Anda di halaman 1dari 3

PEMFIS

1. Perkenalkan diri
2. Tanya identitas pasien dan umur
3. Duduk di samping kanan pasien
4. IC
5. Cuci tangan
6. Kondisi pasien TSR, TSS, TSB
7. Mobilitas : aktif, pasif
8. Kesadaran : CM, apatis, somnolen, sopor, koma, delirium
9. Sesuai umur/tidak
10. BB, TB, IMT. Status gizi
11. Bentuk tubuh : akromegali, scoliosis, lordosis, kifosis
12. Habitus : atletikus, astenikus, piknikus
13. TD
a. Letakan lengan sejajar jantung
b. Jangan ada pakaian yg menghalangi manset
c. Pasangkan manset, posisi balon ada di bagian ulnar, di atas arteri brakialis.
d. Raba arteri brakialis, letakan stetoskop di atas arteri brakialis
e. Raba arteri radialis
f. Pompa manset sampai denyut arteri radialis tidak teraba
g. Naikan 30 mmHg
h. Turunkan perlahan dengan kecepatan 2-4 mmHg
i. Tuliskan TD nya
14. Nadi
a. Raba arteri radialis dengan menggunakan 2 jari
b. Hitung frekuensinya, apakah regular, isinya cukup/tidak (kuat angkat).
c. Bandingkan arteri radialis tangan kanan dan kiri
15. Respi
a. Perhatikan gerak dada apakah simetris
b. Hitung frekuensi, kedalaman, pola nafas (abdominotrokal laki2 atau torakoabdominal
perempuan)
16. Rambut
a. Warna
b. Mudah dicabut/ga
17. Wajah
a. Simetris
b. Kelainan kulit
18. Mata
a. Pakai ibu jari, lihat konjungtiva pasien. Minta pasien melihat ke atas
b. Lihat sklera pasien, minta pasien lihat ke bawah. Tarik bagian kelopak mata atas
c. Lihat ukuran pupil, apakah isokor
19. Hidung
a. Apakah ada kelainan bentuk hidung
b. Apakah terdapat secret, darah di dalam hidung
20. Telinga
a. Apakah ada kelainan daun telinga
b. Apakah ada secret, darah dalam kanalis aurikularis
c. Apakah membrane timpani intak
d. Apakah ada nyeri di prosesus mastoid
21. Bibir, mulut, lidah
a. Apakah ada luka di bagian bibir, rongga mulut
b. Lihat faring
c. Lihat tonsil
d. Julurkan lidah, apakah ada kelainan di lidahnya
22. KGB
a. Cek KGB di superficial servikal, rantai dalam cervical, submandibular, tonsillar,
submental, oksipital, supraklavikular, infraklavikular, axila, dan inguinal
b. Apakah teraba ada pembesaran, klo iya bagaimana ukuran, konsistensi, mobile, NT
23. JVP
a. Periksa posisi pasien 30-45 derajat
b. Pasien menoleh ke kiri
c. Tekan vena jugularis eksterna bagian bawah, lalu bagian atas. Lepas yg bagian bawah
d. Ambil penggaris, sejajar angulus Ludovici
e. Ukur berapa JVPnya
24. Tiroid
a. Posisi pasien duduk
b. Lihat dari depan, apakah terlihat pembesaran KGB, hiperemis
c. Kita di belakang pasien
d. Raba dengan kedua tangan
e. Pasien minta menelan
f. Raba apakah ada pembesaran tiroid, simetris/tidak, apakah teraba nodul, konsistensi,
dapat digerakan/tidak, nyeri tekan, pulsasi
g. Klo ada pembesaran, kita ke depan pasien, ukur pake pita pengukur
h. Auskultasi apakah terdengar ada bruit (klo iya, tanda hipervaskularisasi, tanda
hipertiroid)
25. Jantung
a. Inspeksi : terlihat iktus kordis ga
b. Palpasi : raba iktus kordis, klo gak teraba minta tangan kiri pasien angkat, baring ngadep
kiri, raba lagi
c. Perkusi batas jantung. Jantung kiri (linea axilaris sinistra sampai bunyi
timpani/redupbatas jantung-lambung, 2 jari diatasnya perkusi ke kanan), pinggang
jantung (perkusi dari linea parasternalis sinistra), jantung kanan (perkusi midclavicula
kanan, sampai ketemu batas paru-hepar, 2 jari di atas perkusi ke kiri sampai ketemu
batas batas
d. Auskultasi : BJ I dan II (bandingkan dengan arteri karotis), katup aorta, katup pulmonal,
katup tricuspid, dan katup mitral
26. Paru (ANTERIOR)
a. Inspeksi : lihat sudut angulus costa, sela iga, apakah ada pelebaran atau penyempitan
dari sela iga, bentuk dada (pectus carinatum atau pectus excavatum), benjolan,
ginekomastia, spider naevi.
b. Palpasi :
i.Apakah ada emfisema subkutis, benjolan
ii. pergerakan napas 3 posisi. Simetris tidak antara hemitoraks kanan dan kiri
iii. Vokal fremitus 77 di 3 posisi
c. Perkusi
Dimulai dari supraclavicular kiri zigzag s/d 7 (suara sonor, hipersonor, atau redup). Batas
paru hepar dan batas paru lambung.
d. Auskultasi
Sama seperti perkusi urutannya. Dengar suara nafas paru nya, apakah vesicular, dan
apakah terdapat bunyi nafas tambahan (mengi atau ronkhi)
27. PARU (POSTERIOR)
a. Inspeksi : apakah ada kelainan kifosis, lordosis, scoliosis. Apakah ada benjolan massa.
b. Palpasi : apakah ada emfisema subkutis, atau teraba benjolan. Gerakan napas 3 posisi, di
bawah scapula. Dan vocal fremitus di 3 posisi.
c. Perkusi : dimulai dari C7 dari linea scapula kanan dan kiri ke bawah untuk menentukan
batas paru ~T10. Zigzag dimulai dari kiri sampai 7. Suaranya juga apakah sonor atau
redup
d. Auskultasi : pola sama seperti perkusi. Yg dinilai sama seperti paru anterior
28. Abdomen
a. Inspeksi : buncit, datar. Apakah terlihat ada benjolan, striae alba, spider nevi, terlihat
ada pulsasi ga
b. Auskultasi : dengarkan bising usus N : 8-16x/m. apakah ada bruit?
c. Perkusi : di semua kuadran : apakah ada shifting dullness. Suaranya timpani/redup.
Tentukan peranjakan hati dan liver span.
d. Palpasi : dangkal dan dalam di kuadran abdomen, teraba benjolan, dan nyeri tekan ga.
Lalu periksa hepar dan lien, lutut ditekuk. dimulai dari iliaka kanan. Saat inspirasi tekan,
saat ekspirasi, dorong ke atas. Dan klo lien berdasarkan shuffner mulai dari iliaka kanan
juga.
29. Ekstremitas
a. Lihat ada kelainan ga : akromegali, clubbing finger, osler node, palmar eritem, dll
b. CRT, akral hangat
c. Ada edema tidak
30. Refleks : patella, achilles, brachialis, triceps
31. Ginjal : ballotemen

Anda mungkin juga menyukai