Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PENDAHULUAN DAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN
GANGGUAN NUTRISI :
KEKURANGAN KALORI
PROTEIN (KKP)
 
Putri Agesti Fanesa (P1337420521045)
Nurul Ismah Meylani (P1337420521046)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi
Nama internasional KKP yaitu Calori Protein Malnultrition atau CPM adalah suatu difisiensi gizi dari
keadaan ringan sampai berat,disebut juga protein energi malnutrisi (PEM).
Kekurangan kalori protein adalah difisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapat masukan
makanan yang cukup bergizi atau asupan kalori dan protein kurang dalam waktu yang cukup lama.
Kekurangan kalori protein diklasifikasi menjadi dua berdasarkan berat tidaknya yaitu KKP ringan atau
sedang disebut juga sebagai gizi kurang (undermultrition) ditandai oleh adanya hambatan pertumbuhan
dan KKP yang meliputi kwasiorkor, marasmus dan kuasiokor marasmus. Malnutrisi kalori protein
adalah tidak adekuatnya intek protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh .
Kurang energi protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi
dan protein didalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kebutuhan gizi.
B. Etiologi

Etiologi malnutrisi dapat primer, yaitu apabila kebutuhan individu yang sehat akan
protein, kalori atau keduanya, tidak dipenuhi oleh makanan yang adekuat, atau sekunder,
akibat adanya penyakit yang menyebabkan asupan suboptimal, gangguan penyerapan dan
nutrien, dan/atau peningkatan kebutuhan karena terjadinya hilangnya nutrien atau keadaan
sterss. Kekurangan kalori protein merupakan penyakit energi terpenting di negara yang
sedang berkembang dan salah sau penyebab utama mobilitas dan motalitas pada masa kana-
kanak diseluruh dunia. Penyebab langsung dari KKP adalah defisiensi kalori protein dengan
berbagai tekanan, sehingga terjadi spektrum gejala-gejala dengan berbagai nuansa dan
melahirkan klasifikasi klinik (kwashiorkor, marasmus, marasmus kwashiorkor). Penyebab
tak langsung dari KKP sengat banyak sehingga penyakit ini disebut sebagai penyakit
dengan multifactoral.
Berikut ini merupakan sistem holistik penyebab multifuctoral
menuju ke arah terjadinya KKP:
1. Ekonomi rendah
2. Pendidikan umum kurang
3. Prroduksi bahan pangan rendah
4. Hygiene rendah
5. Pekerjaan rendah
6. Pasca penen kurang baik
7. Sistem perdagangan dan distribusi tidak lancar
8. Persediaan pangan kurang
9. Penyakit infeksi dan investasi cacing
10.Konsumsi kurang
11.Absorpsi terganggu
12.Utilisasi terganggu
13.KKP
14.Pengetahuan gizi kurang
15.Anak terlalu banyak
C. Tanda dan Gejala
1. KKP Ringan
a. Pertumbuhan linear terganggu
b. Peningkatan beat badan berkurang, terhenti, bahkan turun
c. Ukuran lingkar lengan atas menurun
d. Maturasi tulang terlambat
e. Ratio berat terhadap tinggi normal atau cenderung menurun
f. Anemia ringan atau pucat
g. Aktifitas berkurang
h. Kelainan kulit (kering, kusam)
i. Rambut kemerahan
2. KKP Berat
a. Gangguan pertumbuhan
b. Mudah sakit
c. Kurang cerdas
d. Jika berkelanjutan menimbulkan kematian
D. Patofisiologi
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein atau
keduanya tidak tercukupi oleh diet. Dalam keadaan kekurangan makanan, butuh selalu berusaha
untuk mempertahakan hdiup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh
untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak meurpakan hal yang sangat penting untuk
mempertahankan kehidupan, karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh
sebagai bahan bakar, namun kemempuan tuuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit,
sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi
setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segara diubah jadi kerbohidrat di
hepar dan ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah menjadi asam lemak, gliserol dan keton
bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau
kekurangan makanan ini berjalan menahan. Tubuh akan mempertahakan diri jangan ampai
memecah protein lagi setelah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh.
E. Pathway
F. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan darah lengkap (Hb. Ht, Albumin,


