pada prinsipnya dapat disetujui.

Guna tertib administrasi pengelolaan Barang Milik Negara, pelaksanaan


Penggunaan Sementara tersebut agar berpedoman pada Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.06/2019 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 246/PMK.06/2014 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Penggunaan Sementara Barang Milik Negara dilakukan dalam rangka
menunjang penyelenggaraan tugas dan fungsi ..... (2) dan tanpa imbalan;
2. Berdasarkan persetujuan Penggunaan Sementara ini, (6)
menindaklanjuti dengan membuat perjanjian yang dituangkan dalam
Naskah Perjanjian Penggunaan Sementara paling lama 1 (satu) bulan sejak
tanggal persetujuan ini diterbitkan, yang sekurang-kurangnya memuat
Barang Milik Negara yang digunakan, jangka waktu penggunaan, dan
kewajiban Pengguna Barang Sementara untuk melakukan pengarnanan dan
pemeliharaan Barang Milik Negara yang digunakan sementara;
3. . .... (3) menyampaikan laporan pelaksanaan kepada Pengelola Barang paling
lama 1 (satu) bulan sejak tanggal Berita Acara Serah Terima ditandatangani
dengan melampirkan Berita Acara Serah Terima;
- 70-

4. Setelah jangka waktu berakhir, Barang Milik Negara tersebut segera


diserahkan kembali kepada Pengguna Barang dan dituangkan dalam Berita
Acara Serah Terima, yang tembusannya disampaikan kepada Pengelola
Barang;
5. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam persetujuan ini, maka
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


..... (6)

..... (7)

Tembusan:
1. ..... (8);
2. Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan
Barang Milik Negara Kementerian Perhubungan;
3 (9);

Petujuk Pengisian:
(1) Diisi nama Kantor /UPT/Satker;
(2) Diisi Instansi Pihak Penerima Pengunaan Sementara;
(3) Diisi Pimpinan Tertinggi Kantor /UPT /Satker Pencatat BMN;
(4) Diisi Nomor, Tanggal dan Perihal pada surat usulan Penggunaan Sementara dari
Kantor /UPT/Satker Pemohon;
(5) Diisi Jangka Waktu Penggunaan Sementara BMN;
(6) Diisi Pejabat yang diberikan kewenangan;
(7) Diisi Nama Pejabat yang diberikan kewenangan;
(8) Diisi Pimpinan unit kerja eselon I terkait.
(9) Diisi Pimpinan Tertinggi Pihak Penerima Pengunaan Sementara.
-71-

CONTOH 4

KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR
TENTANG
PENETAPAN ..... (1) SEBAGAI MITRA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA
DALAM RANGKA ..... (2) PADA KANTOR ..... (3) ..... (4)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa pada Kantor ..... (3) ..... (4) terdapat Barang Milik
Negara berupa ..... (5) yang terletak (6) yang akan
dikerjasamakan dengan ..... (1) untuk (7);
b. bahwa Barang Milik Negara pada Kantor ..... (3) yang
akan dikerjasamakan dengan . . . . . (1) telah mendapat
persetujuan dari Menteri Keuangan melalui surat ..... (8)
Nomor ..... (9);
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Perhubungan tentang Penetapan .....
(1) sebagai Mitra Pemanfaatan Barang Milik Negara
Dalam Rangka ..... (2) pada Kantor ..... (3) ..... (4);

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor ..... (10);


2. Peraturan Pemerintah Nomor ..... (11);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ..... (12);
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor (13);
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor (14);
6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor ..... (15);
Memperhatikan 1. Surat ..... (8) Nomor (9);
2. Berita Acara Hasil (16) Pemanfaatan BMN Dalam
Rangka ..... (2) pada (3) Nomor ..... (17);
- 72-

3. Surat Ketua Panitia Pemilihan Mitra Pemanfaatan BMN


Dalam Rangka ..... (2) pada ..... (3) ..... (4) Nomor .....
(18);

MEMUTUSKAN :
Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN TENTANG
PENETAPAN (1) SEBAGAI MITRA PEMANFAATAN
BARANG MILIK NEGARA DALAM RANGKA . . ... (2) PADA
KANTOR ..... (3) ..... (4).

PERTAMA Menetapkan ..... ( 1) sebagai Mitra Pemanfaatan Barang Milik


Negara Dalam Rangka ..... (2) pada ..... (3) ..... (4).

KEDUA ..... (1) sebagai Mitra Pemanfaatan Barang Milik Negara


sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA,
memberikan kontribusi kepada negara berupa ..... (19) yang
dilaksanakan sesua1 dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

KETIGA Pemanfaatan Barang Milik Negara Dalam Rangka . . . .. (2)


sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA berlaku
dalam jangka waktu selama ..... (20) sejak ditandatangani
perjanjian dan dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

KEEMPAT Mitra Pemanfaatan Barang Milik Negara Dalam Rangka .....


(2) sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA,
menerima penyerahan BMN yang menjadi objek ..... (2) dan
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Barang.
- 73-

KELIMA Mitra Pemanfaatan Barang Milik Negara Dalam Rangka .....


(2) sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA,
mengikuti keputusan pelaksanaan Pemanfaatan Barang
Milik Negara Dalam Rangka ..... (2).

KEENAM Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam


keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

KETUJUH Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
a.n. MENTER! PERHUBUNGAN
..... (21)

..... (22)

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada :


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Perhubungan;
4. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan;
5. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
6. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;

7. ····· (23);
8. Kepala Kantor Wilayah ..... (24);
9. Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang •.•. (25);
10. Kepala Kantor ..... (3);
11. ..... (26).
- 74-

Petunjuk Pengisian:

( 1) Diisi Calon Mitra;


(2) Diisi Jenis Pemanfaatan BMN (contoh: Sewa/KSP/BGS/BSG BMN)
(3) Diisi Kantor /UPT /Satker;
(4) Diisi Unit Kerja Eselon I (contoh: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut);
(5) Diisi jenis BMN (contoh: Tanah/Peralatan dan Mesin);
(6) Diisi Lokasi BMN;
(7) Diisi Tujuan Pemanfaatan BMN;
(8) Diisi Pejabat Pemberi Persetujuan Pemanfaatan BMN;
(9) Diisi Nomor, Tanggal dan Perihal surat Persetujuan Pemanfaatan BMN;
(10) Diisi Undang-Undang tentang Keuangan Negara dan Perbendaharaan;
(11) Diisi Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan BMN;
(12) Diisi Peraturan Menteri Keuangan tentang Pemanfaatan BMN;
(13) Diisi Peraturan Menteri Perhubungan tentang Pengelolaan BMN;
(14) Diisi Keputusan Menteri Keuangan tentang Modul Pemanfaatan BMN;
( 15) Diisi Keputusan Menteri Perhubungan tentang Tata Cara Pemilihan
Calon Mitra Pemanfaatan BMN;
(16) Diisi Berita Acara Hasil Pemilihan Mitra atau Diisi Berita Acara Hasil
Negosiasi;
(17) Diisi Nomor, Tanggal dan Perihal Hasil Pemilihan Mitra atau Diisi Nomor,
Tanggal dan Perihal Hasil Negosiasi;
(18) Diisi Nomor, Tanggal dan Perihal Permohonan Penetapan Mitra BMN;
( 19) Diisi Jenis Kontribusi kepada Negara;
(20) Diisi Jangka Waktu Pemanfaatan;
(21) Diisi Jabatan Pejabat yang diberikan kewenangan;
(22) Diisi Nama Pejabat yang diberikan kewenangan;
(23) Diisi Pimpinan Tertinggi Unit Kerja Eselon I terkait (contoh Direktur

