Anda di halaman 1dari 5

Soal Remedial Nutrisi Klinis, closed book.

Selasa, 26 Januari 2021 pk 15.00-17.00 WIB

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “toksisitas makanan” dan bagaimanakah saudara mengatasinya?

2. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nutrisi sehat dan seimbang


b. Sebutkan 2 contoh dampak kelebihan dan kekurangan masing-masing nutrient
c. Berikan 3 contoh interaksi nutrient yang menguntungkan dan 3 contoh interaksi yang merugikan.

3. Jelaskan 3 faktor yang mempengaruhi pencernaan.

4. Karin, seorang anak usia 6 tahun, mengalami diare >5x sehari disertai muntah 2x. Dalam 2 hari bobot
badannya turun sekitar 7,7% dan masih mengalami demam yang hilang-timbul. Kondisi klinis dan fisik
Karin saat dibawa ke puskesmas:
BMI 17.9 kg/m2
Hb 10.2 g/dL
Kulit kering
Lemas
Ht = 38%
Suhu badan 38.3 °C
Feses berdarah
a. Tentukan status nutrisi Karin
b. Buatlah manajemen nutrisi untuk Karin lengkap dengan evaluasinya
(MENU MAKANAN JUGA, WAKTU MAKAN, EVALUASI, DAN MONITORING)

JAWABAN :

1. Toksisitas makanan adalah suatu kondisi dimana adanya komponen senyawa nutrient yang
menganggu fungsi dan menurunkan fungsi dari nutrient tersebut. Toksisitas makanan di
sebabkan oleh antinutritif. Untuk mengatasi toksisitas makanan atau antinutritif, dapat
dilakukan pengaturan menu makanan, interaksi makanan dan makanan, interaksi makanan
dan obat, dan waktu konsumsi makanan atau minumam tersebut. Contoh : Ketika akan
menggunakan suplemen tertentu contoh zat besi jangan di konsumsi bersamaan dengan
makanan yang tinggi serat. Karena dapat menghambat penyerapan atau absorpsi dari
supelemen atau mineral tersebut. Sehingga perlunya, di beri jarak Ketika menggunakan
suplemen dengan konsumsi berserat, atau makanan tinggi serat bisa di hindari dahulu.

2. A. Nutrisi sehat adalah nutrisi yang berasal dari gizi dan sumber makanan yang baik serta
bersih dan sehat dan nutrisi seimbang adalah takaran gizi sesuai dengan takaran dan kondisi
khusus tertentu dengan baik dan seimbang (tidak kekurangan dan tidak kelebihan). Sehingga
dapat di simpulkan bahwa, nutrisi sehat dan seimbang adalah nutrisi yang berasal dari gizi
yang baik dan seimbang. Karena, nutrisi yang berlebihan akan menyebabkan suatu masalah
klinis tertentu dan jika nutrisi kurang juga akan menyebabkan suatu masalah klinis tertentu.
Sehinga, nutrisi yang baik adalah nutrisi yang sehat dan seimbang.
B. Dampak kelebihan nutrient :
• Lipid/ lemak, salah satu nutrient yang berbahaya jika berlebihan akan menyebabkan
obesitas pada pasien tertentu. Lipid atau lemak dapat di dapatkan dari makanan yang
tinggi akan lemak, contoh seperti junk food atau minyak
• Gula, salah satu nutrient yang berbahaya jika berlebihan akan menyebabkan peningkatan
kadar gula darah dan fatalnya akan menyebabkan penyakit diabetes melitus. Gula dapat
di dapatkan dari makanan yang manis atau tinggi gula, contoh : kue tinggi kalori dan
manis (sehingga konsumsinya perlu di pantau dan tidak boleh terlalu sering)
Dampak kekurangan nutrient :
• Protein, salah satu nutrient terpenting yang diperlukan tubuh karena sebagai energi
untuk tubuh dan untuk zat pembangun di perlukan tubuh. Jika kekuragan protein akan
mengganggu fungsi tubuh contoh anemia, karena protein salah satu nutrient yang dapat
membantu pembentukan sel darah merah pada tubuh
• Karbohidrat, salah satu nutrient yang digunakan tubuh untuk mendapatkan energi, jika
tubuh kekurangan energi, fungsional tubuh akan terganggu karena tidak ada energi untuk
melakukan aktivitas biokimia dan akan menurunkan daya tahan tubuh atau sel imun
tubuh. Contoh : pada sel T, jika kekurangan energi (dari karbohidrat) akan menurunkan
fungsi dari sel T. karena, sel T butuh energi untuk menghentikan virulensi dari suatu
patogen penyakit yang menginfeksi tubuh (contoh virus covid19). Sehingga sel T tidak
menjalankan fungsinya dengan baik dan imun tubuh kita menjadi turun.
C. interaksi 3 nutrient yang menguntungkan :
• Interaksi Vitamin C dan zat besi, vitamin c akan membantu atau meningkatkan absorbsi
zat besi
• Interaksi vitamin D dan kalsium, vitamin D dari suplemen atau dari sinar matahari akan
membantu absorbsi dari kalsium. Sehingga, penyerapan kalsium pada tubuh akan
maksimal
• Interaksi vitamin b1 dan vitamin b6, bersifat sinergis sehingga akan meningkatkan
absorpsi untuk tubuh
Interaksi 3 nutrien yang merugikan :
• Interaksi fiber (makanan tinggi serat) dengan multivitamin dan mineral, karena tingginya
serat akan mengurangi atau menghambat absorbsi dari multivitamin atau mineral
(contoh : kalsium). Karena, fiber tidak dapat di cerna oleh enzim di dalam tubuh dan
menghambat proses absorbsi jika di barengi dengan makan yang mengandung
mineral/multivitamin
• Interaksi makanan yang mengandung lectin (contoh : kentang). lectin bekerja dengan
menghambat absorbsi protein dan juga menghambat absorbsi tiroksin sehingga
menyebabkan gondok. Untuk mengurangi efek antinutritive dari lectin perlu dilakukanan
panas lembab, sehingga interaksi makanan yang mengandung lectin dengan makanan
yang tinggi protein (contoh : daging) akan menyebabkan antiprotein, jika cara
memperoses makanan tersebut salah
• Kopi atau teh dengan makanan atau suplemen yang tinggi mineral akan menghambat
absorbsi mineral dari suplemen atau makanan tersebut. Karena kopi dan teh memiliki
kandungan caffein yang tinggi dan merupakan suatu zat antinutritive. Sehingga
penggunaannnya perlu di beri jarak atau di hindari bersamaan dengan makanan yang
tinggi mineral atau vitamin agar absorbsinya tidak terganggu oleh kopi atau the

3. 3 faktor yang mempengaruhi pencernaan adalah :


a. Faktor flora normal pada usus, flora normal yang berada pada usus besar berfungsi untuk
mengatur sel mukosa normal pada usus dengan cara melakukan fermentasi CSFA chain
short fatty acid untuk meningkatkan absorbsi air dan juga absorbsi natrium (natrium
digunakan untuk megatur keseimbangan elektorlit dan juga mengaktivasi kerja otot). Jika
flora normal pada usus halus terganggu akan menyebabkan berbagai gangguan klinis,
seperti terhambatnya penyerapan vitamin K, riboflavin, dan vitamin b12 pada usus besar.
Sehingga perlu dilakukan pemantuan dalam penggunaan antibiotic untuk tidak
membunuh flora normal atau bakteri baik pada usus. Untuk menjaga bakteri baik dalam
usus dapat mengkonsumsi minuman probiotik sesuai takaran yang disarankan
b. Faktor hormonal, digunakan untuk mengtur pergerakan pencernaan dan juga sekresi
makanan. Dengan mekanisme kerja sel mukosa epitel di aktivasi oleh lambung dan usus
halus untuk melakukan fungsi pencernaan dengan melalui parankrin dan nerokrin contoh
nya gastrin dan peptide lainnya. Mekanisme hormonal yaitu, pada ekstrasel diaktivasi
system gastrointestinal kemudian mengaktifkan protein G kemudian pada sitoplasma
akan mengaktifasi protein kinase A dan pada nucleus akan menghasilkan protein dan
energi. Kemudian factor hormonal juga di bantu beberapa enzim penting yang dihasilkan
oleh pancreas, contohnya pada saliva ada enzim petialin untuk mencerna karbohidrat dan
lambung (gastric juice) pepsin dan renin untuk mencerna protein, dan enzim lipase untuk
mencerna lipid
c. Faktor physicogenic to food, yaitu respon indra penciuman oleh manusia/ pasien. Bau
makanan yang tercium akan merespon dan membuat tubuh mensekresi asam lambung.
Sehingga, membuat pasien tersebut rasa ingin makan makanan tersebut (nafsu makan)

4. Karin, seorang anak usia 6 tahun, mengalami diare >5x sehari disertai muntah 2x. Dalam 2 hari bobot
badannya turun sekitar 7,7% dan masih mengalami demam yang hilang-timbul. Kondisi klinis dan fisik
Karin saat dibawa ke puskesmas:
BMI 17.9 kg/m2
Hb 10.2 g/dL
Kulit kering
Lemas
Ht = 38%
Suhu badan 38.3 °C
Feses berdarah
A. Tentukan status nutrisi Karin
• Assesment :
a. Historical information : Mengalami diare >5x sehari, muntah 2x, demam yang hilang
timbul, feses berdarah, kulit kering, dan lemas
b. Physical examination : penurunan bobot badan turun 7,7%, kulit kering, dan lemas
c. Antrophometric data : BMI 17. 9 kg/m2, umur 6 tahun
d. Data laboratory : Hb 10.2 g/dL, Ht 38%, Suhu badan 38.3 °C
• Analisis
Pasien (Karin 6 tahun) mengalami diare dan infeksi (yang di tandai dengan demam) karena
fesesnya sudah berdarah, penurunan nafsu makan akibat mual muntah yang di alami sehari 2x
sehingga bobot badan menurun sekitar 7,7 %, kondisi dehidrasi dengan menunjukan ciri fisik
kulit kering dan lemas, dapat di lihat dari data klinis bahwa pasien juga mengalami penurunan
Hb sehingga pasien bisa saja mengalami anemia sehingga lemas.

