Anda di halaman 1dari 41

Laporan Keuangan Sektor

Publik
RIRI RUMAIZHA SE.,M.AK
POLITEKNIK LP31
2021
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
Indra Bastian (2010)

• Laporan Keuangan merupakan representasi posisi


keuangan dari transaksi-transaksi yang dilakukan
oleh suatu entitas

PP No.71 Tahun 2010

• Laporan Keuangan adalah laporan yang terstruktur


mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi
yang dilakukan oleh entitas pelaporan keuangan
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK

Alasan Pembuatan Laporan Keuangan


Sisi Internal Sisi Eksternal
•Sebagai alat pengendalian •Sebagai salah satu bentuk
dan evaluasi kinerja mekanisme
manajerial dan organisasi pertanggungjawaban dan
sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
Kompone
Laporan
Laporan Realisasi Anggaran
Keuangan
Neraca

Laporan Arus Kas

Catatan Atas Laporan Keuangan


LAPORAN KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK

Kompone • Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


• Laporan Perubahan Saldo
Laporan Anggaran
• Neraca
Keuangan • Laporan Operasioanl (LO)
• Laporan Arus Kas
Menurut • Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
• Catatan atas Laporan Keuangan
PP No.71 (CaLK)

Tahun 2010
TUJUAN & FUNGSI LAPORAN
KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Kepatuhan dan Pengelolaan

Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif

Perencanaan dan Informasi Otorisasi

Kelangsungan Organisasi

Hubungan Masyarakat

Sumber Fakta dan Gambaran


( Mardiasmo )
TUJUAN & FUNGSI LAPORAN
KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Menurut Dewan Standar Akuntansi Amerika (FASB)
• Memberikan Informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan yang
rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi
• Memberikan informasi untuk menilai pelayanan
• Memberikan informasi untuk menilai kinerja manajer organisasi
• Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, kekayaan
bersih organisasi, pengaruh dari transaksi, dan kejadian ekonomi yang
mengubah sumber daya
• Memberikan informasi mengenai sumber kinerja organisasi selama satu
periode
• Memberikan informasi mengenai cara organisasi memperoleh dan
membelanjakan kas
• Memahami informasi keuangan yang diberikan
TUJUAN & FUNGSI LAPORAN
KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Menurut PP No.71 Tahun 2010


•Menyediakan informasi tentang sumber, alokasi dan
penggunaan sumber daya keuangan
•Menyediakan informasi mengenai kecukupan
penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh
pengeluaran
•Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya
ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas
pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai
TUJUAN & FUNGSI LAPORAN
KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Menurut PP No.71 Tahun 2010


• Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan
mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya
• Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi
entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber
penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang,
termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman
• Menyediaakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan
entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan,
sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
• Drebin et al. (1981) mengidentifikasikan terdapat sepuluh
kelompok pemakai laporan keuangan
– Pembayar pajak (taxpayers)
– Pemberi dana bantuan (grantors)
– Investor
– Pengguna jasa (fee-paying service recipients)
– Karyawan/pegawai
– Pemasok (vendor)
– Dewan legislatif
– Manajemen
– Pemilih (voters)
– Badan pengawas (oversight bodies)
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
Lembaga Pemerintah (Governing Bodies)

Investor dan Kreditor

Pemberi Sumber Daya (Resources Providers)

Badan Pengawas (Oversight Bodies)

Konstituen

(Anthony)
PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
• Serikat dagang sektor publik GASB (1999, p.B184)
mengidentifikasikan pemakai laporan keuangan peerintah menjadi tiga
kelompok besar, yaitu:
1. Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggung jawab
2. Legislatif dan Badan Pengawas yang secara langsung mewakili rakyat
3. Investor dan kreditor yang memberi pinjaman dan berpatisipasi dalam
proses pemberian pinjaman
HAK & KEBUTUHAN PEMAKAI
LAPORAN KEUANGAN
Hak Dasar Hak untuk mengetahui Mengetahui kebijakan pemerintah

Masyarakat (right to know)


Mengetahui keputusan yang diambil
pemerintah
Mengetahui alasan dilakukannya suatu
kebijakan dan keputusan tertentu

Meliputi hak untuk diberi penjelasan


Hak untuk diberi secara terbuka atas permasalahan-
informasi (right to be permasalahan tertentu yang menjadi
perdebatan publik
informed)

Hak untuk didengar


aspirasinya (right to be
heard and to be listen to)
HAK & KEBUTUHAN PEMAKAI
LAPORAN KEUANGAN

Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan


pemerintah tersebut dapat diringkas sebagai berikut :
• Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi
atas biaya, harga, dan kualitas pelayanan yang diberikan.
• Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin
mengetahui keberadaan dan penggunaan dana yang telah
diberikan. Publik ingin mengetahui apakah pemerintah melakukan
etaatan fiskal dan ketaatan pada peraturan perundangan atas
pengeluaran – pengeluaran yang dilakukan.
• Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghiitung
tingkat risiko, likuiditas, dan solvabilitas.
HAK & KEBUTUHAN PEMAKAI
LAPORAN KEUANGAN

Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan


pemerintah tersebut dapat diringkas sebagai berikut :
• Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk
melakukan fungsi pengawasan, encegah terjadinya laporan yang bias atas
kondisi keuangan pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara.
• Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen
sistem informasi manajemen untuk membantu perencanaan dan
pengendalian organisasi, pengukuran kinerja, dan membandingkan
kinerja organisasi antar kurun waktu dan dengan organisasi lain yang
sejenis.
• Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.
PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK VS SWASTA
Sektor Publik Swasta
Fokus finansial dan politik Fokus finansial
Kinerja diukur secara finansial dan non Sebagian besar diukur secara finansial
finansial
Pertanggung jawaban kepada parlemen dan Pertanggungjawaban kepada pemegang saham
masyarakat luas dan kreditur
Berfokus pada bagian organisasi Berfokus pada organisasi secara keseluruhan

Melihat kemasa depan secara detail Tidak dapat melihat masa depan secara detail

Aturan pelaporan ditentukan oleh departemen Aturan pelaporan ditentukan oleh UU, standar
keuangan akuntansi, pasar modal dan praktik akuntansi

Laporan diperiksa oleh treasury Laporan keuangan diperiksa oleh auditor


independen
cash accounting accrual accounting
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK

Laporan keuangan pemerintahan yang buruk dapat menimbulkan


implikasi negatif, antara lain :
• Menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pengelola dana publik.
• Investor akan takut menanamkan modalnya karena laporan keuangan
tidak dapat diprediksi yang berakibat meningkatnya resiko investasi.
• Pemberi donor akan mengurangi atau menghentikan bantuannya.
• Kualitas keputusan menjadi buruk.
• Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan kinerja aktual. Pemberi
informasi keuangan yang tidak dapat diandalkan akan mempengaruhi
kualitas keputusan baik bagi pemakai internal meupun pemakai
eksternal
PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE)
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Pemerintah dapat diharapkan dapat memberikan atmbahan informasi
untuk hal – hal sebagai berikut :
• Fokus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk
pembuatan laporan.
• Kebijakan menghapuskan / menghentikan aktivitas internal unit
kerja pada Laporan Aktivitas.
• Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva –
aktiva tersebut untuk menentukan biaya depresiasinya.
• deskripsi mengenai jenis – jenis transaksi yang masuk dalam
penerimaan program dan kebijakan untuk mengalokasikan biaya –
biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau unit kerja dalam
Laporan Aktivitas.
PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE)
LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
Pemerintah dapat diharapkan dapat memberikan atmbahan
informasi untuk hal – hal sebagai berikut :
• Kebijakan pemerintah dalam menentukan pendapatan operasi
dan non – operasi.
• Pemerintah harus mengungkapkan secara detail/lengkap
dalam catatan (notes) laporan keuangan mengenai aset moodal
dan utang jangka panjang. Aset modal yang tidak didepresiasi
harus diungkapkan secara terpisah dari aset modal yang
didepresiasi. Informasi mengenai kewajiban jangka panjang,
meliputi obligasi, utang wesel, pinjaman, utang leasing,
tuntutan, dan sebagainya.
SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
• Mencatatat Jurnal Anggaran di Buku Jurnal
Pencatatan yang pertama kali dilakukan adalah melakukan pencatatan
jurnal anggaran di Buku Jurnal berdasarkan dokumen DPA SKPD/PPKD.
– Jurnal anggaran PPKD

Tanggal Kode dan Nama Akun Ref Debit Kredit

01/01/2014 3.1.2.01.01 Estimasi Pendapatan XXX

3.1.2.02.01 Estimasi Penerimaan Pembiayaan XXX

3.1.2.03.01 Apropriasi Belanja XXX

3.1.2.04.01 Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan XXX

3.1.2.05.01 Estimasi Perubahan SAL XXX


SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
• Mencatatat Jurnal Anggaran di Buku Jurnal
Pencatatan yang pertama kali dilakukan adalah melakukan pencatatan
jurnal anggaran di Buku Jurnal berdasarkan dokumen DPA SKPD/PPKD
– Jurnal Anggaran SKPD

Tanggal Kode dan Nama Akun Ref Debit Kredit

01/01/2014 A XXX
3.1.2.01.01 Estimasi Pendapatan

A XXX
3.1.2.05.01 Estimasi Perubahan SAL

A XXX
3.1.2.03.01 Apropriasi Belanja
SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
• Analisis Transaksi dan Pencatatan Transaksi di Buku Jurnal.
Penjurnalan dibedakan menjadi 2:
– Jurnal Finansial:
Secara default seluruh transaksi dicatat/ dibuat jurnal finansialnya dalam buku
jurnal dengan melibatkan akun dengan kode awal 1-Aset ,2-Kewajiban,3-Ekuitas
serta 8-Pendapatan LO dan 9-Beban. Contoh :
Contoh jurnal untuk mencatat penerimaan pendapatan

Tanggal Kode dan Nama Akun Ref Debit Kredit

07/07/2014 1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Penerimaan F XXX

8.1.2.01.01 Pelayanan kesehatan di Puskesmas –


F XXX
LO
SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
• Analisis Transaksi dan Pencatatan Transaksi di Buku Jurnal.
Contoh jurnal untuk mencatat beban

Tanggal Kode dan Nama Akun Ref Debit Kredit

9.1.2.25.03 Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur


10/10/2014 F XXX
/Narasumber

9.1.2.01.01 Beban Persediaan alat tulis kantor F XXX

1.1.1.03.01 Kas di Bendahara Pengeluaran F XXX


SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
• Analisis Transaksi dan Pencatatan Transaksi di Buku Jurnal
Contoh jurnal untuk mencatat pembelian aset secara LS

Tanggal Kode dan Nama Akun Ref Debit Kredit

1.3.2.04.01
04/04/2014 F XXX
Kendaraan Dinas Bermotor Perorangan

3.1.3.01.01 RK PPKD F XXX


SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
• Analisis Transaksi dan Pencatatan Transaksi di Buku Jurnal.
Penjurnalan dibedakan menjadi 2:
– Jurnal Anggaran:
Jika transaksi melibatkan akun dengan kode awal 4-pendapatan LRA, 5-Belanja,
6-Transfer dan 7-Pembiayaan dan dilakukan secara tunai/melibatkan kas, maka
selain mencatat jurnal finansial juga mencatat jurnal anggaran. Contoh jurnal
anggaran SKPD:
Contoh jurnal untuk mencatat penerimaan pendapatan

Tanggal Kode dan Nama Akun Ref Debit Kredit

07/07/2014 3.1.2.05.01 Estimasi Perubahan SAL A XXX

4.1.2.01.01 Pelayanan kesehatan di Puskesmas


A XXXX
– LRA
SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
• Analisis Transaksi dan Pencatatan Transaksi di Buku Jurnal
Contoh jurnal untuk mencatat beban

Tanggal Kode dan Nama Akun Ref Debit Kredit

5.1.2.24.01 Honorarium Tenaga Ahli/


10/10/2014 A XXX
Narasumber/ Instruktur

10/10/2014 5.1.2.01.01 Belanja alat tulis kantor A XXX

10/10/2014 3.1.2.05.01 Estimasi Perubahan SAL A XXX


SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
• Analisis Transaksi dan Pencatatan Transaksi di Buku Jurnal
Contoh jurnal untuk mencatat pembelian aset secara LS

Tanggal Kode dan Nama Akun Ref Debit Kredit

5.2.2.04.01 Belanja modal Pengadaan


04/04/2014 A XXX
Kendaraan Dinas Bermotor Perorangan

04/04/2014 3.1.2.05.01 Estimasi Perubahan SAL A XXX


SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
• Pencatatan Jurnal Penyesuaian di Buku Jurnal
– Jurnal penyesuaian hanya dilakukan dengan membuat jurnal finansial
saja sebagai implementasi basis akrual
Contoh jurnal penyesuaian:

Tanggal Uraian Ref Debit Kredit

31/12/2014 1.1.7.01.01 Persediaan Alat Tulis Kantor F XXX


9.1.2.01.01 Beban Persediaan alat tulis kantor F XXX

9.1.7.01.04
31/12/2014 F XXX
Beban Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor
1.3.7.01.04
Akumulasi Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermoto F XXX
r

31/12/2014 9.1.2.03.03 Beban Jasa listrik F XXX


2.1.5.02.01 Utang Belanja Jasa F XXX
SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
• Posting ke Buku Besar
Buku besar (ledger) atau
yang merupakan kumpulan
akun-akun digunakan untuk
mencatat secara terpisah
aset, kewajiban, ekuitas,
pendapatan-LO, beban,
pendapatan-LRA, belanja,
dan pembiayaan
SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
• Penyusunan Necara Saldo setelah Penyesuaian
Saldo

Kode Akun Nama Akun


Debit Kredit
1.1.3.02.01 Piutang Retribusi Pelayanan Kesehatan Rp1.500.000 Rp-
1.1.7.01.01 Persediaan Alat Tulis Kantor Rp1.000.000 Rp-
1.3.1.11.04 Tanah Untuk Bangunan Tempat Kerja/Jasa Rp250.000.000 Rp-
1.3.2.04.01 Kendaraan Dinas Bermotor Perorangan Rp259.000.000 Rp-
1.3.3.01.01 Bangunan Gedung Kantor Rp240.000.000 Rp-
Akumulasi Penyusutan Alat Angkutan Darat Berm
1.3.7.01.04 Rp- Rp37.000.000
otor

Akumulasi Penyusutan Bangunan Gedung Tempat


1.3.7.02.01 Rp- Rp4.800.000
Kerja

2.1.1.03.01 Utang PPh 21 Rp- Rp5.235.000


SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
Saldo
Kode Akun Nama Akun
Debit Kredit

2.1.1.04.01 Utang PPN Pusat Rp- Rp8.100.000

2.1.5.02.01 Utang Belanja Jasa Rp- Rp15.325.000

3.1.1.01.01 Ekuitas Rp- Rp639.500.000

3.1.2.05.01 Estimasi Perubahan SAL Rp- Rp1.781.750.000

3.1.3.01.01 RK PPKD Rp- Rp1.768.415.000

4.1.2.01.01 Pelayanan kesehatan di Puskesmas – LRA Rp- Rp25.500.000


SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
Saldo
Kode Akun Nama Akun
Debit Kredit
5.1.1.01.01 Gaji Pokok PNS/ Uang Representasi Rp941.980.654 Rp-
5.1.1.01.02 Tunjangan Keluarga Rp194.601.755 Rp-
5.1.1.01.03 Tunjangan Jabatan Rp135.713.962 Rp-
5.1.1.01.04 Tunjangan Fungsional Rp117.971.012 Rp-
5.1.1.01.06 Tunjangan Beras Rp80.205.622 Rp-
5.1.1.01.07 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus Rp17.026.995 Rp-
5.1.2.01.01 Belanja alat tulis kantor Rp145.000.000 Rp-

5.1.2.24.01 Honorarium Tenaga Ahli/Narasumber/Instruktur Rp64.750.000 Rp-

Belanja modal Pengadaan Kendaraan Dinas Peroran


5.2.2.04.01 Rp110.000.000 Rp-
gan

8.1.2.01.01 Pelayanan kesehatan di Puskesmas – LO Rp- Rp27.000.000


SIKLUS LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK
Saldo
Kode Akun Nama Akun
Debit Kredit

9.1.1.01.01 Gaji Pokok PNS / Uang Representasi – LO Rp941.980.654 Rp-

9.1.1.01.02 Tunjangan Keluarga – LO Rp194.601.755 Rp-


9.1.1.01.03 Tunjangan Jabatan – LO Rp135.713.962 Rp-
9.1.1.01.04 Tunjangan Fungsional – LO Rp117.971.012 Rp-
9.1.1.01.06 Tunjangan Beras – LO Rp80.205.622 Rp-

9.1.1.01.07 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus – LO Rp17.026.995 Rp-

9.1.2.01.01 Beban Persediaan alat tulis kantor Rp144.500.000 Rp-


9.1.2.03.03 Beban Jasa listrik Rp15.325.000 Rp-

9.1.2.25.03 Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber Rp64.750.000 Rp-

9.1.7.01.04 Beban Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor Rp37.000.000 Rp-

9.1.7.02.01 Beban Penyusutan Bangunan Gedung Tempat Kerja Rp4.800.000 Rp-

Jumlah Rp4.312.625.000,00 Rp4.312.625.000,00


• Menyusun Laporan Keuangan
Contoh proses penyusunan laporan keuangan:
– Saldo Akun di neraca saldo setelah penyesuaian yang mempunyai kode
akun 3 digit depan yang sama dengan kode akun 3 digit di laporan
keuangan, dipindahkan ke laporan keuangan (dalam contoh: neraca).
– Apabila terdapat lebih dari satu akun yang mempunyai kode akun dengan
3 digit depan sama, maka jumlah saldonya dipindahkan ke laporan
keuangan
• Membuat Jurnal Penutup
Jurnal penutup meliputi:
– Jurnal penutup LRA : Yaitu untuk menutup saldo akun-akun Laporan
Realisasi Anggaran.
– Jurnal penutup LO : Yaitu untuk menutup saldo akun-akun Laporan
Operasional
Ref
Tanggal Nama Akun Debit Kredit
31/12/20 3.1.2.03.01 Apropriasi Belanja 1.835.000.00
14 0

3.1.2.05.01 Estimasi Perubahan SAL 1.811.000.0


00
3.1.2.01.01 Estimasi Pendapatan 24.000.000

31/12/20
Rp25.500.000
14 4.1.2.01.01 Pelayanan kesehatan di Puskesmas – LRA

1.781.750.000
3.1.2.06.01 Surplus/Defisit - LRA
5.1.1.01.01 Gaji Pokok PNS/ Uang Representasi Rp941.980.654
5.1.1.01.02 Tunjangan Keluarga Rp194.601.755
5.1.1.01.03 Tunjangan Jabatan Rp135.713.962
5.1.1.01.04 Tunjangan Fungsional Rp117.971.012
5.1.1.01.06 Tunjangan Beras Rp80.205.622
5.1.1.01.07 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus Rp17.026.995
5.1.2.01.01 Belanja alat tulis kantor Rp145.000.000

5.1.2.24.01 Honorarium Tenaga Ahli/ Narasumber/Instruktur Rp64.750.000

5.2.2.04.01 Belanja modal Pengadaan Kendaraan Dinas Perorangan Rp110.000.000

31/12/20 3.1.2.05.01 Estimasi Perubahan SAL 1.781.750.00


14 0

1.781.750.0
3.1.2.06.01 Surplus/Defisit - LRA 00
Tanggal Nama Akun Debit Kredit
31/12/20
Rp27.000.000
14 8.1.2.01.01 Pelayanan kesehatan di Puskesmas - LO
3.1.1.02.01 Surplus/Defisit - LO Rp1.726.875.000
9.1.1.01.01 Gaji Pokok PNS / Uang Representasi - LO Rp941.980.654
9.1.1.01.02 Tunjangan Keluarga - LO Rp194.601.755
9.1.1.01.03 Tunjangan Jabatan - LO Rp135.713.962
9.1.1.01.04 Tunjangan Fungsional - LO Rp117.971.012
9.1.1.01.06 Tunjangan Beras - LO Rp80.205.622
9.1.1.01.07 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus – LO Rp17.026.995
9.1.2.01.01 Beban Persediaan alat tulis kantor Rp144.500.000
9.1.2.03.03 Beban Jasa listrik Rp15.325.000

9.1.2.25.03 Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/ Narasumber Rp64.750.000

9.1.7.01.04 Beban Penyusutan Alat Angkutan Darat Bermotor Rp37.000.000

9.1.7.02.01 Beban Penyusutan Bangunan Gedung Tempat Kerja Rp4.800.000

31/12/20 3.1.1.01.01 Ekuitas Rp1.726.875.0


14 00

Rp1.726.87
3.1.1.02.01 Surplus/Defisit - LO 5.000
• Menyusun Neraca Saldo Setelah Jurnal Penutupan
– Format Neraca Saldo setelah Penutupan sama persis dengan format
Neraca Saldo setelah Penyesuaian, hanya judulnya diganti Neraca Saldo
setelah Penutupan dan angka di neraca saldo setelah penutupan
merupakan saldo terakhir setelah posting jurnal penutup

Anda mungkin juga menyukai