Jenderal/Kepala Badan);
(24) Diisi Kanwil Kantor/UPT/Satker terkait;
(25) Diisi KPKNL Kantor/UPT/Satker terkait;
(26) Diisi Pimpinan Tertinggi Mitra Pemanfaatan BMN.
- 75-

CONTOH 5

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR
TENTANG
PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARA
PADA ..... (1) ..... (2) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEPADA ..... (3)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa pada Kementerian Perhubungan terdapat Barang Milik


Negara yang tercatat pada Kantor ..... (1) ..... (2) berupa ..... (4)
dengan total ..... (5) yang akan disewakan kepada ..... (3);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Perhubungan tentang Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara
pada kantor ..... (1) ..... (2) kepada ..... (3);

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor (6);


2. Peraturan Presiden Nomor {7);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ..... {8);
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor ..... (9);
5 dst.

Memperhatikan 1. (10);
2. . (11);

MEMUTUSKAN :
Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARA PADA ..... (1) .....
(2) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEPADA ..... (3).
- 76-

PERTAMA Menetapkan pelaksanaan pemanfaatan Barang Milik Negara pada


..... (1) ..... (2) dalam bentuk sewa Barang Milik Negara kepada .....
(3) untuk jangka waktu selama ..... (12) berupa ..... (4) sebanyak
. . . . . ( 5) dengan nilai sewa . . . . . ( 13), sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.

KEDUA Memberi wewenang kepada Kuasa Pengguna Barang untuk


melaksanakan Pemanfaatan Barang Milik Negara sebagaimana
dimaksud pada Diktum PERTAMA, dan ditandatangani oleh .....
(14) dan Pihak Penyewa setelah ..... (15) disetor ke rekening Kas
Umum Negara sebelum penandatanganan perjanjian, dan bukti
setoran dilampirkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian Sewa-Menyewa.

KETIGA Kuasa Pengguna Barang melaporkan secara tertulis kepada


Pengguna Barang secara berjenjang dengan tembusan kepada
Pengelola Barang, mengenai pelaksanaan Pemanfaatan Barang
Milik Negara sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA
dengan melampirkan Perjanjian Sewa-Menyewa Barang Milik
Negara dimaksud.

KEEMPAT Keputusan pelaksanaan Sewa BMN ini dinyatakan tidak berlaku


dengan ketentuan apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
sejak terbitnya persetujuan ditetapkan tidak ditindaklanjuti
dengan penandatanganan perjanjian sewa BMN.

KELIMA Kuasa Pengguna Barang melakukan Monitoring dan Evaluasi atas


pelaksanaan Penyewaan Barang Milik Negara sesuai dengan
Perjanjian Sewa-Menyewa atas Barang Milik Negara dimaksud.

KEENAM Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan


ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
-77-

KETUJUH Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


............................... , (16)

........................... ( 17)

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Perhubungan;
4. Direktur Jenderal Kekayaan Negara;
5. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
6. Inspektur Jenderal;
7 ...... (18);
8. Kepala Kanwil (19);
9. Kepala KPKNL (20);
10. Pihak Penyewa.
- 78-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR:
TENTANG PELAKSANAAN SEWA BARANG
MILIK NEGARA PADA ..... (1) ..... (2)
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEPADA
..... (3)

DAFTAR BARANG MILIK NEGARA PADA ..... (1) ..... (2)


YANG DIMANFAATKAN DALAM BENTUK SEWA
KEPADA ..... (3)

NILAI
JENIS JANGKA PIHAK
KODE SEWA KETERANGAN
NO NUP LOKASI KUANTITAS
BMN WAKTU PENYEWA
BARANG
(Rp)

(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)


( 1) (2) (3)

..... (4) ..... (25) ..... (27)


..... (21) ..... (22) ..... (23) ..... (3)
..... (24) ..... (12) ..... (26)

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


..... , (16)

..... (17)
- 79 -

Petunjuk Pengisian:

( 1) Diisi Kantor/ UPT/ Satker


(2) Diisi Unit Kerja Eselon I (contoh: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut);
(3) Diisi Pihak Penyewa;
(4) Diisi Nama/Jenis Barang;
(5) Diisi Total Jumlah Barang;
(6) Diisi Undang-Undang tentang Kementerian Negara;
(7) Diisi Peraturan Presiden tentang Organisasi Kementerian Negara;
(8) Diisi Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan
Barang Milik Negara;
(9) Diisi Peraturan Menteri Perhubungan tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengelolaan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
(10) Diisi Surat Persetujuan Pengelola Barang;
( 11) Diisi Surat Usulan dari Pengguna Barang kepada Pengelola Barang;
(12) Diisi Jangka Waktu Sewa;
(13) Diisi Total Nilai Sewa;
(14) Diisi Pejabat yang diberikan kewenangan untuk menandatangani perjanjian
sewa;
(15) Diisi seluruh pembayaran uang sewa (jika skema pemanfaatan sewa) atau Diisi
pembayaran uang sewa tahap pertama (jika skema pemanfaatan sewa untuk
penyediaan infrastruktur);
(16) Diisi Jabatan Pejabat yang diberikan kewenangan;
(17) Diisi Nama Pejabat yang diberikan kewenangan;
(18) Diisi Pimpinan tertinggi Unit Kerja Eselon I terkait;
( 19) Diisi Kanwil setempat;
(20) Diisi KPKNL setempat;
(21) Diisi nomor urut dari tabel;
(22) Diisi kode barang BMN yang akan disewakan;
(23) Diisi NUP dari kode barang BMN yang akan disewakan;
(24) Diisi lokasi dari BMN yang akan disewakan;
(25) Diisi luas/jumlah BMN yang akan disewakan;
(26) Diisi nilai sewa;
(27) Diisi dengan informasi lain yang dibutuhkan (jika diperlukan).
- 80-

CONTOH 6

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR
TENTANG
PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARA
PADA ..... (1) ..... (2) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa pada Kementerian Perhubungan terdapat Barang Milik


Negara yang tercatat pada Kantor ..... (1) ..... (2) berupa ..... (3)
dengan total ..... (4) yang akan disewakan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Perhubungan tentang Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara
pada kantor ..... (1) ..... (2);

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor (5);


2. Peraturan Presiden Nomor (6);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ..... (7);
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor ..... (8);
5 dst.