Globulin, Protein total, Elektrolit serum)
2. Pemeriksaan Urine
3. Uji faat hati
4. EKG
5. Photo thorax
6. Antropometri (TB/U,BB/U,LK/U)
G. Penatalaksaan
Penatalaksaan kurang kalori protein :
1. Diit tinggi kalori,protein, mineral dan vitamin
2. Pemberian terapi cairan dan elektrolit
3. Penanganan diare bila ada : cairan, antidiare, dan antibiotic
Penatalaksanan KKP berat dirawat inap dengan pengobatan rutin :
4. Atasi atau cegah hipoglikemi
Periksa kadar gula darah bila ada hipotermi (suhu skala <35 derajat celcius suhu rektal
35,5 derajat celcius). Pemberian makanan yang lebih sering penting untuk mencegah
kedua kondisi tersebut. Bila kadar gula darah sering dibawah 50 mg/dl, berikan :
a. 50 mlbolus glukosa 10% atau larutan sukrosa 10%(1 sdt gula dalam 5 adm air) secara
oral atau sonde/ pipa nagostrik
b. Selanjutnya berikan lanjutan bersebut setiap 30 menit selama 2 jam (setaiap kali
berikan ¼ bagian dari jatah untuk 2 jam)
c. Berikan antibiotik
d. Secapatnya makanan setiap 2 jam, siang dan malam.
1. Atasi atau cegah hipotermi
Bila suhu rektal <35.5 derajat celcius:
a. Segara berikan makanan cair/formula khusus (mulai dengan rehidrasi bila perlu)
b. Hangatkan anak denga pakaian atau selimut sampai menutup kepala, letakkan dekat lampu atau
pemanas (jangan gunakan botol air panas) atau peluk anak di dasa ibu, selimuti
c. Berikan antibiotik
d. Suhu diperiksa sampai mancapai >36.5 derajat celcius
1. Atasi cegah dehidrasi
Jangan menggunakan jalur intravena untuk rehidrasi kecuali keadaan syok/rentan. Lakukan pemberian infus
dengan hati-hati, tetesan pelan-pelan untuk menghindari beban sirkulasi dan jantung. Gunakan larutan
garam khusus yaitu resomal (rehydration solution for malnutrition atau pengantianya). Anggap semua anak
KKP berat dengan diare encer mengalami dehidras sehingga harus diberikan :
2. Cairan resomal/penggantinya sebanyak 5ml/kgBB setiap 30 menit selama 2 jam secara oral atau lewat
pipa nasogastrik.
3. Selanjutnya beri 5-10 ml/kgBB/jam selama 4-10 jam berikutnya : jumlah yang terpat haris diberikan
tergantung berpa banyak anak menginginkannya dan banyaknya kehilangan cairan melalui tinja dan
muntah.
4. Ganti resomal/pengganti pada jam ke-6 dan ke-10 dengan formulas khusus sejumlah yang sama, bila
keaddan rehidrasi menetap/stabil.
5. Selanjutnya mulai beri formula khusus.
4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrilit
Pada semua KKP berat terjadi kelebihan natrium tubuh, walaupun kadar Na plasma rendah. Difisiensi kalium (K)
dan magnesium (Mg) sering terjadi dan paling sedikit perlu 2 minggu untuj pemulihan. Ketidakseimbangan ini ikut
adil pada terjadinya edema (jangan obati dengan pemberian deuretik). Berikan :
a. Tambahan K2-4 mEq/kgBB/hari (=150-300mg KCL/kgBB/hari)
b. Tambahkan Mg 0,3-0,6 mEq/kgBB/hari (=7,5-15 mgKCL/kgBB/hari)
c. Siapkan makanan tanpa beri garam
d. Tambahkan K dan Mg dapat disiapkan dalam bentuk cairan dan tambahan langsung pada makanan. Penambahan
20 ml larutan pad tambahan langsaung ad makanan. Penambahan 20 ml larutan pada 1 liter formula. Selain iti
atasi peyaki penyerta, yaitu :
1) Defisiensi viamin A, seperti korelasi difisiensi mikri Dematosis Umum difisiensi Zn terdpat pada keadaan ini
dan deermatosis membaik dengan pemberian sulementasui Zn , selain itu :
a. Kompres bagian kulit yang terkena dengan KmnO (K permanganat)1% selama 10 menit
b. Beri salep (Zn dengan minyak kastor)
c. Jaga daerah perineum agar kering
1. Parasit/cacing, beri mebendazol 100 mg oral, 2 kali sehari selama 3 hari
2. Diare melanjut
3. Diare biasa menyertai dan berkurang dengan sendirinya pada pemberian makanan secara berhati-hati. Bila ada
intoleransi laktosa (jarang) obati hanya bila diare berlanjutnya diare. Bila mungkin lakukan pemeriksaan tinja
mikroskopik, berikan metronidazol 7,5 mg/kg BB setiap 8 jam selama 7 hari.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Identitas klien dan penanggung jawab meliputi nama,umur, jenis kelamin, alamat,agama,suku/bangsa,pendidikan,pekerjaan,status
perkawinan,tanggal masuk RS,tanggal pengkajian,diagnosa medis,dan hubungan pasien dengan pwnanggung jawab.
2. Catatan Masuk
Berisikan tentang kronologis mengenai mulai keluhan utama yang dirasakan dan hal-hal yang terkait dengan lokasi,durasi,hubungan
