Anda di halaman 1dari 9

96

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 No. 1 Januari 2019

DESKRIPSI MINAT IBU-IBU PASANGAN USIA SUBUR (PUS) PENGGUNA


KONTRASEPSI DI KELURAHAN ANGGALOMELAI KECAMATAN ABELI
KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA

Sri Rezqyawati1
1
Alumni Pendidikaan Geografi Universitas Halu Oleo

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Bagaimana minat ibu-ibu


Pasangan Usia Subur pengguna kontrasepsi dengan metode MKJP dan non-MKJP.
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Anggalomelai Kecamatan Abeli Kota Kendari
Sulawesi Tenggara dengan jumlah sampel sebanyak 41 informan. Metode penelitian
menggunakan metode kualitatif. Peneliti mengambil data dengan teknik wawancara
dan studi dokumentasi. Pemilihan sampel dengan menggunakan teknik purposive
sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa minat ibu-ibu Pasangan Usia Subur dalam
menggunakan alat kontrasepsi/KB dengan metode MKJP yaitu implan, Intra Uterine
Device/spiral dan Metode Operasi Wanita/tubektomi sebanyak 14.79%. Alasan
ketertarikan PUS memilih metode MKJP karena efektifitas untuk menunda dan
menghentikan kehamilan, perasaan nyaman dan cocok terhadap alat kontrasepsi/KB,
manfaat yang dirasakan serta dukungan dari suami dan pelayanan kesehatan,
sedangkan minat untuk ibu-ibu PUS dalam menggunakan alat kontrasepsi/KB dengan
memilih metode non-MKJP yaitu suntik, kondom dan pil sebanyak 56.21%. Alasan
ketertarikan PUS memilih metode non-MKJP karena rasa takut PUS untuk memasang
alat kontrasepsi/KB dengan metode MKJP, perasaan nyaman dan cocok karena
manfaat lain yang diberikan alat kontrasepsi dan kurangnya efek samping yang
negatif serta dukungan dari luar seperti palayanan kesehatan dalam mengontrol
akseptor KB.

Kata Kunci: Minat, PUS, Alat kontrasepsi/KB.

Sri Rezqyawati
97

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 No. 1 Januari 2019

DESCRIPTIONS OF THE INTEREST OF CONTRACEPTION USERS OF


FERTILE AGE COUPLES (PUS) IN ANGGALOMELAI VILLAGE, ABELI
DISTRICT, KENDARI CITY

Sri Rezqyawati1
1
Geography Educational Alumni Halu Oleo University

Abtract: This research was conducted in Anggalomelai Village, Abeli Subdistrict,


Kendari City, Southeast Sulawesi with a total sample of 41 informants. The research
method uses qualitative methods. Researchers take data with interview techniques
and documentation studies. Selection of samples using purposive sampling technique
is the technique of determining samples with certain considerations.The results of this
study indicate that the interest of mothers of fertile age couples in using
contraceptives / contraception with the MKJP method is implant, intra-uterine device
/ spiral and female surgery / tubectomy method as much as 14.79%. Reasons for EFA
interest in choosing MKJP method because of its effectiveness in delaying and
stopping pregnancy, feeling comfortable and suitable for contraception / family
planning, perceived benefits and support from husband and health services, while
interest for PUS mothers in using contraception / family planning by choosing non-
MKJP methods are injections, condoms and pills as much as 56.21%. The reason for
PUS's interest in choosing non-MKJP method because of fear of EFA to install
contraception / contraception with the MKJP method, feeling comfortable and
suitable because of other benefits given contraception and lack of negative side
effects and external support such as health services in controlling family planning
acceptors.

Keywords: Interests, EFA, contraception / family planning.