Memperhatikan 1. (9);
2.- (10);

MEMUTUSKAN :
Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN TENTANG
PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARA PADA ..... (1) .....
(2) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN.
- 81-

PERTAMA Menetapkan pelaksanaan pemanfaatan Barang Milik Negara pada


..... (l)..... (2) dalam bentuk sewa Barang Milik Negara berupa .....
(4) sebanyak ..... (5), sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.

KEDUA Memberi wewenang kepada Kuasa Pengguna Barang untuk


melaksanakan Pemanfaatan Barang Milik Negara sebagaimana
dimaksud pada Diktum PERTAMA, untuk dilakukan pemilihan
mitra dan perjanjian sewa-menyewa sesuai dengan ketentuan di
bidang pengelolaan BMN.

KETIGA Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA


ditandatangani oleh ..... (11) dan Pihak Penyewa setelah ..... (12)
disetor ke rekening Kas Umum Negara sebelum penandatanganan
perjanjian, dan bukti setoran dilampirkan sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian Sewa-Menyewa.

KEEMPAT Kuasa Pengguna Barang melaporkan secara tertulis kepada


Pengguna Barang secara berjenjang dengan tembusan kepada
Pengelola Barang, mengenai pelaksanaan Pemanfaatan Barang
Milik Negara sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA
dengan melampirkan Perjanjian Sewa-Menyewa Barang Milik
Negara dimaksud dan bukti setoran ke rekening Kas Umum
Negara.

KELIMA Keputusan pelaksanaan Sewa BMN ini dinyatakan tidak berlaku


dengan ketentuan apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
sejak terbitnya persetujuan ditetapkan tidak ditindaklanjuti
dengan penandatanganan perjanjian sewa BMN.

KEENAM Kuasa Pengguna Barang melakukan Monitoring dan Evaluasi atas


pelaksanaan Penyewaan Barang Milik Negara sesuai dengan
Perjanjian Sewa-Menyewa atas Barang Milik Negara dimaksud.
- 82 -

KETUJUH Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan


ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

KEDELAPAN Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


............................... , (13)

........................... (14)

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Perhubungan;
4. Direktur Jenderal Kekayaan Negara;
5. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
6. Inspektur Jenderal;
7. Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN, Setjen Kementerian
Perhubungan;
8. Kepala Biro Hukum, Setjen Kementerian Perhubungan;
9. ····· (15);
10. Kepala Kanwil (16);
11. Kepala KPKNL ( 1 7).
- 83-

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN


REPUBLIK INDONESIA

NOMOR

TENTANG PELAKSANAAN SEWA


BARANG MILIK NEGARA PADA ..... (1)
..... (2) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DAFTAR BARANG MILIK NEGARA PADA ..... (1) ..... (2)

YANG DIMANFAATKAN DALAM BENTUK SEWA

MINIMAL
KODE JENIS JANGKA NILAI
NO NUP LOKASI KUANTITAS Keterangan
WAKTU SEWA
BARANG BMN
(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

..... (18) ..... (19) ..... (20) ..... (3) ..... (22) ..... (25)
..... (21) ..... (23) ..... (24)

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN

..... , (13)

..... (14)
- 84-

Petunjuk Pengisian:

(1) Diisi Kantor /UPT/Satker

(2) Diisi Unit Kerja Eselon I (contoh: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut);

(3) Diisi Nama/Jenis Barang;

(4) Diisi Total Jumlah Barang;

(5) Diisi Undang-Undang tentang Kementerian Negara;

(6) Diisi Peraturan Presiden tentang Organisasi Kementerian Negara;

(7) Diisi Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan
Barang Milik Negara;

(8) Diisi Peraturan Menteri Perhubungan tentang Petunjuk Pelaksanaan


Pengelolaan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan;

(9) Diisi Surat Persetujuan Sewa dari Pengelola Barang;

(10) Diisi Surat Usulan dari Pengguna Barang kepada Pengelola Barang;

(11) Diisi Pejabat yang diberikan kewenangan untuk menandatangani perjanjian


sewa;

(12) Diisi seluruh pembayaran uang sewa (jika skema pemanfaatan sewa) atau Diisi
pembayaran uang sewa tahap pertama (jika skema pemanfaatan sewa untuk
penyediaan infrastruktur);

(13) Diisi Jabatan Pejabat yang diberikan kewenangan;

(14) Diisi Nama Pejabat yang diberikan kewenangan;

(15) Diisi Pimpinan tertinggi Unit Kerja Eselon I terkait;

(16) Diisi Kanwil setempat;

(17) Diisi KPKNL setempat;

(18) Diisi nomor urut dari tabel

( 19) Diisi kode barang BMN yang akan disewakan;

(20) Diisi NUP dari kode barang BMN yang akan disewakan;

(21) Diisi lokasi dari BMN yang akan disewakan;

(22) Diisi luas/jumlah BMN yang akan disewakan;

(23) Diisi jangka waktu sewa sesuai dengan perjanjian;

(24) Diisi nilai sewa minimal sesuai dengan perjanjian;

(25) Diisi informasi lainnya (jika diperlukan).

-e
- 85-

CONTOH 7

KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR
TENTANG
PELAKSANAAN PINJAM PAKAI BARANG MILIK NEGARA
PADA ..... (1) ..... (2)
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEPADA ..... (3)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa pada Kementerian Perhubungan terdapat Barang


Milik Negara yang tercatat pada Kantor ..... (1) ..... (2)
berupa ..... (4) dengan total . . .. . (5) yang akan
dipinjampakaikan kepada ..... (3);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Perhubungan tentang Pelaksanaan Pinjam Pakai
Barang Milik Negara pada ..... (1) ..... (2) Kementerian
Perhubungan kepada ..... (3).

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor (6);


2. Peraturan Presiden Nomor (7);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ..... (8);
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor ..... (9);

5. dst;

Memperhatikan 1. (10);
2. . (11).
- 86-

MEMUTUSKAN :
Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PELAKSANAAN PINJAM PAKAI BARANG MILIK NEGARA
PADA .. (1) .. ... (2) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
KEPADA (3).

PERTAMA Menetapkan Pemanfaatan Barang Milik Negara pada ..... (1)


..... (2) Kementerian Perhubungan dalam bentuk pinjam
pakai Barang Milik Negara kepada (3) selama ..... (12)
berupa ..... (4) pada Kantor ..... (1) (2) dengan total .....
(5) sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan
Menteri ini.

KEDUA Nilai Perolehan Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud


pada Diktum PERTAMA adalah sebesar Rp ..... ,- ( ..... rupiah)
(13).

KETIGA Barang Milik Negara dimaksud agar dicatat dalam Daftar


Barang Kuasa Pengguna pada Kuasa Pengguna Barang,
Daftar Barang Pengguna pada Pengguna Barang.

KEEMPAT Memberikan wewenang kepada (14) untuk


melaksanakan Pemanfaatan Barang Milik Negara
sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, yang
dituangkan dalam Perjanjian Pinjam Pakai yang memuat
hak dan kewajiban para pihak dan Berita Acara Serah
Terima Barang Milik Negara antara para pihak sesuai
ketentuan pengelolaan Barang Milik Negara.