dengan fisiologis maupu n pengobatan yang pernah di alami.
3. Riwayat Keperawatan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Rincian dan keluhan utama yang berisi tentang riwayat peyakit pasien selama mengalami keluhan secara lengkap.
B. Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat penyakit yang pernah diderita sebelumnya. Hal ini penyakit diketahui karena bisa saja penyakit yang diderita sekarang
adalah penyakit dahulu yang pernah diderita.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Berisi tentang tindakan apa yang keluarga lakukan apabila mengalami masalah yang sama da ada tidaknya anggota keluarga yang
mengalami masalah yang sama atau penyakit kronis.
4. Pemeriksaaan Fisik
a. Keadaan umum : kaji keadaan umum pasien
b. Tanda-tanda vital : kaji suhu tubuh,tekanan darah,nadi pernapasan pasien
c. Head to toe
1. Kepala : kaji bentuk wajah,kulit kepala bersih/kotor,terdapat benjolan atau tidak.
2. Mata : kaji kelengkapan keadaan sekitar mata
3. Hidung : kaji bentuk hidung, keadan lubang dan cuping hidung
4. Telinga : kaji bentik telinga,ukuran,lubung,ketajaman pendengar
5. Mulut : kaji keadaan bibir,gusi,dan gigi, serta keadaan lidah
6. Kulit : kaji warna kulit, keadaan turgor, kulit hangat/dingin
7. Dada : lakukan inpeksi,perkusi,palpasi dan auskultasi pada paru dan jantung
8. Abdomen : lakukan inpeksi,aukultasi,perkusi,palpasi pada abdomen
9. Genetalia : jenis kelamin pasien, terpasang kateter atau tidak terpasang
10. Ektremitas : terpasang infus atau tidak, ada edema atau tidak, akral hangat atau tidak
d. Pola Fungsonal Gordon
1. Pola persepsi
Menggambarkan tentang pola kesehatan dan kesejahteraan serta bagaimana penanganannya.
2. Pola nutrisi metabolik
Menjelaskan tentang pola konsumsi makanan dan minuman yang berkaitan dengan kebutuhan metabolik
dan menunjukkan pemasukan nutrien
3. Pola eliminasi
Menggambarkan tentang pola ekskretori BAB dan BAK
4. Pola aktivitas-latihan
Menjelaskan tentang pola latihan, kegiatan, santai, dan rekreasi
5. Pola istirahat dan tidur
Menguraikan tentang pola tidur, istirahat
6. Pola konsep diri
Menjelaskan tentang pola konsep diri dan persepsi diri
7. Pola hubungan dan peran Menggambarkan pola peran kekerabatan dan hubungan
8. Pola koping-toleransi stres
Menjelaskan tentang pola kopling yang umum dan keefektifan pola dalam arti toleransinya terhadap stres
9. Pola nilai kepercayaan
Menggambarkan pola nilai keyakinan atau sasaran yang mengarahkan pada memilih atau memutuskan
10. Pola kognitif perseptual
Menjelaskan tentang pola persepsi sensori dan kognitif
11. Pola seksualitas reproduksi
Menjelaskan tentang pola kepuasan dan ketidakpuasan
12. Pola diagnostik
Pemeriksaan diagnostik merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui bahwa seseorang
mengalami nyeri maka diperlukan dilakukan pemeriksaan yaitu diantaranya pemeriksaan USG, rontgen,
pemeriksaan laboratorium, dan CT scan.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa asuhan keperawatan adalah pemyataan yang menjelaskan status atau masalah
kesehatan aktual atau potensial serta penyebabnya Tahap diagnosa adalah tahap pengambilan
keputusan pada proses keperawatan yang meliputi identifikasi apakah maslah klien dapt
dihilangkan, dikurangi atau diubah melalui tindakan keperawatan.
Kriteria proses keperawatan meliputi proses diagnosa terdiri dari atas analisis, interprestasi
data, identifikasi masalah, klien dan perumusan diagnosis keperawatan, diagnosa keperawatan
terdiri dari atas masalah, penyebab, dan tanda atau gejala, atau terdiri atas masalah dan penyebab,
bekerjasama dengan klien, petugas kesehatan lain untuk memvalidasi diagnosa keperawatan,
melakukan pengkajian ulang, dan merevisi diagnosa berdasarkan data terbaru.
Tujuan diagnosa keperawatan dalam asuhan keperawatan untuk mengidentifikasi masalah
adanya respon klien terhadap status kesehatan, faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu
masalah, kemampuan pasien untuk mencegah atau menyelesaikan masalah, mengkomunikasikan
masalah klien pada tim kesehatan, mendokumentasikan tanggung jawab dalam identifikasi
masalah, mengidentifikasi masalah utama perkembangan keperawatan.
C. Rencana Keperawatan