PENDAHULUAN karena itu pemerintah terus berupaya


untuk menekan laju pertumbuhan
Indonesia merupakan salah penduduk. Salah satu upaya untuk
satu negara berkembang dengan dapat menangani permasalahan
berbagai jenis masalah. Secara garis tersebut dengan melalui kontrol
besar masalah pokok yang dihadapi terhadap program keluarga berencana.
Indonesia dibidang kependudukan Program Keluarga Berencana (KB)
adalah jumlah pertumbuhan penduduk merupakan salah satu upaya dalam
yang besar dengan laju pertumbuhan mengendalikan dan menurunkan laju
penduduk yang relatif masih tinggi, pertumbuhan penduduk dengan cara
persebaran penduduk yang tidak meningkatkan pengguna kontrasepsi.
merata, struktur umur muda, dan Kontrasepsi merupakan salah
kualitas penduduk yang masih harus satu upaya untuk mencegah terjadinya
ditingkatkan. (Winjosastro, 1999 kehamilan. Upaya ini dapat bersifat
dalam Purba, 2009). Keadaan sementara dapat pula bersifat
penduduk yang demikian telah permanen. Metode kontrasepsi di
mempersulit usaha peningkatan dan Indonesia berdasarkan keefektifannya
pemerataan kesejahteraan rakyat. Oleh terbagi menjadi dua macam yaitu

Sri Rezqyawati
98

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 No. 1 Januari 2019

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang tahun 2012 sebanyk 23.719 jiwa,


(MKJP) dan Metode Kontrasepsi kemudian meningkat pada tahun 2013
Jangka Pendek (non-MKJP). Alat sebanyak 24.125 jiwa, tahun 2014
kontrasepsi dengan MKJP meliputi sebanyak 24.532 jiwa dan meningkat
Intra Uterine Device/spiral, lagi pada tahun 2015 sebanyak 24.939
Implan/susuk, Metode Operasi jiwa. (Pokja Sanitasi Kota Kendari,
Wanita/tubektomi dan Metode Operasi 2011), dari data tersebut terlihat bahwa
Pria/vasektomi dan Alat kontrasepsi jumlah penduduk Kecamatan Abeli 5
dengan non-MKJP meliputi Suntik, tahun terakhir mengalami peningkatan
Pil, Kondom dan metode-metode lain sehingga perlu dikontrol melalui
yang tidak termasuk dalam Metode program Keluarga Berencana (KB)
Kontrasepsi Jangka Panjang. dengan meningkatkan akseptor KB
Usia 15-49 tahun merupakan aktif.
usia subur bagi seorang perempuan Dari data observasi awal yang
karena pada rentang usia tersebut diperoleh dari Pusat Kesehatan
memungkinkan perempuan melahirkan Masyarakat Abeli, di Kelurahan
anak cukup besar. Semakin banyak Anggalomelai dengan jumlah kepala
jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) keluarga sebanyak 467 KK, dan
maka peluang banyaknya anak yang jumlah Pasangan Usia Subur sebanyak
dilahirkan juga semakin besar. Dengan 338 PUS dengan pengguna alat
demikian pembatasan jumlah anak kontrasepsi 240 akseptor, (Profil
perlu diperhatikan agar tercapai Puskesmas Abeli, 2015)). Kelurahan
keluarga yang sejahtera. Salah satu Anggalomelai merupakan salah satu
cara untuk menekan laju pertumbuhan Kelurahan di Kota kendari yang
penduduk adalah melalui program menjadi sasaran pemerintah dalam
KB. menjalankan program Keluarga
Program keluarga berencana Berencana yaitu program kampung
akan sukses jika setiap pasangan usia KB untuk mengontrol pertumbuhan
subur ikut serta dalam pelaksanaan penduduk. Dengan adanya kegiatan
program tersebut. Keikutsertaan calon atau program tersebut dapat menjadi
akseptor terhadap penggunaan aalat acuan bagi pemerintah untuk melihat
kontrasepsi dapat memberikan dampak sejauh mana ketertarikan ibu-ibu
positif bagi tujuan program keluarga pasangan usia subur dalam
berencana. Terlibatnya pasangan usia menggunakan alat kontrasepsi/KB
subur menjadi akseptor KB didorong dengan dua metode yang diterapkan
dengan adanya minat terhadap alat yaitu Metode Kontrasepsi Jangka
kontrasepsi, secara tidak langsung Panjang (MKJP) dan non-MKJP.
minat juga menjadi faktor penting Minat pada dasarnya adalah
dalam suksesnya pelaksanaan program penerimaan akan suatu hubungan
KB, oleh karena itu perlu adanya antara diri sendiri dengan sesuatu
perhatian khusus terhadap pasangan diluar diri. Semakin kuat atau semakin
usia subur agar selalu konsisten untuk dekat hubungan tersebut,semakin
menggunakan alat kontrasepsi/KB besar pula minatnya (Djaali,
baik dengan metode jangka panjang 2013:121). Crow & Crow dalam
ataupun yang jangka pendek. Djaali (2013:121) bahwa minat
Kecamatan Abeli dengan berhubungan dengan gaya gerak yang
jumlah penduduk pada tahun 2011 mendorong seseorang untuk
sebanyak 23.312 jiwa, meningkat pada menghadapi atau berurusan dengan

Sri Rezqyawati
99

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 No. 1 Januari 2019

orang, benda, kegiatan, pengalaman METODE PENELITIAN


yang dirangsang oleh keinginan itu Lokasi Penelitian
sendiri. Minat adalah suatu keadaan Lokasi penelitian adalah objek
dimana seseorang mempunyai penelitian dimana kegiatan penelitian
perhatian terhadap sesuatu dan disertai itu dilakukan. Penentuan lokasi
keinginan untuk mengetahui dan dimaksudkan untuk mempermudah
mempelajari maupun membuktikan danmemperjelas objek yang menjadi
lebih lanjut Bimo Walgito (1981:38). sasaran penelitian, sehingga
Defenisi Pasangan Usia Subur permasalahan tidak meluas.Penelitian
(PUS) adalah pasangan suami isteri ini telah dilakukan di Kelurahan
yang masi berpotensi untuk Anggalomelai Kecamatan Abeli Kota
mempunyai keturunan atau di tandai Kendari Sulawesi Tenggara. Waktu
dengan belum datangnya waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan
monopaus peserta Keluarga Berencana Mei 2018.
adalah pasangan usia subur di mana
salah satu orang menggunakan cara Jenis Penelitian
/alat kontrasepsi untuk tujuan Jenis penelitian ini adalah
mencegah kehamilan baik mulai penelitian kualtitatif deskriptif,dengan
program maupun non program. pendekatan studi kasus (case study).
Pasangan Usia Subur adalah pasangan Pendekatan studi kasus merupakan
yang isterinya berumur 15-49 tahun suatu metode penyelidikan secara
atau pasangan suami isteri yang langsung dengan latar yang alamiah
kurang dari 15 tahun dan sudah dan memusatkan perhatian pada suatu
mensteruasi atau isteri berumur lebih peristiwa secara intensif dan rinci.
dari 50 tahun tetapi belum monopaus
(BKKBN, 2009). Pasangan usia subur Penentuan Informan
yang di maksud adalah mereka yang Informan penelitian yaitu
telah terikat pernikahan secara agama dipilih secara purposive sampling
dan bersesuaian dengan peraturan yaitu teknik penarikan sampel sercara
perundang-undangan pernikahan yang subjektif dengan maksud atau tujuan
menurut hukum yang berlaku di tertentu, yang mana mengenggap
Indonesia. bahwa informan yang diambil tersebut
Kontrasepsi berasal dari kata memiliki informasi yang diperlukan
kontra yang berarti mencegah atau bagi siapa saja dan peneliti yang
melawan sedangkan konsepsi adalah menurut Ferdinad (2006:195)
pertemuan antara sel telur yang purposive sampling adalah penentuan
matang dan sel sperma yang sampel dimana peneliti memiliki
mengakibatkan kehamilan, maksud sampel secara subjektif. Metode
dari kontrasepsi adalah menghindari pengambilan sampel dalam penelitian
atau mencegah terjadinya kehamilan ini adalah purposive sampling yakni
sebagai akibat pertemuan antara sel teknik pemilihan informasi yang
telur matang dengan sel sperma dilakukan serta dipilih berdasarkan
tersebut (BKKBN, 2009). Kontrasepsi pertimbangan tertentu, oleh karena itu
adalah upaya mencegah terjadinya sampel di tentukan dengan purposive
kehamilan (Maimunah, 2005). (sengaja) sehingga sampel penelitian
tidak perlu mewakili populasi, tetapi
lebih kepada kemampuan sampel
(informan) untuk memberikan