KELIMA Kuasa Pengguna Barang melakukan monitoring dan


evaluasi atas optimalisasi pemanfaatan Barang Milik Negara.
- 87-

KEENAM Segala biaya pengamanan dan pemeliharaan Barang Milik


Negara sebagaimana DIKTUM PERTAMA menjadi tanggung
jawab ..... (3).

KETUJUH Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam


keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
- 88-

KEDELAPAN Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


..... ( 15),

..... (16)

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. . .... (17);
3. Menteri Keuangan;
4. Menteri Perhubungan;
5. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
6. Sekretaris Jenderal, Kementerian Perhubungan;
7. Inspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan;
8. . .... (14);
9. Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN, Setjen Kementerian
Perhubungan;
10. Kepala Biro Hukum, Setjen Kementerian Perhubungan;
11. Sekretaris ..... (2);
12. Kepala Kantor Wilayah DJKN ..... (18);
13. Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (19);
14 (20).
- 89-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG PELAKSANAAN PINJAM PAKAI
BARANG MILIK NEGARA PADA ..... (1) .....
(2) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEPADA
..... (3)

DAFTAR BARANG MILIK NEGARA BERUPA ..... (4)


PADA ..... (1) ..... (2) YANG DISETUJUI UNTUK DIPINJAMPAKAIKAN
KEPADA ..... (3)

Nilai Keteran
Kode Jenis Jangka
No. NUP Lokasi Kuantitas Perolehan gan
Barang BMN Waktu
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

..... (21) ..... (22) ..... (23) ..... (24) ..... (25) ..... (26) ..... (27) ..... (12) ..... (28)

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


..... ( 15),

..... (16)
- 90-

Petunjuk Pengisian:

(1) Diisi Kantor/UPT/Satker;


(2) Diisi Unit Kerja Eselon I (contoh: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut);
(3) Diisi Pihak Penerima Pinjam Pakai;
(4) Diisi J enis BMN;
(5) Diisi Luas (m2) atau Diisi Jumlah BMN (unit);
(6) Diisi Undang-Undang tentang Kementerian Negara;
(7) Diisi Peraturan Presiden tentang Organisasi Kementerian Negara;
(8) Diisi Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemanfaatan Barang Milik Negara;
(9) Diisi Peraturan Menteri Perhubungan tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengelolaan Barang Milik negara di Lingkungan Kementerian
Perhubungan;
( 10) Diisi dengan Surat U sulan Pengguna Barang kepada Pengelola Barang
terkait persetujuan Pinjam Pakai Barang Milik Negara;
( 11) Diisi Surat dari Pengelola Barang perihal persetujuan Pemanfaatan BMN
dengan mekanisme Pinjam Pakai;
(12) Diisi Jangka Waktu Pinjam Pakai (bulan/tahun);
(13) Diisi Total Nilai Perolehan;
(14) Diisi Pimpinan Unit Eselon I (contoh: Direktur Jenderal/Kepala Badan)
(15) Diisi Jabatan sesuai pendelegasian kewenangan;
(16) Diisi Nama Pejabat sesuai pendelegasian kewenangan;
(17) Diisi Pimpinan Tertinggi Pihak Penerima Pinjam Pakai;
(18) Diisi Kanwil Kantor/UPT/Satker setempat;
(19) Diisi KPKNL Kantor/UPT/Satker setempat;
(20) Diisi Pimpinan Kantor/UPT/ Satker;
(21) Diisi Nomor;
(22) Diisi Kode BMN;
(23) Diisi NUP;
(24) Diisi Jenis/Nama BMN;
(25) Diisi Lokasi BMN;
(26) Diisi Luas (m2)/Jumlah BMN (unit);
(27) Diisi Nilai Perolehan BMN;
(28) Diisi dengan informasi lain yang dibutuhkan (jika diperlukan).
- 91-

CONTOH 8

KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR
TENTANG
PELAKSANAAN KERJA SAMA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA
PADA KANTOR ..... (1)
..... (2) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
KEPADA ..... (3)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa pada Kementerian Perhubungan terdapat Barang Milik


Negara yang tercatat pada Kantor ..... (1) ..... (2) berupa ..... (4)
dengan total ..... (5) yang akan dikerjasamakan kepada .....
(3);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Perhubungan tentang Pelaksanaan Kerja Sama Pemanfaatan
Barang Milik Negara pada ..... (1) ..... (2) Kementerian
Perhubungan kepada ..... (3);

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor (6);


2. Peraturan Presiden Nomor (7);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ..... (8);
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor (9);
5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor (10);
6. dst.

Memperhatikan 1. ..... (11);


2. ..... (12);
3. dst.
- 92-

MEMUTUSKAN :
Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PELAKSANAAN KERJA SAMA PEMANFAATAN BARANG MILIK
NEGARA PADA KANTOR (1) ..... (2) KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN KEPADA ..... (3).

PERTAMA Menetapkan Pemanfaatan Barang Milik Negara pada ..... (1) .....
(2) dalam bentuk Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara
kepada (3), sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan Menteri ini.

KEDUA Memberi wewenang kepada ..... (13) untuk melaksanakan


Pemanfaatan Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud pada
Diktum PERTAMA, yang dituangkan dalam Perjanjian KSP yang
paling sedikit memuat:
a. dasar perjanjian;
b. identitas para pihak;
c. objek KSP;
d. hasil KSP;
e. peruntukan KSP;
f. jangka waktu KSP;
g. besaran kontribusi tetap;
h. pembagian hasil keuntungan;
1. mekanisme pembayaran;
J. hak dan kewajiban para pihak;
k. larangan pengalihan subyek perjanjian KSP;
1. berakhirnya KSP; dan
m. sanksi dan penyelesaian perselisihan.

KETIGA Perjanjian KSP BMN sebagaimana dimaksud pada Diktum


KEDUA, dilakukan Penandatanganan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

KEEMPAT Jangka waktu KSP BMN sebagaimana dimaksud dalam Diktum


PERTAMA berlaku selama (14) sejak ditandatangani
- 93-

perjanjian dan dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan.

KELIMA KSP Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud dalam Diktum


PERTAMA dilaksanakan dengan ketentuan:
a. memberi kontribusi tetap kepada negara berupa:
1) Kontribusi tetap tahun pertama sebesar Rp ..... ,- ( ..... (15)
rupiah) dari nilai wajar yang menjadi objek KSP BMN
dengan kenaikan nilai sebesar ..... (16)% per tahun sesuai
estimasi tingkat inflasi; dan
2) Pembagian keuntungan KSP BMN sebesar ..... (17)% dari
..... (18) per tahun. Pembagian keuntungan tersebut
dilakukan apabila pemanfaatan BMN menghasilkan
keuntungan berdasarkan Laporan Keuangan yang telah
diaudit oleh akuntan publik.
b. nilai investasi mitra KSP BMN sebesar Rp ..... ,- ( ..... (19)
rupiah).