Tujuan perencanaan intervensi keperawatan dan aktivitas keperawatan untuk mengurangi,


menghilangkan, dan mencegah masalah keperawatan klien. Kriteria proses perawatan membuat
rencana tindakan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan
meliputi perencanaan terdiri atas prioritas, tujuan dan rencana tindakan keperawatan, bekerjasama
dengan klien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan, perencanaan bersifat individual
sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien. mendokumentasikan rencana keperawatan.
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN PADA ANAK

A. Anamnesa
Tanggal pengkajian: 21 Januari 2023 Pukul: 09.00 WIB
Identitas pasien
Nama klien :An. B
TTL :Magelang, 20 September 2022
Jenis kelamin :Laki-laki
Agama :Islam
Suku :Jawa
Pendidikan :-
Alamat :Jl. Perintis Kemerdekaan
Diagnosa medis :
Identitas penanggung jawab
Nama :Ny. J
Jenis kelamin :Perempuan
Agama :Islam
Suku :Jawa
Pendidikan :SLTA
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
Alamat :Jl. Perintis Kemerdekaan
Hubungan keluarga :Ibu
3. Keluhan utama
Ibu klien mengatakan klien tidak ingin menyusu ASI.
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu klien mengatakan klien masuk Rumah Sakit Tidar pada tanggal 19 Januari 2023 pukul 16.00 WIB
melalui IGD dengan keluhan dan tidak tidak mau minum ASI selama 3 hari sebelum masuk Rumah
Sakit.
b. Riwayat kesehatan lalu
Ibu klien mengatakan klien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit, sebelumnya tidak ada riwayat
operasi, kecelakaan dan tidak ada alergi terhadap makanan / obat-obatan.
1) Riwayat prenatal
ANC: ya (2x selama hamil)
Imunisasi: -
Kejadian khusus selama kehamilan tidak ada.
Nutrisi saat hamil klien selalu makan nasi, sayur, lauk pauk, buah dan klien pernah minum susu.
2) Riwayat natal:
a. Penolong: Bidan
b. Tempat: Di rumah
c. Usia kehamilan: 9 bulan
d. Jenis persalinan : Normal
e. Kondisi saat lahir: Sehat
f. Berat badan dan panjang badan saat lahir: 3500
gram / 51 cm
3) Riwayat postnatal
a. Perawatan tali pusar: ibu klien mengatakan mampu merawat tali pusar
b. Memandikan bayi: ibu klien mampu memandikan bayinya dengan air hangat setiap pagi dan
sore
c. Menyusui: setelah lahir klien minum ASI ibunya, setelah 2 bulan kemudian klien tidak mau
minum ASI dan nafsu menyusui menurun dengan BB sebelum sakit 3,5 kg dan saat ini 2,5 kg.
d. Perawatan payudara: ibu klien mengatakan mampu dan pernah belajar perawatan payudara.
e. Riwayat imunisasi (jika anak/klien kurang dari 2 tahun):-
4) Penyakit sebelumnya :-

