Sumber: Global Cancer Facts and Figures 3rd Edition (2015) GLOBOCAN = Global Burden of Cancer Study
2020 cancer incidence and mortality
©EU 2020
BRCA1 adalah gen penekan tumor dan menghasilkan sebuah protein yang membantu
mencegah sel-sel tumbuh tak terkendali, seperti yang terjadi pada kanker.
Etiologi
Chodidjah. (2009). Aspek imunologik pada kanker prostat. Anatomi Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung, 94(118), 1–14.
Etiologi
Teori
Teori Ketidakseimbangan
Dehidrotestosteron
Testosteron dan
Estrogen
Teori Sel Stem
Berkurangnya Kematian
Teori Interaksi Stroma
Sel Prostat
dan Epitel
Teori Dehidrotestosteron
• Untuk pertumbuhan sel kelenjar prostat sangat dibutuhkan suatu metabolit
androgen yaitu dihidrotestosteron atau DHT.
Gejala lain
Transrectal
Pemeriksaan Colok
ultrasonography
Dubur
(TRUS)
MRI (Magnetic
Resonance Imaging)
Prostate-specific
Biopsi
antigen (PSA)
Pemeriksaan
Colok Dubur
• Kanker prostat dapat dideteksi
dengan colok dubur jika volumenya
sudah > 0.2 ml.
Kemoterapi
Usia
Risiko
>80 tahun 71-80 tahun ≤ 70 tahun
Rendah: 1. Monitoring aktif 1. Monitoring aktif 1. Prostatektomi radikal
T: 1a atau 1c dan 2. EBRT atau Brakhiterapi 2. EBRT atau Brakhiterapi
Gleason:2-5 dan PSA: <10 permanen permanen
dan Temuan biopsi 3. Monitoring aktif
Sedang: 1. Monitoring aktif 1. EBRT, Brakhiterapi permanen 1. Prostatektomi radikal
T: 1b, 2a atau 2. EBRT, Brakhiterapi permanen atau kombinasi 2. EBRT, Brakhiterapi permanen
Gleason: 6, atau 3+4 atau atau kombinasi 2. Prostatektomi radikal atau kombinasi
PSA: < 10 atau Temuan
biopsi
Tinggi: 1. EBRT+terapi hormonal 1. EBRT+terapi hormonal (2-3 thn) 1. EBRT+ terapi hormonal (2-3 thn)
T: 2b, 3a, 3b atau 2. Prostatektomi radikal + diseksi 2. Prostatektomi radikal + diseksi
Gleason: ≥ 4+3 atau KGB pelvis KGB pelvis
PSA: 10-20 atau
Temuan biopsi
Sangat tinggi: T: 4 atau 1. EBRT+ terapi hormonal 1. EBRT+ terapi hormonal 1. EBRT+ terapi hormonal
Gleason: ≥ 8, atau PSA: > 20, 2. Kemoterapi 2. Kemoterapi
atau Temuan biopsi
EBRT = External Beam Radiotherapy
Pengelompokan skor Gleason terdiri dari Diferensiasi baik ≤
Brakiterapi = menempatkan sumber radiasi langsung di atau
6, sedang/moderat 7 dan buruk (8-10)
dekat kanker
Pembedahan & Radiasi Terapi
Radiasi
pembedahan
Non
farmakologi Farmakologi
Pembatasan asupan kafein
Terapi non Tidak mengkonsumsi alkohol
farmakologi Diet rendah lemak
Meningkatkan asupan buah-buahan dan
sayuran
Latihan fisik secara teratur
Tidak merokok
Umbas, R., Hardjowijoto, S., Mochtar, C. A., Safriadi, F., Soesanto, W. D., Soedarso, M. A., Danarto,
Sihombing, A. T., Hamid, A. R., Sodoyo, A. W., & Tadjoedin, H. (2017). Panduan Nasional Pelayanan
Kedokteran Kanker Prostat. Komite Penanggulangan Kanker Nasional, 8(9), 1–58.
Hubungan Lemak dengan Kanker Prostat
Penderita kanker prostat
sebaiknya menghindari
makanan yang banyak
mengandung lemak seperti
daging merah karena
kandungan asam lemak
jenuh dapat menyebabkan
kanker yang agresif.
Hubungan Kafein dengan Kanker Prostat
Direkomendasikan untuk
mempertahankan atau
meningkatkan aktivitas fisik pada
pasien kanker selama dan setelah
pengobatan untuk membantu
pembentukan massa otot, fungsi
fisik dan metabolisme tubuh
West Carol,S and Kraak Vivica, I (2007). Adequacy of Evidence for Physical Activity Guidelines Development: Workshop Summary.
Washington: NAP
1. Terapi hormonal Terapi Farmakologi
a. Agonis LHRH
b. Anti androgen
c. Gonadotropin releasing hormon
antagonis
2. Kemoterapi
3. Penghambat CYP 17
4. Imunoterapi
Pemilihan obat terapi hormonal didasarkan pada kondisi pasien dan efek samping
obat. Misal: untuk obat yang memiliki efek samping ke hati (Flutamid), tidak dapat
diberikan pada pasien yang mengalami gangguan fungsi hati, maka dapat
diberikan obat golongan lain yang tidak memiliki efek samping ke hati, seperti
golongan agonis LHRH atau Antagonis GnRH.
Agonis Luteinizing Hormone-Releasing
Hormone (LHRH)
Leuprolide Asetat dan Goserelin Asetat
Mekanisme Kerja : Mengurangi kadar LH dan FSH dengan
poten menghambat sekresi gonadotropin.
Pengurangan kadar LH dan FSH juga menekan
steroidogenesis dari testicular, sehingga kadar
testosteron berkurang.
Efek Samping : Efek samping terutama berhubungan dengan
keadaan hipotestosteronisme pada pria.
Mekanisme Kerja
Agonis Luteinizing
Hormone-
Releasing
Hormone (LHRH)
GONADOTROPIN-RELEASING HORMONE
(GnRH) ANTAGONISTS
Uji klinik fase III menunjukkan penekanan kadar testosteron lebih cepat
dengan degarelix dibandingkan leuprolide dan hampir semua pasien
mencapai kadar kastrasi pada hari 3 terapi. Selain itu, degarelix
menghasilkan penurunan kadar PSA lebih cepat secara bermakna.
Mekanisme Kerja
Antagonis
Gonadotropine-
Releasing Hormone
(GnRH)
Anti androgen
Flutamid
Mekanisme Kerja : Flutamide adalah antiandrogen nonsteroid yang bekerja langsung
pada jaringan target dengan memblok uptake dari androgen atau
menghambat ikatan androgen pada sitoplamik.
Efek Samping : gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah,
atau tenggorokan.
Bikalutamid
Efek Samping : Anemia, penurunan nafsu makan, penurunan libido, depresi, pusing,
Infark miokard, gagal jantung, rasa panas & kemerahan pada wajah
Nilutamid
Efek Samping : Hot Flushes, dipsnea, mual muntah, konstipasi, gangguan visual
Mekanisme Kerja Anti
Androgen
Anti-androgen baru, Enzalutamide.
• Enzalutamide termasuk anti-androgen
generasi kedua dengan afinitas terhadap
reseptor androgen 5-8 kali lebih kuat
dibandingkan bicalutamide.
• Enzalutamide mencegah translokasi nuklear
reseptor androgen, DNA binding, dan
rekrutmen kompleks ligan-reseptor.
• Efek samping Enzalutamide antara lain fatigue,
nyeri punggung, konstipasi, penurunan nafsu
makan, hot flashes, dan diare.
Mekanisme Kerja
Enzalutamide
Kemoterapi (Alkaloid Tanaman)
Dosetaksel
Mekanisme Kerja : Mencegah depolimerisasi mikrotubulus seluler,
yang menghasilkan penghambatan sintesis DNA, RNA,
dan protein.
Efek Samping : Mielosupresi, reaksi alergi, retensi cairan,
neuropati perifer, mual muntah, gangguan saluran cerna,
gangguan fungsi hati.
Cabazitaksel
Efek samping: Neutropenia
Mekanisme Kerja Alkaloid Tanaman
Imunoterapi
Sulit BAK Pasien mengalami kesulitan buang air kecil sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan pasien disertai nyeri perut bagian bawah sejak 1
hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien merasa lelah & mual.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penggunaan obat
Pertumbuhan berlebihan
dari sel-sel prostat yang
tidak ganas. Pembesaran
prostat jinak diakibatkan
sel-sel prostat
memperbanyak diri
melebihi kondisi normal,
biasanya dialami laki-laki
berusia di atas 50 tahun
yang menyumbat saluran
kemih.
Algoritma manajemen terapi BPH
BPH
Jika respon Jika respon tidak Jika respon Jika respon tidak
berlanjut berlanjut, berlanjut berlanjut, operasi
operasi
Obat BPH Golongan Antagonis α-adrenergik