B. Buatlah manajemen nutrisi untuk Karin lengkap dengan evaluasinya (MENU MAKANAN, WAKTU
MAKAN, EVALUASI, DAN MONITORING)
• Dari kasus di atas pasien Karin (6 tahun) sangat membutuhkan pengobatan untuk diare yang
dideritanya karena sudah mengalami demam, mual muntah, dan juga feses berdarah. Perlu
diberikan terapi farmakologi seperti : (1) Antibiotik untuk menghentikan infeksi karena feses
sudah berdarah, (2) kaolin-pektin (seperti neo-kaolana sirup (merek dagang) untuk
menghentikan diare pada anak, (3) cairan elektrolit (seperti oralit) untuk menggantikan cairan
elektrolit yang hilang agar pasien tidak dehidrasi (kulit kering), (4) Obat demam diberikan jika
perlu saja (seperti paracetamol sirup) ketika pasien masih mengalami demam akibat infeksi,
(5) obat mual muntah (domperidone sirup) dapat diberikan untuk pasien jika masih mengalami
mual muntah saja, (6) suplemen tambah darah (zat besi sirup, contoh : sangobion sirup untuk
anak) untuk meningkatan kadar Hb dari pasien karena pasien diduga sudah mengalami anemia
ditandai dengan kadar Hb yang rendah dan kondisi yang, lemas/lemah. Kemudian makanan
atau nutrisi untuk pasien sangat disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang lembek
(seperti bubur) agar tidak memperberat fungsi saluran cernanya, dan juga makanan yang
mengandung multivitamin untuk kondisi pasien tersebut dan pasien perlu mengkonsumsi air
mineral sesuai engan BMI pasien untuk menjaga keseimbangan elektrolit pasien pada kondisi
tersebut (karena pasien mengalami anemia, dehidrasi).
• Menu makanan dan waktu makan pasien
Pagi (sarapan) : Bubur Ayam (pasien membutuhkan karbohidrat dari bubur (beras) untuk
energi selain itu kondisi pasien msih diharuskan untuk mengkonsumsi makanan yang lembek
untuk meringankan sistem cernanya dan protein yang tinggi dari ayam untuk penyembuhan)
dan air mineral
Snack pagi-siang : Buah jambu biji (sangat baik untuk meningkatkan kadar Hb untuk pasien
anemia, dan baik untuk pasien diare untuk mengurangi dan pemulihan dari kondisi pasien
diare) dan air mineral
Siang : Tempe dan tahu bacem, sop sayur dan potongan daging ayam (wortel dan
potongan daging ayam) , dan bubur serta air mineral (Pasien diberikan tempe, tahu, dan
potongan daging ayam untuk mencukupi protein pada kondisi pasien tersebut)
Snack sore : Bubur kacang hijau ( untuk meningkatkan Hb pada pasien, karena kacang
hijau sangat baik untuk pembentukan hemoglobin dalam darah untuk pasien anemia)
Malam : telur rebus, oseng hati ayam, dan capcay sayur (diberikan oseng hati ayam
untuk meningkatkan kadar Hb untuk pasien)
• Mengevaluasi kondisi pasien dengan cara : (1) frekuensi diare pada pasien, (2) dilihat apakah
darah masih keluar melalui feses dan tekstur feses, (3) keluhan mual muntah apakah masih
terjadi, (4) demam pada pasien perlu di perhatikan apakah masih terjadi atau berhenti, (5)
Nafsu makan pasien dan juga Bobot badan perlu di evaluasi apakah sudah ad peningkatan
bobot badan untuk menunjukan peningkatan nutrisi pasien, (6) keadaan anemia pasien, perlu
dilakukan pengecekan Hb pada pasien, untuk mengetahui kondisi pasien terhadap penurunan
Hb nya, (7) kondisi fisik pasien apakah sudah membaik dengan di tandai dengan tidak terjadi
atau keluhan pasien berhenti
• Monitoring untuk pasien, keberhasilan dari management nutrisi klinis adalah mengatur nutrisi
care plan pada kondisi khusus pasien untuk meningkatkan dan mencapai kualitas hidup nutrisi
yang baik dan seimbang. Tentu hal tersebut, perlu didukung dengan pemberian edukasi untuk
pasien agar nutrisi care plan maksimal dan memberikan manfaat sesuai yang di inginkan : pada
kasus tersebut, diketahui umur pasien masih berusia 6 tahun, perlu adanya pengawasan dan
bantuan dari pihak keluarga atau orang tua. Orang tua pasien perlu di edukasi, berikut edukasi
untuk pasien :
- Pasien perlu mengkonsumsi obat dan suplemen yang telah diberikan untuk penyembuhan
dari diare berat (feses berdarah) yang di derita pasien, adanya edukasi (1) pemakaian
antibiotik harus di habiskan dan tepat waktu, (2) obat demam, mual muntah, cairan
elektrolit perlu di edukasi dapat dihentikan jika keluhan pasien sudah berhenti, (3)
suplemen tambah darah perlu diberikan untuk menaikkan kadar Hb sesuai dengan kondisi
pasien dan perlu dilakukan pengecekkan Hb di laboratorium
- Pasien perlu mengkonsumsi makanan yang baik dan benar serta seimbang untuk
menunjang penyembuhan dari kondisi diare pasien, dengan cara (1) makanan yang
mengandung karbohidrat untuk memberikan energi pada pasien tetapi juga harus lembek
(seperti bubur) agar system cerna tidak bekerja berat), (2) makanan yang mengandung
tinggi protein untuk pemulihan pasien, (3) makanan yang mengandung nutrient
pendukung untuk pemulihan pasien seperti bubur kacang hijau, air mineral cukup, dan
jambu biji untuk meningkatkan kadar Hb
- Pasien perlu di edukasi istirahat yang cukup dan hanya melakukan aktivitas ringan saja
sampai keadaan pulih dan normal

Anda mungkin juga menyukai