5) Imunisasi

Jenis BCG DPT POLIO CAMPAK HEPAITIS TT

USIA    - - 

C. Riwayat kesehatan keluarga


Ibu klien mengatakan didalam keluarga tidak ada anggota keluarganya yang
menderita penyakit seperti diderita klien maupun penyakit yang bersifat menurun seperti
Hepertensi, diabetes, jantung, dan penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dan lain-lain.

D. Susunan genogram 3 (tiga) generasi


B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :Sadar (composmentis)
Tanda vital
Tekanan darah :-mmHg
Nadi :128 x/menit
Suhu :36,8 C
Respirasi :40 x/menit

2. Kepala dan wajah


Ubun-ubun
Menutup () Ya ( )Tidak
Keadaan ( )cembung ( )cekung ( ) dll..
Kelainan ( )Hidrocefalus ( )Microcephalus
Lain-
lain………………………………………………………
b. Rambut e. Hidung
Warna :Hitam Bentuk () simetris ( ) Tidak
Keadaan : Serumen/secret ( ) Ya ( ) Tidak
Rontok ( ) Ya () Tidak Pasase udara ( ) terpasang O2 ( ) tidak
Mudah dicabut ( ) Ya () Tidak Fungsi penciuman :-
Kusam ( ) Ya () Tidak f. Telinga
c. Kepala Bentuk () simetris ( ) Tidak
Keadaan kulit kepala :baik Serumen/secret ( ) Ya ( ) Tidak
Peradangan/benjolan :tidak ada Peradangan ( ) Ya ( ) Tidak
d. Mata Ketajaman pendengaran:-
Bentuk () simetris ( ) Tidak g. Mulut
Conjungtiva :anemis Bibir intak ( ) Ya () Tidak
Skelera :anterik Stanosis ( ) Ya () Tidak
Reflek pupil :isokor Keadaan () kering ( ) Tidak
Oedem palpebra () Ya ( ) Tidak Pelatum ( ) keras ( ) lunak
Ketajaman penglihatan: - Jumlah gigi :-
3. Leher dan tenggorokan
Bentuk () simetris ( ) Tidak
Reflek menelan ( ) Ya ( ) Tidak
Pembesaran tongsil ( ) Ya ( ) Tidak
Pembesaran vena jugularis ( ) Ya ( ) Tidak
Benjolan ( ) Ya ( ) Tidak
Peradangan ( ) Ya ( ) Tidak
4. Dada
Bentuk () simetris ( ) Tidak
Retraksi dada ( ) Ya ( ) Tidak
Bunyi nafas ( ) Ya ( ) Tidak
Bunyi jantung ( ) Ya ( ) Tidak
Bunyi tambahan ( ) Ya ( ) Tidak
Nyeri dada ( ) Ya ( ) Tidak
5. Punggung
Bentuk () simetris( ) Tidak
Peradangan ( ) Ya ( ) Tidak
Benjolan ( ) Ya ( ) Tidak
5. Abdomen
Bentuk () simetris ( ) Tidak
Bising usus : Normal
Asites ( ) Ya ( ) Tidak
Massa ( ) Ya ( ) Tidak
Hepatomegali ( ) Ya ( ) Tidak
Spenomegali ( ) Ya ( ) Tidak
Nyeri ( ) Ya ( ) Tidak
6. Ektremitas
Pergerakan/tonus otot :baik
Oedem ( ) Ya ( ) Tidak
Sianosis ( ) Ya ( ) Tidak
Clubbing finger ( ) Ya ( ) Tidak
Keadaan kulit/turgor :keriput/tidak elastis
7. Genetalia
Laki-laki
Kebersihan :bersih
Keadaan testis () Lengkap
Hipospadia ( ) Ya ( ) Tidak
Epispadia ( ) Ya ( ) Tidak
C. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