Sri Rezqyawati
100

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 No. 1 Januari 2019

informasi selengkap mungkin kepada


peneliti. Peneliti melakukan Teknik Pengumpulan Data
wawancara dengan Ibu Fatimah selaku Dalam usaha untuk
bidan yang menangani ibu-ibu yang pengumpulan data dalam penelitian
menggunakan alat kontasepsi/KB dan ini, peneliti menggunakan cara sebagai
41 informan ibu-ibu PUS yang berikut:
menggunakan alat kontrasepsi. a. Observasi
b. Wawancara
Instrumen Penelitian c. Dokumentasi
Instrumen penelitian adalah
alat atau bahan yang akan di gunakan
untuk pengumpulan data. Alat atau HASIL PENELITIAN
bahan yang digunakan atau di
butuhkan dalam penelitian ini adalah Gambaran Minat Ibu-Ibu Pasangan
sebagai berikut: Usia Subur Yang Menggunakan
a. Daftar pertanyaan yang menjadi Alat Kontrasepsi/KB Dengan
pedoman wawancara kepada Metode Kontrasepsi Jangka
informan yaitu istri petani yang Panjang (MKJP)
bekerja di sektor publik dan
informan lain yang terkait dengan Untuk mengetahui bagaimana
penelitian ini. minat ibu-ibu pasangan usia subur di
b. Kamera sebagai alat dokumentasi Kelurahan Anggalomelai dalam
dan alat rekam untuk wawancara menngunakan alat kontrasepsi/KB
kepada informan. dengan metode kontrasepsi jangka
panjang seperti implan, Intra Uterine
Jenis dan Sumber Data Device, dan Metode Operasi wanita
Dalam penelitian ini data yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
digunakan meliputi dua jenis data,
yaitu data primer dan data sekunder.

Tabel 3.3 Gambaran Minat Ibu-Ibu PUS Yang Memilih Alat Kontrasepsi
Dengan Metode MKJP
Jumlah Alat Kontrasepsi/KB
No RW Pasangan Persentase
Metode Intra
Usia (%)
Operasi Uterine Implan
Subur
Wanita Device (susuk)
(tubektomi) (spiral)
1. RW.I 74 1 2 7 13.51%
2. RW.II 71 2 1 9 16.90%
3. RW.III 64 1 1 5 10.93%
4. RW.IV 62 0 1 10 17.74%
5. RW.V 67 1 2 7 14.92%
Jumlah 338 5 7 38 14.79%
Sumber: Hasil observasi dan wawancara
Dari hasil wawancara diatas pada ketiga jenis KB yang digunakan
dapat diketahui bahwa Pasangan Usia seperti KB Implan, Intra Uterine
Suburmemiliki minat yangberbeda Device dan Metode Operasi Wanita

Sri Rezqyawati
101

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 No. 1 Januari 2019

terlihat dari banyaknya jumlah dengan jumlah PUS 67 orang dengan


akseptor yang menggunakan alat akseptor KB Metode Operasi Wanita,
kontrasepsi/KB tersebut, di RW.I Intra Uterine 14.79%
dengan jumlah PUS sebanyak 74
orang dengan akseptor KB Metode Gambaran Minat ibu-ibu Pasangan
Operasi Wanita, Intra Uterine Device, Usia Subur yang menggunakanAlat
danImplan sebanyak 13.51%, di RW.II Kontrasepsi/KB dengan Metode
dengan jumlah PUS sebanyak 71 Kontrasepsi Jangka Pendek (non-
orang dengan akseptor KB Metode MKJP)
Operasi Wanita, IUD, dan Implan Untuk gambaran bagaimana
sebanyak 16.90%, di RW.III dengan minat ibu-ibu Pasangan usia subur di
jumlah PUS 64 orang dengan akseptor Kelurahan Anggalomelai terhadap
KB MOW, IUD, dan Implan sebanyak penggunaan alat kontrasepsi/KB
10.93%, di RW.IV dengan jumlah dengan metode kontrasepsi jangka
PUS 62 orang dengan akseptor KB pendek seperti suntik, kondom, dan pil
Metode Operasi Wanita, Intra Uterine dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Device, dan Implan 17.74%, di RW.V

Tabel 3.4 Gambaran minat ibu-ibu PUS yang menggunakan Alat Kontrasepsi
/KB dengan metode non-MKJP.
Jumlah Alat Kontrasepsi/KB
No Rukun Pasangan Persentase
Warga Usia Subur Suntik Kondom Pil (%)
1. RW. I 74 23 0 19 56.75%
2. RW.II 74 18 1 20 52.70%
3. RW. III 64 16 0 16 50%
4. RW. IV 62 19 0 18 59.67%
5. RW. V 67 19 1 20 59.70%
Jumlah 338 95 2 93 56.21%
Sumber: Hasil observasi dan wawancara (2018)

Dari data diatas menunjukan dan pil sebanyak 59.67%, di RW.V


adanya perbedaan minat pada setiap dengan jumlah PUS 67 orang dengan
Pasangan Usia Subur dalam memilih akseptor KB suntik, kondom dan pil
alat kontrasepsi/KB yang digunakan sebanyak 59.70%.
terlihat dari banyaknya jumlah
akseptor yang berminat menggunakan, PEMBAHASAN
di RW.I dengan jumlah Pasangan Usia Minat merupakan aspek psikis
Subur 74 orang dengan akseptor yang dimiliki seseorang yang
KBsuntikdan pil sebanyak 56.75%,di menimbulkan rasa suka atau tertarik
RW.II dengan jumlah PUS 71 orang terhadap sesuatu dan mampu
dengan akseptor KB suntik, kondom mempengaruhi tindakan orang
dan pil sebanyak 52.70%, di RW.III tersebut. Minat mempunyai hubungan
dengan jumlah PUS 64 orang dengan yang erat dengan dorongan dalam diri
akseptor KB suntik dan pil sebanyak individu yang kemudian menimbulkan
50% , di RW.IV dengan jumlah PUS keinginan untuk berpartisipasi atau
62 orang dengan akseptor KB suntik terlibat pada suatu yang diminatinya,

Sri Rezqyawati
102

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 No. 1 Januari 2019

baik itu minat pada individu lain, suatu permasalahan penduduk sekarang ini.
benda, makanan atau minuman dan Di Kelurahan Anggalomelai ada dua
sebagainya dalam rangka pemenuhan metode yang digunakaan oleh ibu-ibu
kebutuhan. Minat pada setiap PUS yang terbagi menjadi enam jenis
individu muncul disebkan oleh alat kontrasepsi yaitu Metode Operasi
pembawaan dari individu itu sendiri Wanita (tubektomi), Intra Uterine
atau dari lingkungan individu tersebut, Device (spiral), Implan, Suntik,
seperti halnya minat dalam Kondom dan Pil.
menggunakan alat kontrasepsi/KB Berdasarkan hasil penelitian
pada setiap individu memiliki terhadap responden yang
keinginan yang berbeda dalam menggunakan kontrasepsi dengan
memilih metode kontrasepsi/KB yang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
akan digunakan baik itu yang diwawancarai, peneliti
denganMetode Kontrasepsi Jangka menemukan bahwa ketertarikan ibu-
Panjang (MKJP) seperti Metode ibu Pasangan Usia Subur terhadap alat
Operasi Wanita (tubektomi), Intra kontrasepsi dengan metode jangka
Uterin Device/spiral, Implan/susuk, panjang karena efektifitas yang
dan Metode Operasi Pria (vasektomi), diberikan alat kontrasepsi ini untuk
dan alat kontrasepsi dengan Metode mencegah kehamilan lebih baik dan
Kontrasepsi Jangka Pendek (non- efektif terhadap akseptor baik dengan
MKJP) seperti Suntik, Pil, dan tujuan untuk menunda kehamilan
Kondom. Perbedaan tersebut karena sementara ataupun menghentikan
keadaan setiap individu berbeda-beda kehamilan secara permanen sehinggaa
secara fisik, psikis maupun kseptor tidak perlu khawatir untuk
biologis.Karena perbedaan kondisi mengontrol KB yang digunakan setiap
tersebut menjadikan keinginan saat.
terhadap kontrasepsi yang akan Selain itu perasaan nyaman
digunakan juga berbeda. dan cocok yang dirasakan pengguna
Ada beberapa faktor yang kontrasepsi karena manfaat untuk
mendorong ibu-ibu Pasangan Usia mencegah kehamilan serta adanya
Subur dalam menggunakan alat manfaat lain yang dirasakan oleh
kontrasepsi/KB dengan memilih akseptor sedangkan untuk efek
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang samping untuk KB tertentu seperti
(MKJP) dan dengan Metode Metode Operasi Wanita tidak
Kontrasepsi Jangka Penedek (non- dirasakan selama penggunaan KB,
MKJP). Ibu-ibu Pasangan Usia Subur tetapi untuk KB implan dan Intra
pada umumnya berminat Uterine Device mempunyai efek
menggunakan alat kontrasepsi/KB samping yang negatif seperti
dengan alasan untuk menunda meningkatnya berat badan, sering
kehamilan dengan kurun waktu terasa sakit pada bagian tubuh yang
tertentu, namun ada juga ibu-ibu PUS menjadi tempat pemasangan alat
yang menggunakan alat kontrasepsi/KB. Sedangkan berkaitan
kontrasepsi/KB jenis tertentu untuk dengan pembiayaan untuk penggunaan
menghentikan kehamilan secara MKJP tidak menjadi masalah bagi
permanen, tetapi secara tidak langsung para akseptor karena hampir
dengan keikutsertaan ibu-ibu PUS seluruhnya ditanggung oleh
menjadi akseptor KB dapat menekan pemerintah. Keikutsertaan suami
angka kelahiran yang menjadi dalam pengambilan keputusan serta

Sri Rezqyawati
103

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 No. 1 Januari 2019

dengan memberikan dukungan memilih metode non-MKJP sebagai


terhadap istri dalam memilih alat alat kontrasepsi/KB yang akan
kontrasepsi yang digunakan membuat digunakan.
istri selalu merasa nyaman, dan juga
ketersediaan alat kontrasepsi di KESIMPULAN
Puskesmas membuat ibu-ibu tidak Berdasarkan hasil penelitian
merasa takut untuk memasang dan dan pembahasan, peneliti mengambil
mengontrol KB yang digunakan kesimpulan yaitu:
sehingga selama pemakaian akseptor 1. Minat Pasangan Usia Subur
selalu merasa aman. pengguna kontrasepsidi Kelurahan
Berdasarkan hasil penelitian Anggalomelai dalam menggunakan
terhadap responden yang alat kontrasepsi/KB dengan Metode
menggunakan alat kontrasepsi dengan Kontrasepsi Jangka Panjang
Metode Kontrasepsi Jangka Pendek (MKJP) seperti implan, Intra
(non-MKJP) yang diwawancarai, Uterine Device/spiral dan Metode
peneliti menemukan bahwa Operasi Wanita/ tubektomi
ketertarikan ibu-ibu Pasangan Usia sebanyak (14.79%) ketertarikan
Subur di Kelurahan Anggalomelai terhadap metode ini karena
terhadap KB non-MKJP bukan karena keefektifan, perasaan nyaman dan
kefektifan dalam menunda kehamilan, cocok dirasakan akseptor, manfaat
tetapi Pasangan Usia Subur yang lain yang dirasakan akseptor serta
menggunakan metode non-MKJP ini dukungan dari luar.
hanya ingin mengatur jarak anak 2. Minat Pasangan Usia Subur
sekaligus mengontrol jumlah anak, pengguna kontrasepsi di Kelurahan
perasaan takut ibu-ibu untuk Anggalomelai dalam menggunakan
menggunakan KB dengan metode alat kontrasepsi/KB dengan metode
jangka panjang juga menjadi faktor non-MKJP seperti suntik, kondom
pendorong yang kuat kepada calon dan pil sebanyak (56.21%)
akseptor untuk tidak menggunakan ketertarikan terhadap metode ini
metode jangka panjang, selain karena perasaan takut PUS untuk
itukarena tidak cocoknya ibu-ibu memasang KB dengan metode
Pasangan Usia Subur terhadap alat MKJP, perasaan nyaman dan
kontrasepsi jangka panajang. Akseptor cocok, kurangnya efek samping
non-MKJP merasakan perasaan yang negatif, serta pelayanan
nyaman dan cocok selama penggunaan kesehatan yang baik (Puskesmas).
meskipun ibu-ibu mengetahui
kontrasepsi dengan metode jangka DAFTAR PUSTAKA
panjang yang paling efektif dan efisien
untuk mencegah kehamilan tetapi ibu- Augusty, Ferdinand. 2006. Metode
ibu tetap memilih dan menggunakan Penelitian Manajemen.
kontrasepsi dengan metode non- Semarang: Universitas
MKJP. Hal yang paling mendorong Diponegoro.
keinginan ibu-ibu menggunakan KB
ini karena efek samping yang Bimo Walgito. Pengantar Psikologi
merugikan hampir tidak dirasakan oleh Umum, diterbitkan oleh
pengguna kontrasepsi ini, meskipun Yayasan Penerbitan
harus selalu dikontrol tidak Fakultas Psikologi UGM,
menurunkan minat ibu-ibu untuk Yogyakarta.

Sri Rezqyawati
104

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 4 No. 1 Januari 2019

Profil Puskesmas Abeli, 2014. Profil


BKKBN. 2006. Konversi Peserta Puskesmas Abeli Kota
Keluarga Berencana Kendari.
Menurut Jenis Kontrasepsi.
Tersedia dari: Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian
http://www.bkkbn.go.id. Pendidikan. Jakarta: PT.
Diakses pada tanggal 22 Bumi Aksara.
September 2014.
Wiknjosastro, H. Ilmu Kebidanan.
BKKBN. 2009. Pedoman pelayanan Jakarta: Yayasan Bina
KB dalam jaminan Pustaka
kesehatan masyarakat.
Jakarta: BKKBN

BKKBN. 2012. Pelayanan


Kontrasepsi. Jakarta:
BKKBN.

BKKBN. 2012, Pasangan Usia Subur,


Prov. Sultra.

Djaali. 2013 :Psikologi Pendidikan,


Jakarta: PT Bumi Aksara.

Darmawati. 2016. Faktor-faktor yang


mempengaruhi Wanita Usia
Subur memilih kontrasepsi
suntik di Provinsi Banda
Aceh.. Jurnal Penelitian
Bidang Keilmuan
Keperawatan Maternitas
dan Anak volume. 2 No.3
Januari 2016. Halaman 5

Maimunah, S. 2005. Kamus Istilah


Kebidanan. Jakarta: EGC.

Pokja BKKBN Kelurahan


Anggalomelai, 2017.
Pengguna Kontrasepsi.
Kendari

Pokja Sanitasi Kota Kendari, Hasil


Pengolahan Data Kota
Kendari dalam angka 2011,
BPS

Sri Rezqyawati

Anda mungkin juga menyukai