Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KONFLIK SOSIAL

DI SUSUN OLEH :

PAUZIAH

XI IPS 1
SMA N 1 UJUNGBATU
TAHUN AJARAN 2021/2022
DAFTAR ISI

Cover ............................................................................................................................ 1
Daftar Isi ....................................................................................................................... 2
Kata Pengantar ............................................................................................................. 1
BAB I
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II
A. Tujuan Penggusuran Kampung Pulo ...................................................................... 3
B. Konflik Akibat Penggusuran .................................................................................. 3
C. Upaya Pemerintah ................................................................................................... 3
D. Pihak Yang Terkait Konflik Penggusuran .............................................................. 4
BAB III
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 5
B. Saran ....................................................................................................................... 5
Daftar Pustaka .............................................................................................................. 6

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Segala puji kami haturkan kepada ALLAH SWT., yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyusun Makalah mengenai Konflik Sosial yang
terjadi di masyarakat, khususnya konflik yang terjadi di Kampung Pulo DKI Jakarta akibat
penggusuran yang di lakukan oleh aparat daerah.
Sholawat serta salam tak lupa juga kami haturkan pada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW., yang mana beliau telah membawa kita semua dari jalan kegelapan menuju ke jalan yang
terang benderang yakni Agama Islam.
Tak lupa pula yang mana kami dari kelomok 1 yakni kelompok Pengamat mengenai Konflik
Sosial ini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar Ibu Lailiyah Agustina, S.Sos, M.Si yang telah membimbing kami dalam proses belajar. Serta
semoga Ibu Lailiyah Agustina, S.Sos, M.Si dapat menerima makalah dari kelompok kami.
Makalah yang kelompok kami buat sebenarnya jauh dari kata kesempurnaan. Untuk itu
kritik serta saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diperlukan untuk menyusun
makalah yang lebih baik untuk selanjutnya.
Kami dari kelompok 1 sebagai pengamat Konflik Sosial yang terjadi di Kampung Pulo
mengucapkan Terima Kasih.

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengenai konflik sosial, konflik sosial pasti sering terjadi pada masyarakat. Karena konflik
sosial tumbuh akibat adanya perbedaaan pendapat ataupun kepentingan. Sumber dari konflik
sosial ini adalah Perbedaan Kebutuhan, Perbedaan Cara Pandang, dan Perbedaan Nilai
Keyakinan. Salah satu contohnya adalah yang terjadi di daerah Kampung Pulo DKI Jakarta,
yang mana akibat dari penggusuran kampung yang notabenya untuk tempat tinggal serta
mencari nafkah menyebabkan konflik antara warga kampung tersebut dengan aparat daerah.
Hal ini merupakan salah satu Konflik Sosial Vertikal, yang memiliki arti kedudukan yang tidak
sama ada yang tinggi dan rendah. Contohnya warga Kampung Pulo dengan Aparat Daerah
Pusat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang mendasari Penggusuran Kampung Pulo Menyebabkan Konflik Sosial?
2. Mengapa warga Kampung Pulo tidak ingin Kampungnya di gusur?
3. Bagaimana Pemerintah menangani hal ini?
4. Siapa yang bertanggung jawab atas penggusuran yang menyebabkan konflik ini?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui penyebab adanya Konflik Sosial di Kampung Pulo
2. Supaya bisa mengetahui tujuan adanya penggusuran Kampung Pulo
3. Untuk mengetahui mengapa Warga Kampung Pulo menolak penggusuran itu

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tujuan Penggusuran Kampung Pulo


Sebenarnya keputusan dari Bapak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
sangatlah baik yakni ingin memulihkan fungsi bantaran yang mana merupaka proyek
normalisasi Sungai Ciliwung demi mengurangi dampak banjir di Ibu Kota yang semakin lama
semakin menjadi-jadi. Dan menurt rencana sebenarnya proyek ini akan selesai tahun depan.
Demi terhindarnya banjir yang sering terjadi di Ibu Kota, Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama terpaksa menggusur Kampung Pulo supaya dapat memperlebar kembali Kali
Ciliwung. Kali Ciliwung yang awalnya memiliki luas 20 hingga 50 meter kini hanya tinggal 3
hingga 5 meter. Itulah yang menyebabkan banjirnya Ibu Kota.
Untuk itu Gubernur DKI Jakarta menggusur Kampung Pulo supaya dapat mengatasi
banjir di Ibu kota.

B. Konflik Akibat Penggusuran


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya melakukan penggusuran Kampung Pulo
Jakarta Timur pada kamis, 20 Agustus 2015. Ribuat aparat kepolisian serta Satpol PP
dikerahkan Pemerintah untuk merelokasi tempat itu. Akan tetapi dihadang oleh warga
Kampung Pulo karena tidak didengarkannya lagi protes warga tersebut.
Selain itu ada faktor yang menyebabkan warga enggan meninggalkan tempat tinggal
mereka adalah tidak adanya ganti rugi. Karena warga Kampung Pulo memiliki surat perjanjian
jual beli dan tanda bayar Pajak Bumi dan Bangunan tanpa adanya sertifikat resmi. Sedangkan
Pemerintah Provinsi hanya berpegang pada sertifikat sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
No. 6 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria: bukti kepemilikan adalah
sertifikat.
Maka itulah penyebab adanya konflik antar warga dengan aparat pemerintah. Yang mana
warga ingin mendapatkan ganti rugi dari penggusuran itu.

C. Upaya Pemerintah
Pemerintah telah berupaya untuk mengatasinya sebelum dilakukannya penggusuran
Kampung Pulo tersebut. Pemerintah telah melakukan sosialisasi kepada warga Kampung Pulo
semenjak Tahun lalu. Dan Pemerintah juga telah menyiapkan tempat tinggal baru sebagi
pengganti tempat tinggal merekan yang digusur, yakni dengan dibuatkannya Rumah Susun.
Dari 500 kepala keluarga hanya ada 400-an yang menyetujui untuk pindah ke Rumah
Susun sejak awal. Seharusnya dengan adanya ganti rugi sebuah tempat tinggal baru dirasa
3
cukup untuk memenuhi ganti rugi dari Pemerintah. Karena tempat tinggal warga Kampung
Pulo merupakan tempat yang tak seharusnya ditinggali. Tempat itu berada di daerah Kali
Ciliwung dan tanah di daerah Bantaran Sungai sesungguhnya milik Negara yang seharusnya
memiliki funsi jalur hijau dan tidak untuk disewakan ataupun diperjual belikan.
Dan Pemerintah harus meyakinkan warga supaya dapat pindah dari tempat tinggal mereka
yang lama ke tempat tinggal yang baru khusus untuk warga yang ber-KTP di DKI Jakarta serta
pemerintah seharusnya memberikan pelayanan yang layak kepada warga Kampung Pulo
supaya dapat nyaman tinggal di Rumah Susun.

D. Pihak Yang Terkait Konflik Penggusuran


Adapun pihak-pihak yang bertanggung jawab atas konflik yang terjadi di Kampung Pulo
adalah Pemerintah Provinsi serta warga Kampung Pulo. Mengapa demikian? Itu karena tidak
ada yang salah dalam konflik ini, hanya saja kurang adanya sosialisasi yang benar.
Pemerintah hanya menjalankan tugasnya untuk merubah tatanan daerah menjadi lebih
baik lagi dari yang sebelumnya. Yang mana Pemerintah ingin beberapa daerah menjadi lebih
hijau dan enak di pandang. Bukan pemandangan tempat tinggal yang kumuh serta sungai yang
tercemar, Pemerintah hanya ingin mewujudkan lingkungan yang hijau dan bersih serta bebas
banjir. Untuk itu Pemerintah berencana menggusur Kampung Pulo supaya Kali Ciliwung tidak
meluap dan menyebabkan banjir di Ibu Kota.
Dan kepada warga Kampung Pulo seharusnya sadar akan dimana akan tinggal. Bukan
menempati tempat yang tak seharusnya ditempati. Untuk itu warga haruslah mengikuti tata
aturan Pemerintah supaya terciptanya daerah yang bebas banjir. Akibat tempat tinggal yang
ditempati oleh warga Kampung Pulo, menyebabkan Kali Ciliwung meluap dan banjir.
Maka dari itu tidak ada yang salah melainkan perlu adanya pemikiran yang tidak egois
supaya sama-sama saling menguntungkan.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konflik yang terjadi di Kampung Pulo merupakan konflik yang Vertikal, yang mana
pelakunya antara waraga Kampung Pulo dengan Pemerintah Provinsi. Warga Kampung Pulo
yang awalnya menolak untuk digusurnya tempat tinggal mereka yang sudah ditempati selama
turun temurun kini telah sepakat untuk pindah ke Rumah Susun yang disediakan oleh
Pemerintah.

B. Saran
Penggusuran Kampung Pulo yang menyebabkan konflik hanyalah permasalahan yang
semata-mata perlu adanya pemikiran positif serta sosialisasi warga mengenai tempat tinggal
yang layak dan patut untuk ditempati. Itu karena tempat tinggal yang ditempati oleh warga
Kampung Pulo adalah tempat yang tidak boleh ditempati karena itu berada di daerah Kali
Ciliwung yang notabenya sering terjadinya banjir.
Dan sebagai Pemerintah harusnya bertindak tegas, tidak hanya seenaknya menggusur
tempat tinggal yang sudah lama dihuni. Melainkan harus adanya sosialisasi dan pendekatan
terhadap warganya dan mengganti tempat tinggal yang baru bagi mereka.

5
DAFTAR PUSTAKA

http://www.tempo.co/read/opiniKT/2015/08/23/10752/penggusuran-kampung-pulo

http://beritahati.com/berita/2149/Kampung+Pulo+Rusuh,
+Cermin+Konflik+Sengketa+Lahan+Berujung+Uang

Anda mungkin juga menyukai