1. Gizi :9,6 IMT


2. Kemandirian dalam bergaul :-
3. Motorik halus :klien mampu menggerakkan tangan dan jari-jari
4. Motorik kasar :klien dapat menendang kaki secara tiba-tiba
5. Kognitif dan bahassa :belum bisa berbicara
6. Psikososial :klien hanya dengan ibunya
D. Pola Aktifitas sehari-hari
NO POLA KEBIASAAN SEHAT SAKIT
1 Nutrisi a. Setiap 2 hingga 3 jam sekali a. 5 jam sekali
a. Frekuensi b. Normal b. Berkurang
b. Nafsu makan/selera c. ASI c. Susu bubuk
c. Jenis makanan

2 Eliminasi a. a.
a. BAB • 3x-4x • Selama dirawat klie baru
Frekuensi • Warna kuning kecoklatan bab 2x
Konsistensi dengan bau khas • Konsistensi keras dan
b. BAK b. warna coklat
Frekuensi • 4x-5x/hari b.
Konsostensi • Warna kuning jernih • 2-3x/hari (20cc/hari)
• Warna kuning pekat
3 Istirahat/tidur a. 8-9 jam a. 8-9 jam
a. Siang/jam b. 2-3jam b. Sering terbangun karena
b. Malam/jam berisik
4 Personal hygiene 2x/hari Tidak pernah dimandiikan hanya di
a. Mandi lap dengan kain basah
b. Oral hygiene
5 Pola latihan Seluruh aktivitas dibantu Seluruh aktivitas dibantu keluarga
keluarga kien klien
6 Pola persepsi - -

7 Konsep diri - -

7 Pola hubungan peran - -


E. Data Penunjang
A. Hasil Laboratorium
Tanggal pemeriksaan: 20 Januari 2023

No Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan

1. Hemoglobin 9,4 L : 14,0 – 18.0 g/dL


2. Leukosit 22,200 4.800 – 10.800 /ul

 
3. Albumin 4,5 g/dL L : 4,7 – 6,1 Gr/dL

P : 4,2 – 5,4
4. Eritrosit 3,3 L : 4,7 – 6,1 Juta/ul

P : 4,2 – 5,4
5. Hematokrit 28 L : 42 – 52 %

P : 37 - 47
6. Trombosit 683-000 150.000 – 450.000 /ul
7. MCY 84 79 - 99 FI
8. MCH 28 27 - 31 pg
9. MCHC 34 33-37 g/dL

Hitung jenis      

a. Basofil 0 0-1 %

b. Eosinofil 0 0-8 %

c. Batang 0 0-8 %

d. Segmen 84 17-60 %

e. Limfosit 10 20-70 %

f. monosit 6 1-11 %
b. Terapi
No Hari/ Jenis terapi Proses dan cara Waktu pemberian/hari
. tanggal pemberian
1 2 3

1.   Ceftraxone 120 mg/IV     

    PCT syrup 3 x ¼ sendok teh     

    Stesolid 1,5 mg jika perlu      


F. Analisa Data

No. DATA Kemungkinan Penyebab Masalah

1. DS: Defisit Nutrisi


Nutrisi kurang dari kebutuhan
 Ibu klien mengatakan nafsu (D. 0019 Defisit
terhadap minum ASI nya   Nutrisi, SDKI hal. 56)
menurun

DO:

 Klien terlihat lemas

 Klien hanya minum susu


bubuk

 Frekuensi 3x sehari

 Nafsu makan berkurang


DS:   Gangguan
integritas kulit
 Ibu klien mengatakan Gangguan integritas kulit
tidak ada makanan  
tambahan, hanya ASI
(D. 0129 SDKI
DO: hal. 282)

 Turgor kulit tidak elastis

 Ubun-ubun cekung

 Kulit klien terlihat keriput


3. DS: Risiko
Resiko gangguan perkembangan Gangguan
 Ibu klien mengatakan 3 Perkembangan
hari yang lalu tidak mau  
minum ASI (D. 0107 SDKI
hal. 234)
DO:

 Klien tampak lemas

 Klien hanya minum


susu bubuk

 Nafsu makan berkurang

 Turgor kulit tidak elastis

 Kulit tampak kering


G. Prioritas Masalah
1 3
Defisit nutrisi b.d kegagalan
Risiko gangguan perkembangan
menyusu ASI d.d nafsu minum ASI
b.d kegagalan menyusu ASI d.d
menurun (D. 0019 Defisit Nutrisi,
klien tidak minum ASI 3 hari yang
SDKI hal. 56) 2 lalu Risiko Gangguan
Gangguan integritas kulit/jaringan Perkembangan (D. 0107 SDKI hal.
b.d kekurangan energi protein d.d 234)
klien tampak lemah Gangguan
integritas kulit (D. 0129 SDKI hal.
282)
H. RENCANA KEPERAWATAN
I. IMPLEMENTASI
Hari/Tanggal Jam No. DX Implementasi Evaluasi Respon TTD

S: Ibu klien mengatakan klien


Sabtu, 21 Januari D. 0019 -Mengidentifikasi status mulai menyusu AS
2021 pukul 09.00 nutrisi O:
WIB -Mengidentifikasi 1. Klien menyusu ASI
kebutuhan kalori dan 2. Nafsu minum ASI klien meningkat
terdapat
nutrient
3. pemberian obat ceftraxone 120
-Memonitor asupan mg/IV 2x/hari dan PCT syrup 3x ¼
makanan sendok the 3x/hari
-Memberikan makanan A:
dan tinggi protein dan Masalah belum teratasi
P:
tinggi kalori Intervensi dilanjutkan
-Berkolaborasi dengan - Monitor asupan makanan
ahli gizi - Memberikan makanan tinggi kalori
dan tinggo protein
- Kolaborasi dengan ahli gizi
Hari/Tanggal Jam No. DX Implementasi Evaluasi Respon TTD

S:
D. 0129 -Mengidentifikasi Ibu klien mengatakan kulit klien mulai
penyebab gangguan terasa tidak kering
integritas kulit (mis.  
O:
Perubahan status Kulit klien tampak tidak kering,
nutrisi) lembab dan halus
-Menggunakan produk Nafsu minum ASI meningkat
 
berbahan petroleum A:
atau minyak pada kulit Masalah teratasi sebagian
kering  
P:
-Menganjurkan Intervensi dilanjutkan
meningkatkan asupan Gunakan produk berbahan petroleum
nutrisi / minyak pada kulit kering
Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi.
Hari/Tanggal Jam No. DX Implementasi Evaluasi Respon TTD

D. 0107 -Menganjurkan orang S:


tua menyentuh dan Ibu klien sudah merasa
menggendong bayinya tenang dengan
-Memberikan sentuhan perkembangan anaknya
yang bersifat gentle dan  
tidak ragu-ragu O:
-Meminimalkan bisingan Klien tampak nyaman
ruangan. digendongan ibu klien
 
A:
Masalah teratasi
 
P:
Pertahankan intervensi.
 
Hari/Tanggal Jam No. DX Implementasi Evaluasi Respon TTD

S:
Minggu, 22 D. 0019 -Memonitor asupan Ibu klien mengatakan klien menyusu ASI
Januari 2023 makanan lebih banyak dari sebelumnya
pukul 09.00 WIB -Memberikan makanan  
tinggi kalori dan tinggo O:
- Klien sudah menyusu ASI
protein
- Nafsu menyusu ASI meningkat
-Berkolaborasi dengan - pemberian obat ceftraxone 120
ahli gizi mg/IV 2x/hari dan PCT syrup 3x ¼
sendok the 3x/hari
 
A:
Masalah teratasi sebagian
 
P:
Intervensi dilanjutkan
- memonitor asupan makanan
- memberikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
Hari/Tanggal Jam No. DX Implementasi Evaluasi Respon TTD

D. 0129 -Menganjurkan S:
menggunakan produk Ibu klien mengatakan
berbahan petroleum / sudah memberikan minyak
minyak pada kulit kering kepada kulit klien
-Menganjurkan  
meningkatkan asupan O:
nutrisi. Kulit klien tampak lembab
Nafsu menyusu ASI
meningkat
 
A:
Masalah teratasi
 
P:
Pertahankan intervensi
Hari/Tanggal Jam No. DX Implementasi Evaluasi Respon TTD

D. 0129 -memonitor asupan S:


makanan Ibu klien mengatakan klien
-memberikan makanan sudah lebih sering menyusu
tinggi kalori dan tinggi ASI
protein  
O:
Klien sudah menyusu ASI
lebih sering
 
A:
Masalah teratasi
 
P:
Pertahankan intervensi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai