ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN
GANGGUAN NUTRISI :
KEKURANGAN KALORI
PROTEIN (KKP)
Putri Agesti Fanesa (P1337420521045)
Nurul Ismah Meylani (P1337420521046)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi
Nama internasional KKP yaitu Calori Protein Malnultrition atau CPM adalah suatu difisiensi gizi dari
keadaan ringan sampai berat,disebut juga protein energi malnutrisi (PEM).
Kekurangan kalori protein adalah difisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapat masukan
makanan yang cukup bergizi atau asupan kalori dan protein kurang dalam waktu yang cukup lama.
Kekurangan kalori protein diklasifikasi menjadi dua berdasarkan berat tidaknya yaitu KKP ringan atau
sedang disebut juga sebagai gizi kurang (undermultrition) ditandai oleh adanya hambatan pertumbuhan
dan KKP yang meliputi kwasiorkor, marasmus dan kuasiokor marasmus. Malnutrisi kalori protein
adalah tidak adekuatnya intek protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh .
Kurang energi protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi
dan protein didalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kebutuhan gizi.
B. Etiologi
Etiologi malnutrisi dapat primer, yaitu apabila kebutuhan individu yang sehat akan
protein, kalori atau keduanya, tidak dipenuhi oleh makanan yang adekuat, atau sekunder,
akibat adanya penyakit yang menyebabkan asupan suboptimal, gangguan penyerapan dan
nutrien, dan/atau peningkatan kebutuhan karena terjadinya hilangnya nutrien atau keadaan
sterss. Kekurangan kalori protein merupakan penyakit energi terpenting di negara yang
sedang berkembang dan salah sau penyebab utama mobilitas dan motalitas pada masa kana-
kanak diseluruh dunia. Penyebab langsung dari KKP adalah defisiensi kalori protein dengan
berbagai tekanan, sehingga terjadi spektrum gejala-gejala dengan berbagai nuansa dan
melahirkan klasifikasi klinik (kwashiorkor, marasmus, marasmus kwashiorkor). Penyebab
tak langsung dari KKP sengat banyak sehingga penyakit ini disebut sebagai penyakit
dengan multifactoral.
Berikut ini merupakan sistem holistik penyebab multifuctoral
menuju ke arah terjadinya KKP:
1. Ekonomi rendah
2. Pendidikan umum kurang
3. Prroduksi bahan pangan rendah
4. Hygiene rendah
5. Pekerjaan rendah
6. Pasca penen kurang baik
7. Sistem perdagangan dan distribusi tidak lancar
8. Persediaan pangan kurang
9. Penyakit infeksi dan investasi cacing
10.Konsumsi kurang
11.Absorpsi terganggu
12.Utilisasi terganggu
13.KKP
14.Pengetahuan gizi kurang
15.Anak terlalu banyak
C. Tanda dan Gejala
1. KKP Ringan
a. Pertumbuhan linear terganggu
b. Peningkatan beat badan berkurang, terhenti, bahkan turun
c. Ukuran lingkar lengan atas menurun
d. Maturasi tulang terlambat
e. Ratio berat terhadap tinggi normal atau cenderung menurun
f. Anemia ringan atau pucat
g. Aktifitas berkurang
h. Kelainan kulit (kering, kusam)
i. Rambut kemerahan
2. KKP Berat
a. Gangguan pertumbuhan
b. Mudah sakit
c. Kurang cerdas
d. Jika berkelanjutan menimbulkan kematian
D. Patofisiologi
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein atau
keduanya tidak tercukupi oleh diet. Dalam keadaan kekurangan makanan, butuh selalu berusaha
untuk mempertahakan hdiup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh
untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak meurpakan hal yang sangat penting untuk
mempertahankan kehidupan, karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh
sebagai bahan bakar, namun kemempuan tuuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit,
sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi
setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segara diubah jadi kerbohidrat di
hepar dan ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah menjadi asam lemak, gliserol dan keton
bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau
kekurangan makanan ini berjalan menahan. Tubuh akan mempertahakan diri jangan ampai
memecah protein lagi setelah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh.
E. Pathway
F. Pemeriksaan Penunjang
A. Anamnesa
Tanggal pengkajian: 21 Januari 2023 Pukul: 09.00 WIB
Identitas pasien
Nama klien :An. B
TTL :Magelang, 20 September 2022
Jenis kelamin :Laki-laki
Agama :Islam
Suku :Jawa
Pendidikan :-
Alamat :Jl. Perintis Kemerdekaan
Diagnosa medis :
Identitas penanggung jawab
Nama :Ny. J
Jenis kelamin :Perempuan
Agama :Islam
Suku :Jawa
Pendidikan :SLTA
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
Alamat :Jl. Perintis Kemerdekaan
Hubungan keluarga :Ibu
3. Keluhan utama
Ibu klien mengatakan klien tidak ingin menyusu ASI.
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu klien mengatakan klien masuk Rumah Sakit Tidar pada tanggal 19 Januari 2023 pukul 16.00 WIB
melalui IGD dengan keluhan dan tidak tidak mau minum ASI selama 3 hari sebelum masuk Rumah
Sakit.
b. Riwayat kesehatan lalu
Ibu klien mengatakan klien tidak pernah dirawat di Rumah Sakit, sebelumnya tidak ada riwayat
operasi, kecelakaan dan tidak ada alergi terhadap makanan / obat-obatan.
1) Riwayat prenatal
ANC: ya (2x selama hamil)
Imunisasi: -
Kejadian khusus selama kehamilan tidak ada.
Nutrisi saat hamil klien selalu makan nasi, sayur, lauk pauk, buah dan klien pernah minum susu.
2) Riwayat natal:
a. Penolong: Bidan
b. Tempat: Di rumah
c. Usia kehamilan: 9 bulan
d. Jenis persalinan : Normal
e. Kondisi saat lahir: Sehat
f. Berat badan dan panjang badan saat lahir: 3500
gram / 51 cm
3) Riwayat postnatal
a. Perawatan tali pusar: ibu klien mengatakan mampu merawat tali pusar
b. Memandikan bayi: ibu klien mampu memandikan bayinya dengan air hangat setiap pagi dan
sore
c. Menyusui: setelah lahir klien minum ASI ibunya, setelah 2 bulan kemudian klien tidak mau
minum ASI dan nafsu menyusui menurun dengan BB sebelum sakit 3,5 kg dan saat ini 2,5 kg.
d. Perawatan payudara: ibu klien mengatakan mampu dan pernah belajar perawatan payudara.
e. Riwayat imunisasi (jika anak/klien kurang dari 2 tahun):-
4) Penyakit sebelumnya :-
5) Imunisasi
USIA - -
2 Eliminasi a. a.
a. BAB • 3x-4x • Selama dirawat klie baru
Frekuensi • Warna kuning kecoklatan bab 2x
Konsistensi dengan bau khas • Konsistensi keras dan
b. BAK b. warna coklat
Frekuensi • 4x-5x/hari b.
Konsostensi • Warna kuning jernih • 2-3x/hari (20cc/hari)
• Warna kuning pekat
3 Istirahat/tidur a. 8-9 jam a. 8-9 jam
a. Siang/jam b. 2-3jam b. Sering terbangun karena
b. Malam/jam berisik
4 Personal hygiene 2x/hari Tidak pernah dimandiikan hanya di
a. Mandi lap dengan kain basah
b. Oral hygiene
5 Pola latihan Seluruh aktivitas dibantu Seluruh aktivitas dibantu keluarga
keluarga kien klien
6 Pola persepsi - -
7 Konsep diri - -
3. Albumin 4,5 g/dL L : 4,7 – 6,1 Gr/dL
P : 4,2 – 5,4
4. Eritrosit 3,3 L : 4,7 – 6,1 Juta/ul
P : 4,2 – 5,4
5. Hematokrit 28 L : 42 – 52 %
P : 37 - 47
6. Trombosit 683-000 150.000 – 450.000 /ul
7. MCY 84 79 - 99 FI
8. MCH 28 27 - 31 pg
9. MCHC 34 33-37 g/dL
Hitung jenis
a. Basofil 0 0-1 %
b. Eosinofil 0 0-8 %
c. Batang 0 0-8 %
d. Segmen 84 17-60 %
e. Limfosit 10 20-70 %
f. monosit 6 1-11 %
b. Terapi
No Hari/ Jenis terapi Proses dan cara Waktu pemberian/hari
. tanggal pemberian
1 2 3
DO:
Frekuensi 3x sehari
Ubun-ubun cekung
S:
D. 0129 -Mengidentifikasi Ibu klien mengatakan kulit klien mulai
penyebab gangguan terasa tidak kering
integritas kulit (mis.
O:
Perubahan status Kulit klien tampak tidak kering,
nutrisi) lembab dan halus
-Menggunakan produk Nafsu minum ASI meningkat
berbahan petroleum A:
atau minyak pada kulit Masalah teratasi sebagian
kering
P:
-Menganjurkan Intervensi dilanjutkan
meningkatkan asupan Gunakan produk berbahan petroleum
nutrisi / minyak pada kulit kering
Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi.
Hari/Tanggal Jam No. DX Implementasi Evaluasi Respon TTD
S:
Minggu, 22 D. 0019 -Memonitor asupan Ibu klien mengatakan klien menyusu ASI
Januari 2023 makanan lebih banyak dari sebelumnya
pukul 09.00 WIB -Memberikan makanan
tinggi kalori dan tinggo O:
- Klien sudah menyusu ASI
protein
- Nafsu menyusu ASI meningkat
-Berkolaborasi dengan - pemberian obat ceftraxone 120
ahli gizi mg/IV 2x/hari dan PCT syrup 3x ¼
sendok the 3x/hari
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
- memonitor asupan makanan
- memberikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
Hari/Tanggal Jam No. DX Implementasi Evaluasi Respon TTD
D. 0129 -Menganjurkan S:
menggunakan produk Ibu klien mengatakan
berbahan petroleum / sudah memberikan minyak
minyak pada kulit kering kepada kulit klien
-Menganjurkan
meningkatkan asupan O:
nutrisi. Kulit klien tampak lembab
Nafsu menyusu ASI
meningkat
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi
Hari/Tanggal Jam No. DX Implementasi Evaluasi Respon TTD