KEENAM Kontribusi tetap sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA


dilakukan dengan ketentuan bahwa:
a. pembayaran kontribusi tetap tahun pertama harus dilakukan
paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah penandatanganan
perjanjian KSP BMN;
b. pembayaran kontribusi tetap tahun berikutnya harus
dilakukan paling lambat sesuai tanggal dan bulan
ditandatanganinya perjanjian sampai dengan berakhirnya
perjanjian KSP BMN.

KETUJUH Pembayaran pembagian keuntungan sebagaimana dimaksud


dalam DIKTUM KELIMA harus disetor ke rekening Kas Umum
Negara paling lambat tanggal 30 April tahun berikutnya setelah
masa operasi dan dilakukan setiap tahun sampai dengan
berakhirnya perjanjian KSP BMN.

KEDELAPAN Dalam hal mitra KSP BMN sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA terlambat melakukan pembayaran atau melakukan
- 94-

pembayaran namun tidak sesuai dengan ketentuan atas


kontribusi tetap dan/atau pembagian keuntungan pada waktu
yang telah ditentukan dalam perjanjian, maka mitra KSP BMN
wajib membayar denda sebesar 2% (dua persen) per bulan dari
jumlah kewajiban yang masih harus dibayarkan oleh mitra KSP
BMN.

KESEMBILAN Penyerahan BMN yang menjadi objek KSP BMN dituangkan dalam
Berita Acara Serah Terima Barang.

KESEPULUH Objek KSP BMN tidak dapat dijaminkan/digadaikan dan seluruh


bangunan termasuk sarana dan prasarana yang menjadi hasil
pelaksanaan KSP BMN menjadi BMN pada saat diserahkan oleh
mitra KSP BMN kepada Pengguna Barang atau pada saat
perjanjian KSP BMN berakhir.

KESEBELAS Keputusan pelaksanaan KSP BMN dinyatakan tidak berlaku


dengan ketentuan:
a. apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak ditetapkan
tidak ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian KSP
BMN;
b. apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak
ditandatangani perjanjian KSP BMN belum dilakukan
pembangunan;

KEDUABELAS Pada saat berakhirnya jangka waktu KSP, mitra menyerahkan


objek KSP berikut bangunan termasuk sarana dan prasarana
yang menjadi bagian dari pelaksanaan KSP, dilengkapi dengan
dokumen terkait kepada Pengguna Barang.

KETIGABELAS ..... (13) melaporkan secara tertulis kepada Menteri Perhubungan


c.q. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan dengan
tembusan kepada Pengelola Barang, mengenai pelaksanaan
Pemanfaatan Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud pada
Diktum PERTAMA dengan melampirkan Perjanjian KSP BMN
tersebut.
- 95-

KEEMPATBELAS Kuasa Pengguna Barang melakukan monitoring dan evaluasi atas


pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara sesuai Perjanjian
KSP BMN, dengan melibatkan pihak terkait dan secara periodik
melaporkan hasilnya secara berjenjang kepada Pengelola Barang
dan Pengguna Barang.

KELIMABELAS Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan


ini, maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

KEENAMBELAS Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


..... , (20)

..... (21)

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Perhubungan;
4. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan;
5. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
6. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
7. .. ... (13);
8. Kepala Biro Hukum;
9. Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN;
10. Sekretaris ..... (2);
11. Kepala Kantor Wilayah DJKN ..... (22);
12. Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang ..... (23);
13. . .... (24).
-96-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR
TENTANG PELAKSANAAN PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA
MELALUI KERJA SAMA PEMANFAATAN PADA ... (1) ... (2)

!
DAFTAR BARANG MILIK NEGARA OBJEK KERJA SAMA PEMANFAATAN PADA ... (1) ... (2)
I Kontribusi Persentase

Kode Jenis Tahun Nilai Wajar Investasi Jan gka Tetap Kenaikan Pembagian
No. NUP Kuan titas
Baran g Barang Perolehan BMN (Rp) Mitra (Rp) Waktu Tahun Kontribusi Keuntungan
Pertama Tetap

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

... (25) ..... (26) ..... (4) ... (27) ..... (28) ..... (29) ····· (30) ..... (19) .... (14) ..... (15) ..... (16) ..... (17)

JUMLAH .....

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


..... , (20)

..... (21)
- 97-

Petunjuk Pengisian:

(1) Diisi nama Kantor/UPT/Satker;


(2) Diisi Unit Kerja Eselon I (contoh: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut);
(3) Diisi Mitra Kerjasama Pemanfaatan;
(4) Diisi Jenis BMN;
(5) Diisi Jumlah BMN;
(6) Diisi Undang-Undang tentang Kementerian Negara;
(7) Diisi Peraturan Presiden tentang Organisasi Kementerian Negara;
(8) Diisi Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan
Barang Milik Negara;
(9) Diisi Peraturan Menteri Perhubungan tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan
Barang Milik negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
(10) Diisi Keputusan Menteri Perhubungan tentang Pelimpahan Sebagian Wewenang
dan Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara di Lingkungan
Kementerian Perhubungan;
(11) Diisi Surat dari Pengelola Barang perihal persetujuan Pemanfaatan BMN dengan
mekanisme Kerjasama Pemanfaatan;
(12) Diisi dengan Surat-surat lain terkait KSP Barang Milik Negara;
(13) Diisi Pimpinan Unit Eselon I (Direktur Jenderal/Kepala Badan);
(14) Diisi Jangka Waktu Kerjasama;
( 15) Diisi Kontribusi Tahun Pertama;
(16) Diisi Persentase Kenaikan Kontribusi Tahunan;
( 17) Diisi Persentase Pembagian Keuntungan;
(18) Diisi mekanisme pembagian keuntungan sesuai persetujuan Pengelola Barang;
( 19) Diisi lnvestasi Mitra KSP;
(20) Diisi Pejabat yang diberikan kewenangan;
(21) Diisi Nama Pejabat yang diberikan kewenangan;
(22) Diisi Kanwil Kantor /UPT / Satker terkait;
(23) Diisi KPKNL Kantor/UPT/Satker terkait;
(24) Diisi Pimpinan Tertinggi Mitra KSP;
(25) Diisi Nomor;
(26) Diisi Kode Barang BMN;
(27) Diisi NUP dari Kode Barang BMN;
(28) Diisi Luas/Jumlah unit BMN;
(29) Diisi dengan Tahun Perolehan BMN;
(30) Diisi dengan Nilai Wajar.
- 98-

CONTOH 9

KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR
TENTANG
PELAKSANAAN ..... (1) BARANG MILIK NEGARA PADA (2) ..... (3)
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEPADA (4)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa pada Kementerian Perhubungan terdapat Barang


Milik Negara yang tercatat pada Kantor ..... (2) ..... (3)
berupa ..... (5) dengan total ..... (6) yang akan
dimanfaatkan kepada ..... (4);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Perhubungan tentang Pelaksanaan (1)
Barang Milik Negara pada ..... (2) ..... (3) kepada (4);

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor ..... (7);


2. Peraturan Pemerintah Nomor ..... (8);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ..... (9);
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor ..... (10);
5. dst;

Memperhatikan 1. (11);
2. . (12);

MEMUTUSKAN :
Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PELAKSANAAN ..... (1) BARANG MILIK NEGARA PADA .....
(2) ..... (3) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEPADA ..... (4).
- 99-

PERTAMA Menetapkan pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara


pada ..... (2) ..... (3) Kementerian Perhubungan dalam
bentuk . . . . . ( 1) Barang Milik Negara kepada . . . . . (4) selama
..... (13) berupa ..... (5) pada Kantor ..... (2) ..... (3) dengan
total ..... (6) sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan Menteri ini.

KEDUA Memberikan wewenang kepada (14) untuk


melaksanakan Pemanfaatan Barang Milik Negara
sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, yang
dituangkan dalam Perjanjian ..... (1) dan Berita Acara Serah
Terima Barang Milik Negara antara para pihak sesuai
ketentuan pengelolaan Barang Milik Negara.

KETIGA Perjanjian ..... (1) sebagaimana dimaksud pada Diktum


KEDUA paling sedikit memuat:
n. dasar perjanjian;
0. identitas para pihak;
p. objek ..... (1);
q. hasil ..... (1);
r. peruntukan ..... ( 1);
s. jangka waktu ..... (1);
t. besaran kontribusi tahunan serta mekanisme
pembayarannya;
u. besaran hasil ..... (1) yang digunakan langsung untuk
tugas dan fungsi;
v. hak dan kewajiban para pihak;
w. jaminan pelaksanaan;
x. asurans1;
y. larangan pengalihan subyek perjanjian ..... (1);
z. jaminan berupa bilyet giro atau yang sejenis selama
perjanjian berlangsung;
aa. ketentuan mengenai berahirnya . . . . . ( 1); dan
bb. sanksi dan penyelesaian perselisihan.
- 100 -

KEEMPAT J angka waktu ( 1) sebagaimana dimaksud dalam


Diktum PERTAMA berlaku selama (13) sejak
ditandatangani perjanjian.

KELIMA . . . . . ( 1) sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA


dilaksanakan dengan ketentuan memberi kontribusi
tahunan kepada negara berupa kontribusi tahunan
pertama sebesar ..... (15) dengan kenaikan nilai sebesar .
( 16) per tahun sesuai es timasi tingkat inflasi dan hasil .
(1) berupa ..... (17) dengan ..... (18) yang digunakan untuk
tugas dan fungsi pemerintahan;

KEENAM Penandatanganan perjanjian ..... (1) dilakukan setelah Mitra


..... (1) menyampaikan bukti setor pembayaran kontribusi
tahunan pertama;

KETUJUH Penyerahan BMN yang menjadi objek ..... (1) dituangkan


dalam Berita Acara Serah Terima Barang;

KEDELAPAN Pada saat berakhirnya jangka waktu (1), mitra


menyerahkan obj ek . . . . . ( 1) dan hasil pelaksanaan . . . . . ( 1),
dilengkapi dengan dokumen terkait kepada Pengguna
Barang sesuai ketentuan pelimpahan kewenangan.

KESEMBILAN Keputusan pelaksanaan ..... (1) dinyatakan tidak berlaku


apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak
Persetujuan . . . . . ( 1) disetujui oleh Pengelola Barang, tidak
ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian ..... (1)
dimaksud;

KESEPULUH ..... (14) melaporkan secara tertulis kepada Pengguna


Barang dan Pengelola Barang, mengenai pelaksanaan
Pemanfaatan Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud
pada Diktum PERTAMA dengan melampirkan Perjanjian .....
(1) tersebut.
- 101-

KESEBELAS Kuasa Pengguna Barang melakukan Monitoring dan


Evaluasi atas pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik
Negara sesuai Perjanjian ..... (1), dengan melibatkan pihak
terkait dan secara periodik melaporkan hasilnya secara
berjenjang kepada Pengguna Barang dan Pengelola Barang.

KEDUABELAS Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam


keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
- 102-

KETIGABELAS Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


..... (19)

..... (20)

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Perhubungan;
4. Sekretaris Jenderal, Kementerian Perhubungan;
5. Inspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan;
6. . .... (14);
7. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan;
8. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
9. Kepala Biro Hukum Setjen Kementerian Perhubungan;
10. Sekretaris ..... (3);
11. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi, DJKN,
Kementerian Keuangan;
12. Kepala Kanwil (21);
13. Kepala KPKNL (22);
14. , .... (23).
- 103-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR
TENTANG PELAKSANAAN PEMANFAATAN BARANG MILIK
NEGARA MELALUI ..... (1) PADA ..... (2) (3)
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEPADA (4)

DAFTAR BARANG MILIK NEGARA OBJEK ..... (1) PADA ..... (2) ..... (3)

Kode Tahun Nilai Perolehan Jangka Kontribusi Hasil


No. J enis Barang NUP Kuantitas Keterangan
Barang Perolehan (Rp) Waktu Tahunan Pelaksanaan

( 1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

... (24) ..... (25) ..... (5) ... (26) ..... (27) ..... (28) ..... (29) ..... (13) ..... (30) ..... (31) ..... (32)

JUMLAH

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


..... (19),

..... (20)
-104-

Petunjuk Pengisian:
(1) Diisi Bangun Guna Serah (BGS) atau Bangun Serah Guna (BSG);
(2) Diisi Kantor/UPT/Satker
(3) Diisi Unit Kerja Eselon I (contoh: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut);
(4) Diisi Mitra BGS/BSG;
(5) Diisi Jenis BMN;
(6) Diisi Jumlah Nilai BMN;
(7) Diisi Undang-Undang tentang Kementerian Negara;
(8) Diisi Peraturan Presiden tentang Organisasi Kementerian Negara;
(9) Diisi Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemanfaatan Barang Milik Negara;
(10) Diisi Peraturan Menteri Perhubungan tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengelolaan Barang Milik negara di Lingkungan Kernenterian
Perhubungan;
( 11) Diisi Surat persetujuan BGS / BSG dari Pengelola Barang;
( 12) Diisi Surat usulan persetujuan dari Pengguna Barang ke Pengelola
Barang;
(13) Diisi Jangka waktu BGS/BSG;
(14) Diisi Pimpinan Unit Eselon I;
(15) Diisi Nilai Kontribusi Tahunan;
( 16) Diisi Persentase kenaikan nilai inflasi;
(17) Diisi Hasil dari BGS/BSG;
(18) Diisi Nilai persentase Penggunaan Hasil BGS/BSG pada Pengguna
Barang;
(19) Diisi Jabatan Pejabat yang diberikan kewenangan;
(20) Diisi N ama Pejabat yang diberikan kewenangan;
(21) Diisi Kanwil DJKN setempat;
(22) Diisi KPKNL setempat;
(23) Diisi dengan Pimpinan instansi Mitra;
(24) Diisi Nomor;
(25) Diisi Kode Barang;
(26) Diisi NUP;
(27) Diisi Luas (m2) atau Diisi Jumlah (unit);
(28) Diisi Tahun Perolehan;
(29) Diisi Nilai Perolehan BMN;
(30) Diisi Kontribusi Tahunan BGS/BSG;
(31) Diisi Hasil Pelaksanaan BGS/BSG;
(32) Diisi informasi lainnya (jika diperlukan).
- 105-

CONTOH 10

SURAT PERNYATAAN
Nomor:

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama ..... (1)

Jabatan ..... (2)

Alamat ..... (3)


bertindak untuk dan atas nama Menteri Perhubungan.

Menyatakan kesediaan menerima barang dalam rangka proses hibah berupa .....
(4) milik ..... (5) dengan luas/jumlah ..... (6) untuk ..... (7) pada ..... (8).

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Jakarta,

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


..... , (2)

METERAI

...... (1)

Petujuk Pengisian:
(1) Diisi Nama Pejabat sesuai pendelegasian kewenangan;
(2) Diisi Jabatan sesuai pendelegasian kewenangan;
(3) Diisi Alamat Kantor;
(4) Diisi Jenis Barang (contoh: Tanah/Bangunan/Peralatan dan Mesin);
(5) Diisi Instansi Pemilik Barang;
(6) Diisi Luas/Jumlah Barang;
(7) Diisi hasil kajian atau alasan hibah;
(8) Diisi Kantor/UPT/Satker.
- 106-

CONTOH 11

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR
TENTANG

PELAKSANAAN HIBAH BARANG MILIK NEGARA PADA (1) ..... (2) KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN KEPADA (3)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa pada Kementerian Perhubungan terdapat Barang


Milik Negara yang tercatat pada Kantor ..... (1) ..... (2) berupa
..... (4) dengan total ..... (5) yang akan dihibahkan kepada .....
(3);

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Perhubungan tentang Pelaksanaan Hibah Barang Milik
Negara pada (1) ..... (2) Kementerian Perhubungan
kepada ..... (3);

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor ..... (6);


2. Peraturan Presiden Nomor ..... (7);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ..... (8);
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor ..... (9);
5. dst.

Memperhatikan 1. Surat ...... (10);


2. .. ... (11);
3. dst;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN TENTANG
PELAKSANAAN HIBAH BARANG MILIK NEGARA PADA ..... (1) .....
(2) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KEPADA ..... (3).
- 107-

PERTAMA Menetapkan Pemindahtanganan Barang Milik Negara pada


(1)..... (2) dalam bentuk Hibah Barang Milik Negara kepada
(3), dengan nilai perolehan sebesar Rp ..... ,- ( ..... rupiah) (12)
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Menteri
Perhubungan ini.

KEDUA Memberi wewenang kepada ..... (13) untuk melaksanakan Hibah


Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud pada Diktum
PERTAMA, yang dituangkan dalam Naskah Perjanjian Hibah yang
memuat hak dan kewajiban para pihak, dan Berita Acara Serah
Terima objek Hibah dan persyaratan Hibah sesuai ketentuan
pengelolaan Barang Milik Negara .

KETIGA ..... (13) melaporkan secara tertulis kepada Pengguna Barang dan
Pengelola Barang mengenai pelaksanaan Hibah Barang Milik
Negara sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA dengan
melampirkan Naskah Perjanjian Hibah dan Berita Acara Serah
Terima Hibah Barang Milik Negara.

KEEMPAT Kuasa Pengguna Barang Melakukan Monitoring dan Evaluasi


atas pelaksanaan Hibah Barang Milik Negara sesuai
dengan Naskah Perjanjian Hibah dan Berita Acara Serah Terima
Hibah Barang Milik Negara.

KELIMA Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan


ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
- 108-

KEENAM Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di
pada tanggal

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


..... , (14)

..... (15)

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. .. ... (16);

3. Menteri Keuangan;
4. Menteri Perhubungan;
5. Sekretaris Jenderal, Kementerian Perhubungan;
6. Inspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan;
7. . .... (12);

8. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Kementerian


Keuangan;
9. Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pengelolaan BMN;
10. Kepala Biro Hukum Setjen Kementerian Perhubungan;
11. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi, DJKN,
Kementerian Keuangan;
12. Kepala Kanwil (17);
13. Kepala KPKNL (18);
14 ...... (19).
- 109-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG PELAKSANAAN HIBAH BARANG MILIK NEGARA PADA
KANTOR ..... (1) ..... (2)

DAFTAR BARANG MILIK NEGARA OBJEK PEMINDAHTANGANAN DENGAN SKEMA HIBAH


PADA KANTOR ..... (1) ..... (2)

Nilai
No. Kode Barang Jenis Harang NUP Kuantitas Tahun Perolehan Perolehan Pihak Penerima Keterangan
(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

(20) (21) (4) (22) (23) (24) (25) (26) (27)

JUMLAH .....

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


..... (14),

..... (15)
-110-

Petunjuk Pengisian:

( 1) Diisi Kantor/ UPT/ Satker;


(2) Diisi Unit Kerja Eselon I (contoh: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut);
(3) Diisi Pihak Penerima Hibah;
(4) Diisi Jenis Barang;
(5) Diisi Total Jumlah Barang;
(6) Diisi Undang-Undang tentang Kementerian Negara;
(7) Diisi Peraturan Presiden tentang Organisasi Kementerian Negara;
(8) Diisi Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
(9) Diisi Peraturan Menteri Perhubungan tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan
Barang Milik negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
(10) Diisi Surat dari Pengelola Barang/Pengguna Barang perihal persetujuan
Pemindahtanganan BMN dengan mekanisme Hibah;
(11) Diisi dengan Surat-surat lain terkait persetujuan hibah Barang Milik Negara;
(12) Diisi Total Nilai Hibah BMN;
(13) Diisi Pimpinan Unit Eselon I (Direktur Jenderal/Kepala Badan);
(14) Diisi Jabatan sesuai pendelegasian kewenangan;
(15) Diisi Nama Pejabat sesuai pendelegasian kewenangan;
( 16) Diisi Pimpinan Tertinggi Pihak Penerima Hibah;
(17) Diisi Kanwil Kantor/UPT/Satker terkait;
(18) Diisi KPKNL Kantor/UPT/Satker terkait;
(19) Diisi Pimpinan Kantor/UPT/Satker;
(20) Diisi Nomor Urut;
(21) Diisi Kode Barang BMN;
(22) Diisi NUP dari Kode Barang BMN dfnaksud
(23) Diisi Luas (m2) / Jumlah BMN (unit);
(24) Diisi Tahun Perolehan BMN;
(25) Diisi Nilai Perolehan BMN;
(26) Diisi Pihak Penerima Hibah;
(27) Diisi Informasi lain yang dibutuhkan;
(28) Diisi nama barang.
-111-

CONTOH 12

SURAT PERNYATAAN
Nomor:

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama ..... (1)

Jabatan ..... (2)

Alamat ..... (3)


bertindak untuk dan atas nama Menteri Perhubungan.

Menyatakan kesediaan menerima alih status BMN berupa ..... (4) milik ..... (5)
dengan luas/jumlah ..... (6) untuk ..... (7) pada ..... (8).

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Jakarta,

a.n. MENTER! PERHUBUNGAN


..... , (2)

METERAI

..... (1)

Petujuk Pengisian:
(1) Diisi Nama Pejabat sesuai pendelegasian kewenangan;
(2) Diisi Jabatan sesuai pendelegasian kewenangan;
(3) Diisi Alamat Kantor;
(4) Diisi Jenis BMN (contoh: Tanah/Bangunan/Peralatan dan Mesin);
(5) Diisi Instansi Pemilik BMN;
(6) Diisi Luas/Jumlah Barang;
(7) Diisi hasil kajian atau alasan alih status;
(8) Diisi Kantor /UPT / Satker.

i
- 112-

CONTOH 13

KEPUTUSAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR
TENTANG
PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA PADA
KANTOR ..... (1)
..... (2)
DENGAN TINDAK LANJUT ..... (3)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal


4 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 59 Tahun
2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Barang
Milik Negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan,
Pengguna Barang perlu melakukan penghapusan Barang
Milik Negara;
b. bahwa penghapusan Barang Milik Negara pada Kantor .....
(1) ..... (2) dengan Tindak Lanjut ..... (3) dilakukan dengan
pertimbangan Barang Milik Negara sudah tidak dapat
dipergunakan lagi dan dimanfaatkan sesuai ketentuan
perundang-undangan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Perhubungan tentang Penghapusan Barang Milik
Negara pada ..... (1) ..... (2) dengan Tindak Lanjut ..... (3);

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor (4);


2. Peraturan Presiden Nomor (5);
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor ..... (6);
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor ..... (7);
5. dst.

Memperhatikan 1. Keputusan ..... (8);


2. . .... (9);
3. dst.
-113-

MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA PADA (1) ..... (2)
DENGAN TINDAK LANJUT ..... (3).

PERTAMA Menetapkan penghapusan Barang Milik Negara pada ..... (1) .....
(2) dengan Tindak Lanjut ..... (3) sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.

KEDUA Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud DIKTUM PERTAMA


total nilai perolehan seluruhnya sebesar Rp ,- ( .
rupiah) (10), ( ... dengan nilai penjualan sebesar Rp ,- ( .
rupiah) (11).

KETIGA Terhadap penghapusan Barang Milik Negara sebagaimana


dimaksud dalam Diktum PERTAMA, apabila terdapat Barang
Milik Negara yang hilang/tidak ditemukan fisiknya, dapat
dikenakan ganti rugi apabila di kemudian hari dapat dibuktikan
lain, yaitu adanya unsur kesengajaan/ kesalahan/kelalaian
dari bendaharawan/pengurus barang dalam proses
penghapusan Barang Milik Negara dimaksud.

KEEMPAT Kuasa Pengguna Barang wajib menghapus Barang Milik Negara


sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA dari catatan
Barang Milik Negara pada ...... (1).

KELIMA Kuasa Pengguna Barang wajib melaporkan kepada Pengelola


Barang dengan tembusan Sekretaris Jenderal c.q Biro Layanan
Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Negara mengenai
pelaksanaan penghapusan Barang Milik Negara sebagaimana
dimaksud pada Diktum KEEMPAT, paling lama 1 (satu) bulan
sejak Keputusan Menteri ini ditetapkan.

KEENAM Kebenaran materil atas jenis, jumlah, tahun, dan nilai Barang
Milik Negara yang dihapuskan tersebut menjadi tanggung jawab
Kuasa Pengguna Barang.

KETUJUH Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan


ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
- 114-

KEDELAPAN Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ..... ( 12)


pada tanggal

a.n. MENTERI PERHUBUNGAN


..... (13)

..... (14)

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Menteri Perhubungan;
2. Menteri Keuangan;
3. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;
4. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
5. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemeterian Keuangan;
6. . .... (15);
7. Sekretaris ..... (2);
8. Kepala Kanwil (16);
9. Kepala KPKNL (17).
-115-

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN


REPUBLIK INDONESIA

NOMOR :

TANGGAL:

DAFTAR PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA PADA ..... (1) ..... (2) DENGAN
TINDAK LANJUT ..... (3)

Kode Jenis Nilai Nilai


Kuantitas Tahun
No. NUP Perolehan Penjualan
BMN Perolehan
Barang BMN (Rp) (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

..... (18) ..... (19) ..... (20) ····· (21) ..... (22) ..... (23) ····· (24) ..... ( 11)

a.n. MENTERI PERHUBUNGAN

..... (13)

..... (14)
-116-

Petunjuk Pengisian:

(1) Diisi nama Kantor/UPT/Satker;


(2) Diisi Unit Kerja Eselon I (contoh: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut);
(3) Diisi Pemindahtanganan atau diisi Tanpa Pemindahtanganan;
(4) Diisi Undang-Undang tentang Kementerian Negara;
(5) Diisi Peraturan Presiden tentang Organisasi Kementerian Negara;
(6) Diisi Peraturan Kementerian Keuangan tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penghapusan BMN;
(7) Diisi Peraturan Menteri Perhubungan tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan
Barang Milik negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
(8) Diisi Keputusan Direktur Jenderal/Kepala Badan tentang Pembentukan Panitia
Penghapusan Barang Milik Negara;
(9) Diisi dengan dasar-dasar penghapusan Barang Milik Negara (contoh: Risalah
Lelang untuk Penghapusan karena penjualan, BAST Hibah untuk Penghapusan
Karena Hibah, dan lain-lain);
(10) Diisi Total Nilai Perolehan
(11) Diisi Total Nilai Penjualan apabila Penghapusan karena penjualan;
( 12) Diisi Lokasi Kantor /UPT / Satker;
(13) Diisi Jabatan sesuai pendelegasian kewenangan;
(14) Diisi Nama Pejabat sesuai pendelegasian kewenangan;
(15) Diisi Pimpinan Tertinggi Unit Kerja Eselon I terkait;
(16) Diisi Kanwil Kantor/UPT/Satker terkait;
( 17) Diisi KPKNL Kantor /UPT / Satker terkait;
(18) Diisi Nomor Urut;
( 19) Diisi Kode BMN;
(20) Diisi NUP BMN;
(21) Diisi Jenis/Nama BMN;
(22) Diisi Kuantitas BMN;
(23) Diisi Tahun Perolehan BMN;
(24) Diisi Nilai Perolehan BMN.

MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

Salinan sesuai dengan aslinya


@4#a no co.
? ¢

a •
RISWANTO
.-.- ---

Anda mungkin juga menyukai